Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

KASUS KUSTA AKTIF DI MASYARAKAT

Nomor : 002.68 /PKM-MT/A/I/2023

Revisi : -

Berlaku Tgl : 3 Januari 2023

Ditetapkan

Kepala Puskesmas Moti

Hj. ROHANA, S.Tr.Keb

PEMERINTAH KABUPATEN BANTAENG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MOTI
Jl. Poros Moti Desa Bajiminasa Kec. Gantarangkeke Kab. Bantaeng
PEMERINTAH KABUPATEN BANTAENG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MOTI
Dusun Moti Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarangkeke Kode Pos 92461
Telp. 0853 9849 6363 Email : UPT Puskesmasmoti133@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENEMUAN KASUS AKTIF KUSTA DI MASYARAKAT

BOK PUSKESMAS DAN NON FISIK TA. 2023

Kementerian Negara/ Lembaga : Kementerian Kesehatan RI


Unit Organisasi : UPT Puskesmas Moti
Program : DAK NON FISIK Tahun 2023
Sasaran program : tersedianya pembiayaan operasional untuk puskesmas dan
jaringannya
Kegiatan : Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas

A. PENDAHULUAN
Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan permasalahan yang
sangat kompleks dan menrupakan permasalahan kemanusiaan seutuhnya. Masalah yang dihadapi
pada penderita bukan hanya dari medis saja tetapi juga adanya masalah psikososial sebagai akibat
penyakitnya. Dalam keadaan ini warga Masyarakat berupaya menghindari penderita. Sebagai akibat
dari masalah-masalah tersebut akan mempunyai efek atau pengaruh terhadap kehidupan bangsa dan
negara, karena masalah tersebut akan dapat mengakibatkan penderita kusta menjadi tuna sosial,
tuna wisma, tuna karya dan ada kemungkinan mengarah untuk melakukan kejahatan atau gangguan
di lingkungan Masyarakat. Program pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk mencegah
terjadinya penyakit, menurunkan angka kesakitan dan angka kematian serta mencegah akibat buruk
lebih lanjut sehingga memungkinkan tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Masalah
penyakit kusta bukan saja dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial ekonomi, budaya,
keamanan dan ketahanan nasional. Sebagian besar penyakit kusta terjadi pada negara berkembang
dan Sebagian besar penderitanya adalah golongan dari ekonomi lemah.
B. Gambaran Umum Singkat
Penyakit kusta (penyakit Hansen) adalah penyakit infeksi yang dapat disembuhkan
terutama mengenai kulit, saraf perifer, mukosa saluran napas atas, dan testis. Syindrom
klinis penyakit kustanmemperlihatkan respon imun seluler terhadap Mycobakterium
Leprae dan uniknya menyerang saraf perifer.
2 bentuk spektrum penyakit kusta adalah bentuk tuberculoid dan lepromatous.
Karakteristik klinisnya adalah :
 Tuberculoid : satu atau beberapa lesi kulit dengan eritema, atau hipopigmentasi, batas
tegas, hipoestetik, sering timbul, aktif, terdapat penyebaran pada tepinya dan bagian
tengah jelas. Pada kelainan ini terdapat respon cell-mediated immune.
 Lepromatous : awalnya terdapat beberapa lesi, nyeri, makula eritema atau
hipopigmentasi yang akan berkembang jadi papula, nodul atau plak pada akhirnya akan
menjadi hipoanastesi. Infiltrasi kulit pada wajah, tangan, dan kaki bilateral dan simetris
dapat terjadi tanpa diawali lesi makulopapuler.
Pembagian menurut WHO adalah bila terdapat 1-5 lesi dinamakan Pausi Basiler (PB)
dan bila lebih dari lima lesi dinamakan Multibasiler (MB).
C. Tujuan
- Mencari penderita baru yang mungkin sudah lama ada dan belum ditemukan dan
diobati
- Mencari penderita baru yang mungkin ada diantara penderita kusta yang sudah RFT.
D. Strategi pencapaian
Melakukan penjaringan setiap bulan selama satu tahun dengan melibatkan bidan desa,
sasaran lima desa wilayah kerja Puskesmas Moti.
E. Keluaran/Output
Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dari petugas kesehatan
F. Waktu
Jadwal Kegiatan
No. kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Penemuan kasus aktif Kusta ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ

G. Tahapan pelaksanaan
1. Petugas P2 Kusta menyiapkan format skrining Kusta
2. Petugas P2 Kusta melapor ke kantor Desa
3. Petugas P2 Kusta dan Bidan Desa mengunjungi rumah masyarakat
4. Petugas P2 kusta melakukan wawancara pada masyarakat yang ditemui petugas lain
mencatat hasil pemeriksaan
5. Merekap hasil kegiatan
6. Konsultasi kepada dokter hasil kegiatan
7. Melaporkan kepada Kepala Puskesmas kegiatan yang telah dilakukan
H. Biaya
Rincian anggaran :
Adapun rincian anggaran belanja BOK Puskesmas DAK Non fisik Tahun anggaran 2023
yang telah disusun oleh UPT Puskesma Moti adalah sebesar Rp. 6.000.000 (Enam Juta
Rupiah) dengan rincian RAB sebagai berikut : pelaksana kegiatan 2 orang x 5 Desa
dengan biaya perjalanan dinas sebesar Rp. 50.000 selama 12 bulan.
I. Penutup

Demikian TOR ini di buat yang dijadikan sebagai kerangka acuan dalam
pelaksanaan kegiatan penyediaan Biaya operasional puskesmas dan
jaringannnya yang di danai oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Dana
Aokasi Khusus (DAK) Non Fisik TA. 2023

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Moti Pelaksana P2 Kusta

HJ. ROHANA, S.Tr.Keb Nurhayati, S.Kep.Ns


NIP. 19690401 199103 2 007 NIP. 19870709 201903 2 010

Anda mungkin juga menyukai