Anda di halaman 1dari 6

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL ASESMEN:

TEKNIK PENGOLAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ACUAN


NORMA (PAN) DAN PENDEKATAN
ACUAN PATOKAN (PAP)

Aris Leonardi

Email :

Program Studi Pendidikan Ekonomi,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan

Universitas Merangin

Abstrak

Penelitian ini membahas teknik pengolahan hasil asesmen dengan mempertimbangkan


dua pendekatan utama, yaitu Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan Pendekatan Acuan Patokan
(PAP). Penggunaan keduanya memiliki tujuan untuk menginterpretasi dan mengelola data hasil
asesmen secara lebih efektif. Pendekatan Acuan Norma digunakan untuk membandingkan
kinerja individu dengan norma umum, sementara Pendekatan Acuan Patokan menekankan pada
pemahaman pencapaian siswa terhadap kriteria tertentu. Penelitian ini mengusulkan penerapan
kombinasi kedua pendekatan ini sebagai strategi komprehensif dalam menganalisis dan
menginterpretasi hasil asesmen. Temuan penelitian ini dapat memberikan panduan praktis bagi
praktisi pendidikan dalam meningkatkan validitas dan kegunaan hasil asesmen.

Kata kunci: teknik pengolahan, hasil asesmen, Pendekatan Acuan Norma, Pendekatan
Acuan Patokan, interpretasi, validitas.

Abstract:

This research explores assessment result processing techniques by considering two main
approaches, namely the Norm-Referenced Approach (NRA) and the Criterion-Referenced
Approach (CRA). The use of both aims to interpret and manage assessment data more
effectively. The Norm-Referenced Approach is employed to compare individual performance
with general norms, while the Criterion-Referenced Approach emphasizes understanding
students' achievements against specific criteria. This study proposes the application of a
combination of these two approaches as a comprehensive strategy for analyzing and interpreting
assessment results. The findings of this research can provide practical guidance for educational
practitioners to enhance the validity and utility of assessment results.

Keywords: processing techniques, assessment results, Norm-Referenced Approach,


Criterion-Referenced Approach, interpretation, validity.

PENDAHULUAN

Penilaian adalah bagian yang sangat penting dalam proses evaluasi. Penilaian
hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru selain untuk memantau proses
kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang
dimiliki, juga sekaligus umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan
perencanaan dan proses program pembelajaran. Namun jika proses penilaian yang
dilakukan oleh guru asal-asalan dan tanpa arah yang jelas, maka pada akhirnya akan
menghasilkan informasi tentang hasil pencapaian pembelajaran peserta didik yang tidak
akurat dan tidak sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
Sebelumnya, perlu dijelaskan terlebih dahulu tentang skor dan nilai agar tidak
terjadi kesalahpahaman. Skor adalah hasil pekerjaan memberikan angka yang diperoleh
dengan jalan menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir item yang telah dijawab oleh
testee dengan betul, dengan memperhitungkan bobot jawaban betulnya(Sukiman 2012).
Adapun nilai adalah angka atau pun huruf yang merupakan hasil ubahan dari skor
yang sudah dijadikan satu dengan skor-skor lainnya, serta disesuaikan pengaturannya
dengan standar tertentu (Ibid.).
Skor yang diperoleh dari sebuah tes baru akan bermakna jika ditafsirkan
berdasarkan suatu patokan atau berdasarkan suatu norma. Ini lah yang disebut dengan
penilaian. Pengolahan nilai-nilai menjadi nilai akhir seorang siswa dapat dilakukan
dengan mengacu kepada kriteria atau patokan tertentu. Menurut Woodworth (1961) ada
dua jenis pedoman yang bisa digunakan untuk menentukan nilai (mengubah skor menjadi
nilai) sebagai hasil evaluasi yaitu: 1. Dengan cara membandingkan skor yang diperoleh
seorang individu (mahasiswa) dengan suatu standar yang sifatnya mutlak (absolut). 2.
Dengan cara membandingkan skor yang diperoleh seorang individu (mahasiswa) dengan
skor yang diperoleh mahasiswa lainnya dalam kelompok tes tersebut (Daeng Idris 2017).
Pada penelitian kali ini, teknik pengolahan nilai disajikan dalam susunan yang
sederhana yang meliputi pengertian, karakteristik, tujuan dan manfaat, prosedur
penggunaan, kelebihan dan kekurangan, serta perbedan antara kedua pendekatan tersebut.
Disertai pula dengan contoh penerapannya. Adapun penerapannya dibantu dengan
aplikasi Microsoft excel, dengan asumsi bahwa setiap aplikasi ini cenderung familiar di
kalangan pendidik, dan aplikasinya cenderung mudah untuk digunakan. Selain itu,
dibahas pula tentang Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
METODE PENELITIAN
Studi ini mengadopsi metode penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan cara
menyelidiki beragam literatur yang ada, termasuk buku, artikel hasil riset sebelumnya, dan
terus melakukan eksplorasi berdasarkan judul serta sumber-sumber referensi lain yang
dapat dijadikan acuan. Proses ini bertujuan untuk mengumpulkan dokumentasi guna
menyelidiki permasalahan yang terdapat dalam judul yang tengah dicari.
J. Supranto, yang dikutip oleh Ruslan dalam karyanya "Metode Penelitian Media
dan Humas," menjelaskan bahwa penelitian sastra merupakan proses pencarian data atau
informasi penelitian melalui pembacaan jurnal ilmiah, referensi karya, dan bahan terbitan
yang tersedia di perpustakaan (Ruslan, 2008: 31). Penelitian sastra mencakup serangkaian
kegiatan terkait dengan pengumpulan data dari sumber-sumber perpustakaan, proses
membaca, mencatat, dan pengelolaan bahan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penggunaan Pendekatan Acuan Norma dalam pengolahan hasil asesmen
memungkinkan pembandingan kinerja individu dengan norma umum. Hal ini dapat
memberikan gambaran lebih jelas tentang sejauh mana pencapaian siswa
dibandingkan dengan kelompok sebaya atau standar umum.
Pemanfaatan Pendekatan Acuan Patokan menekankan pada pengukuran
pencapaian siswa terhadap kriteria tertentu. Dengan menggunakan kriteria yang
jelas, pendekatan ini dapat memberikan informasi yang lebih spesifik tentang
kompetensi siswa dalam aspek tertentu.
Penelitian ini menemukan bahwa kombinasi Pendekatan Acuan Norma dan
Pendekatan Acuan Patokan dapat menjadi strategi pengolahan hasil asesmen yang
komprehensif. Dengan demikian, hasil asesmen dapat dianalisis dengan lebih
mendalam dan memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang kemampuan
siswa.
Pendekatan Acuan Norma memberikan gambaran relatif tentang sejauh
mana siswa mencapai dalam konteks kelompoknya. Ini dapat membantu
identifikasi siswa yang mencapai di atas atau di bawah rata-rata, mendukung
perencanaan pembelajaran yang lebih diferensiasi.Pendekatan Acuan Patokan
membantu menilai pencapaian siswa berdasarkan kriteria tertentu yang diharapkan.
Hal ini dapat meningkatkan kejelasan dalam menentukan sejauh mana tujuan
pembelajaran telah tercapai.Kombinasi keduanya memberikan analisis holistik
yang lebih mendalam, memungkinkan pengelolaan hasil asesmen yang lebih
kontekstual dan mendetail. Integrasi pendekatan ini memberikan wawasan yang
lebih lengkap tentang kemampuan dan potensi pengembangan siswa.Pembahasan
menyoroti pentingnya keterpaduan antara PAN dan PAP sebagai strategi
pengolahan hasil asesmen yang efektif. Kesinambungan antara keduanya dapat
meningkatkan validitas dan ketepatan interpretasi hasil asesmen.
Dengan demikian, hasil penelitian dan pembahasan ini menunjukkan bahwa
penggunaan kombinasi Pendekatan Acuan Norma dan Pendekatan Acuan Patokan
dapat memberikan kerangka kerja yang lebih kuat dalam pengolahan hasil asesmen,
memungkinkan pendekatan yang lebih kontekstual dan informatif. Kesimpulan ini
dapat membimbing praktisi pendidikan dalam meningkatkan strategi evaluasi dan
pemanfaatan hasil asesmen.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan
penting terkait dengan penggunaan Teknik Pengolahan Hasil Asesmen dengan
Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan Pendekatan Acuan Patokan (PAP):

1. Kombinasi PAN dan PAP membuktikan menjadi pendekatan strategis dalam


pengolahan hasil asesmen. Penggunaan keduanya secara bersamaan memberikan
pemahaman yang lebih komprehensif dan kontekstual terhadap pencapaian siswa.
2. Integrasi kedua pendekatan ini memungkinkan analisis holistik, memberikan
informasi mendalam tentang sejauh mana siswa mencapai tujuan pembelajaran. Ini
memperkaya interpretasi hasil asesmen dan memfasilitasi pengambilan keputusan
yang lebih akurat.
3. Keterpaduan antara PAN dan PAP membawa manfaat tambahan dalam
pemahaman kemampuan siswa. PAN memberikan konteks relatif, sedangkan PAP
memberikan acuan objektif yang spesifik.

Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran dapat diajukan:

1. Diperlukan pelatihan dan pengembangan bagi para pendidik untuk


memahami dan mengimplementasikan kombinasi PAN dan PAP. Ini akan
meningkatkan keberhasilan penggunaan kedua pendekatan tersebut dalam praktik
kelas.
2. Pihak sekolah atau lembaga pendidikan perlu mengembangkan instrumen
penilaian yang sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran, untuk
memastikan bahwa hasil asesmen mencerminkan keberhasilan sejati mereka.
3. Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang mendalam tentang
pengaruh dan efektivitas penggunaan kombinasi PAN dan PAP dalam konteks
pendidikan yang berbeda. Hal ini dapat memberikan panduan lebih lanjut untuk
peningkatan strategi pengolahan hasil asesmen.
4. Kolaborasi antara pendidik dan peneliti dapat meningkatkan implementasi
praktik terbaik. Kerjasama ini dapat memfasilitasi pertukaran ide dan pengalaman
untuk lebih meningkatkan penggunaan teknik pengolahan hasil asesmen.
Dengan mengikuti saran-saran ini, diharapkan pendekatan holistik dalam
pengolahan hasil asesmen dengan menggunakan PAN dan PAP dapat diterapkan
dengan lebih efektif dalam konteks pendidikan, membawa dampak positif pada
evaluasi pembelajaran dan pengembangan siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Muhamad, Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar, Semarang: Penerbit Unissula
Press, 2013.
Arifin, Zaenal Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT. Rosdakarya,
2009.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2003.

Aunurrahma, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: CV Alfabeta,


2009.Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi, Insan Madani: Sleman, 2012.

Idris, Daeng, “Teknik Penilaian Pembelajaran Dengan Menggunakan Passing Grade”, Jurnal
Matematika, Statistika dan Komputasi, vol. IV, No. 1, 26-29 Juli 2017.

Materi Kuliah Evaluasi Pembelajaran, dalam


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132231727/pendidikan/MA TERI+PAN-PAP.pdf,
diakses pada Kamis, 29 Desember 2018,
18.30 WIB.

Panduan Penilaian Oleh Pendidik Dan Satuan Pendidikan Untuk Sekolah Menengah Atas,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan, 2017.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja


Rosdakarya: 1995.

Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Suryadi, Pendekatan dalam Penilaian, hlm. 3., dalam


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDI
DIKAN/196807291998021- SURYADI/PENDEKATAN_DALAM_PENILAIAN.pdf,
diakses pada Kamis, 29 Desember 2018, 18.30 WIB.

Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution, Penilaian Hasil Belajar, Jakarta: PAU-PPAI,
1997.

Anda mungkin juga menyukai