Anda di halaman 1dari 37

PROGRAM SARJANA DESA

ITB Ahmad Dahlan-Jakarta


MNBM6507/B-D-CPT
BRANDING & MARKETING DESA

ENTREPRENEUR
PEDESAAN
Oleh
Dr. Ir. Conrad Hendrarto, M.Sc

Senin, 20 November 2023


Pukul: 20.00 s.d. 21.30 WIB
RIWAYAT HIDUP DOSEN PENGAJAR

1. Nama : Dr. Ir. Conrad Hendrarto, MSc


Mantan Staf Ahli Menteri Bidang
Pengembangan Wilayah Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi (2017 - 2020)

2. Pendidikan:
1. S1 – Mekanisasi Pertanian IPB (1983)
2. Post Graduate Study – Rural Regional Development Planning &
Management - Dortmund University Germany (1992)
3. S2 – Human Settlement Developments - Asian Institute of Technology
Thailand (1993)
4. S3 – Islamic Economic & Finance Trisakti University – Jakarta (2014)
5. Short Courses & Int’l Seminars: Australia, Inggris, Thailand, Jepang,
Korea, China, German, Viet Nam, Hong Kong, Malaysia, Singapore, dll.
Lanjutan RIWAYAT HIDUP DOSEN PENGAJAR

3. Aktivitas Akademisi:
 Staf Pengajar S2 – ITB – Ahmad Dahlan Jakarta & S1 - Program Sarjana Desa;
 Staf Pengajar S2 - Islamic Economics & Finance Trisakti University Jakarta;
 Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Imam As Syafi’i Pekanbaru-Riau.
4. Aktivitas Sosial:
 DPP Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup & SDA MUI;
 Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI);
 Dewan Pengawas Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI);
 Ketua Yayasan Masjid At Taqwa BPI V Tangerang Selatan;
 Ketua Yayasan Bina Usaha Umat;
 DPP Ikatan Ahli Ekonom Islam Indonesia (IAEI);
 Ketua Dewan Pembina Yayasan Kedaulatan Pangan, Energi dan Lingkungan
Indonesia;
 Dewan Pakar Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI).
 Ketua Komisi Ahli Asosiasi Dosen Integrator Desa (ADIDES)
ATURAN PERKULIAHAN DARING DAN ATAU LURING
1. Hadir sebelum waktu perkuliahan dimulai;
2. Pada pertemuan daring, tetap mengaktifkan kamera, namun mematikan mike,
kecuali bila ingin bertanya atau diskusi;
3. Bila ingin bertanya atau berdiskusi, dapat melambaikan tangan (raise hand)
atau mengisi kolom chat (bila kuliah daring). Alokasi waktu diskusi akan
disampaikan oleh dosen;
4. Berpakaian sopan, hadir serius untuk belajar, tidak makan namun
diperkenankan minum;
5. Tidak mengoperasikan FB, IG, WA dan medsos sejenis lainnya selama kuliah
berlangsung, kecuali mencari referensi terkait mata kuliah yang sedang
berlangsung;
6. Biasakan membaca referensi materi bahan kuliah yang akan disampaikan;
7. Mengisi daftar hadir dalam e-learning dan siakad;
8. Mahasiswa dapat konsultasi dan diskusi dengan dosen melalui WA sesuai
aturan yang ditetapkan ITB-AD. #conrad hendrarto-sarjana desa#
I

PROLOG
Susi Pudjiastuti
• Ia merintis bisnisnya di bidang
perikanan dan kemudian maskapai
penerbangan dari nol.
• Ia memilih berhenti sekolah sebelum
lulus SMA, memulai usaha sebagai
pedagang pakaian dan bed cover.
• Setelah melihat potensi desa
tempat tinggalnya, Pangandaran,
sebagai penghasil ikan, Susi
lantas memanfaatkannya sebagai
peluang bisnis dan beralih ke
usaha perikanan.
• Diawali modal hanya Rp750 ribu hasil dari
menjual perhiasannya, ia mulai membeli ikan
dari tempat pelelangan dan memasarkannya ke
sejumlah restoran. Setelah sempat tersendat,
bisnis Susi akhirnya berhasil menguasai bursa
pelelangan ikan di Pangandaran dan bahkan
kemudian merambah ekspor ikan dan lobster.
• Bisnis maskapai penerbangannya juga berawal
dari bisnis perikanan tersebut. Untuk mengatasi
masalah pengiriman ikan yang lambat apabila
lewat darat atau laut, Susi membeli sebuah
pesawat dari pinjaman bank untuk
pengangkutan produk lautnya, yang kemudian
berkembang menjadi armada maskapai
penerbangan Susi Air yang melayani rute
pedalaman dan carter.
II
ENTREPRENEUR PEDESAAN
ENTERPREUNER MENURUT PAKAR
• Enterpreneur adalah suatu proses ketika seseorang atau kelompok
individu melakukan sebuah upaya yang terorganisir, juga sarana untuk
mendapatkan peluang dan menghadirkan suatu nilai yang tumbuh
dengan memenuhi kebutuhan juga keinginan. Hal itu didapat melalui
sebuah keunikan dan inovasi, tidak mempedulikan apapun sumber
daya yang digunakan pada saat ini. (Robbin & Coulter)

• Enterpreneur artinya adalah sebuah upaya untuk menciptakan konteks


nilai melalui proses pengamatan dalam peluang bisnis, membangun
manajemen untuk menghindari kemungkinan timbulnya resiko, serta
kemampuan berkomunikasi dan memanfaatkan sumber daya di
sekitarnya. Contohnya adalah sumber daya manusia, untuk membuat
sesuatu yang bisa mendatangkan keuntungan. (Hermawan Kartajaya)
• Istilah entrepreneurship berasal dari bahasa Inggris yang diserap dari
bahasa Prancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta
dan pengelola usaha. Sedangkan entrepreneur adalah seseorang yang
mengorganisir dan menanggung risiko sebuah bisnis atau usaha.
• Entrepreneurship adalah segala hal yang berkaitan dengan sikap,
tindakan dan proses yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam
merintis, menjalankan dan mengembangkan usaha mereka.
• Dalam bahasa Indonesia, entrepreneurship diterjemahkan sebagai
kewirausahaan, sedangkan entrepreneur diterjemahkan sebagai wirausaha atau
wiraswasta. Entrepreneurship adalah kemampuan dalam berfikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan sebagai dasar, sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.

• Menurut Frinces (2004), kewirausahaan adalah bentuk usaha untuk


menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen
pengambilan resiko yang sesuai dengan peluang yang ada dan lewat
keterampilan komunikasi dan manajemen untuk mobilisasi manusia, keuangan
dan sumberdaya yang diperlukan untuk sebuah proyek sampai berhasil.

• Kewirausahaan pada dasarnya adalah semangat, sikap, perilaku dan


kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yang maksimal.
• Berikut definisi dan pengertian entrepreneurship dari beberapa sumber buku:
Menurut Zimmerer dkk (2008), entrepreneurship adalah penerapan
kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya
memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.
• Menurut Sarosa (2005), entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai visi,
semangat, dan melakukan tindakan-tindakan nyata dalam usaha menciptakan
dan mengembangkan sendiri sumber-sumber income nya tanpa bergantung
semata-mata kepada orang lain.
• Menurut Suryana (2013), entrepreneurship adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang
dalam menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan
berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.
• Menurut Suryana (2013), entrepreneurship adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang
dalam menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan
berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.
• Menurut Fahmi (2013), entrepreneur adalah orang yang menciptakan bisnis
baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai
keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan
menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya.
• Menurut Alma (2008), entrepreneurship adalah proses menciptakan sesuatu
yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko
serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
Sifat-sifat Entrepreneur
Menurut Alma (2008), seorang entrepreneur memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
• Percaya diri. Sifat utama dari percaya diri dimulai dari pribadi yang mantap,
tidak mudah terombang ambing oleh pendapat dan saran orang lain,
melainkan menggunakan sebagian saran tersebut sebagai masukan.
• Berorientasi pada tugas dan hasil. Sifat seorang entrepreneur tidak
mengutamakan Prestige dahulu melainkan fokus kepada prestasi yang ingin
dicapai.
• Pengambilan resiko. Ciri pengambilan resiko berpengaruh penting dalam
dunia wirausaha yang penuh dengan resiko dan tantangan. Hal penting yang
harus diperhatikan adalah bahwa bagaimana seorang entrepreneur
mengambil sebuah resiko dengan penuh pertimbangan.
• Kepemimpinan. Dalam diri seorang entrepreneur mutlak memiliki jiwa
kepemimpinan.Seorang pemimpin yang baik harus mendengar saran dan
kritik dari bawahannya demi kemajuan kinerja perusahaan.
• Keorisinilan. Yang dimaksud dengan orisinil disini adalah seorang
entrepreneur tidak hanya mengekor kepada orang lain, tetapi memiliki
pendapat sendiri, ide yang orisinil dan mampu merealisasikan ide tersebut.
• Berorientasi kepada masa depan. Seorang entrepreneur haruslah perspektif,
mempunyai visi kedepan.Sebab, sebuah usaha bukan didirikan untuk
sementara tetapi untuk selamanya.Untuk menyiapkan visi yang jauh kedepan,
entrepreneur perlu menyusun perencanaan dan strategi yang matang.
• Kreativitas dan inovasi. Kreativitas merupakan kemampuan mengembangkan
ide yang baru, dan menemukan cara yang baru dalam melihat peluang
ataupun problem yang akan dihadapi. Inovasi adalah kemampuan untuk
menggunakan solusi kreatif dalam mengisi peluang sehingga dapat membawa
manfaat bagi kehidupan masyarakat.
Tantangan dan potensi usaha di desa
1. Potensi pasar yang besar
Meskipun kepadatan penduduknya tidak setinggi di kota, tetapi umumnya
persaingan dagang di desa tidak seketat di kota. Hal ini membuat potensi
pasar di desa terbilang cukup besar.
2. Mudah membaca produk relevan
Berbeda dengan masyarakat kota yang sangat heterogen dari berbagai
aspek, masyarakat di desa dapat lebih terbaca kebutuhannya. Oleh karena
itu, membuka usaha di desa terbilang cukup mudah dalam sisi pembacaan
produk yang sesuai dengan preferensi masyarakat.
3. Biaya operasional rendah
Sudah menjadi anggapan umum bahwa biaya sewa tempat dan biaya gaji
karyawan di desa jauh lebih murah. Hal ini menjadi keuntungan bagi
pelaku bisnis yang ingin meminimalisir modal awal.
4. Adanya dukungan pemerintah
Dalam program-program tertentu, pemerintah kerap lebih fokus pada
pelaku usaha di desa. Hal itu dimaksudkan untuk memeratakan ekonomi
di daerah luar perkotaan. Dari sisi pengusaha, hal tersebut tentu sangat
menguntungkan karena bisa mendapatkan bantuan legalitas hingga
tambahan modal.
5. Memanfaatkan dan berkontribusi pada SDM lokal
Membuat usaha di desa berarti ikut berkontribusi memajukan
perekonomian setempat, memberi lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja
lokal, hingga berdampak pada pencegahan urbanisasi. Keuntungan ini
tidak bersifat material, tetapi baik untuk dipertimbangkan.
TARGET RASIO WIRAUSAHA INDONESIA
• Perpres Nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan
Nasional merupakan salah satu strategi untuk mendorong penumbuhan
wirausaha;
• Tingkat kewirausahaan Indonesia saat ini masih berkisar 3,47% dari total
penduduk Indonesia (Data Kementerian Perindustrian 2022). Masih sangat
dibutuhkan lebih banyak IKM (industri kecil menengah) untuk naik kelas;
• Tahun 2024 ditargetkan rasio 3,95%;
• Rasio kewirausahaan negara maju 12%, merupakan target untuk mencapai
visi Indonesia Emas 2045.
• Rasio wirausaha negara tetangga:
 Singapura 8,76%,
 Thailand 4,26%,
 Malaysia 4,74%.
o Tak ada lembaga formal yang MENGAPA MENJADI
benar-benar tepat melahirkan ENTREPRENEUR?
Entrepreneur.  Peluang menjadi Entrepreneur
o Setiap lembaga formal terbuka:
mengajarkan Anda  12 bulan/tahun
mengerjakan bisnis dan  52 minggu penuh kesempatan
memutar uang orang lain.  365 hari untuk berfikir
o Mulailah melihat kekuatan itu  8.760 jam untuk merencanakan
pada diri anda sendiri  52.600 menit untuk bertindak
(Valentino Dinsi, 2014)  31.536.000 detik untuk menikmati

(Valentino Dinsi, 2014)

o Di USA setiap 12 detik lahir satu Entrepreneur


o Dalam 7 tahun dihasilkan 15 juta lapangan pekerjaan

(Valentino Dinsi, 2014)


• Berdasarkan data BPS 2023, jumlah wilayah
administrasi sebanyak 38 provinsi; 416
kabupaten; 98 kota; 7.266 kecamatan; 8.506
kelurahan; 74.961 desa; dan 16.772 pulau.
• Luas wilayah daratan Indonesia sebesar
1.892.555,47 km2.
• Jumlah penduduk pada Semester I Tahun
2021 sebanyak 272.229.372 jiwa.
• Merupakan potensi yang sangat besar dalam
Jumlah desa membangun Indonesia.
INDUSTRI KECIL DAN MIKRO DI DESA
• Industri kecil dan mikro
Jumlah Industri Kecil dan Mikro di Desa
600.000 terbanyak di desa berupa
500.000
makanan dan minuman
(berfluktuasi sekitar 500 ribu
400.000
industri)
300.000
• Industri kecil dan mikro terbanyak
200.000
kedua ialah anyaman, namun
100.000 trend menurun (dari 460 ribu
0 pada 2011 menjadi 300 ribu pada
2018)
• Industri kecil dan mikro yang
cenderung meningkat ialah
tenun dan kain
2011 2014 2018 Sumber: Potensi Desa BPS, 2018
22
#conrad hendrarto-sarjana desa#
#conrad hendrarto-sarjana desa#
III
DIGITAL DESA
• Menurut Zerrer dan Sept (2020) digitalisasi pedesaan merupakan
implementasi dari digital sosial inovasi.
• Digital sosial inovasi adalah jenis inovasi sosial dan kolaborasi dari
masyarakat pedesaan yang menggunakan teknologi digital untuk
bersama-sama menciptakan produk atau layanan yang berbasiskan
pengetahuan sebagai solusi dari kebutuhan masyarakat di pedesaan
(Zerrer dan Sept, 2020).
• Digitalisasi pedesaan dapat dikatakan sebagai upaya dari masyarakat
desa untuk memberdayakan potensi-potensi yang ada di pedesaan
baik sumber daya alam, sumber daya manusia, faktor produksi,
pengetahuan melalui teknologi digital untuk mengatasi keterbatasan-
keterbatasan yang terdapat di pedesaan.
Lucky Nugroho, Konsep Pembangunan Dan Pengembangan Desa Digital, Universitas Mercu Buana, 2021
Menurut (Susanto et al., (1992) dan Cintamulya (2015),
masyarakat di pedesaan memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1. Rendahnya pengetahuan dan kompetensi dari masyarakat;
2. Rendahya tingkat perekonomian masyarakat;
3. Rendahnya kualitas kesehatan masyarakat;
4. Terbatasnya akses keuangan baik untuk akses pendanaan, maupun
layanan keuangan lainnya seperti transfer uang;
5. Terbatasnya akses pemasaran produk local;
6. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki jumlah pedesaan
yang lebih banyak dibandingkan dengan perkotaan.
• Pedesaan identik dengan daerah terpencil atau dapat dikatakan sebagai
daerah yang akses terhadap informasi masih terbatas. Oleh karenanya,
modal utama dalam meningkatkan dan memberdayakan pedesaan menjadi
desa yang berbasiskan teknologi digital adalah ketersediaan jaringan
internet. Menurut Fakhri (2019), mengutip pernyataan dari Menteri
Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, bahwa terdapat
82,36% pedesaan di Indonesia telah terhubung internet.
• Namun demikian, penggunaan internet dan teknologi digital tersebut harus
didasarkan oleh pengetahuan dan kemampuan sehingga hasil dari
penggunaan teknologi digital dan internet dapat tepat sasaran, yaitu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa tersebut (Tømte dan
Hatlevik, 2011; Nugroho dan Chowdhury, 2015; Nugroho dan Ali, 2020).
• Kendala yang dihadapi masyarakat desa untuk dapat mengoptimalkan
penggunaan jaringan internet dan teknologi digital adalah rendahnya
pendidikan dari masyarakat pedesaan di Indonesia (Vito dan Krisnani,
2015).
• Desain ataupun model dari desa digital di Indonesia tentunya akan
berbeda antara satu desa dengan desa lainnya. Hal tersebut
dikarenakan antara desa dengan desa lainnya memiliki potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia yang berbeda.
Sektor-sektor di pedesaan yang diprioritas
menggunakan teknologi digital:
1. Pertanian, merupakan sektor yang menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan
ekonomi di Indonesia (Isbah and Iyan, 2016). Bahkan pada masa pandemi covid-19,
menjadi salah satu elemen yang vital dalam mempertahankan stabilitas ekonomi;
2. Perkebunan, merupakan salah satu penyumbang tertinggi pertumbuhan
ekonomi nasional. Komoditas-komoditas perkebunan perlu ditingkatkan kualitasnya
mulai dari pemilihan bibit yang baik sampai dengan bagaimana mengkemas,
membranding dan menjualnya, diperkuat dengan teknologi digital (Hamim dan
Vianda, 2019);
3. Perikanan, Indonesia memiliki laut yang sangat luas sehingga sektor perikanan
dapat menjadi modal dasar untuk ditingkatkan kualitas melalui teknologi digital
baik bagaimana mengemas ikan olahannya, membranding dan memasarkannya
tidak hanya untuk konsumsi nasional tetapi juga bertujuan untuk eksport (Auliasari
dan Agustine, 2016).
4. Peternakan perlu mendapatkan prioritas pada digitalisasi pedesaan yang
bertujuan untuk mendapatkan hasil yang memiliki kualitas sehingga kebutuhan
akan makanan berbasiskan hewani dapat terpenuhi dengan kemampuan
masyarakat lokal yang akan berdampak terhadap baiknya kesehatan masyarakat
sehingga masyarakat dapat bekerja lebih produktif.
5. pariwisata, Indonesia selain memiliki kekayaan sumber daya alam, juga
memiliki kekayaan akan keindahan alamnya. Oleh karenanya untuk dapat
mengembangkan sektor pariwisata beserta sub sektornya yaitu ekonomi kreatif
sangat penting sekali dikembangkan melalui teknologi digital (Mudrikah et al.,
2014).
Kekurangan dan kelebihan desa digital
Kekurangannya
• Terjadinya kriminalitas berbasiskan digital;
• Timbulnya permasalahan sosial yang diakibatkan oleh penggunaan
teknolog digital yang tidak tepat sasaran;
• Besarnya biaya investasi untuk pengadaan infrastruktur dari teknologi
digital, apabila tidak digunakan secara optimal.
Kelebihannya:
• Meningkatnya pengetahuan dan kompetensi masyrakat desa untuk
menggunakan teknologi digital yang bertujuan untuk mengembangkan
usahanya;
• Meningkatnya kesejahteraan masyarakat desa;
• Meningkatnya kemampuan usaha lokal pedesaan untuk meningkatkan
produsi, pemasaran, reputasi dan juga keuangannya sehingga mampu
bersaing dengan pebisnis tingkat nasional bahkan pebisnis tingkat
global.
Model Digitalisasi Pedesaan

Sumber: Lucky Nugroho, 2021


IV
EPILOG
TAHUN 2025 DUNIA DIKUASAI PARA ENTREPREUNER
The Age of Entrepreneur

2020 Kekuasan
Tahun 1445 Tahun 1970
bergeser dari
penemuan ditemukan
Tahun 1995 Para Birokrasi ke
Tahun 1000 mesin cetak Tahun 1555. Microchip.
pengusaha Kewirausahaan
Kekuasaan berkembang Kekuasaan Informasi lebih
(ekonomi) lebih (Bill Gates
ditangan pengetahuan. bergeser ke meluas.
mempengaruhi menjadi org
Rohaniawan Kekuasaan Politikus Kekuasaan
kekuasaan paling
ditangan bergeser ke
berpengaruh di
Birokrat Pengusaha
dunia)

Sumber: Dare to Fail by Billi PS Liem dlm Valentino Dinsi (2014)


• Diprediksikan bahwa 25 tahun terakhir para Birokrat akan defensive
mempertahankan kekuasaannya (status quo).
• Para Pengusaha (wirausaha) akan offensive mencari peluang
memperbesar kesempatan, kemampuan, dan kualitas hidup mereka
untuk lebih meningkat.

Sumber: Dare to Fail by Billi P.S Lim dlm Valentino Dinsi (2014)
BRANDING DAN MARKETING DESA

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai