NIM : 4521035016
1. Fertilisasi merupakan: Proses pembuahan yang terdiri dari serangkaian tahapan yang dimulai
dengan penembusan lapisan sel telur oleh spermatozoa kedalam sitoplasma sampai terbentuk
pronukleus dan terbentuk zygote (sumber: ilmu reproduksi ternak kelas PTK A oleh Sri
Suharyati).
2. Tempat terjadinya fertilisasi: terjadi di bagian ampulla oviduct dekat dengan isthmus yang lebih
dikenal dengan isthmus junction (Sumber: Proses Fertilisasi Pada Ternak Oleh Hendrik Kapwari,
2020).
3. Bagaimana proses terjadinya zygot: Pembentukan zigot dimulai dari proses fertilisasi, lalu zigot
mengalami proses pembelahan. Pembentukan zigot dikelompokkan menjadi beberapa fase,
yaitu fase morula, fase blastula, fase gastrula, fase diferensiasi, serta organogenesis (Sumber:
Fase pembentukan zigot: Pengertian, Proses dan urutannya lengkap oleh Hasbimutsani, 2021).
1) Fase Morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan. Pembelahan sel ini dimulai dari satu
menjadi dua, dua menjadi empat, dan seterunya. Pada saat pembelahan sel itu terjadi
pembelahan yang tidak bersamaan. Pembelahan yang cepat terjadi pada bagian vertikal
yang memiliki kutub fungsional atau kutub hewan (animal pole) dan kutub vegetatif
(vegetal pole). Diantara dua kutub ini dibatasi oleh daerah sabit kelabu (grey crescent).
Setelah pembelahan terjadi pada bagian vertikal, kemudian dilanjutkan dengan bagian
horizontal yang membelah secara aktif sampai terbentuk 8 sel. Pembelahan sel berlanjut
sampai terbentuk 16-64 sel yang disebut morula.
2) Fase Blastula
Pada fase blastula ini terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub yang
telah dibentuk pada fase moruta. Konsentrasi sitoplasma pada kedua kutub tersebut
berbeda. Pada kutub fungsional terdapat sitoplasma yang jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan dengan kutub vegetatif. Konsentrasi sitoplasma yang berbeda akan
menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan hewan selanjutnya. Pada fase
blastula ini kutub fungsional dan kutub vegetatif telah selesai dibentuk. Hal ini ditandai
dengan dibentuknya suatu rongga di antara kedua kutub yang berisi caftan dan disebut
blastosol. Embrio yang memiliki blastosol disebut blastula. Proses pembentukan
blastosol disebut blastulasi. Setelah fase blastula selesai ditanjutkan dengan lase
gastrula.
3) Fase Gastrula
Pada fase gastrula, embrio mengalami suatu proses diferensiasi dengan mulai
menghilangkan blastosol. Sel-sel pada kutub fungsional akan membelah dengan cepat.
Akibatnya, sal-sel pada kutub vegetatif membentuk lekukan ke arah dalam (invaginasi).
Invaginasi akan membentuk dua formasi, yaitu lapisan luar (ektoderm) dan lapisan
dalam (endoderm). Bagian ektoderm akan menjadi kulit dan bagian endoderm akan
menjadi berbagai macam saluran.