Anda di halaman 1dari 2

Arin dan Mimpinya

Arin berasal dari keluarga yang cukup harmonis, terdiri dari ayah, ibu dan 2 orang
anak perempuan mereka yaitu Arin dan Raty. Karena keterbatasan dana, sejak SMP Arin
sudah bersekolah jauh dari orang tuanya. Dia tinggal bersama saudara di keluarga ibunya.
Seringkali ia merasa ingin bersekolah dekat dengan keluarga, ibu, ayah, dan adiknya. Tapi
sayangnya, ia sudah terlanjur meminta kepada orang tuanya untuk tinggal dan bersekolah
dengan bibinya yang tinggal jauh dari tempat keluarganya berada.
Arin harus melalui hari yang berat. Namun, itu tidak membuatnya putus asa. Dia
sangat bersemangat mencari ilmu dan sangat rajin. Arin termasuk anak yang ceria dan ringan
tangan. Dia selalu bersimpati Ketika melihat orang lain yang sedang membutuhkan
pertolongan. Karena sifatnya yang ringan tangan, Arin sangat disenangi teman-temannya.
Tiga tahun sudah berlalu, Arin meminta kepada orang tuanya supaya setelah lulus
SMP, ia melanjutkan ke sekolah negeri yang dekat dengan kediaman orang tuanya.
Permintaan itu dikabulkan oleh ibunya tetapi ayahnya sedikit keberatan.
Arin sebenarnya tahu jika orang tuanya merasa keberatan bukan karena dia harus
tinggal bersama bibinya. Namun karena mereka tidak mampu untuk menyekolahkannya. Hari
demi hari berlalu, Arin semakin rindu kepada keluarga kecilnya.
Hal itu, tidak membuat Arin putus asa dan menerima begitu saja nasibnya. Kegigihan
Arin mencari cara dan berdo’a untuk dapat bersekolah dekat dengan keluarga terus ia
lakukan. Prestasi demi prestasi ia ukir demi membanggakan keluarganya. Arin beberapa kali
mendapat juara dalam perlombaan.
Beberapa hari setelah itu, Arin mendapat kabar bahwa sekolah SMAN 1 Bumi Putera
di dekat rumah orang tuanya mengadakan lomba pidato dan pemenangnya akan diterima
bersekolah di sana dengan mendapatkan beasiswa. Arin pun mengikuti lomba pidato itu dan
akhirnya keluar sebagai pemenang. Dia pun memberitahu kabar gembira itu kepada orang tua
dan bibinya.
Pada Awalnya mereka belum menyetujuinya. Namun, setelah mendapatkan
penjelasan dari Arin, akhirnya permintaannya diperbolehkan oleh orang tua dan bibinya. Tapi
sayang, pihak sekolah Arin sempat menahannya untuk tidak pindah. Hal itu dikarenakan
prestasi Arin sangat membanggakan. tetapi setelah mendesak kepala sekolah, akhirnya Arin
diperbolehkan pindah.
Ketika masuk tahun ajaran baru, Arin pun bisa Kembali berkumpul bersama orang
tuanya. Ia berkumpul bersama ayah, ibu, dan adiknya. Rasa rindu yang sangat mendalam
dapat berkumpul bersama keluarga, walaupun makan dengan lauk sambal akan terasa lebih
nikmat bila berkumpul bersama.
Arin sangat bersyukur dilahirkan dari keluarga yang sederhana dan harmonis. Karena
diluar sana masih banyak teman-temannya yang tidak seberuntung dia. Banyak teman-teman
Arin yang berada di keluarga yang begitu memprihatinkan salah satunya keluarga yang
bercerai-berai.

Sumber : http://www.kelasindonesia.com/2015/04/contoh-cerpen-beserta-unsur-ekstrinsik-dan-intrinsik-lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai