Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Satrio Bayu Kriswanto

KELAS : XI MIPA 4
KEBERSAMAAN KELUARGA

Hasna, gadis cerdas nan gigih berumur 15 tahun yang berasal dari keluarga yang harmonis
memiliki seorang adik bernama joni. Sejak SD Hasna sudah tinggal bersama bibinya, Hasna sangat
ingin tinggal bersama ayah dan bundanya namun tidak bisa karena keterbatasan ekonomi. Ayahnya
adalah seorang petani sayur dan ibunya sesekali harus menjadi penycuci pakaian agar bisa
mendapatkan tambahan uang karena penghasilan ayahnya tidak menentu.
6 bulan lagi hasna sudah lulus SMP, sebelum ujian nasional, Hasna mmeminta kepada Ayah
dan Bundanya melanjutkan SMA didekat rumah agar bisa tinggal bersama orang tuanya. Ayah Hasna
mengiyakan permintaan anaknya tersebut namun dengan sedikit rasa keberatan.
“kenapa kamu ingin sekolah disini nak? Bukankah teman-temanmu baik dan sayang kepadamu disana?
Apakah ada masalah dengan mereka?” Tanya ayah.
Hasna melalui telfon. “aku baik-baik saja ya, Alhamdulillah hubungan saya dan teman-teman sangat
baik, bahkan mereka mentraktir diriku dikantin. Aku ingin bersekolah dan tinggal bersama ayah dan
bunda karena aku ingin bertempat berkumpul lagi seperti waktu kecil”.
“Lalu bagaimana bibimu? Apakah dia sudah mengetahui keinginanmu?” Tanya ayah kembali
“Aku belum berbicara kepada bibi, tapi pasti aku akan mengatakan kepadanya segera” jawab Hasna
“baiklah jika itu keinginanmu, ayah akan mencarikan sekolah yang terbaik untukmu disini” jawab ayah
dengan sedikit berat hati “baik terima kasih ayah”.
Hasna sebenarnya tahu jika ayahnya keberatan karena mereka tidak mapu menyekolahkan
Hasna disana. Hasna meraa bimbang, ia sangat merindukan kedua orang tuanya namun disisi lain
Hasna tau bahwa orang tuanya tidak memiliki cukup uang untuk menyekolahkanya. Hari demi hari,
perasaan rindu Hasna kepada orang tuanya semakin menguat. Terkadang ia mengurung diri dan
menangis di kamar hingga larut malam.
Melihat keponakanya yang sedang sedih, bibi pun bertanya kepada Hasna.
“Kenapa kamu? Bibi lihat matamu sembah. Apakah kamu kurang tidur? Ceritakan kepada bibi apa
kamu sedang menjadi masalahmu?” tamya bibi
“Aku baik-baik saja tidak ada masalah apa-apa” jawab Hasna sambil tersenyum kecil
“Ceritakan kepada bibi apa yang sedang mengganjal dihatimu?” pinta bibi
“Sebenarnya aku ingin sekali tinggal bersama ayah dan bunda serta melanjutkan sekolah disana, namun
aku khawatir apabila ayah tidak sanggup membiayai aku sekolah” taerang Hasna
“Nak, bibi akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Apapun yang kamu inginkan asal itu baik,
maka bibi akan mendukungmu.” Nasihat bibi
Setelah mendapat nasihat dari bibinya hasna kembali bersemangat. Ia yakin bahwa selama dirinya
berusaha dan berdoa, maka Allah akan memberikan jalannya.
Dua minggu kemudian ada kabar bahwa SMA Negeri 10 mengadakan lomba fisika dan
peringkat 5 teratas akan mendapatkan beasiswa sekolah selama 5 tahun. Mendengar kabar tersebut,
Hasna sangat senang karena SMA Negeri 10 adalah sekolah favorit di kotanya dan kebetulan letaknnya
tidak jauh dari rumahnya. Hasna pun belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa mendapatkan beasiswa
tersebut.
Hari perlombaan pun tiba, sebelum berangkat Hasna berpamitan kepada kedua orang
tuanyauntuk mengikuti lomba yang bertempat di SMA Negeri 10. Pada saat pengumuman Hasna
mendapatkan peringkat 3 dari 146 siswa yang mengikutii lombatersebut. Hasna segera pulang member
tahu orang tuanya dan orang tuanya merasa lega karena tidak mengeluarkan biaya untuk
menyekolahkan Hasna.
Tahun ajaran barupun tiba, Hasna sangat senang karena kalii ini ia bisa bersekolah dan kumpul
bersama keluarganya. Rasa rindu yang sangat mendalam itu akhirnya bisa terbayarkan. Walaupun
setiap hari harus makan dengan nasi dan lauk seadanya namun Hasna bersyukur karena merasakan
kenikmatan yang luar biasa karena bisa berkumpul dengan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai