Anda di halaman 1dari 3

Hasna, gadis cerdas nan gigih berumur 15 tahun yang berasal dari keluarga yang harmonis memiliki

seorang adik bernama Octa. Sejak sd Hasna sudah tinggal dan sekolah bersama bibinya. Hasna sangat
ingin tinggal bersama ayah dan bundanya namun tidak bisa karena keterbatasan ekonomi. Ayahnya
adalah seorang petani sayur dan ibunya sesekali harus menjadi pencuci pakaian agar bisa mendapatkan
tambahan uang karena penghasilan ayahnya yang tidak menentu.

6 bulan lagi Hasna sudah lulus smp. Sebelum ujian nasional, Hasna meminta kepada ayah dan bundanya
melanjutkan sma didekat rumah agar bisa tinggal bersama orang tuanya. Ayah Hasna mengiyakan
permintaan anaknya tersebut namun dengan sedikit rasa keberatan. “Kenapa kamu ingin sekolah disini
nak? Bukankah teman-temanmu baik dan sayang kepadamu disana? Apakah ada masalah dengan
mereka?” Tanya Ayah Hasna melalui telfon. “Aku baik-baik saja ayah. Alhamdulillah hubungan saya dan
teman-teman sangat baik, bahkan mereka sering mentraktir diriku dikantin. Aku ingin bersekolah dan
tinggal bersama ayah dan bunda karena aku ingin kita berempat berkumpul lagi seperti waktu aku kecil.”
Jawab Hasna. “Lalu bagaimana dengan bibimu? Apakah dia sudah mengetahui keinginanmu?” Tanya
ayah kembali. “Aku belum berbicara kepada bibi, tapi pasti aku akan mengatakan kepadanya segera.”
Jawab Hasna. “Baiklah jika itu yang kamu inginkan, ayah akan mencarikan sekolah yang terbaik untukmu
disini.” Jawab Ayah dengan sedikit berat hati. “Baik terima kasih ayah.”.

Hasna sebenarnya tahu jika ayahnya keberatan karena mereka tidak mampu untuk menyekolahkan
Hasna di sana. Hasna merasa bimbang, ia sangat merindukan kedua orang tuanya namun disisi lain
Hasna tahu bahwa orang tuanya tidak memiliki cukup uang untuk menyekolahkannya. Hari demi hari,
perasaan rindu Hasna kepada orang tuanya semakin menguat. Terkadang ia mengurung diri dan
menangis di kamar hingga larut malam.

Melimat keponakannya yang sedang sedih, Bibi pun bertanya kepada Hasna. “Kenapa kamu? Bibi lihat
matamu sembab, apakah kamu kurang tidur? Ceritakan kepada bibi apa yang sedang menjadi
masalahmu.” Tanya bibi kepada Hasna. “Aku baik-baik saja tidak ada masalah apa-apa.” Jawab Hasna
sambil tersenyum kecil. “Ceritakan kepada bibi apa yang sedang mengganjal dihatimu.” Pinta bibi.
“Sebernarnya aku ingin sekali tinggal bersama ayah dan bunda serta melanjutkan sekolah disana.
Namun, aku khawatir apabila ayah tidak sanggup untuk membiayai aku sekolah.” Terang Hasna. “Nak,
bibi akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Apapun yang kamu ingin lakukan asalkan itu baik,
maka bibi akan mendukungmu.” Nasihat bibi kepada Hasna. Setelah mendapat nasihat bibinya, Hasna
kembali bersemangat. Ia yakin bahwa selama dirinya berusaha dan doa, maka Allah akan memberikan
jalannya.
Dua minggu kemudian ada kabar bahwa SMA Negeri Ajibarang mengadakan lomba fisika dan peringkat 5
teratas akan mendapatkan full beasiswa sekolah selama 3 tahun. Mendengar kabar tersebut, Hasna
sangat senang karena SMA Negeri Ajibarang adalah sekolah favorit di kotanya dan kebetulan letaknya
tidak jauh dari rumahnya. Hasna pun belajar dengan sungguh sungguh agar bisa mendapatkan beasiswa
tersebut.

Hari perlombaan pun tiba, sebelum berangkat Hasna berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk
mengikuti lomba yang bertempat di SMA Negeri Ajibarang. Pada saat pengumuman Hasna mendapatkan
peringkat 3 dari 146 siswa yang mengikuti lomba tersebut. Hasna segera pulang memberi tahu orang
tuanya dan orang tuanya merasa lega karena tidak mengeluarkan biaya untuk menyekolahkan Hasna.

Tahun ajaran baru pun tiba, Hasna sangat senang karena kali ini ia bisa bersekolah dan kumpul bersama
keluarganya. Rasa rindu yang sangat mendalam itu akhirnya bisa terbayarkan. Walaupun setiap hari
harus makan dengan nasi dan lauk seadanya namun Hasna bersyukur karena merasakan kenikmatan
yang luar biasa karena bisa berkumpul dengan keluarga.

Contoh Unsur Instrinsik Cerpen Mimpi Keluarga Hasna :

Tema : Kebersamaan Keluarga

Latar :

Tempat : Rumah Bibi, Rumah Hasna, SMA Negeri Ajibarang

Waktu : Malam, Pagi hari

Suasana : Sedih, Bahagia

Alur : Maju

Penokohan

Nama Sifat

Hasna Cerdas dan gigih

Ayah dan Bunda Pekerja Keras

Bibi Penyayang
Sudut Pandang : Orang ketiga sebagai pelaku utama.

Amanat : Jangan putus asa, selama kita terus berusaha dan berdoa maka Allah akan memberikan jalan

Contoh Unsur Ekstrinsik Cerpen Mimpi Keluarga Hasna:

Latar belakang masyarakat

Penulis ingin menyampaikan fenomena yang masih banyak terjadi di masyarakat. Banyak diantara
meraka yang putus sekolah karena masalah ekonomi. Dengan cerita ini diharapkan dapat menginspirasi
masyarakat agar tetap berusaha untuk tetap bersekolah karena pasti akan diberian kemudahan.

Anda mungkin juga menyukai