Anda di halaman 1dari 1

GURU DALAM 32 POIN FOBIA

Tahun 2024 diawali dengan adanya pengisian E Kinerja guru melalui PMM, seperti biasa terjadi
kepanikan terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan untuk guru. Banyak
dari guru yang menyatakan kebijakan ini sebagai kebijakan yang tidak berpihak pada guru. Pengisian
E Kinerja melalui platform khusus guru yang telah dikenalkan sejak beberapa tahun lalu malah
menjadikan platform ini menjadi semacam “musuh” bagi para guru. Banyak guru menanyakan
manfaat dari kebijakan ini dan memprotes kebijakan tersebut. Tapi hebatnya ditengah protes
tersebut semua guru berbondong-bondong tetap saling bahu membahu menyelesaikannya.

Hal ini bisa terjadi karena masa sosialisasi terhadap kebijakan yang sangat singkat sehingga
pemahaman terhadap kebijakan tersebut pun menjadi setengah-setengah. Penggunaan poin
minimal menjadi momok tersendiri bagi para guru, karena kemunculan poin ini menjadikan guru
bukan focus kepada perencanaan kinerja melainkan upaya meraih poin minimal. Guru sebenarnya
merupakan golongan yang paling cepat berevolusi. Terlihat dari bagaimana para guru bertahan dari
gempuran badai pandemic di tahun 2020 hingga 2022. Guru menjadi golongan yang dengan cepat
menyesuaikan gaya dan sistem pembelajaran dalam menunjang pelayanan maksimal pada peserta
didik.

Selain percepatan kemampuan guru pandemic juga memberikan percepatan terhadap respon guru
terhadap segala kebijakan pemerintah. Kecepatan respon ini membawa dampak positif dan juga
negatif. Dampak positifnya adalah program pemerintah akan segera dilaksanakan dan dijalankan
oleh para guru, sedangkan negatifnya adalah pemahaman guru yang setengah-setengah terhadap
arahan ataupun program pemerintah. Guru mengerjakan sambal tetap memprotes program yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Respon yang cepat oleh para guru juga menjad penghambat program
pemerintah mencapai hasil maksimal, karena ada pihak-pihak yang memanfaatkan kebijakan
tersebut dengan menawarkan kecurangan-kecurangan

Anda mungkin juga menyukai