Anda di halaman 1dari 2

KISAH AYUB DALAM BUKU SEJARAH DUNIA YANG DISEMBUNYIKAN

Ayub adalah laki-laki yang baik, tetapi ia kehilangan seluruh hartanya. Semua anaknya
meninggalkannya. Ayub ditinggal sendirian, sekujur tubuhnya tertutup sampar dan bisul. kisah
penderitaan Ayub tidak jauh berbeda dengan kisah yang telah kita ketahui selama ini. Namun
dalam buku ini, terdapat perbedaan mengenai sikap ayub dalam menghadapi penderitaan yang
dia alami.
Selamat datang di UC Channel.. kali ini kami akan menyajikan kisah Ayub, yang nampaknya
cukup berbeda dari kisah yang telah kita ketahui selama ini. Dan sedikit kisah dibalik kokohnya
Sphinx, yang terangkum dalam Buku Sejarah dunia yang disembunyikan.
Intro.

Dimulai dengan kisah ayub. Dalam buku sejarah dunia yang disembunyikan ini, dikatakan bahwa
Ayub adalah laki-laki yang baik, tetapi ia kehilangan semua uangnya. Semua anaknya, baik yang
laki-laki maupun perempuan meninggal. Ayub ditinggal sendirian, sekujur tubuhnya tertutup
sampar dan bisul.
kisah Ayub diingat sampai sekarang bukan karena Ia merupakan pemimpin yang hebat atau
pelaku dari sebuah pekerjaan luar biasa, melainkan karena ia adalah manusia pertama yang
pernah memikirkan gagasan yang sejati dan mendalam, yaitu gagasan bahwa “kehidupan tidak
adil”.
Gagasan tersebut lahir karena pada saat itu Bahasa manusia sudah terbentuk cukup sempurna.
Oleh karena itu, pada bagian ini dikatakan bahwa Ayub berteriak ke langit dengan
pembangkangan karena ia memiliki bahasa untuk melakukannya.
Sampai disini dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kisah Ayub
dalam buku ini dengan kisah Ayub yang selama ini diajarkan dalam agama Islam. Dimana dalam
agama Islam dikatkan bahwa Ayub adalah seorang nabi yang sangat sabar dalam menghadapi
ujian, berbeda dengan kisah dalam buku ini yang mengatakan bahwa ayub berteriak dengan
pembangkangan menyatakan bahwa kehidupan ini tidak adil. Akan tetapi, apakah ayub yang
dikisahkan dalam buku ini sama dengan ayub yang dikenal sebagai Nabi Ayub dalam agama
Islam? Silahkan sahabat Universal yang menyimpulkan!
Kembali ke kisah dalam buku Sejarah Dunia Yang Disembunyikan, penggambaran kisah Ayub
dalam buku ini untuk menyoroti besarnya peran bahasa dalam kehidupan manusia. bahasa
membawa sebuah bentuk baru dari kesadaran.
Sebelum Ayub, orang-orang merasa bahwa segala yang terjadi kepada diri mereka sudah
ditentukan, dimana terdapat tujuan ilahiah dibalik segala sesuatu yang terjadi dan dialami oleh
manusia. Dengan adanya bahasa manusia mampu mempertanyakan segala kenyataan yang
dialami. Selain itu, dalam bagian ini dikatakan bahwa bahasa menjadikan dunia tempat yang
lebih dingin, lebih gelap, dan lebih memperdaya. Bahasa juga membuat kita tidak sehat, hidup
kurang bersemangat dan kurang yakin ketika menjelajahi dunia. Dengan demikian, dalam
penggambaran buku ini dapat dikatakan bahwa adanya bahasa memberikan dampak yang
positif dan dampak negatif dalam kehidupan manusia. Akan tetapi bisakah kita membayangkan
bagaimana jadinya dunia ini tanpa bahasa?
Kembali ke kisah Ayub, gagasan ayub tentang dunia yang tidak adil mendapat teguran dari
Tuhan. Ia ditegur karena ia hanya mengetahui sedikit sekali dari bagian besar dunia. Intinya
Ayub diperingati bahwa Tuhan lebih tahu dari apa yang Ayub tahu, ayub tidak tahu tentang
bagaimana proses alam semesta ini bekerja. Ayub kemudian disadarkan dengan kenyataan
bahwa jangkauan pengetahuan manusia telah berkurang, tidak seperti masa-masa sebelumnya
dimana pikiran manusia dengan mudah terhubung dengan alam semesta. Lagi-lagi, menurut
buku ini, hal ini mengacu pada lentera Osiris yang telah terkubur tengkorak manusia.
Setelah Ayub menyadari tentang apa yang tidak diketahui dan yang telah hilang darinya, dalam
buku ini dikatakan bahwa kehidupan ayub menjadi lebih baik, dimana anak-anak lelaki dan
perempuannya kembali kepadanya. Ketika kembali, dikatakan bahwa anak perempuan ayub
mengenakan ikat pinggang emas. Ikat pinggang emas tersebut menjadikan ayub mengerti
bahasa malaikat untuk ikat pinggang pertama, ikat pinggang kedua menjadikan ia mengerti
rahasia penciptaan dan ikat pinggang ketiga menjadikan ia mengerti bahasa Cherubim. Akhir
kisah ayub ini tampak berbeda dengan kisah yang diajarkan dalam agama Islam, akan tetapi
pada kesempatan ini kita tidak akan membahas hal tersebut, semoga pada video-video
selanjutnya kita diberikan kesempatan untuk membahas hal tersebut.
Selain membahas kisah ayub dan peran bahasa dalam kehidupan manusia, dalam bagian
delapan buku ini juga membahas tentang kisah Sphinx di Giza, Mesir. Kita semua tentu telah
mengetahui tentang pantung Sphinx yang terletak di komplek Piramida, Giza, Kairo, Mesir, atau
lebih tepatnya terletak didekat Piramida Khufu dan Piramida Khafre, Mesir. Sphinx yang kita
tahu saat ini adalah patung berkepala manusia dan bertubuh singa. Kebaradaan patung ini tidak
terlepas dari kisah-kisah mitologi orang-orang mesir kuno.
Menurut sejarah esoteris sebagaimana yang disampaikan dalam buku ini bahwa Sphinx adalah
monumen bagi empat elemen dari empat sudut kosmos yaitu Leo, Taurus, Scorpio dan Aquarius
untuk pertama kali menetap pada tempatnya sehingga menhasilkan materi menjadi padat. Hal
ini berhubungan dengan sejarah terbentuknya alam semesta sebagaimana yang telah kita bahas
pada bagian-bagian sebelumnya.
Selain itu, Sphinx merupakan tanda akhir zaman metamorfosis yaitu perubahan bentuk tubuh
manusia menjadi bentuk yang sempurna seperti yang ada saat ini, atau dengan kata lain, Sphinx
adalah sebuah monumen dari evolusi perubahan bentuk tubuh manusia. Hilangnya makhluk
bertubuh setengah manusia dan setengah hewan dari permukaan bumi tidak terlepas dari
kematian Sphinx yang dikalahkan oleh Oedipus. Dalam bagian buku ini, ada suatu hal menarik
dalam kekalahan Sphinx oleh Oedipus tersebut, dimana dalam hal ini Sphinx dikalahkan bukan
karena pertempuran fisik melainkan Sphinx berhasil dikalahkan karena teka-teki yang
diajukannya berhasil dijawab dengan baik oleh Oedipus, jika tidak terjawab maka Oedipuslah
yang akan terbunuh.
Adapun teak-teki yang diajukan oleh Sphinx yaitu “Apa yang berjalan dengan empat kaki,
kemudian dua kaki, dan kemudian tiga kaki?”. Oedipus dengan tepat menafsirkan bahwa teka-
teki tersebut tentang usia manusia, dimana seorang bayi berjalan dengan empat kaki, ketika
tumbuh besar ia akan berjalan dengan dua kaki dan yang terakhir ketika manusia menjadi
sangat tua maka ia membutuhkan tongkat untuk membantunya berjalan sehingga itu akan
menjadi kaki ketiganya. Kemampuan Oedipus dalam menjawab teka-teki tersebut menjadikan
Sphinx terjeun sendiri kejurang dan menemui ajalnya.
Itulah pembahasan singkat tentang isi dari bagian delapan buku Sejarah Dunia Yang
Disembunyikan karya Jonathan Black. Pembahasan dalam video ini hanyalah sebuah ringkasan
dari beberapa hal yang dibahas oleh Jonathan dalam bagian ini. Jika anda membaca bukunya
langsung anda juga akan menemukan kisah tentang Orpheus seorang pahlawan yang memiliki
kekuatan yang cukup berbeda yaitu alunan musik yang sangat merdu. Selain itu ada sedikit hal
yang menyinggung tentang ilmu magis yang digunakan sebagai cara ilmiah dari pemikiran
supernatural. Akan tetapi, sebagaimana biasa, untuk menghindari durasi yang terlalu panjang
dan pembahasan yang menjadi bias, pada video ini kita hanya membahas secara singkat kisah
tentang Ayub dan kisah dibalik berdirinya Sphinx di Giza.
Demikian video kali ini, mohon maaf atas segala kekurangan, apabila ada kritik, saran ataupun
pendapat lain dari bagian buku ini silahkah dituliskan dalam kolom komentar. Video ini hanya
membahas buku dan kita semua bebas untuk tidak sependapat dengan apa yang dibahas dalam
video ini.
Salam Universal ………..

Anda mungkin juga menyukai