I. Identitas Siswa
1. Nama : .............................................
2. Kelas/program : .............................................
3. NIS/absen : .............................................
4. Jenis Kelamin : .............................................
5. Tempat/tgl lahir : .............................................
6. Hari/tgl observasi : .............................................
7. Tempat observasi : .............................................
8. Waktu/durasi : .............................................
II. Aspek yang diobservasi : Kebiasaan belajar siswa pada situasi jam kosong dan saat guru
tidak ada di kelas.
III. Tujuan observasi : Mengetahui kebiasaan belajar siswa pada situasi jam kosong
dan saat guru tidak ada di kelas.
IV. Petunjuk : Berilah tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan atau
gejala perilaku yang Anda amati.
V. Pernyataan/Item
Kesimpulan:
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Observer
_________
Kesimpulan:
........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Observer
_________
2. Skala Penilaian (Rating Scale)
Skala Penilaian adalah alat rekam observasi yang memuat daftar gejala tingkah
laku observable behavior yang dicatat/cek secara berskala. Proses pengamatan dengan Skala
Penilaian ini, observer mencatat kemunculan perilaku berdasarkan kategori skala. Jenis skala
atau derajat penilaian ada 3 yaitu skala kuantitatif (skala angka), skala kualitatif (skala
deskriptif/kata), dan skala grafis (perpaduan skala angka dan kata).
Contoh :
Pedoman Skala Penilaian Kualitatif
I. Identitas Siswa
1. Nama : ………………………………..
2. Kelas/program : ………………………………..
3. NIS/absen : ………………………………..
4. Jenis Kelamin : ………………………………..
5. Tempat/tgl lahir : ………………………………..
6. Hari/tgl observasi : ………………………………..
7. Tempat observasi : ………………………………..
8. Waktu/durasi : ………………………………..
II. Aspek yang diobservasi : Kebiasaan belajar siswa di rumah
III. Tujuan observasi : Mengetahui kebiasaan belajar siswa di rumah
IV. Petunjuk : Berilah tanda cek (V) pada skala yang sesuai dengan pernyataan
atau gejala perilaku yang Anda amati.
V. Pernyataan/Item
No. Sub Variabel Skala
Pernyataan Tingkah Selalu Sering Kadang- Tidak
laku kadang pernah
1. Belajar membutuhkan
situasi yang tenang
(ruang khusus).
2. Menggunakan
kelengkapan peralatan
tulis dan buku.
3. Menggunakan fasilitas
pendukung belajar,
seperti internet,
laptop/komputer
4. Belajar sambil
membuat
resume/meringkas.
5. Belajar sambil
mendengarkan musik
6. Belajar di depan TV
7. Pendampingan belajar
oleh guru privat
8. Pendampingan belajar
oleh orang tua
9. Pendampingan belajar
oleh saudara/teman
10. Waktu belajar teratur
malam hari
11. Waktu belajar teratur
pagi hari
12. Waktu belajar tidak
menentu
13. Tempat belajar di
kamar
Sendiri
Kesimpulan:
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Observer
_________
I. Identitas Siswa
1. Nama : ………………………………..
2. Kelas/program : ………………………………..
3. NIS/absen : ………………………………..
4. Jenis Kelamin : ………………………………..
5. Tempat/tgl lahir : ………………………………..
6. Hari/tgl observasi : ………………………………..
7. Tempat observasi : ………………………………..
8. Waktu/durasi : ………………………………..
II. Aspek yang diobservasi : Partisipasi diskusi Mata Pelajaran Ekonomi
III. Tujuan observasi : Mengetahui tingkat partisipasi Siswa pada saat diskusi di kelas
IV. Petunjuk : Berilah tanda cek (V) pada skala sesuai dengan pernyataan atau
gejala perilaku yang Anda amati
V. Pernyataan/Item
Kesimpulan:
......................................................................................................................................................
..................................................................................................................
Observer
_________
Kejadian
Pengamat:......................
4. Mechanical Devices
Merupakan salah satu alat yang digunakan dalam observasi. Perkembangan alat-alat
optika yang maju memungkinkan Kemudahan bagi observer untuk mendapatkan data yang
data yang perlu diamati dengan jeli atau pencatatan yang tidak langsung dilakukan.dan
dengan Perkembangan alat-alat optika yang maju memungkinkan seorang observser
menggunakan alat pencatat dalam bentuk alat elektronika.
Contoh alat-alat yang termasuk dalam Mechanical Device
a. Tape recorder, untuk merekam pembicaraan.
Tape recorder, mungkin saat ini pengunaan tape recorder kurang begitu familiar, tape
recorder digunakan untuk merekam data berupa suara. Penyimpananya dapat berupa kaset
maupun memori.
b. Kamera, untuk merekam berbagai kegiatan secara visual.
Memotret data berupa gambar kejadian pada saat observasi yang kemudian bisa dilihat
kembali untuk lebih menganlisis objek penelitian.
c. Film atau video, untuk merekam kegiatan objek penelitian secara audio-visual.
d. Berupa alat perekam kaset maupun memori yang bisa merekam data dalam bentuk gambar
beserta suaranya. Rekaman ini bisa diputar kembali saat observer membutuhkan atau untuk
menganalisis lebih teliti lagi.
Observasi tidak harus mengunakan alat semua alat diatas namun tergantung kebutuhan,
waktu, dan tujan dalam melakukan observasi tersebut.
Pengertian observasi menurut para ahli Menurut Muhammad Ilyas Ismail dalam buku Evaluasi
Pembelajaran: Konsep Dasar, Prinsip, Teknik, dan Prosedur (2020), observasi dapat diartikan sebagai salah
satu teknik pengumpulan data yang sifatnya lebih spesifik dibanding teknik lainnya. Baca juga: Teks
Laporan Hasil Observasi Selain pengertian di atas, beberapa para ahli turut mengemukakan pendapatnya
mengenai pengertian observasi. Berikut penjabarannya: Larry Christensen Observasi adalah cara untuk
mendapatkan informasi penting mengenai orang, karena apa yang dikatakan belum tentu sesuai dengan
yang dikerjakan. Sutrisno Hadi Obervasi merupakan sebuah proses yang sangat kompleks, terdiri atas
berbagai macam proses, baik biologis maupun psikologis, yang mana lebih memprioritaskan proses
ingatan serta pengamatan. Creswell Observasi adalah proses pemerolehan data dari tangan pertama,
dengan cara melakukan pengamatan orang serta lokasi dilakukannya penelitian. Patton Observasi
merupakan metode yang sifatnya akurat dan spesifik untuk mengumpulkan data dan mencari informasi
mengenai segala kegiatan yang dijadikan obyek kajian penelitian. Margono Seperti dikutip dalam buku
Pengantar Microteaching (2020) karya Uswatun Khasanah, Margono mendefinisikan observasi sebagai
teknik untuk melihat dan mengamati berbagai perubahan fenomena sosial yang terus tumbuh serta
berkembang. Suharsimi Arikunto Observasi adalah proses pengamatan langsung suatu obyek yang ada di
lingkungan, baik yang sedang berlangsung ataupun masih dalam tahapan, dengan menggunakan
penginderaan. Observasi dilakukan secara sengaja atau sadar, sesuai urutan yang ditentukan. Gibson, R.L.
dan Mitchell. M. H. Observasi merupakan teknik yang digunakan sebagai seleksi derajat untuk
menentukan sebuah keputusan serta konklusi terhadap orang yang sedang diamati. Baca juga: Pengertian
Teks Laporan Hasil Observasi dan Contohnya Tujuan observasi Dalam buku Penelitian Tindakan Kelas
(2021) karya Pratiwi Bernadetta Purba, dkk, dijelaskan jika secara umum observasi bertujuan
mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab berbagai permasalahan yang muncul. Selain
mengumpulkan data, observasi dilakukan dengan tujuan mendapatkan sebuah kesimpulan mengenai obyek
yang diamati. Observasi juga bertujuan untuk menggambarkan sebuah obyek dan segala hal yang
berhubungan dengan obyek yang dikaji. Ciri-ciri observasi Menurut Walidjo dalam Teknik Observasi
(Kapita Selekta Metodologi Penelitian (2020)), observasi mempunyai empat ciri penting yaitu: Observasi
mempunyai sasaran yang khusus Artinya observasi dilakukan untuk mencapai sasaran khusus yang
diinginkan oleh observer (orang yang melakukan observasi). Observasi dilakukan secara sistematis Artinya
observasi dilakukan dengan cara yang sistematis, terstruktur, dan mempunyai prosedur. Agar dalam
penerapannya, observasi dapat berjalan dengan baik. Observasi membutuhkan pencatatan dengan segera
Artinya segala detail kecil yang ditemui dalam proses observasi harus sesegera mungkin dicatat agar tidak
lupa dan demi menghindari hilangnya informasi penting. Observasi membutuhkan keahlian Artinya
observasi membutuhkan keahlian dari observer, misalnya bagaimana memperhatikan, melakukan proses
pengamatan, ketelitian, dan lain sebagainya. Baca juga: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Jenis
observasi Observasi dapat dilakukan secara langsung dengan mendatangi lokasi dan mengamati. kemudian
mencatat hasil pengamatan tersebut dan didokumentasikan sebagai hasil observasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Observasi: Pengertian Para Ahli, Tujuan, Ciri-Ciri,
dan Jenisnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/03/164904169/observasi-
pengertian-para-ahli-tujuan-ciri-ciri-dan-jenisnya.
Beberapa aspek yang perlu diobservasi adalah : (1) Cara konseli masuk ruang dan
menemui konselor, (2) Cara konseli berjabat tangan dengan konselor, (3) Cara
duduk dan jarak anatara konseli dengan konselor; (4) Cara berbicara dan nada
suara; (5) Bentuk perawakan dan penampilan pada umumnya; (6) Ekspresi wajah,
(8) Reaksi-reaksi emosional herhadap ”automatic response” (9) Bahasa-bahasa non-
verbal, seprti: batas-batas jarak untuk komunikasi (proxemics), bahasa isyarat
badan, muka, mata (kinesics), persepsi tentang waktu (chronemics), nada suara
(paralanguage), arti diam (silence), sentuhan fisik (haptics), cara berpakaian dan
penampilan, komunikasi melalui indra penciuman (alfactics), isyarat mata
(aculesics).
Gibson, (1995 : 263) menyarankan dalam melakukan anaisis selama dan setelah
observasi memperhatikan hal-hal berikut : (1) Mengamati satu klien dalam satu
waktu.(2) Ada kriteria yang spesifik untuk melakukan observasi. (3) Observasi
seharusnya dilakukan tanpa batas waktu. (4) Konseli seharusnya diamati dalam
situasi yang natural dan berbeda. (5) Mengamati klien dalam konteks semua situasi
atau situasi total. (6) Data dari observasi seharusnya digabugnkan dengan data yang
lain. (7) Observasi seharusnya dilakukan dalam kondisi yang menyenangkan.
Prosedur Kuesioner :
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner
2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran
kuesioner.
3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih
spesifik dan tunggal.
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus
untuk menentukan teknis analisisnya.
Contoh :
Pertanyaan Langsung: Apakah Saudara mengenal tersangka
pembunuhan?
Pertanyaan Tidak Langsung: Bagaimana pendapat saudara
terhadap pembunuhan yang dilakukan oleh budi?
Contoh pertanyaan :
Pertanyaan Khusus: Apakah saudara mengenal sistem Kanban?
Pertanyaan Umum: Berapa umur anda?
Pertanyaan Tentang Fakta v.s Pertanyaan
Tentang
Opini Pertanyaan tentang fakta yang menghendaki jawaban dari
responden berupa fakta; sedang Pertanyaan tentang opini
menghendaki jawaban yang bersifat opini. Pada praktiknya
dikarenakan responden mungkin mempunyai memori yang tidak
kuat ataupun dengan sadar yang bersangkutan ingin menciptakan
kesan yang khusus; maka Pertanyaan tentang fakta belum tentu
sepenuhnya menghasilkan jawaban yang bersifat faktual.
Contoh:
Pertanyaan Tentang Fakta: Majalah apa yang anda sukai?
Pertanyaan Tentang Opini: Mengapa saudara menyukai majalah
Aneka?
Pertanyaan Terbuka
pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons
terbuka kepada responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah
jenis respons yang muncul. Respons yang diterima harus tetap bisa
diterjemahkan dengan benar.
Pertanyaan Tertutup
pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-
pilihan respons yang tersedia bagi responden.
Interval
Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara
masing-masing nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik
ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data
kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap.
Rasio
Skala rasio hampir sama dengan skala interval dalam arti interval-
interval di antara nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki
nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang digunakan.
Merancang Kuisoner
Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting,
demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting
dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai sikap,
keyakinan, perilaku dan karakteristik.
Format kuesioner
Memberi ruang kosong secukupnya,
Menunjuk pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau
layar. Untuk meningkatkan tingkat respons gunakan kertas
berwarna putih atau sedikit lebih gelap, untuk rancangan
survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila
formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah
menggulung kebagian lainnya.
Urutan Pertanyaan
Dalam menurutkan pertanyaan perlu dipikirkan tujuan
digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing
pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.
Jenis-Jenis Angket
Berdasarkan bentuk pertanyaan dalam angket dapat dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu:
Pertanyaan terbuka (open quetions)
Pertanyaan terbuka ialah suatu pertanyaan dimana responden
diberi kebebasan seluas-luasnya untuk menjawab pertanyaan
tersebut sesuai dengan bahasa dan logika mereka.
Contoh:
Tak seorang pun benar-benar bisa merasakan bagaimana tidak
enaknya perperangan itu, kecuali mengalaminya sendiri.
1.
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Tidak bisa memutuskan
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju
Panjang pertanyaan
Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga
akan membuat jenuh responden dalam mengisi. Disarankan
empirik jumlah pertanyaan yang memadai adalah antara 20 s/d 30
pertanyaan.
Urutan pertanyaan
urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju
ke hal yang sepesifik, atau dari yang mudah menuju ke hal yang
sulit, atau diacak.
Prinsip pengukuran
Angket yang diberikan responden adalah merupakan instrumen
penelitian, yang dugunakan untuk mengukur variabel yang angkat
diteliti.
Penampilan fisik angket
Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan
mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi
angket.
Sehubungan dengan penyusunan angket ini, DA de Vaus
memberikan beberapa seran sebagai berikut:
Kelemahan angket
1. Kelemahan dari angket tertutup dapat diketahui pada pilihan
jawaban yang mungkin tidak mencakup apa yang terkandung
dalam hati responden, sehingga jawaban ynag dipilihnya tidak
sepenuhnya sesuai dengan pendapatnya.
AUM atau alat ungkap masalah merupakan instrumen non tes dalam kegiatan pelayanan
Bimbingan dan Konseling yang digunakan untuk mengungkapkan aspek-aspek permasalahan
yang sedang dihadapi individu atau konseli. Pada perkembangannya, kondisi permasalahan
individu atau konseli pada kehidupan sehari-harinya secara umum dapat diungkapkan melalui
AUM Umum dan kondisi-kondisi permasalahan khusus yang dialami individu terutama tentang
masalah kegiatan belajar yang dilakukannya dapat diungkapkan dengan AUM PTSDL.
Keseluruhan AUM yaitu AUM Umum dan AUM PTSDL sepenuhnya dimanfaatkan untuk
pelaksanaan kegiatan pelayanan BK oleh Guru BK atau Guru BK.
Mooney Problem Check List (MPCL). Prayitno dkk. kemudian menyusun instrumen yang sejenis
dengan MPCL untuk dapat dimanfaatkan dalam pelayanan BK yaitu Alat Ungkap Masalah
(AUM) yang lebih disesuaikan dengan kondisi di Indonesia atau di tanah air, yang tetap
memperhatikan format dan kandungan isi MPCL. AUM Umum sebagai alat ungkap masalah
merupakan instrumen non-tes dalam kegiatan pendukung pelayanan BK guna mengungkapkan
masalah-masalah umum yang dialami oleh siswa (Prayitno, 2008:5).
PSKB pada perkembangannya dipandang belum secara penuh mampu mengungkapkan sikap dan
kebiasaan belajar individu atau siswa, yang kemudian disempurnakan lagi melalui program SP-
4 menjadi AUM PTSDL. Prayitno (2008:5) menjelaskan bahwa, “AUM PTSDL sebagai alat
ungkap masalah merupakan instrumen non-tes dalam kegiatan pendukung pelayanan BK untuk
mengungkapkan masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan
kegiatan belajar siswa”. Aspek komponen kegiatan belajar yang diungkapkan AUM PTSDL yaitu
prasyarat penguasaan materi pelajaran (P), keterampilan belajar (T), sarana belajar (S), kondisi
diri pribadi (D), dan kondisi lingkungan dan sosio- emosional (L).
Baca Juga
Kelebihan AUM (Gantina, 2016: 134) adalah (1) Pelaksanaan AUM bisa dilakukan secara
individual, kelompok maupun klasikal, (2) Instrumen AUM memiliki validitas dan reliabiltas
tinggi, (3) Memudahkan peserta didik mengenali masalah yang sedang atau pernah dialaminya
dan (4) Adanya software AUM mempermudah dan mempercepat guru BK mengolah data.
Kelemahan AUM adalah membutuhkan waktu yang banyak untuk pengolahan hasil, sebagai
konsekuensi dari bannyakknya jumlah bidang masalah dan jumlah butir pernyataan masalah yang
tersedia.
sumber :
Isrofin, Binti. 2019. Modul 1 Asesmen Kebutuhan Peserta Didik dan Sekolah. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Bagikan Artikel
© Alat Ungkap Masalah (AUM) (Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan Kelemahan AUM)
Source: https://www.mandandi.com/2021/07/alat-ungkap-masalah-aum-pengertian.html
Pengertian ilmu sosiometri Dilansir dari buku Pengantar Sosiometri (2016) oleh Agnes Tuti Rumiyati dan
Bambang Wijonarko, kata sociometry berasal dari bahasa Latin socius yang artinya sosial dan metrum
berarti pengukuran. Di mana secara harfiah bermakna pengukuran sosial.
Istilah ilmu sosiometri diciptakan oleh Jacob Levy Moreno. Baginya sosiometri sebagai studi matematis
dari sifat psikologis populasi, teknik eksperimental, dan hasilnya diperoleh dari aplikasi metode
kuantitatif.
Berikut beberapa pengertian ilmu sosiometri dari para ahli, yaitu: Kerlinger (1964) Sosiometri adalah
pengkajian dan pengukuran pilihan sosial. Sosiometri juga diartikan untuk mempelajari pemilihan dan
penolakan antara anggota dalam kelompok. Baca juga: Ciri-ciri Sejarah sebagai Ilmu Best (1981)
Sosiometri merupakan teknik untuk mendeskripsikan hubungan-hubungan sosial antarindividu di dalam
kelompok.
Warwick dan Liniger (1975) Teknik sosiometri digunakan untuk mendapatkan informasi tentang perasaan
positif atau negatif dari setiap anggota dalam kelompok. I Djumhur dan Muh. Surya (1985) Sosiometri
adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai hubungan sosial dan tingkah laku sosial
murid. W. S Winkel (1985) Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang
hubungan sosial dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil hingga sedang (10-50 orang), berdasarkan
preferensi pribadi antara anggota-anggota kelompok.
Depdikbud (1975) Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok individu
berdasarkan penelaahan terhadap relasi sosial dan status sosial dari masing-masing anggota kelompok yang
bersangkutan. Halaman Selanjutnya Berdasarkan konsep dan definisi para… Halaman: 1 2 Show All
Berikan Komentar Kirim Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU
ITE Tag ilmu sosiometri adalah pengertian sosiometri menurut para ahli ruang lingkup ilmu sosiometri
tahapan teknik sosiometri tujuan ilmu sosiometri Lihat Skola Selengkapnya Pengaruh Perkembangan Ilmu
dan Teknologi Terhadap Perubahan Ruang Bahaya Ilmu Biologi dan Bioetika Pengertian Ilmu Ekonomi
dan Kegunaannya Peranan Ilmu Kimia dalam Bidang Kedokteran Apa Itu Teori Pengurangan
Ketidakpastian dalam Ilmu Komunikasi
terhadap Jokowi Goenawan Mohamad Ungkap Kekecewaan ke Jokowi, Sebut Gibran Didesain untuk
Perpanjangan Kekuasaan Temuan-temuan Ganjil MKMK: Gugatan Tak Bertanda Tangan hingga Dugaan
Kebohongan Anwar Usman PPP Sepakati Pernyataan Sekjen PDI-P, Para Ketum Parpol Dipegang Kartu
Trufnya untuk Dukung Gibran Cawapres KOMENTAR Mungkin Anda melewatkan ini Parts of Body,
Mengenal Bagian Tubuh dalam Bahasa Inggris Pengertian Kebijakan Moneter, Tujuan, dan Jenis-jenisnya
Sistem Ekonomi Pasar: Pengertian, Ciri-ciri, Kelebihan dan Kelemahannya BUMN: Pengertian, Sifat
Usaha, dan Bentuknya Ciri-ciri, Kekuatan, dan Kelemahan Sistem Ekonomi Komando Close Ads
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengertian Ilmu Sosiometri, Ruang Lingkup dan
Tujuannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/05/150000369/pengertian-
ilmu-sosiometri-ruang-lingkup-dan-tujuannya.
Berdasarkan konsep dan definisi para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu sosiometri merupakan alat
untuk mengukur, metode untuk memperoleh data tentang hubungan sosial, pilihan-pilihan, dan
sebagainya. Baca juga: 5 Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Kimia Ruang lingkup Ruang lingkung ilmu
sosiometri terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut: Penentuan kriteria Penentuan pilihan oleh individu
selalu berdasarkan pada kriteria. Bisa berupa kriteria subyektif, maupun obyektif dengan kesadaran.
Pembuatan alat ukur Alat ukur dalam sosiometri berupa daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang
digunakan untuk mengetahui pemilihan seseorang termasuk alasan dalam pemilihannya. Pembuatan
sosiomatriks Data sosiometri yang dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner ditampilkan dalam
bentuk tabel atau matriks dari pilihan-pilihan setiap orang. Tabel matriks disebut Sosiomatriks. Pembuatan
sosiogram Sosiometrik juga dapat disajikan dalam bentuk diagram atau gambar. Ketika anggota kelompok
diminta memiliki satu sama lain berdasarkan kriteria tertentu, setiap orang dalam grup dapat memilih dan
menjelaskan mengapa dia memilih pilihannya. Gambar peta hasil hubungan-hubungan sosiometri disebut
dengan Sosiogram. Baca juga: Pengertian Ilmu Ekonomi dari Para Ahli Analisis indeks Terdapat tiga
analisis data sosiometri, yaitu dengan sosiomatriks, sosiogram, atau indeks. Analisis indeks merupakan
metode untuk mengukur distribusi maupun kecenderungan masalah hubungan-hubungan sosial dalam
suatu kelompok. Tujuan ilmu sosiometri Dikutip dari buku Model Penilaian Kelas Online Pada
Pembelajaran Matematika (2020) oleh Dra. Yeti Ariani dan teman-teman, tujuan dari sosiometri adalah:
Mengetahui pola dan struktur hubungan antara individu-individu dalam suatu group. Untuk
mengumpulkan data mengenai hubungan sosial dan tingkah laku sosial peserta didik. Untuk menemukan
dan mencatat relasi aktif daripada struktur kelompok tersebut, yaitu pola saling tertarik dan bertujuan
untuk meneliti hubungan sosial antara peserta didik di dalam suatu kelompok. Untuk mengetahui kendala
yang ada di dalam kelompok dan menganalisis tingkat kohesi antara berbagai komponen dari kelompok
yang sama. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari
bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link
https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di
ponsel.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengertian Ilmu Sosiometri, Ruang Lingkup dan
Tujuannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/05/150000369/pengertian-
ilmu-sosiometri-ruang-lingkup-dan-tujuannya?page=2.
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6