Obat-obatan berikut ini umumnya diresepkan oleh dokter untuk mengatasi penyakit batu ginjal yang
diderita pasien.
1. Obat Diuretik
Diuretik adalah obat batu ginjal tanpa operasi yang berguna untuk meningkatkan produksi urine dan
frekuensi buang air kecil. Obat diuretik yang paling sering digunakan untuk mengobati batu ginjal adalah
jenis thiazide.
Thiazide bekerja dengan mengurangi penyerapan garam dan mineral dalam ginjal, dengan begitu
produksi urine dalam tubuh akan meningkat. Hal ini akan membuat penderitanya lebih sering berkemih,
sehingga batu ginjal yang berukuran kecil bisa keluar bersama urine.
Obat batu ginjal tanpa operasi berikutnya adalah penghambat alfa (alpha blockers). Tujuan pemberian
obat ini adalah menghancurkan batu yang berukuran besar sekitar 5–10 milimeter agar bisa keluar
bersama urine. Cara kerja obat penghambat alfa yaitu melemaskan otot saluran kemih agar batu lebih
mudah keluar.
Natrium bikarbonat atau natrium sitrat merupakan obat batu ginjal tanpa operasi yang digunakan untuk
mengeluarkan asam urat dari ginjal. Pasalnya, tingginya kandungan asam urat dalam ginjal dapat
memicu terbentuknya endapan padat. Obat ini juga bermanfaat mencegah perkembangan penyakit
batu ginjal agar tidak semakin parah.
4. Allopurinol
Dokter biasanya menggunakan obat allopurinol sebagai cara mengatasi batu ginjal asam urat. Jenis obat
ini bekerja dengan cara menurunkan kadar asam urat di dalam tubuh sehingga endapan asam urat
dalam urine tidak membentuk batu yang berukuran besar.
1. Air Mineral
Mencukupi kebutuhan cairan tubuh merupakan salah satu cara membantu kerja ginjal lebih lancar
sehingga endapan mineral yang menyebabkan batu ginjal tidak terbentuk. Memperbanyak asupan air
juga dapat membantu mempercepat proses pengeluaran batu yang tertahan di ginjal melalui ureter.
Pasalnya, air yang masuk ke dalam tubuh akan membantu mempercepat produksi urine. Urine itulah
yang nantinya akan mendorong batu ginjal keluar dari tubuh. Pengobatan batu ginjal tanpa operasi
dengan cara ini akan efektif jika batu ginjal masih berukuran kecil.
Selain itu, mengonsumsi air secara rutin juga akan mengurangi risiko dehidrasi yang merupakan salah
satu faktor risiko terjadinya batu ginjal. Maka dari itu, mulai biasakan minum air setidaknya dua liter
setiap hari.
Sementara itu, jus akar dandelion dapat mendorong produksi cairan empedu yang membantu tubuh
mengeluarkan limbah, menjaga kesehatan sistem pencernaan, dan juga memiliki senyawa yang dapat
memberikan efek diuretik untuk meningkatkan produksi urine. Namun, hindari mengonsumsi minuman
ini bersamaan dengan obat antibiotik, pengencer darah, atau diuretik. Atau, konsultasikan lebih dulu
dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
3. Air lemon
Air lemon rupanya tidak hanya menyegarkan tetapi juga bisa menjadi obat batu ginjal alami. Pasalnya,
senyawa asam sitrat yang terdapat dalam air lemon dapat menghancurkan batu ginjal yang masih
berukuran kecil sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui urine. Selain itu, rutin mengonsumsi air
lemon yang tinggi akan vitamin C juga dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri dalam tubuh.
Pastikan Anda telah mencuci buah lemon dengan bersih sebelum memeras airnya.
Buah delima mengandung senyawa punicalagin yang berfungsi sebagai anti-inflamasi dan antioksidan
yang berperan dalam mencegah terjadinya batu ginjal. Mengonsumsi jus delima secara rutin juga dapat
menurunkan tingkat keasaman urine sehingga mengurangi risiko munculnya batu ginjal di kemudian
hari.
5. Cuka Apel
Cuka apel mengandung asam asetat yang dipercaya efektif memecah dan melarutkan batu ginjal
berukuran kecil. Tidak hanya itu, cuka apel juga dapat membantu meringankan rasa nyeri dan
peradangan akibat batu ginjal.
Meski begitu, konsumsi cuka apel secara berlebihan justru dapat menyebabkan iritasi tenggorokan dan
kerusakan enamel gigi.