Anda di halaman 1dari 3

NAMA : CICI UTARI

NIM : 23010067

KELAS : NON REGULER

SEMESTER : 1 (SATU)

DIABETES MELITUS

Diabetes melitus adalah sekumpulan gangguan metabolik yang

ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat

kerusakan pada kerja insulina, sekresi insulin atau keduanya, tiga

komplikasi akut tersebut terkait ketidakseimbangan kadar glukosa yang

berlangsung dalam jangka waktu pendek (Brunner & Suddarth,2017).

Diabetes melitus tipe II dikarakteristikan dengan hiperglikemia, resistensi

insulin dan kerusakan relatif sebagai sekresi insulin (Damayanti, 2015).

Diabetes melitus tipe II atau dikenal dengan diabetes melitus tidak

tergantung insulin, dapat terjadi akibat obesitas, atau penyakit seperti

infeksi, trauma, dan infark miokard (Lee & Weaver, 2013). Faktor Resiko

DM tipe II antara lain faktor keturunan dan obesitas, 80-90% dm tipe II

mengalami obesitas (Rahayu,2015). Diabetes melitus tipe II terjadi akibat

penurunan sensitivitas terhadap insulin atau akibat penurunan produksi

insulin. Diabetes melitus tipe II banyak terjadi pada usia dewasa lebih dari
45 tahun, karena berkembang lambat dan terkadang tidak terdektesi

(Tarwoto, 2012).

Diabetes melitus merupakan bagian dari penyakit tidak menular

yang berbahaya dan mematikan. Data milik kementrian kesehatan yang di

peroleh dari Sample Register Survey 2014 menunjukkan diabetes menjadi

penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan persentase

6,7%, setelah stroke 21,1%, dan penyakit jantung koroner 12,9%.

Prevalensi DM di Indonesia 1,5% sedangkan di Aceh 1,7%, Prevalensi ini

berdasarkan diagnosis dokter pada semua kelompok umur menurut

provinsi. Data menurut Riskedas 2018 prevalensi DM berdasarkan

diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun menurut provensi maka

Aceh Prevalensinya 2,4%, Indonesia 2,0%. Di Indonesia,prevalensi

diabetes diIndonesia mengalami peningkatan dari 5,7% pada 2007 menjadi

6,9% atau sekitar 9,1 juta jiwa pada 2013. Data terbaru dari Internasional

Diabetes Federation (IDF) atlas tahun 2017 menunjukkan bahwa Indonesia

menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah diabetes sebanyak 10,3

juta jiwa. Jika tidak di tangani dengan baik, World Health Organization

bahkan mengestimasikan angka kejadian diabetes di Indonesia akan

melonjak drastis menjadi 21,3 juta jiwa pada 2030,90% dari total kasus

diabetes merupakan diabetes tipe II. Diabetes tipe II umumnya terjadi pada

orang dewasa, namun beberapa tahun terakhir juga ditemukan pada anak-

anak dan remaja. Hal ini berkaitan erat dengan pola diet tidak seimbang

dan kurang aktivitas fisik yang membuat anak memiliki badan berlebih
atau obesitas. Pada tahun 2022, sasaran penderita DM Kota Banda Aceh

sebanyak 7486 dengan capaian sebanyak 7486 (100%) pada tahun 2022.

Permasalahan yang dapat di angkat pada kasus Diabetes Melitus adalah :

1. Resiko ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan

Manajemen Hiperglikemia

2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan tingkat pengetahuan

3. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makan.

Anda mungkin juga menyukai