Anda di halaman 1dari 7

MENYUSUN RANCANGAN KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN PEMAKAIAN MOBIL AMBULANCE


DI UPT. RSUD BANGGAI
TAHUN 2022

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan
“bahwa setiap orang menpunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu dan terjangkau”, artinya sertiap warga negara memiliki hak yang sama
dalam pelayanan kesehatan. Hal ini dirasakan terutama bagi masyarakat. Hal ini
dirasakan terutama bagi masyarakat kurang mampu yang bertempat tinggal di daerah
yang jauh dari perkotaaan, sehingga kebutuhan akan transportasi bagi orang sakit
dirasakan kurang.
Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang wajib
menjunjung nilai-nilai dan harkat martabat manusia, hal ini dibuktikan dengan sejarah
awal lahirnya kata-kata asal rumah sakit “hospitalia” yang berarti “rumah tamu”,
“rumah tuhan” yang wajib memperlakukan “orang sakit”, “pasien” penuh ksahi
saying, pelayanan tanpa pamrih, oleh sebab itu Ketika orang sakit masuk rumah sakit,
mulai dari awal masuk sampai selesai pelayanan, harus dijamin keselamatan,
kenyamanan jauh hendaknya jauh dari keadaan yang diharapkan. Begitu juga dengan
pasien yang meninggal di rumah sakit harus diperlakukan manusiawi. Dalam
akreditasi rumah sakit layanan mobil jenazah terdapat dalam BAB TKRS dan BAB
HPKK dan lain sebagainya.
Salah satu yang sangat penting di rumah sakit adalah pelayanan “mobil
jenazah” yang “Manusiawi” dan “bertanggung jawab”. Untuk menjawab tantangan
tersebut Rumah Sakit sangat perlu menerapkan pelayanan dan “Tata Kelola Mobil
Jenazah” yang “ tersistem”, “seragam” dan “terartur”. Sehingga pasien yang
meninggal di Rumah Sakit mendapatkan perlakuan yang manusiawi, penuh dengan
kasih sayang, sebagai bentuk penghormatan pada nilai-nilai kemanusiaan.
Mobil jenazah adalah kendaraan yang digunakan untuk mengangkat jenazah.
Kendaraan jenazah tidak memerlukan peralatan kesehatan seperti halnya mobil
ambulance gawat darurat. Penggunaan sirene juga mengikuti aturan yang berlaku.
Kendaraan yang digunakan tergantunga kondisi daerah masing-masing (Pedoman
tekhnis ambulance kemenkes RI 2019)
Layanan mobil jenazah Rumah Sakit dilaksanakan selama 24 jam terus
menerus. Sehingga masyarakat yang membutuhkan layanan mobil jenazah tidak
mengalami hambatan, dapat sesegera mungkin dipenuhi. Informasi tentang layanan
jenazah rumah sakit mudah didapatkan, harus ada informasi yang terbuka dapat
dibawah dan dilihat oleh masyarakat.
Untuk terlaksananya pelayanan mobil jenazah yang bertanggungjawab,
manusiawi, diperlukan panduan sebagai pedoman bagi yang terkait dengan pelayanan
mobil jenazah di rumah sakit. Agar terlaksananya panduan ini maka perlu dibuatkan
SPO untuk tekhnis pelaksanaan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan acuan dalam penetapan pelayanan mobil jenazah di rumah sakit
untuk mempertahankan sikap, perilaku, etika profesionalisme dalam memberikan
pelayanan pasien yang telah meninggal mobil jenazah yang manusiawi,
bertanggungjawab.

2. Tujuan Khusus
a. Merupakan kendaraan yang digunakan khusus untuk mengangkut jenazah
b. Terselengaranya pelayanan ambulan jenazah yang seragam
c. Terselenggaranya pelayanan jenazah yang manusiawi
d. Terjaganya etika dan norma-norma yang positif dalam pelayanan pada pasien
yang meninggal di rumah sakit

C. Ruang Lingkup
Panduan ini membahas tentang pelayanan mobil jenazah, prinsip-prinsip
implementasi pelayanan mobil jenazah di rumah sakit. Gambaran umum persyaratan
mobil jenazah yang meliputi antara lain :
1. Warna hitam
2. Lampu rotator warna biru
3. Sirene satu nada atau dua nada
4. Tulisan mobil jenazah terbaik di dinding depan
5. Dengan pengaman peti jenazah
6. Gantungan untuk karangan bunga
7. Dapat mengangkut 1 peti jenazah
8. Mobil ambulans jenazah layak digunakan sebagai mobil ambulan jenazah
9. Setiap selesai memberikan layanan jenazah mobil jenazah harus dibersihkan
sesuai dengan standart Pengendalian Penyakit Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)

Semua bentuk dan desian mobil jenazah akan dibuat sesuai kebutuhan agar
efisien dan sesuai peruntukannya. Pembuatan bentuk atau karesori terdiri dari
pekerjaan interior maupun eksterior dengan rincian pekerjaan sebagai berikut :
1. Interior
a. Pekerjaan landasan keranda/peti jenazah
(1) Pekerjaan tempat duduk untuk petugas mobil jenazah dan pendamping
beserta sabuk keselamatan (safety belt)
(2) Pemasangan amplifier sirene dan saklar light bar
(3) Pekerjaan sistem kelistrikan
(4) Penyediaan wadah limbah medis

2. Eksterior
a. Pekerjaan karesori / rumah-rumah / body mobil jenazah
b. Pekerjaan identitas mobil jenazah
c. Oekerjaan pemasangan lampu Light Emitting Diode (LED) Flash/ Blitz Light
Bar, Speaker sirene, lampu Hazard.

D. Dasar Hukum
1. Undang-undang RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
2. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian
5. SPGDT Kemenkes RI 2006
6. Pedoman Tekhnis Ambulan Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemeterian Kesehatan RI 2019
7. Kebijakan pelayana Rumah Sakit tentang mobil jenazah
8. Panduan Pelayanan Rumah Sakit tentang mobil jenazah
9. SPO Layanan Ambulan Jenazah

BAB II
KONSEP DASAR PELAYANAN MOBIL JENAZAH

A. Sistem Pelayanan Mobil Jenazah


1. Menurut Undang-undang Nomor 36/2009 tentang Kesehatan pasal 117, “Seseorang
dinyatakan amti apabila fungsi sistem jantung sirkulasi dan sistem pernafasan
terbukti telah berhenti secara permanen, atau apabila kematian batang otak telah
dapat dibuktikan”.
2. Pelayanan jenazah diartikan sebagai bentuk pelayanan atau sistem pelayanan mobil
jenazah yang seragam yang ditetapkan oleh rumah sakit
3. Mobil jenazah adalah mobil yang sesuai ketentuan yang ditetapkan sebagai
pelayanan ambulan jenazah yang seragam digunakan oleh rumah sakit
4. Sopir ambulan jenazah seorang yang dianggap lkompeten dan cakap dalam
menjalankan sistem dan fungsi sebagai sopir ambulan jenazah di rumah sakit

B. Prinsip-prinsip Pelayanan Jenazah


1. Kelayakan
Semua yang terkait dengan pelayanan ambulan jenazah di anggap layak untuk
memenuhi kewajiban sebagai bagian dari sistem pelayanan ambulan jenazah
2. Keadilan dan kesetaraan
Rumah sakit, pengelola ambulan jenazah, keluarga pasien harus diperlakkan adil
setara dalam tata Kelola pelayanan ambulan jenazah
3. Non Diskriminatif
Keluarga pasien tidak boleh diperlakukan diskriminatif, tidak boleh membeda-
bedakan, semua harus dipelakukan sama dalam sistem pelayanan ambulan jenazah
yang seragam
4. Peduli dan Peka
Peduli dan peka terhadap kondisi keluarga pasien yang sedang berduka, menghindari
konflik apabila ada kendala tim pelayanan mobil jenazah/sopir mencarikan jalan
keluar yang konstruktif
C. Pengelolaan Pelayanan Ambulan Jenazah
1. Unsur-unsur yang terlibat dalam pengelolaan mobil jenazah
a. Direktur Rumah Sakit (sebagai Penaggung jawab)
b. Kepala Bagian Umum (sebagai Wakil Penanggung Jawab)
c. Kepala Bidang Pelayanan Medik
d. Kepala Bidang Penunjang Pelayanan
e. Kepala Seksi Kepegawaian
f. Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Kepeawatan
g. Kepala Seksi Penunjang Medik dan Non Medik
h. Semua Kepala Instalasi yang memberikan pelayanan langsung pada pasien
i. Pengelola Perawatan/Kepala ruangan/Ka. Tim Keperawatan/PURS
j. Kepala Instalasi Pemulasaran Jenazah
k. Pengelola Mobil Jenazah
l. Sopir Mobil Jenazah
m. Unit terkait lainnya

2. Mekanisme pengelolaan mobil jenazah


a. Direktur RS menetapkan Kebijakan, Panduan, SPO
b. Tim pelayanan mobil ambulan jemazah harus mematuhi aturan yang telah
ditetapkan.

BAB III
PELAKSANAAN PELAYANAN MOBIL JENAZAH

Pelaksanaan pelayanan jenazah hsrus dilakukan dengan suatu sistem yang terukur,
sehingga pelaksanaannya dapat direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi. Rangkaian
kegiatan tersebut harus menuju pada pelayanan yang bertanggung jawab, manusiawi dan
dapat diterim oleh semua pihak.

Semua yang terkait denga pelayanan mobil jenazah harus mematuhi kebijakan,
pedoman, panduan, atau SPO yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dalam melaksanakan
pelayanan mobil jenazah di rumah sakit.
Setiap sopir ambulan jenazah yang melakukan layanan ambulan jenazah harus
mendapatkan Layanan Orientasi Internal (LOI) tentang tata laksana pelayanan mobil jenazah
dan uraian tugas sebagai sopir ambulan jenazah( materi ditetapkan oleh ruma sakit)

Sopir ambulan jenazah harus memiliki identitas yang telah ditetapkan oleh pihak
rumah sakit antara lain, baju seragam sopir ambulan jenazah, identitas barkode dengan nama
jelas.

Dalam rangka menjamin kualitas pelayanan pada pasien yang meninggal di rumah
sakit maka pengelola /sopir atau yang terkait dengan pelayanan mobil jenazah sebagai
pemberi layanan mobil jenazah harus memiliki kompetensi, etis dan peka, peduli, yang
didasari sikap kemausiaan dan memberlakukan jenazah dan keluarga pasien yang meninggal
sesuia dengan keyakinan atau agama yang dianut.

Dalam melaksanakan funsi memelihara prosesionalitas layanan mobil jenazah rumah


sakit pengelola/sopir mobil ambulan jenazah senatiasa mematuhi ketentuan yang telah
ditetapkan oleh rumah sakit.

Setiap komunikasi pengelola.sopir harus melakukan secara efektif, komuinkatif, tidak


emosional, dan mencari jalan keluar apabila ada Kendala dalam layanan mobil ambulan
jenazah.
BAB IV
PENUTUP

Panduan persyaratan dan tata Kelola layanan ambulan jenazah ini, dihaapkan dapat
dijadikan panduan oleh semua yang terlibat dalam pelayanan mobil jenazah du rumah sakit.

Pengelola pelayanan ambulan dalam menerapkan sistem pelayanan mobil jenazah


wajib mematuhi ketentua yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.

Mobil jenazah yang digunakan harus mamatuhi kelayakan yang telah ditetapkan
melalui peraturan atau perundang-undangan.

Banggai, 2022

Kepala Bidang Penunjang Pelayanan Penyusun

MOH. SALEH MALLO NOVA NOYA, SKM


NIP. 19680717 198903 1 008 NIP. 19771130 200502 2 006

Anda mungkin juga menyukai