Anda di halaman 1dari 1

MENERIMA DAN MENGHARGAI

MENGUTAMAKAN PERBEDAAN
KEPENTINGAN BANGSA Pada Kongres Pemuda II, terdapat perbedaan pendapat antar
Kepentingan bangsa harus didahulukan di atas kepentingan pribadi dan golongan karena organisasi kepemudaan, namun nilai menerima dan menghargai
menyangkut kemaslahatan seluruh rakyat Indonesia. Para pemuda di Kongres Pemuda II
perbedaan membuat mereka tetap bersatu. Para pemuda
menunjukkan sikap ini dengan mengutamakan perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia
menganggap perbedaan sebagai keniscayaan dan mengelolanya
SEMANGAT PERSAUDARAAN
tanpa memikirkan kepentingan organisasi mereka.
dengan saling menghargai, melihat perbedaan sebagai modal untuk Para pemuda pencetus Sumpah Pemuda tidak memiliki hubungan nasab atau
Dalam kongres tersebut, tidak terdapat kepentingan terselubung dari organisasi saling mengisi kekurangan. Dalam kehidupan sehari-hari, nilai ini juga kekeluargaan, tetapi terikat oleh semangat persaudaraan. Ketika Sugondo
dari Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) menjadi ketua kongres, tidak
kepemudaan, semua sepakat berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Komitmen ini terlihat penting, seperti menghormati perbedaan warna kulit, bahasa,
ada kecemburuan karena dia mewakili semua pemuda pada saat itu. Semangat
dari kegigihan mereka dalam mewujudkan Kongres Pemuda II, meski Kongres Pemuda I belum ekonomi, suku, dan agama. Kecerdasan yang berbeda juga diakui, dan persaudaraan juga menjadi kunci sukses Kongres Pemuda II, menghindari
membuahkan hasil. Mereka menyatukan para pemuda dalam satu kepentingan, yaitu pada rapat organisasi sekolah, perbedaan pandangan dianggap ketegangan dan gesekan.
kepentingan bangsa. normal, dengan fokus pada saling menghargai dan membangun Dalam konteks sekarang, nilai semangat persaudaraan dapat diwujudkan
dengan membantu teman-teman di sekolah, seperti mengumpulkan iuran untuk
bersama. membantu teman yang kesulitan membayar uang kegiatan. Prinsip semangat
Dalam konteks sekarang, nilai kepentingan bangsa dapat diwujudkan dalam aktivitas
persaudaraan mencakup empati terhadap kesulitan teman, tindakan konkret
sehari-hari, seperti berpartisipasi dalam program pembangunan desa atau memajukan
untuk meringankan beban, dan semangat sukses bersama tanpa
program-program sekolah. Contoh nyata adalah berpartisipasi dalam program adiwiyata mengedepankan individualitas. Sukses bersama dianggap lebih berarti daripada
dengan menanam pohon di sekolah, yang merupakan kontribusi nyata untuk kepentingan sukses individu.
bangsa dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelestarian lingkungan.
PERSATUAN
Pada masa itu, pemuda terorganisir dalam berbagai kelompok kepemudaan
SEMANGAT GOTONG berdasarkan latar belakang daerah mereka. Kesadaran akan rapuhnya
ROYONG DAN KERJA SAMA persatuan mendorong mereka untuk bersatu, menghindari kedaerahan yang
Para pemuda di Kongres Pemuda II menyadari pentingnya semangat gotong-royong dan kerja sama
dalam mencapai tujuan kongres. Mereka bekerja bersama, saling mengisi dan membantu, seperti
B. NILAI NILAI LUHUR merugikan seperti pada generasi sebelumnya. Sumpah Pemuda dideklarasikan
sebagai simbol persatuan.
bagian-bagian pohon yang berperan tanpa ada perasaan paling berjasa. Semuanya dianggap
berjasa, karena keberhasilan organisasi bergantung pada kontribusi setiap bagian.
DALAM SUMPAH PEMUDA Di zaman sekarang, nilai persatuan dapat diaplikasikan di lingkungan sekolah.
Organisasi siswa diharapkan bersatu untuk mencapai visi sekolah tanpa
Dalam konteks sekarang, nilai semangat gotong-royong dan kerja sama dapat diaplikasikan di
lingkungan sekolah. Tugas atau pekerjaan terasa lebih ringan jika dilakukan bersama. Misalnya,
persaingan tidak sehat. Dengan demikian, meskipun berbeda organisasi, siswa
dalam sebuah kegiatan sekolah, pembentukan panitia dengan pembagian peran dan tanggung PPKN BAB 4 dapat bersatu demi mencapai tujuan bersama.
jawab masing-masing divisi. Setiap bagian menjalankan tugasnya dalam sinergi dan semangat
gotong-royong, menghindari bekerja secara terpisah. Ini menggarisbawahi pentingnya kerja sama
dan pembagian tanggung jawab dalam mencapai tujuan bersama.

CINTA TANAH AIR RELA BERKORBAN


DAN BANGSA Para pemuda pada masa kemerdekaan Indonesia membentuk organisasi
Cinta tanah air dan bangsa menjadi dorongan utama bagi para pemuda kepemudaan dengan nilai rela berkorban, terinspirasi oleh kegelisahan
dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka menolak penjajahan melihat penderitaan rakyat. Mereka mengorbankan tenaga, pikiran,
dan berusaha menyatukan pandangan dalam wawasan Indonesia, tidak waktu, dan materi tanpa menghitung-hitung dan tanpa harapan
hanya fokus pada daerah masing-masing. Nilai ini mendorong mereka imbalan materi. Setelah Indonesia merdeka, para pemuda tidak
untuk terus berjuang hingga Indonesia merdeka. menuntut apa pun dari negara. Kini, belajar dari mereka, kita dapat
menerapkan nilai rela berkorban dalam kehidupan sehari-hari, seperti
Dalam konteks sekarang, nilai cinta tanah air dan bangsa dapat
melaksanakan tugas sekolah dengan tanggung jawab dan memberikan
diterapkan dengan mendukung produk-produk dalam negeri, seperti
tempat duduk kepada yang membutuhkan. Jika semua warga
mengonsumsi buah-buahan lokal. Selain itu, ketika kedaulatan Indonesia
menerapkan nilai ini, harmoni dapat terwujud di berbagai tingkatan
terancam, partisipasi aktif dalam menyuarakan kepentingan negara,
misalnya melalui media sosial, juga merupakan bentuk nyata dari cinta masyarakat.
tanah air dan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai