Anda di halaman 1dari 3

RESUME KB-3, MODUL HARMONI DALAM KERAGAMAN

No Komponen Respons/Resume/Jawaban/Analisa

1 Identifikasi masalah Strategi mengelola keragaman

1.Advokasi, tindakan merangsang dan mendorong suatu perubahan dalam


realitas social. Terdiri dari 3 bentuk yaitu pendidikan publik, kebijakan dan
Kasus spesifik. Perlu ada pemetaan atau pemilahan kelompok-kelompok
masalah, dan ada isu keragaman di Indonesia seperti: isu kebijakan publik,
terorisme atas nama agama,Konflik komunal antar komunitas, tuduhan atas
penodaan agama.

2. Memori Kolektif ( mengingat peristiwa tertentu/berusaha menggambarkan


masa lalu), mengatur masyarakat secara damai diatas dasar pengakuan
keragaman dengan membangun dialog dan kerjasama untuk kemudian dapat
diinstitusionkan melalui kebijakan publik negara.Halbaws membedakan
memory autobiography(peristiwa yang kita alami secara pribadi) dan memory
historis( dapat dirangsang untuk mengingat secara umum perbuatan yang
sudah lama pergi). Konflik menyisakan kerusakan infrastruktur dan trauma
personal. Memory kolektif perlu dihadirkan dalam ruang public(civic
pluralism) untuk mengatur masyarakat secara damai.

3. Keterlibatan Perempuan,tidak jarang dalam sebuah konflik perempuan


hadir sebagai penengah atau bahkan juru damai.Perempuan menyumbang
terhadap perdamaian seperti yang terjadi di Ambon(papale). Pada beberapa
peristiwa, perempuan menjadi benteng terakhir para pelaku atau korban
konflik mencari keselamatan dan perlindungan.

4. Keterlibatan Pemuda,pemuda dilatih untuk membuat terobosan-terobosan


baru dan strategi yang inovatif. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa,
sudah banyak mengadakan kegiatan mengenai proses perdamaian dengan
mempromosikan nilai-nilai perdamaian (peace provocator/ provokator
perdamaian)

2 Analisis Akar 1. Pandangan bahwa perempuan adalah mahkluk yang lemah


Masalah (Keterkaitan Perempuan dikenal dengan sifat kelemah lembutannya, sifat kehati-
dengan masalah hatiannya dalam mengambil keputusan. Perempuan tidak terlepas dari
kekinian) perasaan yang selalu mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum
melakukan tindakan.Sifat atau watak perempuan ini sering dianggap sebagai
salah satu kelemahan oleh kaum pria dan masyarakat disektarnya. Dengan
demikian peran perempuan belum terlalu menonjol didalam berbagai
persoalan, termasuk dalam mengendalikan/mengatasi konflik.
2. Jiwa muda yang masih membutuhkan bimbingan.
Apabila kita melihat berita/ informasi yang disiarkan didalam televisi saat
ini, pemuda banyak terlibat dalam tindakan-tindakan anarkis, seperti
tawuran ,begal ,pencurian. Pemuda yang masih memiliki sifat labil mudah
dihasut dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Sehingga dalam hal ini
pemuda sebagai generasi penerus perlu arahan atau pembimbingan supaya
lebih bijaksana dalam mengembangkan jiwa mudanya. Keaktifan pemuda
dalamkegiatan-kegiatan sosial positif diharapkan bisa mengarahkan pemuda
untuk jauh dari tindakan-tindakan anarkis.

3 Solusi 1.Bergandengan tangan dalam mewujudkan harmoni.


Baik laki-laki maupun perempuan hendaknya sama-sama memiliki
kesadaran yang tinggi akan penyelesain konflik. Sama-sama mewujudkan
perdamaian, karena baik laki-laki maupun perempuan pasti memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam hal ini perlu antara laki-laki
dan perempuan bergandeng tangan , saling mengisi dalam mengatasi berbagai
persoalan. Jangan ada sikap saling merendahkan satu sama lain

2. Besarnya peran orangtua dalam membimbing pemuda


Orangtua sebagai guru pertama bagi anak-anak memiliki peran yang sangat
besar dalam membentuk karakter anak hingga dewasa. Anak muda saat ini
sudah sangat jarang menemukan teladan yang baik dari orangtuanya. Faktor
ekononomi, kesibukan orangtua dalam bekerja menjadikan waktu untuk
bersama anak-anak sangat minim. Kondisi seperti ini menjadikan anak yang
sudah beranjak dewasa untuk mencoba mencari solusi persoalan hidupnya
dari oranglain dan lingkungan sekitar. Banyak lingkungan sekitar memberi
dampak negatif bagi jiwa para pemuda.

4 Aksi 1. RPL (Rapat Pengurus Lengkap) seksi Perempuan


Gereja ( GKPS ) saat ini sudah banyak mencari solusi untuk
memberdayakan kaum perempuan. Kaum perempuan juga mampu berbuat
banyak untuk kemajuan dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam gereja.
Salah satunya, RPL yang diadakan dalam sekali setahun. Seluruh pengurus
kaum perempuan di gereja seluruh Indonesia diundang untuk mengikuti
kegiatan bersama yang bertujuan sebagai wahana bertukar pengalaman,
berbagi ilmu dalam meningkatkan iman dan pelayanan bagi kaum perempuan
baik ditengah-tengah gereja maupun dilingkungan sekitar. Kegiatan ini
mengharapkan perempuan menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya.
2. Porseni (pekan olah raga dan seni) Pemuda
Kegiatan ini dilaksanakan dalam setahun sekali, guna mempererat hubungan
pemuda dalam gereja. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat dan meningkatkan
bakat yang ada dalam diri pemuda. Biasanya dilaksanakan dalam bentuk
perlombaan dan pertandingan. Dalam kegiatan ini juga peran orangtua dalam
membimbing dan mengarahkan kegiatan ini dilibatkan. Melalui kegiatan ini
pemuda diharapkan lebih aktif dalam melakukan kegiatan yang bersifat positif
dan membangun.

5 Refleksi dan Tindak Keragaman itu sudah ada ditengah-tengah masyarakat Indonesia, dan
Lanjut sekalipun bagi beberapa orang keragaman itu dianggap sebagai satu kekayaan
ada juga yang menganggap bahwa keragaman itu adalah pemicu konflik
ditengah-tengah masyarakat. Konflik itu juga sudah banyak terjadi, sehingga
perlu adanya strategi dalam mengelola dan merawat keragaman. Ada
Advokasi, Memory Kolektif, keterlibatan Perempuan dan Keterlibatan
Pemuda. Apa pun yang menjadi pemicu konflik yang merusak keragaman
semuanya itu adalah tanggungjawab kita bersama dalam menjaga keragaman.
Kesadaran yang tinggi yang datang dari dalam diri masing-masing, menjadi
modal utama dalam merawat keragaman. Tidak terlalu egois dalam menyikapi
semua hal yang memicu pertikaian dan tetap berpegang teguh dengan Firman
Tuhan dalam menyikap segala persoalan yang ada. Kasih terhadap sesama
juga perlu diterapkan dalam hidup bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai