Anda di halaman 1dari 15

Aplikasi Cacat Kristal

Pada Material
Bunga Indah Putri
Pendahuluan
Makalah penelitian ini memberikan gambaran umum tentang
biosensor, dengan fokus pada perannya dalam mendeteksi analit
dan khususnya dalam memantau kadar glukosa darah. Makalah
penelitian mengusulkan biosensor baru menggunakan kristal
fotonik cacat 1-D yang terdiri dari lapisan SiO2 dan Udara. Kristal
fotonik ini memiliki rongga berisi sampel darah yang dikelilingi oleh
material komposit superkonduktor yang tertanam dalam dielektrik.
Studi ini mengeksplorasi berbagai parameter seperti faktor
pengisian bahan superkonduktor, suhu, dan ketebalan rongga
untuk mengukur sensitivitas.
Theoritical Model
Bagian model teoritis dari makalah penelitian berfokus pada analisis struktur
yang melibatkan lapisan A, B, C, dan D, dan mengeksplorasi matriks transfer
total dan terowongan spektral transmisi. Permitivitas nanokomposit
superkonduktor ditentukan menggunakan rumus MaxwellGarnett, dengan
permitivitas dielektrik bahan superkonduktor bergantung pada frekuensi
berdasarkan model dua fluida Gorter-Cosimir pada suhu bukan nol.
Maxwell-Garnett Formula

di mana εd adalah permitivitas dielektrik dari matriks Silika, f adalah pengisian faktor
nanopartikel, εc adalah permitivitas dielektrik bahan superkonduktor dan ω adalah
frekuensi optik
Teoritical Model
Respon elektromagnetik superkonduktor dinyatakan dengan
menggunakan konduktivitas kompleks, di mana kedalaman penetrasi
London bergantung pada suhu. Permitivitas dielektrik superkonduktor
ditentukan oleh frekuensi ambang batas dan kecepatan cahaya dalam
ruang hampa, sehingga menghasilkan permitivitas negatif pada frekuensi
yang lebih rendah dari frekuensi ambang batas. Penelitian ini
membedakan material superkonduktivitas suhu kritis tinggi dan rendah,
dengan fase menghilang pada suhu kritis dan pada T mendekati 0.

Secara keseluruhan, bagian ini merinci kerangka matematika dan


teoritis untuk memahami perilaku nanokomposit superkonduktor
dalam konteks biosensor kristal fotonik, dengan fokus pada dampak
suhu dan frekuensi pada karakteristik elektromagnetik bahan
superkonduktor.
Hasil dan
Pembahasan
Efek dari Faktor Pengisian pada Spektra Transmisi

Hasil penelitian tersebut menunjukkan dampak faktor pengisian


pada spektrum transmisi, dimana peningkatan faktor pengisian
menyebabkan pergeseran biru pada sinyal yang ditransmisikan ke
arah panjang gelombang yang lebih kecil.

Efek dari Pengoperasian Suhu pada Spektra Transmisi

Selain itu, seiring dengan peningkatan suhu pengoperasian, sinyal


yang ditransmisikan bergeser ke panjang gelombang yang lebih
tinggi.

Efek Perbedaan Konsentrasi Glukosa


Konsentrasi glukosa juga mempengaruhi spektrum transmisi,
dengan peningkatan konsentrasi glukosa mengakibatkan
pergeseran ke daerah dengan panjang gelombang yang lebih tinggi.
Efek dari Ketebalan Lapisan Rongga
Ketebalan lapisan rongga (d3) diketahui mempengaruhi
sinyal yang ditransmisikan, dengan peningkatan d3
menyebabkan pergeseran ke arah panjang gelombang yang
lebih tinggi.

Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan


tentang potensi pemanfaatan 1D-PC sebagai biosensor
untuk mendeteksi glukosa darah dengan memanipulasi
sifat transmisi berdasarkan parameter tertentu.
Analisis Sensitivitas
Sensitivitas biosensor dihitung dalam nm/RIU (nanometer per unit indeks bias), menunjukkan
bahwa pada suhu pengoperasian 4,2 K, sensitivitas yang lebih tinggi diamati untuk nilai f yang
lebih tinggi (f = 0,5) pada ketebalan rongga yang berbeda ( d3) (92 nm, 102 nm, dan 112 nm),
dengan sensitivitas meningkat seiring meningkatnya d3.

Selain itu, sensitivitas dievaluasi pada suhu 50 K dan 70 K dengan d3 = 112 nm, menunjukkan
sedikit penurunan sensitivitas seiring dengan peningkatan suhu. Pada 50 K, sensor gagal
membedakan antara C = 10% dan C = 20% pada f = 0,4, dan antara C = 10% dan C = 50% pada
f = 0,5. Apalagi pada 70 K dan f = 0,5, sensor tidak dapat membedakan antara C = 10% dan C =
20%.
Kesimpulan
Hasil menunjukkan bahwa peningkatan suhu menyebabkan sedikit
penurunan sensitivitas, sedangkan sensitivitas meningkat seiring
dengan peningkatan faktor pengisian dan ketebalan rongga.
Temuan ini menunjukkan potensi biosensor kristal fotonik cacat 1-D
untuk mendeteksi analit seperti glukosa darah.
Desain biosensor yang diusulkan menunjukkan harapan untuk aplikasi
biosensing, khususnya di bidang medis, menyoroti pentingnya
mempertimbangkan parameter yang berbeda untuk mengoptimalkan
sensitivitas dalam mendeteksi analit tertentu.
Penelitian ini berkontribusi untuk memperluas pemahaman tentang
pemanfaatan kristal fotonik sebagai biosensor yang efektif dan
menawarkan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
sensitivitas dalam aplikasi biosensing.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai