Setelah mesedek sukses dilakukan, prosesi berlanjut ke tahap medewasa ayu. Tahap ini
berisi penentuan hari dan tanggal baik (dewasa) untuk menggelar acara pernikahan.
Masyarakat Hindu meyakini bahwa mendapatkan hari yang baik untuk menikah, akan
membantu pasangan mendapatkan rumah tangga yang berkah, lancar, dan jauh dari
kesialan
Pemilihan tanggal baik biasanya dilakukan oleh mempelai pria berdasarkan nasihat dari
seorang Sulinggih atau orang yang dianggap mengerti tentang nikabang padewasaan
(tanggal pernikahan yang baik)
Ngekeb
Upacara mejaya-jaya merupakan acara adat pernikahan Bali yang terakhir. Ritual ini dilaksanakan
setelah pasangan pengantin telah sah menjadi suami istri. Prosesi Mejaya jaya melambangkan
harapan agar selalu diberi kemudahan dan bimbingan dari para Sanghyang Pramesti Guru.
Setelah upacara mejaya-jaya, kedua pengantin tidak diperbolehkan keluar atau bepergian selama tiga
hari berturut-turut dan wajib tinggal di rumah untuk melakukan kewajibannya sebagai suami istri.
Aturan ini diyakini dapat meningkatkan keintiman hubungan kedua mempelai dan agar sang pria bisa
banyak memberikan nasihat kepada istrinya. Hal ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada
keluarga dari pihak perempuan dengan harapan tali kekeluargaan akan terus terjalin erat.