Anda di halaman 1dari 22

Senin, 29 Jan 2024

(MATERI 1) : Administrasi Perpustakaan dan Pojok Baca

Pemateri: Kuswanto

Variasi Tanggapan terhadap administrasi perpustakaan dan pojok baca:

1. Memastikan buku layak baca.

2. Jika ditemukan banyak buku layak baca:

2a) Jika layak, simpan sebagian

2b) pajang sebagian.

2. Jalin kerjasama dengan penyedia buku yang ada di wilayah tersebut.

2a) Dengan puskel

2b) kerjasama antar sekolah

3. Jika ada internet pastikan ada tambahan e-book sesuai dengan minat dan kemampuan membaca
siswa.

4. Bekerja sama dengan guru menentukan waktu tertentu untuk membaca.

5. Mendampingi siswa saat membaca

6. Menggunakan berbagai teknik membaca, bersama siswa.

6a) membaca nyaring

6b) Membaca berpasangan

6c) Membaca mandiri

6d) Konferensi membaca buku untuk pemahaman, baik dengan guru atau teman.

6e) Membaca buku elektronik

6f) Meminta siswa meminjam buku dengan waktu tertentu

Blog literasi pemateri (ibu Pratiwi Retnaningdyah) :

www.doingliteracy.id
(MATERI II) : Praktik Baik Pembelajaran Literasi di SMP

Pemateri: Fadillah Tri Aulia

Jenjang Smp : madya D

Tpi kadang ada yg awal bahkan mahir

1. Pemilihan bahan bacaan yg tepat

2. Menyediakan bahan bacaan multiteks

Pembelajaran tidak hanya di dalam kelas saja akan tetapi bisa di luar kelas.

Mengubah nonfiksi menjadi fiksi.

*Untuk menumbuhkan lingkungan kaya literasi ramah lingkungan:

Pendidik bisa menyediakan e-book, kemudian pendidik membaca dan menceritakan isi buku tersebut
atau siswa membaca dan pendidik bisa mendampingi dan berdiskusi tentang isi buku tersebut.

Contoh link e-book yang bisa digunakan: letsreadasia.org

Survei budaya literasi sekolah (tabel pertanyaan survei yang dapat menjadi pegangan saat penugasan)

http://bit.ly/instrumenbudayaliterasi

Selasa, 30 Jan 2024

MATERI 1: Gerakan Literasi Sekolah

Pemateri: Pratiwi Retnaningdyah

Mengembangkan budaya sekolah:

pola jangka panjang

Norma, keyakinan dan asumsi

Memandu perilaku yang diharapkan


Sekolah berbudaya literasi >>>

Lingkungan fisik kaya teks:

> bagan pendukung literasi (tabel perkalian, tabel warna, tabel kata bing, dll), dekorasi

> tangga sekolah (perkalian, pend. Karakter, dll)

> memajang karya siswa

> Buku" di pajang dengan cover hadap ke depan (jika SD), sesuai jenjang kesulitan bacaan

> Sudut baca di luar kelas

> Dinding kata

Lingkungan sosial afektif:

Mengajak siswa menceritakan kembali isi buku

Melatih siswa mengembalikan buku tepat waktu

Merayakan hari nasional dengan adanya literasi.

Lingkungan akademik yang literat:

Setiap materi pelajaran, terdapat proses literasi (memahami, mengevaluasi, mengkritisi)

Pembelajaran dilakukan dengan aktifitas diskusi

Tersedia waktu tertentu membaca:

Membaca terpandu, nyaring, bersama, mandiri, diskusi buku, lingkar sastra, show and tell.

Dari literasi ke crafting.

Lingkungan kaya literasi, dapat dilakukan dalam kelas, luar kelas, dan halaman sekolah.

Pada halaman sekolah, dapat menempelkan *kode QR* disetiap tumbuhan yang di tanam, dimana kode
QR tersebut terdapat link mengenai tumbuhan tersebut.
MATERI 2: Praktik Baik Pembelajaran Literasi di SMK

(Pemateri: Tholi'ah)

Tugas guru:

> Mengetahui latar belakang siswa, pembelajaran sebelumnya, dan perkembangan keterampilan siswa.

> Mengetahui minat siswa (dalam & luar sekolah), motivasi, dan tujuan siswa.

> Mengetahui profil dan gaya belajar yang disukai oleh siswa

Tujuan pengembangan:

Mendorong siswa untuk lebih aktif berliterasi sesuai dengan gaya belajar masing-masing.

Masalah di SMK:

> Kurangnya minat baca siswa SMK

> Sedikitnya siswa gemar membaca

> Sebagian besar siswa memiliki gaya belajar kinestetik

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik individual siswa.

Tahapannya meliputi identifikasi karakteristik siswa, penetapan tujuan pembelajaran yang spesifik,
desain pembelajaran yang sesuai, pengelompokan siswa berdasarkan kebutuhan, penerapan metode
pembelajaran sesuai gaya belajar.

• Pembelajaran literasi berdiferensiasi di SMK menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan
ketercapaian pembelajaran siswa. terutama dalam memahami, menganalisis, dan berkomunikasi.
Pendidikan SMK yang menekankan pada pembentukan kompetensi sesuai dengan keahlian, yang tidak
hanya membaca namun juga menganalisis, mempraktekan dan mampu mengkomunikasikan.

Rabu, 31 Januari 2024


MATERI 1: Konsep Dasar Numerasi

Pemateri: Dicky Noto Afiah Ng

Fakta numerasi:

. Berkaitan dengan bilangan dan operasi hitung

a. Numerasi dan matematika berbeda.

b. Di operasikan di dunia nyata

c. Tidak hanya dikembangkan di jenjang dasar

d. Tidak dibutuhkan kelas khusus numerasi, karena sudah termasuk di semua mata pelajaran.

e. Belum cukup memberikan soal cerita yang kontekstual untuk numerasi. Harus sesuai realita.

f. Tanggung jawab semua guru mata pelajaran.

Definisi numerasi (literasi mtk): Kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menggunakan pengetahuan
mtk yg dimiliki dalam menjelaskan kejadian, memecahkan masalah, atau dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh numerasi:

Berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari (ukuran M/L pada food&drink,etc).

Penyalahgunaan mtk (pada persentase produk,etc).

Memahami situasi membutuhkan perpaduan pengetahuan mtk (yang tidak harus membutuhkan rumus),
berpikir kritis, dan sesuai konteks nyata.

Numerasi lintas kurikulum: Identifikasi (tuntutan), rancangan (pengalaman), kesadaran (terminologi).

*Contoh numerasi pada pelajaran selain mtk:*


•> Bahasa Inggris/Indonesia: bisa dengan membaca grafik.

Misal materi tenses Eng: Bisa memperkirakan waktu dalam setiap kejadian*

•> Seni: harus sesuai proporsi, luas, volume, pola dari seni yang ada.

•> Biologi/PJOK: menghitung nutrisi, gizi, dari makanan atau lainnya.

•> IPS: Letak astronomis negara Asean dengan titik koordinat, etc.

*Mengaudit Tuntutan Numerasi Kurikulum Sekolah:*

Domain matematika:

•> Eksplorasi, analisis, dan pemodelan data

•> Pengukuran

•> Bilangan

•> Pola dan penalaran aljabar

•> Kesadaran spasial dan penalaran geometris

Langkah pengembangan Aktivitas Penguatan Numerasi:

•> Memilih CP untuk dilakukan penguatan numerasi.

•> Menemukan tuntutan numerasi untuk CP tersebut

•> Menentukan aktivitas numerasi yg dapat disematkan

•> Menentukan alat dan istilah mtk yg digunakan dalam aktivitas.

*Jawaban pertanyaan materi 1

•> Cara menumbuhkan kepercayaan diri siswa dalam hal numerasi


1. Percaya diri tumbuh dengan pengalaman (+). Jadi beri kesempatan pada siswa untuk merasakan
keberhasilan dalam pengalaman. Beri banyak cara dalam menyelesaikan masalah. Berikan apresiasi.

2. Menciptakan lingkungan yang menormalisasi kesalahan, dan siswa tidak merasa malu saat melakukan
kesalahan.

•> Agar siswa berpikir numerasi tidak menakutkan:

Mengajarkan pengalaman yang bermakna atau sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.

Misal, menghitung seberapa banyak kuota internet yang dihabiskan dalam sehari.

•> Membantu siswa yg kesulitan mtk dalam numerasi

Identifikasi masalah konsep dasar yang di alami.

•> Solusi agar pendidik dapat meningkatkan numerasi dengan perkembangan teknologi

Teknologi bisa memberikan jawaban tapi belum tentu tepat. Jadi harus ada kemampuan orientasi kritis.

Harus terus belajar mengikuti perkembangan teknologi.

•> Cara mendesain lingkungan numerasi

Perhatikan numerasi yang muncul dalam bidang sekolah.

Misal perpustakaan, data peminjaman buku bisa di tampilkan. Grafik buku, dilihat mana buku fav.

Poster-poster yang terdapat hitungannya.

Misal di kamar mandi: berapa banyak air yang dihabiskan saat cuci tangan.

Poster berapa banyak air yang dibutuhkan agar tetap terhidrasi.

Rabu, 31 Januari 2024

MATERI 2: Matematika di Sekitar ku

Pemateri: Bungkus Dyas Prasetyo


Tidak semua aktivitas luar ruangan bisa disebut aktivitas matematika luar ruangan.

Misal mengukur lapangan, tidak termasuk aktifitas mtk luar ruangan, jika soalnya tidak ada hubungan
dengan lapangan.

Definisi MTK luar ruangan:

Membantu siswa dan guru untuk mengalami dan menghubungkan MTK dengan dunia luar

Contoh: Menghitung (misal ranting,etc), mengukur (lapangan,etc), mengelompokkan (jenis-jenis


tanaman, etc), mengumpulkan dan analisis data (mencari tau hal yang di kelompokkan), menggambar,
bentuk dan tempat (mengubah bentuk kubus ke limas).

Tahapan dalam mengajarkan Outdoor Math:

•> Topik: Kemampuan prasyarat, tingkat kesulitan (kelas berapa dan kemampuannya seperti apa).

•> Memilih aktivitas: Lokasi, alat & bahan, aman saat melakukan aktivitas.

•> Do: survei lokasi, membuat kelompok, ada rencana cadangan.

•> Back to class: Refleksi, kesimpulan.

Alasan menerapkan Outdoor Math:

•> Menyenangkan dan bermakna

•> Selalu terhubung dengan bidang lain dan alam

•> Komunikasi dan kolaborasi.

*Contoh penerapan:*

•> Menghitung siswa yang sedang berada di tangga, menghitung anak tangga, waktu yg diperlukan anak
saat naik&turun tangga.

*Harus sesuai dengan materi dan kemampuan.

•> amati, kelompokkan, dan sajikan, tanaman disekitar.

Data representasi: •>Diagram batang, lingkaran, garis.

•> Untuk SD, bisa mendefinisikan 'data' sesuai pemahaman mereka. Misal menghitung waktu yang
dihabiskan untuk aktifitas sehari-hari dan diberikan warna menarik.

•> Harus terdapat cara baca data tsb dan usahakan membuat grafik yang informatif
*NOTE:

•> Agar siswa mudah paham cara kumpulkan data, maka guru harus membuat data terlebih dahulu
sebagai contoh.

•> Tugas hanya bisa dilakukan di lokasi

•> Dapat diselesaikan dengan banyak cara

•> sesuai dengan kurikulum atau kelas

•> alat digunakan mudah dan murah

*Jawaban Pertanyaan Materi 2

Guru harus mampu menyelesaikan tujuan pembelajaran sesuai RPP, dengan pengenalan Outdoor Math.

Jangan terlalu banyak menghabiskan waktu dan tidak memberikan soal yang terlalu sulit.

Untuk SMP&SMA, MTK menjadi alat untuk menemukan kebijakan selanjutnya:

Mis: Menghitung luas ruangan, data luas bukan merupakan tahap akhir, tapi sebagai data untuk
menemukan solusi seperti keramik yang dibutuhkan ruangan tsb.

Untuk SD, cukup aktifitas yg tidak rumit dan hanya menemukan jawaban akhir dari yg dilakukan. Bukan
untuk menemukan kebijakan.

Penerapan Outdoor Math di SMK:

•> Pertanyaannya bukan mtk tapi menyelesaikan tugas tsb dengan perhitungan.

Kamis, 1/2/24

Materi: Numerasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Pemateri: Nurina Ayuningtyas

Contoh numerasi di kehidupan sehari-hari:

a. Perkiraan suhu
b. Pembuatan aspal

c. Diskon jualan

d. Aktivitas bengkel

e. Motif dan uk. pakaian

f. Prosedur dan informasi gizi food&drink

*Miskonsepsi Numerasi:

•>Tidak selalu hitungan

•>Semua level kemampuan numerasi dapat ditingkatkan

•>Ada termasuk HOTS dan LOTS

•>Membutuhkan pengetahuan MTK

*Tools Numerasi: Representasi, (grafik, peta, tabel), fisik (penggaris, jangka, busur, timbangan,etc),
digital (kalkulator, software, etc).

*Math knowledge:

Problem solving, estimasi, konsep, keterampilan.

•>Lakukan diskusi ketika penggunaan media pembelajaran dan alat" mtk.

*Step

•>Tentukan tujuan pembelajaran

•>pilih topik yang sesuai

•>Tidak semua topik harus ada penerapan numerasi

*Strategi pembelajaran
•> sesuai pengalaman murid

•> sebagai ide topik

•> sebagai konteks pembelajaran

Ex: (jangka waktu menggunakan sosmed, dosis minum obat, not lagu, permainan)

*Strategi numerasi IPS

•>Penggunaan grafik negara ASEAN

•>Skala peta

•>Masa waktu zaman

*Strategi Numerasi mapel agama

•>Perhitungan kalender masing" agama

*Strategi Numerasi mapel PJOK

•>Data indeks massa tubuh

•>Strategi sepiring hidup sehat

•>Penggunaan alat hitung (stopwatch, timbangan,etc)

*Strategi Numerasi Bahasa Inggris& Indonesia

•>Teks prosedur negara lain

•>Ujian soal cerita

*Strategi Numerasi SMK

•>Perhitungan pola pakaian

•>Pengukuran
*Strategi Numerasi mapel IPA

•>perhitungan jangka waktu matangnya buah

•> Mengidentifikasi pola di alam

*Kegiatan Numerasi di Sekolah

•>Kantin kejujuran

•>Belajar dan bermain (menghitung waktu bermain)

•>Belajar di UKS (cara menghitung tensi, membaca timbangan,etc)

•>Menempelkan grafik berkala

*Kegiatan Numerasi di rumah

•>Diskusi nutrisi cemilan

•>Diskusi perjalanan liburan

•>Penempatan dan pengeluaran keuangan

•>Menghemat energi listrik & air

•>Memisahkan sampah (masa terurai)

Kamis, 1/2/24

*Materi kedua

Materi: Hiburan Matematika

Pemateri: Wahid Yunianto

Memberikan hiburan dalam pembelajaran matematika, atau membuat teka teki matematika agar
pembelajaran menarik

Cara menguji numerasi:


*Mengamati pola

•> Contoh: Tebak usia

Usia kamu ×7, ×11, ×13 < (bilangan prima) = 1001

Angka sebelum nol akan menunjukkan usia.

•> Memindahkan batang korek api agar dapat mendapatkan hasil perhitungan yang sesuai

•> memberi garis pada 1 bentuk untuk dibagi menjadi 2 bentuk

•> Cari perbedaan pada gambar untuk mengasah otak

•>Menghubungkan kotak kecil yg ada dalam kotak besar dengan huruf yang sama tanpa ada garis yg
berpotongan atau keluar dari kotak besar

•>Melengkapi puzzle yang memiliki angka perhitungan

•>Mencari bentuk yang hilang dalam kotak sesuai pola yang ada

•> Menebak gambar dalam bahasa lain

•>Menebak pola area parkir

•>Menebak angka dadu

•> Menyusun bentuk ruang

•> Membentuk dadu warna

Secara sederhana, MTK bagian dari numerasi tapi tidak sebaliknya. Karena tidak semua mtk digunakan
di kehidupan sehari-hari.

Link math for fun:

mathplayground: https://www.mathplayground.com/math-games.html

matific (kelas 1-6): https://www.matific.com/id/id/home/

Mathigon: https://mathigon.org/polypad/NXB205840VSVQ

Pesan pemateri: Percaya bahwa hal kecil yang dilakukan bisa sangat berdampak bagi peserta didik.
Kamis, 1/2/24

Materi Ketiga

Materi: Praktik Baik Numerasi di SD

Pemateri: Anton Surawi

Ice breaking kegiatan utk meningkatkan litnum:

•>Reading aloud: siswa membaca cerita di depan yang lainnya dan mengadakan diskusi/QnA dengan
audiens mengenai isi dari cerita. Alur cerita terdapat unsur numerasi seperti mengukur,
membandingkan, ect).

*Kegiatan diatas dapat dilakukan di awal pembelajaran.

*Pertanyaan saat proses membaca berlangsung:

•>Menemukan informasi

•>Menafsirkan dan mengintegrasikan

•>Mengevaluasi & merefleksi

*Contoh kegiatan numerasi bidang seni:

•>Menggambar rumah tetangga dan mengukur gambar tsb dengan alat ukur.

•> Menampilkan GMaps dalam kelas. Siswa menganalisis bentuk atap, warna cat, dsb.

Melatih kemampuan menganalisis siswa terhadap lingkungan.

Tujuan pembelajaran siswa:

•>Struktur kegiatan

•>Sumber belajar

•>Waktu & aktivitas

•> Dukungan dan kesesuaian

•>Mengaktualisasikan kegiatan

•> Penilaian dan umpan balik


*Step kegiatan numerasi lainnya:

•>Menggunting

•>Mengurutkan

•>Menggaris

•>Mengukur

•>Menempatkan

•>Menempel

•>Menulis

•>Membaca

•>Membuat bagan, timeline, diagram venn

*Kegiatan Numerasi PAI:

•> Menghubungkan arti asmaul husna dalam kehidupan sehari-hari.

*Step kegiatan Numerasi mapel PJOK

•>Memasukkan informasi gizi pada kemasan ke dalam tabel

•>Membuat dan menghias buku kerja siswa

•>Menganalisis satu sama lain (windows shopping) dan menemukan pemecahan masalah.

*Dalam mapel MTK

•>Membuat lapbook bangun datar/ruang (Informasi mengenai bangun datar/ruang tsb)

*Menghubungkan ke bentuk permainan

*STEM (Science, Technologi, Engineering, Math) Berbasis Numerasi*

*Emphatize: Design, thinking, process


Jumat, 2/2/24

Materi 1: *Praktik Baik Pembelajaran Numerasi di SMP*

Pemateri: Kucisti Ike Retnaningtyas

*Peningkatan numerasi

•>Penyediaan lingkungan fisik dan membangun lingkungan berkarya

•>Tampilan informasi yg memunculkan informasi dalam berbagai konteks

•>Tampilan informasi teks kaya numerasi

•>Pemanfaatan fasilitas di sekolah. Misal alat ukur tinggi badan, pengukur suhu, etc

•>Tersedia tampilan numerasi pada taman

•>Dapat menentukan cara dan arah pembelajaran mtk

•>Harus dipelajari dalam mapel non mtk.

*Siswa tertarik dengan kegiatan yg bnyak melibatkan panca indera

*Gerakan peningkatan litnum di sekolah:

•>Peningkatan jumlah pembelajaran math berbasis permasalahan dan proyek.

•>peningkatan jumlah pelajaran non math dengan unsur litnum.

•>Peningkatan jumlah dan variasi bahan bacaan

•>Peningkatan frekuensi peminjaman bahan bacaan

•>Upaya peningkatan akses situs daring terkait litnumm

•>Melibatkan org tua siswa dalam kegiatan litnum

*Pembelajaran pendekatan STEM

Memiliki pola (Engineering Design Process):

•>Definisikan masalah

•> Rencanakan solusi


•>Membuat model

•>Menguji model

•>Refleksi dan desain kembali.

*Jawaban pertanyaan materi 1

Cara meningkatkan numerasi dasar siswa

•>Observasi kemampuan dan minat siswa (misal antara kuota/uang jajan

•>Mengajarkan numerasi dengan minat mereka dan sering ditemui

*Observasi kegiatan P5 di sekolah masing-masing

*Jika terdapat anak berkebutuhan khusus, harus terdapat rancangan khusus pada RPP, dan harus ada
guru pendamping.

*Link Supervisi akademik pembelajaran terdiferensiasi STEM (Science, Technologi, Engineering, Math)
SMP 13 Surakarta:

https://sites.google.com/view/inovasi-galaska/halaman-muka

Jumat, 2/2/24

Materi 2: *Gerakan Numerasi di Sekolah

Pemateri: Afriki

*Apa yang dilakukan siswa harus kontekstual dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

•>Contoh projek: Merancang bangunan utk materi bangun ruang. Bisa menghitung ukuran ruang, cat yg
dibutuhkan,etc). Terdapat pelajaran art, engineering, math.

*Contoh kegiatan lainnya

Membuka market school/fest kuliner/market sehat yg sesuai tujuan pembelajaran.

Yang dipelajari bisa berupa:


•>kewirausahaan

•kegiatan jual beli

•menghitung keuntungan

•menghitung modal

•>Melatih kreativitas

•Mendekorasi market masing-masing.

•Membuat poster

•>Melatih analisis siswa terhadap gizi yang ada dalam food&drink

•>Menyesuaikan resep jualan & waktu pembuatan, jumlah orang yang membantu memasak

*Penerapan konsep dalam kegiatan:

•>Bilangan bulat

•>Pecahan, persen, desimal

•>Pengukuran, rasio, konversi

•>Perbandingan senilai

•>Perbandingan berbalik nilai

•>Laporan realisasi usaha

*Prinsip Numerasi

•>Dapat diterapkan disetiap kesempatan

•>Menciptakan suasana belajar menyenangkan

•>Menantang dan mengembangkan critical thinking

*Yang harus diperhatikan


•>Menentukan tujuan

•>Merencanakan program

•>Referensi

•>Komitmen

•>Refleksi

•>Evaluasi

*Contoh program Gerakan Numerasi Sekolah

•>Permainan: melempar bola utk mendapatkan nilai

•>Pajangan siswa: Siswa mendiskusikan konsep yang ada di pajangan

•>Penerapan konsep: Bermain kalender

•5 menit setiap pagi dengan kalender. Menghubungkan kalender dengan materi pelajaran

•>Pelibatan keluarga, sekolah: pasar seru

•>Kegiatan pembiasan: menentukan waktu

*Memberi pertanyaan open ended

•>Satu pertanyaan yang memiliki jawaban beragam seperti cara utk mendapatkan angka 100.

•> Read aloud numerasi: guru membaca buku, siswa&guru mendiskusikan konsep, siswa
menghubungkan pengalaman pribadi

•> menjawab soal cerita teman

•>Membuat koran: melatih teknologi, numerasi, dan b. indo

•>Membuat desain batik atau perumahan.

•>Membuat surat mengenai apa yg dipelajari siswa

*Jawaban pertanyaan materi 2 (Gerakan Numerasi di Sekolah)

•>Usahakan dalam melaksanakan kegiatan numerasi di sekolah, melibatkan teknologi.


Seperti: membuat laporan hasil penjualan, bisa menggunakan excel.

Memberi pemahaman kepada siswa bahwa ada cara yang mudah untuk menyelesaikan tugas tsb.

Agar mendapatkan dukungan dari sekolah mengenai gerakan numerasi:

•>Menyampaikan tujuan

•>Mengajukan proposal

•>Menyiapkan referensi

*Cara memastikan siswa menguasai skill numerasi

Siswa membuat laporan hasil belajar. Apa yang telah digunakan & dilakukan dalam kegiatan.

*Penerapan numerasi dalam B. Ing

•>Menghitung dan mengenalkan angka dalam b. Ing

•>Mengenalkan bentuk waktu dlaam b. Ing

•>Membuat resep dalam b. Ing, ect.

Jadi guru kreatif agar menjadikan GNS menyenangkan.

Jumat 2/2/24

Materi 3: *Pencegahan 3 Dosa Pendidikan (Perundungan)*

Pemateri: Agus Mohamad Solihin

Link absen: https://bit.ly/KM73Dosa-Perundungan

*Mitos VS Fakta

M: Setiap kampus/sekolah tidak pernah ada kasus perundungan

F: Terdapat perundungan yang tidak terlihat langsung seperti pengucilan.

F: Perundungan tidak dapat diwajarkan.

F: Ejekan dapat menimbulkan luka emosional

F: Cyberbullying lebih menyakitkan karena cepat menyebar.


F: Becandaan beda dengan perundungan. Bercanda tidak menimbulkan kerugian.

Potret Perundungan di sekolah Indonesia:

25% anak perempuan dan laki-laki menjadi korban bullying

26,9 % pesdik berpotensi mengalami hukuman fisik

36,31% berpotensi mengalami perundungan

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan:

Target 16: Perdamaian, keadilan, dan Kelembagaan yang tangguh.

*Permendikbudristek 46/2003: Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan


Pendidikan

Sasaran: utk pesdik, pendidik, tenaga kependidikan, warga satuan pendidikan lainnya

Definisi: Ada definisi yg jelas dan bentuk" detail kekerasan

Tim dan satuan tugas: Pembentukan tim penanganan kekerasan

Mekanisme pencegahan: lebih terstruktur dan rinci

*Cakupan penanganan kekerasan: Lokasi kekerasan dalam & luar satuan pendidikan, melibatkan lebih
dari 1 satuan pendidikan.

*6 bentuk kekerasan yang didefinisikan secara rinci oleh Permendikbudristek PPKSP (pasal 6)

•>Kekerasan: < (pasal 7-13): fisik, psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi dan intoleransi,
kebijakan yang mengandung kekerasan.

*Karakteristik utama perundangan

•> Dilakukan secara sengaja

•>Ketidakseimbangan kekuasaan

•>Pengulangan aksi.

*Faktor Penyebab

•>Faktor individu: Ketidakmatangan emosional

•>Faktor sosial: Tertekan oleh teman sebaya

•>Faktor lingkungan: Budaya organisasi/sekolah


•>Faktor struktural: Ketidaksetaraan sosial

*Pihak yg terlibat:

•>Pelaku, korban, saksi (bystanders)

Lingkaran perundungan:

Korban, perundung, pengikut, pendukung pasif, pendukung potensial, penonton yg tidak terlibat,
pembela potensial, pembela

Mitos: terdapat orang yang pantas dirundung

Mitos: perundungan membentuk karakter anak lebih kuat.

*Dampak untuk korban, pelaku, saksi: mental, fisik, emosional, prestasi

*Pencegahan kekerasan oleh satuan pendidikan, pemerintah daerah, & Kemendikbud ristek:

•>Penguatan tata kelola

•>Edukasi

•>Penyediaan sarana dan prasarana

M: melaporkan kasus akan menjadikan masalah lebih rumit

*Tindakan sekolah

Menerima laporan oleh TPPK, memeriksa kekerasan oleh TPPK, penyusunan kesimpulan dan
rekomendasi, tindak lanjut laporan, pemulihan bagi korban dan saksi

*Usaha Kemendikbud ristek: adanya

•>Program Roots oleh Unicef

•>Adanya pelatihan oleh fasilitator nasional > sekolah > fasilitator guru > agen perubahan > siswa/i

Program ini terbukti berhasil mengurangi hingga 30% perundungan.

Beberapa pembelajaran program roots: a) pengenalan program, b) Meningkatkan rasa percaya dalam
kelompok sebaya, mengenal perundungan, kepemimpinan & komunikasi efektif, melihat perspektif yg
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai