Anda di halaman 1dari 8

Nama Anggota Kelompok:

1. Aulya Sulyandani (2364823047)


2. Baiq Dara Silviana (2364823069)
3. Baiq Nopita Handra Eni (236482307)
4. Benyamin Diarmi Pantur (2364823119)
5. Silvia Maria Ervina Sada (2364823096)
6. Bq. Lili Kartin Aprilia (2364823073)

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN II DI SEKOLAH DASAR DAN


MENENGAH
RUANG KOLABORASI TOPIK 1

Dosen Pengampu: Prof. Dr. I Nyoman Suardana, M.Si.

Teknik Asesmen Kelebihan Kekurangan


Wawancara  Mendapatkan informasi yang  Karena wawancara dilakukan
lebih mendalam, lebih secara perseorangan,
berkembang, dan lebih akurat pelaksanaannya menuntut
 Fleksibel, pewawancara dapat banyak waktu, dan tenaga.
secara luwes mengajukan  Faktor bahasa, baik dari
pertanyaan sesuai dengan situasi pewawancara maupun responden
yang dihadapi pada waktu itu. sangat memengaruhi hasil atau
 Pewawancara dapat segera data yang diperoleh.
mengecek kebenaran jawaban  Sering terjadi wawancara
responden dengan mengajukan dilakukan secara bertele-tele.
pertanyaan pembanding, atau  Wawancara menuntut kerelaan
dengan melihat wajah atau dan kesediaan responden untuk
gerak-gerik responden. menerima dan menjalin kerja
sama yang baik dengan
pewawancara.
 Wawancara menuntut
penyesuaian diri secara
emosional atau mental psikis
antara pewawancara dan
responden.
 Hasil wawancara banyak
bergantung pada kemampuan
pewawancara dalam menggali,
mencatat, dan menafsirkan setiap
jawaban.
 Wawancara hanya dapat
menjangkau jumlah responden
yang kecil.
 Kehadiran pewawancara
mungkin akan mengganggu
responden.
Kuis  Efisien: Teknik asesmen kuis  Terbatas dalam cakupan: Kuis
dapat digunakan untuk mengukur mungkin tidak mampu mengukur
pemahaman siswa dalam waktu pemahaman yang lebih luas atau
yang relatif singkat. keterampilan yang lebih
 Objektif: Kuis dapat dirancang kompleks seperti kreativitas atau
dengan pertanyaan-pertanyaan penerapan konsep dalam situasi
yang jelas dan terukur, sehingga baru.
meminimalkan penafsiran  Memungkinkan hafalan semata:
subjektif. Siswa mungkin cenderung untuk
 Mudah diadministrasikan: Kuis hanya menghafal materi demi
dapat diberikan kepada siswa menjawab kuis dengan benar
secara individual atau dalam tanpa benar-benar
kelompok dengan mudah, baik memahaminya.
secara lisan maupun tertulis.  Tidak memungkinkan variasi
 Memberikan umpan balik cepat: dalam jawaban: Kuis sering kali
Hasil kuis dapat segera dinilai hanya memungkinkan untuk
dan umpan balik dapat diberikan jawaban singkat atau pilihan
kepada siswa dengan cepat, ganda, yang mungkin tidak
memungkinkan mereka untuk memungkinkan siswa untuk
memperbaiki pemahaman mereka mengekspresikan pemahaman
secara langsung. mereka dengan cara yang lebih
 Mendorong pemahaman luas atau mendalam.
mendalam: Dengan  Tidak cocok untuk semua tipe
mempersiapkan pertanyaan yang pembelajar: Beberapa siswa
memerlukan pemikiran kritis dan mungkin tidak mampu
pemahaman yang mendalam, kuis menunjukkan pemahaman
dapat mendorong siswa untuk mereka melalui format kuis yang
benar-benar memahami materi standar, sehingga teknik ini
pelajaran. mungkin tidak cocok untuk
semua tipe pembelajar.
 Risiko kecurangan: Kuis dapat
meningkatkan risiko kecurangan,
terutama jika tidak diawasi
dengan baik atau jika soal-
soalnya mudah diakses
sebelumnya.
Penilaian Diri  Memperkuat Kesadaran Diri:  Bias Subjektif: Penilaian diri
Proses penilaian diri dapat rentan terhadap bias subjektif, di
membantu individu untuk lebih mana individu mungkin
memahami diri mereka sendiri, cenderung melihat diri mereka
termasuk kekuatan dan sendiri dengan cara yang terlalu
kelemahan mereka. positif atau negatif.
 Memotivasi Diri Sendiri: Melalui  Kurangnya Objektivitas: Tanpa
penilaian diri, seseorang dapat pandangan dari penilai eksternal,
mengidentifikasi area di mana penilaian diri dapat kurang
mereka perlu meningkatkan dan obyektif dan tidak memberikan
memberikan dorongan untuk gambaran yang sepenuhnya
mengembangkan diri. akurat tentang kemampuan
 Keterlibatan Aktif: Individu seseorang.
terlibat secara aktif dalam proses  Keterbatasan Diri: Individu
penilaian, yang dapat mungkin memiliki keterbatasan
meningkatkan pemahaman dalam mengevaluasi diri mereka
mereka tentang tujuan dan kriteria sendiri secara obyektif, terutama
keberhasilan. dalam hal aspek-aspek tertentu
 Fleksibilitas: Penilaian diri dapat seperti keterampilan sosial atau
dilakukan kapan saja dan di mana empati.
saja, tanpa ketergantungan pada  Kesulitan dalam Mengakui
penilai eksternal. Kekurangan: Beberapa orang
mungkin kesulitan mengakui
atau menerima kelemahan
mereka sendiri, yang dapat
menghambat proses
pembelajaran dan
perkembangan.
Penilaian antar  Melatih keberanian siswa dalam  Subyektivitas: Penilaian oleh
teman menilai kemampuan temannya teman sebaya rentan terhadap
subjektivitas karena preferensi
personal atau hubungan sosial
antara siswa dapat
mempengaruhi penilaian mereka.
 Ketidaksetaraan penilaian: Tidak
semua siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam
memberikan penilaian yang
objektif dan konstruktif terhadap
karya teman mereka.
 Potensi konflik: Proses
memberikan dan menerima
umpan balik dari teman sebaya
dapat memicu konflik
interpersonal jika tidak dielola
dengan baik.
 Kesulitan dalam pelaksanaan:
Membutuhkan waktu dan upaya
yang signifikan untuk
melaksanakan peer assessment
secara efektif, terutama dalam
kelas dengan jumlah siswa yang
besar atau ketika kriteria
penilaian tidak jelas.
Observasi  Melakukan pengamatan dan  Bila observer mengetahui
pencatatan secara detail dan bahwa mereka sedang
cermat terhadap segala akitivitas diobservasi, maka perilkunya
yang dilakukan observer biasanya dibuat-buat atau tidak
 Observer tidak memerlukan wajar.
bahasa verbal sebagai alat bantu  Penilaian bersifat subjektif.
untuk memperoleh data.  Observasi membutuhkan waktu
dan sumber daya yang cukup
untuk melaksanakannya dengan
baik. Ini bisa menjadi proses
yang rumit dan mahal, terutama
jika melibatkan pengamatan
jangka panjang atau di lokasi
yang luas.
Kinerja  Dapat mengevaluasi hasil belajar  Membutuhkan waktu dan usaha-
yang kompleks dan keterampilan- usaha yang harus
keterampilan yang tidak dapat dipertimbangkan dalam
dievaluasi dengan tes kertas dan penggunaannya. Asesmen
pensil. Asesmen kinerja kinerja tidak bisa disusun dengan
memberikan kesempatan kepada waktu yang tergesa-gesa karena
peserta didik dalam berbagai akan menghasilkan suatu
tugas untuk memperlihatkan perangkat penilaian yang tidak
kemampuan dan keterampilan akan mencapai sasaran tujuan
yang berkaitan dengan tugas atau yang dikehendaki.
kegiatan yang harus dikerjakan.  Dibutuhkan perhatian yang
 Memotivasi peserta didik dalam sangat besar bagi guru dalam
belajar secara lebih baik. penggunaannya, laporan dari
Keterlibatan langsung peserta hasil asesmen harus dibuat
didik dalam perumusan tujuan sesegera mungkin, karena
belajar, pemilihan jenis tugas, penundaan pembuatan laporan
penetapan kriteria penilaian akan akan menimbulkan bias sehingga
membuat para peserta didik lebih hasil belajar itu menjadi tidak
tahu apa yang seharusnya ia berarti
lakukan. Cara seperti ini dapat  Penilaian dan penskoran kinerja
memotivasi belajar dan membuat subjektif dan memiliki
pembelajaran lebih bermakna. reliabilitas rendah. Hal ini
Kreativitas dan kemandirian disebabkan asesmen kinerja
belajar peserta didik, serta proses membutuhkan penilaian yang
dialog antara peserta didik dan besar dari guru sehingga
guru merupakan faktor penting subjektivitas penskoran dan
dalam asesmen kinerja. penilaian akan tinggi. Dampak
 Dapat mengevaluasi beberapa dari subjektivitas yang tinggi
keterampilan yang berupa akan menyebabkan reliabitas
kemampuan lisan maupun fisik. rendah. Untuk meminimalkan
Misalnya dalam pembelajaran subjektivitas dalam asesmen
sejarah kegiatan bermain peran kinerja guru harus membuat
dan sosio drama. kriteria penilaian (rubric) yang
 Mendorong aplikasi pembelajaran jelas.
pada situasi kehidupan nyata. Hal  Frekuensi melakukan evaluasi
ini dikarenakan asesmen kinerja secara individual harus lebih
lebih menekankan pada apa yang banyak daripada kelompok.
dapat dilakukan oleh peserta Asesmen kinerja lebih menuntut
didik, bukan apa yang dapat penilaian secara individual
diketahui peserta didik.Oleh daripada kelompok. Pekerjaan
karena itu unjuk kerja yang seperti ini membutuhkan waktu
ditunjukkan oleh peserta didik yang banyak dan biaya yang
sebaiknya ditekankan pada cukup besar sehingga apabila
kehidupan nyata terutama guru mengerjakannya dengan
kehidupan nyata di sekitar tidak serius akan menjadi
lingkungan sekolah atau rumah pekerjaan yang sia-sia.
peserta didik. Misalnya peserta
didik melakukan observasi
tentang sejarah sekolah atau
melakukan wawancara tentang
keluarganya dan lain sebagainya.
Projek  Siswa lebih bebas mengeluarkan  Jika berkelompok, kemungkinan
ide ada siswa yang malas hanya titip
 Banyak kesempatan berkreasi nama.
 Mendidik siswa lebih mandiri  Sulit dipantau oleh guru
dan bertanggung jawab  Hasilnya kurang maksimal dan
 Meringankan guru dalam kurang obyektif
pemberian materi pelajaran  Menghabiskan banyak waktu
 Kemungkinan tugas yang dibuat
siswa belum tentu hasil
pekerjaan siswa atau hasil
dibantu orang lain.
 Tugas akan teras berat jika setiap
mata pelajaran memberikan
tugas proyek, maka harus ada
kolaborasi
Produk  Kreatifitas peserta didik dapat  Membutuhkan banyak waktu.
dinilai melalui roduk yang  Tidak semua kompetensi dasar
dibuat. dapat dibuat karya.
 Kompetensi peserta didik dapat  Biaya untuk membuat karya
diketahui secara objektif. terkadang mahal.
 Peserta didik dapat Peserta didik memiliki
mengaplikasikan ilmunya secara kemampuan fisik sebagai
langsung melalui pengalaman penunjang yang berbeda.
nyata.  Penskoran subjektif.
 Kebenaran materi yang telah
diperoleh dapat ditelaah kembali
oleh peserta didik
Portofolio  Menilai kemajuan jangka  Memakan waktu: Proses
panjang: Penilaian portofolio membangun dan menilai
memungkinkan evaluasi portofolio dapat memakan waktu
kemajuan siswa atau individu yang cukup banyak baik bagi
dalam jangka waktu yang lebih siswa maupun guru. Hal ini bisa
panjang daripada penilaian satu menjadi tantangan terutama
kali, seperti ujian tertulis. dalam konteks kelas yang
 Memungkinkan pengalaman memiliki banyak siswa.
belajar yang lebih holistik:  Subyektivitas dalam penilaian:
Dengan menilai karya-karya Penilaian portofolio cenderung
yang beragam dalam portofolio, lebih subjektif daripada penilaian
guru atau evaluator dapat tes standar, karena evaluasi
mendapatkan pemahaman yang terhadap karya-karya yang lebih
lebih baik tentang kemampuan, kualitatif dan beragam.
minat, dan kemajuan siswa  Kesulitan dalam standarisasi:
secara menyeluruh. Kesulitan dalam
 Mendorong refleksi diri: Proses mengembangkan kriteria
membangun portofolio sering penilaian yang jelas dan standar
melibatkan refleksi diri terhadap untuk setiap karya dalam
karya-karya yang telah portofolio dapat membuat
dihasilkan, membantu siswa penilaian menjadi kurang
memahami kekuatan dan konsisten antara evaluator.
kelemahan mereka 1.
serta
mengidentifikasi area untuk
perbaikan.
 Mendorong kreativitas: Dalam
membangun portofolio, siswa
sering kali memiliki kebebasan
untuk mengekspresikan diri
mereka sendiri melalui berbagai
jenis proyek atau karya, yang
dapat memicu kreativitas.

Instrumen Asesmen Kelebihan Kekurangan


Rubrik  Rubrik memungkinkan  Proses pembuatannya yang
penilaian lebih objektif dan sulit dan membutuhkan
konsisten. banyak waktu.
 Rubrik mengurangi jumlah  Menggunakan bahasa yang
waktu dosen/guru benar untuk
menghabiskan mengevaluasi mengungkapkan ekspektasi
pekerjaan mahasiswa/siswa. kinerja bisa jadi sulit
 Rubrik meningkatkan  Mendefinisikan
kesadaran mahasiswa/siswa serangkaian kriteria yang
tentang kriteria yang tepat untuk menentukan
digunakan dalam menilai kinerja bisa jadi rumit
kinerja sebaya.  Rubrik mungkin perlu
 Rubrik memberikan umpan terus direvisi sebelum
balik berguna untuk dapat digunakan dengan
dosen/guru mengenai mudah
efektivitas instruksi.  Kurangnya Variasi dalam
 Rubrik memberikan para Skala. Rubrik yang baik
mahasiswa/siswa umpan balik biasanya memiliki skala
yang lebih informatif tentang penilaian yang beragam,
kelebihan dan bagian yang umumnya empat skala.
membutuhkan perbaikan Banyak rubrik yang hanya
 Rubrik mengakomodasi kelas menggunakan dua skala,
heterogen dengan yaitu "memenuhi" dan
menawarkan berbagai tingkat "tidak memenuhi". Ini
kualitas. kurang memberikan ruang
 Rubrik mudah digunakan dan untuk menilai variasi
mudah menjelaskannya. dalam kualitas pekerjaan.
 Menilai tugas secara konsisten
dan obyektif antar peserta
didik. Menghemat waktu
dalam penilaian, baik jangka
pendek maupun jangka
panjang.
Ceklis  Ceklis mudah digunakan.  Ceklis memerlukan waktu
Karena ceklis memerlukan untuk menggunakannya.
sedikit instruksi atau sedikit Terutama bila guru-guru
latihan, maka guru dapat baru saja menggunakan
dengan cepat belajar ceklis, mereka melaporkan
menggunakannya. bahwa ketika mereka
 Tidak seperti tes standar, sedang menyimpan catatan
ceklis dapat digunakan kapan tentang ceklis akan
saja asesmen diperlukan. menghabiskan waktu
Perilaku dapat dicatat mereka dengan siswa.
sewaktu-waktu, ceklis selalu  Ceklis membutuhkan
ditangan, kapan saja guru waktu untuk
memiliki informasi baru, ia menggunakannya.
dapat memperbaharui catatan. Terutama bila guru-guru
 Ceklis mudah digunakan. baru saja menggunakan
Karena ceklis membutuhkan ceklis, mereka melaporkan
sedikit intruksi atau sedikit bahwa ketika mereka
latihan, maka guru dapat sedang menyimpan catatan
dengan cepat belajar tentang ceklis akan
menggunakannya. Tidak menggurangi waktu
seperti tes standar, ceklis mereka dengan peserta
dapat digunakan kapan saja didik.
asesmen diperlukan. Perilaku
dapat dicatat sewaktu-waktu,
ceklis selalu ditangan, kapan
saja guru memiliki informasi
baru, ia dapat memperbaharui
catatan.
Catatan anekdotal  Pengamatan bersifat terbuka.  Catatan anekdot rentan
Pengamat dapat mencatat apa terhadap penilaian
saja tentang apa yang dilihatnya subyektif dari pengamat,
tanpa dibatasi hanya pada satu yang dapat mempengaruhi
macam perilaku khusus. interpretasi dan keputusan
 Dengan merekam kejadian- asesmen.
kejadian khusus dari waktu ke  Waktu yang dibutuhkan
waktu, catatan anekdot dapat sangat banyak. Terkadang
membantu dalam melacak perilaku yang unik dan
perubahan dan perkembangan khas, kemunculannya tidak
dalam perilaku individu. dapat diprediksi. Perilaku
 Pemahaman yang lebih tepat tersebut dapat sering
dan akurat dari tingkah laku muncul, atau kadang hanya
unik dan spesifik lebih mudah muncul sesekali saja
didapatkan. Latar belakang dengan rentang waktu yang
munculnya perilaku unik, khas panjang.
dan spesifik dapat dengan  Sulit diterapkan kepada
mudah diperoleh dan subyek teliti yang banyak
dijelaskan. atau komunal. Biasanya
catatan anekdotal hanya
dilakukan dalam konteks
individual saja, sehingga
keakuratan dalam
mengobservasi perilaku
yang khas dan spesifik
dapat lebih optimal.
 Membutuhkan kecermatan
dan kejelian yang tinggi.
Terkadang perilaku yang
khas dan unik, tidak terjadi
secara eksplisit tapi kadang
masih berupa simbol yang
implisit. Dibutuhkan
kecermatan dalam
menginterpretasikan
simbol tersebut menjadi
suatu temuan yang berarti.
 Terkadang hanya melihat
dan menginterpretasi
perilaku secara persial,
atau perilaku yang diamati
saja. Ini dapat menjadi
kesalahan interpretasi
karena setiap perilaku yang
muncul pasti memiliki
kaitan dengan perilaku
yang lain.
Skala penilaian  Memberikan gambaran yang  Rentan terhadap bias
jelas tentang tingkat penilai.
kemampuan atau karakteristik  Tidak selalu mampu
yang dinilai. mengukur aspek yang
 Memungkinkan perbandingan kompleks atau multifaset.
antara individu atau kelompok  Memerlukan waktu dan
yang dinilai. sumber daya yang cukup
 Dapat digunakan untuk untuk pengembangan dan
mengukur perubahan dalam analisisnya.
tingkat kemampuan atau  Skala penilaian cenderung
karakteristik dari waktu ke fokus pada aspek yang
waktu. dapat diukur secara
kuantitatif, dan sering kali
tidak mampu menangkap
nuansa atau aspek
kualitatif dari objek yang
dinilai.

Anda mungkin juga menyukai