Anda di halaman 1dari 95

SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TEGAL

fy
enti
id
strategy

plan

ent analy
agem sis
k

man
ris

ate
l

mitig
ro
nt
co

RTP
Rencana Tindak Pengendalian
Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan
Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
karuniaNya Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal
Tahun 2022 dapat diselesaikan.

Rencana Tindak Pengendalian (RTP) merupakan uraian tentang upaya pemerintah


untk mencapai berbagai tujuan dan sasaran dengan menggunakan kebijakan dan
prosedur untuk meminimalkan risiko, yang meliputi upaya penguatan lingkungan
pengendalian dan penguatan struktur, kebijakan, dan prosedur organisasi untuk
mengendalikan risiko.

Penyusunan Rencana Tindak Pengendalian mengacu kepada lima unsur


pengendalian intern. Informasi untuk mempersiapkan rencana tindak pengendalian
intern diperoleh dari hasil pemetaan, penilaian, atau evaluasi atas sistem pengendalian
intern yang ada dengan memperhatikan struktur dan praktik tata kelola organisasi.
Diperlukan komitmen dari semua pihak yang terkait untuk melaksanakan rekomendasi
yang muncul dalam Laporan Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah
Kabupaten Tegal ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung penyusunan Rencana Tindak Pengendalian ini. Kami berharap agar
Rencana Tindak Pengendalian ini bermanfaat dan memiliki kontribusi konkrit bagi upaya
pencapaian tujuan organisasi.

Slawi, 21 Oktober 2022


Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal

dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, M.M.


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19630919 199001 1 001

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................................1
B. Dasar Hukum ..............................................................................................................1
C. Maksud dan Tujuan .....................................................................................................2
D. Ruang Lingkup ............................................................................................................3
E. Organisasi Sekretariat Daerah ......................................................................................3
1. Struktur Organisasi .................................................................................................3
2. Tugas dan Fungsi ....................................................................................................4
3. Visi dan Misi ..........................................................................................................5
4. Tujuan dan Sasaran Organisasi ................................................................................7
F. Sekilas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) ..................................................8
G. Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibilities) ....................................... 14
BAB II URAIAN RENCANA TINDAK LANJUT PENGENDALIAN INTERN ............................... 15
A. Penerapan SPIP Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal ......................................... 15
B. Perbaikan Lingkungan Pengendalian Yang Diharapkan ................................................ 17
1. Kondisi Lingkungan Pengendalian Saat Ini .............................................................. 17
2. Rencana Perbaikan Lingkungan Pengendalian ......................................................... 19
C. Penilaian Risiko dan Rencana Tindak Pengendalian ..................................................... 22
1. Penetapan Konteks dan Tujuan .............................................................................. 22
2. Hasil Identifikasi Risiko .......................................................................................... 23
3. Hasil Analisis Risiko ............................................................................................... 25
4. Informasi dan Komunikasi ..................................................................................... 34
5. Pemantauan Dan Evaluasi ..................................................................................... 35
BAB III P E N U T U P ................................................................................................... 37

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 ii


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Evaluasi Lingkungan Pengendalian ....................................................... 18

Tabel 2.2 Rencana Penguatan Lingkungan Pengendalian .............................................. 20

Tabel 2.3 Dimensi Pengukuran Dampak Risiko (Impact) ............................................... 25

Tabel 2.4 Dimensi Pengukuran Kemungkinan Risiko (Likelihood) ................................... 26

Tabel 2.5 Matriks Analisis Risiko .................................................................................. 26

Tabel 2.6 Tingkat Keutamaan ..................................................................................... 27

Tabel 2.7 Profil Risiko Strategis OPD ........................................................................... 28

Tabel 2.8 Profil Risiko Operasional OPD Program Pemerintahan dan


Kesejahteraan Rakyat .................................................................................. 29

Tabel 2.9 Profil Risiko Operasional OPD Program Perekonomian dan


Pembangunan ............................................................................................... 30

Tabel 2.10 Profil Risiko Operasional OPD Program Penunjang Urusan


Pemerintahan Daerah .................................................................................. 31

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 iii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah .......................................................... 6


Gambar 1.2 Unsur-unsur SPIP ...................................................................................... 12
Gambar 1.3 Kerangka Pengelolaan Risiko ...................................................................... 13
Gambar 2.1 Alur Proses Kertas Kerja Pengelolaan Risiko Strategis Dan Risiko
Operasional Opd ....................................................................................... 33

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 iv


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, menyatakan bahwa untuk mencapai
pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel,
Menteri/Pimpinan lembaga, Gubernur, dan Wali Kota/Bupati wajib melakukan
pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal, sebagai lembaga penyelenggara
pemerintahan, menyadari sepenuhnya akan pentingnya menyelenggarakan SPIP.
Didorong oleh kesadaran tersebut, Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal akan selalu
menyelenggarakan SPIP. Agar sistem pengendalian intern yang dibangun efektif
dan efisien diperlukan suatu rancangan yang tepat. Untuk itu, diperlukan suatu
Rencana Tindak Pengendalian yang akan menjadi penentu arah penyelenggaraan
SPIP yang terintegrasi dalam setiap tindakan dan kegiatan di Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Tegal dalam rangka mengamankan upaya pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
Konsep pengendalian intern tersebut menjadi panduan minimal bagi
instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam merancang pengendalian
intern di sektor pemerintahan.
Mendasari hal tersebut di atas, Sekretariat Daerah mengimplementasikan
kebijakan penerapan pengendalian dengan menyusun Rencana Tindak
Pengendalian (RTP) Internal sebagai acuan bagi penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi, sehingga diharapkan dapat memberikan keyakinan memadai atas
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Rencana Tindak Pengendalian Tahun 2022 ini diprioritaskan untuk
mencapai kualitas penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi serta kualitas
penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan yang sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan didukung pengendalian intern yang memadai.

B. Dasar Hukum
Dasar Hukum dari Penyusunan Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat
Daerah Pemerintah Kabupaten Tegal ini adalah:

1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 1


2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
5. Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah
Nomor 04 Tahun 2019 Tentang Pedoman Pengelolaan Risiko Pada Pemerintah
Daerah;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tegal sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal
Nomor 102 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah
Kabupaten Tegal Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Tegal;
7. Peraturan Bupati Tegal Nomor 82 Tahun 2021 tentang tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangkat Daerah dan
Staf Ahli Bupati Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal;
8. Peraturan Bupati Tegal Nomor 32 Tahun 2022 tentang Pedoman Pengelolaan
Risiko di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal.

C. Maksud dan Tujuan


Dokumen Rencana Tindak Pengendalian merupakan dokumen yang berisi
gambaran dan efektifitas, struktur, kebijakan dan prosedur organisasi dalam
mengendalikan risiko, rencana perbaikan pengendalian yang ada/terpasang serta
pengomunikasian dan pemantauan pelaksanaan perbaikannya.
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) disusun untuk memberikan acuan bagi
pimpinan dan para pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal
sehingga mengenali kondisi lingkungan pengendalian, mitigasi risiko dan rencana
tindakan pengendalian yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan pencapaian
tujuan organisasi.
Dokumen ini disusun sebagai rencana tindak pengendalian atas
pelaksanaan tugas pokok Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal sehingga diharapkan
dapat diperoleh keyakinan memadai bahwa Tujuan dan Sasaran dari Rencana
Strategis (Renstra) Sekretariat Daerah yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 2


D. Ruang Lingkup
Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal ini
difokuskan kepada pengendalian atas kegiatan-kegiatan pokok dalam rangka
pencapaian tujuan utama yang telah ditetapkan dalam Renstra Sekretariat Daerah
Kabupaten Tegal Tahun 2019-2024.
Penentuan Evaluasi Lingkungan Pengendalian Sekretariat Daerah
Kabupaten Tegal merupakan hasil rekapitulasi Evaluasi Lingkungan Pengendalian
yang telah dilakukan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal. Sedangkan
Penilaian Risiko Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal merupakan hasil pemetaan
risiko dalam pencapaian Tujuan dan Sasaran Renstra Sekretariat Daerah Kabupaten
Tegal Tahun 2019-2024.
Pelaksanaan Rencana Tindak Pengendalian ini melibatkan pejabat Eselon
II, Pejabat Eselon III dan IV, Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non
Fungsional serta seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten
Tegal. Realisasi atas rencana tindak pengendalian diharapkan akan dapat dicapai
dalam tahun 2023.

E. Organisasi Sekretariat Daerah


1. Struktur Organisasi

Lingkungan pengendalian adalah salah satu dari lima unsur dalam


Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Untuk menciptakan lingkungan
pengendalian yang mendukung perilaku positif dan kondusif dalam Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Sekretariat Daerah maka
disusunlah struktur organisasi yang menampung kebutuhan pelaksanaan
wewenang dan tanggung jawab yang tepat.
Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal ditetapkan
melalui Peraturan Bupati Tegal Nomor 82 Tahun 2021 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Dan
Staf Ahli Bupati Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal. Sesuai dengan
ketentuan Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang dipimpin oleh
seorang Sekretaris Daerah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Dalam
menjalankan tugasnya, Sekretaris Daerah dibantu oleh 3 (tiga) Asisten yang
membawahi total 9 (sembilan) Bagian, susunan organisasi Sekretariat Daerah
dijabarkan sebagai berikut:
a. Sekretaris Daerah.
b. Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat, membawahi:

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 3


1. Bagian Pemerintahan, terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional;
2. Bagian Hukum, terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional; dan
3. Bagian Kesejahteraan Rakyat, terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional
c. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, membawahi:
1. Bagian Perekonomian, Pembangunan dan Sumber Daya Alam, terdiri
atas Kelompok Jabatan Fungsional; dan
2. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, terdiri atas Kelompok Jabatan
Fungsional.
d. Asisten Administrasi Umum, membawahi:
1. Bagian Organisasi, terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional;
2. Bagian Perencanaan dan Keuangan, terdiri atas:
1) Subbagian Keuangan;
2) Subbagian Pelaporan; dan
3) Kelompok Jabatan Fungsional.
3. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, terdiri atas:
1) Subbagian Protokol; dan
2) Kelompok Jabatan Fungsional.
4. Bagian Umum, terdiri atas:
1) Subbagian Perlengkapan;
2) Subbagian Rumah Tangga; dan
3) Subbagian Tata Usaha Pimpinan, Staf Ahli Bupati dan Kepegawaian.
e. Kelompok Jabatan Fungsional

Struktur organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal dapat dilihat


pada gambar 1.1.

2. Tugas dan Fungsi

Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam


penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan
tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretaris Daerah mempunyai
fungsi:
a. penetapan rencana kerja;
b. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah;
c. pengoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah;

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 4


e. pelayanan administratif dan pembinaan Aparatur Sipil Negara pada
Perangkat Daerah; dan
f. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas Sekretariat
Daerah.

3. Visi dan Misi

Visi Sekretariat Daerah :


“Terwujudnya Optimalisasi Kinerja Penyelenggaraan Fungsi Pemerintahan
Melalui Peran Perumusan Kebijakan dan Pengkoordinasian”
Misi Sekretariat Daerah
1) Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang didukung dengan
kebijakan daerah yang akomodatif, responsif dan akuntable;
2) Meningkatkan sinergitas tugas-tugas SKPD dengan penguatan peran fungsi
pengkoordinasian dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan;
3) Meningkatkan kapasitas SDM aparatur Sekretariat Daerah.

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 5


Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 6


4. Tujuan dan Sasaran Organisasi

Tujuan Sekretariat Daerah adalah merupakan penjabaran atau


implementasi dari pernyataan misi Kepala Daerah dan menunjukan hasil akhir
yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan
5 (lima) tahun yaitu 2019 – 2024 yang dilaksanakan Sekretariat Daerah
Kabupaten Tegal sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Perumusan tujuan menjabarkan apa yang harus dicapai dan
dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal, dan akan membantu
mempermudah penilaian kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal.
Sedangkan sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang akan dicapai
atau dihasilkan oleh organisasi secara lebih spesifik dan terukur dalam jangka
waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan, dan agar sasaran dapat
diukur seyogyanya indikator kinerja sasaran dijabarkan dalam bentuk
kuantitatif.
Untuk mengevaluasi pencapaian sasaran tersebut, maka dirumuskan
indikator kinerja sasaran dan formulasi / rumus perhitungan indikator kinerja
sasaran. Indikator kinerja sasaran yang digunakan untuk menilai pencapaian
sasaran Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal sampai dengan tahun 2024
merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal.
Sasaran jangka menengah yang akan dicapai oleh Sekretariat
Kabupaten Tegal dalam rangka pencapaian tujuan Sekretariat Daerah
Kabupaten Tegal selama Tahun 2019 -2024, dijabarkan sebagai berikut:
Tujuan : Mewujudkan Transparansi Akuntabilitas dan Budaya Anti
Korupsi Dalam Pemerintahan
Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik
Sasaran 2 : Meningkatkan Kualitas Manajemen Kinerja
Sasaran 3 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik
Tujuan, sasaran, indikator kinerja sasaran dan target kinerja Sekretariat
Daerah Kabupaten Tegal dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut:

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 7


Tabel 1. 1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal

Target
Indikator Formulasi /
Kinerja
No Tujuan Sasaran Kinerja Rumus Satuan
Tahun
Sasaran Indikator
2022
1 Meningkatkan Meningkatnya Nilai Indeks Nilai Indeks % 82,50
Kualitas Kualitas Kepuasan Kepuasan
Pelayanan Pelayanan Masyarakat Masyarakat
Publik Publik (IKM) (IKM)
Kabupaten Kabupaten

2 Meningkatkan Meningkatkan Nilai SAKIP Nilai SAKIP % 65,50


Kualitas Kualitas Kabupaten Kabupaten
Manajemen Manajemen
Kinerja Kinerja

3 Meningkatnya Meningkatnya Peningkatan Peningkatan Angka 3,4


Tata Nilai LPPD Nilai LPPD Nilai LPPD
Pemerintahan
yang baik

F. Sekilas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)


1. Pengertian SPIP
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, Sistem
Pengendalian Intern (SPI) didefinisikan sebagai proses yang integral pada
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan
seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
didefinisikan sebagai Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang diselenggarakan
secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Definisi SPIP diatas dipahami oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal
sebagai suatu mekanisme pengendalian yang ditetapkan oleh pimpinan dan
seluruh pegawai serta diintegrasikan dengan proses kegiatan sehari-hari dan
dilaksanakan secara berkesinambungan guna mencapai tujuan organisasi.
Pencapaian tujuan organisasi tersebut harus dapat diraih dengan cara menjaga
dan mengamankan aset negara/daerah yang diamanatkan kepada Sekretariat
Daerah Kabupaten Tegal, menjamin tersedianya laporan manajerial yang
handal, mentaati ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak negatif

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 8


keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud, dan
pelanggaran aspek kehati-hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi dan
meningkatkan efisiensi biaya.

2. Tujuan SPIP
Penyelenggaraan SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi. Pemberian keyakinan tersebut
dicapai melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang- undangan.
Keempat tujuan tersebut di atas tidak perlu dicapai secara khusus atau
terpisah-pisah. Dengan kata lain, instansi pemerintah tidak harus merancang
secara khusus pengendalian untuk mencapai satu tujuan. Suatu kebijakan atau
prosedur dapat saja dikembangkan untuk dapat mencapai lebih dari satu
tujuan pengendalian.

3. Unsur-Unsur SPIP
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, SPIP terdiri dari
lima unsur, yaitu :
1) Lingkungan pengendalian.
Lingkungan pengendalian adalah kondisi suatu instansi pemerintah
yang mempengaruhi efektivitas pengendalian intern. Membangun
lingkungan pengendalian memiiiki arti membangun dan menciptakan suatu
”atmosfir” yang kondusif yang mendorong terimplementasinya sistem
pengendalian intern secara efektif. Lingkungan pengendalian yang baik
merupakan kunci keberhasilan penyelenggaraan pengendalian intern di
lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal. Lingkungan pengendalian
akan efektif bila suatu lingkungan dengan orang-orang yang berkompeten
memahami tanggung jawab dan batasan kewenangannya, memiliki
pengetahuan yang memadai, memiliki kesadaran yang penuh dan
komitmen untuk melakukan apa yang benar dan yang seharusnya dengan
mematuhi kebijakan dan prosedur organisasi berikut standar etika dan
perilaku. Peranan pimpinan dalam mewujudkan suatu lingkungan
pengendalian yang baik sangat penting karena pimpinan berperan sebagai
tone at the top (penentu "irama" organisasi).
Untuk mencapai kualitas lingkungan pengendalian intern yang
efektif, perlu dikembangkan lingkungan pengendalian yang akan

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 9


menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan sistem
pengendalian intern, yaitu :
a. Penegakan integritas dan nilai etika etika;
b. Komitmen terhadap kompeten kompetensi;
c. Kepemimpinan yang kondusif;
d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan
sumber daya manusia;
g. Perwujudan peran aparat pengawas intern pemerintah yang efektif;
h. Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait.

2) Penilaian risiko.
Penilaian risiko adalah kegiatan penilaian terhadap kemungkinan
kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Kegiatan penilaian risiko dilaksanakan melalui aktivitas identifikasi risiko
dengan menggunakan metodologi dan mekanisme yang memadai untuk
mengenali risiko organisasi serta analisis risiko untuk menentukan
pengaruh risiko yang telah teridentifikasi terhadap pencapaian tujuan
organisasi. Penilaian risiko merupakan bagian yang integral dan terpadu
dari proses pengelolaan risiko (yang meliputi identifikasi dan analisis risiko)
serta sistem pengendalian intern, dengan tujuan untuk:
a. Mengidentifikasi dan menguraikan seluruh risiko potensial, baik yang
disebabkan faktor internal maupun disebabkan faktor eksternal;
b. Memeringkat risiko teridentifikasi berdasarkan level keutamaan prioritas
perhatian dan penanganannya agar dapat dikelola secara efektif.
Pelaksanaan proses penilaian risiko dilakukan dalam tiga tahap
kegiatan, yang terdiri atas:
a. Penetapan tujuan organisasi, sebagai target terukur yang mengarahkan
organisasi dalam menjalankan ativitasnya. Pernyataan tujuan harus
bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan terikat waktu;
b. Identifikasi risiko untuk menghasilkan suatu gambaran peristiwa yang
berpotensi mengganggu pencapaian tujuan aktivitas organisasi. Dalam
pelaksanaan proses identifikasi risiko, perlu diperhatikan faktor-faktor
yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa risiko;
c. Analisis risiko untuk mengestimasi besaran kemungkinan munculnya
peristiwa risiko dan dampak yang ditimbulkan terhadap upaya
Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 10
pencapaian tujuan organisasi apabila peristiwa risiko tersebut benar-
benar terjadi, serta menetapkan level atau status risiko sebagai
kombinasi hubungan antara kemungkinan dan dampak risiko.

3) Kegiatan pengendalian;
Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang yang dipandang
tepat untuk dilakukan dalam rangka mengatasi risiko. Dalam
pelaksanaan kegiatan pengendalian, juga ditetapkan dan dilaksanaan
kebijakan serta prosedur, guna memastikan bahwa tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi risiko telah bekerja secara efektif. Kegiatan
pengendalian yang perlu dilaksanakan organisasi ditentukan berdasarkan
hasil penilaian risiko dengan mempertimbangkan kecukupan
pengendalian yang ada .
Kegiatan untuk mengendalikan risiko dikelompokkan dalam dua
kategori, yaitu pencegahan dan mitigasi. Pengendalian yang bersifat
pencegahan merupakan kegiatan pengendalian yang dibangun untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya peristiwa risiko. Sedangkan
pengendalian yang bersifat mitigasi merupakan kegiatan pengendalian
yang dibangun untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan apabila
terjadi suatu peristiwa risiko.
Penyelenggaraan kegiatan pengendalian lebih diutamakan pada
kegiatan pokok organisasi dan relevan dengan hasil kegiatan penilaian
risiko, sehingga pelaksanaan kegiatan pengendalian mampu membantu
memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan organisasi dapat dicapai.

4) Informasi dan komunikasi;


Informasi adalah data yang telah diolah dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi. Pimpinan organisasi dan seluruh jajaran manajemen harus
mendapatkan informasi yang relevan dan dapat diandalkan, yang
diperoleh melalui proses identifikasi dan distribusi dalam bentuk dan
waktu yang tepat, agar mereka dapat melaksanakan tugas dan fungsi
secara efisien dan efektif.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dengan
menggunakan media tertentu, baik langsung maupun tidak langsung,
untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif. Dalam rangka
penyelenggaraan SPIP, informasi dan komunikasi yang perlu dikelola

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 11


adalah informasi dan komunikasi yang dapat mengintegrasikan
pelaksanaan komponen-komponen SPIP secara efektif, terutama yang
terkait langsung dengan pencapaian tujuan organisasi serta
berhubungan dengan pengelolaan risiko dan pelaksanaan aktivitas
pengendalian

5) Pemantauan pengendalian intern.


Pemantauan pengendalian intern adalah proses penilaian atas
mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan
pengendalian intern dimaksudkan untuk memastikan bahwa system
pengendalian intern sudah bekerja sesuai yang diharapkan dan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan telah dilaksanakan sesuai dengan
perkembangan kondisi internal dan eksternal organisasi.
Pemantauan pengendalian intern mencakup kegiatan penilaian
atas desain dan pelaksanaan pengendalian intern, serta menghasilkan
usulan tindakan perbaikan terhadap kualitas sistem pengendalian intern,
yang dilaksanakan melalui tiga jenis kerangka pemantauan, yaitu
Pemantauan Berkelanjutan, Evaluasi Terpisah, dan Pelaksanaan Tindak
Lanjut Hasil Audit.

Keterkaitan kelima unsur sistem pengendalian intern dapat dilihat pada


Gambar 1.2 di bawah ini. Gambar tersebut menjelaskan bahwa kelima unsur
pengendalian intern merupakan unsur yang terjalin erat satu dengan yang
lainnya. Proses pengendalian menyatu pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai. Oleh
karena itu, yang menjadi fondasi dari pengendalian adalah orang-orang (SDM)
di dalam organisasi yang membentuk lingkungan pengendalian yang baik
dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai instansi pemerintah.

Gambar 1. 2
Unsur-unsur SPIP

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 12


Penyelenggaraan unsur lingkungan pengendalian (delapan sub unsur)
yang baik akan meningkatkan suasana lingkungan yang nyaman yang akan
menimbulkan kepedulian dan keikutsertaan seluruh pegawai. Untuk
mewujudkan lingkungan pengendalian yang demikian diperlukan komitmen
bersama dalam melaksanakannya. Komitmen ini juga merupakan hal yang
amat penting bagi terselenggaranya unsur-unsur SPIP lainnya.
Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 yang menjadi sub unsur pertama
dari lingkungan pengendalian adalah pembangunan integritas dan nilai etika
organisasi dengan maksud agar seluruh pegawai mengetahui aturan untuk
berintegritas yang baik dan melaksanakan kegiatannya dengan sepenuh hati
dengan berlandaskan pada nilai etika yang berlaku untuk seluruh pegawai
tanpa terkecuali. Integritas dan nilai etika tersebut perlu dibudayakan,
sehingga akan menjadi suatu kebutuhan bukan keterpaksaan. Oleh karena
itu, budaya kerja yang baik pada instansi pemerintah perlu dilaksanakan
secara terus menerus tanpa henti.
Keterkaitan kelima unsur sistem pengendalian intern tersebut
menjelaskan bahwa kelima unsur pengendalian intern terjalin erat, satu
dengan yang lainnya. Untuk terwujudnya penyelenggaraan SPIP yang efektif,
maka unsur tersebut harus diterapkan secara terintegrasi dan menyatu
dengan aktivitas yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan
seluruh pegawai, agar mampu mencegah timbulnya kegagalan dan
ketidakefisienan dalam pencapaian tujuan instansi pemerintah.
Sesuai dengan framework SPIP dalam PP Nomor 60 Tahun 2018
penerapan pengelolaan risiko dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.3
Kerangka Pengelolaan Risiko

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 13


Penjelasan dan penerapan kelima unsur SPIP tersebut tetap
mengacu pada PP Nomor 60 Tahun 2008, namun terkait dengan penerapan
pengelolaan risiko terdapat dua hal penting yang perlu menjadi perhatian
yaitu pembangunan/ perbaikan Lingkungan Pengendalian yang mendukung
penciptaan budaya dan sistem pengelolaan risiko dan implementasi unsur
Penilaian Risiko, Kegiatan Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, serta
Pemantauan yang menunjukkan pelaksanaan proses pengelolaan risiko.
G. Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibilities)
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 mengamanatkan Menteri/
Pimpinan Lembaga/ Gubernur/Bupati/WaliKota/Kepala Satuan Kerja Perangkat
Daerah untuk memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah
diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan
akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP). Pernyataan ini dibuat setiap tahun bersamaan dengan
penyusunan laporan keuangan.
Pernyataan sebagaimana dikehendaki peraturan tersebut membawa
konsekuensi perlunya dukungan fakta bahwa sistem pengendalian intern memang
sudah diselenggarakan secara memadai. Untuk meyakini keandalan sistem
pengendalian intern yang ada, Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal memandang
perlu menjalankan siklus penyelenggaraan SPIP setiap tahun, mulai dari identifikasi
sasaran/tujuan sampai dengan pemantauan penyelenggaraan pengendalian, serta
melakukan evaluasi atas efektifitas penyelenggaraan SPIP tersebut.
Rencana Tindak Pengendalian merupakan sarana untuk mendukung
penyelenggaraan SPIP dan pernyataan pimpinan mengenai kondisi SPIP.

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 14


BAB II
URAIAN RENCANA TINDAK LANJUT PENGENDALIAN INTERN

A. Penerapan SPIP Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian


Intern Pemerintah, menyatakan bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan
negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, seluruh menteri/pimpinan
lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Dalam tataran yang lebih teknis,
penyelenggaraan SPIP tingkat Pemerintah Daerah dan Perangkat Daerah diatur
melalui Peraturan Deputi Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah BPKP
Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan Risiko pada Pemerintah
Daerah. Dalam pedoman ini diatur secara rinci tentang bagaimana langkah-langkah
Pemerintah Daerah dan Perangkat Daerah dalam mengelola risiko mulai dari
kebijakan pengelolaan risiko Pemerintah Daerah, pembentukan Struktur Pengelola
Risiko level Pemerintah Daerah dan level Perangkat Daerah, tahapan Identifikasi
Kelemahan Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Kegiatan Pengendalian,
Informasi dan Komunikasi serta Pemantauan.
Selanjutnya penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal, dilaksanakan melalui Keputusan Sekretaris
Daerah Kabupaten Tegal Nomor 900/283 Tahun 2022 tentang Struktur Pengelola
Risiko pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal, yang terdiri atas:
1. Unit Pemilik Risiko Tingkat Eselon II yaitu :
a. Sekretaris Daerah selaku pemilik risiko tingkat OPD sebagai ketua;
b. Kepala Bagian yang menangani perencanaan pada Sekretariat Daerah
sebagai koordinator;
c. Seluruh Kepala Bagian pada Sekretariat Daerah sebagai anggota.
2. Unit Pemilik Risiko Tingkat Eselon III yaitu :
a. Kepala Bagian, selaku pemilik risiko tingkat kegiatan sebagai ketua;
b. Kepala sub bagian/sub koordinator yang ditunjuk untuk menangani
perencanaan atau kepala sub bagian/sub koordinator yang ditunjuk pada
masing-masing bagian sebagai koordinator teknis merangkap anggota;
c. Kepala sub bagian/sub koordinator yang bersangkutan pada masing-masing
bagian sebagai anggota.

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 15


Struktur Pengelola Risiko pada Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal
sebagaimana tersebut diatas memiliki wewenang atau tugas sebagai berikut :
1. Unit Pemilik Risiko Tingkat Eselon II memiliki tugas :
a. Menyusun strategi pengelolaan risiko di tingkat unit eselon II pada
Perangkat Daerah masing-masing;
b. Menyusun rencana kerja pengelolaan risiko di tingkat unit eselon II pada
Perangkat Daerah masing-masing;
c. Melakukan identifikasi dan analisis risiko terhadap pencapaian tujuan dan
sasaran strategis Perangkat Daerah;
d. Melakukan kegiatan penanganan dan pemantauan risiko hasil identifikasi
dan analisis risiko; dan
e. Menatausahakan proses pengelolaan risiko.
2. Unit Pemilik Risiko Tingkat Eselon II memiliki tugas :
a. Melakukan identifikasi dan analisis risiko terhadap pencapaian tujuan dan
sasaran kegiatan;
b. Melakukan kegiatan penanganan dan pemantauan risiko hasil identifikasi
dan analisis risiko; dan
c. Menatausahakan proses pengelolaan risiko.

Sebagai langkah awal pengembangan pengendalian intern, Sekretariat


Daerah Kabupaten Tegal telah melakukan kegiatan Rapat Koordinasi Awal (Entry
Meeting) Pendampingan SPIP Sekretariat Daerah oleh APIP. Hasil dari kegiatan
Entry Meeting tersebut adalah:
1. Tujuan kegiatan pendampingan SPIP adalah untuk meningkatkan manajemen
kinerja dan pengoptimalan sumber daya Sekretariat Daerah dalam pencapaian
tujuan organisasi;
2. Salah satu poin penting dalam kegiatan SPIP adalah pengelolaan (manajemen)
risiko, yaitu bagaimana perangkat daerah dapat mengidentifikasi masalah/risiko
lebih awal dan dapat melakukan upaya pencegahan/mitigasi;
3. Kegiatan pendampingan SPIP merupakan salah satu bentuk kemitraan antara
Inspektorat selaku APIP dengan perangkat daerah dalam upaya peningkatan
manajemen kinerja;
4. Tahapan kegiatan manajemen risiko secara umum dalam SPIP meliputi:
Evaluasi Lingkungan Pengendalian, Analisis Risiko, Rencana Tindak
Pengendalian (Upaya Mitigasi Risiko), Pemantauan Pengendalian, Evaluasi dan
Pelaporan Pengendalian, yang kemudian disusun dalam satu dokumen Rencana
Tindak Pengendalian (RTP)
Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 16
5. Time schedule penyusunan RTP
Langkah selanjutnya adalah diselenggarakan pertemuan antara Struktur
Pengelola Risiko Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal dengan APIP yang
membahas tentang:
1. Evaluasi Kuesioner
Kuesioner diisi oleh responden yang merupakan keterwakilan bagian dan
struktural/jabatan fungsional. Hasil tabulasi disesuaikan dengan hasil
survey yang telah dilengkapi;
2. Evaluasi Lingkungan Pengendalian dari Data/Dokumen:
Melanjutkan tabulasi dan menambahkan data dari Laporan SAKIP,
Reformasi Birokrasi, Ombudsman dll;
3. Penentuan Konteks Stratregis OPD dan Konteks Tujuan Operasional OPD
Mengidentifikasi program dan kegiatan yang akan dinilai risikonya.
Hasil kegiatan tersebut selanjutnya dijadikan sebagai landasan awal
untuk melakukan upaya perbaikan penyelenggaraan pengendalian intern,
melalui penyusunan Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah
Kabupaten Tegal.
Rencana Tindak Pengendalian ini merupakan action plan yang terdiri atas
dua paket rencana aksi, yaitu:
1. Rencana kegiatan peningkatan kualitas lingkungan pengendalian;
2. Rencana kegiatan penanganan risiko yang relevan dengan kegiatan
utama organisasi.

B. Perbaikan Lingkungan Pengendalian Yang Diharapkan

1. Kondisi Lingkungan Pengendalian Saat Ini


Unsur lingkungan pengendalian merupakan pondasi dari unsur-unsur
pengendalian intern lainnya sehingga unsur lingkungan pengendalian memiliki
pengaruh yang sangat signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Untuk mengetahui kondisi lingkungan
pengendalian saat ini pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal dilakukan
beberapa langkah strategis diantaranya:
a. Melaksanakan survei persepsi melalui pengisian Kuesioner Control
Environment Evaluation (CEE) yang dibagikan kepada 40 (empat puluh)
responden di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal dengan
melibatkan Eselon II, III, dan IV;

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 17


b. Melakukan tabulasi hasil pengisian Kuesioner Control Environment
Evaluation (CEE) dengan pernyataan sub-sub unsur Lingkungan
Pengendalian yang berkesimpulan Memadai dan Kurang Memadai.
c. Melaksanakan reviu dokumen untuk mendapatkan gambaran gambaran
permasalahan dalam lingkungan pengendalian.
Berdasarkan hasil penilaian terhadap lingkungan pengendalian di lingkungan
Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal diperoleh gambaran sebagai berikut:

Tabel 2.1
Hasil Evaluasi Lingkungan Pengendalian

Survei Survei
No Sub Unsur Kesimpulan
Persepsi Dokumen
1. Penegakan Integritas dan Nilai Kurang Kurang
Etika Memadai Memadai Memadai
Kurang Kurang
2. Komitmen Terhadap Kompetensi Memadai
Memadai Memadai
Kurang Kurang
3. Kepemimpinan yang Kondusif Memadai
Memadai Memadai
4. Pembentukan Struktur
Organisasi yang Sesuai dengan Memadai Memadai Memadai
Kebutuhan
5. Pendelegasian Wewenang dan
Tanggung Jawab yang Tepat Memadai Memadai Memadai

6. Penyusunan dan Penerapan


Kebijakan yang Sehat tentang Kurang Kurang Kurang
Pembinaan Sumber Daya Memadai Memadai Memadai
Manusia
7. Perwujudan Peran Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah Memadai Memadai Memadai
(APIP) yang Efektif
8. Hubungan Kerja yang Baik Kurang Kurang
dengan Instansi Pemerintah Memadai
Memadai Memadai
Terkait

Dari Hasil Evaluasi Lingkungan pengendalian pada Sekretariat Daerah


Kabupaten Tegal Tahun 2022 seperti tergambar pada tabel 2.1 di atas,
diperoleh kesimpulan bahwa dari 8 (delapan) sub unsur lingkungan
pengendalian terdapat 5 (lima) sub unsur yang memiliki kondisi kurang
memadai, yaitu: Penegakan Integritas dan Nilai Etika, Komitmen Terhadap
Kompetensi, Kepemimpinan yang Kondusif, Penyusunan dan Penerapan
Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Hubungan
Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait.

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 18


Dari 5 (lima) sub unsur yang kurang memadai tersebut terdapat beberapa
komponen dari 2 (dua) sub unsur yang kondisinya kurang memadai dan akan
dilakukan peningkatan, yaitu :
1) Komitmen terhadap kompetensi
- Kurang memadainya pelatihan terkait pengelola risiko, baik pelatihan
khusus maupun pelatihan terintegrasi secara berkala
2) Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang sehat tentang Pembinaan
Sumber Daya Manusia :
- Kurang memadainya pemberian reward dan/atau punishment atas
pengelolaan risiko (Misalnya mempertimbangkan pertanggungjawaban
pengelolaan risiko dalam penilaian kinerja);
- Kurang memadainya evaluasi kinerja pegawai yang dipertimbangkan
dalam perhitungan penghasilan;
- Kurang memadainya Instansi dalam mengalokasikan anggaran untuk
pengembangan SDM.

2. Rencana Perbaikan Lingkungan Pengendalian


Lingkungan pengendalian yang kondusif merupakan unsur paling penting
dalam penerapan pengendalian intern. Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal
mengharapkan terciptanya Lingkungan Pengendalian yang kondusif, sehingga
mampu mendorong terciptanya perilaku dan tindakan yang lebih efisen dan
efektif dari seluruh pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Peningkatan kualitas perilaku dan tindakan tersebut diharapkan menjadi modal
utama untuk menghasilkan aktivitas pengendalian yang handal guna mencapai
tujuan Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal.
Atas kelemahan lingkungan pengendalian yang ada saat ini, langkah-langkah
perbaikan yang diperlukan dan merupakan prioritas untuk segera dilaksanakan
adalah sebagai berikut:

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 19


Tabel 2.2
Rencana Perbaikan Lingkungan Pengendalian
Kondisi Lingkungan Rencana Tindak Penanggung
No
Pengendalian yang Perbaikan/Penguatan Jawab
Kurang Memadai Lingkungan Pengendalian

a. Penegakan Integritas dan Nilai Etika

1. Presensi elektronik tidak 1. Menyarankan kepada masing- Masing-masing


menjamin PNS tetap berada masing Kabag/atasan langsung Kepala bagian/
di tempat sesuai jam kerja untuk memberikan teguran lisan atasan langsung
jika masih wajar/bisa diatasi;
2. Surat teguran kepada pegawai
yang sering datang terlambat;
3. Pemberian sanksi sebagaimana Sekretaris Daerah
diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2. Sub bagian Kepegawaian Melakukan koordinasi dan meminta Kepala Bagian


tidak mendapat tembusan SK kepada BKPSDM untuk memberi selaku atasan
Hukuman Disiplin Pegawai tembusan, agar subbag langsung Subbag
sehingga ada kesulitan untuk Kepegawaian bisa memantau Kepegawaian
memantau berapa lama masa perkembangan hukuman disiplin
hukuman disiplin dan yang ada
pemenuhan kewajiban sesuai
dengan ketentuan dalam SK
hukuman disiplin pegawai
b. Komitmen terhadap kompetensi

1. Belum terdapat pelatihan 1. Menyusun analisis kebutuhan Sekretaris Daerah


terkait pengelolaan risiko, Diklat atau Bimtek;
baik pelatihan khusus maupun 2. Mengikuti Bimtek terkait
pelatihan terintegrasi secara pengelolaan risiko yang diadakan
berkala oleh OPD penyelenggara/
lembaga pelatihan.

c. Kepemimpinan yang kondusif

1. Kualitas Perencanaan Kinerja Mengevaluasi kembali target Sekretaris Daerah


Tahunan (RKT), dalam kinerja anggaran yang berorientasi
pengidentifikasian target pada output dan outcome sesui
kinerjanya masih berorientasi dengan Kepmendagri dengan
pada output bukan outcome mempertimbangkan output
dan belum sepenuhnya kegiatan rutin dan outcome yang
spesifik didapat dari masing-masing
kegiatan. Adapun evaluasi
dilakukan pada masing-masing
bagian dengan menggunakan pola
desk

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 20


Kondisi Lingkungan Rencana Tindak Penanggung
No
Pengendalian yang Perbaikan/Penguatan Jawab
Kurang Memadai Lingkungan Pengendalian

2. RKT belum dimanfaatkan 1. Mempertimbangkan kembali Sekretaris Daerah


dalam penyusunan anggaran pemanfaatan RKT dalam
karena disusun sebatas penyusunan anggaran
pemenuhan dokumen LKjIP dikarenakan RKT bukan satu-
satunya indikator dalam
penyusunan anggaran.
2. Sebagai tindak lanjut RKT akan
dijadikan sebagai salah satu
indikator pertimbangan dalam
penyusunan anggaran.

3. Pengukuran kinerja Diterapkannya E-Kinerja dimana Sekretaris Daerah


berjenjang belum sampai ke kinerja pegawai di lingkungan
individu staf, baru sampai Pemkab Tegal sudah merujuk dari BKPSDM
pada pejabat struktural SKP pimpinan masing-masing

4. Pengukuran kinerja belum 1. Menggunakan dan Sekretaris Daerah


dikembangkan menggunakan mengembangkan E-SAKIP dalam
teknologi informasi pengukuran kinerja; BKPSDM
2. Menyempurnakan Aplikasi E-
Kinerja

d. Struktur organisasi sesuai kebutuhan


- - -

e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat

- - -

f. Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang sehat tentang


Pembinaan Sumber Daya Manusia
1. Belum adanya pemberian 1. Menyusun kebijakan terkait Sekretaris Daerah
reward dan/atau punishment pemberian reward dan/atau
atas pengelolaan risiko punishment atas pengelolaan
(Misalnya mempertimbangkan risiko;
pertanggungjawaban 2. Koordinasi dengan pihak terkait
pengelolaan risiko dalam (BPKSDM) tentang penerapan
penilaian kinerja) reward dan punishment.

2. Belum terdapat evaluasi Disusunnya Peraturan Bupati Tegal Sekretaris Daerah


kinerja pegawai, dan belum yang memperhitungkan evaluasi
dipertimbangkan dalam kinerja dalam perhitungan TPP di BKPSDM
perhitungan penghasilan lingkungan Pemerintah Kabupaten
Tegal

3. Instansi telah mengalokasikan Mengusulkan tambahan alokasi Sekretaris Daerah


anggaran namun belum anggaran untuk pengembangan
memadai untuk SDM (pelaksanaan diklat/bimtek)
pengembangan SDM setiap tahun

4. Rencana Aksi Tahun 2020 1. Menyusun Rencana Aksi yang Sekretaris Daerah
yang disusun tidak dilengkapi dilengkapi dengan target secara
dengan target secara periodik periodik atas kinerja;
atas kinerja dan belum ada 2. Merumuskan kebijakan
penerapan reward and penerapan reward and
punishment terhadap punishment terhadap
keberhasilan dan kegagalan keberhasilan atau kegagalan
pencapaian target kinerja pencapaian target kinerja

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 21


Kondisi Lingkungan Rencana Tindak Penanggung
No
Pengendalian yang Perbaikan/Penguatan Jawab
Kurang Memadai Lingkungan Pengendalian

g. Perwujudan peran APIP yang efektif

- - -

h. Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah


Terkait
1. Pemberitaan kegiatan Menyusun berita klarifikasi atas Kepala Bagian
pimpinan ciptakan sentimen pemberitaan kegiatan pimpinan Protokol dan
negatif publik yang menciptakan sentimen negatif Komunikasi
publik Pimpinan

2. Pengaduan masyarakat Meningkatkan intensifikasi Bagian


lambat ditindaklanjuti penanganan pengaduan Prokompim Setda
masyarakat oleh semua unsur Kab. Tegal
aparatur negara melalui siklus
penanganan yang dikemas secara
komprehensif, terkoordinasi,
terpadu dan sinergik serta saling
menghormati hak, kewajiban dan
wewenangnya masing-masing
berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

3. Operasi sistem aplikasi Meningkatkan pemeliharaan sistem Bagian


terganggu dan data aplikasi agar dapat beroperasi Prokompim Setda
pengaduan masyarakat dengan lancar tanpa hambatan; Kab. Tegal
hilang/acak
Melakukan analisis sistem dengan
tujuan untuk membuat sistem agar
lebih efektif dan efisien dalam
melaporkan kegiatan.

C. Penilaian Risiko dan Rencana Tindak Pengendalian

1. Penetapan Konteks dan Tujuan


Dalam tahap ini akan ditetapkan tujuan-tujuan pada tingkat strategis
tingkat strategis OPD dan tingkat operasional OPD yang selanjutnya akan
dilakukan penilaian risikonya. Dengan memahami tujuan yang hendak dicapai
pada tiap tingkatan, risiko pada setiap tingkatan tersebut dapat diidentifikasi
dan dianalisis.
1) Penetapan Konteks/Tujuan Strategis OPD
Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal telah menetapkan tujuan Strategis
sesuai urusan yang diampunya, sebagaimana disajikan dalam Lampiran II
Form B1 RSO.

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 22


Langkah penetapan konteks/tujuan strategis Sekretariat Daerah Kabupaten
Tegal untuk setiap urusan adalah sebagai berikut:
a. Mendapatkan dan mempelajari Renstra Sekretariat Daerah Kabupaten
Tegal, serta data terkait lainnya;
b. Identifikasi tujuan, sasaran, program, dan Indikator Kinerja Utama
Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal terkait dengan urusan
wajib/pilihan yang diidentifikasi yang mendukung pencapaian tujuan
strategis yang telah ditetapkan pada penetapan konteks strategis
Pemda;
c. Menetapkan sasaran, program, dan IKU Strategis Sekretariat Daerah
Kabupaten Tegal yang akan dilakukan penilaian risiko. Sasaran yang
akan dilakukan penilaian risiko bisa seluruh atau sebagian sasaran
sesuai kebutuhan;
d. Menuangkan hasil identifikasi pada Form B1 RSO.
2) Penetapan Konteks/Tujuan Operasional OPD
Penetapan tujuan/konteks operasional OPD dilakukan dalam rangka
mendukung tujuan strategis OPD. Dalam hal ini Sekretariat Daerah
Kabupaten Tegal telah menetapkan tujuan operasional sesuai urusan yang
diampunya, sebagaimana disajikan dalam Lampiran III Form B1 ROO.
Langkah penetapan konteks/tujuan operasional Sekretariat Daerah
Kabupaten Tegal untuk setiap urusan adalah sebagai berikut:
a. Mendapatkan dan mempelajari Renja dan RKA Sekretariat Daerah
Kabupaten Tegal, serta data terkait lainnya;
b. Identifikasi kegiatan utama dan indikator keluaran terkait dengan
tujuan strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal yang sudah dipilih
sebelumnya;
c. Menetapkan kegiatan utama dan indikator keluaran yang akan
dilakukan penilaian risiko. Kegiatan utama yang akan dilakukan
penilaian risiko pada dasarnya dilakukan untuk seluruh kegiatan utama;
d. Menuangkan hasil identifikasi pada Form B1 ROO.

2. Hasil Identifikasi Risiko


Berbagai risiko yang mengancam pencapaian tujuan diidentifikasi sesuai
dengan tahapan prosesnya. Risiko yang diidentifikasi merupakan kejadian yang
mengancam pencapaian tujuan. Risiko dapat diidentifikasi melalui peristiwa
yang sudah pernah terjadi atau peristiwa yang diperkirakan akan terjadi. Pada

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 23


tahap identifikasi risiko, selain pernyataan risiko, juga disampaikan atribut risiko
antara lain kode risiko, pemilik risiko, penyebab risiko, sumber risiko, sifat
penyebab risiko apakah dapat dikendalikan (controllable) atau tidak dapat
dikendalikan (uncontrollable) oleh pemilik risiko, dampak risiko, serta penerima
dampak risiko.
Hasil identifikasi risiko Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal adalah
sebagai berikut:
1) Risiko Strategis
Identifikasi risiko strategis OPD dilakukan untuk mengidentifikasi
kejadian yang dapat mengancam pencapaian tujuan strategis OPD yang
terkait dengan tujuan strategis pemda yang dipilih pada tahap krpenetapan
konteks strategis pemerintah daerah.
Tujuan/sasaran strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal yang
akan dilakukan penilaian risiko terkait Unsur Penunjang Urusan
Pemerintahan adalah:
Tujuan strategis : Mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan budaya
antikorupsi dalam pemerintahan
Sasaran strategis : 1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik
2. Meningkatkan Kualitas Manajemen Kinerja
3. Meningkatnya Tata Pemerintahan yang baik
Selanjutnya berdasarkan FGD, telah diidentifikasi Risiko Strategis
Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal:
a) UPP tidak melaksanakan survei kepuasan masyarakat dan
melaporkannya
b) Tidak tercapainya target nilai SAKIP Kabupaten
c) Tidak tercapainya target nilai LPPD karena nilai LPPD terakhir
diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri Tahun 2018
Formulir kertas kerja Identifikasi Risiko Strategis OPD disajikan dalam
Lampiran II Form B2 RSO.

2) Risiko Operasional
Identifikasi risiko operasional dilakukan untuk mengidentifikasi
kemungkinan kejadian yang dapat mengancam pencapaian tujuan kegiatan
OPD.
Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal telah melakukan penilaian risiko
terkait Urusan Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah pada 3 program
dan 13 kegiatan, yaitu:
Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 24
1. Program Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
1.1 Penataan Administrasi Pemerintahan
1.2 Pelaksanaan kebijakan kesejahteraan rakyat
1.3 Kegiatan Fasilitasi dan koordinasi Hukum
2. Program Perekonomian dan Pembangunan
2.1 Pelaksanaan Kebijakan Perekonomian
2.2 Pelaksanaan Administrasi Pembangunan
2.3 Pengelolaan Pengadaaan Barang dan Jasa
3. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
3.1 Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat
Daerah
3.2 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah
3.3 Administrasi Umum Perangkat Daerah
3.4 Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
3.5 Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah
Daerah, Penataan Organisasi
3.6 Pelaksanaan Protokol dan Komunikasi Pimpinan.

Selanjutnya berdasarkan FGD, telah diidentifikasi Risiko Operasional


Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal yang disajikan secara lengkap dalan
Lampiran III Form B2 ROO.

3. Hasil Analisis Risiko


1) Melakukan analisis dampak dan kemungkinan risiko
Pada saat pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) telah
ditetapkan pengukuran dimensi konsekuensi/dampak risiko dan
kemungkinan kejadian risiko menggunakan skala 5 (lima), sebagai berikut:
 Dimensi pengukuran konsekuensi/dampak risiko

Tabel 2.3
Dimensi Pengukuran Dampak Risiko (Impact)

Skor Kategori Dampak Uraian


5 Sangat Signifikan/Sangat Pengaruh terhadap pencapaian
Besar tujuan sangat signifikan
4 Signifikan/Besar Pengaruh terhadap pencapaian
tujuan tinggi/signifikan
3 Sedang/Medium Pengaruh terhadap pencapaian
tujuan sedang

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 25


2 Kurang Signifikan/Kecil Pengaruh terhadap pencapaian
tujuan rendah/kurang signifikan
1 Tidak Signifikan/Sangat kecil Pengaruh terhadap pencapaian
tujuan tidak signifikan

 Dimensi pengukuran probabilitas/kemungkinan kejadian risiko

Tabel 2.4
Dimensi Pengukuran Kemungkinan Risiko (Likelihood)

Skor Kategori Dampak Uraian

5 Sangat Signifikan/Sangat Besar Pengaruh terhadap pencapaian


tujuan sangat signifikan
4 Signifikan/Besar Pengaruh terhadap pencapaian
tujuan tinggi/signifikan
3 Sedang/Medium Pengaruh terhadap pencapaian
tujuan sedang
2 Kurang Signifikan/Kecil Pengaruh terhadap pencapaian
tujuan rendah/kurang signifikan
1 Tidak Signifikan/Sangat kecil Pengaruh terhadap pencapaian
tujuan tidak signifikan

Peringkat/status risiko ditentukan berdasarkan tingkat


konsekuensi/dampak risiko dan kemungkinan kejadian risiko, sebagai
berikut :

Tabel 2.5
Matriks Analisis Risiko

Dampak/Konsekuensi

Tidak Kecil Sedang Besar Sangat


MATRIKS ANALISIS RISIKO Signifikan Signifikan

1 2 3 4 5

Hampir Pasti 5
Kemungkinan terjadinya risiko

Kemungkinan 4
Besar

Mungkin 3

Kemungkinan
2
Kecil

Sangat Jarang 1

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 26


Tingkat keutamaan pengendalian risiko dikelompokkan ke dalam 5
(lima) kategori, sebagai berikut :

Tabel 2.6
Tingkat Keutamaan

Kategori
Penerimaan Kriteria Penerimaan Risiko Skala Nilai
Risiko
Sangat Rendah dapat diterima/acceptable risk (tidak 1-2
diperlukan tindakan)
dapat diterima/acceptable risk
Rendah 3-4
(disarankan diambil tindakan jika
tersedia sumber daya)
Tidak dapat diterima/unacceptable risk,
Moderat diperlukan tindakan pengendalian yang 6-9
baik untuk mengelola risiko
Tidak dapat diterima/unacceptable risk,
Tinggi harus menjadi perhatian manajemen 10 - 12
dan diperlukan tindakan pengendalian
yang baik untuk mengelola risiko
Tidak dapat diterima/unacceptable risk,
Sangat Tinggi diperlukan tindakan pengendalian yang 15 - 25
sangat baik dan segera untuk
mengelola risiko

Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal berdasarkan FGD atas


skala dampak dan kemungkinan tersebut diperoleh hasil sebagaimana
disajikan dalam Lampiran II Form B3 RSO untuk Analisis Risiko Strategis
OPD dan Lampiran III Form B3 ROO untuk Analisis Risiko Operasional OPD.
2) Memvalidasi Risiko

Hasil analisis risiko tingkat strategis OPD dan operasional OPD


dikomunikasikan kepada Kepala OPD untuk divalidasi dan diputuskan risiko
mana yang akan diprioritaskan untuk ditangani. Dalam pedoman ini, risiko
dengan kriteria “sangat tinggi” dan “tinggi” akan diprioritaskan untuk
ditangani.
Daftar Risiko Prioritas Strategis Sekretariat Daerah tertuang dalam
Lampiran II Form B4 RSO sedangkan daftar Risiko Prioritas Operasional
Sekretariat Daerah disajikan dalam Lampiran III Form B4 ROO.
Terhadap risiko yang akan diprioritaskan untuk ditangani, Sekretariat
Daerah Kabupaten Tegal diharapkan membangun pengendalian untuk

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 27


menurunkan kemungkinan munculnya risiko (preventif), menurunkan
dampak dari risiko yang muncul (mitigatif), atau keduanya.

3) Mengevaluasi Pengendalian yang Ada dan yang Dibutuhkan


Penilaian terhadap pengendalian yang ada mencakup penilaian
kebijakan dan prosedur yang dimiliki instansi pemerintah dalam rangka
mengelola risiko yang diprioritaskan. Kebijakan dan prosedur yang ada
tersebut selanjutnya dinilai efektifitasnya. Pengendalian dinyatakan tidak
efektif antara lain jika:
a) Kebijakan dan Prosedur pengendalian sudah dilakukan, namun belum
mampu menangani risiko yang teridentifikasi;
b) Prosedur pengendalian belum dilaksanakan;
c) Kebijakan belum diikuti dengan prosedur baku yang jelas;
d) Kebijakan dan prosedur yang ada tidak sesuai dengan peraturan
diatasnya.
4) Menyusun rencana Tindak Pengendalian

RTP merupakan kebijakan/prosedur yang akan dibuat untuk


membangun pengendalian yang diperlukan guna mengatasi kelemahan
lingkungan pengendalian intern dan mengatasi risiko prioritas yang sudah
teridentifikasi.

Hasil kegiatan penilaian risiko selanjutnya dituangkan dalam rancangan


aktivitas pengendalian intern yang berfokus pada upaya penanganan risiko yang
berpotensi menghambat pencapaian tujuan utama Sekretariat Daerah Kabupaten
Tegal.
Gambaran umum profil Risiko Prioritas Teridentifikasi dan Rencana Tindak
Kegiatan Pengendalian (RTP), sebagai berikut :

Tabel 2.7
Profil Risiko Strategis OPD

Rencana Tindak
Tujuan/Sasaran Risiko Prioritas
Pengendalian (RTP)

Mewujudkan transparansi,
akuntabilitas dan budaya
antikorupsi dalam
pemerintahan

1. Meningkatnya UPP tidak melaksanakan Evaluasi dan implementasi


Kualitas Pelayanan survei kepuasan masyarakat aplikasi SEPAKAT
Publik dan melaporkannya

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 28


2. Meningkatnya Tidak tercapainya target Penggunaan sistem
Kualitas Manajemen nilai IKM Kabupaten teknologi informasi yang
Kinerja terintegrasi dari
perencanaan,
penganggaran,
penatausahaan, pelaporan
keuangan sampai dengan
pelaporan akuntabilitas
kinerja di lingkungan Pemda
Kab. Tegal (e-SAKIP)

3. Meningkatnya Tata Tidak tercapainya target Penggunaan sistem


Pemerintahan yang nilai LPPD karena nilai LPPD teknologi aplikasi SILPPD
baik terakhir diumumkan oleh
Kementerian Dalam Negeri
Tahun 2018

Tabel 2.8
Profil Risiko Operasional OPD
Program Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

Kegiatan/Sub Rencana Tindak


No Risiko Prioritas
Kegiatan Pengendalian (RTP)

1. Administrasi Tata
Pemerintahan
Fasilitasi Kurangnya kerjasama yang Mengintensifkan koordinasi
pelaksanaan baik antar OPD dalam dengan OPD penghimpun
otonomi Daerah penyusunan LPPD Data dalam rangka
penyusunan LPPD

2. Pelaksanaan kebijakan
kesejahteraan rakyat
Fasilitasi bina Terhambatnya pelaksanaan Koordinasi dengan semua
mental spiritual Hibah dan bansos yang pihak yang terkait dalam
telah direncanakan dan bentuk rapat koordinasi dan
disesuaikan dengan aturan MoU
dan regulasi yang berlaku
Keterlambatan pelaporan Lebih intensif dalam
oleh Lembaga penerima melakukan koordinasi dan
hibah/bansos pendampingan dengan
semua pihak yang terkait
dan lembaga
Kurang maksimalnya Koordinasi dengan semua
pelayanan kepada jamaah pihak yang terkait dalam
haji Kabupaten Tegal bentuk rapat koordinasi dan
MoU
3. Kegiatan Fasilitasi
dan Koordinasi Hukum
Kegiatan Fasilitasi Banyaknya OPD yang tidaka. Melaksanakan Rakor terkait
Penyusunan Produk memahami perencanaan Propemperda dan
Hukum Daerah penyusunan Produk Hukum Propemperkada;
Daerah (Propemperda danb. Melaksanakan Bimtek Legal

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 29


Kegiatan/Sub Rencana Tindak
No Risiko Prioritas
Kegiatan Pengendalian (RTP)

Propemperkada) Drafting
Banyaknya ajuan Mengusulkan penambahan
Perda/Perbup/Keputusan JF Perancang Perundang-
Bupati/Keputusan Sekda undangan dalam ANJAB
kurang dapat ditangani ABK
dengan baik
Kegiatan Fasilitasi Dalam penanganan perkara Mengusulkan penambahan
Bantuan Hukum hukum tidak sesuai dengan Anggaran sesuai dengan
waktu perencanaan kebutuhan penanganan
perkara
Banyaknya surat/relaas Mengusulkan penambahan
gugatan Perdata dan SDM yang terkait bantuan
gugatan Tata Usaha Negara hukum baik JF maupun
pada Bupati dan OPD Pelaksana
Pendokumentasian Adanya perencanaan dan Mengusulkan penambahan
Produk hukum dan kebutuhan dalam Anggaran sesuai dengan
Pengelolaan pengelolaan yang kurang kebutuhan
Infromasi Hukum anggaran
Banyaknya produk hukum Mengusulkan penambahan
daerah yang harus dikelola JF Tenaga IT dan Tenaga
baik manual maupun digital Pustakawan dalam ANJAB
ABK

Tabel 2.9
Profil Risiko Operasional OPD
Program Perekonomian dan Pembangunan

Kegiatan/Sub Rencana Tindak


No Risiko Prioritas
Kegiatan Pengendalian (RTP)

1. Pelaksanaan
Kebijakan
Perekonomian
Koordinasi, Permasalahan Anggaran Koordinasi dengan Bappeda
Sinkronisasi dan Perjalanan Dinas Luar dan BPKAD untuk menambah
Evaluasi Daerah sebelum anggaran anggaran perjalanan dinas
Kebijakan perubahan tidak cukup luar daerah
Pengelolaan untuk memenuhi
BUMD dan BLUD undangan dari Instansi
terkait
2. Pengelolaan
Pengadaaan Barang
dan Jasa
Pengelolaan Gagal Tender 1. Mengintensifkan
Pengadaaan pendampingan Pejabat
Barang dan Jasa Fungsional dari OPD;
2. Melaksanakan Bimtek bagi
PPK

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 30


Kegiatan/Sub Rencana Tindak
No Risiko Prioritas
Kegiatan Pengendalian (RTP)

Tekanan dari pihak 1. Meningkatkan penerapan


eksternal dalam proses kode etik pokja pengadaan
pemilihan barang/jasa;
2. Peningkatan Probity advice
oleh LKPP
Pengelolaan Permasalahan/gangguan Meningkatkan Penerapan
Layanan pada sistem LPSE yang SOP Penanganan
Pengadaan menyebabkan terhentinya/ Masalah/ganguan SPSE pada
Secara Elektronik terhambatnya proses LPSE, pemenuhan personil di
pengadaan barang/jasa LPSE yang berbasis IT atau
secara eklektronik Pranata Komputer,
pembinaan dan bintek bagi
personil

Tabel 2. 10
Profil Risiko Operasional OPD
Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah

Kegiatan/Sub Rencana Tindak


No Risiko Prioritas
Kegiatan Pengendalian (RTP)
1. Perencanaan,
Penganggaran, dan
Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
Penyusunan Permasalahan 1. Memberikan pendampingan
Dokumen penganggaran terkait kepada tiap bagian dalam
Perencanaan dengan kegiatan yang penyusunan anggaran
Perangkat bersifat kebijakan yang kegiatan untuk memperkecil
Daerah muncul, diluar perencanaan risiko kegiatan perencanaan;
awal penetapan pagu
anggaran sebelumnya 2. Mengintensifkan koordinasi
dan komunikasi dengan
Bappeda dan BPKAD
2. Administrasi
Keuangan Perangkat
Daerah
Pelaksanaan Terhambatnya proses 1. Mengintensifkan koordinasi
Penatausahaan pencairan dan komunikasi dengan
dan Pengujian/ BPKAD;
Verifikasi 2. Mengikuti Bimbingan Teknis
Keuangan SKPD FMIS yang diadakan oleh
BPKAD;
3. Melakukan pendampingan
dan mengadakan Bimtek
FMIS khusus BPP Setda

3. Administrasi Umum
Perangkat Daerah
Penyediaan Kebutuhan Logistik yang Mengusulkan tambahan
Bahan Logistik tidak mencukupi anggaran logistik melalui
Kantor anggaran perubahan 2022

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 31


Kegiatan/Sub Rencana Tindak
No Risiko Prioritas
Kegiatan Pengendalian (RTP)

4. Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintahan
Daerah
Pemeliharaan Terjadi kerusakan sarana Mengajukan perbaikan melalui
/Rehabilitasi prasarana gedung kantor perubahan anggaran dan
Gedung Kantor mengajukan pemeliharaan
dan bangunan kantor tahun berikutnya
Lainnya Serangan Hama Tikus di Mengusulkan tambahan
Lingkungan kantor Setda anggaran melalui anggaran
perubahan 2022 dan
mengusulkan anggaran untuk
tahun berikutnya
5. Pengadaan Barang
Milik Daerah
Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Pengadaan Terdapat Arsip kantor yang Mengusulkan pengadaan Boks
Peralatan dan belum tertata dalam boks arsip file melalui anggaran
Mesin Lainnya arsip yang standar perubahan 2022
6. Penataan
Organisasi
Peningkatan Belum semua OPD Melakukan pendampingan
Kinerja dan melaksanakan RB pada OPD
Reformasi Melakukan pendampingan
Nilai RB Kabupaten Tegal
Birokrasi (RB) pada OPD
tidak sesuai target
Pelaksanaan pengadaan Mengintensifkan koordinasi
barang dan jasa tidak dengan Bagian Pengadaan
sesuai dengan jadwal barang dan jasa

Dokumen ANJAB tidak Mengintensifkan komunikasi


selesai tepat waktu dengan stake holder terkait

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 32


Gambar 2. 1
ALUR PROSES
KERTAS KERJA PENGELOLAAN
RISIKO STRATEGIS DAN RISIKO OPERASIONAL OPD

Penilaian Lingkungan Penilaian Risiko


Pengendalian
Risiko Strategis Risiko
OPD Operasional OPD

Form B1 RSO Form B1 ROO


Form A1 CEE Form A1 CEE Penetapan Penetapan
Konteks / Tujuan Konteks/Tujuan
Survey CEE Survey CEE
Risiko Strategis OPD Risiko Operasional
OPD

Form B2 RSO Form B2 ROO


Identifikasi Risiko Identifikasi Risiko
FGD Penilaian Strategis OPD Operasional OPD
Form A1 CEE terhadap Dampak
Simpulan CEE Kemungkinan
Masing-masing
Risiko
Form B3 RSO Form B3 ROO
Analisis Risiko Analisis Risiko
Strategis OPD Operasional OPD

Form A1 CEE
RTP CEE Matriks Risiko
Form B4 RSO Form B4 ROO
Risiko Prioritas Risiko Prioritas
Strategis OPD Operasional OPD

Form B5 RSO Form B5 ROO


RTP atas Risiko RTP atas Risiko
Strategis OPD Operasional OPD

Form AB1 RSO Form AB1 ROO


Rencana dan Rencana dan
Realisasi Realisasi
Pengkomunkasian Pengkomunkasian

Form AB2 RSO Form AB2 ROO


Rencana dan Rencana dan
Realisasi Realisasi
Pemantauan Pemantauan

Form AB3 RSO Form AB3 ROO


Risk Even dan Risk Even dan
Pelaksanaan RTP Pelaksanaan RTP

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 33


4. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi yang dimaksud dalam RTP ini adalah informasi
dan komunikasi yang dibutuhkan dalam rangka mendukung berjalannya
pengendalian yang dibangun. Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal harus
memastikan telah terdapat komunikasi internal dan eksternal yang efektif
dalam setiap tahapan pengelolaan risiko, sejak penilaian kelemahan lingkungan
pengendalian, proses penilaian risiko, dan pelaksanaan kegiatan pengendalian.
Contoh pengomunikasian antara lain dalam bentuk :
a. Komunikasi secara tertulis berupa laporan, dokumen, website, email dan
lain sebagainya (banner/spanduk/poster/leaflet/papan pengumuman);
b. Surat Edaran dari pimpinan K/L/D kepada unit kerja atas pemberlakuan
kebijakan;
c. Kebijakan di-upload dalam situs resmi pemerintah daerah (antara lain JDIH)
yang dapat diakses oleh seluruh pihak yang berkepentingan;
d. Sosialisasi/workshop/diseminasi yang dibuktikan misalnya dengan
undangan, notulen/laporan pelaksanaan, daftar hadir, foto pelaksanaan,
dst.;
e. Mengadakan Diklat/Bimtek internal Sekretariat Daerah atau mengikuti
Diklat/Bimtek yang diadakan oleh instansi terkait;
f. Focus Group Discussion / Rapat koordinasi / Desk internal Sekretariat
Daerah maupun dengan instansi terkait;
g. Komunikasi aktif yang dibangun melalui Whatsapp Group.
Rancangan informasi dan komunikasi ini idealnya dilaporkan
perkembangannya secara rutin, agar bila terdapat kendala yang muncul dapat
segera dicari solusi dan pemecahan masalahnya. Laporan minimal berisi hal-hal
sebagai berikut:
1. Media/bentuk/sarana pengkomunikasian yang digunakan;
2. Penyedia informasi/ penanggung jawab tindak lanjut;
3. Penerima informasi/tindak lanjut;
4. Waktu pelaksanaan;
5. Realisasi rencana tindak lanjut
Mengenai bentuk pengomunikasian atas kegiatan pengendalian yang
dibangun di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal dapat dilihat pada
Lampiran II form AB1 RSO dan Lampiran III form AB1 ROO.

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 34


5. Pemantauan Dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi atas pengendalian intern pada dasarnya
ditujukan untuk meyakinkan apakah pengendalian intern yang terpasang telah
berjalan efektif mengatasi risiko dan apakah tindakan perbaikan yang diperlukan
telah dilaksanakan.
1) Pemantauan Berkelanjutan
Pemantauan berkelanjutan dilaksanakan atas pengendalian kunci untuk
meyakinkan bahwa pengendalian tersebut dijalankan sebagaimana seharusnya.
Masing‐masing bidang pemilik risiko membangun dan melaksanakan
pemantauan berkelanjutan. Pemantauan berkelanjutan yang perlu dilakukan
Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal meliputi :
a. Pemantauan pelaksanaan sosialisasi aturan perilaku / kode etik Sekretariat
Daerah Kabupaten Tegal;
b. Pemantauan pelaksanaan sosialisasi implementasi SOP serta hal-hal terkait
SPIP dan SAKIP;
c. Pemantauan pelaksanaan pembuatan surat edaran tentang pelaksanaan
diklat, evaluasi kompetensi, reviu kinerja, dan penempatan SDM.
2) Evaluasi Terpisah
Evaluasi terpisah bisa dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Tegal
atau oleh pihak luar seperti BPKP/Konsultan. Evaluasi terpisah bertujuan untuk
meyakinkan apakah pengendalian intern yang terpasang telah berjalan efektif.
Pemantauan berkelanjutan dan evaluasi terpisah atas pengendalian tertuang
dan terintegrasi dalam kebijakan dan prosedur pengendalian.
Beberapa hal yang harus disiapkan dalam proses ini adalah:
a. Bentuk pengendalian yang direncanakan;
b. Bentuk/metode pemantauan yang diperlukan;
c. Penanggung jawab pemantauan;
d. Prosedur pemantauan;
e. Waktu pelaksanaan.
3) Pelaksanaan Tindak Lanjut
Sebagai bagian dari penyelenggaraan dan perbaikan SPIP, atas setiap
rekomendasi hasil audit/evaluasi/reviu dari auditor eksternal maupun internal,
Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal harus melaksanakan tindak lanjutnya.

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 35


4) Pemantauan atas Pelaksanaan RTP
Setiap bagian di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal harus
memberikan laporan atas pelaksanaan RTP sesuai tanggung jawabnya secara
berkala kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal. Hasil pemantauan atas
pelaksanaan RTP kemudian dilaporkan kepada Inspektur Kabupaten Tegal
sebagai koordinator penyelenggaraan SPIP tahun 2022 di Kabupaten Tegal.

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 36


BAB III
PENUTUP

Dokumen Rencana Tindak Pengendalian (RTP) ini merupakan salah satu


dokumen penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam
rangka mewujudkan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi, melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.

Dokumen RTP ini juga menjadi instrumen untuk merencanakan sekaligus


memantau capaian perbaikan/pembangunan infrastruktur pengendalian intern agar
berjalan efektif, efisien dan mencapai tujuan/sasaran. Selain itu dokumen RTP ini
senantiasa disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi, untuk perbaikan SPIP
secara berkelanjutan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal.

Komitmen dari segenap manajemen dan seluruh pegawai serta ditunjang


manajemen yang profesional, efektif, efisien, transparan serta akuntabel diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pengendalian, sehingga peningkatan kualitas
penyelenggaraan SPIP secara bertahap dan berkelanjutan akan dapat tercapai.

Slawi, 20 Oktober 2022


Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal

dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, M.M.


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP. 19630919 199001 1 001

Rencana Tindak Pengendalian Sekretariat Daerah TA 2022 37


Lampiran 1.1
Form A1 CEE
REKAPITULASI HASIL KUESIONER PENILAIAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN INTERN
CONTROL ENVIRONMENT EVALUATION (CEE)

NAMA OPD : SEKRETARIAT DAERAH KAB. TEGAL


Tahun Penilaian : 2022

JAWABAN RESPONDEN (R)


SIMPULAN
NO PERTANYAAN /KUESIONER
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 MODUS KUESIONER CEE

I PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA Memadai


Pegawai mendapatkan pesan integritas dan nilai etika secara rutin
1 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 Memadai
dari pimpinan (misalnya keteladanan, pesan moral, dll)
OPD telah memiliki aturan perilaku (misalnya kode etik, pakta
2 integritas, dan aturan perilaku pegawai) yang telah 1 3 3 3 3 4 3 1 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 Memadai
dikomunikasikan kepada seluruh pegawai.
Telah terdapat fungsi khusus di dalam instansi yang melayani
3 pengaduan masyarakat atas pelanggaran aturan perilaku/kode 1 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4 3 3 3 1 3 2 3 3 4 1 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 4 1 2 1 4 3 3 Memadai
etik
Pelanggaran aturan perilaku/kode etik telah ditindaklanjuti sesuai
4 1 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 1 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1 4 3 3 Memadai
yang berlaku

II KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI Kurang Memadai

Standar kompetensi setiap pegawai/posisi jabatan telah


1 ditentukan 1 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 Memadai

2 Pegawai yang kompeten telah secara tepat mengisi posisi/jabatan 1 3 3 2 2 3 2 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 Memadai

OPD telah memiliki dan menerapkan strategi peningkatan


3 1 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 3 1 3 3 1 3 3 1 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 Memadai
kompetensi pegawai
Terdapat pelatihan terkait pengelola risiko, baik pelatihan khusus
4 1 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 1 2 3 1 2 2 2 4 3 2 2 2 1 2 2 2 2 4 1 2 1 2 2 2 Kurang Memadai
maupun pelatihan terintegrasi secara berkala
III KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF Memadai
Pimpinan telah menetapkan kebijakan pengelolaan risiko yang
1 1 3 3 4 3 4 3 1 1 4 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 1 4 3 3 Memadai
memberikan kejelasan arah pengelolaan risiko
Pimpinan menerapkan pengelolaan risiko dan pengendalian
2 1 3 3 4 3 4 3 1 2 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 3 2 4 3 3 Memadai
dalam pelaksanaan tugas dan pengambilan keputusan
Pimpinan membangun komunikasi yang baik dengan anggota
3 organisasi untuk berani mengungkapkan risiko dan secara 1 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 3 2 4 3 3 Memadai
terbuka menerima/menggali pelaporan risiko/masalah
Gaya pimpinan dapat mendorong pegawai untuk meningkatkan
4 1 4 3 3 3 4 3 3 1 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 Memadai
kinerja
Pimpinan menetapkan Sasaran strategis yang selaras dengan visi
5 1 4 2 3 3 4 3 3 1 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 Memadai
dan misi Pemda
Rencana/sasaran strategis pemda telah dijabarkan ke dalam
6 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 Memadai
sasaran OPD dan tingkat operasional OPD (Cascading)
Rencana strategis dan rencana kerja OPD telah menyajikan
7 2 3 2 3 3 3 3 1 2 4 4 1 1 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 1 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 4 2 2 1 3 3 3 Memadai
informasi mengenai risiko
Pimpinan berperan serta dan mengikutsertakan pejabat dan
8 1 4 2 4 3 4 3 3 2 4 4 1 3 4 3 4 4 2 3 4 2 4 4 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 2 3 3 3 Memadai
pegawai terkait dalam proses pengelolaan risiko
PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI YANG SESUAI
IV Memadai
DENGAN KEBUTUHAN
Setiap Urusan telah dilaksanakan oleh OPD dan unit kerja yang
1 1 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 1 3 3 3 Memadai
tepat
Masing-masing pihak dalam organisasi telah memperoleh
2 kejelasan dan memahami peran dan tanggung jawab masing- 1 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 2 4 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 Memadai
masing dalam pengelolaan risiko
Pegawai yang bertugas di OPD merupakan pegawai tetap dan
3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 Memadai
bukan pegawai yang bersifat adhoc (sementara)
JAWABAN RESPONDEN (R)
SIMPULAN
NO PERTANYAAN /KUESIONER
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 MODUS KUESIONER CEE

Adanya transparansi dan ketepatan waktu pelaporan pelaksanaan


4 peran dan tanggung jawab masing-masing dalam pengelolaan 1 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 4 3 3 Memadai
risiko
PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
V Memadai
YANG TEPAT

1 Kriteria pendelegasian wewenang telah ditentukan dengan tepat 1 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 Memadai


Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dilaksanakan
2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 Memadai
secara tepat
3 Kewenangan direviu secara periodik 1 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 2 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 1 3 3 2 2 4 2 2 4 2 3 1 3 2 3 Memadai
PENYUSUNAN DAN PENERAPAN KEBIJAKAN YANG SEHAT
VI Kurang Memadai
TENTANG PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA
OPD telah memiliki Kebijakan dan prosedur pengelolaan SDM
1 yang lengkap (sejak rekrutmen sampai dengan pemberhentian 1 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 1 4 3 3 Memadai
pegawai)
Rekruitmen, retensi, mutasi, maupun promosi pemilihan SDM
2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 1 4 4 3 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 1 1 3 3 3 Memadai
telah dilakukan dengan baik

3 Insentif pegawai telah sesuai dengan tanggung jawab dan kinerja 1 3 2 1 3 2 3 2 2 4 4 1 4 4 3 2 3 1 2 4 3 3 2 1 1 4 1 3 3 3 3 3 1 4 4 4 2 1 3 3 3 Memadai

4 OPD telah menginternalisasi budaya sadar risiko 1 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 1 1 4 3 3 3 1 2 3 2 3 3 1 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 2 1 3 3 3 Memadai


Adanya pemberian reward dan/atau punishment atas pengelolaan
5 risiko (Misalnya mempertimbangkan pertanggungjawaban 1 1 1 1 1 2 3 3 1 4 3 1 1 4 3 1 3 1 1 1 2 2 2 1 1 4 1 3 3 1 1 1 1 2 4 1 1 1 4 3 1 Kurang Memadai
pengelolaan risiko dalam penilaian kinerja)

Terdapat evaluasi kinerja pegawai, dan telah dipertimbangkan


6 2 3 1 2 3 1 3 3 1 4 4 3 1 4 3 1 3 1 1 2 4 4 2 1 1 4 1 1 3 3 3 1 2 3 4 1 2 1 4 3 1 Kurang Memadai
dalam perhitungan penghasilan
Instansi telah mengalokasikan anggaran yang memadai untuk
7 1 3 2 1 2 1 3 2 2 4 3 1 4 3 3 2 3 2 2 3 1 3 2 1 2 4 2 3 3 2 2 1 2 2 4 2 1 2 3 3 2 Kurang Memadai
pengembangan SDM
PERWUJUDAN PERAN APARAT PENGAWASAN INTERN
VII Memadai
PEMERINTAH (APIP) YANG EFEKTIF
Inspektorat Daerah melakukan reviu atas efisiensi/ efektivitas
1 2 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 2 3 Memadai
pelaksanaan setiap urusan/program secara periodik
Inspektorat Daerah melakukan reviu atas kepatuhan hukum dan
2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 2 4 2 3 Memadai
aturan lainnya
Inspektorat Daerah memberikan layanan fasilitasi penerapan
3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 4 2 4 3 3 Memadai
pengelolaan risiko dan penyelenggaraan SPIP
4 APIP telah melaksanakan pengawasan berbasis risiko 2 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 2 4 4 3 Memadai
Temuan dan saran/rekomendasi pengawasan APIP telah
5 2 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 Memadai
ditindaklanjuti
HUBUNGAN KERJA YANG BAIK DENGAN INSTANSI
VIII Memadai
PEMERINTAH TERKAIT
Hubungan kerja yang baik dengan instansi/organisasi lain yang
1 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 Memadai
memiliki keterkaitan operasional telah terbangun
Hubungan kerja yang baik dengan instansi yang terkait atas
2 fungsi pengawasan/pemeriksaan (inspektorat, BPKP, dan BPK) 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 Memadai
telah terbangun
Lampiran 1.2
Form A2 CEE

Identifikasi Kelemahan Lingkungan Pengendalian Berdasarkan Reviu Dokumen

Nama Perangkat Daerah : Sekretariat Daerah


Tahun Penilaian : 2022

No. Sumber data Uraian Kelemahan Klasifikasi


a b c d
1. Laporan Evaluasi SAKIP 1) Kualitas Perencanaan Kinerja Tahunan 1) Kepemimpinan yang Kondusif
(LHE Akuntabilitas (RKT), dalam pengidentifikasian target
Kinerja Setda Kab. Tegal kinerjanya masih berorientasi pada
Th. 2020) output bukan outcome dan belum
sepenuhnya spesifik;

2) RKT belum dimanfaatkan dalam 2) Kepemimpinan yang Kondusif


penyusunan anggaran karena disusun
sebatas pemenuhan dokumen LKjIP;

3) Rencana Aksi Tahun 2020 yang 3) Penyusunan dan Penerapan


disusun tidak dilengkapi dengan target Kebijakan yang Sehat Tentang
secara periodik atas kinerja dan belum Pembinaan Sumber Daya
ada penerapan reward and punishment Manusia
terhadap keberhasilan dan kegagalan
pencapaian target kinerja

4) Pengukuran kinerja berjenjang belum 4) Kepemimpinan yang Kondusif


sampai ke individu staf baru sampai
pada pejabat struktural
5) Pengukuran kinerja belum 5) Kepemimpinan yang Kondusif
dikembangkan menggunakan teknologi
informasi.
2. Data Pengaduan 1) Infrastruktur pendukung jaringan 1) Kepemimpinan yang Kondusif
Masyarakat/ aplikasi kurang memadai
Lapor Bupati 2) Kurang cepatnya respon Person in 2) Kepemimpinan yang Kondusif
Charge (PIC) di perangkat daerah
dalam menjawab aduan atau laporan
dari masyarakat melalui aplikasi
3) Tidak adanya bantuan operasional 3) Kepemimpinan yang Kondusif
kuota internet bagi PIC
3. Berita Media Massa Pemberitaan kegiatan pimpinan Hubungan Kerja yang Baik
ciptakan sentimen negatif publik Dengan Instansi Pemerintah
Terkait
4. Presensi elektronik PNS Presensi elektronik tidak menjamin Penegakan Integritas dan Nilai
Setda PNS tetap berada di tempat sesuai jam Etika
kerja
5. Hukuman Disiplin Sub bagian Kepegawaian tidak Penegakan Integritas dan Nilai
Pegawai mendapat tembusan SK Hukuman Etika
Disiplin Pegawai sehingga ada
kesulitan untuk memantau berapa
lama masa hukuman disiplin dan
pemenuhan kewajiban sesuai dengan
ketentuan dalam SK hukuman disiplin
pegawai
Lampiran 1.3
Form A3 CEE
Simpulan Survei Persepsi atas Lingkungan Pengendalian Intern
Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal

Nama Pemda : SEKRETARIAT DAERAH KAB. TEGAL


Tahun Penilaian : 2021
Hasil Reviu Dokumen Hasil Survei Persepsi
No. Sub unsur Simpulan Penjelasan
Hasil Uraian Hasil Uraian
a b c d e f g h
1 Penegakan integritas dan nilai kurang - Presensi elektronik tidak memadai - kurang - Presensi elektronik tidak
etika memadai menjamin PNS tetap berada di memadai menjamin PNS tetap berada di
tempat sesuai jam kerja tempat sesuai jam kerja
- Sub bagian Kepegawaian - Sub bagian Kepegawaian
tidak mendapat tembusan SK tidak mendapat tembusan SK
Hukuman Disiplin Pegawai Hukuman Disiplin Pegawai
sehingga ada kesulitan untuk sehingga ada kesulitan untuk
memantau berapa lama masa memantau berapa lama masa
hukuman disiplin dan hukuman disiplin dan
pemenuhan kewajiban sesuai pemenuhan kewajiban sesuai
dengan ketentuan dalam SK dengan ketentuan dalam SK
hukuman disiplin pegawai hukuman disiplin pegawai
2 Komitmen terhadap - - kurang - Belum terdapat pelatihan kurang - Belum terdapat pelatihan
kompetensi memadai terkait pengelolaan risiko, baik memadai terkait pengelolaan risiko, baik
pelatihan khusus maupun pelatihan khusus maupun
pelatihan terintegrasi secara pelatihan terintegrasi secara
berkala berkala
3 Kepemimpinan yang kondusif kurang - Kualitas Perencanaan Kinerja memadai - kurang - Kualitas Perencanaan Kinerja
memadai Tahunan (RKT), dalam memadai Tahunan (RKT), dalam
pengidentifikasian target pengidentifikasian target
kinerjanya masih berorientasi kinerjanya masih berorientasi
pada output bukan outcome pada output bukan outcome
dan belum sepenuhnya spesifik dan belum sepenuhnya spesifik

- RKT belum dimanfaatkan - RKT belum dimanfaatkan


dalam penyusunan anggaran dalam penyusunan anggaran
karena disusun sebatas karena disusun sebatas
pemenuhan dokumen LKjIP pemenuhan dokumen LKjIP
Hasil Reviu Dokumen Hasil Survei Persepsi
No. Sub unsur Simpulan Penjelasan
Hasil Uraian Hasil Uraian
a b c d e f g h
- Pengukuran kinerja berjenjang - Pengukuran kinerja berjenjang
belum sampai ke individu staf belum sampai ke individu staf
baru sampai pada pejabat baru sampai pada pejabat
struktural struktural
- Pengukuran kinerja belum - Pengukuran kinerja belum
dikembangkan menggunakan dikembangkan menggunakan
teknologi informasi teknologi informasi
- Infrastruktur pendukung - Infrastruktur pendukung
jaringan aplikasi kurang jaringan aplikasi kurang
memadai, memadai,
Kurang cepatnya respon Kurang cepatnya respon
Person in Charge (PIC) di Person in Charge (PIC) di
perangkat daerah dalam perangkat daerah dalam
menjawab aduan atau laporan menjawab aduan atau laporan
dari masyarakat melalui dari masyarakat melalui
aplikasi, aplikasi,
Tidak adanya bantuan Tidak adanya bantuan
operasional kuota internet bagi operasional kuota internet bagi
PIC PIC
4 Struktur organisasi sesuai - - memadai - memadai -
kebutuhan
5 Pendelegasian wewenang dan - - memadai - memadai -
tanggung jawab yang tepat

6 Penyusunan dan Penerapan kurang Rencana Aksi Tahun 2020 yang kurang - Belum adanya pemberian kurang - Belum adanya pemberian
Kebijakan yang Sehat tentang memadai disusun tidak dilengkapi memadai reward dan/atau punishment memadai reward dan/atau punishment
Pembinaan SDM dengan target secara periodik atas pengelolaan risiko atas pengelolaan risiko
atas kinerja dan belum ada (Misalnya mempertimbangkan (Misalnya mempertimbangkan
penerapan reward and pertanggungjawaban pertanggungjawaban
punishment terhadap pengelolaan risiko dalam pengelolaan risiko dalam
keberhasilan dan kegagalan penilaian kinerja) penilaian kinerja)
pencapaian target kinerja - Belum terdapat evaluasi - Belum terdapat evaluasi
kinerja pegawai, dan belum kinerja pegawai, dan belum
dipertimbangkan dalam dipertimbangkan dalam
perhitungan penghasilan perhitungan penghasilan
Hasil Reviu Dokumen Hasil Survei Persepsi
No. Sub unsur Simpulan Penjelasan
Hasil Uraian Hasil Uraian
a b c d e f g h
- Instansi telah mengalokasikan - Instansi telah mengalokasikan
anggaran namun belum anggaran namun belum
memadai untuk pengembangan memadai untuk pengembangan
SDM SDM
- Rencana Aksi Tahun 2020
yang disusun tidak dilengkapi
dengan target secara periodik
atas kinerja dan belum ada
penerapan reward and
punishment terhadap
keberhasilan dan kegagalan
pencapaian target kinerja
7 Perwujudan peran APIP yang - - memadai - memadai -
efektif
8 Hubungan Kerja yang Baik kurang - Pemberitaan kegiatan memadai - kurang - Pemberitaan kegiatan
dengan Instansi Pemerintah memadai pimpinan ciptakan sentimen memadai pimpinan ciptakan sentimen
Terkait negatif publik negatif publik
Lampiran 1.4
Form A4 CEE

Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan Masih Dibutuhkan/ RTP atas Kelemahan Lingkungan Pengendalian
( RTP atas CEE)

Nama Perangkat Daerah : Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Kondisi Lingkungan Pengendalian Rencana Tindak
Penanggung Target Waktu
No. yang Kurang Memadai (dari LHE Pengendalian Lingkungan Realisasi Penyelesaian
jawab Penyelesaian
2020) Pengendalian
a b c d e f
I Penegakan Integritas dan Nilai Etika
1 Presensi elektronik tidak menjamin disarankan untuk masing- Masing-masing setiap akhir bulan awal bulan
PNS tetap berada di tempat sesuai masing Kabag/atasan Kepala bagian/
jam kerja langsung memberikan atasan langsung
teguran lisan jika masih
wajar/bisa diatasi
2 Sub bagian Kepegawaian tidak minta kepada BKPSDM untuk Kepala Bagian setiap ada setiap ada penjatuhan hudis
mendapat tembusan SK Hukuman memberi tembusan, agar selaku atasan penjatuhan hudis
Disiplin Pegawai sehingga ada subbag Kepegawaian bisa langsung Subbag
kesulitan untuk memantau berapa memantau perkembangan Kepegawaian
lama masa hukuman disiplin dan hudis yg ada
pemenuhan kewajiban sesuai
dengan ketentuan dalam SK
hukuman disiplin pegawai
II Komitmen Terhadap Kompetensi
1 Belum terdapat pelatihan terkait mengadakan bimbingan Sekretaris Daerah awal Februari 2022 11 s.d 13 Juli 2022
pengelolaan risiko, baik pelatihan teknis pengelolaan risiko di
khusus maupun pelatihan terintegrasi lingkungan Sekretariat
secara berkala Daerah atau mengikuti
Bimtek yang diadakan oleh
OPD penyelenggara/
lembaga pelatihan
III Kepemimpinan yang kondusif
1 Kualitas Perencanaan Kinerja Mengevaluasi kembali target Sekretaris Daerah Semester I dan II Semester I dan II 2022
Tahunan (RKT), dalam kinerja anggaran yang 2022
pengidentifikasian target kinerjanya berorientasi pada output dan
masih berorientasi pada output bukan outcome sesui dengan
outcome dan belum sepenuhnya Kepmendagri dengan
spesifik mempertimbangkan output
kegiata rutin dan outcome
yang didapat dari masing-
masingkegiatan. Adapun
evaluasi dilakukan pada
masing-masing bagian
dengan menggunakan pola
desk
2 RKT belum dimanfaatkan dalam mempertimbangkan kembali
penyusunan anggaran karena pemanfaatan RKT dalam
disusun sebatas pemenuhan penyusunan anggaran
dokumen LKjIP dikarenakan RKT bukan satu-
satunya indikator dalam
penyusunan anggaran.
Sebagai tindak lanjut RKT
akan dijadikan sebagai salah
satu indikator pertimbangan
dalam penyusunan anggaran.

3 Pengukuran kinerja berjenjang belum diterapkannya ekin dimana SEKDA/BKPSDM Desember 2022 Januari-Desember 2022
sampai ke individu staf, baru sampai kinerja pegawai di lingkungan
pada pejabat struktural pemkab tegal sudah merujuk
dari SKP pimpinan masing-
masing
4 Pengukuran kinerja belum Aplikasi E-Kinerja SEKDA/BKPSDM Desember 2022 Januari - Desember 2022
dikembangkan menggunakan
teknologi informasi
IV Struktur organisasi sesuai kebutuhan

V Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat

VI Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM


1 Belum adanya pemberian reward menyusun kebijakan terkait Sekretaris Daerah awal Maret 2022 -
dan/atau punishment atas pemberian reward dan/atau
pengelolaan risiko (Misalnya punishment
mempertimbangkan
pertanggungjawaban pengelolaan
risiko dalam penilaian kinerja)
2 Belum terdapat evaluasi kinerja sementara belum ada tindak Sekretaris Daerah - -
pegawai, dan belum dipertimbangkan evaluasi kinerja pegawai selaku kepala
dalam perhitungan penghasilan karena Kinerja baru Perangkat Daerah
diterapkan belum ada 1 (satu)
tahun
3 Instansi telah mengalokasikan mengusulkan anggaran Sekretaris Daerah awal Juli 2022 Agustus 2022
anggaran namun belum memadai tambahan terkait biaya selaku kepala
untuk pengembangan SDM pengembangan SDM melalui Perangkat Daerah
perubahan
Kondisi Lingkungan Pengendalian Rencana Tindak
Penanggung Target Waktu
No. yang Kurang Memadai (dari LHE Pengendalian Lingkungan Realisasi Penyelesaian
jawab Penyelesaian
2020) Pengendalian
a b c d e f
4 Rencana Aksi Tahun 2020 yang menyusun Rencana Aksi Sekretaris Daerah awal Maret 2022 -
disusun tidak dilengkapi dengan yang dilengkapi dengan
target secara periodik atas kinerja target secara periodik atas
dan belum ada penerapan reward kinerja dan menyusun
and punishment terhadap kebijakan terkait pemberian
keberhasilan dan kegagalan reward dan/atau punishment
VII pencapaian
Perwujudantarget
perankinerja
APIP yang efektif

VIII Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait


1 Pemberitaan kegiatan pimpinan Menyusun berita klarifikasi Kepala Bagian 13 Juni 2022 16 Juni 2022
ciptakan sentimen negatif publik atas pemberitaan kegiatan Protokol dan
pimpinan yang menciptakan Komunikasi
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan kondisi lingkungan pengendalian yang kurang memadai
Kolom c diisi dengan perbaikan yang akan dilakukan
Kolom d diisi dengan pihak/unit penanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pengendalian
Kolom e diisi dengan target waktu penyelesaian RTP
Kolom f diisi dengan realisasi waktu penyelesaian RTP
Lampiran 2.1

Form B1 RSO

PENETAPAN KONTEKS RISIKO STRATEGIS OPD

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Perubahan Renstra Tahun 2019 - 2024
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
OPD yang Dinilai : Sekretariat Daerah
Sumber Data Perubahan Renstra Tahun 2019-2024
Tujuan Strategis Mewujudkan transparansi akuntabilitas dan budaya anti korupsi dalam
Sasaran Strategis 1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik
2. Meningkatnya Kualitas Manajemen Kinerja
3. Meningkatnya Tata Pemerintahan yang baik
IKU Renstra OPD IKU 2022
1.1 Peningkatan Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 81,50
2.1 Peningkatan Nilai SAKIP Kabupaten 65,61
3.1 Peningkatan Nilai LPPD 3,30
Program 1. Program Perekonomian dan Pembangunan
2. Program Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
3. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah

Tujuan, Sasaran, IKU dan Tujuan Strategis : Mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan budaya
Program yang akan dilakukan antikorupsi dalam pemerintahan
penilaian risiko Sasaran Strategis :
1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik
2. Meningkatkan Kualitas Manajemen Kinerja
3. Meningkatnya Tata Pemerintahan yang baik
IKU Strategis :
1. Peningkatan Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
2. Peningkatan Nilai SAKIP Kabupaten
3. Peningkatan Nilai LPPD
Program :
1. Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
2. Perekonomian dan Pembangunan
3. Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah

Slawi, 00 DESEMBER 2022

Sekretaris Daerah

dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19630919 199001 1 001
Form B2 RSO
Lampiran 2.2
Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Strategis OPD

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Perubahan Renstra Tahun 2019 - 2024
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
OPD yang Dinilai : Sekretariat Daerah
Tujuan Strategis
Risiko Sebab Dampak
No Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kode C/UC
Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian Pihak yang Terkena
Risiko
a b c d e f g h i j k
1. Mewujudkan transparansi,
1. Meningkatnya Kualitas Persentase Indeks UPP tidak melaksanakan RSO.22.00.02.01 Sekretaris UPP belum memahami kewajiban untuk Internal C Tidak tercapainya target Pemkab Tegal dan OPD
Pelayanan Publik Kepuasan Masyarakat survei kepuasan masyarakat Daerah melakukan survei kepuasan nilai IKM Kabupaten di lingkungan Pemkab
(IKM) dan melaporkannya Tegal

Aplikasi SEPAKAT (aplikasi survey Masyarakat


kepuasan masyarakat) belum digunakan

2. Meningkatnya Kualitas Peningkatan Nilai Tidak tercapainya target nilai RSO.22.00.02.02 Sekretaris Kurangnya komitmen dari Internal C Target kinerja pemerintah Pemkab Tegal dan OPD
Manajemen Kinerja SAKIP Kabupaten SAKIP Kabupaten Daerah pimpinan/kepala Perangkat Daerah tidak tercapai dan hasil di lingkungan Pemkab
untuk mendongkrak capaian kinerja capaian nilai Sakip yang Tegal
serta keterbatasan SDM kurang baik
Tidak selarasnya antar dokumen yang
dimiliki (RPJMD, IKU, Renstra, dll)
capaian kinerja yang kurang maksimal,
belum adanya aplikasi yang mendukung
dalam pencapaian sasaran, belum
semua OPD memiliki IKU

3. Meningkatnya Tata Peningkatan Nilai LPPD Tidak tercapainya target nilai RSO.22.00.02.03 Sekretaris Kurang seriusnya OPD dalam memenuhi Internal C Tidak tercapainya target Pemkab Tegal dan OPD
Pemerintahan yang baik LPPD karena nilai LPPD Daerah data dukung indikator kinerja kunci (IKK) penilaian LPPD di lingkungan Pemkab
terakhir diumumkan oleh LPPD sehingga mempengaruhi Tegal
Kementerian Dalam Negeri ketepatan waktu dan kesesuaian
Tahun 2018 pelaporan dalam aplikasi SILPPD

Perbedaan penafsiran data dukung yang


dimaksud dalam IKK LPPD
Perbedaan antara isian IKK pada
Aplikasi SILPPD dengan Lembar Kerja
Evaluasi Tim Penilai
Lampiran 2.3

Form B3 RSO
Kertas Kerja
Hasil Analisis Risiko Strategis OPD

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Perubahan Renstra Tahun 2019 - 2024
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
OPD yang Dinilai : Sekretariat Daerah
Tujuan Strategis : Mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan budaya antikorupsi dalam pemerintahan
Analisis Risiko
No "Risiko" yang Teridentifikasi Kode Risiko
Skala Dampak *) Skala Kemungkinan *) Skala Risiko
a b c d e f=dXe

I Risiko Strategis Sekretariat Daerah


1 UPP tidak melaksanakan survei kepuasan masyarakat dan
melaporkannya RSO.22.00.02.01 4 2 8

2 Tidak tercapainya target nilai SAKIP Kabupaten RSO.22.00.02.02 4 2 8


3. Tidak tercapainya target nilai LPPD karena nilai LPPD terakhir
diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri Tahun 2018 RSO.22.00.02.03 4 4 16

Keterangan :
Kolom a diisi dengan no urut
Kolom b diisi dengan risiko yang teridentifikasi sesuai kolom d (form B2)
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan skala kemungkinan berdasarkan perhitungan rata-rata/modus skala kemungkinan yang diberikan oleh peserta diskusi
Kolom e diisi dengan skala dampak berdasarkan perhitungan rata-rata/modus skala dampak yang diberikan oleh peserta diskusi
Kolom f diisi dengan hasil perkalian antara skala dampak dan skala kemungkinan
Lampiran 2.4

Form B4 RSO
Kertas Kerja
Daftar Risiko Prioritas Strategis OPD
Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal
Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Perubahan Renstra Tahun 2019 - 2024
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
OPD yang Dinilai : Sekretariat Daerah
Tujuan Strategis : Mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan budaya antikorupsi dalam pemerintahan

Skala Pemilik
No Risiko Prioritas Kode Risiko Penyebab Dampak
Risiko Risiko
a b c d e f g
1. UPP tidak melaksanakan survei kepuasan 8 Sekretaris UPP belum memahami kewajiban untuk melakukan Tidak tercapainya target nilai IKM
RSO.22.00.02.01
masyarakat dan melaporkannya Daerah survei kepuasan Kabupaten
Aplikasi SEPAKAT (aplikasi survey kepuasan tidak termonitornya kinerja
masyarakat) belum digunakan pelayanan publik (baik kelebihan
maupun kekurangan)
2. Tidak tercapainya target nilai SAKIP RSO.22.00.02.02 8 Sekretaris Kurangnya komitmen dari pimpinan/kepala
Kabupaten Daerah Perangkat Daerah untuk mendongkrak capaian
kinerja serta keterbatasan SDM
Target kinerja pemerintah tidak
Tidak selarasnya antar dokumen yang dimiliki
tercapai dan hasil capaian nilai
(RPJMD, IKU, Renstra, dll) capaian kinerja yang
SAKIP yang kurang baik
kurang maksimal, belum adanya aplikasi yang
mendukung dalam pencapaian sasaran, belum
semua OPD memiliki IKU
3. Tidak tercapainya target nilai LPPD karena RSO.22.00.02.03 16 Sekretaris Kurang seriusnya OPD dalam memenuhi data Tidak Tercapainya target penilaian
nilai LPPD terakhir diumumkan oleh Daerah dukung indikator kinerja kunci (IKK) LPPD sehingga LPPD
Kementerian Dalam Negeri Tahun 2018 mempengaruhi ketepatan waktu dan kesesuaian
pelaporan dalam aplikasi SILPPD
Perbedaan penafsiran data dukung yang dimaksud
dalam IKK LPPD
Perbedaan antara isian IKK pada Aplikasi SILPPD
dengan Lembar Kerja Evaluasi Tim Penilai
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut Slawi, 00 Desember 2022
Kolom b diisi dengan risiko prioritas Sekretaris Daerah
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan skala risiko
Kolom e diisi dengan pemilik risiko
Kolom f diisi dengan penyebab dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM
Kolom g diisi dengan dampak Pembina Utama Madya
NIP. 19630919 199001 1 001
Lampiran 2.5

Form B5 RSO

Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan Masih Dibutuhkan


(Rencana Tindak Pengendalian atas Penilaian Risiko Strategis OPD)

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Perubahan Renstra Tahun 2019 - 2024
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
OPD yang Dinilai : Sekretariat Daerah
Tujuan Strategis : Mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan budaya antikorupsi dalam pemerintahan
Pemilik/
Uraian Pengendalian yang Sudah Ada Target Waktu
No Risiko Prioritas Kode Risiko Celah Pengendalian Rencana Tindak Pengendalian Penangungg
*) Penyelesaian
Jawab
a b c d e f g h
1 UPP tidak melaksanakan survei RSO.22.00.02.01 Sosialisasi dan pembahasan pemenuhan Prosedur pengendalian Evaluasi dan implementasi aplikasi Sekretaris Daerah Triwulan IV 2022
kepuasan masyarakat dan sumber daya untuk menggunakan belum mampu menangani risiko yang SEPAKAT
melaporkannya aplikasi SEPAKAT teridentifikasi.
2 Tidak tercapainya target nilai SAKIP RSO.22.00.02.02 Berkoordinasi dengan Bappeda dan Prosedur pengendalian Penggunaan sistem teknologi informasi Sekretaris Daerah Triwulan IV 2022
Kabupaten Litbang untuk penyelarasan dokumen belum mampu menangani risiko yang yang terintegrasi dari perencanaan,
perencanaan dengan IKU Pemerintah teridentifikasi. penganggaran, penatausahaan,
Daerah dan IKU Perangkat Daerah di pelaporan keuangan sampai dengan
lingkungan Pemerintah Daerah pelaporan akuntabilitas kinerja di
lingkungan Pemda Kab. Tegal (e-SAKIP)

3 Tidak tercapainya target nilai LPPD RSO.22.00.02.03 Mengadakan Rapat Koordinasi Prosedur pengendalian belum mampu Penggunaan sistem teknologi aplikasi Sekretaris Daerah Triwulan I 2022
karena nilai LPPD terakhir diumumkan penyusunan LPPD menangani resiko yang teridentifikasi SILPPD
oleh Kementerian Dalam Negeri
Tahun 2018

Slawi, .................... 2022


Sekretaris Daerah

dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19630919 199001 1 001
Lampiran 2.6

Form AB1 RSO

RENCANA DAN REALISASI PENGKOMUNIKASIAN ATAS KEGIATAN PENGENDALIAN YANG DIBUTUHKAN (RISIKO STRATEGIS OPD)

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Perubahan Renstra Tahun 2019 - 2024
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
OPD yang Dinilai : Sekretariat Daerah
Tujuan Strategis : Mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan budaya antikorupsi dalam pemerintahan

Media/Bentuk Sarana Rencana Waktu Realisasi Waktu


No Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan Penyedia Informasi Penerima Informasi Keterangan
Pengkomunikasian Pelaksanaan Pelaksanaan

a b c d e f g h
1 Evaluasi dan implementasi aplikasi SEPAKAT Rapat/Surat Edaran Bagian Organisasi Seluruh OPD, Sekretaris Triwulan IV Desember 2022
Monitoring dan Evaluasi SKM
Daerah
2 Penggunaan sistem teknologi informasi yang Rapat/Surat Edaran Bagian Organisasi Seluruh OPD, Sekretaris TW I-TW IV Januari-Desember 2022 Monitoring dan Evaluasi Esakip
terintegrasi dari perencanaan, penganggaran, Daerah
penatausahaan, pelaporan keuangan sampai
dengan pelaporan akuntabilitas kinerja di
lingkungan Pemda Kab. Tegal (e-SAKIP)

3 Penggunaan sistem teknologi aplikasi SILPPD Rapat/Surat Edaran Bagian Pemerintahan Seluruh OPD, Sekretaris Triwulan I Januari - Maret 2022 Monitoring dan Evaluasi
Daerah

Slawi, .................... 2022


Sekretaris Daerah

dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19630919 199001 1 001

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan
Kolom c diisi dengan Media/Bentuk Sarana Pengkomunikasian
Kolom d diisi dengan Penyedia Informasi
Kolom e diisi dengan Penerima Informasi
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan
Kolom g diisi dengan Realisasi Waktu Pelaksanaan
Kolom h diisi dengan Keterangan tambahan, seperti keterangan pelaksanaan dan tindaklanjutnya, kegiatan dokumentasinya, serta keterangan lainnya.
Lampiran 2.6

Form AB2 RSO

RENCANA DAN REALISASI PEMANTAUAN ATAS KEGIATAN PENGENDALIAN INTERN YANG DIBUTUHKAN (RISIKO STRATEGIS OPD)

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Perubahan Renstra Tahun 2019 - 2024
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
OPD yang Dinilai : Sekretariat Daerah
Tujuan Strategis : Mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan budaya antikorupsi dalam pemerintahan

Bentuk/Metode Pemantauan yang Penanggung Jawab Rencana Waktu Realisasi Waktu


No Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan Keterangan
Diperlukan Pemantauan Pelaksanaan Pemantauan Pelaksanaan

a b c d e f g
1 Evaluasi dan implementasi aplikasi SEPAKAT Konfirmasi pelaksanaan Laporan Sekretaris Daerah Triwulan IV Desember 2022 Monitoring dan evaluasi SKM
pelaksanaan kegiatan

2 Penggunaan sistem teknologi informasi yang Interview, observasi langsung, dan Sekretaris Daerah Triwulan I - IV Januari-Desember 2022 Monitoring dan evaluasi Esakip
terintegrasi dari perencanaan, penganggaran, pengisian instrumen monitoring
penatausahaan, pelaporan keuangan sampai dengan
pelaporan akuntabilitas kinerja di lingkungan Pemda
Kab. Tegal (e-SAKIP)
3 Penggunaan sistem teknologi aplikasi SILPPD Konfirmasi Pelaksanaan Laporan Sekretaris Daerah Triwulan I Januari - maret 2022 Monitoring dan evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah

Slawi, .................... 2022


Sekretaris Daerah

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan Pembina Utama Madya
Kolom c diisi dengan Bentuk/Metode Pemantauan yang Diperlukan NIP. 19630919 199001 1 001
Kolom d diisi dengan Penanggung Jawab Pemantauan
Kolom e diisi dengan Waktu Pelaksanaan Pemantauan
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan
Kolom g diisi dengan Keterangan tambahan, seperti keterangan hasil kegiatan pemantauan, pelaksanaan monitoring, pendokumentasian, pendistribusian, dan keterangan lainnya.
Lampiran 2.7

Form AB3 RSO

PENCATATAN KEJADIAN RISIKO (RISK EVENT) DAN PELAKSANAAN RTP (RISIKO STRATEGIS OPD)

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Perubahan Renstra Tahun 2019 - 2024
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
OPD yang Dinilai : Sekretariat Daerah
Tujuan Strategis : Mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan budaya antikorupsi dalam pemerintahan
Kejadian Risiko
Rencana Realisasi Pelaksanaan
No “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Keterangan RTP Keterangan
Pelaksanaan RTP RTP
Tanggal terjadi Sebab Dampak

I Risiko Strategis OPD


1 UPP tidak melaksanakan survei kepuasan RSO.22.00.02.01 Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Evaluasi dan implementasi aplikasi Triwulan IV Desember 2022 Pengumpulan Laporan
masyarakat dan melaporkannya SEPAKAT Hasil SKM UPP
2 Tidak tercapainya target nilai SAKIP RSO.22.00.02.02 Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Penggunaan sistem teknologi Triwulan I-IV Januari-Desember 2022 Monitoring dan Evaluasi
Kabupaten informasi yang terintegrasi dari Penggunaan Esakip
perencanaan, penganggaran,
penatausahaan, pelaporan keuangan
sampai dengan pelaporan
akuntabilitas kinerja di lingkungan
Pemda Kab. Tegal (e-SAKIP)

3 Tidak tercapainya target nilai LPPD karena RSO.22.00.02.03 Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Evaluasi aplikasi SILPPD Triwulan I Januari - Maret Monitoring dan evaluasi
nilai LPPD terakhir diumumkan oleh penyusunan LPPD
Kementerian Dalam Negeri Tahun 2018

dst
Masalah/Risiko Baru:
……………………………………………….

Keterangan Slawi, .................... 2022


Kolom a diisi dengan nomor urut Sekretaris Daerah
Kolom b diisi dengan risiko yang teridentifikasi
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan tanggal terjadinya risiko pada tahun berjalan
Kolom e diisi dengan penyebab peristiwa risiko saat terjadi pada tahun berjalan
Kolom f diisi dengan dampak peristiwa risiko pada tahun berjalan dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM
Kolom g diisi dengan keterangan tambahan Pembina Utama Madya
NIP. 19630919 199001 1 001
Lampiran 3.1
Form B1 ROO
PENETAPAN KONTEKS RISIKO OPERASIONAL OPD

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Renja/RKA Tahun 2022

Urusan Pemerintahan : Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah


OPD yang Dinilai : Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal
Sumber Data : Renja/RKA Sekretriat Daerah Tahun 2022
Tujuan Strategis 1. Mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan budaya antikorupsi dalam pemerintahan
Sasaran Strategis 1.1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik
1.2 Meningkatkan Kualitas Manajemen Kinerja
1.3 Meningkatnya Tata Pemerintahan yang baik
Program, Indikator Program, Target Program, Kegiatan, Indikator Kegiatan, Target Kegiatan, Sub Kegiatan, Indikator Sub Kegiatan, Target Sub Kegiatan :

Program Indikator Program Target Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Sub Kegiatan Target Sub Kegiatan

Koordinasi pemerintahan umum lingkup


Program Pemerintahan dan Rata-rata kinerja OPD rumpun
75,03 koordinasi bagian pemerintahan yang 16 kali
Kesejahteraan Rakyat pemerintahan kesra (LKjIP)
terealisasi
Penataan Administrasi
Persentase pelayanan publik Pilar-pilar batas kabupaten/kecamatan yang
Pemerintahan 5 Kec.
OPD rumpun pemerintahan dan terinventarisasi
41,41
kesra yang sesuai standard Nama-nama rupa bumi yang terbakukan
(IKM) 2 Data
Persentase pembentukan Perda 100 Tata Kelola Paten Kecamatan yang baik 18 Kec.
yang terselesaikan
Tata kelola administrasi aset desa yang baik 1 Perbup
Peningkatan Peraturan Produk peraturan desa yang diterbitkan 2 perbup
Administrasi Tata Pengelolaan Administrasi
Pemerintahan yang 100 persen
Pemerintahan Kewilayahan Kinerja aparatur Pemerintah-an desa yang baik 2 perbup
diimplementasikan
Nama-nama rupa bumi yang terbakukan 2 Data
Pilar-pilar batas kabupaten/kecamatan yang 2 kec.
terinventarisasi
Penyusunan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten 10 buku
Tegal
Fasilitasi Pelaksanaan Otonomi
Daerah Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
10 buku
Monitoring dan Evaluasi
Iuran APKASI dan FORSESDASI 1 tahun

MOU & Perjanjian Kerjasama dengan pihak


Fasilitasi Kerjasama Peningkatan kerjasama daerah
100 persen Fasilitasi Kerjasama Dalam Negeri ketiga, Pemerintah daerah dan Pemerintah 15 kerjasama
daerah yang terealisasi
Pusat
Pelaksanaan kebijakan Peningkatan Layanan 100 persen Fasilitasi bina mental spiritual jumlah koordinasi kesejahteraan sosial lingkup
kesejahteraan rakyat Kesejahteraan Rakyat 10 kali
bagian kesra
fasilitasi pendampingan bantuan sosial
12 bulan
keagamaan
Penyelenggaraan dan pengiriman MTQ 2 kali
Bimbingan Rohani dan Hari besar Agama 96 kali
Program Indikator Program Target Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Sub Kegiatan Target Sub Kegiatan

Silaturahmi Pemerintah Daerah dengan


325 orang
masyarakat
Pendampingan TPHD/TKHD 8 orang
Tarhim Kab. Tegal 18 orang

Pawai Obor dan dzikir akbar malam tahun baru 1 kecamatan

FASI Kabupaten Tegal 1 kali


Tasyakuran Hari Jadi Kab. Tegal dan HUT RI 2 kegiatan
Pemenuhan layanan sosial keagamaan 201
Pengelolaan Masjid Al Hajj 12 bulan
Sidang Isbath Nikah, pencatatan nikah dan
1 kali
kelahiran
Pelaksanaan kebijakan evaluasi
dan capaian terkait kesejahteraan jumlah koordinasi kesejahteraan sosial lingkup
5 kali
sosial bagian kesra

Pelaksanaan kebijakan evaluasi Jumlah koordinasi Kesejahteraan masyarakat


dan capaian terkait kesejahteraan lingkup bidang kesehatan, PP & KB 5 kali
masyarakat

Rancangan Peraturan Perundang-undangan


yang terselesaikan:

Peningkatan nilai penataan Fasilitasi Penyusunan Produk Perda 8 Perda


Kegiatan Fasilitasi dan Hukum Daerah
Peraturan Perundang-undangan 100 persen Perbup 80 Perbup
Koordinasi Hukum
(Indikator BB) SK 1350 SK
Legal Drafting 2 Kegiatan
Fasilitasi Bantuan Hukum Koordinasi Penanganan Perkara 5 Perkara
Fasilitasi Rencana Aksi Nasional (RANHAM) 4 kali
Fasilitasi Sosialiasi Perundang-undangan 2 kali
Pembinaan Keluarga Sadar Hukum 2 kali
Produk Hukum yang terpublikasi 2 jenis
Pendokumentasian Produk Hukum Pembinaan/Sosialisasi JDIH 50 OPD/Desa
dan Pengelolaan Informasi Cetak Buku Perda, Peraturan Bupati, SK 400 buku
Literatur dan Buku Perpustakaan 30 buku
Program Perekonomian dan Persentase OPD Rumpun Peningkatan Rumpun Koordinasi, Sinkronisasi dan
Pembangunan Perekonomian dan Pelaksanaan Kebijakan Jumlah Koordinasi lingkup kebijakan
30,00 Perekonomian dan Pembangunan 100 persen Evaluasi Kebijakan Pengelolaan 36 kali
pembangunan tercapai LKJIP Perekonomian pengelolaan BUMD dan BLUD
tercapai LKJIP BUMD dan BLUD
Persentase Proses Pemilihan Pelaksanaan Peningkatan Rumpun
Pengadaan Barang dan Jasa Pengendalian dan Evaluasi
100 Administrasi Perekonomian dan Pembangunan 100 persen Koordinasi lingkup program pembangunan 20 kali
tecapai BAIK Program Pembangunan
Pembangunan tercapai LKJIP

Koordinasi, Sinkronisasi dan


Level Tingkat Maruritas UKPBJ Jumlah Koordinasi pelaksanaan OPD sesuai
3 Evaluasi Kebijakan Pertanian, 10 kali
terpenuhi Pemantauan Kebijakan Peningkatan Rumpun PMK No 215/2021 (DBHCHT)
Kehutanan, Kelautan dan Perikanan
Terkait Sumber Daya Perekonomian dan Pembangunan 100 persen
Alam tercapai LKJIP Koordinasi, Sinkronisasi dan
Persentase Tingkat Jumlah Koordinasi lingkup kebijakan
14 Evaluasi Kebijakan Pertambangan 15 kali
Standardisasi LPSE terpenuhi pertambangan dan Lingkungan Hidup
dan Lingkungan Hidup

Pengelolaan Pengadaan Peningkatan Indeks Tata Kelola persen/ Pengelolaan Pengadaaan Barang Tendering/seleksi yang dilaksanakan melalui E-
40 100 persen, kegiatan
Barang dan Jasa Pengadaan Barang dan Jasa kegiatan dan Jasa Tendering /E-Seleksi
Program Indikator Program Target Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Sub Kegiatan Target Sub Kegiatan

Pengelolaan Pengadaan Peningkatan Indeks Tata Kelola Transaksi Katalog dan toko Daring yang
100 level
Barang dan Jasa Pengadaan Barang dan Jasa dilaksanakan melalui E-Procurement
Data Penyedia terverifikasi 100 persen
Pengelolaan Layanan Pengadaan
Tingkat Standarisasi LPSE 14 Standar/Tingkat
secara Elektronik
Data RUP yang terinput di aplikasi SIRUP 80 Persen
Tercapainya tingkat maturitas (UKPBJ) 3 Level
Pembinaan dan Advokasi
Peningkatan Maturitas UKPBJ 2 level Terpenuhinya kualifikasi dan Kompetensi
Pengadaan Barang dan Jasa 11 Pengiriman Bimtek
jafung PBJ sesuai Formasi
Program Penunjang Urusan Persentase Pemenuhan Koordinasi Perencanaan dan Penganggaran
Pemerintahan Daerah Layanan Keuangan dan 4 Kali
100 Lingkup koordinasi perencanaan
Perencanaan Perangkat Daerah Perencanaan,
Penganggaran, dan Peningkatan Pelayanan Penyusunan Dokumen Penyusunan Renja Perangkat Daerah 1 Dokumen
100 persen
Persentase Peningkatan Kinerja Evaluasi Kinerja Perencanaan dan Keuangan Perencanaan Perangkat Daerah Penyusunan RKA/DPA/DPPA Perangkat
OPD lingkup Koordinasi Perangkat Daerah 3 Dokumen
35 Daerah
Perencanaan dan Keuangan
tercapai LKJIP Forum OPD 1 Kegiatan
Persentase Pemenuhan sarana Penyediaan Gaji dan Tunjangan Pelaksanaan Penyediaan Gaji dan tunjangan
dan prasarana kantor dan 14 bulan
ASN ASN
rumah jabatan sesuai standar Koordinasi Perbendahara-an/Keuangan lingkup
dan administrasi pelayanan 100 4 kali
Pelaksanaan Penatausaha-an dan koordinasi Perbendahara-an
kepegawaian tepat waktu
Pengujian/Verifikasi Keuangan Pelatihan Bendahara Pengeluaran Pembantu
25 orang
SKPD dan staf Pengelola PPTK
Nilai IKM Kabupaten Tegal 78 Penatausahaan Keuangan 1 tahun
Administrasi Keuangan Peningkatan Pelayanan
Predikat Nilai SAKIP Pemerintah 100 Persen Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Kinerja dan
Perangkat Daerah Perencanaan dan Keuangan
Kabupaten Tegal 61 Keuangan serta Analisis Prognosis Realisasi 12 bulan
Anggaran
Nilai Reformasi Birokrasi OPD 64 Penyusunan Pelaporan dan Analisis Penyusunan CALK 1 Dokumen
Persentase Kebijakan strategis Prognosi Realisasi Anggaran
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
dan kegiatan pimpinan yang 1 Dokumen
100 Pemerintah(LKJIP)
diinformasikan kepada
masyarakat Penyusunan SPIP 1 Dokumen
Persentase kegiatan seremonial
Penyediaan Pakaian Dinas dan
pimpinan daerah yang
100 Atribut Kelengkapan Kepala Daerah Pakaian Kantor yang tersedia 14 jenis
terfasilitasi layanan keprotokolan
Administrasi Keuangan dan Wakil Kepala Daerah
sesuai SOP
dan Operasional Kepala
Peningkatan Layanan Umum 100 Persen
Persentase OPD rumpun bagian Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Penyediaan Gaji dan Tunjangan
protokol dan Komunikasi Pelaksanaan Penyediaan Gaji dan tunjangan
100 Kepala Daerah dan Wakil Kepala 14 bulan
Pimpinan tercapai LKJIP dan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Daerah
Indeks RB Kategori BB

Administrasi Peningkatan Layanan Umum


Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Koordinasi Kepegawaian lingkup koordinasi
Kepegawaian Perangkat 100 persen 1 tahun
Berdasarkan Tugas dan Fungsi bagian umum
Daerah
Penyediaan Komponen Instalasi Penyediaan komponen instalasi
Listrik/Penerangan bangunan listrik/penerangan gedung kantor 24 jenis
Kantor
Administrasi Umum Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK)
Peningkatan Layanan Umum 100 persen Penyediaan Peralatan dan
Perangkat Daerah 53 jenis
Perlengkapan Kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
44 jenis
Tangga
Penyediaan Bahan Logistik Kantor Penyediaan Makanan dan Minuman 1 tahun
Program Indikator Program Target Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Sub Kegiatan Target Sub Kegiatan

Penyediaan Barang Cetakan dan Penyediaan Barang Cetakan dan


Penggandaan 10 jenis
Penggandaan
Penyediaan Bahan Bacaan dan Penyediaan Bahan bacaan, perpustakaan
Setda dan Peraturan Perundang-undangan 1 tahun
Peraturan Perundang- undangan
Penyelenggaraan Rapat Koordinasi Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke
Dalam dan Luar Daerah 1 tahun
dan Konsultasi
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor,
Pengadaan Barang Milik Pengadaan Peralatan dan Mesin
Pengadaan Mebelair, Pengadaan Perangkat 4 jenis
Daerah Penunjang Lainnya
Peningkatan Layanan Umum 100 persen Komputer dan lainnya
Urusan Pemerintah
Daerah Pengadaan Kendaraan Dinas Pengadaan kendaraan dinas operasinal eselon
0 tidak ada
Operasional atau lapangan III dan IV
Penyediaan Jasa Surat Menyurat Penyediaan jasa surat menyurat 2 jenis
Penyediaan Jasa Komunikasi, Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya air
dan Listrik 1 tahun
Penyediaan Jasa Sumber Daya air dan Listrik
Penunjang Urusan Peningkatan Layanan Umum 100 persen Penyediaan Jasa Peralatan dan Penyediaan jasa sewa peralatan dan
Pemerintah Daerah perlengkapan kantor 1 tahun
Perlengkapan Kantor
Penyediaan Jasa Pelayanan Umum
Penyediaan jasa administrasi keuangan 1 tahun
Kantor
Penyediaan Jasa Pemeliharaan,
Biaya Pemeliharaan, dan Pajak Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
1 tahun
Kendaraan Perorangan Dinas atau dinas/operasional
Pemeliharaan Barang Kendaraan Dinas Jabatan
Milik Daerah Penunjang
Peningkatan Layanan Umum 100 persen Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor atau
Urusan Pemerintahan 1 paket
Kantor dan bangunan Lainnya bangunan lainnya
Daerah
Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana
Pemeliharaan /Rehabilitasi sarana prasarana
dan Prasarana Gedung Kantor atau 1 tahun
gedung kantor atau bangunan lainnya
Bangunan Lainnya
Penyediaan Kebutuhan rumah Pemenuhan Kebutuhan rumah tangga Kepala
Daerah 1 tahun
tangga Kepala Daerah
Fasilitasi
Penyediaan Kebutuhan rumah Pemenuhan Kebutuhan rumah tangga Wakil
Kerumahtanggaan Peningkatan Layanan Umum 100 persen 1 tahun
tangga Wakil Kepala Daerah Kepala Daerah
Sekretariat Daerah
Penyediaan Kebutuhan rumah Pemenuhan Kebutuhan rumah tangga
Sekretariat Daerah 1 tahun
tangga Sekretariat Daerah
Terlaksananya Bimbingan Teknis Penyusunan 60 Orang
Peningkatan Kinerja dan Reformasi SAKIP
Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Road 48 OPD
Birokrasi Map RB Tahun 2021 Laporan Kinerja
Tersusunnya Dokumen 165 Buku
Peningkatan Nilai SAKIP Instansi Pemerintah Kabupaten TegalJabatan
Tahun
65 Nilai Buku Dokumen Standar kompetensi 1 Dokumen
Komponen (Standar kompetensi Manajerial)
Buku Penyesuaian ANJAB, ABK, Seluruh
EVJAB 3 Dokumen
seluruh
Hasil Perangkat
Entry daerah
e-formasi
Pengelolaan Kelembagaan dan 1 Data
Analisis Jabatan Kematangan Perangkat Daerah 1 Dokumen
Penataan Organisasi Perbup Nama Jabatan Pelaksana 1 Dokumen
Rumusan/Draft Kelembagaan Organisasi 6 Dokumen
Perangkat
Jumlah UnitDaerah yangPublik
Pelayanan tersusun
(yang 6 Perangkat Daerah
menyelenggarakan Pelayanan
Jumlah Inovasi Pelayanan Publik sesuai
Publik 3 Inovasi
Peningkatan Nilai IKM Komponen 80 Nilai
Fasilitasi Pelayanan Publik dan Tata Jumlah UPP yang di monev untuk penilaian 20 UPP
Laksana kinerja pelayanan
Koordinasi publik
Penyelenggaraan Mal Pelayanan 1 Kegiatan
Publik
Pelaporan IKM 1 Laporan
Tersusunnya Peta Proses Bisnis 1 Dokumen
Program Indikator Program Target Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Kegiatan Sub Kegiatan Indikator Sub Kegiatan Target Sub Kegiatan

Fasilitasi keprotokolan kegiatan seremonial


pimpinan yang dilaksanakan sesuai SOP 250 Kegiatan
Fasilitasi Keprotokolan
Fasilitasi perjalanan dinas pimpinan beserta
Peningkatan Kebijakan strategis pengikut 1 tahun
dan kegiatan pimpinan yang Koordinasi
Koordinasi protokol
protokol dan
dan komunikasi
komunikasi pimpinan
pimpinan
100 Persen
diinformasikan kepada 12 Kegiatan
masyarakat
Naskah sambutan pimpinan 360 Dokumen
Pelaksanaan Protokol
Kemitraan media publikasi kegiatan pimpinan
dan Komunikasi Fasilitasi Komunikasi Pimpinan 6 Kontrak Kerjasam
Pimpinan
Siaran berita yang dipublikasikan 300 Berita
Peserta sarasehan pimpinan dengan awak
media (media gathering) 50 Orang
Peningkatan Layanan Kegiatan
100 Persen Jumlah dokumentasi Kegiatan Pimpiinan
seremonial pimpinan 300 Dokumen
Pendokumentasian Tugas Pimpinan Jumlah Notulensi rapat pimpinan 30 Dokumen
Jumlah Siaran Berita Kegiatan Pimpinan 300 Dokumen
Program, Kegiatan dan Program : Indikator Keluaran:
Keluaran / Hasil Kegiatan yang 1. Program Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat 1.1.1 Pilar-pilar batas kabupaten/kecamatan
akan dilakukan Penilaian
Risiko 2. Program Perekonomian dan Pembangunan 1.1.2 Penyusunan Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten Tegal
3. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah 1.2.1 Fasilitasi pendampingan bantuan sosial keagamaan
Kegiatan : 1.2.2 Pemenuhan layanan sosial keagamaan
1.1 Penataan Administrasi Pemerintahan 1.3.1 Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang terselesaikan
1.2 Pelaksanaan kebijakan kesejahteraan rakyat 1.3.2 Koordinasi Penanganan Perkara
1.3 Kegiatan Fasilitasi dan koordinasi Hukum 1.3.3 Produk Hukum yang terpublikasi
2.1 Pelaksanaan Kebijakan Perekonomian 2.1.1 Jumlah Koordinasi lingkup kebijakan pengelolaan BUMD dan BLUD
2.2 Pelaksanaan Administrasi Pembangunan 2.2.1 Koordinasi lingkup program pembangunan
2.3 Pengelolaan Pengadaaan Barang dan Jasa 2.3.1 Tendering/seleksi yang dilaksanakan melalui E-Tendering /E-Seleksi
3.1 Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah 2.3.2 Tingkat Standarisasi LPSE
3.2 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah 3.1.1 Koordinasi Perencanaan dan Penganggaran Lingkup Koordinasi Perencanaan
3.3 Administrasi Umum Perangkat Daerah 3.2.1 Penatausahaan Keuangan
3.4 Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah 3.3.1 Penyediaan Makanan dan Minuman
3.5 Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah Daerah 3.4.1 Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor atau bangunan lainnya
3.6 Penataan Organisasi 3.5.1 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Pengadaan Mebelair, Pengadaan Perangkat Komputer
3.7 Pelaksanaan Protokol dan Komunikasi Pimpinan 3.6.1 dan lainnya
Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Road Map RB Tahun 2021
3.6.2 Buku Penyesuaian ANJAB, ABK, EVJAB seluruh Perangkat daerah
3.6.3 Pelaporan IKM
3.7.1 Fasilitasi perjalanan dinas pimpinan beserta pengikut

Slawi, 12 Desember 2022

Sekretaris Daerah

dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19630919 199001 1 001
Lampiran 3.2 Form B2 ROO

Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Operasional OPD

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Renja/RKA Tahun 2022
Urusan Pemerintahan : Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
OPD yang Dinilai : Sekretariat Daerah
Tujuan Strategis : Mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan budaya antikorupsi dalam pemerintahan
Program : 1. Program Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
2. Program Perekonomian dan Pembangunan
3. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Risiko Sebab Dampak
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Keluaran Kode C/UC
Tahap Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian Pihak yang Terkena
Risiko
a b c d e f g h i j k l
1. Penataan Administrasi Peningkatan peraturan
Pemerintahan pemerintahan yang di
implementasikan
Pengelolaan Administrasi Pilar-pilar batas Pelaporan Adanya ketidaksesuaian di ROO.22.00.02.01 Kepala Bagian Adanya faktor alam yang bergerak, External c Adanya konflik antar wilayah Pihak yang terkait dengan
Kewilayahan kabupaten/kecamatan lapangan terkait ketepatan titik Pemerintahan Seperti aliran sungai yang berubah- kebijakan
koordinat perbatasan daerah yang ubah.
satu dengan yang lainnya, sehingga
menimbulkan konflik antar wilayah

Fasilitasi pelaksanaan Penyusunan Laporan Pelaporan Kurangnya kerjasama yang baik ROO.22.00.02.02 Kepala Bagian Adanya kendala pada sistem Internal c Penyusunan LPPD dapat Masing - masing OPD
otonomi Daerah Penyelenggaran Pemerintahan antar OPD dalam penyusunan Pemerintahan internal masing - masing OPD terhambat
Daerah (LPPD) Kabupaten Tegal LPPD dalam menghimpun data
penyusunan LPPD.
2. Pelaksanaan kebijakan Peningkatan Layanan
kesejahteraan rakyat Kesejahteraan Rakyat
Fasilitasi bina mental Fasilitasi pendampingan bantuan Pelaksanaan Terhambatnya pelaksanaan Hibah ROO.22.00.02.03 Bagian Kesra Permasalahan yang sering timbul Internal dan C Keterlambatan proses Bagian Kesra khususnya
spiritual sosial keagamaan dan bansos yang telah adalah regulasi baru yang belum Eksternal pencairan hibah dan bansos dan Sekretariat Daerah
direncanakan dan disesuaikan tersosialisasikan dengan baik akan berakibat lambatnya pada umumnya, termasuk
dengan aturan dan regulasi yang kepada masyarakat penyerapan anggaran yng masyarakat penerima
berlaku menyebabkan hasil kinerja manfaat.
menjadi tidak optimal
Pelaporan Keterlambatan pelaporan oleh ROO.22.00.02.04 Bagian Kesra Kurangnya tingkat pemahaman External C Akan terjadi permasalahan Bagian Kesra dan Bagian
Lembaga penerima hibah/bansos pengurus /lembaga terhadap hukum ketika dilakukan audit Lain yang terkait
penyusunan pelaporan oleh pengawas fungsional
Pemenuhan layanan sosial Pelaksanaan Kurang maksimalnya pelayanan ROO.22.00.02.05 Bagian Kesra Kebijakan dari pemerintah pusat resiko timbul C Harus segera menindaklanjuti Bagian Kesra khususnya
keagamaan kepada jamaah haji Kabupaten terkait pelaksanaan haji tahun 2022 dari faktor kebijakan baru yang berakibat dan Sekretariat Daerah
Tegal yang tidak konstan dan mendadak ekternal dan mendadaknya persiapan yang pada umumnya, dan
internal OPD dilakukan instansi terkait.
3. Kegiatan Fasilitasi dan Peningkatan nilai penataan
koordinasi Hukum Peraturan Perundang-undangan
(Indikator BB)
Kegiatan Fasilitasi Rancangan Peraturan Perundang- Perencanaan Banyaknya OPD yang tidak ROO.22.00.02.06 Kabag Hukum Kurangnya SDM yang memahami eksternal C Kurang maksimal dalam OPD yang terkait
Penyusunan Produk undangan yang terselesaikan memahami perencanaan dalam penyusunan perencanaan penyusunan Produk Hukum
Hukum Daerah penyusunan Produk Hukum Daerah produk hukum daerah di masing-
(Propemperda dan Propemperkada) masing OPD

Pelaksanaan Banyaknya ajuan Perda/Perbud/ ROO.22.00.02.07 Kabag Hukum kurangnya Sumber Daya Manusia internal c Kurang maksimal dalam OPD yang terkait
Keputusan Bupati/Keputusan Sekda dalam penyusunan perencanaan penyusunan Produk Hukum
kurang dapat ditangani dengan baik produk hukum daerah
Risiko Sebab Dampak
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Keluaran Kode C/UC
Tahap Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian Pihak yang Terkena
Risiko
a b c d e f g h i j k l
Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Penanganan Perkara Perencanaan Dalam penanganan perkara hukum ROO.22.00.02.08 Kabag Hukum gugatan perkara hukum yang terjadi eksternal c tidak semua penanganan Kepala Daerah dan OPD
Bantuan Hukum tidak sesuai dengan waktu sewaktu-waktu diluar perencanaan perkara dilakukan tepat waktu
perencanaan sesuai perencanaan
Pelaksanaan Banyaknya surat/relaas gugatan ROO.22.00.02.09 Kabag Hukum kurangnya Sumber Daya Manusia internal c Kurang maksimal dalam Kepala Daerah OPD
Perdata dan gugatan Tata Usaha dalam menelaah/mengkaji perkara penanganan perkara karena
Negara pada Bupati dan OPD hukum jumlah SDM yang terbatas
Pendokumentasian Produk Hukum yang terpublikasi Perencanaan Adanya perencanaan dan ROO.22.00.02.10 Kabag Hukum Kurangnya anggaran yang memadai eksternal c Pendokumentasian dan OPD dan masyarakat
Produk hukum dan kebutuhan dalam pengelolaan yang dalam mewujudkan pengelolaan Informasi hukum kurang
Pengelolaan Infromasi kurang anggaran dokumentasi dan informasi hukum maksimal karena sarpras
Hukum sesuai standar Permenkumham kurang mendukung dan
mempengaruhi hasil penilaian
JDIH dari Provinsi dan
Kemenkumham
Pelaksanaan Banyaknya produk hukum daerah ROO.22.00.02.11 Kabag Hukum Kurangnya SDM yang mengelola internal c Pendokumentasian dan OPD dan masyarakat
yang harus dikelola baik manual dokumentasi dan informasi hukum Informasi hukum kurang
maupun digital (Tenaga IT) maksimal karena kurang SDM
yang menangani (Tenaga IT)
dan mempengaruhi hasil
penilaian JDIH dari Provinsi
dan Kemenkumham serta
penilaian kematangan SPBE
4. Pelaksanaan Kebijakan Peningkatan Rumpun
Perekonomian Perekonomian dan Pembangunan
tercapai LKJIP
Koordinasi, Sinkronisasi Jumlah Koordinasi lingkup Pelaksanaan Permasalahan Anggaran Perjalanan ROO.22.00.02.12 Kepala Bagian Undangan dari Instansi terkait Eksternal C Kemungkinan Pelaksanaan Bagian Ekbang dan SDA
dan Evaluasi Kebijakan kebijakan pengelolaan BUMD Dinas Luar Daerah sebelum Ekbang dan SDA sekarang sudah banyak yang Perjalanan Dinas Luar Daerah dan pihak yang terkait.
Pengelolaan BUMD dan dan BLUD anggaran perubahan tidak cukup dilaksanakan secara tatap muka. tidak semuanya terpenuhi.
BLUD untuk memenuhi undangan dari
Instansi terkait.
5. Pelaksanaan Administrasi Peningkatan Rumpun
Pembangunan Perekonomian dan Pembangunan
tercapai LKJIP
Pengendalian dan Koordinasi lingkup program Pelaksanaan Permasalahan Anggaran Perjalanan ROO.22.00.02.13 Kepala Bagian Undangan dari Instansi terkait Eksternal C Kemungkinan Pelaksanaan Bagian Ekbang dan SDA
Evaluasi Program pembangunan Dinas Luar Daerah sebelum Ekbang dan SDA sekarang sudah banyak yang Perjalanan Dinas Luar Daerah dan pihak yang terkait.
Pembangunan anggaran perubahan tidak cukup dilaksanakan secara tatap muka. tidak semuanya terpenuhi.
untuk memenuhi undangan dari
Instansi terkait.
6. Pengelolaan Pengadaaan Peningkatan Indeks Tata Kelola
Barang dan Jasa Pengadaan Barang dan Jasa
Pengelolaan Pengadaaan Tendering/seleksi yang Pelaksanaan Gagal Tender ROO.22.00.02.14 Kepala Bagian Perencanaan pengadaan dari OPD External C Tender tidak dapat Masing-masing OPD
Barang dan Jasa dilaksanakan melalui E- Pengadaan yang tidak matang dilaksanakan karena waktu
Tendering /E-Seleksi Barang dan Jasa yang tidak mencukupi
Pelaksanaan Tekanan dari pihak eksternal dalam ROO.22.00.02.15 Kepala Bagian Adanya campur tangan dari pihak External C Mengganggu profesionalitas Masing-masing OPD
proses pemilihan Pengadaan eksternal dalam proses pemilihan dan konsentrasi Pokja
Barang dan Jasa pemilihan

Pengelolaan Layanan Tingkat Standarisasi LPSE Pelaksanaan Permasalahan/gangguan pada ROO.22.00.02.16 Kepala Bagian Proses Penanganan dan Perbaikan External C Layanan Pengadaan Barang / Masing-masing OPD
Pengadaan Secara sistem LPSE yang menyebabkan Pengadaan Sistem oleh LKPP, Listrik dan Jasa melalui SPSE tidak
Elektronik terhentinya/ terhambatnya proses Barang dan Jasa Jaringan WIFI putus/mati, Ganguan maksimal
pengadaan barang/jasa secara sistem oleh oknum/orang yang tidak
eklektronik bertanggung jawab.
Pelaksanaan Pembinaan Pelaksanaan Ketidakpuasan Penyedia ROO.22.00.02.17 Kepala Bagian Ketidakpuasan Penyedia External C Pemeriksaan aduan oleh Bagian Pengadaan
dan Advokasi Pengadaan barang/jasa terhadap hasil tender Pengadaan barang/jasa terhadap hasil tender Aparatur Pengawasan Intern Barang dan Jasa
Barang dan dan Jasa Barang dan Jasa Pemerintah
Risiko Sebab Dampak
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Keluaran Kode C/UC
Tahap Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian Pihak yang Terkena
Risiko
a b c d e f g h i j k l
7. Perencanaan, Peningkatan Pelayanan
Penganggaran, dan Perencanaan dan Keuangan
Evaluasi Kinerja Perangkat
Daerah
Penyusunan Dokumen Koordinasi Perencanaan dan Perencanaan Permasalahan penganggaran ROO.22.00.02.18 Kepala Bagian Adanya kebijakan external yang External C Lebih memungkinkan adanya Pihak yang terkait dengan
Perencanaan Perangkat Penganggaran Lingkup Koordinasi terkait dengan kegiatan yang Perencanaan dan muncul, diluar proses intervensi pimpinan ataupun kebijakan
Daerah Perencanaan bersifat kebijakan yang muncul, Keuangan penganggaran dan tingkat OPD / Bagian terkait.
diluar perencanaan awal penetapan kebutuhan anggaran prioritas untuk
pagu anggaran sebelumnya dipenuhi
8. Administrasi Keuangan Peningkatan Pelayanan
Perangkat Daerah Perencanaan dan Keuangan
Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan Penatausahaan Terhambatnya proses pencairan ROO.22.00.02.19 Kepala Bagian Adanya kendala pada sistem External C Pelaksanaan kegiatan dapat Bagian-bagian di Setda,
Penatausahaan dan Perencanaan dan keuangan daerah (FMIS) yang terhambat masyarakat, pihak ke3
Pengujian/Verifikasi Keuangan belum sempurna dan masih dalam
Keuangan SKPD pengembangan oleh BPKP Pusat
9. Administrasi Umum Peningkatan Layanan Umum
Perangkat Daerah
Penyediaan Bahan Penyediaan Makanan dan Pelaksanaan Kebutuhan Logistik yang tidak ROO.22.00.02.20 Kepala Bagian 1) banyak kegiatan Out door Eksternal/ Logistik kantor yang tidak Sekretariat Daerah
Logistik Kantor Minuman mencukupi Umum Setda 2) Anggaran yang terbatas Internal terpenuhi
10. Pemeliharaan Barang Milik Peningkatan Layanan Umum
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
Pemeliharaan Pemeliharaan/Rehabilitasi Pelaksanaan Terjadi kerusakan sarana prasarana ROO.22.00.02.21 Kepala Bagian 1. Usia Gedung kantor yang cukup Internal/ 1. Mengganggu kenyamanan Sekretariat Daerah
/Rehabilitasi Gedung Gedung Kantor atau bangunan gedung kantor Umum Setda lama menyebabkan kerusakan pada Eksternal dalam bekerja 2. Lingkungan
Kantor dan bangunan lainnya sarana prasarana lain menjadi tidak indah
Lainnya 2.Keterbatasan anggaran
Serangan Hama Tikus di ROO.22.00.02.22 Kepala Bagian Tidak dilakukan pemberantasan Eksternal Mengganggu kenyamanan Sekretariat Daerah
Lingkungan kantor Setda Umum Setda hama secara rutin dalam bekerja dan merusak
peralatan kantor
11. Pengadaan Barang Milik Peningkatan Layanan Umum
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Pengadaan Peralatan Pengadaan Perlengkapan Pelaksanaan Terdapat Arsip kantor yang belum ROO.22.00.02.23 Kepala Bagian Belum tersedianya box file arsip Internal Pengamanan dan Sekretariat Daerah
dan Mesin Lainnya Gedung Kantor, Pengadaan tertata dalam boks arsip yang Umum Setda yang standar pemeliharaan arsip dinas di
Mebelair, Pengadaan Perangkat standar lingkungan setda masih
Komputer dan lainnya menggunakan tempat
seadanya sehingga rawan
rusak dan tercecer
12. Penataan Organisasi Peningkatan Nilai SAKIP
Komponen
Peningkatan Nilai IKM Komponen
Peningkatan Kinerja dan Terlaksananya Monitoring dan Perencanaan Pelaksanakan Monev RB tidak ROO.22.00.02.24 Kepala Bagian OPD belum sepenuhnya Internal C Nilai Reformasi Birokasi Kabupaten Tegal dan
Reformasi Birokrasi Evaluasi Road Map RB Tahun 2021 sesuai jadwal yang direncanakan Organisasi melaksanakan Reformasi Birokasi Kabupaten Tegal Turun OPD
(8 Area Perubahan)
Pelaksanaan Belum semua OPD melaksanakan ROO.22.00.02.25 OPD belum sepenuhnya
Reformasi Birokasi melaksanakan Reformasi Birokasi
(8 Area Perubahan)
Pertanggungja Nilai RB Kabupaten Tegal tidak ROO.22.00.02.26 OPD belum sepenuhnya
waban sesuai target melaksanakan Reformasi Birokasi
(8 Area Perubahan)
Penatausahaan Pengisian LKE RB tidak sesuai ROO.22.00.02.27 Assesor RB OPD belum memahami
ketentuan setiap area perubahan dalam
mengisi LKE RB
Pelaporan Pelaporan hasil RB tidak tepat ROO.22.00.02.28 Keterlambatan dalam penyampaian
waktu hasil LKE PMRB OPD
Risiko Sebab Dampak
No Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Keluaran Kode C/UC
Tahap Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian Pihak yang Terkena
Risiko
a b c d e f g h i j k l
Pemantauan Belum semua OPD melaksanakan ROO.22.00.02.29 Baru sebagian OPD yang menjadi
dan evaluasi Reformasi Birokasi sampel PMPRB
Pengelolaan Kelembagaan Buku Penyesuaian ANJAB, ABK, Perencanaan Pelaksanaan pengadaan barang ROO.22.00.02.30 Kepala Bagian Ketidaktelitian pegawai dalam Internal C Data kebutuhan pegawai Kabupaten Tegal dan
dan Analisis Jabatan EVJAB seluruh Perangkat daerah dan jasa tidak sesuai dengan jadwal Organisasi menyampaikan data ANJAB dan (ANJAB, ABK EVJAB) untuk OPD
keterlambatan penyampaian data mendorong peningkatan
ANJAB kinerja tidak sesuai kebutuhan
Pelaksanaan Banyaknya kuesioner yang tidak ROO.22.00.02.31
kembali dikirimkan
Pertanggungja Dokumen ANJAB tidak selesai tepat ROO.22.00.02.32
waban waktu
Penatausahaan Terhambatnya proses pencairan ROO.22.00.02.33
anggaran penyusunan ANJAB
Pelaporan Pelaporan penyusunan ANJAB ROO.22.00.02.34
tidak sesuai jadwal
Pemantauan Dokumen ANJAB belum sesuai ROO.22.00.02.35
dan evaluasi dengan kebutuhan perangkat
Fasilitasi Pelayanan Pelaporan IKM Perencanaan daerah
Pelaporan IKM tidak sesuai jadwal ROO.22.00.02.36 Kepala Bagian keterbatasan pegawai dalam Internal C Kinerja Pemerintah Pemerintah Kabupaten
Publik dan Tata Laksana Organisasi pelaksanaan survei dan penerapan Kabupaten Tegal belum Tegal
Pelaksanaan Aplikasi sepakat mengalami ROO.22.00.02.37 aplikasi Sepakat tercermin dari Indeks
kendala teknis Kepuasan Masyarakat atas
Pertanggungja Nilai IKM Kabupaten Tegal tidak ROO.22.00.02.38 penyelenggaraan pelayanan
waban memenuhi target capaian IKM publik seluruh Perangkat
Daerah
Penatausahaan Belum semua PD membuat laporan ROO.22.00.02.39
IKM
Pelaporan Penyampaian laporan IKM tidak ROO.22.00.02.40
sesuai jadwal
Pemantauan Belum semua PD melaksanakan ROO.22.00.02.41
dan evaluasi IKM
13. Pelaksanaan Protokol dan Peningkatan Kebijakan strategis
Komunikasi Pimpinan dan kegiatan pimpinan yang
diinformasikan kepada masyarakat
Peningkatan Layanan Kegiatan
seremonial pimpinan
Fasilitasi Keprotokolan Fasilitasi perjalanan dinas Pelaksanaan Risiko tidak terserapnya anggaran ROO.22.00.02.42 Kepala Bagian pelaksanaan kegiatan perjalanan eksternal c terjadi sisa anggaran karena Sekretariat Daerah
pimpinan beserta pengikut pada kegiatan Perjalanan Dinas Protokol dan dinas Luar Negeri oleh Kepala tidak terserapnya belanja
Luar Negeri di sub kegiatan fasilitasi Komunikasi Daerah maupun Wakil Kepala pada sub kegiatan
keprotokolan Pimpinan Daerah bergantung pada
ada/tidaknya disposisi dan ijin dari
otoritas yang lebih tinggi
Penatausahaan Terlambatnya proses ROO.22.00.02.43 Kepala Bagian Keterlambatan penyusunan SPJ Internal c Lambatnya proses realisasi Sekretariat Daerah
penatausahaan dari kegiatan Protokol dan Perjalanan Dinas Kepala Daerah penyerapan anggaran karena
Perjalanan Dinas Komunikasi dan Wakil Kepala Daerah oleh SPJ belum rampung
Pimpinan petugas karena penumpukan SPJ

Slawi, .................... 2022


Sekretaris Daerah

dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19630919 199001 1 001
Lampiran
Lampiran 3.3
5
Form B3 ROO

Kertas Kerja
Hasil Analisis Risiko Operasional OPD

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Renja/RKA Tahun 2022
Program : Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Analisis Risiko
No. “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko
Skala Dampak*) Skala Kemungkinan *) Skala Risiko
a b c d e f=dxe
Adanya ketidaksesuaian di lapangan terkait ketepatan
titik koordinat perbatasan daerah yang satu dengan
1 ROO.22.00.02.01 3 3 9
yang lainnya, sehingga menimbulkan konflik antar
wilayah
Kurangnya kerjasama yang baik antar OPD dalam
2 ROO.22.00.02.02 4 3 12
penyusunan LPPD

Terhambatnya pelaksanaan Hibah dan bansos yang


3 telah direncanakan dan disesuaikan dengan aturan dan ROO.22.00.02.03 4 4 16
regulasi yang berlaku

Keterlambatan pelaporan oleh Lembaga penerima


4 ROO.22.00.02.04 4 3 12
hibah/bansos
Kurang maksimalnya pelayanan kepada jamaah haji
5 ROO.22.00.02.05 4 4 16
Kabupaten Tegal

Banyaknya OPD yang tidak memahami perencanaan


6 penyusunan Produk Hukum Daerah (Propemperda dan ROO.22.00.02.06 5 4 20
Propemperkada)

Banyaknya ajuan Perda/Perbud/ Keputusan


7 Bupati/Keputusan Sekda kurang dapat ditangani dengan ROO.22.00.02.07 5 4 20
baik

Dalam penanganan perkara hukum tidak sesuai dengan


8 ROO.22.00.02.08 5 5 25
waktu perencanaan
Banyaknya surat/relaas gugatan Perdata dan gugatan
9 ROO.22.00.02.09 5 5 25
Tata Usaha Negara pada Bupati dan OPD
Adanya perencanaan dan kebutuhan dalam pengelolaan
10 ROO.22.00.02.10 4 4 16
yang kurang anggaran
Banyaknya produk hukum daerah yang harus dikelola
11 ROO.22.00.02.11 4 4 16
baik manual maupun digital

Permasalahan Anggaran Perjalanan Dinas Luar Daerah


12 sebelum anggaran perubahan tidak cukup untuk ROO.22.00.02.12 4 3 12
memenuhi undangan dari Instansi terkait.

Permasalahan Anggaran Perjalanan Dinas Luar Daerah


13 sebelum anggaran perubahan tidak cukup untuk ROO.22.00.02.13 4 3 12
memenuhi undangan dari Instansi terkait.

14 Gagal Tender ROO.22.00.02.14 4 3 12

15 Tekanan dari pihak eksternal dalam proses pemilihan ROO.22.00.02.15 3 4 12

Permasalahan/gangguan pada sistem LPSE yang


16 menyebabkan terhentinya/ terhambatnya proses ROO.22.00.02.16 4 3 12
pengadaan barang/jasa secara eklektronik

Ketidakpuasan Penyedia barang/jasa terhadap hasil


17 ROO.22.00.02.17 3 3 9
tender
Permasalahan penganggaran terkait dengan kegiatan
yang bersifat kebijakan yang muncul, diluar
18 ROO.22.00.02.18 4 3 12
perencanaan awal penetapan pagu anggaran
sebelumnya

19 Terhambatnya proses pencairan ROO.22.00.02.19 4 4 16

20 Kebutuhan Logistik yang tidak mencukupi ROO.22.00.02.20 3 4 12

21 Terjadi kerusakan sarana prasarana gedung kantor ROO.22.00.02.21 3 4 12

22 Serangan Hama Tikus di Lingkungan kantor Setda ROO.22.00.02.22 3 4 12

Terdapat Arsip kantor yang belum tertata dalam boks


23 arsip yang standar ROO.22.00.02.23 3 4 12

Pelaksanakan Monev RB tidak sesuai jadwal yang


24 ROO.22.00.02.24 3 2 6
direncanakan

25 Belum semua OPD melaksanakan Reformasi Birokasi ROO.22.00.02.25 4 4 16

26 Nilai RB Kabupaten Tegal tidak sesuai target ROO.22.00.02.26 4 4 16


Analisis Risiko
No. “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko
Skala Dampak*) Skala Kemungkinan *) Skala Risiko
a b c d e f=dxe

27 Pengisian LKE RB tidak sesuai ketentuan ROO.22.00.02.27 3 2 6

28 Pelaporan hasil RB tidak tepat waktu ROO.22.00.02.28 3 3 9

29 Belum semua OPD melaksanakan Reformasi Birokasi ROO.22.00.02.29 4 4 16

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tidak sesuai


30 ROO.22.00.02.30 4 3 12
dengan jadwal

31 Banyaknya kuesioner yang tidak kembali dikirimkan ROO.22.00.02.31 3 3 9

32 Dokumen ANJAB tidak selesai tepat waktu ROO.22.00.02.32 4 3 12

Terhambatnya proses pencairan anggaran penyusunan


33 ROO.22.00.02.33 2 2 4
ANJAB

34 Pelaporan penyusunan ANJAB tidak sesuai jadwal ROO.22.00.02.34 3 3 9

Dokumen ANJAB belum sesuai dengan kebutuhan


35 ROO.22.00.02.35 3 3 9
perangkat daerah

36 Pelaporan IKM tidak sesuai jadwal ROO.22.00.02.36 2 2 4

37 Aplikasi sepakat mengalami kendala teknis ROO.22.00.02.37 3 2 6

Nilai IKM Kabupaten Tegal tidak memenuhi target


38 ROO.22.00.02.38 3 2 6
capaian IKM

39 Belum semua PD membuat laporan IKM ROO.22.00.02.39 3 3 9

40 Penyampaian laporan IKM tidak sesuai jadwal ROO.22.00.02.40 3 3 9

41 Belum semua PD melaksanakan IKM ROO.22.00.02.41 3 3 9

Risiko tidak terserapnya anggaran pada kegiatan


42 Perjalanan Dinas Luar Negeri di sub kegiatan fasilitasi ROO.22.00.02.42 3 3 9
keprotokolan

Terlambatnya proses penatausahaan dari kegiatan


43 ROO.22.00.02.43 2 3 6
Perjalanan Dinas

Slawi, 00 DESEMBER 2022


Sekretaris Daerah

dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19630919 199001 1 001

Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko yang teridentifikasi (sama dengan kolom e pada form B2)
Kolom c diisi dengan kode risiko (tidak usah diisi)
Kolom d diisi dengan skala dampak berdasarkan perhitungan rata-rata/modus skala dampak yang diberikan peserta diskusi
Kolom e diisi dengan skala kemungkinan berdasarkan perhitungan rata-rata/modus skala kemungkinan yang diberikan peserta diskusi
Kolom f diisi dengan hasil perkalian antara skala dampak dan skala kemungkinan (seberapa besar tingkat risiko tersebut sebelum adanya
Lampiran 3.4
Form B4 ROO

Kertas Kerja
Daftar Risiko Prioritas Operasional OPD
Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal
Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Renja/RKA Tahun 2022
Program : Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
No Risiko Prioritas Kode Risiko Skala Pemilik Penyebab Dampak
Risiko Risiko
a b c d e f g
1 Kurangnya kerjasama yang baik antar ROO.22.00.02.02 12 Kepala Bagian Adanya kendala pada sistem Penyusunan LPPD dapat terhambat
OPD dalam penyusunan LPPD Pemerintahan internal masing - masing OPD
dalam menghimpun data
penyusunan LPPD.
2 Terhambatnya pelaksanaan Hibah dan ROO.22.00.02.03 16 Kepala Bagian Permasalahan yang sering timbul Keterlambatan proses pencairan
bansos yang telah direncanakan dan Kesra adalah regulasi baru yang belum hibah dan bansos akan berakibat
disesuaikan dengan aturan dan regulasi tersosialisasikan dengan baik lambatnya penyerapan anggaran
yang berlaku kepada masyarakat yng menyebabkan hasil kinerja
menjadi tidak optimal
3 Keterlambatan pelaporan oleh Lembaga ROO.22.00.02.04 12 Kepala Bagian Kurangnya tingkat pemahaman Akan terjadi permasalahan hukum
penerima hibah/bansos Kesra pengurus /lembaga terhadap ketika dilakukan audit oleh
penyusunan pelaporan pengawas fungsional
4 Kurang maksimalnya pelayanan kepada ROO.22.00.02.05 16 Kepala Bagian Kebijakan dari pemerintah pusat Harus segera menindaklanjuti
jamaah haji Kabupaten Tegal Kesra terkait pelaksanaan haji tahun kebijakan baru yang berakibat
2022 yang tidak konstan dan mendadaknya persiapan yang
mendadak dilakukan
5 Banyaknya OPD yang tidak memahami ROO.22.00.02.06 20 Kepala Bagian Kurangnya SDM yang memahami Kurang maksimal dalam
perencanaan penyusunan Produk Hukum Hukum dalam penyusunan perencanaan penyusunan Produk Hukum
Daerah (Propemperda dan produk hukum daerah di masing-
Propemperkada) masing OPD
6 Banyaknya ajuan Perda/Perbud/ ROO.22.00.02.07 20 Kepala Bagian kurangnya Sumber Daya Manusia Kurang maksimal dalam
Keputusan Bupati/Keputusan Sekda Hukum dalam penyusunan perencanaan penyusunan Produk Hukum
kurang dapat ditangani dengan baik produk hukum daerah
7 Dalam penanganan perkara hukum tidak ROO.22.00.02.08 25 Kepala Bagian gugatan perkara hukum yang tidak semua penanganan perkara
sesuai dengan waktu perencanaan Hukum terjadi sewaktu-waktu diluar dilakukan tepat waktu sesuai
perencanaan perencanaan
8 Banyaknya surat/relaas gugatan Perdata ROO.22.00.02.09 25 Kepala Bagian kurangnya Sumber Daya Manusia Kurang maksimal dalam
dan gugatan Tata Usaha Negara pada Hukum dalam menelaah/mengkaji perkara penanganan perkara karena jumlah
Bupati dan OPD hukum SDM yang terbatas
9 Adanya perencanaan dan kebutuhan ROO.22.00.02.10 16 Kepala Bagian Kurangnya anggaran yang Pendokumentasian dan Informasi
dalam pengelolaan yang kurang Hukum memadai dalam mewujudkan hukum kurang maksimal karena
anggaran pengelolaan dokumentasi dan sarpras kurang mendukung dan
informasi hukum sesuai standar mempengaruhi hasil penilaian JDIH
Permenkumham dari Provinsi dan Kemenkumham
10 Banyaknya produk hukum daerah yang ROO.22.00.02.11 16 Kepala Bagian Kurangnya SDM yang mengelola Pendokumentasian dan Informasi
harus dikelola baik manual maupun Hukum dokumentasi dan informasi hukum hukum kurang maksimal karena
digital (Tenaga IT) kurang SDM yang menangani
(Tenaga IT) dan mempengaruhi
hasil penilaian JDIH dari Provinsi
dan Kemenkumham serta penilaian
kematangan SPBE
11 Permasalahan Anggaran Perjalanan ROO.22.00.02.12 12 Kepala Bagian Undangan dari Instansi terkait Kemungkinan Pelaksanaan
Dinas Luar Daerah sebelum anggaran Ekbang dan sekarang sudah banyak yang Perjalanan Dinas Luar Daerah tidak
perubahan tidak cukup untuk memenuhi SDA dilaksanakan secara tatap muka. semuanya terpenuhi.
undangan dari Instansi terkait.
12 Gagal Tender ROO.22.00.02.14 12 Kepala Bagian Perencanaan pengadaan dari Tender tidak dapat dilaksanakan
Pengadaan OPD yang tidak matang karena waktu yang tidak mencukupi
Barang dan
Jasa
13 Tekanan dari pihak eksternal dalam ROO.22.00.02.15 12 Kepala Bagian Adanya campur tangan dari pihak Mengganggu profesionalitas dan
proses pemilihan Pengadaan eksternal dalam proses pemilihan konsentrasi Pokja pemilihan
Barang dan
Jasa
14 Permasalahan/gangguan pada sistem ROO.22.00.02.16 12 Kepala Bagian Proses Penanganan dan Layanan Pengadaan Barang / Jasa
LPSE yang menyebabkan terhentinya/ Pengadaan Perbaikan Sistem oleh LKPP, melalui SPSE tidak maksimal
terhambatnya proses pengadaan Barang dan Listrik dan Jaringan WIFI
barang/jasa secara eklektronik Jasa putus/mati, Ganguan sistem oleh
oknum/orang yang tidak
bertanggung jawab.

15 Permasalahan penganggaran terkait ROO.22.00.02.18 12 Kepala Bagian Adanya kebijakan external yang Lebih memungkinkan adanya
dengan kegiatan yang bersifat kebijakan Perencanaan muncul, diluar proses intervensi pimpinan ataupun OPD /
yang muncul, diluar perencanaan awal dan Keuangan penganggaran dan tingkat Bagian terkait.
penetapan pagu anggaran sebelumnya kebutuhan anggaran prioritas
untuk dipenuhi

16 Terhambatnya proses pencairan ROO.22.00.02.19 16 Kepala Bagian Adanya kendala pada sistem Pelaksanaan kegiatan dapat
Perencanaan keuangan daerah (FMIS) yang terhambat
dan Keuangan belum sempurna dan masih dalam
pengembangan oleh BPKP Pusat
17 Kebutuhan Logistik yang tidak mencukupi ROO.22.00.02.20 12 Kabag. Umum 1) banyak kegiatan Out door Logistik kantor yang tidak terpenuhi
2) Anggaran yang terbatas
18 Terjadi kerusakan sarana prasarana ROO.22.00.02.21 12 Kabag. Umum 1. Usia Gedung kantor yang cukup 1. Mengganggu kenyamanan dalam
gedung kantor lama menyebabkan kerusakan bekerja 2. Lingkungan menjadi tidak
pada sarana prasarana lain 2. indah
Keterbatasan anggaran
19 Serangan Hama Tikus di Lingkungan ROO.22.00.02.22 12 Kabag. Umum Tidak dilakukan pemberantasan Mengganggu kenyamanan dalam
kantor Setda hama secara rutin bekerja dan merusak peralatan
kantor
No Risiko Prioritas Kode Risiko Skala Pemilik Penyebab Dampak
Risiko Risiko
a b c d e f g
20 Terdapat Arsip kantor yang belum tertata ROO.22.00.02.23 12 Kabag. Umum Belum tersedianya box file arsip Pengamanan dan pemeliharaan
dalam boks arsip yang standar yang standar arsip dinas di lingkungan setda
masih menggunakan tempat
seadanya sehingga rawan rusak
dan tercecer
21 Belum semua OPD melaksanakan ROO.22.00.02.25 16 Kepala Bagian OPD belum sepenuhnya Nilai Reformasi Birokasi Kabupaten
Reformasi Birokasi Organisasi melaksanakan Reformasi Birokasi Tegal Turun
(8 Area Perubahan)
22 Nilai RB Kabupaten Tegal tidak sesuai ROO.22.00.02.26 16 Kepala Bagian OPD belum sepenuhnya Nilai Reformasi Birokasi Kabupaten
target Organisasi melaksanakan Reformasi Birokasi Tegal Turun
(8 Area Perubahan)
23 Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa ROO.22.00.02.30 12 Kepala Bagian Ketidaktelitian pegawai dalam Data kebutuhan pegawai (ANJAB,
tidak sesuai dengan jadwal Organisasi menyampaikan data ANJAB dan ABK EVJAB) untuk mendorong
keterlambatan penyampaian data peningkatan kinerja tidak sesuai
ANJAB kebutuhan
24 Dokumen ANJAB tidak selesai tepat ROO.22.00.02.32 12 Kepala Bagian Ketidaktelitian pegawai dalam Data kebutuhan pegawai (ANJAB,
waktu Organisasi menyampaikan data ANJAB dan ABK EVJAB) untuk mendorong
keterlambatan penyampaian data peningkatan kinerja tidak sesuai
ANJAB kebutuhan

Slawi, 00 DESEMBER 2022


Sekretaris Daerah

dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19630919 199001 1 001

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas (risiko yang memiliki skala risiko 10 s.d 25)
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan skala risiko
Kolom e diisi dengan pemilik risiko
Kolom f diisi dengan penyebab
Kolom g diisi dengan dampak
Form 5 ROO
Lampiran 3.5

Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan Masih Dibutuhkan


(Rencana Tindak Pengendalian atas Penilaian Risiko Operasional OPD)

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Renja/RKA Tahun 2022
Program : Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Pemilik/
Uraian Pengendalian yang Rencana Tindak Target Waktu
No Risiko Prioritas Kode Risiko Celah Pengendalian Penanggung
Sudah Ada *) Pengendalian (RTP) Penyelesaian
Jawab
a b c d e f g h
1 Kurangnya kerjasama yang ROO.22.00.02.02 Melaksanakan Rapat Kebijakan dan prosedur Mengintensifkan koordinasi Kepala Bagian Triwulan 2
baik antar OPD dalam Koordinasi persiapan pengendalian sudah dengan OPD penghimpun Pemerintahan
penyusunan LPPD penyusunan LPPD dan dilakukan, namun belum Data dalam rangka
pelaksanaan evaluasi mampu menangani risiko penyusunan LPPD.
yang teridentifikasi

2 Terhambatnya pelaksanaan ROO.22.00.02.03 Koordinasi dengan instansi Kebijakan dan Prosedur Koordinasi dengan semua Bagian Kesra 2 bulan
Hibah dan bansos yang telah terkait pengendalian sudah pihak yang terkait dalam
direncanakan dan dilakukan, namun belum bentuk rapat koordinasi dan
disesuaikan dengan aturan mampu menangani risiko MoU
dan regulasi yang berlaku yang teridentifikasi
3 Keterlambatan pelaporan ROO.22.00.02.04 Melakukan pendampingan Kebijakan dan Prosedur Lebih intensif dalam Bagian Kesra 2 bulan
oleh Lembaga penerima kepada Lembaga penerima pengendalian sudah melakukan koordinasi dan
hibah/bansos hibah/bansos dilakukan, namun belum pendampingan dengan
mampu menangani risiko semua pihak yang terkait dan
yang teridentifikasi lembaga
4 Kurang maksimalnya ROO.22.00.02.05 Koordinasi dengan instansi Kebijakan dan prosedur Koordinasi dengan semua Bagian Kesra 2 bulan
pelayanan kepada jamaah terkait pengendalian sudah pihak yang terkait dalam
haji Kabupaten Tegal dilakukan. bentuk rapat koordinasi dan
MoU

5 Banyaknya OPD yang tidak ROO.22.00.02.06 Penyusunan produk hukum Kurangnya pemahaman SDM Melaksanakan Rakor terkait Kabag Hukum 2022
memahami perencanaan ditangani oleh SDM yang di OPD terkait perencanaan Propemperda dan
penyusunan Produk Hukum tersedia dan penyusunan produk Propemperkada; dan
Daerah (Propemperda dan hukum daerah; dan tidak Melaksanakan Bimtek Legal
Propemperkada) tersedianya anggaran untuk Drafting
bimtek legal drafting
6 Banyaknya ajuan ROO.22.00.02.07 Penyusunan produk hukum kurangnya JF perancang Mengusulkan penambahan Kabag Hukum 2023
Perda/Perbud/ Keputusan ditangani oleh SDM yang perundang-undangan JF Perancang Perundang-
Bupati/Keputusan Sekda tersedia undangan dalam ANJAB ABK
kurang dapat ditangani
dengan baik
7 Dalam penanganan perkara ROO.22.00.02.08 Gugatan Perkara tetap Tidak tersedianya anggaran Mengusulkan penambahan Kabag Hukum 2023
hukum tidak sesuai dengan diselesaikan sesuai peraturan karena gugatan perkara tidak Anggaran sesuai dengan
waktu perencanaan perundang-undangan tanpa sesuai dengan waktu kebutuhan penanganan
melihat ketersediaan perencanaan perkara
anggaran

8 Banyaknya surat/relaas ROO.22.00.02.09 Penyelesaian gugatan Kurangnya JF Analis Hukum Mengusulkan penambahan Kabag Hukum 2023
gugatan Perdata dan gugatan perkara dilaksanakan oleh dan Pelaksana Penyusun SDM yang terkait bantuan
Tata Usaha Negara pada SDM yang tersedia Bahan Bantuan Hukum hukum baik JF maupun
Bupati dan OPD Pelaksana
9 Adanya perencanaan dan ROO.22.00.02.10 Pelaksanaan Anggaran yang kurang Mengusulkan penambahan Kabag Hukum 2023
kebutuhan dalam pendokumentasian mencukupi menjadikan Anggaran sesuai dengan
pengelolaan yang kurang dilaksanakan sesuai dengan pengelolaan dokumentasi kebutuhan
anggaran anggaran yang tersedia dan Informasi hukum (JDIH)
belum sesuai standart
Permenkumham
10 Banyaknya produk hukum ROO.22.00.02.11 Pelaksanaan Wacana Penghapusan Mengusulkan penambahan Kabag Hukum 2023
daerah yang harus dikelola pendokumentasian Tenaga Non ASN tentu saja JF Tenaga IT dan Tenaga
baik manual maupun digital dilaksanakan sesuai dengan mempengaruhi pengelolaan Pustakawan dalam ANJAB
SDM yang ada (Tenaga Non Dokumentasi dan Informasi ABK
ASN) Hukum

11 Permasalahan Anggaran ROO.22.00.02.12 Konsultasi dan koordinasi Kebijakan dan prosedur Koordinasi dengan Bappeda Kepala Bagian Oktober s.d Desember
Perjalanan Dinas Luar dengan TAPD untuk pengendalian sudah dan BPKAD untuk Ekbang dan SDA 2022.
Daerah sebelum anggaran menemukan solusi terhadap dilakukan. menambah anggaran
perubahan tidak cukup untuk resiko yang terjadi. perjalanan dinas luar daerah.
memenuhi undangan dari
Instansi terkait.
12 Gagal Tender ROO.22.00.02.14 Pendampingan Pejabat Memberikan pendampingan Mengintensifkan Kepala Bagian Jan - Des 2022
Fungsional pada OPD. dalam penyusunan pendampingan Pejabat Pengadaan
perencaan pengadaan, akan Fungsional dari OPD Barang dan Jasa
tetapi terkadang penyusunan
perencanaan pengadaan
tidak matang dan berubah
menyesuaikan perubahan
anggaran

Melaksanakan Bimtek bagi Kepala Bagian Jan - Des 2022


PPK Pengadaan
Barang dan Jasa
13 Tekanan dari pihak eksternal ROO.22.00.02.15 Penerapan kode etik pokja Kebijakan dan aturan Kode Meningkatkan penerapan Kepala Bagian Jan - Des 2022
dalam proses pemilihan pengadaan barang/jasa Etik sudah diterapkan, tetapi kode etik pokja pengadaan Pengadaan
kemungkinan campur tangan barang/jasa Barang dan Jasa
pihak eskternal signifikan

Probity advice oleh LKPP. Memberikan advokasi yang Peningkatan Probity advice Kepala Bagian Jan - Des 2022
dilakukan advisor pada saat oleh LKPP. Pengadaan
proses pemilihan Barang dan Jasa
Pemilik/
Uraian Pengendalian yang Rencana Tindak Target Waktu
No Risiko Prioritas Kode Risiko Celah Pengendalian Penanggung
Sudah Ada *) Pengendalian (RTP) Penyelesaian
Jawab
a b c d e f g h
14 Permasalahan/gangguan ROO.22.00.02.16 SOP Penanganan Resiko Gangguan SPSE Meningkatkan Penerapan Kepala Bagian Jan - Des 2022
pada sistem LPSE yang Masalah/ganguan SPSE pada LPSE masih tetap ada SOP Penanganan Pengadaan
menyebabkan terhentinya/ pada LPSE, Jumlah personil dikarenakan sistem Masalah/ganguan SPSE Barang dan Jasa
terhambatnya proses di LPSE yang berbasis IT terintegrasi dengan pusat pada LPSE, pemenuhan
pengadaan barang/jasa atau Pranata Komputer, personil di LPSE yang
secara eklektronik Peningkatan Kualitas personil berbasis IT atau Pranata
Komputer, pembinaan dan
bintek bagi personil
15 Permasalahan penganggaran ROO.22.00.02.18 Penentuan skala prioritas Kebijakan dan Prosedur Memberikan pendampingan Kepala Bagian s.d Desember 2022
terkait dengan kegiatan yang kegiatan berdasarkan pengendalian pada kegiatan kepada tiap bagian dalam Perencanaan dan
bersifat kebijakan yang ketersediaan anggaran, perencanaan dilakukan penyusunan anggaran Keuangan
muncul, diluar perencanaan identifikasi kegiatan yang namun risiko masih tetap kegiatan untuk memperkecil
awal penetapan pagu muncul dikarenakan terjadi berulang. risiko kegiatan perencanaan
anggaran sebelumnya kebijakan serta melakukan
pengukuran ketersediaan
dana guna pengambilan Mengintensifkan koordinasi s.d Desember 2022
kebijakan anggaran dan komunikasi dengan
Bappeda dan BPKAD
16 Terhambatnya proses ROO.22.00.02.19 Konsultasi dan koordinasi Kebijakan dan Prosedur Mengintensifkan koordinasi Kepala Bagian
pencairan dengan BPKAD untuk pengendalian sudah dan komunikasi dengan Perencanaan dan s.d Desember 2022
menemukan solusi terhadap dilakukan, namun belum BPKAD Keuangan
risiko yang terjadi mampu menangani risiko
Mengikuti Bimbingan Teknis
yang teridentifikasi,
FMIS yang diadakan oleh Triwulan 2 2022
BPKAD
Melakukan pendampingan
dan mengadakan Bimtek Triwulan 1 2023
FMIS khusus BPP Setda
17 Kebutuhan Logistik yang tidak ROO.22.00.02.20 Melakukan komunikasi Ketidaksediaan penyedia Mengusulkan tambahan Kepala Bagian Nopember 2022
mencukupi dengan penyedia dan anggaran logistik melalui umum
mengusulkan tambahan anggaran perubahan 2022
anggaran

18 Terjadi kerusakan sarana ROO.22.00.02.21 Melakukan perbaikan Perbaikan yang tidak fokus Mengajukan perbaikan Kepala Bagian Tahun 2023
prasarana gedung kantor semampunya dengan dan tidak tuntas melalui perubahan anggaran umum
mempertimbangkan prioritas dan mengajukan
pemeliharaan kantor tahun
19 Serangan Hama Tikus di ROO.22.00.02.22 Melakukan pemberantasan Pelaksanaan yang bertahap berikutnya
Mengusulkan tambahan Kepala Bagian Tahun 2023
Lingkungan kantor Setda dan pengendalian hama dan tidak menyeluruh anggaran melalui anggaran umum
secara rutin di lingkungan perubahan 2022 dan
kantor Setda mengusulkan anggaran untuk
tahun berikutnya

20 Terdapat Arsip kantor yang ROO.22.00.02.23 Mengupayakan penyimpanan Kesulitan dalam Mengusulkan pengadaan Kepala Bagian Nopember 2022
belum tertata dalam boks arsip dengan tempat mengidentifikasi arsip Boks arsip file melalui umum
arsip yang standar seadanya anggaran perubahan 2022
Mengupayakan Box arsip file
melalui OPD terkait
21 Belum semua OPD ROO.22.00.02.25 Rapat koordinasi dan Desk Komunikasi dan koordinasi Melakukan pendampingan Kepala Bagian Januari-desember
melaksanakan Reformasi PMPRB pada OPD Organisasi
Birokasi
22 Nilai RB Kabupaten Tegal ROO.22.00.02.26 Rapat koordinasi dan desk Komunikasi dan koordinasi Melakukan pendampingan Kepala Bagian Januari-desember
tidak sesuai target PMPRB pada OPD Organisasi
23 Pelaksanaan pengadaan ROO.22.00.02.30 Rapat koordinasi dengan Komunikasi dan koordinasi Mengintensifkan koordinasi Kepala Bagian Mei-agustus
barang dan jasa tidak sesuai Bagian Pengadaan Barang dengan Bagian Pengadaan Organisasi
dengan jadwal dan jasa barang dan jasa
24 Dokumen ANJAB tidak ROO.22.00.02.32 Rapat koordinasi dan desk Komunikasi dan koordinasi Mengintensifkan komunikasi Kepala Bagian Agustus
selesai tepat waktu ANJAB dengan stake holder terkait Organisasi

Slawi, 00 DESEMBER 2022

Sekretaris Daerah

dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19630919 199001 1 001
NIP. 19650630 199011 2 001

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas (sama dengan kolom b Form B4 Risiko Prioritas)
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan uraian pengendalian‐pengendalian yang sudah ada/ terpasang. Agar diungkap tidak hanya nama SOP nya, Contoh SOP Pemeliharaan: Gedung dibersihkan 2 kali sehari.
Kolom e diisi dengan alasan tidak efektif:
(1) Kebijakan dan Prosedur pengendalian sudah dilakukan, namun belum mampu menangani risiko yang teridentifikasi,
(2) Prosedur pengendalian belum/tidak dapat dilaksanakan,
(3) Kebijakan belum diikuti dengan prosedur baku yang jelas,
(4) Kebijakan dan prosedur yang ada tidak sesuai dengan peraturan diatasnya

Kolom f diisi dengan pengendalian yang masih dibutuhkan


Kolom g diisi dengan pihak/unit penanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pengendalian
Kolom h diisi dengan target waktu penyelesaian RTP
Lampiran 3.6
Form AB1 ROO

RENCANA DAN REALISASI PENGKOMUNIKASIAN ATAS KEGIATAN PENGENDALIAN YANG DIBUTUHKAN (RISIKO OPERASIONAL OPD)

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Renja/RKA Tahun 2022
Program : Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah

Kegiatan Pengendalian yang Media/Bentuk Sarana Rencana Waktu Realisasi Waktu


No Penyedia Informasi Penerima Informasi Keterangan
Dibutuhkan Pengkomunikasian Pelaksanaan Pelaksanaan

a b c d e f g h
1 Mengintensifkan koordinasi dengan OPD Rapat Koordinasi, Cek Bappeda, DPU PR, Kecamatan Januari - Desember Januari - Desember
penghimpun Data dalam rangka lokasi Bapermasdes Januari - Desember
penyusunan LPPD.
2 Koordinasi dengan semua pihak yang Rapat koordinasi Bagian Kesra Lembaga Penerima Hibah April 2022 Agustus 2022
terkait dalam bentuk rapat koordinasi dan Telah dilaksanakan dan
MoU ditindaklanjut,
3 Lebih intensif dalam melakukan koordinasi Rapat koordinasi Bagian Kesra Lembaga Penerima Hibah April 2022 Agustus 2022
dan pendampingan dengan semua pihak Telah dilaksanakan dan
yang terkait dan lembaga ditindaklanjut,

4 Koordinasi dengan semua pihak yang Rapat koordinasi Bagian Kesra Seksi PHU Kemenag Kab. April 2022 Agustus 2022
terkait dalam bentuk rapat koordinasi dan Tegal Telah dilaksanakan dan
MoU ditindaklanjut,

5 Melaksanakan Rakor terkait Propemperda undangan/pelatihan/bimtek Bagian Hukum OPD sd Desember 2022 2023 menunggu anggaran
dan Propemperkada; dan Melaksanakan tersedia untuk kegiatan
Bimtek Legal Drafting Legal drafting
6 Mengusulkan penambahan JF Perancang undangan/notulen Bagian Hukum Bagian Organisasi sd Desember 2022 2023
Perundang-undangan dalam ANJAB ABK permintaan kebutuhan Menunggu tindaklanjut
pegawai Bagian Organisasi

7 Mengusulkan penambahan Anggaran usulan penambahan Bagian Hukum Bagian PRK sd Desember 2022 2023
Menunggu tindaklanjut
sesuai dengan kebutuhan penanganan anggaran/RKA/DPA
Bagian PRK
perkara
8 Mengusulkan penambahan SDM yang undangan/notulen Bagian Hukum Bagian Organisasi sd Desember 2022 2023
Menunggu tindaklanjut
terkait bantuan hukum baik JF maupun permintaan kebutuhan
Bagian Organisasi
Pelaksana pegawai
Kegiatan Pengendalian yang Media/Bentuk Sarana Rencana Waktu Realisasi Waktu
No Penyedia Informasi Penerima Informasi Keterangan
Dibutuhkan Pengkomunikasian Pelaksanaan Pelaksanaan

a b c d e f g h
9 Mengusulkan penambahan Anggaran usulan penambahan Bagian Hukum Bagian PRK dan Bagian sd Desember 2022 2023 Menunggu tindaklanjut
sesuai dengan kebutuhan anggaran/RKA/DPA Umum Bagian PRK dan Bagian
Umum
10 Mengusulkan penambahan JF Tenaga IT undangan/notulen Bagian Hukum Bagian Organisasi sd Desember 2022 2023
Menunggu tindaklanjut
dan Tenaga Pustakawan dalam ANJAB permintaan kebutuhan
Bagian Organisasi
ABK pegawai
11 Koordinasi dengan Bappeda dan BPKAD Koordinasi dan komunikasi Bagian Ekbang dan SDA Bappeda dan BPKAD Oktober s.d Desember Oktober s.d Desember
Telah dilaksanakan dan
untuk menambah anggaran perjalanan 2022 2022
ditindaklanjut,
dinas luar daerah.
12 Mengintensifkan pendampingan Pejabat Desk RUP dan Rapat LKPP dan Pejabat OPD Jan - Des 2022 Jan - Des 2022 Telah dilaksanakan dan
Fungsional dari OPD Koodinasi Fungsional ditindaklanjut,
13 Melaksanakan Bimtek bagi PPK Undangan Bimtek Bagian Pengadaan Barang PPK OPD Jan - Des 2022 Jan - Des 2022 Telah dilaksanakan dan
dan Jasa dan LKPP ditindaklanjut,
14 Meningkatkan penerapan kode etik pokja Sosialisasi dan Bimtek Bagian Pengadaan Barang Pejabat Fungsional Jan - Des 2022 Jan - Des 2022 Telah dilaksanakan dan
pengadaan barang/jasa dan Jasa dan LKPP Pengadaan ditindaklanjut,
15 Peningkatan Probity advice oleh LKPP. Bimbingan Teknis Bagian Pengadaan Barang Pejabat Fungsional Jan - Des 2022 Jan - Des 2022 Telah dilaksanakan dan
dan Jasa dan LKPP Pengadaan ditindaklanjut,
16 Meningkatkan Penerapan SOP Sosialisasi Dinas Kominfo dan LKPP IT Bagian Pengadaan Jan - Des 2022 Jan - Des 2022
Penanganan Masalah/ganguan SPSE Barang dan Jasa
pada LPSE, pemenuhan personil di LPSE Telah dilaksanakan dan
yang berbasis IT atau Pranata Komputer, ditindaklanjut,
pembinaan dan bintek bagi personil
17 Memberikan pendampingan kepada tiap Focus Group Discussion, Bagian Perencanaan dan Kepala Bagian, PPTK, s.d Desember 2022 s.d Desember 2022 Telah dilaksanakan dan
bagian dalam penyusunan anggaran Undangan Desk, Forum Keuangan Bendahara, dan pelaksana ditindaklanjuti,
kegiatan untuk memperkecil risiko Whatsapp Perencanaan perencanaan Bagian di
kegiatan perencanaan Setda lingkungan Setda

18 Mengintensifkan koordinasi dan Rapat Koordinasi, surat Bagian Perencanaan dan s.d Desember 2022 s.d Desember 2022 Telah dilaksanakan dan
komunikasi dengan Bappeda dan BPKAD Keuangan, BPKAD, ditindaklanjuti,
Bappeda
19 Mengintensifkan koordinasi dan Rapat Koordinasi, surat Bagian Perencanaan dan BPKAD. s.d Desember 2022 s.d Desember 2022 Telah dilaksanakan dan
komunikasi dengan BPKAD Keuangan, BPKAD ditindaklanjuti,
20 Mengikuti Bimbingan Teknis FMIS yang undangan Bimtek BPKAD OPD Triwulan 2 2022 Triwulan 2 2022 Telah dilaksanakan dan
diadakan oleh BPKAD ditindaklanjuti,
21 Melakukan pendampingan dan Rapat, undangan desk, Bagian Perencanaan dan Bendahara Pengeluaran Triwulan 1 2023 - belum dilaksanakan
mengadakan Bimtek FMIS khusus BPP undangan Bimtek, Forum Keuangan Pembantu (BPP) Setda
Setda Whatsapp BPP Setda
Kegiatan Pengendalian yang Media/Bentuk Sarana Rencana Waktu Realisasi Waktu
No Penyedia Informasi Penerima Informasi Keterangan
Dibutuhkan Pengkomunikasian Pelaksanaan Pelaksanaan

a b c d e f g h
22 Mengusulkan tambahan anggaran logistik Usulan tambahan Bagian Umum Bagian PRK, Sekda dan Juli - Agustus 2022 November - Desember Telah dilaksanakan dan
melalui anggaran perubahan 2022 anggaran perubahan 2022 Bappeda 2022 ditindaklanjut,
23 Mengajukan perbaikan melalui perubahan Usulan tambahan Bagian Umum Bagian PRK, Sekda dan Januari - Agustus 2022 November 2022 dan
anggaran dan mengajukan pemeliharaan anggaran perubahan 2022 Bappeda tahun 2023 Telah dilaksanakan dan
kantor tahun berikutnya dan anggaran 2023 ditindaklanjut,

24 Mengusulkan tambahan anggaran melalui Usulan tambahan Bagian Umum Bagian PRK, Sekda dan Januari - Agustus 2022 November 2022 dan
anggaran perubahan 2022 dan anggaran perubahan 2022 Bappeda tahun 2023 Telah dilaksanakan dan
mengusulkan anggaran untuk tahun dan anggaran 2023 ditindaklanjut,
berikutnya

25 Mengusulkan pengadaan Boks arsip file Usulan tambahan Bagian Umum Bagian PRK, Sekda dan Juli - Agustus 2022 November 2022 Telah dilaksanakan dan
melalui anggaran perubahan 2022 anggaran perubahan 2022 Bappeda ditindaklanjut,
26 Melakukan pendampingan pada OPD Rapat, WA Group Bagian Organisasi OPD Januari-desember Januari-desember Telah dilaksanakan
27 Melakukan pendampingan pada OPD Rapat, WA Group Bagian Organisasi OPD Januari-desember Januari-desember Telah dilaksanakan

28 Mengintensifkan koordinasi dengan Rapat Bagian Organisasi dan Stake Holder Mei-agustus Mei-agustus Telah dilaksanakan
Bagian Pengadaan barang dan jasa Bagian Pengadaan Barang
dan Jasa
29 Mengintensifkan komunikasi dengan stake Rapat Stake Holder Bagian Organisasi dan Agustus Agustus Telah dilaksanakan
holder terkait OPD

Slawi, 00 DESEMBER 2022


Sekretaris Daerah

Keterangan dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM


Kolom a diisi dengan nomor urut Pembina Utama Madya
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan (sama dengan kolom f Form B5 RTP atas CSA) NIP. 19630919 199001 1 001
Kolom c diisi dengan Media/Bentuk Sarana Pengkomunikasian
Kolom d diisi dengan Penyedia Informasi SRI YUNIATI, SH., M.Kn.
Kolom e diisi dengan Penerima Informasi Pembina Tingkat I
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan NIP. 19650630 199011 2 001
Kolom g diisi dengan Realisasi Waktu Pelaksanaan
Kolom h diisi dengan Keterangan tambahan, seperti keterangan pelaksanaan dan tindaklanjutnya, kegiatan dokumentasinya,
serta keterangan lainnya.
Lampiran 3.7
Form AB2 ROO

RENCANA DAN REALISASI PEMANTAUAN ATAS KEGIATAN PENGENDALIAN INTERN YANG DIBUTUHKAN (RISIKO OPERASIONAL OPD)

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Renja/RKA Tahun 2022
Program : Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Rencana Waktu
Bentuk/Metode Pemantauan Penanggung Jawab Realisasi Waktu
No Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan Pelaksanaan Keterangan
yang Diperlukan Pemantauan Pelaksanaan
Pemantauan
a b c d e f g
1 Mengintensifkan koordinasi dengan OPD Konfirmasi pelaksanaan, Laporan Kepala Bagian Pemerintahan Triwulan 2 Triwulan 2 Rakor telah dilaksanakan dan
penghimpun Data dalam rangka penyusunan pelaksanaan kegiatan diimplementasikan, Dokumen
LPPD. LPPD telah disusun.

2 Koordinasi dengan semua pihak yang terkait Monitoring administrasi dan lapangan Bagian Kesejahteraan Jan - Nop 2022 Jan - Nop 2022 Monitoring telah dilaksanakan
dalam bentuk rapat koordinasi dan MoU Rakyat Setda Kab. Tegal

3 Lebih intensif dalam melakukan koordinasi dan Monitoring administrasi dan lapangan Bagian Kesejahteraan Jan - Nop 2022 Jan - Nop 2022 Monitoring telah dilaksanakan
pendampingan dengan semua pihak yang terkait Rakyat Setda Kab. Tegal
dan lembaga
4 Koordinasi dengan semua pihak yang terkait Monitoring administrasi dan lapangan Bagian Kesejahteraan Jan - Nop 2022 Jan - Nop 2022 Monitoring telah dilaksanakan
dalam bentuk rapat koordinasi dan MoU Rakyat Setda Kab. Tegal

5 Melaksanakan Rakor terkait Propemperda dan mengirimkan permintaan Kabag Hukum setiap tahun setiap tahun penyusunan propemperda telah
Propemperkada; dan Melaksanakan Bimtek propemperda dan propemperkada dilaksanakan sedangkan
Legal Drafting setiap tahun dan mengadakan rakor propemperkada baru tahun 2022
dengan OPD terkait pasca terbitnya UU No. 13 Tahun
2022
6 Mengusulkan penambahan JF Perancang koordinasi dengan Bagian Organisasi Kabag Hukum tahun 2022 tahun 2023 Telah dilaksanakan
Perundang-undangan dalam ANJAB ABK terkait hasil usulan SDM yang
dibutuhkan dalam ANJB ABK
7 Mengusulkan penambahan Anggaran sesuai Koordinasi dengan Bagian PRK terkait Kabag Hukum setiap tahun setiap tahun Telah dilaksanakan
dengan kebutuhan penanganan perkara anggaran yang dibutuhkan

8 Mengusulkan penambahan SDM yang terkait koordinasi dengan Bagian Organisasi Kabag Hukum tahun 2022 tahun 2023 Telah dilaksanakan
bantuan hukum baik JF maupun Pelaksana terkait hasil usulan SDM yang
dibutuhkan dalam ANJB ABK
9 Mengusulkan penambahan Anggaran sesuai Koordinasi dengan Bagian PRK terkait Kabag Hukum setiap tahun setiap tahun Telah dilaksanakan
dengan kebutuhan anggaran yang dibutuhkan
10 Mengusulkan penambahan JF Tenaga IT dan koordinasi dengan Bagian Organisasi Kabag Hukum tahun 2022 tahun 2023 Telah dilaksanakan
Tenaga Pustakawan dalam ANJAB ABK terkait hasil usulan SDM yang
dibutuhkan dalam ANJAB ABK
11 Koordinasi dengan Bappeda dan BPKAD untuk Konfirmasi Pelaksanaan, Laporan Kepala Bagian Ekbang dan Januari s.d Desember Januari s.d Desember Monitoring telah dilaksanakan
menambah anggaran perjalanan dinas luar pelaksanaan kegiatan SDA
daerah.

12 Mengintensifkan pendampingan Pejabat Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kepala Bagian Pengadaan Januari - Desember 2022 21 sd 31 September Monitoring telah dilaksanakan
Fungsional dari OPD Barang dan Jasa 2022
13 Melaksanakan Bimtek bagi PPK Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kepala Bagian Pengadaan Januari - Desember 2022 25 Agustus 2022 Monitoring telah dilaksanakan
Barang dan Jasa

14 Meningkatkan penerapan kode etik pokja Konfirmasi Pelaksanaan Kepala Bagian Pengadaan Januari - Desember 2022 Januari - Desember 2022 Monitoring telah dilaksanakan
pengadaan barang/jasa Barang dan Jasa

15 Peningkatan Probity advice oleh LKPP. Konfirmasi Pelaksanaan Kepala Bagian Pengadaan Januari - Desember 2022 Januari - Desember 2022 Monitoring telah dilaksanakan
Barang dan Jasa
16 Meningkatkan Penerapan SOP Penanganan Konfirmasi Pelaksanaan Kepala Bagian Pengadaan Januari - Desember 2022 Januari - Desember 2022 Monitoring telah dilaksanakan
Masalah/ganguan SPSE pada LPSE, Barang dan Jasa
pemenuhan personil di LPSE yang berbasis IT
atau Pranata Komputer, pembinaan dan bintek
bagi personil
17 Memberikan pendampingan kepada tiap bagian Konfirmasi pelaksanaan Kabag Perencanaan dan Januari-Desember Januari-Desember Monitoring telah dilaksanakan
dalam penyusunan anggaran kegiatan untuk Keuangan
memperkecil risiko kegiatan perencanaan
18 Mengintensifkan koordinasi dan komunikasi Januari-Desember Januari-Desember
dengan Bappeda dan BPKAD
19 Mengintensifkan koordinasi dan komunikasi Konfirmasi pelaksanaan, Laporan Kabag Perencanaan dan Januari-Desember Januari-Desember Monitoring telah dilaksanakan,
dengan BPKAD pelaksanaan kegiatan Keuangan didokumentasikan dan
didistribusikan
20 Mengikuti Bimbingan Teknis FMIS yang Triwulan 2 Akhir triwulan II
diadakan oleh BPKAD
21 Melakukan pendampingan dan mengadakan Triwulan I 2023 -
Bimtek FMIS khusus BPP Setda
22 Mengusulkan tambahan anggaran logistik Mengawal proses penganggaran Kabag. Umum Juli - Agustus 2022 Juli - Agustus 2022 Pengusulan telah dilakukan dan
melalui anggaran perubahan 2022 perubahan telah tercantum dalam Draft RKA
perubahan 2022
23 Mengajukan perbaikan melalui perubahan Mengawal proses penganggaran Kabag. Umum Januari - Agustus 2022 Januari - Agustus 2022 Pengusulan telah dilakukan dan
anggaran dan mengajukan pemeliharaan perubahan telah tercantum dalam Draft RKA
kantor tahun berikutnya perubahan 2022
24 Mengusulkan tambahan anggaran melalui Mengawal proses penganggaran Kabag. Umum Januari - Agustus 2022 Januari - Agustus 2022 Pengusulan telah dilakukan dan
anggaran perubahan 2022 dan mengusulkan perubahan telah tercantum dalam Draft RKA
anggaran untuk tahun berikutnya perubahan 2022
25 Mengusulkan pengadaan Boks arsip file melalui Mengawal proses penganggaran Kabag. Umum Juli - Agustus 2022 Juli - Agustus 2022 Pengusulan telah dilakukan dan
anggaran perubahan 2022 perubahan telah tercantum dalam Draft RKA
perubahan 2022
26 Melakukan pendampingan pada OPD Konfirmasi pelaksanaan, Laporan Bagian Organisasi Januari-desember Januari-desember Telah dilaksanakan
pelaksanaan kegiatan
27 Melakukan pendampingan pada OPD Konfirmasi pelaksanaan, Laporan Bagian Organisasi Januari-desember Januari-desember Telah dilaksanakan
pelaksanaan kegiatan
28 Mengintensifkan koordinasi dengan Bagian Konfirmasi pelaksanaan, Laporan Bagian Organisasi dan Mei-agustus Mei-agustus Telah dilaksanakan
Pengadaan barang dan jasa pelaksanaan kegiatan Bagian Pengadaan Barang
dan Jasa
29 Mengintensifkan komunikasi dengan stake Konfirmasi pelaksanaan, Laporan Bagian Organisasi Agustus Agustus Telah dilaksanakan
holder terkait pelaksanaan kegiatan

Slawi, 00 DESEMBER 2022

Sekretaris Daerah

dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19630919 199001 1 001
Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan (sama dengan kolom f Form B5 RTP atas CSA)
Kolom c diisi dengan Bentuk/Metode Pemantauan yang Diperlukan
Kolom d diisi dengan Penanggung Jawab Pemantauan SRI YUNIATI, SH., M.Kn.
Kolom e diisi dengan Waktu Pelaksanaan Pemantauan Pembina Tingkat I
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan NIP. 19650630 199011 2 001
Kolom g diisi dengan Keterangan tambahan, seperti keterangan hasil kegiatan pemantauan, pelaksanaan
monitoring, pendokumentasian, pendistribusian, dan keterangan lainnya.
Lampiran 3.8 Form AB3 ROO

PENCATATAN KEJADIAN RISIKO (RISK EVENT) DAN PELAKSANAAN RTP (RISIKO OPERASIONAL OPD)

Nama Pemda : Pemerintah Kabupaten Tegal


Tahun Penilaian : 2022
Periode yang dinilai : Periode Renja/RKA Tahun 2022
Urusan Pemerintahan : Unsur Pendukung Urusan Pemerintahan
OPD yang Dinilai : Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal
Tujuan Strategis : Mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan budaya antikorupsi dalam pemerintahan
Sasaran Strategis :
Program : Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah

Kejadian Risiko Rencana


Realisasi
No “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Keterangan RTP Pelaksanaan Keterangan
Tanggal Pelaksanaan RTP
Sebab Dampak RTP
terjadi
1 Kurangnya kerjasama yang baik antar ROO.22.00.0 tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi Mengintensifkan koordinasi dengan Triwulan 1 2022 Triwulan 1 2022 telah dilaksanakan
OPD dalam penyusunan LPPD 2.02 OPD penghimpun Data dalam rangka dan ditindaklanjuti
penyusunan LPPD.
2 Terhambatnya pelaksanaan Hibah dan ROO.22.00.0 tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi Koordinasi dengan semua pihak yang s.d Desember s.d Desember 2022 koordinasi telah
bansos yang telah direncanakan dan 2.03 terkait dalam bentuk rapat koordinasi 2022 dilaksanakan dan
disesuaikan dengan aturan dan regulasi dan MoU ditindaklanjuti untuk
yang berlaku mengatasi risiko
yang muncul
3 Keterlambatan pelaporan oleh Lembaga ROO.22.00.0 tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi Lebih intensif dalam melakukan s.d Desember s.d Desember 2022 telah dilaksanakan
penerima hibah/bansos 2.04 koordinasi dan pendampingan dengan 2022 dan ditindaklanjuti
semua pihak yang terkait dan
lembaga
4 Kurang maksimalnya pelayanan kepada ROO.22.00.0 tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi Koordinasi dengan semua pihak yang s.d Desember pelaksanaan
jamaah haji Kabupaten Tegal 2.05 terkait dalam bentuk rapat koordinasi 2022 pemberangkatan
dan MoU Triwulan II 2022 haji telah
dilaksanakan pada
bulan Juli 2022
5 Banyaknya OPD yang tidak memahami ROO.22.00.0 sepanjang Kurangnya Kurang terjadi Melaksanakan Rakor terkait September 2022 setiap tahun telah dilaksanakan
perencanaan penyusunan Produk Hukum 2.06 2022 SDM yang maksimal Propemperda dan Propemperkada; dan ditindalanjuti,
Daerah (Propemperda dan memahami dalam dan Melaksanakan Bimtek Legal kecuali Bimtek
Propemperkada) dalam penyusunan Drafting Legal Drafting
penyusunan Produk karena belum
perencanaan Hukum tersedia anggaran
produk
Kejadian Risiko Rencana
Realisasi
No “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Keterangan RTP Pelaksanaan Keterangan
Tanggal Pelaksanaan RTP
Sebab Dampak RTP
terjadi
6 Banyaknya ajuan Perda/Perbud/ ROO.22.00.0 sepanjang kurangnya Kurang terjadi Mengusulkan penambahan JF Desember 2022 2023 telah dilaksanakan
Keputusan Bupati/Keputusan Sekda 2.07 2022 Sumber maksimal Perancang Perundang-undangan efektivitas RTP
kurang dapat ditangani dengan baik Daya dalam dalam ANJAB ABK belum daat diukur
Manusia penyusunan (menunggu Bagian
dalam Produk Organisasi)
penyusunan Hukum
perencanaan
produk Mengusulkan penambahan Anggaran Maret, Agustus,
7 Dalam penanganan perkara hukum tidak ROO.22.00.0 sepanjang gugatan Kurang terjadi setiap tahun telah dilaksanakan
sesuai dengan waktu perencanaan 2.08 2022 perkara maksimal sesuai dengan kebutuhan 2022 efektivitas RTP
hukum yang dalam penanganan perkara belum daat diukur
terjadi penyusunan (menunggu realisasi
sewaktu- Produk fisik dan anggaran
waktu diluar Hukum 2022)
8 Banyaknya surat/relaas gugatan Perdata ROO.22.00.0 sepanjang perencanaan
kurangnya tidak semua terjadi Mengusulkan penambahan SDM yang Desember 2022 2023 telah dilaksanakan
dan gugatan Tata Usaha Negara pada 2.09 2022 Sumber penanganan terkait bantuan hukum baik JF efektivitas RTP
Bupati dan OPD Daya perkara maupun Pelaksana belum daat diukur
Manusia dilakukan (menunggu Bagian
dalam tepat waktu Organisasi)
menelaah/m sesuai
9 Adanya perencanaan dan kebutuhan ROO.22.00.0 sepanjang Kurangnya Pendokumen terjadi Mengusulkan penambahan Anggaran Maret, Agustus, setiap tahun telah dilaksanakan
dalam pengelolaan yang kurang 2.10 2022 anggaran tasian dan sesuai dengan kebutuhan 2022 efektivitas RTP
anggaran yang Informasi belum daat diukur
memadai hukum (menunggu realisasi
dalam kurang fisik dan anggaran
mewujudkan maksimal 2022)
pengelolaan karena
dokumentasi sarpras
dan kurang
10 Banyaknya produk hukum daerah yang ROO.22.00.0 sepanjang informasi
Kurangnya mendukung
Pendokumen terjadi Mengusulkan penambahan JF Desember 2022 2023 telah dilaksanakan
harus dikelola baik manual maupun 2.11 2022 anggaran tasian dan Tenaga IT dan Tenaga Pustakawan efektivitas RTP
digital yang Informasi dalam ANJAB ABK belum daat diukur
memadai hukum (menunggu Bagian
dalam kurang Organisasi)
mewujudkan maksimal
pengelolaan karena
dokumentasi kurang SDM
dan yang
informasi menangani
hukum (Tenaga IT)
sesuai dan
Kejadian Risiko Rencana
Realisasi
No “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Keterangan RTP Pelaksanaan Keterangan
Tanggal Pelaksanaan RTP
Sebab Dampak RTP
terjadi
11 Permasalahan Anggaran Perjalanan ROO.22.00.0 tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi Koordinasi dengan Bappeda dan s.d Desember
Dinas Luar Daerah sebelum anggaran 2.12 BPKAD untuk menambah anggaran 2022
perubahan tidak cukup untuk memenuhi perjalanan dinas luar daerah.
undangan dari Instansi terkait.
12 Gagal Tender ROO.22.00.0 2 September Hasil Koreksi Jadwal Pekerjaan Mengintensifkan pendampingan Jan - Des 2022 21 sd 31 September telah dilaksanakan
2.14 2022 aritmatik 2 Pelaksanaan Konsolidasi Pejabat Fungsional dari OPD 2022 dan ditindalanjuti
penawar pekerjaan Pemeliharaa
yang masuk tetunda. n Berkala
diatas HPS Setelah Jalan
dilakukan
evaluasi
dengan PPK
dan melihat
kecukupan Melaksanakan Bimtek bagi PPK Jan - Des 2022 25 Agustus 2022' telah dilaksanakan
dan ditindalanjuti
13 Tekanan dari pihak eksternal dalam ROO.22.00.02 tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi Meningkatkan penerapan kode etik Jan - Des 2022 Jan- Des 2022 telah dilaksanakan
proses pemilihan .15 pokja pengadaan barang/jasa dan ditindalanjuti
Peningkatan Probity advice oleh Jan - Des 2022 Jan- Des 2022 telah dilaksanakan
LKPP. dan ditindalanjuti
14 Permasalahan/gangguan pada sistem ROO.22.00.02 14 Human error Aplikasi Proses Meningkatkan Penerapan SOP Jan - Des 2022 Jan- Des 2022 telah dilaksanakan
LPSE yang menyebabkan terhentinya/ .16 September dari Dinas SPSE tidak Maintenance Penanganan Masalah/ganguan SPSE dan ditindalanjuti
terhambatnya proses pengadaan 2022 Kominfo dapat pada LPSE, pemenuhan personil di
barang/jasa secara eklektronik diakses LPSE yang berbasis IT atau Pranata
Komputer, pembinaan dan bintek bagi
personil
15 Permasalahan penganggaran terkait ROO.22.00.02 bulan Usulan Buka-tutup Sudah Memberikan pendampingan kepada s.d. Desember Sudah dikoordinasikan telah dilaksanakan
dengan kegiatan yang bersifat kebijakan .18 Agustus - anggaran usulan dikoordinasik tiap bagian dalam penyusunan 2022 dengan Bappeda dan dan ditindalanjuti
yang muncul, diluar perencanaan awal September perubahan perubahan an dengan anggaran kegiatan untuk memperkecil BPKAD , dengan
penetapan pagu anggaran sebelumnya yang anggaran Bappeda risiko kegiatan perencanaan mengajukan kebijakan
berubah- diluar selaku
Mengintensifkan koordinasi dan s.d. Desember penambahan
TA 2022 anggaran telah dilaksanakan
komunikasi dengan Bappeda dan 2022
BPKAD
16 Terhambatnya proses pencairan ROO.22.00.0 Bulan Sistem FMIS Terhambatny Sudah Mengintensifkan koordinasi dan s.d. Desember Sudah dikoordinasikan telah dilaksanakan
2.19 September yang a pengajuan dikoordinasik komunikasi dengan BPKAD 2022 dengan BPKAD,
bermasalah SPM GU an dengan Mengikuti Bimbingan Teknis FMIS Triwulan 2 2022 hasilnya menunggu
telah dilaksanakan telah dilaksanakan
masih dalam Setda BPKAD, yang diadakan oleh BPKAD Bimtek FMIS oleh
perbaikan, hasilnya Melakukan pendampingan dan Triwulan 1 2023 BPKAD pada bulan Juli telah dilaksanakan
telah dilaksanakan
terkait menunggu mengadakan Bimtek FMIS khusus Bimtek Bendahara
pemotongan perbaikan BPP Setda Pengeluaran Pembantu
dan dari BPKP di lingkungan Setda
Kejadian Risiko Rencana
Realisasi
No “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Keterangan RTP Pelaksanaan Keterangan
Tanggal Pelaksanaan RTP
Sebab Dampak RTP
terjadi
17 Kebutuhan Logistik yang tidak mencukupi ROO.22.00.0 tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi Mengusulkan tambahan anggaran Juli - Agustus Juli - Agustus 2022 telah dilaksanakan
2.20 logistik melalui anggaran perubahan 2022 dan ditindalanjuti
2022
18 Terjadi kerusakan sarana prasarana ROO.22.00.0 tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi Mengajukan perbaikan melalui Januari - Agustus Januari - Agustus 2022 telah dilaksanakan
gedung kantor 2.21 perubahan anggaran dan mengajukan 2022 dan ditindalanjuti
pemeliharaan kantor tahun berikutnya
19 Serangan Hama Tikus di Lingkungan ROO.22.00.0 tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi Mengusulkan tambahan anggaran Januari - Agustus Januari - Agustus 2022 telah dilaksanakan
kantor Setda 2.22 melalui anggaran perubahan 2022 2022 dan ditindalanjuti
dan mengusulkan anggaran untuk
tahun berikutnya
20 Terdapat Arsip kantor yang belum tertata ROO.22.00.0 tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi Mengusulkan pengadaan Boks arsip Juli - Agustus Juli - Agustus 2022 telah dilaksanakan
dalam boks arsip yang standar 2.23 file melalui anggaran perubahan 2022 2022 dan ditindalanjuti
21 Belum semua OPD melaksanakan ROO.22.00.02 Januari - OPD tidak Nilai RB Sering Melakukan pendampingan pada OPD Januari - Januari - Desember telah dilaksanakan
Reformasi Birokasi .25 Desember membuat Kabupaten Terjadi Desember dan ditindalanjuti
22 Nilai RB Kabupaten Tegal tidak sesuai ROO.22.00.02 tidak terjadi data
tidak untuk
terjadi Tegal tidak
tidak terjadi tidak terjadi Melakukan pendampingan pada OPD Januari - Januari - Desember telah dilaksanakan
target .26 Desember dan ditindalanjuti
23 Pelaksanaan pengadaan barang dan ROO.22.00.02 tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi Mengintensifkan koordinasi dengan Mei - Agustus Mei - Agustus telah dilaksanakan
jasa tidak sesuai dengan jadwal .30 Bagian Pengadaan barang dan jasa dan ditindalanjuti
24 Dokumen ANJAB tidak selesai tepat ROO.22.00.02 tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi tidak terjadi Mengintensifkan komunikasi dengan Juni - Agustus Agustus telah dilaksanakan
waktu .32 stake holder terkait dan ditindalanjuti
Masalah/Risiko Baru:
……………………………………………….
Masalah/Risiko Baru:
……………………………………………….

Slawi, 00 DESEMBER 2022


Sekretaris Daerah

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM
Kolom b diisi dengan risiko yang teridentifikasi Pembina Utama Madya
Kolom c diisi dengan kode risiko NIP. 19630919 199001 1 001
Kolom d diisi dengan tanggal terjadinya risiko pada tahun berjalan Slawi, 00 September 2022
Kolom e diisi dengan penyebab peristiwa risiko saat terjadi pada tahun berjalan Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan
Kolom f diisi dengan dampak peristiwa risiko pada tahun berjalan
Kolom g diisi dengan keterangan tambahan
KEPUTUSAN
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 900/ 283 TAHUN 2022
TENTANG
STRUKTUR PENGELOLA RISIKO
PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TEGAL

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TEGAL,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan risiko pada


tingkat Eselon II, III dan IV sebagaimana diamanatkan dalam
Peraturan Bupati Tegal Nomor 32 Tahun 2022 tentang Peedoman
Pengelolaan Risiko di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal,
maka perlu dibentuk struktur pengelolaan risiko Pemerintah
Kabupaten Tegal;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal
tentang Pembentukan Struktur Pengelolaan Risiko Tingkat
Organisasi Perangkat Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


:
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah;

3. Peraturan Deputi Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan


Daerah Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan Risiko
pada Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Bupati Tegal Nomor 82 Tahun 2021 tentang Kedudukan,


Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat
Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Tegal serta Staf Ahi Kabupaten Tegal;

5. Peraturan Bupati Tegal Nomor 32 Tahun 2022 tentang Pedoman


Pengelolaan Risiko di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
KESATU : Membentuk Struktur Pengelolaan Risiko pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Tegal sebagaimana tercantum dalam Lampiran atas
Keputusan ini.

KEDUA : Struktur Pengelolaan Risiko pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal


sebagaimana tercantum dalam Diktum KESATU terdiri atas :
1. Unit Pemilik Risiko Tingkat Eselon II yaitu :
a. Sekretaris Daerah selaku pemilik risiko tingkat OPD sebagai
ketua;
b. Kepala Bagian yang menangani perencanaan pada Sekretariat
Daerah sebagai koordinator;
c. Seluruh Kepala Bagian pada Sekretariat Daerah sebagai
anggota.

2. Unit Pemilik Risiko Tingkat Eselon III yaitu :


a. Kepala Bagian, selaku pemilik risiko tingkat kegiatan sebagai
ketua;
b. Kepala sub bagian/sub koordinator yang ditunjuk untuk
menangani perencanaan atau kepala sub bagian/sub koordinator
yang ditunjuk pada masing-masing bagian sebagai koordinator
teknis merangkap anggota;
c. Kepala sub bagian/sub koordinator yang bersangkutan pada
masing-masing bagian sebagai anggota.

KETIGA : Struktur Pengelola Risiko pada Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal


sebagaimana tercantum dalam Diktum KEDUA memiliki wewenang
atau tugas sebagai berikut :
1. Unit Pemilik Risiko Tingkat Eselon II memiliki tugas :
a. Menyusun strategi pengelolaan risiko di tingkat unit eselon II
pada Perangkat Daerah masing-masing;
b. Menyusun rencana kerja pengelolaan risiko di tingkat unit eselon
II pada Perangkat Daerah masing-masing;
c. Melakukan identifikasi dan analisis risiko terhadap pencapaian
tujuan dan sasaran strategis Perangkat Daerah;
d. Melakukan kegiatan penanganan dan pemantauan risiko hasil
identifikasi dan analisis risiko; dan
e. Menatausahakan proses pengelolaan risiko.

2. Unit Pemilik Risiko Tingkat Eselon II memiliki tugas :


a. Melakukan identifikasi dan analisis risiko terhadap pencapaian
tujuan dan sasaran kegiatan;

2
b. Melakukan kegiatan penanganan dan pemantauan risiko hasil
identifikasi dan analisis risiko; dan
c. Menatausahakan proses pengelolaan risiko.

KEEMPAT : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan


Sekretaris Daerah ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah Kabupaten Tegal.

KELIMA : Keputusan Sekretaris Daerah ini berlaku pada tanggal ditetapkan


dengan ketentuan bahwa apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Slawi
Pada Tanggal : 22 Agustus 2022

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN TEGAL

dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19630919 199001 1 001

3
LAMPIRAN : KEPUTUSAN SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN TEGAL
NOMOR : 900/ 283 TAHUN 2022
TANGGAL : 2122DESEMBER
Agustus 2022

STRUKTUR PENGELOLA RISIKO


PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TEGAL

A. UNIT PEMILIK RISIKO TINGKAT ESELON 2

NO. KEDUDUKAN NAMA

1. Ketua Sekretaris Daerah

2. Koordinator Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan

3. Anggota 1. Kepala Bagian Organisasi

2. Kepala Bagian Prokompim

3. Kepala Bagian Umum

4. Kepala Bagian Pemerintahan

5. Kepala Bagian Hukum

6. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat

7. Kepala Bagian Ekbang dan SDA

8. Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa

B. UNIT PEMILIK RISIKO TINGKAT ESELON 3

BAGIAN ORGANISASI

NO. KEDUDUKAN NAMA

1. Ketua Kepala Bagian Organisasi

2. Koordinator 1. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Kinerja dan Reformasi Birokrasi)

3. Anggota 2. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Kelembagaan dan Analisis Jabatan)

3. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Pelayanan Publik dan Tata Laksana)

4
BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN

NO. KEDUDUKAN NAMA

1. Ketua Kepala Bagian Perencanaan Dan Keuangan

2. Koordinator Kepala Sub Bagian Pelaporan

3. Anggota 1. Kepala Sub Bagian Keuangan

2. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Perencanaan)

BAGIAN PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PIMPINAN

NO. KEDUDUKAN NAMA

1. Ketua Kepala Bagian Protokol Dan Komunikasi Pimpinan

2. Koordinator Kepala Sub Bagian Protokol

3. Anggota 1. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Komunikasi Pimpinan)

2. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Dokumentasi Pimpinan)

BAGIAN UMUM

NO. KEDUDUKAN NAMA

1. Ketua Kepala Bagian Umum

2. Koordinator Kepala Sub Bagian Rumah Tangga

3. Anggota 1. Kepala Sub Bagian Perlengkapan

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan Staf Ahli dan


Kepegawaian

BAGIAN PEMERINTAHAN

NO. KEDUDUKAN NAMA

1. Ketua Kepala Bagian Pemerintahan

2. Koordinator Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Administrasi Pemerintahan)

3. Anggota 1. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Otonomi dan Kerjasama Daerah)

5
2. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional
(Kelompok Unsur Administrasi Kewilayahan)
BAGIAN HUKUM

NO. KEDUDUKAN NAMA

1. Ketua Kepala Bagian Hukum

2. Koordinator Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Perundang-Undangan)

3. Anggota 1. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Bantuan Hukum)

2. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Dokumentasi dan Informasi Hukum)

BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

NO. KEDUDUKAN NAMA

1. Ketua Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat

2. Koordinator Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Bina Mental dan Spiritual)

3. Anggota 1. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Kesejahteraan Sosial)

2. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Kesejahteraan Masyarakat)

BAGIAN PEREKONOMIAN, PEMBANGUNAN DAN SDA

NO. KEDUDUKAN NAMA

1. Ketua Kepala Bagian Perekonomian, Pembangunan dan SDA

2. Koordinator Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Perekonomian)

3. Anggota 1. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Pembangunan)

2. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Sumber Daya Alam)

6
BAGIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

NO. KEDUDUKAN NAMA

1. Ketua Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa

2. Koordinator Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa)

3. Anggota 1. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Pengelolaan Layanan Pengadaan
Secara Elektronik)

2. Sub Koordinator dan Kelompok Jabatan Non Fungsional


(Kelompok Unsur Pembinaan dan Advokasi Pengadaaan
Barang dan Jasa)

SEKRETARIAS DAERAH
KABUPATEN TEGAL

dr. WIDODO JOKO MULYONO, M.Kes, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19630919 199001 1 001

7
PERENCANAAN DAN KEUANGAN
SEKRETARIAT DAERAH
TAHUN 2022

Anda mungkin juga menyukai