Anda di halaman 1dari 75

Page |i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas


rahmat dan karunia-Nya Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan
BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024 dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Rencana strategis (Renstra)
merupakan dokumen perencanaan yang memuat mandat/tugas
dan fungsi, kewenangan, peran, perkembangan kondisi/isu
strategis, arah kebijakan dan strategi, program dan kegiatan Perwakilan BKKBN
Provinsi Sumatera Selatan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera
Selatan diharapkan juga dapat menjadi salah satu panduan dalam penyusunan,
pelaksanaan dan evaluasi program maupun anggaran, serta pengembangan
kebijakan dan kegiatan prioritas di lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera
Selatan.
Seluruh Unit Kerja, Pimpinan dan Staf Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera
Selatan harus dapat mengimplementasikan Renstra ini dengan berorientasi pada
peningkatan kinerja yang lebih baik untuk menjamin keberhasilan pelaksanaannya,
baik untuk pencapaian Visi BKKBN Tahun 2020-2024 yaitu “Mewujudkan Keluarga
Berkualitas dan Pertumbuhan Penduduk yang Seimbang guna mendukung
tercapainya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-Royong”, maupun untuk mewujudkan keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas, persebaran penduduk
dan lingkungan hidup, serta meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia dalam
mendukung program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga
Berencana (Bangga Kencana).
Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera
Selatan Tahun 2020-2024. Kami berharap agar seluruh target sebagaimana telah
ditetapkan di dalam dokumen Renstra ini dapat tercapai sehingga dapat mendukung
suksesnya implementasi Program Bangga Kencana di tingkat Provinsi Sumatera
Selatan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Palembang, 22 Juni 2020


Kepala Perwakilan BKKBN
Provinsi Sumatera Selatan

Nopian Andusti, SE, MT

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | ii

DAFTAR ISI

1.1 Kondisi Umum ...................................................................................................... 1


Latar Belakang ................................................................................................ 1
Isu Strategis .................................................................................................... 2
1.2 Potensi dan permasalahan ................................................................................... 6

2.1 Tugas Pokok dan Fungsi .................................................................................... 13


Visi, Misi dan Janji Presiden RI ..................................................................... 14
1) Visi ................................................................................................................ 14
2) Misi ................................................................................................................ 14
Visi dan Misi Gubernur Sumatera Selatan 2018 – 2023............................... 15
1) Visi ................................................................................................................ 15
2) Misi ................................................................................................................ 15
Penyelarasan Visi, Misi dan Tujuan BKKBN .................................................. 18
1) Penyelarasan Visi.......................................................................................... 18
2) Penyelasaran Misi ......................................................................................... 19
3) Tujuan BKKBN .............................................................................................. 19
Tujuan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan ................................ 19
2.2 Arah Kebijakan dan Strategi ............................................................................... 22
Arah Kebijakan dan Strategi Nasional BKKBN .............................................. 22
Arah Kebijakan dan Strategi Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera
Selatan .......................................................................................................... 26
1) Peningkatan Akses dan Pelayanan KB yang Merata dan Berkualitas,
yang dilakukan melalui strategis :.................................................................. 26
2) Penguatan Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
Program Bangga Kencana, yang dilakukan melalui strategi : ....................... 27
3) Peningkatan Pembinaan Ketahanan Remaja, yang dilakukan melalui
strategi: ......................................................................................................... 27

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | iii

4) Peningkatan Pembangunan Keluarga, yang dilakukan melalui strategi: ....... 28


5) Penguatan Regulasi, Kelembagaan, serta Data dan Informasi, yang
dilakukan melalui strategi: ............................................................................. 29
Kerangka Regulasi ........................................................................................ 30
Kerangka Kelembagaan ................................................................................ 34

3.1 Sasaran Program, Sasaran Outcome, Sasaran Kegiatan, dan Keluaran/


Output ................................................................................................................ 37
Sasaran Strategis .......................................................................................... 37
Sasaran Program, Sasaran Outcome, Sasaran Kegiatan, dan Keluaran/
Output ........................................................................................................... 39
1. Sasaran Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan
Keluarga Berencana (Bangga Kencana) ....................................................... 41
2. Sasaran Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN ......... 42
3. Sasaran Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis lainnya BKKBN .................................................................................. 42
4. Sasaran Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
BKKBN .......................................................................................................... 43
3.2 Indikator Sasaran Program, Indikator Outcome, Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK), Indikator Output Kegiatan, Komponen, dan Subkomponen ..................... 43
3.3 Inisiatif Strategi Kegiatan Prioritas di Lingkungan Perwakilan BKKBN
Provinsi Sumatera Selatan ................................................................................. 46

4.1 Target Kinerja ..................................................................................................... 50


4.2. Kerangka Pendanaan......................................................................................... 56
Pendanaan Sasaran Strategis....................................................................... 57
Pendanaan Bidang dan Kegiatan .................................................................. 58

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Inisiatif Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan ............... 46


Tabel 2 Target Kinerja dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis ............................... 51

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
Page |v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Kuadran mCPR dan TFR berdasar SKAP 2019 ............ 52
Gambar 2 Diagram Kuadran mCPR dan Unmet Need berdasar .................. 53
Gambar 3 Diagram Kuadran Rasio Ketergantungan dan TFR ..................... 54
Gambar 4 Analisis Kuadran antara TFR dan CPR ...................................... 55

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
Page |1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Kondisi Umum


Latar Belakang
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, memiliki
tugas untuk melaksanakan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Pembangunan Kependudukan di Indonesia termasuk Sumatera
Selatan selama ini telah diletakkkan dalam konteks pembangunan sumber
daya manusia (SDM) yang mencakup pembangunan manusia sebagai subjek
(human capital) dan objek (human resource) pembangunan yang mencakup
seluruh siklus kehidupan manusia (life cycle approach). Tahapan
Pembangunan bidang Kependudukan yang tertuang dalam RPJM 4 tahun
2020 – 2024 adalah “tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang”.
Akhir tahun 2019 BKKBN mengemas dan memperkenalkan istilah
Program KKBPK menjadi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan
dan Keluarga Berencana atau yang disingkat menjadi Bangga Kencana.
Perubahan nama dari KKBPK menjadi Bangga Kencana tersebut bertujuan
untuk memudahkan penyebutan program, yang seringkali agak sulit untuk
diucapkan. Peletakan kata Pembangunan Keluarga di depan menunjukan
bahwa BKKBN merupakan lembaga yang ingin memberikan manfaat kepada
seluruh keluarga Indonesia. Selain itu, BKKBN harus dapat mewujudkan
keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas, dan
persebaran penduduk dan lingkungan hidup, serta meningkatkan kualitas
keluarga agar dapat timbul rasa tentram dan harapan masa depan yang
lebih baik atau mandiri dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan
kebahagiaan batin.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
Page |2

Merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-
2024, BKKBN diberi mandat untuk berkontribusi secara langsung terhadap 2
(dua) dari 7 (tujuh) agenda pembangunan/prioritas nasional (PN) pada
RPJMN IV 2020-2024, yaitu untuk “meningkatkan sumber daya manusia
(SDM) berkualitas dan berdaya saing”, serta mendukung “revolusi mental dan
pembangunan kebudayaan”.
Sebagai penjabaran agenda pembangunan (PN) beserta Program
Prioritas (PP) dan Kegiatan Prioritas (KP) sebagaimana diatas, disusunlah
Rencana Strategis (Renstra) BKKBN 2020- 2024 yang secara umum digunakan
sebagai acuan dalam penyelenggaraan Program Pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Untuk memastikan arah kebijakan dan strategi yang telah disusun di
dalam Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024
dapat diimplementasikan dengan baik diseluruh tingkatan wilayah, maka
dokumen ini dilengkapi dengan indikator- indikator, baik indikator sasaran
strategis (ISS) BKKBN, indikator program/ indikator kinerja utama/outcome
(IKU), indikator kinerja kegiatan (IKK), dan indikator keluaran/output dengan
target/sasaran yang memperhatikan hasil perhitungan/proyeksi capaian target
pada RPJMN 2020-2024 serta mempertimbangkan hasil evaluasi pencapaian
program/kegiatan pada RPJMN dan Renstra periode sebelumnya. Selain itu,
rumusan program dan kegiatan yang dirancang dalam Renstra Perwakilan
BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024 ini juga memperhatikan
berbagai dinamika lingkungan dan isu strategis yang berkembang, serta
memperhatikan kaidah perencanaan berbasis kewilayahan dan fokus pada
segmentasi sasaran, sehingga pengelolaan Program Bangga Kencana dapat
tepat sasaran dan memberi manfaat lebih kepada masyarakat Indonesia.

Isu Strategis
Berbagai isu strategis yang berkembang di Sumatera Selatan saat ini
dan perlu mendapat perhatian dalam merumuskan arah kebijakan, strategi,
serta kebijakan program/kegiatan pada Renstra Perwakilan BKKBN Sumatera

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
Page |3

Selatan 2020-2024 diantaranya adalah:

1. Bonus Demografi
Pembangunan Indonesia dalam periode tahun 2020-2024 ditujukan
untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan
berdaya saing, yaitu SDM yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil,
dan berkarakter. Untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan
pembangunan diarahkan diantaranya melalui peningkatan produktivitas
angkatan kerja, serta peningkatan kualitas anak, perempuan dan pemuda.
Salah satu faktor penentu terciptanya struktur penduduk yang diinginkan
adalah pengendalian angka kelahiran total/total fertility rate (TFR). Selama
lima tahun terakhir, TFR mengalami penurunan dari 2,8 anak per WUS
(Wanita Usia Subur) 15-49 tahun (SDKI 2012), menjadi 2,6 (SDKI 2017),
bahkan berdasarkan SKAP 2019, TFR Sumsel berada pada kisaran 2,3.

2. Perkawinan Usia Muda


Undang Undang Perkawinan No 16 tahun 2019 menetapkan usia
kawin pertama bagi perempuan minimal adalah 19 tahun, dari
sebelumnya 16 tahun berdasarkan UU No 1 tahun 1974 tentang
Perkawinan. Meningkatnya usia kawin pertama dari 16 tahun menjadi 19
tahun harus dikawal secara sungguh sungguh, apalagi BKKBN
menginginkan agar wanita bisa menikah minimal pada usia 21 tahun.
Semakin dewasa usia kawin bagi perempuan maka semakin pendek usia
subur bagi seorang wanita. Untuk itu program-program untuk remaja
melalui program Generasi Berencana perlu terus digalakkan melalui
berbagai jalur baik formal maupun non formal. Melalui Program Genre
diharapkan pengetahuan dan wawasan generasi muda tentang
kesehatan reproduksi semakin baik yang pada gilirannya akan
mempengaruhi perilaku remaja dalam menjaga kesehatan reproduksinya.
Kegagalan program Genre akan berdampak pada tingginya
kelahiran pada wanita usia muda (15-19 tahun). SDKI 2017 memberkan
gambaran angka Age Spesific Fertility Rate (ASFR) wanita usia 15-19

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
Page |4

tahun di Sumatera Selatan masih cukup tinggi yaitu berada pada angka
9,2 persen. Ini berarti bahwa sebanyak 9,2 persen wanita di Sumatera
Selatan pada usia 15-19 tahun sudah punya anak pertama atau sedang
hamil anak pertama.

3. Contraceptive Prevalance Rate (CPR)


Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya TFR
adalah pemakaian kontrasepsi. Berdasarkan hasil SDKI 2017, pemakain
kontrasepsi di Sumatera Selatan sudah cukup bagus yaitu sekitar 65
persen, artinya dari 100 pasangan usia subur, 6 sampai dengan 7 PUS di
Sumatera Selatan sudah menggunakan kontrasepsi. Walaupun
pemakaian kontrasepsi di Sumatera selatan sudah cukup tinggi, hal yang
perlu menjadi perhatian berkaitan dengan pemakaian kontrasepsi adalah
masih tingginya pemakaian kontrasepsi non MKJP. Pemakaian
kontrasepsi di Sumatera Selatan berdasarkan hasil SDKI didominasi oleh
pemakaian suntikan dan pil. Kurangnya pembinaan kepada PUS yang
menggunakan alat kontrasepsi non MKJP serta kurang disiplinnya PUS
dalam menggunakan kontrasepsi non MKJP dapat berakibat pada
tingginya angka putus pakai kontrasepsi. Hasil SDKI 2017 menunjukkan
tingkat putus pakai kontrasepsi di Sumatera Selatan masih berkisar pada
angka 27 persen. Hal lain yang patut menjadi perhatian berkaitan dengan
pemakaian kontrasepsi di Sumatera Selatan adalah meningkatnya
pemakaian kontrasepsi tradisional dari 3 persen pada SDKI 2012 menjadi
6 persen pada SDKI 2017. Faktor lain yang harus diperhatikan berkaitan
dengan pemakaian kontrasepsi adalah unmetneed yaitu pasangan yang
sudah tidak ingin mempunyai anak lagi atau ingin anak tapi ditunda tetapi
tidak menggunakan alat kontrasepsi. Hasil SDKI menunjukkan angka
unmetneed Sumatera Selatan mengalami kenaikan dari 8,1 persen pada
SDKI 2012 menjadi 8,6 pada SDKI 2017, bahkan berdasarkan hasil SKAP
2109, unmetneed Sumatera Selatan mencapai 12,5 persen.
Satu hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan unmetneed
adalah kelahiran yang tidak diinginkan atau diharapkan. Berdasarkan hasil

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
Page |5

SDKI 2017, kelahiran yang tidak diinginkan sebanyak 7 persen.


sedangkan berdasarkan SKAP 2019 angka kelahiran yang tidak dinginkan
berjumlah 9,9 persen.

4. Kemiskinan
Kemiskinan berkaitan erat dengan pengendalian kelahiran (ber
KB). Doubleday dalam Teori Fisiologis menyebutkan “kemakmuran akan
menurunkan daya reproduksi manusia”. Bila teori ini kita balik berarti
“kemiskinan akan meningkatkan daya reproduksi manusia”. Sungguh
tepat kebijakan yang dilakukan Gubernur Sumatera Selatan saat ini yang
bertekad untuk menurunkan angka kemiskinan dari dua digit menjadi satu
digit. Kemiskinan menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan. Berbagai upaya pengentasan kemiskinan kerap
dilaksanakan. Tingkat kemiskinan pun mengalami penurunan tiap
tahunnya meski masih berada pada level dua digit. Persentase penduduk
miskin di Sumatera Selatan pada Maret 2019 adalah sebesar 12,71
persen, masih berada di atas angka kemiskinan nasional yang sebesar
9,41 persen.
Dalam rangka pengentasan kemiskinan, Perwakilan BKKBN
Provinsi Sumatera Selatan bisa berperan untuk memutus mata rantai
kemiskinan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan kembali
menggiatkan program peningkatan kesejahteraan keluarga melalui
kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
dengan mengoptimalkan peran Asosiasi Kelompok Usaha (AKU),
khususnya di wilayah wilayah Kampung KB. Penggarapan program
Kampung KB harus lebih dimaksimalkan, agar program Kampung KB
yang telah terbentuk sebanyak 423 kelompok di Sumatera Selatan tidak
sia sia. Kampung KB harus memberikan kontribusi positif bagi Program
Bangga Kencana khususnya dalam mensejahterakan masyarakat.

5. Data Kependudukan
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
Page |6

39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Kebijakan Satu Data


Indonesia adalah kebijakan tata kelola data pemerintah untuk
menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di satu sisi, Pendataan Keluarga
(PK) yang menjadi tugas dan kewenangan BKKBN, harus dapat
diintegrasikan dengan data sektor lain, seperti Sensus Penduduk (SP),
serta Data Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), sehingga dapat
terwujud satu data yang lengkap baik untuk mendukung perencanaan,
pemantauan, evaluasi dan pengendalian pembangunan nasional,
maupun untuk mendukung operasionalisasi program/kegiatan Bangga
Kencana di lini lapangan.

1.2 Potensi dan permasalahan


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
menetapkan bahwa urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana
merupakan urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar dan
merupakan urusan bersama antara pemerintah pusat dan daerah atau urusan
konkuren.
Sebagaimana ditetapkan pada pasal 12 ayat 2 Undang-undang Nomor 23
Tahun 2014, bahwa urusan pemerintahan wajib terdiri atas urusan Pemerintahan
yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan yang tidak
berkaitan dengan pelayanan dasar. Penyelenggaraan urusan Bidang
Pengendalian Penduduk dan KB termasuk urusan pemerintahan wajib yang
tidak berkaitan dengan pelayanan dasar.
Selanjutnya mencermati ketentuan di dalam Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, juga membuka peluang yang luas bagi daerah untuk
mengembangkan dan membangun daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan
prioritasnya masing-masing, sehingga dengan berlakunya kedua undang-undang
tersebut membawa konsekuensi bagi daerah dalam bentuk pertanggungjawaban
atas pengalokasian dana yang dimiliki dengan cara yang efisien dan efektif,

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
Page |7

khususnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pelayanan umum


kepada masyarakat.
Prinsip otonomi daerah dalam penyelenggaraan urusan Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan langkah konkrit untuk
mengatasi rentang kendali manajemen pelayanan program KB antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah khususnya di Kabupaten dan
Kota. Hal ini tentunya dapat berjalan dengan baik apabila didukung dengan
peningkatan kualitas pelayanan pengendalian penduduk dan KB kepada
masyarakat, yang diindikasikan dengan adanya keberpihakan ketersediaan
infrastruktur instrumen regulasi yang mendukung penyelenggaraan program,
penempatan personil Tenaga Penyuluh dan Pelayanan KB, rancang bangun
program yang tertuang dalam Arah Kebijakan Umum Daerah, Rencana
Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis
Daerah (Renstrada) yang tergambar dalam Rencana Kerja Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah-Keluarga Berencana (RKA SKPD-KB).
Jika seluruh hal tersebut dapat disinkronkan secara harmonis, maka dapat
dipastikan bahwa penyelenggaraan program akan semakin baik. Beberapa isu
strategis dan permasalahan pengendalian kuantitas penduduk, yang harus
mendapat perhatian khusus adalah:
a. Penguatan advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang
Program Bangga Kencana yang pelaksanaannya masih dihadapkan dengan
beberapa permasalahan di Sumatera Selatan antara lain:
1) Masih lemahnya komitmen dan dukungan stakeholders terhadap program
Bangga Kencana, yaitu terkait kelembagaan, kebijakan, perencanaan
program dan penganggaran;
2) Masih tingginya jumlah anak yang diinginkan dari setiap keluarga, yaitu
sekitar 2,6 anak (SDKI 2017)
3) Pelaksanaan advokasi dan KIE belum efektif, yang ditandai dengan
pengetahuan tentang KB dan alat kontrasepsi sangat tinggi (98% dari
Pasangan Usia Subur/PUS), namun tidak diikuti dengan perilaku untuk
menjadi peserta KB (64% SDKI 2017). Disamping itu, masih rendahnya

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
Page |8

pengetahuan masyarakat tentang isu kependudukan yaitu hanya sebesar


48,6 persen (Data RPJMN 2017);
4) Masih terjadinya kesenjangan dalam memperoleh informasi tentang
Program Bangga Kencana baik antar kabupaten/kota, antara wilayah
perdesaan-perkotaan maupun antar tingkat pendidikan dan pengeluaran
keluarga;
5) Pelaksanaan advokasi dan KIE mengenai KB yang belum responsif
gender, tergambar dengan masih dominannya peran suami dalam
pengambilan keputusan untuk ber-KB;
6) Muatan dan pesan dalam advokasi dan KIE belum dipahami secara
optimal (advokasi below the line);
7) Peran bidan dan tenaga lapangan KB dalam konseling KB belum optimal.
Berdasarkan data SDKI 2017, hanya sebesar 2,8 persen wanita kawin
yang dikunjungi petugas lapangan KB dan berdiskusi tentang KB,
sedangkan 96,2 persen wanita kawin tidak berdiskusi tentang KB dengan
petugas KB atau provider.

b. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata untuk dapat


mengatasi permasalahan pelayanan KB, antara lain:
1) Angka pemakaian kontrasepsi cara modern menurun secara signifikan,
yaitu dari sebesar 64,4 persen pada tahun 2012 menjadi sebesar 61,4
persen pada tahun 2017.
2) Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmetneed) berdasarkan SDKI
2017 masih tinggi, yaitu sebesar 8,6, meningkat sebesar 0,5 persen
dibandingkan SDKI 2012 sebesar 8,1 persen
3) Masih terdapat kesenjangan dalam kesertaan ber-KB (contraceptive
prevalence rate/CPR) dan kebutuhan ber-KB yang belum terpenuhi
(unmetneed), baik antar provinsi, antar wilayah, maupun antar tingkat
pendidikan, dan antar tingkat pengeluaran keluarga
4) Tingkat putus pakai penggunaan kontrasepsi (drop out) yang masih tinggi,
yaitu 27,1 persen;

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
Page |9

5) Penggunaan alat dan obat Metode Kontrasepsi tradisional terus


meningkat dari 3 persen menjai 6 persen (SDKI 2012 dan 2017),
sementara Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) masih cukup
rendah yaitu hanya 15,8 persen (SDKI 2017)
6) Rendahnya kesertaan KB Pria, yaitu sebesar 2,9 persen (SDKI 2017);
7) Kualitas pelayanan KB (supply side) belum sesuai standar, yaitu berkaitan
dengan ketersediaan dan persebaran fasilitas kesehatan/klinik pelayanan
KB, ketersediaan dan persebaran tenaga kesehatan yang kompeten
dalam pelayanan KB, kemampuan bidan dan dokter dalam memberikan
penjelasan tentang pilihan metode KB secara komprehensif termasuk
mengenai efek samping alokon dan penanganannya, serta komplikasi dan
kegagalan. Selanjutnya yang berkenaan dengan ketersediaan dan
distribusi alokon di fasilitas kesehatan (faskes)/klinik pelayanan KB
(supply chains);
8) Jaminan pelayanan KB belum seluruhnya terpetakan pada fasilitas
pelayanan KB, terutama dalam rangka pelaksanaan Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) Kesehatan.

c. Peningkatan pemahaman dan kesadaran remaja mengenai kesehatan


reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga sangat penting dalam
upaya mengendalikan jumlah kelahiran dan menurunkan resiko kematian Ibu
melahirkan. Permasalahan kesehatan reproduksi remaja antara lain:
1) Angka kelahiran pada perempuan remaja usia 15-19 tahun masih tinggi,
yaitu sekitar 72 per 1000 kelahiran (SDKI 2017), dan remaja perempuan
15-19 tahun yang telah menjadi ibu dan atau sedang hamil anak pertama
9,2 persen.
2) Masih banyaknya perkawinan usia muda, yang ditandai dengan median
usia kawin pertama perempuan yang rendah yaitu 20,3 tahun (usia ideal
pernikahan menurut kesehatan reproduksi adalah 21 tahun bagi
perempuan dan 25 tahun bagi pria).

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 10

3) Terdapat kesenjangan dalam pembinaan pemahaman remaja tentang


Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang tergambar pada tingkat
kelahiran remaja (angka kelahiran remaja kelompok usia 15-19 tahun).
4) Tingginya perilaku seks pra nikah di sebagian kalangan remaja yang
berakibat pada kehamilan yang tidak diinginkan masih tinggi.
5) Pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan perilaku
beresiko masih rendah.
6) Cakupan dan peran Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa
(PIK R/M) belum optimal.

d. Pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan


keluarga yang ditandai dengan peningkatan pemahaman dan kesadaran
fungsi keluarga. Dalam rangka pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga yang meliputi juga pembinaan kelestarian kesertaan ber-KB masih
dihadapkan pada beberapa permasalahan antara lain:
1) Masih tingginya jumlah penduduk miskin, yaitu sebesar 12,74 persen dari
sebanyak 8,4 juta keluarga Sumatera Selatan (BPS, 2019)
2) Pengetahuan orang tua mengenai cara pengasuhan anak yang baik dan
tumbuh kembang anak masih rendah;
3) Partisipasi, pemahaman dan kesadaran keluarga/orang tua yang memiliki
remaja dalam kelompok kegiatan pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga masih rendah;
4) Kualitas hidup lansia dan kemampuan keluarga dalam merawat lansia
masih belum optimal;
5) Terbatasnya akses keluarga dan masyarakat untuk mendapatkan
informasi dan konseling ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
6) Pelaksanaan program ketahanan dan kesejahteraan keluarga akan peran
dan fungsi kelompok kegiatan belum optimal dalam mendukung
pembinaan kelestarian kesertaan ber-KB. Disamping itu juga kelompok
kegiatan/poktan, yang terdiri dari: Bina Keluarga Balita (BKB), Bina
Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) belum optimal

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 11

dalam memberikan pengaruh kepada masyarakat akan pentingnya ber-


KB/pelestarian Peserta KB Aktif (PA);
7) Terbatasnya materi program Bangga Kencana dalam kelompok kegiatan
serta terbatasnya jumlah dan kualitas kader/tenaga kelompok kegiatan.

e. Penguatan landasan hukum dalam rangka optimalisasi pelaksanaan


pembangunan bidang Kependudukan dan KB. Penguatan landasan hukum
dan penyerasian kebijakan pembangunan bidang Kependudukan dan KB
memiliki beberapa permasalahan antara lain:
1) Landasan hukum dan penyerasian kebijakan pembangunan Bidang
Kependudukan dan KB belum memadai, yaitu masih terdapat beberapa
peraturan pemerintah dari UU no. 52 tahun 2009 yang belum disusun dan
ditetapkan, dan masih banyaknya kebijakan pembangunan sektor lainnya
yang tidak sinergi dengan pembangunan bidang Kependudukan dan KB.
2) Koordinasi pembangunan bidang KKB dengan program pembangunan
lainnya masih lemah (antara lain; dengan program bantuan pemerintah
seperti Program Keluarga Harapan/PKH, Jamkesmas/Jamkesda,
Jampersal, PNPM, dan SJSN Kesehatan), dan penanganan kebijakan
pembangunan bidang Kependudukan dan KB selama ini masih bersifat
parsial.
3) Komitmen dan dukungan pemerintah pusat dan daerah terhadap
kebijakan pembangunan bidang Kependudukan dan KB masih rendah,
yaitu kurangnya pemahaman tentang program Bangga Kencana, dan
belum semua kebijakan perencanaan program dan penganggaran yang
terkait dengan bidang Kependudukan dan KB dimasukan dalam
perencanaan daerah, serta peraturan perundangan yang belum sinergis
dalam penguatan kelembagaan pembangunan bidang Kependudukan dan
KB;

f. Penguatan data dan informasi kependudukan, KB dan KS. Terdapat beberapa


sumber data pembangunan kependudukan, KB dan KS, diantaranya
administrasi kependudukan yang mencatat registrasi pendudukan dan

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 12

registrasi vital; sensus penduduk dan beberapa survei terkait bidang


kependudukan dan KB; serta data sektoral pembangunan kependudukan dan
KB termasuk data-data kajian dan evaluasi pembangunan Kependudukan dan
KB. Data sektoral memegang peranan penting dalam penyusunan rencana,
pelaksanaan dan evaluasi pembangunan bidang Kependudukan dan KB.

g. Data sektoral yang diperoleh melalui statistik rutin pendataan kependudukan,


KB, dan keluarga belum dapat digunakan secara optimal dalam pengawasan,
pemantauan, pengendalian dan evaluasi program Bangga Kencana,
dikarenakan sistem pengolahan data masih kurang berkualitas.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 13

BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PERWAKILAN BKKBN SUMSTERA SELATAN

2.1 Tugas Pokok dan Fungsi


Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan bertugas melaksanakan
tugas pemerintahan di Bidang Pengendalian Penduduk dan Penyelenggaraan
Keluarga Berencana di Provinsi Sumatera Selatan (Perka BKKBN Nomor 82
Tahun 2011 pasal 2). Fungsi Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan
adalah:
1) Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan nasional
di Bidang Pengendalian Penduduk, Penyelenggaraan Keluarga Berencana
dan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga.
2) Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan Norma, Standar,
Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di Bidang Pengendalian Penduduk,
Penyelenggaraan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi,
Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga.
3) Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di Bidang Pengendalian
Penduduk, Penyelenggaraan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi, Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga.
4) Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi, penggerakan
hubungan antar lembaga, bina lini lapangan, serta pengelolaan data dan
informasi di Bidang Pengendalian Penduduk, Penyelenggaraan Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Sejahtera dan
Pemberdayaan Keluarga.
5) Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di
Bidang Pengendalian Penduduk, Penyelenggaraan Keluarga Berencana
dan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga.
6) Pelaksanaan tugas administrasi umum.
7) Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 14

jawabnya.

Visi, Misi dan Janji Presiden RI


Presiden dan Wakil Presiden RI telah menyampaikan Visi dan Misi
Pemerintah periode tahun 2020-2024 dalam rangka “meneruskan jalan
perubahan untuk Indonesia maju” yang menjadi acuan Kementerian
PPN/Bappenas dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan harus dijadikan acuan oleh seluruh
Kementerian/Lembaga (K/L) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) K/L
periode tahun 2020-2024.
1) Visi
Visi Pemerintah yang telah ditetapkan oleh Presiden adalah “Terwujudnya
Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong-Royong”, yang mengandung harapan kinerja Pemerintah untuk
periode 5 (lima) tahun ke depan dapat menjunjung tinggi nilai-nilai
persatuan, akhlakul karimah, dan semangat gotong royong dapat
membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian, sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945.

2) Misi
Dalam upaya meneruskan jalan perubahan untuk mewujudkan Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong, Bapak Presiden telah menetapkan 9 (sembilan) Misi, yaitu:
1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.
2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 15

8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan tepercaya.


9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.
Sembilan misi ini merupakan pengembangan, percepatan dan
pemajuan Nawa Cita I dengan tetap konsisten menerapkan Trisakti
sebagai pijakan strategis operasi onal dengan senantiasa mengutamakan
pembangunan manusia (berpusat pada manusia).

Visi dan Misi Gubernur Sumatera Selatan 2018 – 2023


1) Visi
Sumatera Selatan Maju untuk Semua

2) Misi
Berdasarkan visi pembangunan yang telah ditetapkan, misi pembangunan
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 – 2023 adalah sebagai berikut :
a. Membangun Sumatera Selatan, berbasis ekonomi kerakyatan yang
didukung oleh sektor pertanian, industri dan UMKM yang tangguh untuk
mengatasi pengangguran dan kemiskinan di perkotaan maupun
perdesaan.
b. Meningkatkan SDM baik laki-laki maupun perempuan yang sehat,
berpendidikan, profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan,
ketaqwaan, kejujuran dan integritas.
c. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang bebas KKN dengan
mengedepankan transparansi dan akuntabilitas yang didukung aparatur
pemerintah yang jujur, berintegritas, profesional dan responsif.
d. Membangun dan meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur,
termasuk infrastruktur dasar guna percepatan pembangunan wilayah
pedalaman dan perbatasan, untuk memperlancar arus barang dan
mobilitas penduduk, serta mewujudkan daya saing daerah dengan
mempertimbangkan pemerataan dan keseimbangan daerah.
e. Meningkatan kehidupan beragama, seni dan budaya untuk membangun
karakter kehidupan sosial yang agamis dan berbudaya dengan ditopang
fisik yang sehat melalui kegiatan olahraga, sedangkan pengembangan

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 16

pariwisata berorientasi pada pariwisata religious.


Dalam RPJMD 2018 – 2023 untuk mewujudkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat, tujuan dan sasaran pembangunan akan
dicapai dalam lima tahun mendatang, adalah :
1. Pemantapan derajat kesehatan masyarakat melalui pengembangan
pemeriksaan dan pelayanan ibu dan bayi, pemantapan fasilitas
melahirkan dan pemantapan ketersediaan paramedis beserta sarana
kesehatannya.
2. Pemantapan pembangunan kesejahteraan sosial melalui pemantapan
peran gender, penguatan penjaminan perlindungan perdagangan anak
dan pekerja anak, penguatan aktivitas keagamaan, kebudayaan, seni
dan budaya lokal, kepemudaan, dan olah raga berikut pemantapan
sarana dan prasarananya serta pemantapan jaringan KB.
Langkah antisipasi menghadapi Bonus Demografi, di Sumatera
Selatan telah disusun Grand Design Kependudukan tahun 2010-2035
dimana di dalamnya berisi serangkaian arah kebijakan, antara lain :
1. Pengendalian kuantitas penduduk dilakukan melalui TFR, IMR, MMR
dan mobilitas penduduk
2. Pengendalian kuantitas jumlah penduduk agar jumlah penduduk sesuai
dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan
3. Pengendalian kuantitas penduduk dilakukan ditingkat provinsi dan
kabupaten/kota.
Dalam rangka mendukung upaya pencapaian Visi, Misi Presiden
2020-2024 serta visi dan misi Gubernur Sumatera Selatan 2018-2023 telah
dilakukan pemetaan atas kesesuaian program dan kegiatan prioritas
(termasuk sasaran strategis, outcome, dan output) seluruh K/L yang harus
diimplementasikan selama periode 5 (lima) tahun ke depan, serta
memberikan arahan agar berbagai program/kegiatan prioritas yang disusun
sesuai dengan arah kebijakan dan strategi yang tertuang di dalam RPJMN
2020-2024.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 17

Terkait dengan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan


Keluarga Berencana (Bangga Kencana), secara umum Perwakilan BKKBN Provinsi
Sumatera Selatan berkontribusi langsung dalam hal:
1. Pembangunan Keluarga
BKKBN tetap dalam lingkup misi peningkatan kualitas manusia
Indonesia, mendukung sepenuhnya upaya pencapaian Janji Presiden
terkait “Meningkatkan keterlibatan perempuan/ibu dalam menjaga
tumbuh kembang anak serta pendidikan karakter dalam keluarga” dan
“Revolusi Mental dalam sistem sosial dengan pembudayaan nilai- nilai
luhur bangsa dalam institusi keluarga dan interaksi antar warga”.
Terutama dalam pengembangan kegiatan prioritas dalam penguatan
peran keluarga dan masyarakat dalam pembentukan karakter sejak
usia dini, serta pengembangan kegiatan terkait revolusi mental dalam
sistem sosial untuk penguatan ketahanan keluarga dan masyarakat.

2. Kependudukan
Pembangunan Kependudukan terkait langsung dengan Misi
Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia dan dalam lingkup Janji
Presiden untuk “Memantapkan Reformasi Sistem Kependudukan
Nasional”. Dalam hal ini BKKBN mendukung sepenuhnya arah
kebijakan dan strategi RPJMN 2020-2024 dalam memperkuat
pelaksanaan perlindungan sosial, terutama dalam upaya
“Mengendalikan pertumbuhan penduduk dan memperkuat tata kelola
kependudukan”.

3. Keluarga Berencana (KB)


Program Keluarga Berencana (KB) terkait langsung dengan Misi
Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia dan dalam lingkup Janji
Presiden untuk “Meningkatkan akses perempuan/ibu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dan kesehatan reproduksi,
terutama untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). BKKBN
mendukung arah kebijakan dan strategi pada rancangan RPJMN 2020-

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 18

2024 dalam upaya “Peningkatan kesehatan ibu, anak, keluarga


berencana (KB) dan kesehatan reproduksi”.

Penyelarasan Visi, Misi dan Tujuan BKKBN


Dalam mendukung Visi, Misi Presiden RI 2020-2024 dan Gubernur
Sumatera Selatan 2018-2023 sebagaimana tertera diatas, maka Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berkomitmen atas
visi, misi dan tujuan sebagai berikut:

1) Penyelarasan Visi
“Mewujudkan keluarga berkualitas dan pertumbuhan .penduduk yang
seimbang guna mendukung tercapainya Indonesia maju yang berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”.
Visi tersebut mengandung pengertian:
1. Keluarga berkualitas, yaitu tentram, mandiri dan bahagia. Untuk
mencapai keluarga berkualitas angka kelahiran total (TFR) diturunkan
menjadi 2,3 pada tahun 2020 sampai dengan 2,19 pada tahun 2024.
2. Kebijakan pengendalian penduduk dilaksanakan untuk mewujudkan
Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) dan menghasilkan Bonus
Demografi. Pengendalian penduduk berkontribusi pada pembangunan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.
3. Pengaturan kelahiran melalui berbagai kegiatan prioritas Bidang
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) yang
komprehensif dan pendewasaan usia perkawinan (PUP) yang
merupakan salah satu upaya pokok dalam menurunkan TFR. Bidang
KBKR meningkatkan kesehatan ibu dan anak guna membangun
manusia berkualitas dan berdaya saing.
4. Pembangunan keluarga yang holistik integratif sesuai siklus hidup
sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas keluarga yang
berketahanan dan berkarakter.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 19

2) Penyelasaran Misi
Dalam penjabaran upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan Visi BKKBN tersebut diatas, maka dirumuskan Misi sebagai
berikut:
1. Mengendalikan pertumbuhan penduduk dalam rangka menjaga kualitas
dan struktur penduduk seimbang.
2. Menyelenggarakan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
secara komprehensif.
3. Menyelenggarakan pembangunan keluarga yang holistik integratif
sesuai siklus hidup.

3) Tujuan BKKBN
Selama periode pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) 2020-
2024, BKKBN memiliki tujuan untuk:
1. Mewujudkan keluarga berkualitas, yaitu keluarga yang tentram, mandiri
dan bahagia.
2. Mengendalikan struktur penduduk menuju Penduduk Tumbuh
Seimbang (PTS) dengan sumber daya manusia yang berkualitas
sehingga terwujud bonus demografi yang bermanfaat bagi
pembangunan.

Tujuan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan


Tahapan pembangunan bidang kependudukan dalam RPJPN 2005-
2025 pada RPJM tahap ke empat adalah bertahannya kondisi penduduk
tumbuh seimbang. RPJPD Provinsi Sumatera Selatan 2005-2025
menyebutkan bahwa tahap ke empat pembangunan Sumatera Selatan
(2018-2023) mengutamakan pembangunan menyeluruh di semua bidang,
peningkatan daya saing berbasis keunggulan SDM, infrastruktur wilayah,
iptek dan suasana wilayah yang kondusif dengan 4 (empat) strategi : (1)
menguatkan pertumbuhan ekonomi dan menegaskan arah pembangunan
ekonomi, (2) menguatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, (3)
mengembangkan pemanfataan sumber daya yang berkelanjutan, (4)

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 20

mendorong pembangunan pemerintahan yang adil, jujur, bersih dan


bertanggungjawab.
Dalam rangka mewujudkan penduduk tumbuh seimbang, berkualitas
dan berdaya saing serta dalam upaya penguatan pelaksanaan 4 (empat)
Sub Urusan Amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, BKKBN akan
berupaya dalam tujuan paling utama yaitu :

1. Menguatkan akses pelayanan KB dan KR yang merata dan berkualitas


Penguatan akses pelayanan KB dan KR yang merata dan berkualitas
terutama dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Kesehatan.
Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan KR yang merata
dan berkualitas dengan menetapkan standar kualitas fasilitas kesehatan
KB (pelayanan KB, mekanisme pembiayaan, pengembangan SDM,
menjamin ketersediaan sarana prasarana pelayanan kontrasepsi dan
persebaran klinik pelayanan KB di setiap wilayah, serta manajemen
ketersediaan dan distribusi logistik alokon); pengembangan operasional
pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang terintegrasi dengan SJSN
Kesehatan; peningkatan kualitas alat dan obat kontrasepsi produksi dalam
negeri untuk meningkatkan kemandirian ber- KB; serta penyediaan dan
distribusi sarana dan prasarana serta alat dan obat kontrasepsi yang
memadai di setiap fasilitas kesehatan yang melayani KB (RS, Klinik utama,
Puskesmas, Praktek Dokter, Klinik Pratama, RS Daerah Pratama, Praktek
Bidan/Perawat yang tidak memiliki dokter di kecamatan), jejaring pelayanan
KB (Bidan Praktek Swasta, Dokter Praktek Swasta, Puskesmas Pembantu,
Poli Klinik Desa, Pos Kesehatan Desa) dan pendayagunaan fasilitas
kesehatan untuk KB dan KR, yaitu persebaran fasilitas kesehatan KB yang
berkualitas dan merata, baik pelayanan KB statis di wilayah yang
terjangkau, maupun pelayanan KB mobile (bergerak) di wilayah
khusus/sulit, untuk mengurangi kesenjangan pelayanan KB

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 21

2. Peningkatan pembinaan peserta KB, baik menggunakan MKJP


maupun Non-MKJP
Peningkatan pembinaan peserta KB, baik menggunakan MKJP maupun
Non-MKJP dengan memperhatikan efektivitas dan kelayakan medis hak
reproduksinya (rasional, efektif dan efisien), dan peningkatan penanganan
KB pasca persalinan, pasca keguguran, serta penanganan komplikasi dan
efek samping penggunaan kontrasepsi.

3. Meningkatkan pemahaman remaja mengenai keluarga berencana dan


kesehatan reproduksi
Meningkatkan pemahaman remaja mengenai keluarga rerencana dan
kesehatan reproduksi dalam penyiapan kehidupan dalam berkeluarga,
melalui; pengembangan kebijakan dan strategi yang komprehensif dan
terpadu, antar sektor dan antara pusat-daerah, tentang KIE dan konseling
kesehatan reproduksi remaja dengan melibatkan orangtua, teman sebaya,
tokoh agama (toga)/tokoh masyarakat (toma)/ tokoh adat (todat), tokoh
ekonomi (tomi), sekolah dan dengan memperhatikan perubahan paradigma
masyarakat akan pemahaman nilai-nilai pernikahan dan penanganan
kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja untuk mengurangi aborsi;
peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi (kespro) remaja dalam
pendidikan, yaitu peningkatan fungsi dan peran, serta kualitas dan
kuantitas kegiatan kelompok remaja tentang pengetahuan kespro bagi
remaja dan mahasiswa (pusat informasi dan konseling kesehatan
reproduksi remaja PIK-KRR) dengan mendorong remaja untuk mempunyai
kegiatan yang positif dalam meningkatkan status kesehatan, pendidikan,
jiwa kepemimpinan serta dalam penyiapan kehidupan berkeluarga.

4. Penguatan tata kelola, penelitian, dan pengembangan bidang keluarga


berencana
Penguatan tata kelola, penelitian, dan pengembangan bidang keluarga
berencana untuk mendukung upaya peningkatan kualitas dan efektivitas
pembangunan kependudukan dan KB.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 22

2.2 Arah Kebijakan dan Strategi


Arah Kebijakan dan Strategi Nasional BKKBN
Agenda pembangunan nasional selama 20 tahun telah di tuangkan
di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-
2025, yang merupakan acuan, arah dan prioritas pembangunan secara
menyeluruh yang dilakukan secara bertahap dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan nasional dan keberlanjutan dari pembangunan
sebelumnya. Saat ini, Indonesia memasuki periode terakhir RPJMN IV
tahun 2020-2024, dimana visi dan misi pembangunan dalam RPJPN
menjadi landasan sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024
untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan
makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan
menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung
oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Lebih lanjut sebagaimana tertera dalam Lampiran I Peraturan
Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2020-2024, Presiden telah menetapkan 5 (lima)
arahan utama sebagai strategi dalam pelaksanaan misi Nawacita dan
pencapaian sasaran Visi Indonesia 2045. Kelima arahan tersebut

mencakup (1) Pembangunan Sumber Daya Manusia, (2) Pembangunan

Infrastruktur, (3 )Penyederhanaan Regulasi, (4) Penyederhanaan Birokrasi,

dan (5) Transformasi Ek onomi.


RPJPN 2005-2025, Visi Indonesia 2045, Visi Misi dan 5 (lima)
arahan utama Presiden menjadi landasan utama RPJMN 2020-2024, yang
selanjutnya diterjemahkan kedalam 7 agenda pembangunan (Prioritas
Nasional/PN). Dalam hal ini, BKKBN diberi mandat untuk turut berkontribusi
secara langsung pada PN “Meningkatkan sumber daya manusia (SDM)
berkualitas dan berdaya saing”, dan PN “Revolusi mental dan
pembangunan kebudayaan”, dengan penjabaran sebagai berikut:

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 23

a. Prioritas Nasional (PN) Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)


Berkualitas dan Berdaya Saing melalui Program Prioritas
Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana (KB) dan
Kesehatan Reproduksi, dengan fokus strategi untuk:
1. Peningkatan pengetahuan ibu dan keluarga khususnya pengasuhan,
tumbuh kembang anak dan gizi.
2. Perluasan cakupan KB dan kesehatan reproduksi berkualitas sesuai
karakteristik wilayah melalui penguatan kemitraan dengan pemerintah
daerah;
3. Peningkatan pengetahuan dan akses layanan kesehatan reproduksi
bagi remaja dan pra remaja yang responsif gender;
4. Peningkatan kompetensi PKB/PLKB;
5. Penguatan jejaring dalam pelayanan KB dan kesehatan reproduksi
khususnya praktik mandiri bidan, dokter swasta dan organisasi profesi;
dan
6. Penguatan advokasi, komunikasi, informasi, edukasi (KIE) Program
Bangga Kencana serta konseling KB dan Kesehatan Reproduksi
secara komprehensif.

b. Prioritas Nasional (PN) Revolusi Mental dan Pembangunan


Kebudayaan
Program Prioritas (PP) Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi
Pancasila untuk Memperkukuh Ketahanan Budaya Bangsa dan
Membentuk Mentalitas Bangsa yang Maju, Modern, dan Berkarakter,
dengan Kegiatan Prioritas (KP) Revolusi mental dalam sistem sosial
untuk memperkuat ketahanan, kualitas dan peran keluarga dan
masyarakat dalam pembentukan karakter sejak usia dini. Dari KP
tersebut, BKKBN berkontribusi melalui beberapa fokus strategi,
diantaranya:
1) Peningkatan pemahaman peran keluarga yang memiliki anak remaja
dalam pengasuhan dan pembentukan karakter remaja.
2) Peningkatan penyampaian informasi dan edukasi pada remaja dalam

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 24

pembentukan karakter.
3) Peningkatan pemahaman keluarga dalam pola pengasuhan dan
pendampingan anak sejak usia dini.
4) Penguatan pemberdayaan ekonomi keluarga guna meningkatkan
kualitas keluarga.
5) Peningkatan jangkauan pelayanan KBKR di wilayah dan sasaran
khusus.
6) Peningkatan KB Pria.
7) Penguatan promosi dan konseling kesehatan reproduksi berdasarkan
siklus hidup, pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) dan
peningkatan pelayanan KB Pasca Persalinan (KB PP).
8) Peningkatan kemandirian PUS dalamber-KB.

c. Meningkatkan Advokasi dan Penggerakan Program Bangga


Kencana sesuai dengan karakteristik wilayah dan segmentasi
sasaran, yang dapat diwujudkan melalui strategi:
1) Peningkatan penyebarluasan materi KIE Program Bangga Kencana
sesuai segmentasi sasaran dan wilayah.
2) Peningkatan kinerja tenaga Penyuluh KB/PLKB dan pemberdayaan
masyarakat melalui penggerakan kader PPKBD/Sub PPKBD.

d. Memperkuat Sistem Informasi Keluarga yang Terintegrasi, dengan


strategi:
1) Peningkatan kualitas dan pemanfaatan data/informasi Program
Bangga Kencana berbasis teknologi informasi di seluruh tingkatan
wilayah.
2) Pengembangan Smart Technology/Smart Program untuk
memperkuat pengelolaan Program Bangga Kencana.
Berbagai arah kebijakan dan strategi BKKBN sebagaimana tersebut
diatas tentunya memerlukan dukungan untuk membantu agar
operasionalisasi Program Bangga Kencana dapat berjalan dengan baik,
diantaranya:

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 25

1. Dari sisi Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Program Bangga


Kencana, arah kebijakan yang diambil diantaranya untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM), pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan inovasi, serta penguatan kerjasama global program
Bangga Kencana, yang dapat diwujudkan melalui strategi:
a. Peningkatan kualitas SDM Program Bangga Kencana melalui
pendidikan dan pelatihan yang terstandarisasi berbasis teknologi
informasi.
b. Peningkatan kualitas, pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
inovasi Program Bangga Kencana sebagai input/masukan atas
rumusan kebijakan.
c. Hasil-hasil penelitian diharapkan dapat diterbitkan dalam KTI di jurnal
internasional maupun nasional.

2. Dari sisi Dukungan Manajemen, memiliki arah kebijakan untuk


dukungan manajemen yang berkualitas dalam mendukung
penyelenggaraan Program Bangga Kencana, yang dapat diwujudkan
melalui strategi:
a. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan dan BMN;
b. Penguatan Perencanaan Program dan Anggaran;
c. Peningkatan kualitas pengelolaan administrasi kepegawaian
dan Pengembangan SDM Aparatur; dan
d. Penyediaan pelayanan administrasi perkantoran dan
kerumah- tanggaan yang berkualitas.

3. Dari sisi pengawasan dan peningkatan akuntabilitas, memiliki arah


kebijakan untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan Program
Bangga Kencana guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik,
yang akan diwujudkan melalui strategi :
a. Mendorong pengelolaan keuangan BKKBN secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, ekonomis, efisien, dan efektif.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 26

b. Mendorong pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


(SPIP), Reformasi Birokrasi dilaksanakan secara efektif dan efisien
oleh seluruh Unit Kerja Eselon I dan Perwakilan BKKBN Provinsi.
c. Mendorong seluruh kebijakan yang ditetapkan Kepala BKKBN
dilaksanakan secara konsisten oleh seluruh Unit Kerja Eselon I dan
Perwakilan BKKBN Provinsi.
d. Mendorong pencapaian sasaran strategis BKKBN secara efektif dan
efisien.

Arah Kebijakan dan Strategi Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera


Selatan
Dalam mewujudkan visi,misi nasional dan visi, misi Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan, maka Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan
mempunyai arah kebijakan dan strategi dalam menyelenggarakan
Pembangunan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga dalam lima tahun ke depan sebagai berikut :

1) Peningkatan Akses dan Pelayanan KB yang Merata dan Berkualitas,


yang dilakukan melalui strategis :
a) Peningkatan penggerakan pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP)
b) Jaminan ketersediaan alat kontrasepsi di setiap fasilitas pelayanan KB
c) Peningkatan kualitas fasilitas pelayanan KB melalui penyediaan
sarana pelayanan KB yang memadai.
d) Peningkatan pelayanan akseptor KB, baik secara statis pada fasilitas
kesehatan (faskes) yang melayani KB, dan pelayanan KB secara
mobile di wilayah sulit (Daerah Tertinggal, Perbatasan dan
Kepulauan/DTPK).

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 27

2) Penguatan Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)


Program Bangga Kencana, yang dilakukan melalui strategi :
a) Penguatan strategi advokasi dan KIE tentang Program Bangga
Kencana yang sinergi, baik lintas sektor maupun lintas pemerintah
daerah p rovinsi dan kabupaten/kota.
b) Peningkatan advokasi dan KIE Program Bangga Kencana (media,
audiensi dan momentum) kepada mitra kerja dan pemangku
kepentingan (stakeholders) di seluruh tingkatan wilayah;
c) Peningkatan advokasi dan KIE Program Bangga Kencana melalui
berbagai media massa dan media luar ruang serta intensifikasi
advokasi dan KIE melalui media lini bawah (below the line);
d) Peningkatan advokasi dan KIE Program Bangga Kencana melalui
tenaga lini lapangan (PKB/PLKB dan PPKBD/Sub PPKBD), serta
peningkatan peran serta aktif masyarakat dengan memperhatikan
sasaran target yang disesuaikan dengan karakteristik sosial, budaya,
dan ekonomi;
e) Peningkatan penggerakan mekanisme operasional lini lapangan
Program Bangga Kencana, baik dari PKB/PLKB ke P
f) PKBD/Sub PPKBD, maupun dari PPKBD/Sub PPKBD ke masyarakat.

3) Peningkatan Pembinaan Ketahanan Remaja, yang dilakukan melalui


strategi:
a) Peningkatan strategi yang komprehensif dan terpadu, antar sektor dan
antara provinsi dan daerah, tentang KIE dan konseling Kesehatan
Reproduksi Remaja dengan melibatkan orang tua, teman sebaya,
toga/toma, sekolah, dengan memperhatikan perubahan paradigma
masyarakat akan pemahaman nilai-nilai pernikahan dan pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja;
b) Peningkatan fungsi dan peran, serta kualitas dan kuantitas kegiatan
kelompok remaja (PIK-KRR) dengan mendorong remaja untuk
mempunyai kegiatan yang positif dengan meningkatkan status

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 28

kesehatan, memperoleh pendidikan, dan meningkatkan jiwa


kepemimpinan;
c) Peningkatan pembinaan remaja tentang Generasi Berencana
(GenRe);
d) Pengembangan dan peningkatan fungsi dan peran kegiatan kelompok
Bina Keluarga Remaja (BKR) sebagai wahana untuk meningkatkan
kepedulian keluarga dan pengasuhan kepada anak - anak remaja
mereka.

4) Peningkatan Pembangunan Keluarga, yang dilakukan melalui


strategi:
a) Pengembangan strategi dan materi yang relevan tentang
pemahaman orangtua mengenai pentingnya keluarga dan
pengasuhan tumbuh kembang anak, melalui: pendidikan,
penyuluhan, pelayanan tentang perawatan, pengasuhan dan
perkembangan anak dengan melibatkan tenaga lapangan, kader,
dan masyarakat;
b) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya Keluarga
Berencana (KB) dalam peningkatan kesejahteraan keluarga;
c) Peningkatan penyuluhan tentang pemahaman keluarga/orangtua
mengenai pentingnya keluarga dalam peran dan fungsi kelompok
kegiatan (BKB, BKR, BKL, dan UPPKS), serta penguatan 8
(delapan) fungsi keluarga (agama, sosial, cinta kasih, perlindungan,
reproduksi, pendidikan, ekonomi dan lingkungan);
d) Peningkatan kapasitas tenaga lapangan dan kader serta
kelembagaan pembinaan keluarga dalam hal penyuluhan tentang
pemahaman fungsi keluarga dan peningkatan kerjasama lintas
sektor dalam upaya meningkatkan fungsi dan peran keluarga.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 29

5) Penguatan Regulasi, Kelembagaan, serta Data dan Informasi, yang


dilakukan melalui strategi:
a) Peningkatan koordinasi dalam implementasi Undang-Undang Nomor
23 tahun 2014 terutama pada Pembagian Urusan Pemerintahan
Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana antara
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
b) Penguatan Kelembagaan melalui bimbingan teknis dan pemantauan
pembentukan Dinas Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk
menyelenggarakan Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana di masing-masing wilayah sesuai amanat Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2014 dengan landasan hukum pelaksanaan yang
mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 tahun 2016
tentang Perangkat Daerah;
c) Koordinasi terpadu lintas sektor (lintas dinasd/badan) terkait
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
Kegiatan Program KKBPK (misal: Kegiatan Kampung KB);
d) Peningkatan koordinasi perumusan kebijakan Pembangunan Bidang
Pengendalian Penduduk dan KB dengan Pemerintah Daerah Provinsi
dan Kabupaten/Kota (misal: melalui forum Musrenbangda dan
Musrenbangnas);
e) Peningkatan kualitas data dan informasi Program KKBPK yang akurat
dan tepat waktu;
f) Peningkatan diseminasi, aksesibilitas dan pemanfaatan data dan
informasi kependudukan terutama sensus dan survei bagi seluruh
pihak, termasuk swasta dan akademisi;
g) Peningkatan koordinasi, termasuk fasilitasi seluruh instansi dalam
pemanfaatan data dan informasi kependudukan untuk perencanaan
dan evaluasi kebijakan pembangunan.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 30

Kerangka Regulasi
Kerangka regulasi disusun dalam rangka mewujudkan arah Program
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga
Kencana) tahun 2020-2024 sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi
Keluarga, adalah terwujudnya konsistensi kebijakan nasional, provinsi dan
kabupaten/kota dengan tujuan:
1. Mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara
kuantitas, kualitas, dan persebaran penduduk dengan memperhitungkan
daya dukung lingkungan.
2. Meningkatkan kualitas keluarga (keluarga berkualitas) sehingga tercipta
rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam
mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin dengan
melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil, Bahagia,
dan Sejahtera (NKKBS).
3. Meningkatkan upaya mengatur kelahiran anak, jarak, usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan melalui: promosi, perlindungan dan
bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga
berkualitas.
4. Menyediakan data dan informasi keluarga untuk digunakan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebagai dasar penetapan
kebijakan, penyelenggaraan, dan pembangunan.
Ruang lingkup Peraturan Pemerintah ini meliputi tugas dan tanggung
jawab pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah daerah dalam penetapan
dan pelaksanaan kebijakan tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga, kebijakan keluarga berencana, penyelenggaraan
sistem informasi keluarga, pemantauan dan pelaporan, pembinaan dan
pengawasan serta pendanaan.
Fokus penetapan Kebijakan Nasional Pembangunan Keluarga ,
Kependudukan dan Keluarga Berencana dan diarahkan untuk:
a. Menjamin tercapainya penurunan TFR sesuai target yang ditetapkan;

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 31

b. Meningkatkan kualitas penduduk dengan memanfaatkan bonus


demografi;
c. Memberdayakan penerapan fungsi-fungsi keluarga; dan
d. Memperkuat semangat gotong royong berbasis keluarga.
Pemerintah juga menetapkan program dan kegiatan
penyelenggaraan pengendalian kuantitas penduduk berkaitan dengan :
a. Perencanaan kependudukan;
b. Penyediaan parameter kependudukan;
c. Analisis dampak kependudukan;
d. Kerjasama pendidikan kependudukan; dan
e. Penanganan isu-isu kependudukan di daerah provinsi, kabupaten dan
kota.
Hal tersebut di atas dilaksanakan dengan cara memberikan
pembinaan dan pemenuhan pelayanan kepada masyarakat melalui
advokasi, KIE, serta penyediaan sarana dan prasarana Program Bangga
Kencana. Penyelenggaraan pengendalian kuantitas penduduk dilakukan
untuk melembagakan dan membudayakan NKKBS yang dilakukan melalui
penyelenggaraan pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
Pemerintah menetapkan kebijakan nasional pembangunan keluarga yang
diarahkan untuk:
a. Melembagakan dan membudayakan NKKBS;
b. Memberdayakan fungsi keluarga;
c. Memandirikan keluarga;
d. Memberdayakan kearifan lokal;
e. Meningkatkan kualitas seluruh siklus hidup;
f. Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat; dan
g. Memberdayakan peran serta masyarakat.
Kedudukan serta tugas dan fungsi Penyuluh KB (PKB/PLKB)
tertuang dalam lampiran Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014, dimana
pengelolaan Penyuluh KB (PKB/PLKB) merupakan kewenangan
pemerintah Pusat (dalam hal ini adalah BKKBN), dan pendayagunaannya
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 32

Dalam implementasinya, selain harus mengacu pada Peraturan


Pemerintah (PP) Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, juga
diperlukan pedoman spesifik yang lebih operasional, mulai dari penetapan
standar kompetensi penyuluhan KB, penetapan Lembaga Sertifikasi Profesi
Penyuluh KB sampai pada strategi dan prosedur pelaksanaannnya
termasuk pembentukan asesor dan lembaga diklat terakreditasi di provinsi.
Standardisasi tenaga pelayanan KB bagi petugas medis berkaitan
dengan prosedur, tata cara dan kewenangan teknis medis memerlukan
regulasi dan kerjasama dengan sektor/institusi terkait, agar
pelaksanaannya dapat berjalan lancar dalam lima tahun ke depan. Dengan
demikian, kerangka regulasi penyelenggaraan urusan Bidang
Pengendalian Penduduk dan KB selama lima tahun ke depan adalah:
1. Perubahan Peraturan Presiden tentang kelembagaan BKKBN terutama
terkait dengan penambahan fungsi tidak hanya yang tertera pada
Undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tetapi juga melaksanakan tugas
fungsi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 23
tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang dalam lampiran dinyatakan
bahwa Kewenangan Pemerintah dalam hal ini BKKBN meliputi:
a) Pengendalian Penduduk;
- Pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian kuantitas
penduduk.
- Penetapan perkiraan pengendalian penduduk secara nasional.
b) Keluarga Berencana (KB);
- Penyusunan desain program dan pengelolaan advokasi,
komunikasi, informasi dan edukasi pengendalian penduduk.
- Pengelolaan Tenaga penyuluh KB (PKB/PLKB).
- Pengelolaan dan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk
kebutuhan PUS nasional.
- Pengelolaan dan pengendalian sistem informasi keluarga.
- Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan tingkat nasional dalam pengendalian pelayanan
dan pembinaan kesertaan ber- KB.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 33

c) Keluarga Sejahtera;
- Pengembangan desain program pembangunan keluarga melalui
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
- Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan tingkat nasional dalam pembangunan keluarga
melalui ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
d) Standardisasi dan Sertifikasi meliputi Standardisasi pelayanan KB
dan sertifikasi tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB
(PKB/PLKB).
2. Penetapan Peraturan Presiden tentang Penyelenggaraan Keluarga
Berencana sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 87 tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan,
Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi
Keluarga.
3. Harmonisasi dan sinkronisasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan
Kementerian terkait dalam penerapan Undang-undang Nomor 23 tahun
2014, seperangkat peraturan perundangan yang berkaitan dengan
kelembagaan pengendalian penduduk dan KB di daerah provinsi dan
kabupaten/kota, serta petunjuk teknis tentang nomenklatur, struktur dan
tugas fungsi lembaga di daerah yang menangani Program Bangga
Kencana.
4. Penetapan peraturan Kepala BKKBN terutama dalam menerapkan
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) program dan kegiatan
pengendalian penduduk dan keluarga berencana di daerah provinsi dan
kabupaten/kota.
5. Penetapan peraturan Kepala BKKBN terutama dalam perincian program
dan kegiatan serta penganggaran di kabupaten/kota sebagai rujukan
daerah dalam menerapkan struktur program dan kegiatan, indikator per
kegiatan kependudukan dan KB sekaligus kode akun anggaran.
6. Penetapan peraturan Kepala BKKBN terutama dalam menerapkan
Sistem Informasi Kependudukan dan Keluarga secara nasional dan di
daerah.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 34

7. Penetapan peraturan Kepala BKKBN terutama dalam menerapkan


standardisasi pelayanan KB kepada tenaga Pelayanan KB.
8. Penetapan peraturan Kepala BKKBN terutama dalam menerapkan
pengelolaan tenaga Penyuluh KB dan Petugas Lapangan KB.
9. Penetapan peraturan Kepala BKKBN terutama dalam menerapkan
sertifikasi tenaga penyuluh KB.
10. Penetapan peraturan Kepala BKKBN terutama dalam menerapkan
peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka harmonisasi dan
sinkronisasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota dan Kementerian terkait terutama dalam
penerapan peraturan perundangan yang berlaku.
11. Penyusunan regulasi untuk mendukung pencapaian sasaran program
KB di daerah, antara lain untuk mendukung pencapaian peserta KB
Baru, pembinaan peserta KB aktif, kedudukan operasional penyuluh KB,
penyaluran anggaran mekanisme operasional dan penggerakan KB,
distribusi alokon dari kabupaten/kota ke fasilitas pelayanan kesehatan
(fasyankes), serta insentif bagi tenaga lapangan KB.
Rincian kerangka regulasi dapat dilihat pada Lampiran..

Kerangka Kelembagaan
Berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat 2 Undang-Undang Nomor 23
tahun 2014, ditetapkan bahwa urusan bidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana merupakan urusan pemerintahan wajib yang tidak
berkaitan dengan pelayanan dasar. Untuk itu diperlukan penguatan
kapasitas kelembagaan yang menangani penyelenggaraan urusan bidang
pengendalian penduduk dan KB di tingkat provinsi, dan kabupaten/kota
agar dapat sepenuhnya mengacu pada ketentuan tugas dan fungsi
penyelenggaraan urusan pengendalian penduduk dan KB sebagaimana
telah ditetapkan di dalam RPJMN dan Renstra BKKBN 2015-2019. Selain
itu, dengan adanya bentuk kelembagaan Dinas Pengendalian Penduduk
dan KB maka akan memudahkan saat penyusunan program, indikator dan
kegiatan bidang pengendalian penduduk dan KB baik di dalam RPJMD,

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 35

Renstrada, dan RKPD provinsi dan kabupaten/kota. Dengan


mempertimbangkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penguatan fasilitasi,
sosialisasi, pendampingan dan pembinaan, terutama dalam
menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang
Organisasi Perangkat Daerah.
Dalam rangka penguatan kelembagaan Pengendalian Penduduk
dan KB diperlukan beberapa langkah kegiatan, diantaranya:
1. Penguatan kapasitas pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota
dalam penyelenggaraan urusan Bidang Pengendalian Penduduk dan
KB, minimal berkaitan dengan;
a) Penguatan kapasitas yang berkaitan dengan kedudukan, fungsi,
klasifikasi lembaga daerah yang menangani pengendalian
penduduk dan KB.
b) Penguatan kapasitas infrastruktur regulasi yang mendukung
operasional maupun eksistensi lembaga sebagai tindak lanjut
perubahan peraturan perundangan (peraturan daerah, peraturan
Bupati/Walikota atau regulasi lain) yang berfungsi menjaga kualitas
dan sinergitas kebijakan dalam perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan evaluasi program.
c) Penguatan kompetensi/kapasitas sumber daya manusia baik
tenaga pengelola Program, tenaga pelaksana maupun tenaga
masyarakat yang menyelenggarakan Program Bangga Kencana
sesuai tingkatan wilayah.
d) Penguatan program dan penuangan kegiatan sebagai tindak lanjut
penerapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Program
Bangga Kencana sebagai penetapan arah Kebijakan umum
pembangunan di daerah, Renstrada dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran SKPD pembangunan pengendalian penduduk dan KB.
e) Penguatan kapasitas dukungan sarana, prasarana dan anggaran
untuk menyelenggarakan Program Bangga Kencana di
kabupaten/kota, kecamatan dan desa dalam upaya menjaga

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 36

kesinambungan dan keberlangsungan pelayanan pengendalian


penduduk dan KB kepada masyarakat.
2. Menyelenggarakan sistem informasi keluarga yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pendataan keluarga, pencatatan dan pelaporan
pelayanan kontrasepsi dan pencatatan dan pelaporan pengendalian
lapangan program KKBPK secara akurat dan tepat waktu.
3. Memperkuat kedudukan dan peran Penyuluh KB dan Petugas
Lapangan KB terutama berkaitan dengan pengelolaan sebagai
Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tenaga non ASN yang
didayagunakan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota serta
pelaksanaan sertifikasi penyuluh KB;
4. Memperkuat kedudukan hukum PPKBD, SUB PPKBD dan kader KB
sebagai penerapan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa, di dalam Pasal 150 dinyatakan bahwa Lembaga
Kemasyarakatan Desa dibentuk atas prakarsa pemerintah desa dan
masyarakat khususnya yang bertugas untuk melakukan pemberdayaan
masyarakat desa, berperan serta aktif dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan dan melakukan pelayanan Program
Bangga Kencana secara langsung kepada masyarakat.
5. Memperkuat pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan dalam pengendalian pelayanan/pembinaan kesertaan
ber-KB serta dalam pembangunan keluarga melalui ketahanan dan
kesejahteraan keluarga.
6. Memperkuat pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan
obat kontrasepsi serta pelaksanaan pelayanan KB di kabupaten/kota.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 37

BAB III
SASARAN, INDIKATOR DAN INISIATIF STRATEGI KEGIATAN

3.1 Sasaran Program, Sasaran Outcome, Sasaran Kegiatan, dan Keluaran/


Output
Sasaran Strategis
Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas dapat menjadi modal
pembangunan. Sebaliknya, jumlah penduduk yang besar tidak berkualitas
dapat menjadi beban pembangunan. Dalam rangka menjaga penduduk
yang banyak ini dapat menjadi modal pembangunan, maka penduduk
Indonesia harus disiapkan menjadi sumber daya manusia yang tangguh bagi
pembangunan dan ketahanan nasional, agar mampu bersaing dengan
bangsa lain dan dapat menikmati hasil pembangunan secara adil dan
merata.
Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan upaya-upaya yang holisitik,
dimana upaya-upaya dimaksud bertujuan untuk mewujudkan keluarga
berkualitas dan pertumbuhan penduduk yang seimbang guna mendukung
tercapainya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong. Program Bangga Kencana tidak hanya untuk
menurunkan tingkat kelahiran, peningkatan kesejahteraan ibu, anak, dan
keluarga saja. Sejak diberlakukannya pelaksanaan otonomi daerah,
pelaksanaan program Bangga Kencana merupakan rangkaian kegiatan
yang saling berkaitan dan melibatkan masyarakat sebagai subjek sekaligus
objek program. Hal ini merupakan tantangan yang cukup berat mengingat
perbedaan suku, budaya dan adat istiadat serta letak geografis yang kurang
menguntungkan bahkan beberapa wilayah dengan kategori tertinggal,
terpencil dan daerah perbatasan.
Pelaksanaan pengelolaan program Bangga Kencana, erat kaitannya
dengan upaya peningkatan angka prevalensi ber-KB Contraceptive
Prevalence Rate (CPR) dan penurunan angka kelahiran atau Total Fertilty
Rate (TFR). Namun, untuk mencapai tujuan Program Bangga Kencana,
peran kelembagaan sangatlah menentukan, apalagi di era otonomi

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 38

daerah yang keberadaan SKPDKB sangat bervariasi, sangat dipengaruhi


oleh kebijakan pemerintah daerah setempat. Begitu pula dengan sarana
dan prasarana serta komponen-komponen yang mendukungnya seperti
petugas lapangan yang semakin berkurang dari tahun ke tahun, APBD
yang belum memadai serta ketersediaan data yang tepat waktu dan
akurat.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka telah disusun sasaran
strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-
2024 yang tertera pada Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BKKBN
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024 dalam upaya untuk
mencapai tujuan utama, sebagai berikut:
1) Menurunnya Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) dapat
mencapai 2,33 pada tahun 2020 dan ditargetkan menjadi 2,19 pada 2024.
2) Meningkatnya Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Modern/Modern
Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) 65,29 persen pada tahun 2020
dan ditargetkan menjadi 67,03 persen pada tahun 2024.
3) Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/UnmetNeed 7,88
persen pada tahun 2020 dan ditargetkan menjadi 7,16 persen pada 2024.
4) Menurunnya Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur 15-19 tahun/Age
Specific Fertility Ratio (ASFR) 15-19 tahun, dengan target 26 per-1.000
kelahiran pada tahun 2020 dan ditagetkan menjadi 19 per1.000 kelahiran
pada 2024.
5) Meningkatnya Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) sebesar 52,47
pada tahun 2020 serta ditargetkan menjadi 58,2 pada tahun 2024.
6) Meningkatkan Median Usia Kawin Pertama (MUKP) dari 20,9 tahun pada
2020.menjadi 21 tahun pada 2024.
Dalam mendapatkan gambaran yang terukur dari strategi Perwakilan
BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, ditetapkan Sasaran Strategis yang
terbagi ke dalam empat perspektif yaitu Perspectif External Stakeholder,
Perspectif Internal Business Process, Perspectif Learning and Growth dan
Perspectif Budget Dicipline. Sasaran strategi yang telah ditetapkan
tergambar dalam peta strategi Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 39

Selatan.

Sasaran Program, Sasaran Outcome, Sasaran Kegiatan, dan Keluaran/


Output
Sasaran program (outcome) merupakan hasil yang akan dicapai dari
suatu program dalam rangka pencapaian sasaran strategis BKKBN Tahun
2020-2024. BKKBN merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian
(LPNK) sehingga hanya mempunyai 1 (satu) Program Teknis yaitu
Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana
serta 1 (satu) Program Generik yaitu: Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis dan Program Pengawasan serta Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur BKKBN.
Sasaran Program Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan
diimplementasikan dalam 2 (dua) sasaran program yaitu :
1) Sasaran Program Bangga Kencana “Meningkatnya kualitas
penyelenggaraan Program Bangga Kencana dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia, serta mewujudkan revolusi
mental dan pembangunan kebudayaan“ yang diimplementasikan dalam
Sasaran Kegiatan “Meningkatnya pelaksanaan Program Pembangunan
Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana diseluruh tingkatan
wilayah“ yang akan dicapai oleh 5 bidang yaitu :
a. Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK)
yang akan dicapai melalui keluaran/ output :
1. Pembinaan pembangunan keluarga di seluruh tingkatan
wilayah.
2. Promosi 1000 HPK pada keluarga yang memiliki baduta
3. Penguatan peran PIK Remaja dan BKR dalam edukasi kespro
dan gizi bagi remaja putri sebagai calon ibu.
4. Peningkatan pelayanan ramah lansia melalui 7 (Tujuh) dimensi
lansia tangguh dan pendampingan perawatan jangka panjang
bagi lansia.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 40

5. Keluarga yang mengikuti kegiatan pemberdayaan ekonomi


keluarga.
b. Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) yang akan dicapai melalui
keluaran/output : sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan
pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk.
c. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) yang
akan dicapai melalui keluaran/ output :
1. Kesertaan ber-KB melalui peningkatan akses dan kualitas
pelayanan KBKR yang sesuai dengan standar pelayanan
2. Pemenuhan Ketersediaan Alokon di Faskes
d. Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (ADPIN) yang akan
dicapai melalui keluaran/ output : Penggerakkan stakeholder, mitra
kerja serta perubahan sikap dan perilaku masyarakat berdasarkan
data dan informasi yang berbasis IT dalam Program Bangga
Kencana.
e. Bidang Pelatihan dan Pengembangan (LATBANG) yang akan dicapai
melalui keluaran/ output :
1. Layanan Pendidikan dan Pelatihan
2. Layanan Penelitian dan Pengembangan

2) Sasaran Program Dukungan Manajemen “Meningkatnya kualitas


pengelolaan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya di
lingkungan BKKBN dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik“ yang dilaksanakan oleh Bidang Sekretariat yang
diimplementasikan dalam 2 (dua) sasaran kegiatan antara lain :
a. Sasaran Kegiatan “ Meningkatnya kualitas penyelenggaraan dukungan
manajemen dalam pengelolaan Program Pembangunan Keluarga,
Kependudukan, dan Keluarga Berencana“ yang akan dicapai melalui
keluaran/ output :
1. Layanan Dukungan Manajemen Satker
2. Layanan Perkantoran
3. Layanan Sarana dan Prasarana Internal

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 41

b. Sasaran kegiatan “Mewujudkan akuntabilitas pelaksanaan pengawasan


lainnya di provinsi“ yang akan dicapai melalui keluaran/ output : Layanan
Audit Internal.

Sasaran Kegiatan adalah keluaran (output) yang dihasilkan oleh suatu


kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran program.
Sasaran kegiatan merupakan keluaran yang harus dihasilkan oleh Perwakilan
BKKBN Provinsi Sumatera Selatan dengan alat ukur tingkat keberhasilan
pencapaiannya menggunakan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Sasaran
Kegiatan (Output) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) telah disusun untuk
seluruh Program dan Bidang di lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi
Sumatera Selatan sebagaimana tertera dalam lampiran.
1. Sasaran Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan
Keluarga Berencana (Bangga Kencana)
Sasaran Program (outcome) Pembangunan Keluarga, Kependudukan
dan Keluarga Berencana adalah terlaksananya Program Bangga Kencana di
seluruh tingkatan wilayah. Untuk mengukur keberhasilan pencapaian hasil
(outcome), maka ditetapkan Indikator Kinerja Program Bangga Kencana
sebagai berikut:
- Jumlah peserta KB baru /PB
- ASFR 15-19 Tahun
- Persentase PUS yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang
semua jenis metode kontrasepsi modern
- Persentase keluarga yang memiliki pemahaman dan kesadaran tentang
fungsi keluarga
- Indeks Pengetahuan Remaja tentang Generasi Berencana
- Persentase masyarakat yang mengetahui tentang isu kependudukan
- Jumlah ketersediaan data dan informasi keluarga (pendataan keluarga)
yang akurat dan tepat waktu

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 42

2. Sasaran Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN


Sasaran Program (Outcome) Pelatihan, Penelitian dan
Pengembangan serta Kerjasama Internasional BKKBN adalah
meningkatnya kualitas SDM Aparatur Penyelenggara Program, serta
Penelitian dan Pengembangan program Bangga Kencana. Untuk
mengukur keberhasilan pencapaian hasil (outcome), maka ditetapkan
Indikator Kinerja Program Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan
BKKBN sebagai berikut:
- Persentase peningkatan kualitas SDM Aparatur dan tenaga fungsional
- Jumlah kerjasama penelitian dan perguruan tinggi di bidang Program
Bangga Kencana
- Indeks kepuasan hasil diklat, penelitian dan pengembangan KB, KS
dan Kependudukan
- Jumlah pelaksanaan kegiatan pelatihan, penelitian dan pengembangan
di Provinsi
Pada sasaran program Latbang ini sesuai hasil Analisis Beban Kerja (ABK)
Jabatan Fungsional Peneliti yang dikeluarkan dari Biro Kepegawaian
BKKBN menyatakan bahwa untuk Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera
Selatan diperlukan sebanyak 6 (enam) orang peneliti dengan rincian
kategori peneliti madya dan utama sebanyak 3 orang dan kategori peneliti
pertama dan muda sebanyak 3 orang.

3. Sasaran Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas


Teknis lainnya BKKBN
Sasaran Program (Outcome) Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya adalah tersedianya dukungan
manajemen dalam rangka penyelenggaraan Program Bangga Kencana.
Untuk mengukur keberhasilan pencapaian hasil (outcome), maka
ditetapkan Indikator Kinerja Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya sebagai berikut:
- Tingkat opini laporan keuangan oleh BPK

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 43

- Jumlah dokumen perencanaan program dan nggaran yang mengacu


pada pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah,
penganggaran terpadu dan berbasis kinerja
- Persentase terlaksananya pengembangan karir Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang kompetensinya sesuai dengan standar (sesuai roadmap)
- Indeks kepuasan pelayanan administrasi perkantoran,
kerumahtanggaan, dan pemeliharaan sarana prasarana perkantoran
- Jumlah dukungan manajemen pengelolaan Program Kependudukan,
KB serta Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga di Provinsi

4. Sasaran Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas


Aparatur BKKBN
Sasaran Program (Outcome) Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur BKKBN adalah meningkatnya akuntabilitas
pengelolaan Program Bangga Kencana. Untuk mengukur keberhasilan
pencapaian hasil (outcome), maka ditetapkan Indikator Kinerja Program
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BKKBN sebagai
berikut:
- Jumlah pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur di satker
Perwakilan BKKBN provinsi

3.2 Indikator Sasaran Program, Indikator Outcome, Indikator Kinerja Kegiatan


(IKK), Indikator Output Kegiatan, Komponen, dan Subkomponen

Indikator Sasaran Program Bangga Kencana Perwakilan BKKBN


Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024:
1) Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS usia 15-49 tahun.
2) Angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (modern Contraceptive
Prevalence Method/mCPR).
3) Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need).
4) Angka kelahiran remaja 15-19 tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR 15-
19).

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 44

5) Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga).


6) Median Usia Kawin Pertama (MUKP) Perempuan.
7) Persentase SDM aparatur dan tenaga program yang kompeten.
8) Persentase pemanfaatan hasil penelitian dalam penentuan kebijakan
Program Bangga Kencana.
Program Bangga Kencana diimplementasikan oleh 5(lima) bidang di
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, yaitu:
1) Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK)
Sasaran Bidang KSPK adalah “Mewujudkan keluarga yang mandiri,
tenteram, dan bahagia (keluarga berkualitas)”. Sasaran ini akan dicapai
melalui pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU):
(1) Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga).
(2) Median Usia Kawin Pertama (MUKP) Perempuan usia 25-49 tahun.
(3) Persentase baduta stunting.

2) Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK)


Sasaran Bidang DALDUK yaitu “Meningkatnya implementasi pemaduan
dan sinkronisasi kebijakan pembangunan pengendalian penduduk”, yang
akan dicapai melalui IKU:
(1) Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS usia 15-49
tahun.
(2) Indeks Pembangunan Berwawasan Kependudukan (IPBK).
(3) Indeks Kepedulian terhadap Isu Kependudukan.
(4) Persentase Kampung KB mandiri.

3) Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR)


Sasaran: “Meningkatnya kesertaan keluarga dalam Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi”, dengan Indikator Kinerja Utama (IKU):
(1) Angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (modern Contraceptive
Prevalence Method/mCPR).
(2) Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need).

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 45

(3) Persentase Peserta KB Aktif (PA) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang


(MKJP).
(4) Angka kelahiran remaja 15-19 tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR
15-19).

4) Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (ADPIN)


Sasaran: “Meningkatnya cakupan dan kualitas advokasi KIE, jejaring
kemitraan, kinerja petugas lini lapangan, dan pengelolaan smart data dan
informasi melalui teknologi.” IKU yang akan dicapai:
(1) Persentase masyarakat yang terjangkau Program Bangga Kencana.
(2) Persentase tingkat putus pakai pemakaian kontrasepsi (Drop Out/DO).
(3) Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmetneed).

5) Bidang Pelatihan dan Pengembangan (LATBANG)


Sasaran Program Bidang LATBANG adalah “Mewujudkan SDM aparatur dan
tenaga program yang berkualitas”. IKU yang akan dicapai:
(1) Persentase SDM aparatur dan tenaga program yang kompeten.
(2) Persentase pemanfaatan hasil penelitian dalam penentuan kebijakan
Program Bangga Kencana.

Adapun Bidang Sekretariat memiliki dua Sasaran Program:


1) Meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya di
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan dalam penyelenggaraan
Program Bangga Kencana, dengan IKU yang akan dicapai:
(1) Indeks Reformasi Birokrasi.
(2) Opini atas laporan keuangan dari BPK.
(3) Tingkat maturitas SPIP.
(4) Indeks Sistem Merit.
2) Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan Program Bangga Kencana,
dengan IKU: persentase materialitas temuan eksternal terhadap anggaran
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 46

3.3 Inisiatif Strategi Kegiatan Prioritas di Lingkungan Perwakilan BKKBN


Provinsi Sumatera Selatan
Inisiatif strategis merupakan inisiatif kegiatan/aktivitas strategis yang
akan dilakukan manajemen untuk mencapai tujuan/sasaran, KPI (Key
Performance Indikator), dan target kinerja yang telah ditetapkan. Adapun
Inisiatif Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan pada masing-
masing Sasaran Strategis dan KPI adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Inisiatif Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan


Tahun 2020-2024

Keterangan
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Inisiatif Strategis

Perspektif Internal Business Process


IBP1 Meningkatnya implementasi 1. Indeks Pembangunan 1 Mengidentifikasi dan melaporkan Pemerintah Daerah (Provinsi Bidang
pemaduan dan sinkronisasi Berwawasan dan Kabupaten Kota) yang sudah melaksanakan penyusunan Pengendalian
kebijakan pembangunan Kependudukan (IPBK) GDPK 5 Pilar. Penduduk
pengendalian penduduk 2 Mengidentifikasi dan melaporkan Daerah (Provinsi dan Kab/Kota) Provinsi
yang akan didorong untuk merevisi atau meningkatkan GDPK
yang telah disusun menjadi GDPK 5 Pilar.
3 Mengumpulkan dokumen RPJMD yang masih berlaku, serta
dokumen Rencana Strategis Daerah dan RKPD tahun berjalan.
4 Segera melakukan perapihan data basis Rumah Data
Kependudukan.
5 Melaporkan keberadaan Rumah Data Kependudukan di
Kampung KB Percontohan, baik lokus maupun aktivitasnya.
6 Berkoordinasi dengan Perangkat Daerah Bidang Pengendalian
Penduduk Provinsi dan Kabupaten/Kota.
7 Berkoordinasi dengan Perangkat Daerah Kab/Kota untuk
memaksimalkan penggunaan DAK 2020 yang dialokasikan untuk
Rumah Data Kependudukan.
8 Fasilitasi penggerakan Pokja Bangga Kencana Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
9 Melakukan pemantauan data monitoring dan evaluasi Pokja
Bangga Kencana yang efektif.
2. Indeks Kepedulian 1 Implementasi Pendidikan Kependudukan dilaksanakan pada 3
terhadap Isu jalur, yaitu Formal, Non Formal, dan Informal
Kependudukan 2 Pelaksanaan Implementasi Pendidikan Kependudukan.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 47

3. Persentase Kampung KB 1 Identifikasi Isu Strategis Pengendalian Penduduk Tingkat Provinsi,


Mandiri Kabupaten dan Kota
2 Sosialisasi Sistem Peringatan Dini Pengendalian Penduduk
kepada OPD Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi,
Kabupaten dan Kota
3 Fasilitasi Pembinaan Pemanfaatan Aplikasi Sistem Peringatan
Dini Pengendalian Penduduk ke Pemerintah Daerah
4 Penguatan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Kampung KB
5 Fasilitasi Penguatan Kampung KB dengan Lintas Sektor dan Mitra
Kerja dalam Melaksanakan Penanganan Terpadu Isu
Kependudukan di Kampung KB
6 Penguatan dan Bimbingan Teknis Program KKBPK di Kampung
KB
IBP2 Meningkatnya akses dan 1. Angka prevalensi 1 Melakukan penggerakan pelayanan KB MKJP Bidang KB-KR
kualitas penyelengaraan kontrasepsi modern 2 Melakukan Pelayanan KB di Daerah Tertinggal, Perbatasan, Provinsi
Keluarga Berencana dan (modern Contraceptive Kepulauan Terluar (DTPK), wilayah miskin perkotaan dan
Kesehatan Reproduksi Prevelance Rate /mCPR) sasaran khusus dan diseluruh fasilitas kesehatan baik melalui
kegiatan rutin maupun momentum
3 Melakukan pertemuan, sosialisasi dan perbanyakan materi
tentang KBKR melalui berbagai media
4 Mengidentifikasi peta wilayah kerja
5 Mengidentifikasi dan mengumpulkan data - data bidan, data
tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan dan sarana prasarana
termasuk di dalamnya alat dan obat kontrasepsi
6 Melakukan pengadaan alat dan obat kontrasepsi
7 Berkoordinasi dengan mitra kerja terkait dalam pelaksanaan
pelayanan KB
8 Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelayanan KB
9 Melakukan peningkatan kompetensi bidan dan dokter melalui
aplikasi MONIKA
2. Persentase kebutuhan ber- 1 Melakukan pendataan PUS yang belum ber-KB
KB yang tidak terpenuhi 2 Mengidentifikasi peta kerja unmet need
(unmet need)
3 Melakukan pelayanan KB agar mudah dijangkau melalui kegiatan
pelayanan KB rutin maupun momentum
4 Melakukan sosialisasi tentang KBKR kepada masyarakat melalui
berbagai media
5 Memfasilitasi kegiatan Pelayanan KBKR
6 Menjamin ketersediaan alokon
3. Angka kelahiran remaja 1 Melakukan pendataan jumlah PUS remaja
umur 15-19 tahun (Age
2 Melakukan sosialisasi dan perbanyakan materi tentang KB dan
Specific Fertility
kesehatan reproduksi
Rate /ASFR 15-19)
3 Sosialisasi kepada remaja tentang Pendewasaan Usia
Perkawinan (PUP)
4 Penguatan peran kelompok PIK Remaja dan BKR dalam edukasi
Kespro dan gizi bagi remaja putri sebagai calon ibu
5 Pengembangan materi dan media PKBR sesuai dengan Kearifan
Lokal

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 48
IBP3 Memperkuat ketahanan, 1. Median Usia Kawin 1 Advokasi bagi Remaja Putri (calon pengantin) mengenai Bidang KS/PK
kesejahteraan, dan karakter Pertama Perempuan Pendewasaan Usia Perkawinan Provinsi
keluarga 2 Peningkatan peran PIK Remaja dan BKR dalam Edukasi tentang
Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja
2. Persentase baduta 1 Melakukan advokasi bagi Mitra Kerja
stunting
2 Peningkatan Kapasitas bagi pengelola Pro PN
3 Melakukan sosialisasi materi dan media KIE
IBP4 Meningkatnya advokasi, KIE 1. Persentase masyarakat 1 Melakukan Pembentukan Kelompok Kerja Advokasi Program Bidang Adpin
dan penggerakan Program yang terjangkau Program Bangga Kencana Provinsi dan Kabupaten/Kota Provinsi
Bangga Kencana Bangga Kencana
2 Fasilitasi Advokasi Program bangga Kencana kepada
Steakholder, Toga, Toma dan Mitra Kerja.
3 Melakukan Advokasi Program Bangga Kencana melalui
Talkshow
4 Fasilitasi Peningkatan Gerak Mupen ke Kab/Kota
5 Pengembangan digitallisasi media KIE sesuai segmentasi wilayah
6 Pendayagunaan Mobil Unit Penerangan (Mupen) sebagai
sarana KIE
7 Melakukan Advokasi dan KIE Program Bangga Kencana kepada
masyarakat melalui Media Online, Cetak, Elektronik, Media
Massa Cetak dan Online, Media dalam dan Luar Ruang, Media
Tatap Muka, Media Tradisional, Public Figure
8 Meningkatkan Peran Serta Kader KB sebagai Petugas KB
9 Memanfaatkan Kampung KB sebagai Sarana Integrasi Program
Bangga Kencana antar Lintas Sektor (Pemerintah, BUMN, BUMD)
10 Monitoring dan Evaluasi sebagai Dukungan melaksanakan
Advokasi Program Bangga Kencana di Tingkat Pusat, Provinsi dan
Kab/Kota
11 Memberikan Penghargaan kepada Steakholder, Toga, Toma,
Mitra kerja, Kader dan PKB/PLKB ASN dan non ASN atas
dukungan terhadap Program Bangga Kencana
12 Melakukan Promosi Rebranding BKKBN
2. Persentase tingkat putus 1 Melakukan KIE Program Bangga Kencana kepada Masyrakat
pakai pemakaian hingga daerah DTPK
kontrasepsi (Drop 2 Melaksanakan Peningkatan Kinerja PKB/PLKB
Out /DO) 3 Meningkatkan Peran Mitra Kerja, PPKBD dan Sub PPKBD untuk
memberikan KIE Program Bangga Kencana kepada Masyarakat
hingga tingka Lini Lapangan
4 Melakukan Pemetaan Unmeetneed
5 Melakukan Pemetaan PUS MUPAR di Wilayah DTPK
6 Pemetaan Sebaran PKB/PLKB dengan jumlah Desa Binaan
7 Penggerakan Peran PKB/PLKB dengan Mitra Kerja di Lini
8 Melakukan Integrasi Program Kegiatan antar bidang di tingkat
Provinsi dan tingkat OPD KB dalam pelaksanaan penurunan
tingkat Drop Out
IBP5 Memperkuat Sistem Informasi 1. Indeks Kualitas Data dan 1 Memastikan ketersediaan sarana dan prasana pencatatan dan
Keluarga yang terintegrasi Informasi Program pelaporan
Bangga Kencana 2 Melakukan analisa dan evaluasi terpadu pelaksanaan Sistem
Informasi Keluarga
3 Peningkatan kompetensi teknis pengelola data dan informasi
4 Monitoring dan evaluasi pengelolaan data dan informasi
IBP6 Meningkatnya pemanfaatan 1. Persentase pemanfaatan 1 Penyusunan Kerya Tulis Ilmiah melalui Jurnal terakreditasi Bidang Latbang
hasil litbang dalam penentuan hasil penelitian dalam 2 Diseminasi Hasil Penelitian bagi mitra kerja Provinsi
kebijakan Program Bangga penentuan kebijakan
3 Penyusunan Policy Brief bagi pengambil kebijakan
Kencana Program Bangga Kencana

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 49

Perspektif Learning and Growth


LG1 Meningkatnya tata kelola 1. Indeks Reformasi Birokrasi 1 Penguatan sistem informasi dalam pelayanan administrasi Bidang
pemerintahan yang baik dan BKKBN kepegawaian Sekretariat
bersih 2 Mendukung percepatan pelaksanaan transformasi jabatan Provinsi
administrator ke fungsional dalam rangka turut serta menciptakan
birokrasi yang efektif dan efisien
3 Penguatan analisis jabatan dan analisis beban kerja dalam
penataan sumber daya aparatur
4 Analisis dan pembahasan capaian kinerja program dan rencana
tindak lanjut dalam forum Radalgram Tingkat Provinsi guna
mendapat masukan dari bidang untuk diinput dalam Aplikasi
SMART Kemenkeu dan e-Monev Bappenas
5 Peningkatan pelayanan kerumahtanggaan, keprotokolan,
keamanan, pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran,
serta pelayanan administrasi perkantoran yang cepat dan tepat
2. Jumlah unit kerja
berpredikat Wilayah Bebas 1 Penguatan tata kelola dan manajemen pengawasan Provinsi
dari Korupsi (WBK)
LG2 Meningkatnya budaya kerja 1. Indeks budaya kerja 1 Revitalisasi Multi Rater Feedback (MRF) dalam upaya
ASN BKKBN mendapatkan hasil penilaian kinerja yang objektif.
2 Pemilihan ASN Teladan sebagai reward kepada ASN yang telah
berkontribusi pada pencapaian kinerja organisasi
3 Pengembangan kompetensi SDM aparatur dan tenaga program
berbasis standar kompetensi
4 Pelayanan kediklatan sesuai standar
LG3 Mewujudkan pengelolaan 1. Persentase Aplikasi yang 1 Peningkatan kompetensi teknis pengelola data dan informasi Bidang Adpin
Program Bangga Kencana terintegrasi dalam satu Provinsi, Kab/Kota, sampai ke Balai Penyuluh Provinsi
yang berbasis teknologi portal data dan informasi 2 Memastikan ketersediaan infrastruktur TI sesuai kebutuhan
informasi yang berkualitas di BKKBN (dashboard
pengembangan program
seluruh tingkatan wilayah Bangga Kencana)
3 Terlaksananya koordinasi antara Data dan Informasi serta
Hubalila dalam rangka integrasi SIDIKA dan SIMSDM
4 Fasilitasi kegiatan media pembelajaran berbasis IT
5 Monitoring dan evaluasi kinerja PKB/PLKB melalui sistem aplikasi
kolaborasi jejaring Penyuluh KB
Perspektif Budget Discipline
BD1 Mengoptimalkan pemanfaatan 1. Persentase Penilaian 1 Memastikan kesesuaian perencanaan dan penganggaran Bidang
anggaran secara akuntabel Kinerja Pelaksanaan 2 Meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan Sekretariat
Anggaran Satker (IKPA) 3 Efisiensi pelaksanaan kegiatan Provinsi
4 Meminimalisir kesalahan SPM
2. Opini BPK atas Laporan 1 Memastikan komitmen seluruh pegawai untuk mencapai dan Perwakilan
Keuangan Perwakilan mempertahankan WTP BKKBN Prov.
BKKBN Provinsi Sumatera 2 Menerapkan standar akuntansi berbasis akrual Sumsel
Selatan 3 Melakukan perencanaan/penganggaran yang baik

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 50

BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

Memperhatikan RPJMN 2020-2024, sasaran strategis dan berbagai strategi


operasional sebagaimana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka di
dalam Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024 ini
perlu dirumuskan target kinerja dan kerangka pendanaan untuk periode 2020-
2024. Secara garis besar terdapat 2 (dua) Program di lingkungan BKKBN, yaitu
1 (satu) program teknis dan 1 (satu) program generik (pendukung):
1. Program Teknis: Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan
dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), terdiri dari:
a. Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK);
b. Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK);
c. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR);
d. Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN); dan
e. Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (LALITBANG).
2 Program Generik: Program Dukungan Manajemen BKKBN, terdiri atas:
a. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya yang
dilaksanakan oleh Bidang Sekretariat; dan
b. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur yang
dilaksanakan oleh Adminwas bersama auditor.

4.1 Target Kinerja


Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur
secara berkala dan dievaluasi pada akhir periode RPJMN/Renstra 2020-2024.
Target kinerja terdiri dari sasaran program yang merupakan hasil yang akan
dicapai dari suatu program, dalam rangka pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran Strategis BKKBN (sebagaimana tertera pada Bab II) yang
mencerminkan berfungsinya keluaran, termasuk di dalamnya Indikator
Program/Indikator Kinerja Utama (IKU) beserta kegiatan yang akan dilakukan
(termasuk Indikator Kinerja Kegiatan/IKK) yang mengindikasikan keberhasilan
pencapaian keluaran (output) dari suatu kegiatan untuk mencapai target/sasaran

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 51

program dan IKU (outcome) yang telah ditetapkan.


Untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis Perwakilan
BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024, maka Perwakilan BKKBN
Provinsi Sumatera Selatan menetapkan indikator kinerja sasaran strategis
sebagai berikut:

Tabel 2 Target Kinerja dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis


Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024

Target Kinerja
Base line
Indikator 2017 2020 2021 2022 2023 2024

1 Angka kelahiran total (TFR) per WUS (15- 2,63 2,33 2,30 2,27 2,23 2,19
19 tahun)

2 Persentase pemakaian kontrasepsi 61,40 65,29 65,69 66,10 66,51 67,03


modern (mCPR)

3 Persentase kebutuhan KB yang tidak 8,60 7,88 7,70 7,51 7,32 7,16
terpenuhi (unmetneed)

4 Median Usia Kawin Pertama seluruh 21 20,9 21 21 21 21


perempuan umur 25-49 tahun

5 Angka kelahiran remaja umur 15-49 tahun 72 27 26 22 21 19


(ASFR 15-19 th)

6 Indeks pembangunan keluarga (ibangga) n/a 51,11 52,47 54,38 56,29 58,20

7 Persentase Pemanfaatan Hasil Penelitian n/a 3 3 3 3 3


dalam Penentuan Kebijakan Program
Bangga Kencana yang dimuat dalam KTI
di Jurnal Internasional atau nasional

Selanjutnya setiap sasaran dan Indikator Kinerja Program pada masing-


masing Program tersebut di atas akan dijabarkan dalam bentuk kegiatan
sebagai dasar pemenuhan prinsip akuntabilitas Perwakilan BKKBN Provinsi
Sumatera Selatan dalam menjustifikasi kebutuhan anggarannya. Setiap
kegiatan dimaksud juga memiliki Indikator Kinerja Kegiatan (Output) dan Target
Kinerja yang akan dicapai, sebagaimana terlihat pada lampiran (Matriks
Rencana Strategis dan Pendanaan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera
Selatan Tahun 2020-2024).
Salah satu alat pemetaan wilayah yang dikembangkan oleh BKKBN
dalam menyusun perencanaan program adalah Analisis Kuadran yang
merupakan metode pemetaan wilayah yang ditentukan berdasar indikator

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 52

Sasaran Strategis Renstra BKKBN 2020-2024. Ada tiga Analisis Kuadran yang
digunakan dalam menyusun Renstra BKKBN 2020-2024 berdasar data Survei
Kinerja Akuntabilitas Program (SKAP) 2019, yaitu:

1) mCPR dan TFR


Secara logis, mCPR berhubungan negatif dengan TFR. Artinya, semakin
banyak PUS yang menggunakan mCPR, maka angka kelahiran total (TFR)
WUS usia 15-49 tahun semakin rendah.

Gambar 1 Diagram Kuadran mCPR dan TFR berdasar SKAP 2019

Sumber: Renstra BKKBN 2020-2024 (hlm 55)

Sumatera Selatan terletak di Kuadran III dengan TFR 2,31 (lebih


rendah dari TFR nasional) dan mCPR 49,9 (lebih rendah dari angka
nasional). Kondisi ini merupakan kondisi anomali karena TFR dan mCPR
sama-sama rendah. Hal ini kemungkinan karena masih banyaknya

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 53

penggunaan kontrasepsi tradisional terkait adat/budaya di beberapa daerah


di Sumatera Selatan. Hasil SDKI 2017 menunjukkan penggunaan metode
kontrasepsi tradisional di Sumatera Selatan menunjukkan kenaikan yang
cukup signifikan dari 2 persen menjadi 6 persen. Perlu strategi khusus
untuk mempertahankan TFR agar tetap rendah dan upaya peningkatan
mCPR melalui optimalisasi penggarapan kesertaan ber-KB serta advokasi
sampai di tingkat lini lapangan.

2) mCPR dan Unmet Need


Berdasarkan kerangka pikir bahwa Unmetneed berhubungan negatif
(berpengaruh terbalik) terhadap mCPR, menurunnya unmetneed
berpengaruh terhadap peningkatan mCPR.

Gambar 2 Diagram Kuadran mCPR dan Unmet Need berdasar


SKAP 2019

Sumber: Renstra BKKBN 2020-2024 (hlm 57)

Sumatera Selatan berada pada Kuadran II dimana angka mCPR


rendah dan unmetneed tinggi (12,5). Hal ini memperkuat hasil analisis

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 54

sebelumnya bahwa di Sumatera Selatan menjadi daerah dengan fokus


penggarapan pada peningkatan kesertaan ber-KB terutama pelayanan KB
pada jalur wilayah dan sasaran khusus sebagai upaya untuk menurunkan
unmetneed dan meningkatkan mCPR.

3) Rasio Ketergantungan dan TFR

Gambar 3 Diagram Kuadran Rasio Ketergantungan dan TFR


berdasarkan SUPAS 2015 dan SKAP 2019

Sumber: Renstra BKKBN 2020-2024 (hlm 59)

Asumsi yang mendasari dibuatnya Analisis Kuadran Rasio


Ketergantungan dan TFR adalah bahwa rasio ketergantungan
merepresentasikan ukuran bonus demografi, dimana penurunan TFR
berperan dalam penurunan rasio ketergantungan. Provinsi Sumatera
Selatan berada dalam Kuadran III dimana TFR dan rasio
ketergantungannya di bawah rata-rata nasional. Hal ini menunjukkan
kondisi yang baik dan perlu upaya untuk mempertahankan supaya tetap
pada kondisi ini.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 55

Dalam rangka penajaman sasaran Program Bangga Kencana di


Provinsi Sumatera Selatan, maka perlu dilakukan segmentasi sasaran
program dengan membuat analisis kuadran atas capaian TFR dan CPR
Kabupaten/Kota berdasarkan data yang tersedia, yaitu data susenas 2019,
dengan hasil analisis sebagai berikut :

Gambar 4 Analisis Kuadran antara TFR dan CPR

Sumber data :Susenas 2019

Pada kuadran I, terdapat 7 Kabupaten/Kota dengan kondisi CPR


dan TFR tinggi (anomali) yang dapat disebabkan antara lain karena
tingginya angka putus pakai (DO), tingginya pengguna alokon jangka
pendek, atau banyaknya pengguna alokon yang berusia pada akhir masa
reproduksi (45-49 tahun) yang terlanjur telah memiliki banyak anak.
Kuadran II, terdapat 8 Kabupaten/Kota dengan kondisi CPR
rendah dan TFR tinggi, daerah pada posisi kuadran ini akan menjadi
prioritas utama penggarapan Program Bangga Kencana terutama pada
kegiatan-kegiatan untuk penurunan Unmetneed, peningkatan MUKP

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 56

dan penurunan ASFR kelompok usia 15-19 tahun, serta peningkatan


penggunaan alokon MKJP.
Kuadran III, terdapat 1 Kabupaten/Kota dengan CPR rendah dan
TFR rendah (anomali) dan memerlukan perhatian khusus agar TFR
dapat tetap terjaga rendah.
Pada Kuadran IV, terdapat 1 Kabupaten/Kota dengan kondisi
CPR tinggi dan TFR rendah. Kabupaten/Kota ini perlu lebih
memperhatikan keberlanjutan kesertaan ber-KB melalui pembinaan
peserta KB aktif (PA), kelompok kegiatan (Poktan) dan Program
Pembangunan Keluarga (termasuk untuk mempertahankan PA),
mengembangkan pemilihan penggunaan alokon efektif terpilih untuk
menjaga tidak terjadi kegagalan atau putus pakai (drop out) serta
memperhatikan unmetneed yang kemungkinan disebabkan karena
alasan jangkauan pelayanan atau alasan budaya/agama.

4.2. Kerangka Pendanaan


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 90 Tahun
2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (RKA-K/L), Pemerintah menyusun Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) setiap tahun dalam penyelenggaraan fungsi
pemerintahan untuk mencapai tujuan bernegara.
Dokumen penyusunan anggaran yang dibutuhkan sebelum APBN
ditetapkan oleh Pemerintah dan DPR, adalah RKA/KL dan Rencana Dana
Pengeluaran Bendahara Umum Negara (RDP BUN). RKA-K/L merupakan
dokumen rencana keuangan tahunan K/L yang disusun menurut Bagian
Anggaran Kementerian/Lembaga, sedangkan RDP BUN adalah rencana kerja
dan anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara yang memuat rincian
kebutuhan dana baik yang berbentuk anggaran belanja maupun pembiayaan
dalam rangka pemenuhan kewajiban pemerintah pusat dan transfer kepada
daerah yang pengelolaannya dikuasakan oleh Presiden kepada Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2010 juga

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 57

mengatur bahwa penyusunan RKA-K/L harus menggunakan pendekatan


Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM), penganggaran terpadu
(unified budgeting) dan penganggaran berbasis kinerja (PBK).

Pendanaan Sasaran Strategis


Sasaran Strategis merupakan sasaran yang harus dapat dicapai oleh
BKKBN melalui integrasi dan sinkronisasi berbagai kegiatan prioritas di
seluruh Program, Bidang (Unit Eselon I) dan seluruh unit kerja Eselon II di
lingkungan BKKBN. Sehingga kerangka pendanaan Sasaran Strategis
merupakan alokasi anggaran BKKBN secara keseluruhan (total anggaran
BKKBN).
Kerangka pendanaan Program di Perwakilan BKKBN Provinsi
Sumatera Selatan dibagi menjadi 2 (dua) Program yang terdiri dari:

Tabel 3
Rancangan Kerangka Pendanaan Program BKKBN Tahun 2020-2024
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan

ALOKASI ANGGARAN
No. PROGRAM 2020 - 2024
2020 2021 2022 2023 2024
I Program Pembangunan 224,840.44
Keluarga, Kependudukan dan 35,940.25 43,655.97 45,941.89 48,366.49 50,935.85
Keluarga Berencana
a. Pembinaan Pembangunan 7,658.79
Keluarga di Seluruh Tingkatan 1,224.24 1,487.06 1,564.93 1,647.52 1,735.04
Wilayah
b. Keluarga yang Memiliki 5,849.31
Baduta Terpapar 1000 HPK 935.00 1,135.73 1,195.20 1,258.27 1,325.12
c. Peningkatan Promosi dan 954.03
Penguatan Keluarga yang 152.50 185.24 194.94 205.23 216.13
memiliki Lansia dan Lansia
melalui BKL
d. Penguatan Peran PIK R dan 11,840.20
BKR dalam Edukasi Kespro 1,892.63 2,298.94 2,419.32 2,547.00 2,682.30
dan Gizi bagi Remaja Putri
sebagai Calon Ibu
e. Sinkronisasi Kebijakan 6,398.59
Pemerintah dengan 1,022.80 1,242.38 1,307.43 1,376.43 1,449.55
Pemerintah Daerah dalam
rangka Pengendalian
Kuantitas Penduduk

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 58

ALOKASI ANGGARAN
No. PROGRAM 2020 - 2024
2020 2021 2022 2023 2024
f. Kesertaan ber KB melalui 8,196.11
Peningkatan Akses dan 1,310.13 1,591.39 1,674.72 1,763.10 1,856.76
Kualitas Pelayanan KBKR yang
sesuai dengan Standar
Pelayanan
g. Pemenuhan Ketersediaan 142,899.81
Alokon di Faskes 22,842.22 27,746.03 29,198.87 30,739.85 32,372.84
h. Penggerakan Stakeholder 34,310.20
Mitra Kerja serta Perubahan 5,484.41 6,661.81 7,010.64 7,380.63 7,772.71
Sikap dan Perilaku Masyarakat
berdasarkan Data dan
Informasi yang Berbasis IT
dalam Program KKBPK
i. Layanan Pendidikan dan 3,949.51
Pelatihan 631.32 766.85 807.01 849.60 894.73
j. Layanan Penelitian dan 2,783.90
Pengembangan 445.00 540.53 568.84 598.86 630.67
Program Dukungan
II 427,991.91
Manajemen BKKBN 75,649.88 81,142.65 85,592.96 90,100.21 95,506.22
a. Dukungan Manajemen di 427,235.16
Provinsi (termasuk gaji/001 75,516.12 80,999.18 85,441.62 89,940.90 95,337.35
dan pemeliharaan rutin/002)
756.75
b. Layanan Audit Internal 133.76 143.47 151.34 159.31 168.87
TOTAL 111,590.13 124,798.62 131,534.85 138,466.69 146,442.06 652,832.36

Pendanaan Bidang dan Kegiatan


Di dalam rancangan kerangka pendanaan program, terdapat
pendanaan untuk level bidang (unit Eselon I) dan level kegiatan (unit kerja
Eselon II). Di dalam Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan
Keluarga Berencana terdapat 5 (lima) Bidang: Bidang Pengendalian
Penduduk (DALDUK), Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi (KBKR), Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
(KSPK), Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) dan Bidang
Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (Latbang). Pada Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DKM)
terdapat 2 (dua) kegiatan yaitu kegiatan Bidang Sekretariat dan Pengawasan
Perwakilan BKKBN Provinsi.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 59

Pada masing-masing bidang tersebut kemudian telah dijabarkan pada


level kegiatan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, termasuk
kerangka struktur kegiatan untuk unit kerja Perwakilan BKKBN Provinsi
Sumatera Selatan. Pendanaan pada level kegiatan merupakan anggaran
untuk mendukung keluaran (output) yang dihasilkan oleh Perwakilan BKKBN
Provinsi Sumatera Selatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
sasaran program dan bidang di atasnya. Rincian kerangka pendanaan per-
bidang dan kegiatan prioritas Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan
telah tertera pada matrik pada lampiran Renstra ini.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 60

BAB V
4 PENUTUP

Upaya penguatan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan


Keluarga Berencana (Bangga Kencana) tidak terlepas dari berbagai permasalahan
yang tergambar pada kondisi pencapaian Program Bangga Kencana secara nasional
selama lima tahun terakhir, dimana target/sasaran yang telah ditetapkan belum
berhasil dicapai secara maksimal. Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan
harus lebih meningkatkan komitmen dalam pelaksanaan berbagai kegiatan prioritas
baik secara internal di dalam lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera
Selatan, dengan meningkatkan kerjasama lintas sektor serta bersama mitra kerja
dan pemangku kepentingan (stakeholders) di seluruh tingkatan wilayah.
Perbaikan telah dilakukan di dalam Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024
ini dengan telah mempertimbangkan berbagai perkembangan isu dan lingkungan
strategis serta kebijakan perencanaan yang telah ditetapkan oleh Kementerian
PPN/Bappenas, diantaranya; 1) Perubahan pendekatan yang semula money follow
function menjadi money follow program, 2) Pendekatan perencanaan pembangunan
nasional yang holistik, tematik, terintegrasi, dan spasial, dan 3) Penajaman prioritas
program.
Dengan adanya Rencana Strategis (Renstra) BKKBN 2020-2024 ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas implementasi Program Bangga Kencana
diseluruh tingkatan wilayah, dapat memperkuat strategi pelaksanaan kegiatan
prioritas dalam pencapaian target/sasaran yang telah ditetapkan, serta dapat
memudahkan proses evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pencapaian kinerja/
outcome dan output BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan.
Berbagai permasalahan yang kemudian muncul dalam proses pelaksanaan
program dan kegiatan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan ke depan
merupakan tantangan bersama yang harus dihadapi melalui berbagai strategi
yang dapat dikembangkan.

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
P a g e | 61

5 DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2020. Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Nasional Nomor 6 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2020-2024.
Jakarta

BKKBN. 2020. Rencana Strategis Kedeputian Pengendalian Penduduk Tahun


2020-2024. Kedeputian Dalduk BKKBN: Jakarta

BKKBN. 2020. Rencana Strategis Kedeputian Keluarga Sejahtera Pemberdayaan


Keluarga Tahun 2020-2024. Kedeputian KSPK BKKBN: Jakarta

BKKBN. 2020. Rencana Strategis Kedeputian Keluarga Berencana Kesehatan


Reproduksi Tahun 2020-2024. Kedeputian KBKR BKKBN: Jakarta

BKKBN. 2020. Rencana Strategis Kedeputian Advokasi, Penggerakan dan


Informasi Tahun 2020-2024. Kedeputian Adpin BKKBN: Jakarta

BKKBN. 2020. Rencana Strategis Kedeputian Pelatihan, Penelitian dan


Pengembangan Tahun 2020-2024. Kedeputian Latbang BKKBN: Jakarta

BKKBN. 2020. Rencana Strategis Inspektorat Utama Tahun 2020-2024. Irtama


BKKBN: Jakarta

BPS, BKKBN, Kemenkes. 2017. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017.
Jakarta

Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang


Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Jakarta

Rencana Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan 2020-2024


202020200202 2020 - 2024
LAMPIRAN
Lampiran I : Matriks Kinerja dan Kerangka Pendanaan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024

Matriks Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024

Dampak (Impact)/ Sasaran Target/Sasaran Perkiraan Alokasi Pendanaan (Dalam Juta Rupiah)
Indikator Dampak/ Indikator Sasaran Strategis/ Indikator
Program/ Strategis/ Sasaran Program Unit Organisasi Status
No Sasaran Program (Outcome)/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Satuan Base Line
Kegiatan (Outcome)/ Sasaran Kegiatan/ Pelaksana Prioritas
Indikator Output 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Keluaran (Output) 2019

I Program I Sasaran Program Bangga I Indikator Sasaran Program Bangga Kencana : 35,940.25 43,655.97 45,941.89 48,366.49 50,935.85
Pembangunan Kencana :
Keluarga, Meningkatnya kualitas 1 Angka kelahiran total (Total Fertility Rate /TFR) per Rata-rata anak 2,63
Kependudukan, penyelenggaraan WUS usia 15-49 Tahun 2.33 2.3 2.27 2.23 2.19
per Wanita (SDKI 2017)
dan Keluarga Program Bangga Kencana
Berencana 2 Angka prevalensi kontrasepsi modern (Modern
dalam peningkatan Contraceptive Prevelance Rate /mCPR) 61,40
Persen 65.29 65.69 66.1 66.51 67.03
kualitas Sumber Daya (SDKI 2017)
Manusia Indonesia, serta
mewujudkan Revolusi 3 Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi 8,60%
Persen 7.88 7.7 7.51 7.32 7.16
Mental dan Pembangunan (Unmet Need ) (SDKI 2017)
Kebudayaan 4 Angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun (Age Kelahiran per
Specific Fertility Rate/ ASFR 15-19) 72
1000 WUS 15-19 27 26 22 21 19
(SDKI 2017) Program
tahun
TEKNIS (Bangga
5 Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) Indeks Kencana)
n/a 51.11 52.47 54.38 56.29 58.2
(Skala 0-100)
6 Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP) 21
Tahun 20.9 21 21 21 21
(SDKI 2017)
7 Persentase SDM Aparatur dan Tenaga Program yang
Kompeten Persen 21 30 45 65 75 80
8 Persentase Kerjasama Internasional Bangga Kencana
yang diimplementasikan Persen n/a 0 0 0 0 0

9 Persentase Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam


Penentuan Kebijakan Program Bangga Kencana Persen 72.3 75.0 78.0 81.0 84.0 87.0

1 Pengelolaan A.1 Sasaran Kegiatan di A.1 Indikator Kinerja Kegiatan di Perwakilan BKKBN
Program Perwakilan BKKBN Provinsi (Unit Eselon II Provinsi):
Pembangunan Provinsi (Unit Eselon II
Keluarga, Provinsi):
Kependudukan,
dan Keluarga Sasaran Kegiatan : A.1.1 Bidang KSPK Perwakilan BKKBN Provinsi
Berencana Meningkatnya 4,204.37 5,106.97 5,374.38 5,658.02 5,958.59
Perwakilan Pelaksanaan Program
BKKBN Pembangunan Keluarga, 1 Persentase keluarga yang melaksanakan pengasuhan dan
Provinsi pendampingan pembentukan karakter 37,69 (220.724
Kependudukan, dan Persen 37,69 38,34 39,44 40,54 41,65 K/L
keluarga)
Keluarga Berencana
diseluruh tingkatan 2 Jumlah PIK Remaja dan BKR yang mendapat pembinaan
wilayah GenRe PIK Remaja dan 686 PIK Remaja 691 PIK Remaja 718 PIK Remaja 747 PIK Remaja 777 PIK Remaja
1191 RPJMN
BKR & 505 BKR) & 512 BKR) & 547 BKR) & 584 BKR) & 623 BKR)

3 Jumlah Kelompok BKL Yang Melaksanakan 7 (Tujuh)


Dimensi Lansia Tangguh dan Pendampingan Perawatan
Kelompok BKL n/a 261 262 262 262 262 RPJMN
Jangka Panjang Bagi Lansia

4 Jumlah Keluarga yang mengakses PPKS Keluarga n/a 1,575 1,604 1,633 1,661 1,690 K/L
5 Persentase Kabupaten/kota yang melaksanakan kegiatan
usaha ekonomi keluarga Persen n/a 60 70 80 90 100 K/L

(1) Keluaran/ Output: Pembinaan Pembangunan keluarga di seluruh


tingkatan wilayah Kab/Kota 17 17 17 17 17 17 1,224.24 1,487.06 1,564.93 1,647.52 1,735.04

1.1 Persentase kabupaten//kota yang melaksanakan


pembinaan pengasuhan dalam rangka
pembentukan karakter anak Persen n/a 58,82 70,58 82,35 88,23 100

(2) Keluaran/ Output: Promosi 1000 HPK pada keluarga yang


memiliki baduta Keluarga 36,478 114,289 116,810 116,810 116,810 116,810 935.00 1,135.73 1,195.20 1,258.27 1,325.12 Bidang KSPK
Provinsi
Dampak (Impact)/ Sasaran Target/Sasaran Perkiraan Alokasi Pendanaan (Dalam Juta Rupiah)
Indikator Dampak/ Indikator Sasaran Strategis/ Indikator
Program/ Strategis/ Sasaran Program Unit Organisasi Status
No Sasaran Program (Outcome)/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Satuan
Kegiatan (Outcome)/ Sasaran Kegiatan/ Base Line Pelaksana Prioritas
Indikator Output 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Keluaran (Output) 2019 Bidang KSPK
Provinsi
2.1 Jumlah keluarga yang memiliki baduta yang
terpapar promosi 1000 HPK Keluarga 36,478 114,289 116,810 116,810 116,810 116,810 RPJMN

(3) Keluaran/ Output: Penguatan Peran PIK Remaja dan BKR dalam
Edukasi Kespro dan Gizi bagi Remaja Putri sebagai Calon Ibu PIK Remaja dan 686 PIK Remaja 691 PIK Remaja 718 PIK Remaja 747 PIK Remaja 777 PIK Remaja
1191 1,892.63 2,298.94 2,419.32 2,547.00 2,682.30
BKR & 505 BKR) & 512 BKR) & 547 BKR) & 584 BKR) & 623 BKR)

3.1 Persentase Kabupaten/kota yang melaksanakan


pembinaan Genre (PIK-R/M dan BKR) Persen n/a 60% 70% 80% 90% 100%

3.2 Jumlah PIK Remaja dan BKR yang melaksanakan


edukasi kespro dan gizi bagi remaja putri sebagai PIK Remaja dan 686 PIK Remaja 691 PIK Remaja 718 PIK Remaja 747 PIK Remaja 777 PIK Remaja
1191
calon ibu BKR & 505 BKR) & 512 BKR) & 547 BKR) & 584 BKR) & 623 BKR)

(4) Keluaran/ Output: Peningkatan Pelayanan Ramah Lansia


Melalui 7 (Tujuh) Dimensi Lansia Tangguh dan Pendampingan Kelompok BKL n/a 261 262 262 262 262 152.50 185.24 194.94 205.23 216.13
Perawatan Jangka Panjang Bagi Lansia
4.1 Persentase Kabupaten/Kota yang mendapat
pembinaan dalam pelaksanaan Bina Keluarga Persen n/a 60% 70% 80% 90% 100%
Lansia (BKL)
4.2 Persentase PPKS yang mendapatkan pembinaan
dan fasilitasi ketahanan keluarga rentan Persen n/a 60% 70% 80% 90% 100%

(5) Keluaran/ Output: keluarga yang mengikuti kegiatan


pemberdayaan ekonomi keluarga Keluarga n/a 177,306 178,193 179,083 179,979 180,879

5.1 Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan


Persen n/a 60 70 80 90 100
pembinaan dalam pemberdayaan ekonomi keluarga
A.1.2 Bidang DALDUK Perwakilan BKKBN Provinsi
1,022.80 1,242.38 1,307.43 1,376.43 1,449.55

1 Persentase Pemerintah Daerah yang memanfaatkan


GDPK dalam penetapan parameter kependudukan pada 100% Prov & 100% Prov & 100% Prov & 100% Prov & 100% Prov &
Persen Pemda n/a K/L
perencanaan pembangunan daerah 18% kab/kota 24% kab/kota 30% kab/kota 36% kab/kota 42% kab/kota

2 Persentase Rumah Data Kependudukan Paripurna yang Persen Rumah


terbentuk di Kampung KB Data
Kependudukan n/a 50% 60% 68% 75% 80% K/L
Parpurna di
Kampung KB
3 Persentase Kelompok Kerja Bangga Kencana Provinsi Persentase
dan Kab/Kota yang efektif 100% Prov & 100% Prov & 100% Prov & 100% Prov & 100% Prov &
Pemerintah n.a. K/L
12% kab/kota 18% kab/kota 30% kab/kota 36% kab/kota 48% kab/kota
Daerah
4 Cakupan implementasi pendidikan kependudukan di Jalur (formal,
provinsi nonformal, dan n.a. 3 3 3 3 3 K/L
informal)
5 Persentase pemerintah daerah yang melaksanakan Persentase
Sistem Peringatan Dini Pengendalian Penduduk 100% Prov & 100% Prov & 100% Prov & 100% Prov & 100% Prov &
Pemerintah n/a K/L
12% kab/kota 18% kab/kota 30% kab/kota 42% kab/kota 53% kab/kota
Daerah
6 Persentase Kampung KB yang melaksanakan
Persen Kampung
penanganan terpadu isu kependudukan n/a 53,3 59 61,8 64,8 71,8 K/L
KB
Keluaran/ Output: Sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan
pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk Persen Pemda
n/a 23,52 29,41 35,29 35,29 47,05 1,022.80 1,242.38 1,307.43 1,376.43 1,449.55
Kab/Kota

1.1 Cakupan pembinaan kebijakan dan strategi


pengendalian penduduk (Penyusunan Grand 1 Prov & 9 1 Prov & 10 1 Prov & 11 1 Prov & 12 1 Prov & 13
Provinsi, Kab/Kota n/a
Design , Profil/paremeter dan Proyeksi Penduduk) Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota

1.2 Cakupan koordinasi integrasi indikator Program


Bangga Kencana dalam kebijakan pembangunan 1 Prov & 3 1 Prov & 4 1 Prov & 5 1 Prov & 6 1 Prov & 7 Bidang
Provinsi, Kab/Kota n/a
daerah Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Pengendalian
Penduduk
Provinsi
Dampak (Impact)/ Sasaran Target/Sasaran Perkiraan Alokasi Pendanaan (Dalam Juta Rupiah)
Indikator Dampak/ Indikator Sasaran Strategis/ Indikator
Program/ Strategis/ Sasaran Program Unit Organisasi Status
No Sasaran Program (Outcome)/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Satuan Bidang
Kegiatan (Outcome)/ Sasaran Kegiatan/ Base Line Pelaksana Prioritas
Indikator Output 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024 Pengendalian
Keluaran (Output) 2019
Penduduk
1.3 Cakupan Rumah Data Kependudukan di Kampung Persen Rumah Provinsi
KB yang telah terbentuk dan diregistrasi Data
Kependudukan di
n/a 80% 85% 90% 95% 100%
Kampung KB
yang telah
diregistrasi
1.4 Cakupan fasilitasi pengembangan Rumah Data
Kependudukan di Kampung KB Persen Rumah
Data
n/a 60% 70% 80% 90% 100%
Kependudukan di
Kampung KB

1.5 Cakupan fasilitasi penggerakan Kelompok Kerja


Bangga Kencana Provinsi dan Kab/Kota Persen Pemda 100% prov & 100% prov & 100% prov & 100% prov & 100% prov &
n/a
Provinsi Kab/Kota 18% kab/kota 88% kab/kota 88% kab/kota 88% kab/kota 88% kab/kota

1.6 Jumlah fasilitasi ke pemerintah daerah (provinsi dan


kabupaten/kota) dalam pengimplementasian
kerjasama pendidikan kependudukan melalui 3 jalur Pemda Provinsi, n/a
100% prov & 100% prov & 100% prov & 100% prov & 100% prov &
pendidikan yaitu formal, nonformal, dan informal Kab/Kota 12% kab/kota 18% kab/kota 29% kab/kota 41% kab/kota 53% kab/kota

1.7 Persentase Pemerintah Daerah yang mendapatkan


Persentase
fasilitasi pembinaan sistem peringatan dini 100% prov & 100% prov & 100% prov & 100% prov & 100% prov &
Pemerintah n/a
pengendalian penduduk 18% kab/kota 24% kab/kota 35% kab/kota 47% kab/kota 53% kab/kota
Daerah
1.8 Persentase Pemerintah Daerah yang mendapatkan
fasilitasi pembinaan penanganan terpadu isu Persentase
100% prov & 100% prov & 100% prov & 100% prov & 100% prov &
kependudukan di Kampung KB bersama mitra kerja Pemerintah n/a
53% kab/kota 59% kab/kota 71% kab/kota 82% kab/kota 88% kab/kota
Daerah

1.9 Persentase mitra kerja yang mendapatkan fasilitasi


pembinaan penanganan terpadu isu kependudukan Persentase
di Kampung KB bersama mitra kerja n/a 10% 20% 30% 40% 50%
Mitra Kerja

A.1.3 Bidang KBKR Perwakilan BKKBN Provinsi


24,152.35 29,337.42 30,873.59 32,502.95 34,229.60

1 Persentase Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang siap


22,96
melayani KB MKJP
Persen (Statistik Rutin 33.78 44.59 55.41 66.22 77.04 K/L
BKKBN)
2 Indeks Informasi Metode KB (Method Information Indeks
75.50 72.04 73.9 75.76 77.61 79.47 K/L
Index /MII) (Skala 0-100)
3 Persentase kesertaan KB di Kabupaten/Kota dengan Persen peserta 59.59
59.77 59.95 60.13 60.31 60.49 K/L
kesertaan rendah KB (PK)
4 Persentase Kehamilan Yang Tidak Diinginkan 9,9
Persen 9.9 9.5 9.1 8.6 8.2 K/L
(SKAP 2019)
5 Persentase Pelayanan KB Pascapersalinan 35
Persen (Pelkon dan 38.6 41.6 44.6 47.6 49.6 K/L
Pusdatin)
(1) Keluaran/ Output: Kesertaan ber-KB melalui peningkatan akses
30,52
dan kualitas pelayanan KBKR yang sesuai dengan standar 1,310.13 1,591.39 1,674.72 1,763.10 1,856.76
Persen (Statistik Rutin 38.32 46.12 53.92 61.72 69.52
pelayanan
BKKBN)
1.1 Persentase rumah sakit yang pelayanan KB nya
meningkat Persen n.a 10 20 30 40 50

1.2 Jumlah Tenaga Pelayanan mendapatkan fasilitasi Tenaga


Bidang KBKR
kompetensi (Kumulatif) Kesehatan n/a 497 580 662 745 828
Provinsi
(Kumulatif)
1.3 Peningkatan Jumlah Provider Vasektomi yang 7
Kompeten (Laporan
Provider Perwakilan 8 9 10 11 12
BKKBN
Provinsi)
Bidang KBKR
Provinsi

Dampak (Impact)/ Sasaran Target/Sasaran Perkiraan Alokasi Pendanaan (Dalam Juta Rupiah)
Indikator Dampak/ Indikator Sasaran Strategis/ Indikator
Program/ Strategis/ Sasaran Program Unit Organisasi Status
No Sasaran Program (Outcome)/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Satuan
Kegiatan (Outcome)/ Sasaran Kegiatan/ Base Line Pelaksana Prioritas
Indikator Output 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Keluaran (Output) 2019

1.4 Jumlah Pelayanan KB dan KR Bergerak/Bakti 3 3 4 4 5 5


Sosial di Wilayah dan Sasaran Khusus Gerak frek/tahun/kab/K Frek/tahun/kab/K frek/tahun/kab/Ko frek/tahun/kab/Ko frek/tahun/kab/Ko frek/tahun/kab/Ko
ota ota ta ta ta ta
1.5 Persentase PUS dengan kehamilan risiko tinggi (4 35,3
Persen 33.3 31.3 29.3 27.3 25.3
Terlalu) (PK 2019)
1.6 Jumlah kab/ kota dengan PKB/PLKB yang
puskesmas di wilayahnya melayani KB kab/kota n/a 2 5 9 15 17
Pascapersalinan
(2) Keluaran/ Output: Pemenuhan Ketersediaan Alokon di Faskes
51,70
Persen (Statistik Rutin 54.97 58.24 61.51 64.78 68.05 22,842.22 27,746.03 29,198.87 30,739.85 32,372.84
BKKBN)
1.1 Persentase Faskes teregister yang mendapat
51,70
ketersediaan Alokon MKJP Persen (Statistik Rutin 54.97 58.24 61.51 64.78 68.05
BKKBN)
A.1.4 Bidang ADPIN Perwakilan BKKBN Provinsi
5,484.41 6,661.81 7,010.64 7,380.63 7,772.71

1 Persentase stakeholders /pemangku kepentingan dan


mitra kerja yang berperan serta aktif dalam pengelolaan
Stekaholder/ Mitra n/a 20 21 22 23 24 K/L
Program Bangga Kencana

2 Persentase masyarakat yang terjangkau Program Bangga 50


Kencana Persen 55 60 65 70 75 K/L
(SKAP 2019)
3 Persentase Penyuluh KB yang berkinerja baik Persen 55.0 60.0 65.0 70.0 75.0 85.0 K/L
4 Jumlah pengelolaan Sistem Informasi Keluarga (SIGA) Kab/Kota 2 2 17 17 17 17 K/L
5 Persentase cakupan perangkat dan jaringan sistem Persen Wilayah
Teknologi dan Informasi di Tk. Provinsi dan Prov dan 100 100 100 100 100 100 K/L
Kabupaten/Kota Kab/Kota
Keluaran/Output: Penggerakkan stakeholder mitra kerja serta
perubahan sikap dan perilaku masyarakat berdasarkan data dan
informasi yang berbasis IT dalam Program Bangga Kencana Provinsi 1 1 1 1 1 1 5,484.41 6,661.81 7,010.64 7,380.63 7,772.71

1.1 Persentase Mou/PKS yang di tindaklanjut unit kerja MOU/PKS


di BKKBN n/a 19 20 21 22 23
(kumulatif)
1.2 Persentase Kelembagaan Pengendalian Penduduk
dan KB di Kab/Kota yang berbentuk Dinas utuh Persen 64,70 64,70 64,70 64,70 64,70 70,5

1.3 Persentase penyebarluasan materi KIE Program


Bangga Kencana sesuai segmentasi, sasaran dan 60% (10 70% (12
Persen n/a 30% (5 Kab/Kota) 40% (7 Kab/Kota) 50% (9 Kab/Kota)
wilayah Kab/Kota) Kab/Kota)

1.4 Persentase penyebarluasan materi KIE Program Bidang ADPIN


Bangga Kencana dalam rangka penurunan unmet 60% (10 70% (12 80% (14 90% (15 Provinsi
Persen n/a 50% (9 Kab/Kota)
need Kab/Kota) Kab/Kota) Kab/Kota) Kab/Kota)

1.5 Jumlah pemanfaatan sarana dan media KIE


Program Bangga Kencana kab/kota n/a 9 10 12 14 17

1.6 Persentase Tim Advokasi Terpadu Lintas Sektor


Program Bangga Kencana yang melakukan 30% Tim 40% Tim 50% Tim 60% Tim 70% Tim
advokasi Advokasi Provinsi Advokasi Provinsi Advokasi Provinsi Advokasi Provinsi Advokasi Provinsi
dan Kab/Kota (6 dan Kab/Kota (8 dan Kab/Kota (10 dan Kab/Kota (11 dan Kab/Kota (13
persen n/a
Tim dari 18 Tim Tim dari 18 Tim Tim dari 18 Tim Tim dari 18 Tim Tim dari 18 Tim
Provinsi & Kab Provinsi & Kab Provinsi dan Kab Provinsi dan Kab Provinsi dan Kab
Kota) Kota) Kota) Kota) Kota)

1.7 Frekuensi pembinaan Kinerja Penyuluh KB dalam


pelaksanaan tupoksi dalam mengelola Prgram Frekuensi
Bangga Kencana di Wilayah Binaan 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0
Kegiatan
Provinsi

Dampak (Impact)/ Sasaran Target/Sasaran Perkiraan Alokasi Pendanaan (Dalam Juta Rupiah)
Indikator Dampak/ Indikator Sasaran Strategis/ Indikator
Program/ Strategis/ Sasaran Program Unit Organisasi Status
No Sasaran Program (Outcome)/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Satuan
Kegiatan (Outcome)/ Sasaran Kegiatan/ Base Line Pelaksana Prioritas
Indikator Output 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Keluaran (Output) 2019

1.8 Cakupan pembinaan IMP dan mekanisme


operasional lini lapangan dalam penguatan
pelayanan Program Bangga Kencana bagi Kab/Kota 17 17 17 17 17 17
masyarakat
1.9 Persentase Penyuluh KB/PLKB yang melakukan
pembinaan kesertaan ber-KB dalam upaya persen 55.0 60.0 65.0 70.0 75.0 85.0
menurunkan DO
2.0 Persentase cakupan pengelolaan data dan
informasi Program Bangga Kencana persen 100 100 100 100 100 100

2.1 Cakupan kualitas Layanan Jaringan STIK dan Persen Wilayah


penyebarluasan Informasi Prov dan 100 100 100 100 100 100
Kab/Kota
Sasaran Kegiatan: A.1.5 Lalitbang Perwakilan BKKBN Provinsi
1,076.32 1,307.39 1,375.84 1,448.45 1,525.40
Meningkatnya
penyelenggaraan kegiatan 1 Persentase peserta Diklat yang lulus dengan kategori baik
pelatihan, penelitian dan dan sangat baik Persen 21 30 45 65 75 80 K/L
pengembangan di Provinsi 2 Jumlah Penelitian dan Pengembangan Pembangunan
Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana yang
digunakan sebagai input rumusan Kebijakan Program Laporan n/a 1 1 1 1 1 K/L
Bangga Kencana di Provinsi

3 Pemakalah di pertemuan ilmiah eksternal instansi


Peneliti n/a 1 1 1 1 1

4 KTI diterbitkan di jurnal ilmiah terindeks global


Dokumen n/a 1 1 1 1 1

5 KTI diterbitkan di jurnal terakreditasi nasional LALITBANG


Dokumen n/a 1 1 1 1 1 Provinsi

(1) Keluaran/ Output: Layanan Pendidikan dan Pelatihan Layanan 1 1 1 1 1 1 631.32 766.9 807.01 849.5970464 894.7299609

1.1 Jumlah Tenaga Program yang mengikuti


Orang 308 150 639 1,252 1,252 1,252
Pendidikan/Pelatihan

(2) Keluaran/ Output: Layanan Penelitian dan Pengembangan Layanan 1 1 1 1 1 1 445.00 540.53 568.84 598.8574505 630.6703932

2.1 Jumlah penelitian dan pengembangan Program


Bangga Kencana yang dilaksanakan Dokumen n/a 3 3 3 3 3

2.2 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah (KTI) hasil


penelitian Pembangunan Keluarga, Kependukan
dan Keluarga Berencana pada jurnal Laporan n/a 2 2 2 2 2
nasional/internasional
II Program II Sasaran Program DKM : II Indikator Sasaran Program DKM:
Dukungan 75,649.88 81,142.65 85,592.96 90,100.21 95,506.22
Manajemen
Meningkatnya kualitas 1 Tingkat kepuasan (Indeks) layanan Dukungan
BKKBN
pengelolaan dukungan Manajemen Program Bangga Kencana Program
manajemen dan tugas Generik
teknis lainnya di (Dukungan
lingkungan BKKBN dalam Indeks
n/a 3,1 3,5 3,9 4.0 4,2 Manajemen)
mewujudkan Tata Kelola (Skala 1-5)
Pemerintahan yang Baik

2 Pelaksanaan B.1 Sasaran Kegiatan di B.1 Indikator Kinerja Kegiatan di Perwakilan BKKBN
Dukungan Perwakilan BKKBN Provinsi (Unit Eselon II Provinsi):
Manajemen di Provinsi (Unit Eselon II
Perwakilan Provinsi):
BKKBN
Provinsi
Sasaran Kegiatan: B.1.1 Sekretariat Perwakilan BKKBN Provinsi 75,516.12 80,999.18 85,441.62 89,940.90 95,337.35
Meningkatnya kualitas
penyelenggaraan
dukungan manajemen 1 Dukungan Manajemen di Provinsi (termasuk gaji/001 dan
pemeliharaan rutin/002) Bulan 12 12 12 12 12 12 K/L
dalam pengelolaan
Program Pembangunan
Keluarga, Kependudukan,
dan Keluarga Berencana
di Provinsi

Sekretariat
Provinsi
2 Pelaksanaan
Dukungan
Manajemen di
Perwakilan
BKKBN
Provinsi
Sasaran Kegiatan:
Dampak (Impact)/ Sasaran
Meningkatnya kualitas Target/Sasaran Perkiraan Alokasi Pendanaan (Dalam Juta Rupiah)
Indikator Dampak/ Indikator Sasaran Strategis/ Indikator
Program/ Strategis/ Sasaran Program
penyelenggaraan Unit Organisasi Status
No Sasaran Program (Outcome)/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Satuan
Kegiatan (Outcome)/ Sasaran
dukungan Kegiatan/
manajemen Base Line Pelaksana Prioritas
Indikator Output 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Keluaran
dalam (Output)
pengelolaan 2019
Program Pembangunan
Keluarga, Kependudukan, (1) Keluaran/ Output: Layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1
dan Keluarga Berencana
1.1 Jumlah penyelenggaraan Manajemen di Provinsi
di Provinsi
(Keuangan dan BMN, Perencanaan, Kepegawaian, Bulan 12 12 12 12 12 12
Umum, dan Ortala)

(2) Keluaran/ Output: Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1 Sekretariat


2.1 Realisasi pembayaran Gaji dan Tunjangan Provinsi
Persen 100 100 100 100 100 100
2.2 Realisasi penyediaan layanan operasional dan
pemeliharaan kantor Persen 100 100 100 100 100 100

(3) Keluaran/ Output: Layanan Sarana dan Prasarana Internal Layanan 1 1 1 1 1 1


3.1 Jumlah pengadaan kendaraan bermotor Unit 1 - 1 1 1 1
3.2 Jumlah pengadaan perangkat pengolah data dan
Unit 18 - 15 15 15 15
komunikasi
3.3 Jumlah pengadaan peralatan fasilitas perkantoran Unit 6 - 20 11 11 5
3.4 Luas pembangunan/ renovasi gedung dan m
2
- - 646 691 264 111
Sasaran Kegiatan: B.1.2 bangunan
Pengawasan Perwakilan BKKBN Provinsi 133.76 143.47 151.34 159.31 168.87
Mewujudkan akuntabilitas
1 Indeks ZI WBK Indeks n/a 75.0 77.0 79.0 82.0 85.0 K/L
pelaksanaan pengawasan
lainnya di provinsi
Keluaran/ Output: Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 1 133.76 143.47 151.34 159.31 168.87
1.1 Persentase Temuan Eksternal dan Internal yang Pengawasan
telah Ditindaklanjuti dan Dinyatakan "Selesai" Provinsi
Temuan yang
ditindaklanjuti dan TDP 100% TDP 100% TDP 100% TDP 100% TDP 100%
n/a
dinyatakan TPS 70% TPS 75% TPS 80% TPS 85% TPS 90%
"Selesai"

Palembang, 22 Juni 2020


Kepala Perwakilan
BKKBN Provinsi Sumatera Selatan

Nopian Andusti, SE, MT


NIP. 196711071992031004
Lampiran II : Peta Strategi Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024

Anda mungkin juga menyukai