KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Diagram Kuadran mCPR dan TFR berdasar SKAP 2019 ............ 52
Gambar 2 Diagram Kuadran mCPR dan Unmet Need berdasar .................. 53
Gambar 3 Diagram Kuadran Rasio Ketergantungan dan TFR ..................... 54
Gambar 4 Analisis Kuadran antara TFR dan CPR ...................................... 55
BAB I
PENDAHULUAN
Isu Strategis
Berbagai isu strategis yang berkembang di Sumatera Selatan saat ini
dan perlu mendapat perhatian dalam merumuskan arah kebijakan, strategi,
serta kebijakan program/kegiatan pada Renstra Perwakilan BKKBN Sumatera
1. Bonus Demografi
Pembangunan Indonesia dalam periode tahun 2020-2024 ditujukan
untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan
berdaya saing, yaitu SDM yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil,
dan berkarakter. Untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan
pembangunan diarahkan diantaranya melalui peningkatan produktivitas
angkatan kerja, serta peningkatan kualitas anak, perempuan dan pemuda.
Salah satu faktor penentu terciptanya struktur penduduk yang diinginkan
adalah pengendalian angka kelahiran total/total fertility rate (TFR). Selama
lima tahun terakhir, TFR mengalami penurunan dari 2,8 anak per WUS
(Wanita Usia Subur) 15-49 tahun (SDKI 2012), menjadi 2,6 (SDKI 2017),
bahkan berdasarkan SKAP 2019, TFR Sumsel berada pada kisaran 2,3.
tahun di Sumatera Selatan masih cukup tinggi yaitu berada pada angka
9,2 persen. Ini berarti bahwa sebanyak 9,2 persen wanita di Sumatera
Selatan pada usia 15-19 tahun sudah punya anak pertama atau sedang
hamil anak pertama.
4. Kemiskinan
Kemiskinan berkaitan erat dengan pengendalian kelahiran (ber
KB). Doubleday dalam Teori Fisiologis menyebutkan “kemakmuran akan
menurunkan daya reproduksi manusia”. Bila teori ini kita balik berarti
“kemiskinan akan meningkatkan daya reproduksi manusia”. Sungguh
tepat kebijakan yang dilakukan Gubernur Sumatera Selatan saat ini yang
bertekad untuk menurunkan angka kemiskinan dari dua digit menjadi satu
digit. Kemiskinan menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan. Berbagai upaya pengentasan kemiskinan kerap
dilaksanakan. Tingkat kemiskinan pun mengalami penurunan tiap
tahunnya meski masih berada pada level dua digit. Persentase penduduk
miskin di Sumatera Selatan pada Maret 2019 adalah sebesar 12,71
persen, masih berada di atas angka kemiskinan nasional yang sebesar
9,41 persen.
Dalam rangka pengentasan kemiskinan, Perwakilan BKKBN
Provinsi Sumatera Selatan bisa berperan untuk memutus mata rantai
kemiskinan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan kembali
menggiatkan program peningkatan kesejahteraan keluarga melalui
kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
dengan mengoptimalkan peran Asosiasi Kelompok Usaha (AKU),
khususnya di wilayah wilayah Kampung KB. Penggarapan program
Kampung KB harus lebih dimaksimalkan, agar program Kampung KB
yang telah terbentuk sebanyak 423 kelompok di Sumatera Selatan tidak
sia sia. Kampung KB harus memberikan kontribusi positif bagi Program
Bangga Kencana khususnya dalam mensejahterakan masyarakat.
5. Data Kependudukan
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor
BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PERWAKILAN BKKBN SUMSTERA SELATAN
jawabnya.
2) Misi
Dalam upaya meneruskan jalan perubahan untuk mewujudkan Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong, Bapak Presiden telah menetapkan 9 (sembilan) Misi, yaitu:
1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.
2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga.
2) Misi
Berdasarkan visi pembangunan yang telah ditetapkan, misi pembangunan
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018 – 2023 adalah sebagai berikut :
a. Membangun Sumatera Selatan, berbasis ekonomi kerakyatan yang
didukung oleh sektor pertanian, industri dan UMKM yang tangguh untuk
mengatasi pengangguran dan kemiskinan di perkotaan maupun
perdesaan.
b. Meningkatkan SDM baik laki-laki maupun perempuan yang sehat,
berpendidikan, profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan,
ketaqwaan, kejujuran dan integritas.
c. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang bebas KKN dengan
mengedepankan transparansi dan akuntabilitas yang didukung aparatur
pemerintah yang jujur, berintegritas, profesional dan responsif.
d. Membangun dan meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur,
termasuk infrastruktur dasar guna percepatan pembangunan wilayah
pedalaman dan perbatasan, untuk memperlancar arus barang dan
mobilitas penduduk, serta mewujudkan daya saing daerah dengan
mempertimbangkan pemerataan dan keseimbangan daerah.
e. Meningkatan kehidupan beragama, seni dan budaya untuk membangun
karakter kehidupan sosial yang agamis dan berbudaya dengan ditopang
fisik yang sehat melalui kegiatan olahraga, sedangkan pengembangan
2. Kependudukan
Pembangunan Kependudukan terkait langsung dengan Misi
Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia dan dalam lingkup Janji
Presiden untuk “Memantapkan Reformasi Sistem Kependudukan
Nasional”. Dalam hal ini BKKBN mendukung sepenuhnya arah
kebijakan dan strategi RPJMN 2020-2024 dalam memperkuat
pelaksanaan perlindungan sosial, terutama dalam upaya
“Mengendalikan pertumbuhan penduduk dan memperkuat tata kelola
kependudukan”.
1) Penyelarasan Visi
“Mewujudkan keluarga berkualitas dan pertumbuhan .penduduk yang
seimbang guna mendukung tercapainya Indonesia maju yang berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”.
Visi tersebut mengandung pengertian:
1. Keluarga berkualitas, yaitu tentram, mandiri dan bahagia. Untuk
mencapai keluarga berkualitas angka kelahiran total (TFR) diturunkan
menjadi 2,3 pada tahun 2020 sampai dengan 2,19 pada tahun 2024.
2. Kebijakan pengendalian penduduk dilaksanakan untuk mewujudkan
Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) dan menghasilkan Bonus
Demografi. Pengendalian penduduk berkontribusi pada pembangunan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.
3. Pengaturan kelahiran melalui berbagai kegiatan prioritas Bidang
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) yang
komprehensif dan pendewasaan usia perkawinan (PUP) yang
merupakan salah satu upaya pokok dalam menurunkan TFR. Bidang
KBKR meningkatkan kesehatan ibu dan anak guna membangun
manusia berkualitas dan berdaya saing.
4. Pembangunan keluarga yang holistik integratif sesuai siklus hidup
sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas keluarga yang
berketahanan dan berkarakter.
2) Penyelasaran Misi
Dalam penjabaran upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan Visi BKKBN tersebut diatas, maka dirumuskan Misi sebagai
berikut:
1. Mengendalikan pertumbuhan penduduk dalam rangka menjaga kualitas
dan struktur penduduk seimbang.
2. Menyelenggarakan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
secara komprehensif.
3. Menyelenggarakan pembangunan keluarga yang holistik integratif
sesuai siklus hidup.
3) Tujuan BKKBN
Selama periode pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) 2020-
2024, BKKBN memiliki tujuan untuk:
1. Mewujudkan keluarga berkualitas, yaitu keluarga yang tentram, mandiri
dan bahagia.
2. Mengendalikan struktur penduduk menuju Penduduk Tumbuh
Seimbang (PTS) dengan sumber daya manusia yang berkualitas
sehingga terwujud bonus demografi yang bermanfaat bagi
pembangunan.
pembentukan karakter.
3) Peningkatan pemahaman keluarga dalam pola pengasuhan dan
pendampingan anak sejak usia dini.
4) Penguatan pemberdayaan ekonomi keluarga guna meningkatkan
kualitas keluarga.
5) Peningkatan jangkauan pelayanan KBKR di wilayah dan sasaran
khusus.
6) Peningkatan KB Pria.
7) Penguatan promosi dan konseling kesehatan reproduksi berdasarkan
siklus hidup, pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) dan
peningkatan pelayanan KB Pasca Persalinan (KB PP).
8) Peningkatan kemandirian PUS dalamber-KB.
Kerangka Regulasi
Kerangka regulasi disusun dalam rangka mewujudkan arah Program
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga
Kencana) tahun 2020-2024 sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi
Keluarga, adalah terwujudnya konsistensi kebijakan nasional, provinsi dan
kabupaten/kota dengan tujuan:
1. Mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara
kuantitas, kualitas, dan persebaran penduduk dengan memperhitungkan
daya dukung lingkungan.
2. Meningkatkan kualitas keluarga (keluarga berkualitas) sehingga tercipta
rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam
mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin dengan
melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil, Bahagia,
dan Sejahtera (NKKBS).
3. Meningkatkan upaya mengatur kelahiran anak, jarak, usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan melalui: promosi, perlindungan dan
bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga
berkualitas.
4. Menyediakan data dan informasi keluarga untuk digunakan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebagai dasar penetapan
kebijakan, penyelenggaraan, dan pembangunan.
Ruang lingkup Peraturan Pemerintah ini meliputi tugas dan tanggung
jawab pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah daerah dalam penetapan
dan pelaksanaan kebijakan tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga, kebijakan keluarga berencana, penyelenggaraan
sistem informasi keluarga, pemantauan dan pelaporan, pembinaan dan
pengawasan serta pendanaan.
Fokus penetapan Kebijakan Nasional Pembangunan Keluarga ,
Kependudukan dan Keluarga Berencana dan diarahkan untuk:
a. Menjamin tercapainya penurunan TFR sesuai target yang ditetapkan;
c) Keluarga Sejahtera;
- Pengembangan desain program pembangunan keluarga melalui
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
- Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan tingkat nasional dalam pembangunan keluarga
melalui ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
d) Standardisasi dan Sertifikasi meliputi Standardisasi pelayanan KB
dan sertifikasi tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB
(PKB/PLKB).
2. Penetapan Peraturan Presiden tentang Penyelenggaraan Keluarga
Berencana sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 87 tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan,
Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi
Keluarga.
3. Harmonisasi dan sinkronisasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan
Kementerian terkait dalam penerapan Undang-undang Nomor 23 tahun
2014, seperangkat peraturan perundangan yang berkaitan dengan
kelembagaan pengendalian penduduk dan KB di daerah provinsi dan
kabupaten/kota, serta petunjuk teknis tentang nomenklatur, struktur dan
tugas fungsi lembaga di daerah yang menangani Program Bangga
Kencana.
4. Penetapan peraturan Kepala BKKBN terutama dalam menerapkan
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) program dan kegiatan
pengendalian penduduk dan keluarga berencana di daerah provinsi dan
kabupaten/kota.
5. Penetapan peraturan Kepala BKKBN terutama dalam perincian program
dan kegiatan serta penganggaran di kabupaten/kota sebagai rujukan
daerah dalam menerapkan struktur program dan kegiatan, indikator per
kegiatan kependudukan dan KB sekaligus kode akun anggaran.
6. Penetapan peraturan Kepala BKKBN terutama dalam menerapkan
Sistem Informasi Kependudukan dan Keluarga secara nasional dan di
daerah.
Kerangka Kelembagaan
Berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat 2 Undang-Undang Nomor 23
tahun 2014, ditetapkan bahwa urusan bidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana merupakan urusan pemerintahan wajib yang tidak
berkaitan dengan pelayanan dasar. Untuk itu diperlukan penguatan
kapasitas kelembagaan yang menangani penyelenggaraan urusan bidang
pengendalian penduduk dan KB di tingkat provinsi, dan kabupaten/kota
agar dapat sepenuhnya mengacu pada ketentuan tugas dan fungsi
penyelenggaraan urusan pengendalian penduduk dan KB sebagaimana
telah ditetapkan di dalam RPJMN dan Renstra BKKBN 2015-2019. Selain
itu, dengan adanya bentuk kelembagaan Dinas Pengendalian Penduduk
dan KB maka akan memudahkan saat penyusunan program, indikator dan
kegiatan bidang pengendalian penduduk dan KB baik di dalam RPJMD,
BAB III
SASARAN, INDIKATOR DAN INISIATIF STRATEGI KEGIATAN
Selatan.
Keterangan
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Inisiatif Strategis
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Target Kinerja
Base line
Indikator 2017 2020 2021 2022 2023 2024
1 Angka kelahiran total (TFR) per WUS (15- 2,63 2,33 2,30 2,27 2,23 2,19
19 tahun)
3 Persentase kebutuhan KB yang tidak 8,60 7,88 7,70 7,51 7,32 7,16
terpenuhi (unmetneed)
6 Indeks pembangunan keluarga (ibangga) n/a 51,11 52,47 54,38 56,29 58,20
Sasaran Strategis Renstra BKKBN 2020-2024. Ada tiga Analisis Kuadran yang
digunakan dalam menyusun Renstra BKKBN 2020-2024 berdasar data Survei
Kinerja Akuntabilitas Program (SKAP) 2019, yaitu:
Tabel 3
Rancangan Kerangka Pendanaan Program BKKBN Tahun 2020-2024
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan
ALOKASI ANGGARAN
No. PROGRAM 2020 - 2024
2020 2021 2022 2023 2024
I Program Pembangunan 224,840.44
Keluarga, Kependudukan dan 35,940.25 43,655.97 45,941.89 48,366.49 50,935.85
Keluarga Berencana
a. Pembinaan Pembangunan 7,658.79
Keluarga di Seluruh Tingkatan 1,224.24 1,487.06 1,564.93 1,647.52 1,735.04
Wilayah
b. Keluarga yang Memiliki 5,849.31
Baduta Terpapar 1000 HPK 935.00 1,135.73 1,195.20 1,258.27 1,325.12
c. Peningkatan Promosi dan 954.03
Penguatan Keluarga yang 152.50 185.24 194.94 205.23 216.13
memiliki Lansia dan Lansia
melalui BKL
d. Penguatan Peran PIK R dan 11,840.20
BKR dalam Edukasi Kespro 1,892.63 2,298.94 2,419.32 2,547.00 2,682.30
dan Gizi bagi Remaja Putri
sebagai Calon Ibu
e. Sinkronisasi Kebijakan 6,398.59
Pemerintah dengan 1,022.80 1,242.38 1,307.43 1,376.43 1,449.55
Pemerintah Daerah dalam
rangka Pengendalian
Kuantitas Penduduk
ALOKASI ANGGARAN
No. PROGRAM 2020 - 2024
2020 2021 2022 2023 2024
f. Kesertaan ber KB melalui 8,196.11
Peningkatan Akses dan 1,310.13 1,591.39 1,674.72 1,763.10 1,856.76
Kualitas Pelayanan KBKR yang
sesuai dengan Standar
Pelayanan
g. Pemenuhan Ketersediaan 142,899.81
Alokon di Faskes 22,842.22 27,746.03 29,198.87 30,739.85 32,372.84
h. Penggerakan Stakeholder 34,310.20
Mitra Kerja serta Perubahan 5,484.41 6,661.81 7,010.64 7,380.63 7,772.71
Sikap dan Perilaku Masyarakat
berdasarkan Data dan
Informasi yang Berbasis IT
dalam Program KKBPK
i. Layanan Pendidikan dan 3,949.51
Pelatihan 631.32 766.85 807.01 849.60 894.73
j. Layanan Penelitian dan 2,783.90
Pengembangan 445.00 540.53 568.84 598.86 630.67
Program Dukungan
II 427,991.91
Manajemen BKKBN 75,649.88 81,142.65 85,592.96 90,100.21 95,506.22
a. Dukungan Manajemen di 427,235.16
Provinsi (termasuk gaji/001 75,516.12 80,999.18 85,441.62 89,940.90 95,337.35
dan pemeliharaan rutin/002)
756.75
b. Layanan Audit Internal 133.76 143.47 151.34 159.31 168.87
TOTAL 111,590.13 124,798.62 131,534.85 138,466.69 146,442.06 652,832.36
BAB V
4 PENUTUP
5 DAFTAR PUSTAKA
BPS, BKKBN, Kemenkes. 2017. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017.
Jakarta
Matriks Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-2024
Dampak (Impact)/ Sasaran Target/Sasaran Perkiraan Alokasi Pendanaan (Dalam Juta Rupiah)
Indikator Dampak/ Indikator Sasaran Strategis/ Indikator
Program/ Strategis/ Sasaran Program Unit Organisasi Status
No Sasaran Program (Outcome)/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Satuan Base Line
Kegiatan (Outcome)/ Sasaran Kegiatan/ Pelaksana Prioritas
Indikator Output 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Keluaran (Output) 2019
I Program I Sasaran Program Bangga I Indikator Sasaran Program Bangga Kencana : 35,940.25 43,655.97 45,941.89 48,366.49 50,935.85
Pembangunan Kencana :
Keluarga, Meningkatnya kualitas 1 Angka kelahiran total (Total Fertility Rate /TFR) per Rata-rata anak 2,63
Kependudukan, penyelenggaraan WUS usia 15-49 Tahun 2.33 2.3 2.27 2.23 2.19
per Wanita (SDKI 2017)
dan Keluarga Program Bangga Kencana
Berencana 2 Angka prevalensi kontrasepsi modern (Modern
dalam peningkatan Contraceptive Prevelance Rate /mCPR) 61,40
Persen 65.29 65.69 66.1 66.51 67.03
kualitas Sumber Daya (SDKI 2017)
Manusia Indonesia, serta
mewujudkan Revolusi 3 Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi 8,60%
Persen 7.88 7.7 7.51 7.32 7.16
Mental dan Pembangunan (Unmet Need ) (SDKI 2017)
Kebudayaan 4 Angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun (Age Kelahiran per
Specific Fertility Rate/ ASFR 15-19) 72
1000 WUS 15-19 27 26 22 21 19
(SDKI 2017) Program
tahun
TEKNIS (Bangga
5 Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) Indeks Kencana)
n/a 51.11 52.47 54.38 56.29 58.2
(Skala 0-100)
6 Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP) 21
Tahun 20.9 21 21 21 21
(SDKI 2017)
7 Persentase SDM Aparatur dan Tenaga Program yang
Kompeten Persen 21 30 45 65 75 80
8 Persentase Kerjasama Internasional Bangga Kencana
yang diimplementasikan Persen n/a 0 0 0 0 0
1 Pengelolaan A.1 Sasaran Kegiatan di A.1 Indikator Kinerja Kegiatan di Perwakilan BKKBN
Program Perwakilan BKKBN Provinsi (Unit Eselon II Provinsi):
Pembangunan Provinsi (Unit Eselon II
Keluarga, Provinsi):
Kependudukan,
dan Keluarga Sasaran Kegiatan : A.1.1 Bidang KSPK Perwakilan BKKBN Provinsi
Berencana Meningkatnya 4,204.37 5,106.97 5,374.38 5,658.02 5,958.59
Perwakilan Pelaksanaan Program
BKKBN Pembangunan Keluarga, 1 Persentase keluarga yang melaksanakan pengasuhan dan
Provinsi pendampingan pembentukan karakter 37,69 (220.724
Kependudukan, dan Persen 37,69 38,34 39,44 40,54 41,65 K/L
keluarga)
Keluarga Berencana
diseluruh tingkatan 2 Jumlah PIK Remaja dan BKR yang mendapat pembinaan
wilayah GenRe PIK Remaja dan 686 PIK Remaja 691 PIK Remaja 718 PIK Remaja 747 PIK Remaja 777 PIK Remaja
1191 RPJMN
BKR & 505 BKR) & 512 BKR) & 547 BKR) & 584 BKR) & 623 BKR)
4 Jumlah Keluarga yang mengakses PPKS Keluarga n/a 1,575 1,604 1,633 1,661 1,690 K/L
5 Persentase Kabupaten/kota yang melaksanakan kegiatan
usaha ekonomi keluarga Persen n/a 60 70 80 90 100 K/L
(3) Keluaran/ Output: Penguatan Peran PIK Remaja dan BKR dalam
Edukasi Kespro dan Gizi bagi Remaja Putri sebagai Calon Ibu PIK Remaja dan 686 PIK Remaja 691 PIK Remaja 718 PIK Remaja 747 PIK Remaja 777 PIK Remaja
1191 1,892.63 2,298.94 2,419.32 2,547.00 2,682.30
BKR & 505 BKR) & 512 BKR) & 547 BKR) & 584 BKR) & 623 BKR)
Dampak (Impact)/ Sasaran Target/Sasaran Perkiraan Alokasi Pendanaan (Dalam Juta Rupiah)
Indikator Dampak/ Indikator Sasaran Strategis/ Indikator
Program/ Strategis/ Sasaran Program Unit Organisasi Status
No Sasaran Program (Outcome)/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Satuan
Kegiatan (Outcome)/ Sasaran Kegiatan/ Base Line Pelaksana Prioritas
Indikator Output 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Keluaran (Output) 2019
Dampak (Impact)/ Sasaran Target/Sasaran Perkiraan Alokasi Pendanaan (Dalam Juta Rupiah)
Indikator Dampak/ Indikator Sasaran Strategis/ Indikator
Program/ Strategis/ Sasaran Program Unit Organisasi Status
No Sasaran Program (Outcome)/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Satuan
Kegiatan (Outcome)/ Sasaran Kegiatan/ Base Line Pelaksana Prioritas
Indikator Output 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Keluaran (Output) 2019
(1) Keluaran/ Output: Layanan Pendidikan dan Pelatihan Layanan 1 1 1 1 1 1 631.32 766.9 807.01 849.5970464 894.7299609
(2) Keluaran/ Output: Layanan Penelitian dan Pengembangan Layanan 1 1 1 1 1 1 445.00 540.53 568.84 598.8574505 630.6703932
2 Pelaksanaan B.1 Sasaran Kegiatan di B.1 Indikator Kinerja Kegiatan di Perwakilan BKKBN
Dukungan Perwakilan BKKBN Provinsi (Unit Eselon II Provinsi):
Manajemen di Provinsi (Unit Eselon II
Perwakilan Provinsi):
BKKBN
Provinsi
Sasaran Kegiatan: B.1.1 Sekretariat Perwakilan BKKBN Provinsi 75,516.12 80,999.18 85,441.62 89,940.90 95,337.35
Meningkatnya kualitas
penyelenggaraan
dukungan manajemen 1 Dukungan Manajemen di Provinsi (termasuk gaji/001 dan
pemeliharaan rutin/002) Bulan 12 12 12 12 12 12 K/L
dalam pengelolaan
Program Pembangunan
Keluarga, Kependudukan,
dan Keluarga Berencana
di Provinsi
Sekretariat
Provinsi
2 Pelaksanaan
Dukungan
Manajemen di
Perwakilan
BKKBN
Provinsi
Sasaran Kegiatan:
Dampak (Impact)/ Sasaran
Meningkatnya kualitas Target/Sasaran Perkiraan Alokasi Pendanaan (Dalam Juta Rupiah)
Indikator Dampak/ Indikator Sasaran Strategis/ Indikator
Program/ Strategis/ Sasaran Program
penyelenggaraan Unit Organisasi Status
No Sasaran Program (Outcome)/ Indikator Sasaran Kegiatan/ Satuan
Kegiatan (Outcome)/ Sasaran
dukungan Kegiatan/
manajemen Base Line Pelaksana Prioritas
Indikator Output 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Keluaran
dalam (Output)
pengelolaan 2019
Program Pembangunan
Keluarga, Kependudukan, (1) Keluaran/ Output: Layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1
dan Keluarga Berencana
1.1 Jumlah penyelenggaraan Manajemen di Provinsi
di Provinsi
(Keuangan dan BMN, Perencanaan, Kepegawaian, Bulan 12 12 12 12 12 12
Umum, dan Ortala)