Anda di halaman 1dari 98

RENCANA TINDAK PENGENDALIAN

(RTP)

TAHUN 2023

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH


KOTA PADANG
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………………… 3
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 4
B Dasar Hukum .................................................................................................. 4
C Maksud dan Tujuan ......................................................................................... 5
D Manfaat .......................................................................................................... 5
E Ruang Lingkup ................................................................................................ 6

II. Sekilas tentang Sistim Pengendalian Intern Pemerintah


A Pengertian ..................................................................................................... 10
B Tujuan SPIP ................................................................................................... 11
C Unsur-unsur SPIP ........................................................................................... 11
1. Lingkungan Pengendalian ..................................................................... 11
2. Penilaian Risko........................................................................................ 12
3. Kegiatan Pengendalian ............................................................................ 12
4. Informasi dan Komunikasi........................................................................ 13
5. Pemantauan Berkelanjutan ...................................................................... 14
6. Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibilities)...................... 14

III. Rencana Tindak Pengendalian Intern


A Analisis Lingkungan Pengendalian ..................................................................... 18
B Penilaian Manajemen Risiko.............................................................................. 21

IV. Risiko dan Kegiatan Pengendalian


A Analisis Risiko .................................................................................................. 24
B Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian ........................................................... 30

V. Informasi dan Komunikasi .............................................................................. 34


VI. Pemantauan dan Evaluasi ............................................................................... 35
A Pemantauan Berkelanjutan............................................................................... 35
B Evaluasi Terpisah ............................................................................................ 36
C Pelaksanaan Tindak Lanjut ............................................................................... 36
D Pemantauan atas Pelaksanaan Rencana Tindak Pengendalian ............................. 37

1
VII. Penutup ........................................................................................................... 38
Lampiran

2
KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pasal 2 ayat (1), setiap instansi pemerintah wajib
menyelenggarakan SPIP. Pemerintah Kota Padang, juga memiliki kewajiban yang sama untuk
menyelenggarakan SPIP. Dalam rangka penyelenggaraan SPIP secara komprehensif dan
sistematis, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang perlu menyusun suatu
Rencana Tindak Pengendalian (RTP).
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) SPIP di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Padang memuat informasi tentang strategi penyelenggaraan SPIP dan
rencana kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang. Rencana tindak
pengendalian intern merupakan uraian tentang bagaimana Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Padang diharapkan dapat mencapai berbagai tujuan dan sasaran dengan
menggunakan kebijakan dan prosedur untuk meminimalkan risiko. Secara umum, RTP meliputi
yaitu pernyataan tujuan dan sasaran unit kerja dan tingkatan kegiatan yang terkonfirmasi,
penguatan lingkungan pengendalian, pemetaan risiko yang dihadapi dalam pencapaian tujuan
dan sasaran, penguatan struktur, kebijakan, dan prosedur organisasi bertindak untuk
mengendalikan risiko, pengkomunikasian informasi keseluruhan unsur pengendalian termasuk
hasil penguatannya, dan pemantauan keseluruhan unsur pengendalian termasuk hasil
penguatannya.
Penyusunan rencana tindak pengendalian mengacu kepada lima unsur pengendalian
intern. Informasi untuk mempersiapkan rencana tindak pengendalian intern diperoleh dari hasil
pemetaan, penilaian, atau evaluasi atas sistem pengendalian intern yang ada. Rencana tindak
pengendalian intern dapat disesuaikan dengan bentuk dan kebutuhan instansi, misalnya
struktur organisasi dan praktik bisnis organisasi. Rencana tindak pengendalian intern juga
mencakup kepada siapa rencana tersebut didistribusikan.
Dengan adanya dokumen RTP, diharapkan seluruh pegawai Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang memiliki kesamaan persepsi dalam membangun dan
menginternalisasikan SPIP dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Padang.
Padang, Januari 2023
Kepala BPKAD Kota Padang

Raju Minropa, S.STP., M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19760624 199511 1 001
3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan ditetapkannya paket reformasi birokrasi di bidang keuangan negara
dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2004 tentang Keuangan Negara serta untuk
menciptakan Good Governance melalui Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Undang-Undang nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan negara yang bebas KKN, maka diperlukan Sistem Pengendalian Intern
dalam mengelola keuangan negara.
Selanjutnya terkait dengan pemeriksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara, yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara disebutkan dalam Pasal 12 bahwa
dalam rangka pemeriksaan keuangan dan/atau kinerja, pemeriksa melakukan pengujian
dan penilaian atas pelaksanaan sistem pengandalian intern pemerintah.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan suatu kebijakan
berkaitan dengan sistem pengendalian yang harus dibuat oleh Pemerintah diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) yang mewajibkan kepada pimpinan instansi pemerintah untuk
menyelenggarakan SPIP.
Sebagai instansi penyelenggara pemerintahan, Pemerintah Kota Padang wajib
menyelenggarakan kebijakan SPIP sesuai Peraturan Pemerintah dan Peraturan Wali Kota
secara terintegrasi ke dalam kegiatan dan tindakan pelaksanaan tugas pokok di
lingkungan Pemerintah Kota Padang.
Rencana Tindak Pengendalian merupakan uraian mengenai rencana tindak (action
plan) penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan lingkungan pengendalian
maupun infrastruktur kebijakan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok Pemerintah
Kota Padang sehingga diharapkan dapat mendukung atas pencapaian tujuan, visi dan misi
Pemerintah Kota Padang.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Peraturan Walikota Nomor 37 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Interen Pemerintah (Lembaran Daerah Kota Padang Tahun 2011
Nomor 37);
7. Peraturan Wali Kota Padang Nomor 31 Tahun 2022 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (Berita Daerah Kota Padang Tahun 2022 Nomor 31);
8. Peraturan Wali Kota Padang Nomor 61 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Risiko
(Berita Daerah Kota Padang Tahun 2022 Nomor 61)

C. Maksud dan Tujuan


Rencana Tindak Pengendalian (RTP) ditujukan sebagai rencana tindak (action
plan) penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan lingkungan pengendalian
maupun infrastruktur kebijakan pengendalian yang akan dilaksanakan oleh pimpinan
dan para pegawai di Lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
Padang. Rencana Tindak Lanjut Pengendalian (RTP) merupakan dokumen yang berisi
gambaran dari efektifitas, struktur, kebijakan, dan prosedur organisasi dalam
mengendalikan risiko, perbaikan pengendalian yang ada/terpasang serta
pengkomunikasian dan pemantauan pelaksanaan perbaikannya. Dokumen ini
merupakan rencana tindak pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok BPKAD Kota
Padang sehingga diharapkan dapat memperoleh keyakinan memadai bahwa tujuan
BPKAD Kota Padang yang telah ditetapkan dapat tercapai.

D. Manfaat

Manfaat Rencana Tindak Pengendalian (RTP) bagi Dinas Lingkungan Hidup,


Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh adalah sebagai berikut:

1. Memberikan arah dalam pengembangan SPIP secara menyeluruh hingga tercipta


keterpaduan antara sub-sub unsur SPIP dengan lingkungan pengendalian dalam
aktivitas dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Padang

5
2. Menjadi dasar dalam membangun infrastruktur pengendalian sebagai bagian dari
penyelenggaraan SPIP
3. Menjadi dokumentasi dalam penyelenggaraan SPIP dan pengukuran kemajuan
penyelenggaraan SPIP
4. Pencapaian Tujuan dan Sasaran sebagai bagian dari pencapaian Visi dan Misi
Pemerintah Kota Padang
5. Pengelolaan keuangan dapat diselenggarakan secara handal
6. Pengelolaan aset dapat diselenggarakan secara handal
7. Seluruh peraturan perundangan dapat dipatuhi.

E. Ruang Lingkup
Rencana tindak pengendalian ini fokus kepada pengendalian atas kegiatan-
kegiatan pokok dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan di tingkat
BPKAD Kota Padang. Pelaksanaan rencana tindak pengendalian, melibatkan seluruh
jajaran pimpinan, tingkatan manajemen, pegawai, dan unit kerja di lingkungan BPKAD
Kota Padang.

Tujuan dan Sasaran

Dalam menjalankan misi ketujuh Wali Kota Padang “Meningkatkan Kualitas Tata
Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Pelayanan Publik yang Prima” untuk mencapai
Tujuan “Terlaksananya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih” dan Sasaran
“Meningkatkan birokrasi yang bersih dan akuntabel”, Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Padang memiliki tujuan Meningkatkan Kualitas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang memiliki sasaran strategis:
1. Meningkatkan kualitas APBD;
2. Meningkatkan kualitas penatausahaan keuangan daerah;
3. Meningkatkan kualitas penyusunan dan penyajian pelaporan keuangan daerah;
4. Meningkatkan kualitas pengelolaan aset daerah.

Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi


Berdasarkan Peraturan Wali Kota Padang Nomor 31 Tahun 2022 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota

6
Padang merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan sub
pengelolaan keuangan dan aset daerah yang mempunyai tugas membantu Wali Kota
dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan sub
pengelolaan keuangan dan aset daerah dan menyelenggarakan fungsi:
1. perumusan kebijakan teknis bidang keuangan;
2. pelaksanaan tugas dukungan bidang keuangan;
3. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang
keuangan;
4. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintah
bidang keuangan;
5. pelaksanaan fungsi lain berdasarkan tugas yang diberikan kepala daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang


mempunyai tugas memimpin dan mengatur penyelenggaraan urusan pengelolaan
keuangan daerah berdasarkan ketentuan peraturann perundang-undangan demi
terwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel untuk
mendukung keberhasilan pembangunan daerah.

Untuk menyelenggarakan tugas diatas, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan


dan Aset Daerah Kota Padang mempunyai fungsi:

1. perumusan program kerja di lingkungan Dadan berdasarkan rencana strategis


badan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Pengordinasian pelaksanaan tugas di lingkungan Badan sesuai dengan program
yang telah ditetapkan dan kebijakan pimpinan agar target kerja tercapai sesuai
rencana;
3. Pembinaan bawahan di lingkungan Badan dengan cara mengadalan
rapat/pertemuan dan bimbingan berkala agar diperoleh kinerja yang diharapkan;
4. Pengarahan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Badan sesuai dengan
tugas, tanggung jawab, permasalahan dan hambatan serta ketentuan yang
berlaku untuk ketepatan dan kelancaran pelaksanaan tugas;
5. Penyusunan kebijakan teknis pengelolaan keuangan daerah berdasarkan
ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan demi terwujudnya
pengelolaan keuangan daerah yang berdaya guna dan berhasil guna;

7
6. Perumusan sasaran strategi bidang pengelolaan keuangan daerah berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan untuk pencapaian pengelolaan
keuangan daerah demi terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang
akuntabel;
7. Penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan daerah berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan agar penyelenggaraan urusan pengelolaan
keuangan daerah dapat terukur secara tepat dan optimal;
8. Pengendalian urusan pengelolaan keuangan daerah berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan agar tugas-tugas dapat dilaksanakan secara
tepat guna dan tepat sasaran;
9. Pembinaan aparatur dalam penyelenggaran urusan pengelolaan keuangan
daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan guna mengetahui
keberhasilan pelaksanaan tugas secara komprehensif;
10. Pengarahan penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan daerah berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan demi tercapainya pelaksanaan tugas
tepat sasaran;
11. Pengevaluasian penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan daerah
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan guna mengetahui
keberhasilan pelaksanaan tugas secara komprehensif;
12. Pelaporan penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan daerah secara
periodik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja;
13. Penyelenggaraan pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan reformasi birokrasi;
14. Pengevaluasian pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Dadan dengan cara
membandingkan rencana dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai
bahan laporan kegiatan dan rencana yang akan datang;
15. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Badan sesuai dengan
kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai akuntabilitas kinerja; dan
16. Pelaksanaan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

8
Gambar 1.1 Bagan Susunan Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Padang

9
BAB II
SEKILAS TENTANG SISTEM PENGENDALIAN
INTERN PEMERINTAH (SPIP)

A. Pengertian
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) mewajibkan setiap instansi pemerintah, baik pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah, untuk melakukan pengendalian atas
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, dengan berpedoman pada sistem
pengendalian intern sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah tersebut. Dalam
rangka meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan
pembangunan nasional dan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja
negara/daerah guna mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat, Presiden RI
mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas
Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern
Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat. Dalam Instruksi Presiden tersebut
mengamanatkan agar mempercepat efektivitas penerapan sistem pengendalian intern
pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional
sesuai lingkup tugas dan fungsi masing-masing.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sangatlah penting. Hal ini
merupakan tanggung jawab yang melekat pada Kepala Perangkat Daerah. Setiap
kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah harus didukung dengan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) agar penyelenggaraan kegiatan, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai dengan pertanggungjawaban dapat
dilakukan dengan tertib, terkendali, efisien dan efektif sehingga dapat memberikan
keyakinan yang memadai bahwa penyelenggaraan kegiatan dapat mencapai tujuannya
secara efisien dan efektif, melaporkan pengelolaan keuangan secara handal,
mengamankan aset, dan mendorong ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
Definisi SPI dan SPIP diatas dipahami oleh BPKAD Kota Padang sebagai suatu
mekanisme pengendalian yang ditetapkan oleh pimpinan dan seluruh pegawai serta
diintegrasikan dengan proses kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan secara
berkesinambungan guna mencapai tujuan organisasi. Pencapaian tujuan organisasi
tersebut harus dapat diraih dengan cara menjaga dan mengamankan aset negara/

10
daerah yang diamanatkan kepada BPKAD Kota Padang, menjamin tersedianya laporan
manajerial yang handal, mentaati ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak negatif
keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud, dan penyelenggaraan
aspek kehati-hatian, serta meningkatkan efektifitas organisasi dan meningkatkan
efisiensi biaya.

B. Tujuan Sistim Pengendalian Intern Pemerintah


Penyelenggaraan Sistim Pengendalian Intern Pemerintah bertujuan untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi. Pemberian
keyakinan tersebut dicapai melalui kegiatan :
1. Efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan instansi pemerintah sebagai bagian dari
organisasi penyelenggara negara.
2. Keandalan pelaporan keuangan instansi pemerintah sehingga dapat dipercaya, baik
oleh pihak internal maupun pihak eksternal instansi pemerintah yang berkepentingan
dengan informasi di dalam laporan keuangan.
3. Pengamanan aset negara yang dikelola instansi pemerintah dan digunakan untuk
mendukung pencapaian tujuan instansi tersebut.
4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi instansi
pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara.

C. Unsur-Unsur dalam Sistim Pengendalian Intern Pemerintah


Penyelenggaraan Sistim Pengendalian Intern Pemerintah meliputi unsur-unsur
sistem pengendalian intern sebagai berikut :
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah kondisi yang dibangun dan diciptakan
dalam suatu organisasi yang mempengarihi efektifitas pengendalian intern. Oleh
karena itu, setiap organisasi wajib menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif
agar sistem pengendalian intern dapat terimplementasikan secara efektif.
Untuk mencapai kualitas lingkungan pengendalian yang dapat mendoring
tercapainya pengendalian interen yang efektif, perlu dikembangjan lingkungan
pengendalian yang akan menimbulkan perilakum porsitif dan kondusif untuk
penerapan sistem pengendalian intern yaitu:
a. Penegakan integritas dan nilai etika
b. Komitmen terhadap kompetensi

11
c. Kepemimpinan yang kondusif
d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat
f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber
daya manusia
g. Perwujudan peran aparat pengawas intern pemerintah yang efektif
h. Hubungan kerja yang baik dengan instansi Pemerintah terkait

2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko adalah kegiatan penilaian terhadap kemungkinan kejadian
yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Kegiatan penilaian
risiko dilaksanakan melalui aktivitas identifikasi risiko dengan menggunakan
metodologi dan mekanisme yang memadai untuk mengenali risiko organisasi
serta analisis risiko untuk menentukan pengaruh risiko yang telah teridentifikasi
terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Penilaian risiko merupakan bagian yang integral dan terpadu dari proses
pengelolaan risiko (yang meliputi identifikasi dan analisis risiko) serta sistem
pengendalian intern dengan tujuan untuk:
a. Mengidentifikasi dan menguraikan seluruh risiko potensial, baik yang
disebabkan faktor internal maupun disebabkan faktor eksternal
b. Memberikan peringkat risiko teridentifikasi berdasarkan level keutamaan
prioritas perhatian dan penanganannya agar dapat dikelola secara efektif.
c. Pelaksanaan proses penilaian risiko dilakukan dalam tiga tahap kegiatan,
yang terdiri atas:
 Penetapan tujuan organisasi, sebagai target terukur yang mengarahkan
organisasi dalam menjalankan aktivitasnya. Pernyataan tujuan harus
bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis dan terikat waktu
 Identifikasi risiko untuk menghasilkan suatu gambaran peristiwa yang
berpotensi menggangu pencapaian tujuan aktivitas organisasi. Dalam
pelaksanaan proses identifikasi risiko, perlu diperhatikan faktor-faktor
yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa risiko
 Analisis risiko untuk mengestimasi besaran kemungkinan munculnya
peristiwa risiko dan dampak yang ditimbulkan terhadap upaya pencapaian
tujuan organisasi apabila peristiwa risiko tersebut benar-benar terjadi,

12
serta menetapkan level atau status risiko sebagai kombinasi hubungan
antara kemungkinan dan dampak risiko.
Hasil kegiatan penilaian risiko selanjutnya dituangkan dalam rancangan aktivitas
pengendalian intern yang berfokus pada upaya penanganan risiko yang berpotensi
menghambat pencapaian tujuan utama BPKAD Kota Padang

3. Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang dipandang tepat untuk
dilakukan dalam rangka mengatasi risiko. Dalam pelaksanaan kegiatan
pengendalian, juga ditetapkan dan dilaksanakan kebijakan serta prosedur guna
memastikan bahwa tindakan yang dilakukan untuk mengatasi risiko telah bekerja
secara efektif. Kegiatan pengendalian yang perlu dilaksanakan organisasi
ditentukan berdasarkan hasil penilaian risiko dengan mempertimbangkan
kecukupan pengendalian existing.
Penyelenggaraan kegiatan pengendalian lebih diuatamakan pada kegiatan
pokok organisasi dan relevan dengan hasil kegiatan penilaian risiko, sehingga
pelaksanaan kegiatan pengendalian mampu membantu memberikan keyakinan
memadai bahwa tujuan organisasi dapat dicapai.

4. Informasi dan Komunikasi


Informasi adalah data yang telah diolah dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi. Pimpinan
organisasi dan seluruh jajaran manajemen harus mendapatkan informasi yang
relevan dan dapat diandalkan, yang diperoleh melalui proses identifikasi dan distribusi
dalam bentuk dan waktu yang tepat agar mereka dapat melaksanakan tugas dan
fungsi secara efisien dan efektif.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dengan menggunakan
media tertentu, baik langsung maupun tidak langsung, untuk mendapatkan umpan
balik yang konstruktif.
Dalam rangka penyelenggaraan SPIP, informasi dan komunikasi yang perlu
dikelola adalah informasi dan komunikasi yang dapat mengintegrasikan pelaksanaan
komponen-komponen SPIP secara efektif, terutama yang terkait langsung dengan
pencapaian tujuan organisasi serta berhubungan dengan pengelolaan risiko dan
pelaksanaan akvitas pengendalian.

13
5. Pemantauan Pengendalian Intern
Pemantauan pengendalian intern adalah proses penilaian atas mutu kinerja
sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian intern
dimaksudkan untuk memastikan bahwa sistem pengendalian intern sudah bekerja
sesuai yang diharapkan dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan telah dilaksanakan
sesuai dengan perkembangan kondisi internal dan eksternal organisasi.
Pemantauan pengendalian intern mencakup kegiatan penilaian atas desain
dan pelaksanaan pengendalian intern, serta menghasilkan usulan tindakan perbaikan
terhadap kualitas sistem pengendalian intern yang dilaksanakan melalui tiga jenis
kerangka pemantauan yaitu pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah dan
pelaksanaan tindak lanjut hasil audit.
Untuk terwujudnya penyelenggaraan SPIP yang efektif maka seluruh unsur
SPIP tersebut harus diterapkan secara terintegrasi dengan aktivitas organisasi agar
mapu mencegah timbulnya kegagalan dan ketidakefisienan dalam pencapaian tujuan
organisasi.

6. Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibilities)

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 mengamanatkan


Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota/Kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah untuk memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBD telah
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Pernyataan ini
dibuat setiap tahun bersamaan dengan penyusunan laporan keuangan.
Pernyataan sebagaimana dikehendaki peraturan tersebut membawa
konsekuensi perlunya dukungan fakta bahwa sistem pengendalian intern memang
sudah diselenggarakan secara memadai. Untuk meyakini keandalan sistem
pengendalian intern yang ada, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah kota
Padang memandang perlu menjalankan siklus penyelenggaraan SPIP setiap tahun,
mulai dari identifikasi, sasaran/tujuan sampai dengan pemantauan penyelenggaraan
pengendalian serta melakukan evaluasi atas efektifitas penyelenggaraan SPIP
tersebut.
Rencana Tindak Pengendalian merupakan sarana untuk mendukung
penyelenggaraan SPIP dan pernyataan pimpinan mengenai kondisi SPIP. Hal ini
disebabkan sejauh mana realisasi atas Rencana Tindak Pengendalian menunjukkan
sejauh mana pengendalian telah dijalankan.
14
BAB III
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN INTERN

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern


Pemerintah (SPIP) mewajibkan pelaksanaan penegndalian intern atas penyelenggaraan
pemerintah untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efeisien, transparan
dan akuntabel. Selanjutnya Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selaku
Pembina SIPI secara nasional telah menerbitkan Peraturan Kepala BPKP nomor Per-
1326/K/LB/2009 tentang Pedoman Teknis SPIP. Tujuan pedoman teknis SPIP yaitu untuk
membantu pimpinan instansi pemerintah dalam menerapkan SPIP di lingkungannya,
disesuaikan dengan karakteristik, fungsi, sifat, tujuan dan kompleksitas masing-masing
instansi.
Implementasi penyelenggaraan SPIP di lingkungan Pemerintah Kota Padang diatur
melalui Peraturan Wali Kota Padang Nomor 61 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Risiko.
Peraturan Wali Kota dimaksudkan untuk memberi arahan dalam pengendalian
penyelenggaraan kegiatan pemerintah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
sampai dengan pertanggungjawaban sehingga dapat terlaksana secara tertib, terkendali
serta efektif dan efisien.
Sebagai pelaksanaan SPIP di BPKAD Kota Padang, telah diterbitkan Surat Keputusan
Kepala BPKAD Kota Padang Nomor: 007/SK.BPKAD/2023 tentang Pembentukan Tim Satuan
Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Di Lingkungan Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang Tahun 2023. Tim Satuan Tugas SPIP terdiri
Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris, Angggota dan Tim Sekretariat.
Tim Satuan Tugas SPIP Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
mempunyai tugas :
a. Melakukan Pemetaan terhadap pelaksanaan SPIP di Lingkungan Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang, yang meliputi:
1. Penguatan Lingkungan Pengendalian
2. Penialaian dan Pengendalian Risiko
3. Penilaian Risiko secara komprehensif
4. Informasi dan Evaluasi Implementasi Penilaian
5. Evaluasi Implementasi Penilaian
b. Mendukung kinerja Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
dalam rangka penyelenggaraan:
15
1. SPIP
2. Manajemen Risiko
c. Menyusun dokumen Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota
Padang
Tim Sekretariat mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Mengkoordinir dan memfasilitasi kegiatan Satgas SPIP Terintegrasi Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Kota Padang
b. Mengkompilasi Register Risiko antar masing-masing unit kerja
c. Menyelaraskan risiko antar masing-masing unit kerja
d. Menyusun profil risiko menjadi dokumen RTP Perangkat Daerah
e. Mengkoordinasikan penilaian mandiri maturitas SPIP terintegrasi

Penyusunan desain penyelenggaraan SPIP


Sebagai langkah penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) BPKAD Kota Padang
tahun 2023, langkah awal pengembangan intern yang dilakukan oleh Satuan Tugas
Penyelenggaraan SPIP yaitu melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang
pelaksanaan penyelenggaraan SPIP di lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kota Padang. FGD Dilakukan dalam rangka melakukan tindakan strategis yaitu:
1. Evaluasi Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan fondasi dari unsur-unsur pengendalian intern
lainnya, sehingga unsur lingkungan pengendalian memiliki pengaruh yang sangat signifikan
terhadap efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian intern Pemerintah (SPIP). Lingkungan
pengendalian yang baik/buruk menentukan keberhasilan/kegagalan penerapan unsur SPIP
lainnya. Oleh karena itu secara umum pembangunan lingkungan pengendalian bertujuan
menciptakan atmosfir yang kondusif yang mendorong terimplementasinya sistem
pengendalian intern secara efektif di lingkungan BPKAD Kota Padang. Secara khusus,
pembangunan lingkungan pengendalian di BPKAD Kota Padang bertujuan untuk:
a. Penegakan integritas dan nilai etika
b. Komitmen terhadap kompetensi
c. Kepemimpinan yang kondusif
d. Pembentukan Struktur Organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
e. Pendelegasian Wewenang dan tanggung jawab yang tepat
f. Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM

16
g. Perwujudan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Terkait
h. Hubungan Kerja yang baik dengan instansi Pemerintah terkait
Penilaian lingkungan pengendalian dilakukan dengan metode melalui kuesioner
Control Environment Evaluation (CEE) yang dibagikan dan diisi oleh Pejabat Eselon II,
pejabat administrator dan salah seorang pejabat pengawas di BPKAD Kota Padang. Hasil
evaluasi atas kondisi lingkungan pengendalian dirumuskan menjadi Rencana Penguatan
Lingkungan Penegndalian. Kesimpulan dari jawaban responden atas kuesioner CEE adalah
“Memadai”, apabila modus jawaban responden adalah 3 atau 4 dan “Kurang Memadai”
apabila modus jawaban responden adalah 1 atau 2. Sedangkan kesimpulan sub unsur
lingkungan pengendalian “Memadai” dan “Kurang Memadai” apabila terdapat simpulan
pertanyaan pada sub unsur tersebut yang “Kurang Memadai”

2. Proses Manajemen Risiko


Proses Manajemen Risiko merupakan serangkaian proses yang meliputi penerapan
kebijakan, prosedur dan praktik manajemen yang bersifat sistematis yang diarahkan
melakukan tindakan:
a. Penetapan konteks/tujuan
b. Identifikasi risiko
c. Analisis risiko
d. Evaluasi risiko
e. Pemantauan dan reviu
Identifikasi risiko dilakukan dengan tahapan mengidentifikasi kegiatan, penyebab,
proses terjadinya risiko yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan/sasaran dan
mendokumentasikan proses identifikasi risiko dalam daftar risiko.
Analisis risiko dilakukan dengan menilai risiko dari sisi tingkat risiko yang ditentukan
berdasarkan kemungkinan terjadinya risiko dan tingkat dampaknya. Pelaksanaan analisis
risiko meliputi kegiatan menhgidentifikasi sumber-sumber penyebab risiko
(internal/eksternal) serta mengidentifikasi konsekuensi (dampak) dari risiko.
Kemungkinan terjadinya atau likehood dari suatu risiko adalah tingkat kejadian risiko
atau kemungkinan perubahan dari suatu keadaan. Untuk setiap kegiatan, konsekuensi risiko
(consequences risk) dilakukan pengukuran dalam tingkatan atau skala kemungkinan
terjadinya. Penentuan skala tingkatan dan poin berdasarkan pengalaman permasalahan
yang pernah terjadi, permasalahan yang saat ini terjadi ataupun potensi permasalahan di
masa mendatang. Tingkatan kemungkinan terjadinya (likehood) ditentukan dalam skala:

17
 Skor 1 : Hampir mustahil terjadi
 Skor 2 : Kemungkinan kecil terjadi
 Skor 3 : Kemungkinan besar terjadi
 Skor 4 : Hampir pasti terjadi
Dampak risiko ditentukan dengan skala:
 Skor 1 : Dampak tidak signifikan
 Skor 2 : berdampak rendah
 Skor 3 : berdampak besar
 Skor 4 : berdampak luar biasa
Skala risiko yang merupakan hasil pengalian antara tingkatan kemungkinan
terjadinya (likehood) dengan dampak diperoleh nilai dengan skala sebagai berikut:
 9<X< 16 : Ekstrim
 9<X< 9 : Tinggi
 4<X< 6 : Sedang
 X< 4 : Rendah

A. Analisis Lingkungan Pengendalian


Analisis lingkungan pengendalian dilakukan melalui tiga tahap yaitu menetapkan
tujuan lingkungan pengendalian yang ideal, melakukan penilaian atas lingkungan
pengendalian saat ini serta menyusun rencana penguatan lingkungan pengendalian.
1. Penetapan Tujuan Lingkungan Pengendalian
Semua pihak dalam organisasi baik pimpinan instansi serta seluruh pegawai memiliki
kewajiban untuk mewujudkan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan
perilaku positif dan kondusif sehingga mendukung penerapan pengendalian intern dan
manajemen yang sehat. BPKAD Kota Padanh membangun kondisi lingkungan pengendalian
sedemikian rupa untuk dapat menjadi sumber acuan dalam menentukan rancangan kegiatan
pengendalian, informasi dan komunikasi, dan rancangan monitoring SPIP di lingkungan
BPKAD Kota Padang. Adapun tujuan pembangunan lingkungan pengendalian bagi BPKAD
Kota Padang sebagai berikut:
a. Menegakkan integritas dan nilai etika
b. Mewujudkan komitmen terhadap kompetensi
c. Mewujudkan kepemimpinan yang kondusif
d. Mewujudkan Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
e. Mewujudkan Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat

18
f. Mewujudkan Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan
SDM
g. Mewujudkan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif
h. Mewujudkan hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait

2. Penilaian atas Lingkungan Pengendalian


Penetapan responden yang mengisi kuesioner CEE dilakukan pada 7 orang
pejabat struktural BPKAD Kota Padang yaitu:
1. Kepala BPKAD
2. Sekretaris BPKAD
3. Kepala Bidang Perencanaan Anggaran Daerah
4. Kepala Bidag Perbendaharaan Daerah
5. Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah
6. Kepala Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah
7. Kepala Sub Bagian Umum

Hasil self-assesment dan analisis lingkungan pengendalian sebagaimana hasil


tabulasi data jawaban responden, secara umum menunjukkan hasil sebagaimana
diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Hasil Penilaian Analisis Lingkungan Pengendalian

No. Unsur Lingkungan Pengendalian Kondisi


1 Penegakan integritas dan nilai etika Memadai
2 Komitmen terhadap kompetensi Kurang Memadai
3 Kepemimpinan yang kondusif Memadai
4 Pembentukan Struktur Organisasi yang sesuai dengan Memadai
kebutuhan
5 Pendelegasian Wewenang dan tanggung jawab yang Memadai
tepat
6 Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat Memadai
tentang Pembinaan SDM
7 Perwujudan Peran Aparat Pengawasan Intern Memadai
Pemerintah Terkait
8 Hubungan Kerja yang baik dengan instansi Pemerintah Memadai
terkait
Sumber: Tabulasi data Control Environment Evaluation (CEE) pada Kertas Kerja SPIP
BPKAD 2023
19
Berdasarkan hasil tabulasi data jawaban quesioner, responden berpersepsi
bahwa 7 (tujuh) unsur lingkungan pengendalian dinilai memadai, sementara satu unsur
lingkungan pengendalian yaitu Komitmen terhadap kompetensi dinilai kurang memadai.

3. Rencana Penguatan Lingkungan Pengendalian


Berdasarkan hasil penilaian atas lingkungan pengendalian dengan pendekatan
Control Environment Evaluation (CEE) seperti diuraikan pada tabel 3.1 menunjukkan
hasil penilaian kurang memadai pada unsur komitmen terhadap kompetensi. Simpulan
Survei Perpsepsi atas Lingkungan Pengendalian Intern di BPKAD Kota Padang dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Hasil Penilaian Analisis
Hasil Reviu Dokumen Hasil Survei Persepsi

No. Sub unsur Hasil Uraian Hasil Uraian Simpulan Penjelasan

a b c d e f g h

2 KOMITMEN Kurang Pegawai yang Kurang Penempatan Kurang Perlu Tindak


TERHADAP Memadai kompeten Memadai pegawai memadai lanjut dalam
KOMPETENSI belum secara belum penempatan
tepat mengisi sepenuhnya pegawai
posisi/jabatan sesuai basic yang sesuai
pendidikan dengan
kompetensi

Kurang Pemda belum Kurang Kompetensi kurang Perlu


Memadai sepenuhnya Memadai pegawai memadai dilakukan
memiliki dan tidak peningkatan
menerapkan dilakukan kompetensi
strategi peningkatan pegawai
peningkatan secara secara terus
kompetensi berkala menerus
pegawai

Kurang Pelatihan Kurang Rencana kurang Perlu


Memadai terkait Memadai strategis dan memadai tertuang
pengelolaan rencana analisis
risiko, baik kerja pemda pengelolaan
pelatihan mangacu risiko di
20
khusus pada SPIP Rencana
maupun masing- strategis
pelatihan masing OPD dan rencana
terintegrasi kerja
belum
dilakukan
secara
berkala.

Sumber: Kertas Kerja SPIP BPKAD 2023

Adapun rencana penguatan lingkungan pengendalian tersebut adalah sebagai berikut:


a. Melakukan evaluasi kompetensi aparatur, khususnya yang menduduki jabatan
strategis
b. Melaksanakan peningkatan kompetensi pegawai melalui jalur pengembangan
kompetensi yaitu pelatihan dan pendidikan

B. Penilaian Manajemen Risiko (Risk Assesment)


1. Penetapan dan Indentifikasi Risiko
Dalam rangka mendukung misi strategis RPJMD Kota Padang yang ke-7 yaitu
Meningkatkan Kualitas Tatakelola Pemerintahan yang bersih dan Pelayanan Publik
yang Prima serta memperluas sasaran Meningkatnya Kualitas Tatakelola Birokrasi
yang bersih dan akuntabel, BPKAD Kota Padang mengelola 3 (tiga) program yaitu
Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, Program
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Sedangkan tujuan dan sasaran pelayanan Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah yaitu:
Tujuan Strategis: Meningkatkan Kualitasi Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah
Sasaran Strategis:
a. Meningkatnya Kualitas APBD
b. Meningkatnya Kualitas Penatausahaan Keuangan Daerah
c. Meningkatnya Kualitas Penyusunan dan Penyajian Pelaporan Keuangan Daerah
d. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Aset Daerah

21
Penetapan konteks risiko secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Kertas Kerja
SPIP BPKAD Kota Padang yaitu sebagai berikut:
1. Penetapan Konteks Risiko Strategis Pemda pada pada form 2.a
2. Penetapan Konteks Risiko Strategis OPD pada form 2.b
3. Penetapan Konteks Risiko Operasional OPD pada form 2.c.

22
BAB IV
RISIKO DAN KEGIATAN PENGENDALIAN

Pada tahun anggaran 2023 BPKAD Kota Padang mempunyai 3 program, 14


Kegiatan dan 66 sub kegiatan. Beberapa kegiatan yang secara langsung mendukung
tujuan dan sasaran BPKAD Kota Padang tahun 2023 seperti tercantum pada tabel 4.1
di bawah ini :
Tabel 4.1
Program/Kegiatan Tahun Anggaran 2023
No Program/Kegiatan Tujuan
1 2 3
I PROGRAM PENUNJANG URUSAN Peningkatan tata kelola Pemerintahan melalui penguatan
PEMERINTAHAN DAERAH sistem budaya kerja dan pemanfaatan teknologi informasi
KABUPATEN/KOTA

1 Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Tersusunnya dokumen perencanaan, penganggaran, dan


Kinerja Perangkat Daerah evaluasi kinerja Perangkat Daerah

2 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah Tersedianya data dan informasi yang akurat

3 Administrasi Barang Milik Daerah pada Terlaksananya administrasi BMD sesuai aturan
Perangkat Daerah
4 Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah Terelaksananya administrasi kepegawaian Perangkat
Daerah
5 Administrasi Umum Perangkat Daerah Tersedianya administrasi umum Perangkat Daerah

6 Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Jumlah kendaraan dinas/operasional yang diadakan
Urusan Pemerintah Daerah

7 Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Tersedianya jasa penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Pemerintahan Daerah

8 Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Terlaksananya pemeliharaan barang milik daerah
Urusan Pemerintahan Daerah

II PROGRAM PENGELOLAAN KEUANGAN Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah


DAERAH
1 Koordinasi dan Penyusunan Rencana Anggaran Terlaksananya koordinasi penyusunan rencana anggaran
Daerah daerah
2 Koordinasi dan Pengelolaan Perbendaharaan Terlaksananya koordinasi dan pengelolaan
Daerah perbendaharaan daerah
3 Koordinasi dan Pelaksanaan Akuntansi dan Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Daerah pelaporan keuangan daerah
4 Penunjang Urusan Kewenangan Pengelolaan Terlaksananya urusan kewenangan pengelolaan keuangan
Keuangan Daerah daerah

23
5 Pengelolaan Data dan Implementasi Sistem Terlaksananya data dan implementasi SIPD di lingkup
Informasi Pemerintah Daerah Lingkup keuangan daerah
Keuangan daerah

III PROGRAM PENGELOLAAN BARANG MILIK Menghasilkan laporan Barang Milik Daerah sesuai aturan
DAERAH

1 Pengelolaan Barang Milik Daerah Menghasilkan Pengelolaan Barang Milik Daerah yang
berkualitas

A. Analisis Risiko
Berdasarkan hasil pada kertas kerja analisis risiko telah teridentifikasi risiko yang
meliputi Risiko Strategis Pemerintah Kota Padang, Risiko Strategis BPKAD Kota Padang dan
Risiko Operasional BPKAD Kota Padang. Hasil analisis risiko dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Risiko


Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang

Tahun Penilaian : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang

Tujuan Strategis : Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

Analisis Risiko
“Risiko” yang
No. Kode Risiko Skala Skala
Teridentifikasi Skala Risiko
Kemungkinan Dampak

a b c d e f=dxe

I Risiko Strategis pemda


Kota Padang

1 Terlambatnya OPD RSP23.02.06.01 1 4 4


menyampaikan laporan
keuangan ke BPKAD

II Risiko Strategis OPD :


Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah

1 Manajemen waktu yang tidak RSO23.02.06.01 1 4 4


sesuai antara eksekutif dengan
legislatif

2 Ketersediaan Kas yang Tidak RSO23.02.06.02 1 4 4


Mencukupi di BUD

3 Terlambatnya OPD RSO23.02.06.03 1 4 4


menyampaikan Laporan

24
Keuangan ke BPKAD

4 Data Aset yang Tidak Valid RSO23.02.06.04 1 4 4

5 Kehilangan Aset RSO23.02.06.05 2 4 8

III Risiko Operasional OPD :


Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah

1 Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.01 2 4 8


penyusunan KUA - PPAS akan
mengakibatkan terlambatnya
penyusunan RKA SKPD

2 Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.02 2 4 8


penyusunan KUA - PPAS
Perubahan akan
mengakibatkan terlambatnya
penyusunan RKA Perubahan
SKPD

3 Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.03 3 3 9


menyebabkan kesalahan dalam
rekening

4 Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.04 3 3 9


menyebabkan kesalahan dalam
rekening

5 Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.05 3 3 9


menyebabkan kesalahan dalam
rekening

6 Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.06 3 3 9


menyebabkan kesalahan dalam
rekening

7 Keterlambatan Perda dan ROO.23.02.06.07 1 4 4


Perwako APBD akan
menyebabkan keterlambatan
dalam pelaksanaan kegiatan

8 Keterlambatan Perda dan ROO.23.02.06.08 1 4 4


Perwako Perubahan APBD akan
menyebabkan keterlambatan
dalam pelaksanaan kegiatan

9 Ketidaktahuan peraturan yang ROO.23.02.06.09 4 4 16


baru terbit akan mengakibatkan
kesalahan dalam pengambilan
keputusan

10 Tidak adanya koordinasi akan ROO.23.02.06.10 1 4 4


mengakibatkan kesalahan
dalam perencanaan anggaran
pendapatan

25
11 Tidak adanya koordinasi akan ROO.23.02.06.11 1 4 4
mengakibatkan kesalahan
dalam perencanaan anggaran
belanja

12 Tidak adanya koordinasi akan ROO.23.02.06.12 1 4 4


mengakibatkan kesalahan
dalam perencanaan anggaran
pembiayaan

13 Ketersediaan Kas yang tidak ROO.23.02.06.13 3 4 12


mencukupi di BUD

14 Kurang teliti dalam ROO.23.02.06.14 2 3 6


pemeriksaan dokumen akan
menyebabkan kesalahan dalam
pelaporan

15 Kurang teliti dalam menghitung ROO.23.02.06.15 3 3 9


dan membayar pada pihak
ketiga akan mengakibatkan
aliran kas tidak cocok

16 Tidak updatenya Juknis ROO.23.02.06.16 1 3 3


administrasi keuangan akan
menyebabkan kesalahan dalam
pengelolaan keuangan

17 Kurangnya pembinaan akan ROO.23.02.06.17 2 4 8


mengakibatkan kesalahan
dalam penatausahaan
keuangan

18 Kurangnya koordinasi akan ROO.23.02.06.18 2 3 6


menyebabkan kesalahan dalam
pelaporan

19 Kurangnya koordinasi akan ROO.23.02.06.19 2 3 6


menyebabkan kesalahan dalam
pelaporan

20 Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.20 2 4 8


penyusunan laporan semester
pertama akan mengakibatkan
terlambatnya realisasi DPA
Perubahan

21 Kesalahan dalam ROO.23.02.06.21 1 4 4


pencatatan/pelaporan
keuangan akan mengakibatkan
laporan keuangan tidak sesuai
dengan aturan

22 Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.22 1 4 4


penyusunan laporan semester
pertama akan mengakibatkan
terlambatnya realisasi DPA
Perubahan

26
23 Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.23 3 3 9
penyelesaian TPTGR akan
menyebabkan kerugian Pemko

24 Kesalahan dalam pelaporan ROO.23.02.06.24 1 4 4


keuangan akan mengakibatkan
laporan keuangan tidak sesuai
dengan aturan

25 Terlambatnya penyusunan ROO.23.02.06.25 3 4 12


standar harga akan
mengakibatkan tidak adanya
pedoman dalam menyusun RKA

26 Terlambatnya penyusunan ROO.23.02.06.26 2 3 6


standar BMD dan standar
kebutuhan BMD akan
mengakibatkan tidak adanya
pedoman dalam menyusun RKA

27 Tidak tertibnya penatausahaan ROO.23.02.06.27 2 3 6


akan menyebabkan laporan
BMD tidak valid

28 Tidak diasuransikannya aset ROO.23.02.06.28 1 4 4


daerah apabila ada musibah
akan menyebabkan kerugian
daerah

29 Tidak adanya penilaian BMD ROO.23.02.06.29 2 3 6


akan menyebabkan
menumpuknya BMD yang akan
dilelang

30 Ketiadaan pengawasan BMD ROO.23.02.06.30 2 4 8


akan menyebabkan tidak
validnya data BMD

31 Terlambatnya ROO.23.02.06.31 3 3 9
pemindahtanganan dan
penghapusan akan
menyebabkan menumpuknya
BMD yang dilelang

32 Tidak adanya rekonsiliasi BMD ROO.23.02.06.32 2 4 8


akan menyebabkan laporan
BMD tidak valid

33 Tidak adanya pembinaan akan ROO.23.02.06.33 2 4 8


menyebabkan laporan BMD
tidak valid

Sumber : Kertas Kerja SPIP BPKAD Kota Padang 2023


Dari risiko yang telah teridentifikasi tersebut telah ditentukan risk prioritas yang
paling berdampak terhadap pencapaian indikator kinerja Pemerintah Kota Padang dan
BPKAD Kota Padang. Risiko prioritas yang memerlukan tindak pengendaliana sebagaimana
terdapat pada tabel sebagai berikut:
27
Hasil analisis atas risiko-risiko pada tabel di atas memperlihatkan peta risiko
sebagai berikut :
Tabel 4.3 Matrik Analisis Risiko

Dampak/Konsekuensi

MATRIKS Tidak Kurang Sangat


ANALISIS RISIKO signifikan Signifikan Signifikan signifikan

1 2 3 4

Hampir pasti 4 ROO.23.02.06.09

Kemungkinan 3 ROO.23.02.06.03 ROO.23.02.06.13


besar ROO.23.02.06.04 ROO.23.02.06.25
ROO.23.02.06.05
ROO.23.02.06.06
ROO.23.02.06.15
ROO.23.02.06.23
ROO.23.02.06.31

Kemungkinan 2 ROO.23.02.06.14 RSO23.02.06.05


kecil ROO.23.02.06.18 ROO.23.02.06.01
ROO.23.02.06.19 ROO.23.02.06.02
ROO.23.02.06.26 ROO.23.02.06.17
ROO.23.02.06.27 ROO.23.02.06.20
Kemungkinan

ROO.23.02.06.29 ROO.23.02.06.30
ROO.23.02.06.32
ROO.23.02.06.33

Sangat 1 ROO.23.02.06.16 RSP23.02.06.01


jarang RSO23.02.06.01
RSO23.02.06.02
RSO23.02.06.03
RSO23.02.06.04
ROO.23.02.06.07
ROO.23.02.06.08
ROO.23.02.06.10
ROO.23.02.06.11
ROO.23.02.06.12
ROO.23.02.06.21
ROO.23.02.06.22
ROO.23.02.06.24
ROO.23.02.06.28

Sumber: Ketas Kerja SPIP BPKAD 2023

28
Tabel 4.4 Daftar Risiko Prioritas

Skala
No Risiko Prioritas Kode Risiko Pemilik Risiko Penyebab Dampak
Risiko

a b c d e f g

I Risiko Strategis Pemda Kota


Padang

II Risiko Strategis OPD : Badan


Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah

III Risiko Operasional OPD : Badan


Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah

1 Ketidaktahuan peraturan yang baru ROO.23.02.06.09 16 Kabid. Perencanaan Banyaknya peraturan Pengelolaan
terbit akan mengakibatkan kesalahan Anggaran Daerah baru terbit tentang keuangan tidak
dalam pengambilan keputusan pengelolaan keuangan sesuai aturan yang
berlaku

2 Ketersediaan Kas yang tidak mencukupi ROO.23.02.06.13 12 Kabid Kurangnya manajemen Gagal Bayar
di BUD Perbendaharaan Kas dari BUD
Daerah

3 Terlambatnya penyusunan standar ROO.23.02.06.25 12 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan Tidak maksimal
harga akan mengakibatkan tidak Barang Milik Daerah aparatur dalam dalam
adanya pedoman dalam menyusun RKA pengelolaan dan mengalokasikan
penatausahaan BMD harga barang

Sumber : Kertas Kerja SPIP BPKAD Kota Padang Tahun 2023

29
B. Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian
Kegiatan Pengendalian ditujukan kepada Kondisi lingkungan pengendalian yang kurang memadai dan risiko prioritas yang memiliki
skala risiko > 9 (ekstrim). Berdasarkan kertas kerja SPIP BPKAD Kota Padang Tahun 2023, kegiatan yang perlu dilakukan untuk kondisi
lingkungan pengendalian yang kurang memadai dan mengatasi risiko prioritas yang ekstrim dapa terlihat pada tabel-tabel di bawah ini:

Tabel 4.5 Rencana Tindak Perbaikan pada Kondisi Lingkungan Pengendalian yang Kurang Memadai

Kondisi Lingkungan
Rencana Tindak Perbaikan Target Waktu
No. Pengendalian yang Kurang Penanggung jawab
Lingkungan Pengendalian Penyelesaian
Memadai

a b c d e

I Penegakan Integritas dan Nilai Etika

1 Masih adanya pengaduan kepada Kajian mengenai ASN Inspektorat/BKPSDM/Bagian Triwulan II


kejaksaan mengenai kepemimpinan Berakhlak Organisasi

II Komitmen Terhadap Kompetensi

1 Masih adanya Pegawai yang belum Peningkatan Pemahaman Badan Pengelolaan Keuangan Triwulan I
memahami SOP Pegawai dan Aset Daerah

2 Kompetensi teknis ASN yang masih Peningkatan Kompetensi Badan Pengelolaan Keuangan Triwulan II
kurang Teknis ASN melalui Program dan Aset Daerah
Pengembangan Kompetensi
(Bimtek, Coaching dan
Mentoring)

30
III Kepemimpinan yang kondusif

1 Belum adanya kebijakan dalam Sosialisasi budaya risiko pada Badan Pengelolaan Keuangan TW I, TW II, TW III, TW IV
penetapan Risiko setiap rapat bulanan dan Aset Daerah

2 Koordinasi antar bidang yang Melakukan evaluasi setiap Badan Pengelolaan Keuangan TW I, TW II, TW III, TW IV
belum optimal bulan antar bidang dan Aset Daerah

3 Rencana Strategis dan Rencana Membuat Risiko pada Renstra Badan Pengelolaan Keuangan TW IV
Kerja belum menyajikan informasi dan Renja selanjutnya dan Aset Daerah
mengenai Risiko

IV Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM

1 Belum adanya reward dan Melakukan analisa dan kajian Kepala Badan TW I
punishman yang aplikatif rancangan pemberian reward
dan punishman

2 Belum memadai anggaran untuk Mengusulkan Anggaran di Kepala Badan TW I


pengembangan SDM Renja OPD

V Perwujudan Peran APIP yang Efektif

1 Inspektorat belum melakukan Melakukan pembinaan secara Inspektorat TW 1


pembinaan secara berkala terhadap berkala
dokumen SPIP

Sumber : Kertas Kerja SPIP BPKAD Kota Padang Tahun 2023

31
Tabel 4.6 Rencana Tindak Perbaikan pada Risiko Prioritas

Uraian Pemilik/ Target


Celah Rencana Tindak
No. Risiko Prioritas Kode Risiko Pengendalian Penangungg Waktu
Pengendalian Pengendalian
yang Sudah Ada Jawab Penyelesaian

a b c d e f g h

I Risiko Strategis
Pemda

II Risiko Strategis
Dinas Kesehatan

III Risiko
Operasional
Dinas Kesehatan

1 Ketidaktahuan ROO.23.02.06.09 Peraturan Wali Belum semua Melakukan Kabid 2023


peraturan yang Kota Padang OPD memahami Sosialisasi Perencanaan
baru terbit akan tentang Standar standar harga Penerapan Anggaran
mengakibatkan Harga Satuan satuan yang ada Peraturan Wali Kota Daerah
kesalahan dalam tentang Standar
pengambilan Harga Satuan
keputusan

32
Belum semua Melakukan FGD Kabid 2023
kebutuhan Kebutuhan Standar Perencanaan
standar harga Harga Satuan Anggaran
satuan dengan OPD Daerah
tertampung pada
Perwako

2 Ketersediaan Kas ROO.23.02.06.09 Surat Edaran Wali Perlu kebijakan Surat Edaran Wali Kabid 2023
yang tidak Kota Padang Belanja sejak Kota Padang Perbendaharaan
mencukupi di BUD tentang Langkah- awal tahun tentang Daerah
Langkah dalam anggaran Kebijakan/Pengend
rangka alian Belanja OPD
menghadapi akhir sejak awal tahun
tahun anggaran

Menganggarkan Kabid 2023


Pembayaran di Perbendaharaan
tahun depan Daerah

3 Terlambatnya ROO.23.02.06.25 Melakukan Penyusunan Melakukan Kabid. 2023


penyusunan kerjasama dengan Standar Harga percepatan Pengelolaan
standar harga akan pihak ketiga dalam dilakukan setelah kerjasama dengan Barang Milik
mengakibatkan menetapkan Triwulan II pihak ketiga dalam Daerah
tidak adanya satuan harga menetapkan satuan
pedoman dalam harga
menyusun RKA

Sumber : Kertas Kerja SPIP BPKAD Kota Padang Tahun 2023

33
BAB V
INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Informasi dan komunikasi yang dimaksud dalam Rencana Tindak Pengendalian


ini adalah informasi dan komunikasi yang dibutuhkan oleh Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Padang dalam rangka mendukung jalannya pengendalian yang
dibangun. Guna mendukung berjalannya lingkungan pengendalian yang dibangun
tersebut maka diperlukan media untuk menyampaikan masing-masing unsur lingkungan
pengendaian. Beberapa contoh media penyampaian informasi yang perlu
diselenggarakan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
terkait dengan pengendalian yang dibangun sesuai yang direncanakan dalam Rencana
Tindak Pengendalian meliputi :
1. Melakukan sosialisasi penerapan Peraturan Wali Kota Padang tentang Standar
Harga Satuan
2. Melakukan FGD Kebutuhan Standar Harga Satuan dengan OPD
3. Surat Edaran Wali Kota Padang tentang Kebijakan/Pengendalian Belanja OPD sejak
awal tahun anggaran
4. Menganggarkan Pembayaran di tahun depan pada Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Kegiatan yang menampung pembayaran kegiatan yang belum bisa
dibayarkan pada tahun berjalan melalui Surat Edaran/DPA
5. Melakukan percepatan kerjasama dengan pihak ketiga dalam menetapkan satuan
harga melalui pembuatan Dokumen Kontrak/Dokumen Perikatan Kerja Sama

34
BAB VI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dan evaluasi atas pengendalian intern pada dasarnya ditujukan


untuk meyakinkan apakah pengendalian intern yang terpasang telah berjalan efektif
mengatasi risiko dan apakah tindakan perbaikan yang diperlukan telah dilaksanakan.
Pemantauan dan evaluasi yang dilaksanakan meliputi:
A. Pemantauan Berkelanjutan
Pemantauan berkelanjutan dilaksanakan atas pengendalian kunci untuk
meyakinkan bahwa pengendalian tersebut dijalankan sebagaimana seharusnya.
Masing-masing unit kerja OPD pemilik risiko membangun dan melaksanakan
pemantauan berkelanjutan. Pemantauan berkelanjutan yang perlu dapat
digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 6.1 Rancangan Pemantauan atas Pengendalian Intern

No Kegiatan Bentuk/ Metode Penanggung Rencana Realisasi


Pengendalian yang Pemantauan Jawab Waktu Waktu
Dibutuhkan yang Diperlukan Pemantauan Pelaksanaan Pelaksanaan
Pemantauan

a b c d e f

1 Melakukan Sosialisasi Laporan Rencana, Kepala Badan Februari-Mei Februari-Mei


Penerapan Peraturan Pelaksanaan dan
Wali Kota tentang Evaluasi Kegiatan
Standar Harga Sosialisasi
Satuan

2 Melakukan FGD Laporan Kepala Badan Februari-Mei Februari-Mei


Kebutuhan Standar Pelaksanaan FGD
Harga Satuan dengan
OPD

3 Surat Edaran Wali Persetujuan Draft Kepala Badan Februari-Maret Februari-


Kota Padang tentang /Konsep Surat Maret
Kebijakan/Pengendali Edaran Walikota
an Belanja OPD sejak Padang tentang
awal tahun anggaran Kebijakan Belanja

35
4 Menganggarkan Laporan Kepala Badan Juli-November Juli-November
Pembayaran di tahun Rekapitulasi
depan Penundaan
Pembayaran
Kegiatan dan
Konsep Alokasi
Anggaran untuk
Pembayaran
Kegiatan di Tahun
depan

5 Melakukan Kontrak Kerjasama Kepala Badan Februari-Maret Februari-


percepatan dengan Pihak Maret
kerjasama dengan Ketiga dan
pihak ketiga dalam Konsep/Draft
menetapkan satuan Peraturan Walikota
harga tentang Standar
Satuan Harga

Sumber : Kertas Kerja SPIP BPKAD Kota Padang Tahun 2023

B. Evaluasi Terpisah
Evaluasi terpisah bisa dilaksanakan oleh BPKAD Kota Padang atau pihak luar
seperti BPKP/Konsultan maupun Inspektorat. Inspektorat Kota Padang
melaksanakan evaluasi atas penyelenggaraan SPIP pada unit-unit kerja strategis
pada akhir tahun. Evaluasi bertujuan untuk meyakinkan apakah pengendalian
intern yang diterapkan telah berjalan secara efektif. Bentuk evaluasi terpisah yang
perlu dilakukan antara lain:
1. Pendampingan penyusunan laporan keuangan
2. Pemantauan potensi benturan kepentingan
3. Evaluasi Renstra dan IKU
4. Pemantauan berkelanjutan atas pengendalian tertuang dan terintegrasi dalam
kebijakan dan prosedur pengendalian

C. Pelaksanaan Tindak Lanjut


Sebagai bagian dari penyelenggaraan dan perbaikan Sistim Pengendalian Intern
Pemerintah, atas setiap rekomendasi hasil audit/evaluasi/reviu dari auditor
eksternal maupun internal, setiap unit kerja OPD di lingkungan Pemerintah Kota
Padang melaksanakan tindak lanjutnya.

36
D. Pemantauan atas Pelaksanaan Rencana Tindak Pengendalian
Setiap OPD termasuk Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
memberikan laporan atas pelaksanaan Rencana Tindak Pengendalian sesuai
tanggung jawabnya secara berkala kepada tim pemantau. Hasil pemantauan tim
pemantau dilaporkan kepada Walikota.

37
BAB VII
PENUTUP

Rencana Tindak Pengendalian Intern Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset


Daerah Kota Padang Tahun 2023 merupakan salah satu dokumen penting dalam
penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam rangka
mewujudkan proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pangamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
Dokumen Rencana Tindak Pengendalian ini menjadi instrumen untuk
merencanakan sekaligus memamtau capaian perbaikan/pembangunan infrastruktur
pengendalian intern agar berjalan efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan dan
sasaran.
Komitmen dari segenap unit kerja dan seluruh pegawain serta ditunjang
sistem pengelolaan keuangan dan aset daerah yang profesional, efektif, efisien,
transparan serta akuntabel diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengendalian
sehingga peningkatan kualitas penyelenggaraan SPIP secara bertahap dan
berkelanjutan dapat tercapai.

Padang, Januari 2023


Kepala BPKAD Kota Padang

Raju Minropa, S.STP., M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19760624 199511 1 001

38
PEMERINTAH KOTA PADANG
SEKRETARIAT DAERAH
Alamat : Jln. Bagindo Aziz Chan No. 1 Aie Pacah Padang Kode Pos: 25176
Telp.(0751) 8051021, 8051022, Fax.(0751) 8051019, 8051021, 8051023
Email: setda.kotapadang@gmail.com

Padang, 17 Jumadil Akhir 1444 H


10 Januari 2023 M

Nomor : 700.005/Insp-I/RTP/2023
Sifat : Segera
Lampiran : -
Hal : Perintah Penyusunan Rencana Yth. Inspektur, Sekretaris DPRD, Kepala
Tindak Pengendalian (RTP) Badan/Dinas/Kantor/Bagian/ Direktur
Tahun 2023 RSUD dan Camat dilingkungan
Pemerintah Kota Padang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), khususnya pada bagian keempat pasal 18 ayat
(1) menyatakan bahwa Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan
pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas dan sifat tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah. Berkaitan dengan hal itu disampaikan sebagai berikut :

1. Salah satu bentuk pengendalian di Perangkat Daerah adalah dengan penyusunan


Rencana Tindak Pengendalian (RTP) pada masing-masing Perangkat Daerah dan
Saudara diminta untuk dapat menyiapkan dokumen RTP Tahun 2023 paling lambat
tanggal 20 Januari 2023.

2. Inspektorat akan melaksanakan Evaluasi RTP Tahun 2023 pada minggu ke-4 (empat)
bulan Januari Tahun 2023 dan selanjutnya akan dilakukan penjaminan kualitas oleh
BPKP Perwakilan Sumatera Barat.

Demikian kami sampaikan kepada Saudara untuk dilaksanakan sebagaimana


mestinya.

SEKRETARIS DAERAH

Andree H. Algamar, S.STP, M.Si, M.Han


Pembina Tk. I,
NIP. 198110222000121005

Tembusan disampaikan kepada Yth :


1. Bapak Wali Kota Padang sebagai laporan;
2. Pertinggal.
• Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE sesuai Undang-undang Nomor
11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
• Unduh BeSign BSrE di playstore untuk pembuktian keaslian dan legalitas dokumen ini.
1. Bapak
Sekretaris PEMERINTAH KOTA PADANG
Daerah Kota
P BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
Jalan Prof M.Yamin. SH No. 70 Telp. (0751) 32374 Fax (0751) 33996
PADANG

Padang, 11 Januari 2022


18 Jumadill Akhir 1444 H
Nomor : 019/02.43/BPKAD.SEKRE/2022
Lampiran : - Kepada Yth.
Hal : Undangan Rapat Penyusunan RTP dan Sekretaris/Kepala Bidang/Tim Satgas
Pematangan Rencana Kerja Tahun 2023 SPIP/Kasubag/Kasubid/JFT
di lingkungan BPKAD Kota Padang
di
Padang

Dalam rangka persiapan penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) BPKAD Kota Padang
Tahun 2023, bersama ini kami undang Saudara/i untuk hadir pada:
Hari/Tanggal : Kamis/12 Januari 2022
Waktu : 08.00 WIB s.d Selesai
Tempat : Ruang Rapat BPKAD
Agenda : 1. Persiapan Penyusunan RTP
2. Pematangan Rencana Kerja Tahun 2023

Demikian disampaikan, atas kehadiran Saudara/i diucapkan terima kasih.

Kepala,

RAJU MINROPA, S.STP, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19760624 199511 1 001
PEMERINTAH KOTA PADANG
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
Jalan Prof M.Yamin. SH No. 70 Telp. (0751) 32374 Fax (0751) 33996
PADANG

NOTULEN RAPAT

Hari/Tanggal : Kamis/12 Januari 2022

Waktu : 08.00 s.d Selesai


Tempat : Ruang Rapat BPKAD
Agenda : 1. Persiapan Penyusunan RTP
2. Pematangan Rencana Kerja Tahun 2023
Peserta Rapat : 1. Kepala Badan
2. Sekretaris
3. Kabid. Akuntansi
4. Kabid. Perencanaan Anggaran
5. Kabid Perbendaharaan
6. Kabid Pengelola BMD
7. Kasubbag. Umum
8. Kasubbid
9. JF AKPD
10. Perencana Ahli Muda

Pada rapat persiapan Penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Tahun 2023 dilakukan pembahasan
sebagai berikut:
1. Melalui surat nomor 700.005/Insp-I/RTP/2023 tanggal 10 Januari 2023 hal Perintah Penyusunan
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Tahun 2023, Sekretaris Daerah Kota Padang menyampaikan bahwa
Salah satu bentuk pengendalian di Perangkat Daerah adalah dengan penyusunan Rencana Tindak
Pengendalian (RTP) pada masing-masing Perangkat Daerah dan Sekda menginstruksikan agar Kepala
OPD menyiapkan RTP 2023 paling lambat tanggal 20 Januari 2023
2. Inspektorat akan melaksanakan Evaluasi RTP Tahun 2023 pada minggu ke-4 (empat) bulan Januari
Tahun 2023, dan selanjutnya akan dilakukan penjaminan kualitas oleh BPKP Perwakilan Sumatera Barat
3. Sebagai langkah awal persiapan penyusunan RTP dimaksud, sudah dikeluarkan Keputusan Kepala Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang Nomor 007/SK.BPKAD/2023 tentang Pembentukan
Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Padang Tahun 2023.
4. Susunan keanggotaan berserta tugas satuan tugas SPIP BPKAD Kota Padang tahun 2023 terlampir.
5. Tujuan Penyelenggaraan Sistim Pengendalian Intern Pemerintah adalah untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi. Pemberian keyakinan tersebut dicapai melalui kegiatan:
a. Efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan instansi pemerintah sebagai bagian dari organisasi
penyelenggara negara.
b. Keandalan pelaporan keuangan instansi pemerintah sehingga dapat dipercaya, baik oleh pihak internal
maupun pihak eksternal instansi pemerintah yang berkepentingan dengan informasi di dalam laporan
keuangan.
c. Pengamanan aset negara yang dikelola instansi pemerintah dan digunakan untuk mendukung
pencapaian tujuan instansi tersebut.
d. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi instansi pemerintah sebagai
unsur penyelenggara negara.
6. Sebagai langkah penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) BPKAD Kota Padang tahun 2023,
langkah awal pengembangan intern yang dilakukan oleh Satuan Tugas Penyelenggaraan SPIP yaitu
melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang pelaksanaan penyelenggaraan SPIP di
lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang. Waktu dan Teknis Kegiatan akan
ditentukan kemudian.

Selanjutnya pada rapat tersebut Kepala BPKAD Kota Padang melalui Sekretaris BPKAD Kota Padang juga
menyampaikan bahwa Rencana Kerja Tahunan BPKAD Kota Padang wajib mengacu dan memperhatikan
beberapa hal:
1. Visi Kota Padang : Mewujudkan masyarakat Kota Padang yang madani, berbasis pendidikan,
perdagangan, dan pariwisata unggul serta berdaya saing
2. Misi Strategis RPJMD yang merupakan Misi Risiko Strategis Pemda yaitu: Meningkatkan Kualitas
Tatakelola Pemerintahan Yang Bersih dan Pelayanan Publik yang Prima
3. Tujuan Strategis RPJMD : Indeks Reformasi Birokrasi
4. Sasaran RPJMD : Meningkatnya kualitas tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel
5. Indikator Kinerja Utama RPJMD : Opini BPK Atas Laporan Keuangan
6. Tujuan Strategis: Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
7. Sasaran Strategis:
a. Meningkatnya Kualitas APBD
b. Meningkatnya Kualitas Penatausahaan Keuangan Daerah
c. Meningkatnya Kualitas Penyusunan dan Penyajian Pelaporan Keuangan Daerah
d. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Aset Daerah
8. IKU Renstra BPKAD dan target yaitu :
1 Ketepatan Waktu Pengesahan R-APBD Sesuai
2 Persentase Pengajuan SPM yang Ditindaklanjuti 100 %
3 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Sesuai
Daerah (LKPD)

4 Persentase Tingkat Kesesuaian Nilai BMD dengan Nilai Aset 100 %


pada Neraca Daerah

Demikian notulen rapat dibuat agar dapat ditindaklanjuti dan dilaksanakan dengan sebaik baik nya oleh Tim
Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Padang Tahun 2023

Notulist,
Perencana Ahli Muda
Selaku Sekretaris Satgas SPIP

Sik Sri Maigustin, ST, M.Si


NIP. 19800519 200312 2 006
Dokumentasi
PEMERINTAH KOTA PADANG
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
Jalan Prof M.Yamin. SH No. 70 Telp. (0751) 32374 Fax (0751) 33996
PADANG

Padang, 16 Januari 2022


23 Jumadill Akhir 1444 H
Nomor : 019/03.05/BPKAD.SEKRE/2022
Lampiran : - Kepada Yth.
Hal : Undangan Rapat Penyusunan RTP 2023 Sekretaris/Kepala Bidang/Tim Satgas
SPIP/Kasubag/Kasubid/JFT
di lingkungan BPKAD Kota Padang
di
Padang

Dalam rangka penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) BPKAD Kota Padang Tahun 2023,
bersama ini kami undang Saudara/i untuk hadir pada:
Hari/Tanggal : Selasa/17 Januari 2022
Waktu : 08.00 WIB s.d Selesai
Tempat : Ruang Rapat BPKAD
Agenda : FGD Penyelenggaraan SPIP di lingkungan BPKAD Kota Padang Tahun 2023

Demikian disampaikan, atas kehadiran Saudara/i diucapkan terima kasih.

Kepala,

RAJU MINROPA, S.STP, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19760624 199511 1 001
PEMERINTAH KOTA PADANG
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
Jalan Prof M.Yamin. SH No. 70 Telp. (0751) 32374 Fax (0751) 33996
PADANG

NOTULEN RAPAT

Hari/Tanggal : Selasa/17 Januari 2022

Waktu : 08.00 s.d Selesai


Tempat : Ruang Rapat BPKAD
Agenda : FGD Penyelenggaraan SPIP di lingkungan BPKAD
Kota Padang Tahun 2023
Peserta Rapat : 1. Kepala Badan
2. Sekretaris
3. Kabid. Akuntansi
4. Kabid. Perencanaan Anggaran
5. Kabid Perbendaharaan
6. Kabid Pengelola BMD
7. Kasubbag. Umum
8. Kasubbid
9. JF AKPD
10. Perencana Ahli Muda

1. Sebagai langkah penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) BPKAD Kota Padang Tahun 2023,
langkah awal pengembangan intern yang dilakukan oleh Satuan Tugas Penyelenggaraan SPIP yaitu
melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang pelaksanaan penyelenggaraan SPIP di
lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang. FGD Dilakukan dalam rangka
melakukan tindakan strategis yaitu:
a. Evaluasi lingkungan pengendalian
b. Proses Manajemen Risiko
2. Analisis Lingkungan Pengendalian
Hasil Self-Assessment dan analisis lingkungan pengendalian yang diperoleh melalui FGD adalah
sebagai berikut:

No. Unsur Lingkungan Pengendalian Kondisi


1 Penegakan integritas dan nilai etika Memadai
2 Komitmen terhadap kompetensi Kurang Memadai
3 Kepemimpinan yang kondusif Memadai
4 Pembentukan Struktur Organisasi yang sesuai dengan Memadai
kebutuhan
5 Pendelegasian Wewenang dan tanggung jawab yang tepat Memadai
6 Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Memadai
Pembinaan SDM
7 Perwujudan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Memadai
Terkait
8 Hubungan Kerja yang baik dengan instansi Pemerintah terkait Memadai

Berdasarkan hasil tabulasi data jawaban quesioner, responden berpersepsi bahwa 7 (tujuh) unsur
lingkungan pengendalian dinilai memadai, sementara satu unsur lingkungan pengendalian yaitu
Komitmen terhadap kompetensi dinilai kurang memadai.
Adapun rencana penguatan lingkungan pengendalian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Melakukan evaluasi kompetensi aparatur, khususnya yang menduduki jabatan strategis
b. Melaksanakan peningkatan kompetensi pegawai melalui jalur pengembangan kompetensi yaitu
pelatihan dan pendidikan

FGD juga dilakukan terhadap :


1. Penetapan Konteks Risiko Strategis Pemda
2. Penetapan Konteks Risiko Strategis OPD
3. Penetapan Konteks Risiko Operasional OPD

Hasil FGD terhadap 3 (tiga point) di atas sebagai mana terlampir pada form 2.a, 2.b dan 2.c

Demikian notulen rapat dibuat agar dapat ditindaklanjuti dan dilaksanakan dengan sebaik baik nya oleh Tim
Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Padang Tahun 2023.

Notulist,
Perencana Ahli Muda
Selaku Sekretaris Satgas SPIP

Sik Sri Maigustin, ST, M.Si


NIP. 19800519 200312 2 006
Dokumentasi
Form 1.a R1 : Kepala Badan
REKAPITULASI HASIL KUESIONER PENILAIAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN INTERN R2 : Sekretaris
Kabid
Perencanaan
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANG R3 : Anggaran

Kabid
Tahun Penilaian : 2023 R4 : Perbendaharaan

Kabid Akuntansi
R5 : dan Pelaporan
JAWABAN RESPONDEN (R) SIMPULAN R6 : Kabid BMD
NO. PERTANYAAN /KUESIONER Modus Kasubbag.
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 KUESIONER CEE
R7 : Umum
a b c d
A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA 3.4
1 Pegawai mendapatkan pesan integritas & 4 3 3 3 4 4 3 3.4
nilai etika secara rutin dari pimpinan instansi
(Misalnya keteladanan, pesan moral dll) 3
2 Pemda telah memiliki aturan perilaku 4 4 4 3 3 4 3 3.6
(misalnya kode etik, pakta integritas, dan
aturan perilaku pegawai) yang telah
dikomunikasikan kepada seluruh pegawai
4
3 Telah terdapat fungsi khusus di dalam 4 3 3 3 3 4 3 3.3
instansi yang melayani pengaduan
masyarakat atas pelanggaran aturan
perilaku/kode etik 3
4 Pelanggaran aturan perilaku/kode etik telah 3 3 3 3 4 4 3 3.3
ditindaklanjuti
sesuai ketentuan yang berlaku
3
B KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI 2.6
1 Standar kompetensi setiap pegawai/posisi 4 3 4 4 3 4 3 3.6
jabatan telah ditentukan 4
2 Pegawai yang kompeten telah secara tepat 3 2 2 2 3 3 2 2.4
mengisi posisi/jabatan
Kurang Memadai 2
3 Pemda telah memiliki dan menerapkan 2 2 3 3 2 3 2 2.4
strategi peningkatan kompetensi pegawai Kurang Memadai 2
4 Terdapat pelatihan terkait pengelolaan 2 2 2 2 2 3 1 2.0
risiko, baik pelatihan khusus maupun
pelatihan terintegrasi secara berkala. Kurang Memadai 2
C KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF 3.6
1 Pimpinan telah menetapkan kebijakan 3 3 4 3 3 3 4 3.3
pengelolaan risiko yang memberikan
kejelasan arah pengelolaan risiko 3
2 Pimpinan menerapkan pengelolaan risiko 3 4 4 3 3 3 4 3.4
dan pengendalian dalam pelaksanaan tugas
dan pengambilan keputusan 3
3 Pimpinan membangun komunikasi yang 3 4 3 3 3 4 4 3.4
baik dengan anggota organisasi untuk
berani mengungkapkan risiko dan secara
terbuka menerima/menggali pelaporan 3
4 risiko/masalah
Gaya pimpinan dapat mendorong pegawai 4 3 3 3 3 4 4 3.4
untuk meningkatkan kinerja 3
5 Pimpinan menetapkan Sasaran strategis 4 3 4 3 4 4 4 3.7
yang selaras dengan visi dan misi Pemda 4
6 Rencana/sasaran strategis pemda telah 4 4 4 4 4 4 4 4.0
dijabarkan ke dalam sasaran OPD dan
tingkat operasioanl OPD (cascading) 4
7 Rencana strategis dan rencana kerja pemda 4 4 4 3 3 4 4 3.7
telah menyajikan informasi mengenai risiko
4
8 Pimpinan berperan serta dan 4 4 4 4 3 4 4 3.9
mengikutsertakan pejabat dan
pegawai terkait dalam proses pengelolaan
risiko 4
D PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI YANG SESUAI DENGAN 3.9
KEBUTUHAN
1 Setiap Urusan telah dilaksanakan oleh OPD 4 4 4 4 3 4 4 3.9
dan unit kerja yang tepat 4
2 Masing-masing pihak dalam organisasi telah 4 4 4 3 4 4 4 3.9
memperoleh kejelasan dan memahami
peran dan tanggung jawab masing-masing
dalam pengelolaan risiko 4
3 Pegawai yang bertugas di OPD merupakan 4 4 4 3 3 4 4 3.7
pegawai tetap dan bukan pegawai yang
bersifat adhoc (sementara) 4
4 Adanya transparansi dan ketepatan waktu 4 4 4 4 4 4 4 4.0
pelaporan pelaksanaan peran dan tanggung
jawab masing-masing dalam pengelolaan
risiko 4
E PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG TEPAT 3.7

1 Kriteria pendelegasian wewenang telah 4 4 4 3 4 4 4 3.9


ditentukan dengan tepat 4
2 Pendelegasian wewenang dan tanggung 4 4 4 3 4 4 4 3.9
jawab dilaksanakan secara tepat 4
3 Kewenangan direviu secara periodik 4 4 3 3 3 4 3 3.4 4
F PENYUSUNAN DAN PENERAPAN KEBIJAKAN YANG SEHAT TENTANG 3.5
PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA
1 Pemda telah memiliki Kebijakan dan 4 4 4 4 3 4 3 3.7
prosedur pengelolaan SDM yang lengkap
(sejak rekrutmen sampai
dengan pemberhentian pegawai) 4
2 Rekruitmen, retensi, mutasi, maupun 4 3 4 3 3 4 3 3.4
promosi pemilihan SDM telah dilakukan
dengan baik 3
3 Insentif pegawai telah sesuai dengan 4 3 4 3 3 4 3 3.4
tanggung jawab dan kinerja 3
4 Pemda telah menginternalisasi budaya 4 3 4 4 3 4 3 3.6
sadar risiko 4
5 Adanya pemberian reward dan/atau 4 3 3 4 3 4 3 3.4
punishment atas pengelolaan risiko
(Misalnya mempertimbangkan
pertanggungjawaban pengelolaan risiko
dalam penilaian kinerja) 3
6 Terdapat evaluasi kinerja pegawai, dan 4 3 4 4 3 4 3 3.6
telah dipertimbangkan dalam perhitungan
penghasilan 4
7 Instansi telah mengalokasikan anggaran 4 3 4 3 3 4 3 3.4
yang
memadai untuk pengembangan SDM 3
G PERWUJUDAN PERAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH 3.6
YANG EFEKTIF
1 Inspektorat Daerah melakukan reviu atas 4 3 4 4 4 4 3 3.7
efisiensi/ efektivitas pelaksanaan setiap
urusan/program Secara periodik 4
2 Inspektorat Daerah melakukan reviu atas 4 2 4 4 4 4 3 3.6
kepatuhan hukum dan aturan lainnya
4
3 Inspektorat Daerah memberikan layanan 4 2 4 4 3 4 3 3.4
fasilitasi penerapan pengelolaan risiko dan
penyelenggaraan SPIP 4
4 APIP telah melaksanakan pengawasan 4 3 4 3 4 4 3 3.6
berbasis risiko. 4
5 Temuan dan saran/rekomendasi 4 3 4 4 4 4 3 3.7
pengawasan APIP telah ditindaklanjuti 4
H HUBUNGAN KERJA YANG BAIK DENGAN INSTANSI PEMERINTAH 3.8
TERKAIT
1 Hubungan kerja yang baik dengan 4 4 4 4 3 4 3 3.7
instansi/organisasi lain yang memiliki
keterkaitan operasional telah terbangun
4
2 Hubungan kerja yang baik dengan instansi 4 4 4 4 4 4 3 3.9
yang terkait atas fungsi
pengawasan/peemriksaan (inspektorat,
BPKP, dan BPK) telah terbangun 4

Keterangan:
Kolom c diisi dengan jawaban responden
Ket Jawaban:
1 : Tidak Setuju/Belum ada/ belum dibangun
2 : Kurang Setuju/Telah dibangun/diterapkan, akan tetapi belum konsisten
3 : Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik, tapi masih bisa ditingkatkan
4 : Sangat Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik dan dapat ditularkan ke organisasi lain

Kolom d diisi dengan simpulan hasil penilaian lingkungan pengendalian tiap pertanyaan dan kesimpulan tiap sub unsur
lingkungan pengendalian
Misal: kesimpulan tiap pertanyaan :
"Memadai", apabila modus jawaban responden adalah 3 atau 4 dan "Kurang Memadai" apabila modus jawaban
responden adalah 1 atau 2
kesimpulan sub unsur lingkungan pengendalian:
"Memadai", apabila seluruh simpulan tiap pertanyaan pada sub unsur tersebut telah "memadai, dan "kurang
memadai" apabila terdapat simpulan pertanyaan pada sub unsur tersebut yang "Kurang Memadai"

R1 : Kepala Badan
R2 : Sekretaris
R3 : Kabid Perencanaan Anggaran
R4 : Kabid Perbendaharaan
R5 : Kabid Akuntansi dan Pelaporan
R6 : Kabid BMD
R7 : Kasubbag. Umum
Form 1.b
CEE Berdasarkan Dokumen
Kondisi Kerentanan Lingkungan Pengendalian Intern
di Pemerintah Daerah Kota Padang
: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Pemerintah Kota
Nama Pemda Padang
Tahun Penilaian : 2023

No. Sumber data Uraian Kelemahan Klasifikasi


a b c d
1 Media massa
2 LHP BPK No. Xxx tanggal
xxx tentang Hasil
Pemeriksaan BPK
SK Inspektur No. Xxx
tanggal xxx tentang PKPT
3 Inspektorat
4 dst
*) Klasifikasi permasalahan menggunakan sub unsur Lingkungan Pengendalian dalam PP 60 Tahun 2008.

Keterangan :
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sumber data
Kolom c diisi dengan uraian kelemahan jika berdasarkan data yang ada merupakan kelemahan, atau
Kolom d diisi dengan klasifikasi kelemahan sesuai sub unsur pada lingkungan pengendalian
Form 1.c

Simpulan Survei Persepsi atas Lingkungan Pengendalian Intern


Pemerintah Daerah Padang

Nama Pemda : Badan Pengelolaaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang, Pemerintah Kota Padang
Tahun Penilaian : 2023
Hasil Reviu Dokumen Hasil Survei Persepsi
No. Sub unsur Hasil Uraian Hasil Uraian Simpulan Penjelasan
a b c d e f g h
2 KOMITMEN TERHADAP Kurang Pegawai yang kompeten belum Kurang Penempatan pegawai Kurang Perlu Tindak lanjut dalam
KOMPETENSI Memadai secara tepat mengisi posisi/jabatan Memadai belum sepenuhnya sesuai memadai penempatan pegawai yang
basic pendidikan sesuai dengan kompetensi

Kurang Pemda belum sepenuhnya memiliki Kurang Kompetensi pegawai tidak kurang Perlu dilakukan peningkatan
Memadai dan menerapkan strategi Memadai dilakukan peningkatan memadai kompetensi pegawai secara
peningkatan kompetensi pegawai secara berkala terus menerus

Kurang Pelatihan terkait pengelolaan risiko, Kurang Rencana strategis dan kurang Perlu tertuang analisis
Memadai baik pelatihan khusus maupun Memadai rencana kerja pemda memadai pengelolaan risiko di Rencana
pelatihan terintegrasi belum mangacu pada SPIP masing- strategis dan rencana kerja
dilakukan secara berkala. masing OPD

Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sub unsur pada lingkungan pengendalian
Kolom c diisi dengan simpulan penilaian awal CEE berdasarkan dokumen
Kolom d diisi dengan uraian simpulan penilaian awal CEE berdasarkan dokumen
Kolom e diisi dengan simpulan hasil survei persepsi
Kolom f diisi dengan uraian simpulan sesuai hasil survei persepsi
Kolom g diisi dengan simpulan sesuai hasil penilaian awal dan survei persepsi, jika hasil antara penilaian awal dan survei persepsi bertentangan, maka lakukan pendalaman
Kolom h diisi dengan uraian kelemahan
Form 2a

PENETAPAN KONTEKS RISIKO STRATEGIS PEMDA

Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang


Tahun Penilaian : 2023
Periode yang dinilai : Periode RPJMD Tahun 2019-2024
Sumber Data : RPJMD Kota Padang Tahun 2019-2024
Visi : Mewujudkan masyarakat Kota Padang yang madani, berbasis
pendidikan, perdagangan, dan pariwisata unggul serta berdaya saing
Misi Strategis RPJMD 1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan Untuk Menghasilkan Sumber Daya
Manusia Yang Beriman, Kreatif, Inovatif dan Berdaya Saing
2. Mewujudkan Kota Padang Yang Unggul, Aman, Bersih,
Tertib, Bersahabat dan Menghargai Kearifan Lokal
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kota Padang yang
Inklusif
4. Mewujudkan Kota Padang sebagai Pusat Perdagangan
dan Ekonomi Kreatif
5. Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pariwisata yang Nyaman
dan Berkesan
6. Menciptakan Masyarakat Sadar, Peduli dan Tangguh
Bencana
7. Meningkatkan Kualitas Tatakelola Pemerintahan Yang Bersih dan
Pelayanan Publik yang Prima
Penetapan konteks Misi Meningkatkan Kualitas Tatakelola Pemerintahan Yang Bersih dan
Risiko Strategis Pemda Pelayanan Publik yang Prima

Tujuan Strategis RPJMD Indeks Reformasi Birokrasi

Penetapan Konteks Indeks Reformasi Birokrasi


Tujuan Risiko Strategis
Pemda
Sasaran RPJMD Meningkatnya kualitas tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel

Meningkatnya kinerja birokrasi

Meningkatnya Pelayanan Publik yang berkualitas

Penetapan Konteks Meningkatnya kualitas tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel
Sasaran Risiko Strategis
Pemda
IKU Sasaran RPJMD Opini BPK Atas Laporan Keuangan

Penetapan konteks IKU Opini BPK Atas Laporan Keuangan


Risiko Strategis Pemda
Prioritas pembangunan dan 1 Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
program unggulan
2 Program Pengelolaan Keuangan Daerah

3 Program Pengelolaan Barang Milik Daerah

Urusan Pemerintahan Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan


Daerah
Nama Dinas Terkait Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Badan Perencana Pembangunan Daerah
Badan Pendapatan Daerah
Inspektorat
Badan Pemeriksa Keuangan
BPKP
Tujuan, Sasaran, IKU, dan Tujuan : Indeks Reformasi Birokrasi
Program yang akan Sasaran : Meningkatnya kualitas tatakelola birokrasi yang
dilakukan penilaian risiko bersih dan akuntabel
Program : Program Pengelolaan Keuangan Daerah, Program
Pengelolaan Barang Milik Daerah
Form 2.b

PENETAPAN KONTEKS RISIKO STRATEGIS OPD

Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang


Tahun Penilaian : 2023
Periode yang dinilai : Periode RPJMD Tahun 2019-2024
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
OPD yang Dinilai : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
Sumber Data Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2019-2024
Tujuan Strategis Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Sasaran Strategis 1. Meningkatnya Kualitas APBD

2. Meningkatnya Kualitas Penatausahaan Keuangan Daerah

3. Meningkatnya Kualitas Penyusunan dan Penyajian


Pelaporan Keuangan Daerah
4. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Aset Daerah

IKU Renstra OPD 1 Ketepatan Waktu Pengesahan R-APBD Sesuai


2 Persentase Pengajuan SPM yang Ditindaklanjuti 100 %
3 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Sesuai
Pemerintah Daerah (LKPD)
4 Persentase Tingkat Kesesuaian Nilai BMD dengan Nilai 100 %
Aset pada Neraca Daerah
Informasi lain
Tujuan, Sasaran, IKU yang Tujuan strategis : Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset
akan dilakukan penilaian Daerah
risiko
Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas APBD; Meningkatnya Kualitas
Penatausahaan Keuangan Daerah; Meningkatnya Kualitas Penyusunan dan
Penyajian Pelaporan Keuangan Daerah; Meningkatnya Kualitas Pengelolaan
Aset Daerah
IKU Strategis : Ketepatan Waktu Pengesahan R-APBD; Persentase
Pengajuan SPM yang Ditindaklanjuti; Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD); Persentase Tingkat
Kesesuaian Nilai BMD dengan Nilai Aset pada Neraca Daerah
Form 2.c

PENETAPAN KONTEKS RISIKO OPERASIONAL OPD

Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang


Tahun Penilaian : 2023
Periode yang dinilai : Periode RPJMD Tahun 2019-2024
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
OPD yang Dinilai : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
Sumber Data Rencana Kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Padang Tahun 2023
Tujuan Strategis Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Program Badan 1 Koordinasi dan Penyusunan Rencana Anggaran Daerah
Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah (Renja 2022) 2 Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat
dan Kegiatan Utama Daerah
3 Koordinasi dan Pengelolaan Perbendaharaan Daerah

4 Pengelolaan Data dan Implementasi Sistem Informasi


Pemerintah Daerah Lingkup Keuangan Daerah
5 Koordinasi dan Pelaksanaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Daerah
6 Pengelolaan Barang Milik Daerah

Keluaran/Hasil Kegiatan 1 Persentase Koordinasi dan Penyusunan Rencana 100%


Anggaran Daerah Kota Padang
2 Jumlah Dokumen Perencanaan, Penganggaran 7 Dokumen
dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah yang
sesuai dengan Peraturan
3 Persentase Koordinasi dan Pengelolaan 100%
Perbendaharaan Daerah Kota Padang
4 Persentase Pengelolaan Data dan Implementasi 100%
Sistem Informasi Pemerintah Daerah
Lingkup Keuangan Daerah Kota Padang
5 Persentase Koordinasi dan Pelaksanaan 100%
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah Kota
6 Padang
Persentase Pengelolaan Barang Milik Daerah 100%
Kota Padang
Informasi Lain -

Kegiatan, dan indikator 1 Koordinasi dan Penyusunan Rencana Anggaran Daerah


keluaran yang akan
dilakukan penilaian risiko
2 Koordinasi dan Pengelolaan Perbendaharaan Daerah

3 Koordinasi dan Pelaksanaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan


Daerah
4 Pengelolaan Barang Milik Daerah

Padang, Januari 2023


Kepala BPKAD Kota Padang

Raju Minropa, S.STP, M.Si


NIP.
197606241995111001
Form 3.a

Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Strategis Pemerintah Daerah

Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang


Nama OPD : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
Tahun Penilaian : 2023
Periode yang dinilai : Periode RPJMD Tahun 2019-2024
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
Risiko Sebab Dampak
Tujuan/Sasaran Indikator
No Kode C/UC Pihak yang
Strategis/Program Kinerja Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian
Risiko Terkena
a b c d e f g h i j k

1 Tujuan : Indeks Opini BPK Terlambatnya RSP23.02.06.01 Walikota Kurangnya kompetensi Internal C Tidak tercapainya opini WTP Walikota
Reformasi Birokrasi Atas OPD SDM penyusun laporan dalam laporan keuangan
Laporan menyampaikan keuangan
Keuangan laporan
keuangan ke
BPKAD

Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor
Kolom b diisi dengan tujuan strategis urusan wajib sebagai mana tercantum dalam
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
Kolom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
Kolom f diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom g diisi dengan penyebab timbulnya risiko. Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine,
dan Material
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom i diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
Kolom j diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan,
Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom k diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Form 3.b

Formulir Kertas Kerja


Identifikasi Risiko Strategis OPD

Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang


Nama OPD : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
Tahun Penilaian : 2023
Periode yang dinilai : Periode RPJMD Tahun 2019-2024
Tujuan Strategis Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

No Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Risiko Sebab C/UC Dampak


Strategis/Program
Uraian Kode Pemilik Uraian Sumber Uraian Pihak yang
Risiko Terkena
a b c d e f g h i j k
1 Tujuan :
Meningkatkan
Kualitas Pengelolaan
Keuangan dan Aset
Daerah

Ketepatan waktu Manajemen waktu yang Kurangnya koordinasi


Meningkatkan internal dan Penetapan APBD tidak tepat PEMKO Padang,
1. pengesahan R- tidak sesuai antara RSO23.02.06.01 Ka. BPKAD antara eksekutif dan C dan UC
kualitas APBD eksternal waktu/tidak sesuai aturan Masyarakat
APBD eksekutif dengan legislatif legislatif

Meningkatkan
Persentase
kualitas Ketersediaan Kas yang Kurangnya Manajemen internal dan PEMKO Padang,
2. Pengajuan SPM RSO23.02.06.02 Ka. BPKAD C dan UC Gagal Bayar
penatausahaan Tidak Mencukupi di BUD Kas dari BUD eksternal Masyarakat
yang ditindaklanjuti
keuangan daerah

Meningkatkan Ketepatan waktu


kualitas penyusunan penyampaian Terlambatnya OPD Kurangnya kompetensi
Tidak tercapainya opini WTP
3. dan penyajian laporan keuangan menyampaikan Laporan RSO23.02.06.03 Ka. BPKAD SDM Penyusun Internal C PEMKO Padang
dalam laporan keuangan
pelaporan keuangan pemerintah daerah Keuangan ke BPKAD Laporan Keuangan
daerah (LKPD)
4. Meningkatkan Persentase tingkat Data Aset yang Tidak Valid
kualitas pengelolaan kesesuaian nilai Kompetensi SDM Penyajian laporan aset tidak
aset daerah BMD dengan nilai RSO23.02.06.04 Ka. BPKAD Pengelola Aset Kurang Internal C menggambarkan aset yang PEMKO Padang
aset pada neraca Memadai sesungguhnya
daerah

Kompetensi SDM
Pengelola Aset Kurang Internal C
Memadai
PEMKO Padang,
Kehilangan Aset RSO23.02.06.05 Ka. BPKAD Kerugian Keuangan Daerah
Masyarakat
Aturan Pengelolaan
Aset yang Kurang Internal C
Lengkap

Kolom a diisi dengan nomor urut


Kolom b diisi dengan tujuan strategis urusan wajib sebagai mana tercantum dalam RPJMD/Renstra
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
Kolom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
Kolom f diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom g diisi dengan penyebab timbulnya risiko. Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine, dan Material
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom i diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
Kolom j diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom k diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Form 3.c

Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Operasional OPD
Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang
Nama OPD : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
Tahun Penilaian : 2023
Periode yang dinilai : Periode RPJMD Tahun 2019-2024
Tujuan Strategis Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Sasaran strategis OPD 1. Meningkatnya Kualitas APBD
2. Meningkatnya Kualitas Penatausahaan Keuangan Daerah
3. Meningkatnya Kualitas Penyusunan dan Penyajian Pelaporan Keuangan Daerah
4. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Aset Daerah

Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

Risiko Sebab*) Dampak**)


No Kegiatan Indikator Keluaran Kode C/UC
Tahap Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian Pihak yang Terkena
Risiko
a b c d e f g h i j k l
1 Koordinasi dan Jumlah KUA dan PPAS Pelaksanaan Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.01 Kabid. Terlambatnya eksternal C Terlambatnya PEMKO Padang,
Penyusunan KUA yang Disusun penyusunan KUA - PPAS Perencanaan pembahasan dan penyusunan APBD Masyarakat
dan PPAS akan mengakibatkan Anggaran Daerah kesepakatan bersama
terlambatnya penyusunan dengan DPRD
RKA SKPD
2 Koordinasi dan Jumlah Dokumen Pelaksanaan Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.02 Kabid. Terlambatnya eksternal C Terlambatnya PEMKO Padang,
Penyusunan Perubahan KUA dan penyusunan KUA - PPAS Perencanaan pembahasan dan penyusunan APBD Masyarakat
Perubahan KUA dan Perubahan PPAS yang Perubahan akan Anggaran Daerah kesepakatan bersama Perubahan
Perubahan PPAS Disusun mengakibatkan dengan DPRD
terlambatnya penyusunan
RKA Perubahan SKPD
3 Koordinasi, Jumlah RKA-SKPD Pelaksanaan Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.03 Kabid. Kesalahan dalam eksternal C Keterlambatan dalam PEMKO Padang,
Penyusunan dan yang Diverifikasi menyebabkan kesalahan Perencanaan penempatan rekening pelaksanaan kegiatan Masyarakat
Verifikasi RKA-SKPD dalam rekening Anggaran Daerah dalam RKA

4 Koordinasi, Jumlah Perubahan Pelaksanaan Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.04 Kabid. Kesalahan dalam eksternal C Keterlambatan dalam PEMKO Padang,
Penyusunan dan RKA-SKPD yang menyebabkan kesalahan Perencanaan penempatan rekening pelaksanaan kegiatan Masyarakat
Verifikasi Perubahan Diverifikasi dalam rekening Anggaran Daerah dalam RKA Perubahan
RKA-SKPD

5 Koordinasi, JJumlah DPA-SKPD Pelaksanaan Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.05 Kabid. Kesalahan dalam eksternal C Keterlambatan dalam PEMKO Padang,
Penyusunan dan yang Diverifikasi menyebabkan kesalahan Perencanaan penempatan rekening pelaksanaan kegiatan Masyarakat
Verifikasi DPA-SKPD dalam rekening Anggaran Daerah dalam RKA

6 Koordinasi, Jumlah Perubahan Pelaksanaan Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.06 Kabid. Kesalahan dalam eksternal C Keterlambatan dalam PEMKO Padang,
Penyusunan dan DPA-SKPD yang menyebabkan kesalahan Perencanaan penempatan rekening pelaksanaan kegiatan Masyarakat
Verifikasi Perubahan Diverifikasi dalam rekening Anggaran Daerah dalam RKA Perubahan
DPA-SKPD
7 Koordinasi dan Jumlah Peraturan Pelaksanaan Keterlambatan Perda dan ROO.23.02.06.07 Kabid. Keterlambatan dalam eksternal C Keterlambatan dalam PEMKO Padang,
Penyusunan Daerah tentang APBD Perwako APBD akan Perencanaan penyampaian R - APBD pelaksanaan kegiatan Masyarakat
Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala menyebabkan Anggaran Daerah
tentang APBD dan Daerah tentang keterlambatan dalam
Peraturan Kepala Penjabaran APBD pelaksanaan kegiatan
Daerah tentang
8 Penjabaran APBD
Koordinasi dan Jumlah Peraturan Pelaksanaan Keterlambatan Perda dan ROO.23.02.06.08 Kabid. Keterlambatan dalam eksternal C Keterlambatan dalam PEMKO Padang,
Penyusunan Daerah tentang Perwako Perubahan APBD Perencanaan penyampaian R - APBD pelaksanaan kegiatan Masyarakat
Peraturan Daerah Perubahan APBD dan akan menyebabkan Anggaran Daerah Perubahan
tentang Perubahan Peraturan Kepala keterlambatan dalam
APBD dan Peraturan Daerah tentang pelaksanaan kegiatan
Kepala Daerah Penjabaran Perubahan
tentang Penjabaran APBD
Perubahan APBD

9 Koordinasi dan Jumlah Dokumen Pelaksanaan Ketidaktahuan peraturan ROO.23.02.06.09 Kabid. Banyaknya peraturan eksternal C Pengelolaan keuangan PEMKO Padang,
Penyusunan Regulasi Regulasi serta yang baru terbit akan Perencanaan baru terbit tentang tidak sesuai aturan yang Masyarakat
serta Kebijakan Kebijakan Bidang mengakibatkan kesalahan Anggaran Daerah pengelolaan keuangan berlaku
Bidang Anggaran Anggaran dalam pengambilan
keputusan

10 Koordinasi Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Tidak adanya koordinasi ROO.23.02.06.10 Kabid. Kurangnya kemampuan eksternal C Pengelolaan keuangan PEMKO Padang,
Perencanaan Koordinasi akan mengakibatkan Perencanaan aparatur tidak sesuai aturan yang Masyarakat
Anggaran Perencanaan kesalahan dalam Anggaran Daerah berlaku
Pendapatan Anggaran Pendapatan perencanaan anggaran
pendapatan

11 Koordinasi Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Tidak adanya koordinasi ROO.23.02.06.11 Kabid. Kurangnya kemampuan eksternal C Pengelolaan keuangan PEMKO Padang,
Perencanaan Koordinasi akan mengakibatkan Perencanaan aparatur tidak sesuai aturan yang Masyarakat
Anggaran Belanja Perencanaan kesalahan dalam Anggaran Daerah berlaku
Daerah Anggaran Belanja perencanaan anggaran
Daerah belanja
12 Koordinasi Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Tidak adanya koordinasi ROO.23.02.06.12 Kabid. Kurangnya kemampuan eksternal C Pengelolaan keuangan PEMKO Padang,
Perencanaan Koordinasi akan mengakibatkan Perencanaan aparatur tidak sesuai aturan yang Masyarakat
Anggaran Perencanaan kesalahan dalam Anggaran Daerah berlaku
Pembiayaan Anggaran pembiayaan perencanaan anggaran
pembiayaan

13 Koordinasi dan Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Ketersediaan Kas yang ROO.23.02.06.13 Kabid Kurangnya manajemen Internal C dan UC Gagal Bayar PEMKO Padang,
Pengelolaan Kas Koordinasi dan tidak mencukupi di BUD Perbendaharaan Kas dari BUD dan Masyarakat
Daerah Pengelolaan Kas Daerah eksternal
Daerah

14 Penatausahaan Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Kurang teliti dalam ROO.23.02.06.14 Kabid Kurangnya kemampuan eksternal C Melaksanakan peraturan PEMKO Padang,
Pembiayaan Daerah Penatausahaan pemeriksaan dokumen Perbendaharaan aparatur berlaku yang terbaru Masyarakat
Pembiayaan Daerah akan menyebabkan Daerah
kesalahan dalam pelaporan
15 Laporan Aliran Kas, Jumlah Laporan Pelaksanaan Kurang teliti dalam ROO.23.02.06.15 Kabid Kurangnya kemampuan eksternal C Melaksanakan peraturan PEMKO Padang,
dan Pelaksanaan Realisasi Penerimaan menghitung dan Perbendaharaan aparatur berlaku yang terbaru Masyarakat
Pemungutan/Pemoto dan Pengeluaran Kas membayar pada pihak Daerah
ngan dan Penyetoran Daerah, Laporan Aliran ketiga akan
Perhitungan Fihak Kas, dan Pelaksanaan mengakibatkan aliran kas
Ketiga (PFK) Pemungutan/Pemotong tidak cocok
an dan Penyetoran
Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK) dan
Laporan Hasil
Koordinasi dalam
rangka Penyusunan
Laporan
RealisasiPenerimaan
dan Pengeluaran Kas
Daerah, Laporan Aliran
Kas, dan Pelaksanaan
Pemungutan/Pemotong
an dan Penyetoran
Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK)
16 Penyusunan Jumlah Petunjuk Pelaksanaan Tidak updatenya Juknis ROO.23.02.06.16 Kabid Banyaknya peraturan eksternal C Melaksanakan peraturan PEMKO Padang,
Petunjuk Teknis Teknis Administrasi administrasi keuangan Perbendaharaan baru terbit tentang berlaku yang terbaru Masyarakat
Administrasi Keuangan yang akan menyebabkan Daerah pengelolaan keuangan
Keuangan yang Berkaitan dengan kesalahan dalam
Berkaitan dengan Penerimaan dan pengelolaan keuangan
Penerimaan dan Pengeluaran Kas serta
Pengeluaran Kas Penatausahaan dan
serta Penatausahaan Pertanggungjawaban
dan Sub Kegiatan
Pertanggungjawaban
17 Sub Kegiatan
Pembinaan Jumlah Orang yang Pelaksanaan Kurangnya pembinaan ROO.23.02.06.17 Kabid Kurangnya kemampuan eksternal C Melaksanakan peraturan PEMKO Padang,
Penatausahaan Mengikuti Pembinaan akan mengakibatkan Perbendaharaan aparatur dalam berlaku yang terbaru Masyarakat
Keuangan Penatausahaan kesalahan dalam Daerah pengelolaan keuangan
Pemerintah Keuangan Pemerintah penatausahaan keuangan
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota

18 Koordinasi Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Kurangnya koordinasi ROO.23.02.06.18 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak tercapainya opini PEMKO Padang,
Pelaksanaan Koordinasi akan menyebabkan dan Pelaporan aparatur dalam WTP dalam laporan Masyarakat
Akuntansi Pelaksanaan Akuntansi kesalahan dalam pelaporan pelaporan keuangan keuangan
Penerimaan dan Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Pengeluaran Kas
Daerah Daerah
19 Rekonsiliasi dan Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Kurangnya koordinasi ROO.23.02.06.19 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak tercapainya opini PEMKO Padang,
Verifikasi Aset, Rekonsiliasi dan akan menyebabkan dan Pelaporan aparatur dalam WTP dalam laporan Masyarakat
Kewajiban, Ekuitas, Verifikasi Aset, kesalahan dalam pelaporan pelaporan keuangan keuangan
Pendapatan, Belanja, Kewajiban, Ekuitas,
Pembiayaan, Pendapatan, Belanja,
Pendapatan-LO dan Pembiayaan,
Beban Pendapatan-LO, dan
Beban
20 Koordinasi Jumlah Laporan Pelaksanaan Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.20 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Terlambatnya PEMKO Padang,
Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban penyusunan laporan dan Pelaporan aparatur dalam pembahasan APBD Masyarakat
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD semester pertama akan pelaporan keuangan Perubahan
Pelaksanaan APBD Bulanan, Triwulanan mengakibatkan
Bulanan, Triwulanan dan Semesteran terlambatnya realisasi DPA
dan Semesteran Perubahan

21 Konsolidasi Laporan Jumlah Laporan Pelaksanaan Kesalahan dalam ROO.23.02.06.21 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak tercapainya opini PEMKO Padang,
Keuangan SKPD, Keuangan SKPD, pencatatan/pelaporan dan Pelaporan aparatur dalam WTP dalam laporan Masyarakat
BLUD dan Laporan BLUD dan Laporan keuangan akan pelaporan keuangan keuangan
Keuangan Keuangan Pemerintah mengakibatkan laporan
Pemerintah Daerah Daerah yang keuangan tidak sesuai
Terkonsolidasi dengan aturan

22 Koordinasi dan Jumlah Rancangan Pelaksanaan Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.22 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Terlambatnya PEMKO Padang,
Penyusunan Peraturan Daerah penyusunan laporan dan Pelaporan aparatur dalam pembahasan APBD Masyarakat
Rancangan tentang semester pertama akan pelaporan keuangan Perubahan
Peraturan Daerah Pertanggungjawaban mengakibatkan
tentang Pelaksanaan APBD terlambatnya realisasi DPA
Pertanggungjawaban Kabupaten/Kota dan Perubahan
Rancangan Peraturan
Kepala Daerah tentang
Penjabaran
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD
Kabupaten/Kota
23 Koordinasi, Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.23 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak tercapainya target PEMKO Padang,
Sinkronisasi, dan Koordinasi, penyelesaian TPTGR akan dan Pelaporan aparatur dalam penerimaan dari Masyarakat
Penyelesaian Sinkronisasi, dan menyebabkan kerugian pelaporan keuangan kerugian daerah
Tuntutan Penyelesaian Tuntutan Pemko
Perbendaharaan dan Perbendaharaan dan
Tuntutan Kerugian Tuntutan Kerugian
Daerah Daerah
24 Pembinaan Jumlah Orang yang Pelaksanaan Kesalahan dalam ROO.23.02.06.24 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak tercapainya opini PEMKO Padang,
Akuntansi, Pelaporan Mengikuti Pembinaan pelaporan keuangan akan dan Pelaporan aparatur dalam WTP dalam laporan Masyarakat
dan Akuntansi, Pelaporan mengakibatkan laporan pelaporan keuangan keuangan
Pertanggungjawaban dan keuangan tidak sesuai
Pemerintah Pertanggungjawaban dengan aturan
Kabupaten/Kota Pemerintah
Kabupaten/Kota
25 Penyusunan Standar Jumlah Standar Harga Pelaksanaan Terlambatnya penyusunan ROO.23.02.06.25 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak maksimal dalam PEMKO Padang,
Harga yang Disusun standar harga akan Barang Milik Daerah aparatur dalam mengalokasikan harga Masyarakat
mengakibatkan tidak pengelolaan dan barang
adanya pedoman dalam penatausahaan BMD
menyusun RKA
26 Penyusunan Standar Jumlah Standar Barang Pelaksanaan Terlambatnya penyusunan ROO.23.02.06.26 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak maksimal dalam PEMKO Padang,
Barang Milik Daerah Milik Daerah dan standar BMD dan standar Barang Milik Daerah aparatur dalam mengalokasikan BMD Masyarakat
dan Standar Standar Kebutuhan kebutuhan BMD akan pengelolaan dan
Kebutuhan Barang Barang Milik Daerah mengakibatkan tidak penatausahaan BMD
Milik Daerah adanya pedoman dalam
menyusun RKA

27 Penatausahaan Jumlah Laporan Pelaksanaan Tidak tertibnya ROO.23.02.06.27 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Data BMD tidak valid PEMKO Padang,
Barang Milik Daerah Penatausahaan penatausahaan akan Barang Milik Daerah aparatur dalam Masyarakat
Barang Milik Daerah menyebabkan laporan pengelolaan dan
BMD tidak valid penatausahaan BMD

28 Pengamanan Barang Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Tidak diasuransikannya ROO.23.02.06.28 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak adanya PEMKO Padang,
Milik Daerah Pengamanan Barang aset daerah apabila ada Barang Milik Daerah aparatur dalam pengamanan pada aset Masyarakat
Milik Daerah musibah akan pengelolaan dan
menyebabkan kerugian penatausahaan BMD
daerah

29 Penilaian Barang Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Tidak adanya penilaian ROO.23.02.06.29 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak optimalnya PEMKO Padang,
Milik Daerah Penilaian Barang Milik BMD akan menyebabkan Barang Milik Daerah aparatur dalam pengelolaan BMD Masyarakat
Daerah dan Hasil menumpuknya BMD yang pengelolaan dan
Koordinasi Penilaian akan dilelang penatausahaan BMD
Barang Milik Daerah

30 Pengawasan dan Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Ketiadaan pengawasan ROO.23.02.06.30 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak optimalnya PEMKO Padang,
Pengendalian Pengawasan dan BMD akan menyebabkan Barang Milik Daerah aparatur dalam pengelolaan BMD Masyarakat
Pengelolaan Barang Pengendalian tidak validnya data BMD pengelolaan dan
Milik Daerah Pengelolaan Barang penatausahaan BMD
Milik Daerah

31 Optimalisasi Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Terlambatnya ROO.23.02.06.31 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak optimalnya PEMKO Padang,
Penggunaan, Optimalisasi pemindahtanganan dan Barang Milik Daerah aparatur dalam pengelolaan BMD Masyarakat
Pemanfaatan, Penggunaan, penghapusan akan pengelolaan dan
Pemindahtanganan, Pemanfaatan, menyebabkan penatausahaan BMD
Pemusnahan, dan Pemindahtanganan, menumpuknya BMD yang
Penghapusan Barang Pemusnahan, dan dilelang
Milik Daerah Penghapusan Barang
Milik Daerah
32 Rekonsiliasi dalam Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Tidak adanya rekonsiliasi ROO.23.02.06.32 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Nilai aset tetap tidak PEMKO Padang,
rangka Penyusunan Rekonsiliasi dalam BMD akan menyebabkan Barang Milik Daerah aparatur dalam diyakini kebenarannya Masyarakat
Laporan Barang Milik rangka Penyusunan laporan BMD tidak valid pengelolaan dan
Daerah Laporan Barang Milik penatausahaan BMD
Daerah

33 Pembinaan Jumlah Orang yang Pelaksanaan Tidak adanya pembinaan ROO.23.02.06.33 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Data BMD tidak valid PEMKO Padang,
Pengelolaan Barang Mengikuti akan menyebabkan Barang Milik Daerah aparatur dalam Masyarakat
Milik Daerah Pembinaan laporan BMD tidak valid pengelolaan dan
Pemerintah Pengelolaan Barang penatausahaan BMD
Kabupaten/Kota Milik
Daerah Pemerintah
Kabupaten/Kota
Keterangan

Kolom a diisi dengan nomor urut

Kolom b diisi dengan kegiatan, tujuan kegiatan, dan sasaran kegiatan sebagaimana tercantum dalam RKA SKPD

Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan/sasaran kegiatan

Kolom d diisi dengan tahapan kegiatan

Kolom e diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko

Kolom f diisi dengan Kode risiko

Kolom g diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom h diisi dengan penyebab timbulnya risiko, Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method,
Machine, dan Material

Kolom i diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)

Kolom j diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan penyebab risiko

Kolom k diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum

Kolom l diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Kertas Kerja Kertas Kerja
Analisis Risiko Analisis Risiko
Risiko Strategis Pemda Risiko Strategis OPD

RSP23.02.06.01 RS023.02.06.01 RS023.02.06.02 RS023.02.06.03 RS023.02.06.04 RS023.02.06.05 ROO.23.02.06.01 ROO.23.02.06.02 ROO.23.02.06.03 ROO.23.02.06.04 ROO.23.02.06.05 ROO.23.02.0
No. Nama Peserta FGD Asal Unit Kerja Kemungkinan DampakKemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan

1 Raju Minropa, S.STP, M.Si Kepala BPKAD 1 4 1 4 2 4 1 4 1 4 2 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3


2 Elvira, SE, Akt, M.Si Sekretaris 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 2 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3
3 Afirdal, SE Kabid Perencanaan 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 2 4 1 4 1 4 4 4 2 4 4 4 2
Anggaran
4 Irsan, SE, MM Kabid Perbendaharaan 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 2 4 1 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3
5 M.Harry Krishna Mulia,SE,M.Si Kabid Akuntansi dan 1 4 1 4 1 4 1 4 2 4 2 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3
Pelaporan
6 Tabliq Nasution, S.IP., MM Kabid BMD 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3
Nilai Modus 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 2 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3
Total 4 4 4 4 4 8 8 8 9 9 9

Kertas Kerja
Analisis Risiko
Risiko Operasional OPD

ROO.23.02.06.01 ROO.23.02.06.02 ROO.23.02.06.03 ROO.23.02.06.04 ROO.23.02.06.05 ROO.23.02.06.06 ROO.23.02.06.07 ROO.23.02.06.08 ROO.23.02.06.09 ROO.23.02.06.10 ROO.23.02.06.11 ROO.23.02.0
No. Nama Peserta FGD Asal Unit Kerja Kemungkinan DampakKemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan

1 Raju Minropa, S.STP, M.Si Kepala BPKAD 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 1 4 3 3 1 3 1 3 3


2 Elvira, SE, Akt, M.Si Sekretaris 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 1 4 4 4 1 4 1 4 3
3 Afirdal, SE Kabid Perencanaan 1 4 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 1 4 1 4 4 4 1 4 1 4 3
Anggaran
4 Irsan, SE, MM Kabid Perbendaharaan 1 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 1 4 3 3 1 3 1 3 3
5 M.Harry Krishna Mulia,SE,M.Si Kabid Akuntansi dan 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 1 4 4 4 1 4 1 4 2
Pelaporan
6 Tabliq Nasution, S.IP., MM Kabid BMD 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 1 4 4 4 1 4 1 4 3
Nilai Modus 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 1 4 4 4 1 4 1 4 3
Total 8 8 9 9 9 9 4 4 16 4 4

Kertas Kerja
Analisis Risiko
Risiko Operasional OPD

ROO.23.02.06.12 ROO.23.02.06.13 ROO.23.02.06.14 ROO.23.02.06.15 ROO.23.02.06.16 ROO.23.02.06.17 ROO.23.02.06.18 ROO.23.02.06.19 ROO.23.02.06.20 ROO.23.02.06.21 ROO.23.02.06.22 ROO.23.02.0
No. Nama Peserta FGD Asal Unit Kerja Kemungkinan DampakKemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan

1 Raju Minropa, S.STP, M.Si Kepala BPKAD 1 3 2 4 2 3 3 3 1 3 2 4 2 3 2 3 2 4 1 4 1 4 3


2 Elvira, SE, Akt, M.Si Sekretaris 1 4 3 4 3 3 3 3 1 3 2 4 2 3 2 3 2 4 1 4 1 4 3
3 Afirdal, SE Kabid Perencanaan 1 4 2 4 2 3 3 3 1 2 2 4 2 3 2 3 2 4 1 4 2 4 2
Anggaran
4 Irsan, SE, MM Kabid Perbendaharaan 1 3 3 4 2 3 3 3 1 3 2 4 2 3 2 3 2 4 1 4 1 4 3
5 M.Harry Krishna Mulia,SE,M.Si Kabid Akuntansi dan 1 4 3 4 2 3 2 3 1 3 2 4 2 3 2 3 2 4 1 4 1 4 3
Pelaporan
6 Tabliq Nasution, S.IP., MM Kabid BMD 1 4 3 4 3 3 3 3 1 3 1 4 3 4 1 3 1 4 1 4 1 4 3
Nilai Modus 1 4 3 4 2 3 3 3 1 3 2 4 2 3 2 3 2 4 1 4 1 4 3
Total 4 12 6 9 3 8 6 6 8 4 4
Kertas Kerja
Analisis Risiko
Risiko Operasional OPD

ROO.23.02.06.23 ROO.23.02.06.24 ROO.23.02.06.25 ROO.23.02.06.26 ROO.23.02.06.27 ROO.23.02.06.28 ROO.23.02.06.29 ROO.23.02.06.30 ROO.23.02.06.31 ROO.23.02.06.32 ROO.23.02.06.33 ROO.23.02.0
No. Nama Peserta FGD Asal Unit Kerja Kemungkinan DampakKemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan

1 Raju Minropa, S.STP, M.Si Kepala BPKAD 3 3 1 4 3 4 2 3 2 3 1 3 2 3 3 4 2 3 2 4 2 4 3


2 Elvira, SE, Akt, M.Si Sekretaris 3 3 1 4 3 4 2 3 2 3 1 4 2 3 2 4 3 3 2 4 3 4 3
3 Afirdal, SE Kabid Perencanaan 3 3 1 4 3 4 2 3 1 4 1 4 2 3 3 3 2 3 2 4 2 4 2
Anggaran
4 Irsan, SE, MM Kabid Perbendaharaan 3 3 1 4 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 4 2 4 3
5 M.Harry Krishna Mulia,SE,M.Si Kabid Akuntansi dan 2 3 1 4 2 4 3 3 1 3 1 4 2 3 2 4 3 3 2 4 2 4 3
Pelaporan
6 Tabliq Nasution, S.IP., MM Kabid BMD 3 3 2 4 3 4 2 4 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3
Nilai Modus 3 3 1 4 3 4 2 3 2 3 1 4 2 3 2 4 3 3 2 4 2 4 3
Total 9 4 12 6 6 4 6 8 9 8 8
Keterangan: Perhitungan modus di ganti dengan justifikasi untuk hasil penilaian peserta fgd untuk skala kemungkinan dan dampak dengan masing-masing
mengambil angka rata-rata dengan pembulatan.
jika >0,5 dibulatkan ke atas
Kriteria Risiko
jika <= 0,5 dibulatkan ke bawah.
Kriteria Kemungkinan Kriteria Dampak
4 4
Nilai
Kemun
gkinan Keterangan Nilai Dampak Keterangan
Hampir 4 4
4 pasti 1 Tidak Signifikan
3 3
Kemungki
3 nan besar 2 Kurang Signifikan
Kemungki 4 4
2 nan kecil 3 Signifikan
Sangat 4 4
1 jarang 4 Sangat Signifikan
3 3
MATRIKS ANALISIS RISIKO

Dampak/Konsekuensi
Tidak Kurang Sangat
MATRIKS ANALISIS RISIKO
signifikan Signifikan Signifikan signifikan
1 2 3 4
Hampir pasti 4 ROO.23.02.06.09

Kemungkinan 3 ROO.23.02.06.03 ROO.23.02.06.13


besar ROO.23.02.06.04
ROO.23.02.06.05 ROO.23.02.06.25
ROO.23.02.06.06
ROO.23.02.06.15
ROO.23.02.06.23
ROO.23.02.06.31
Kemungkinan 2 ROO.23.02.06.14 RSO23.02.06.05
kecil ROO.23.02.06.18 ROO.23.02.06.01
ROO.23.02.06.19
ROO.23.02.06.26 ROO.23.02.06.02
Kemungkinan

ROO.23.02.06.27
ROO.23.02.06.29 ROO.23.02.06.17

ROO.23.02.06.20
Sangat 1 ROO.23.02.06.16 RSP23.02.06.01
jarang RSO23.02.06.01
RSO23.02.06.02
RSO23.02.06.03
RSO23.02.06.04
ROO.23.02.06.07

ROO.23.02.06.08

ROO.23.02.06.10

ROO.23.02.06.11

ROO.23.02.06.12

Keterangan
Rendah
: Risiko dapat diterima
Sedang dan Tinggi
Risiko Tidak dapat Diterima/Penanganan Selanjutnya
Sangat Tinggi Risiko Tidak dapat Diterima/Penanganan Prioritas
Form 4

Formulir Kertas Kerja


Hasil Analisis Risiko

Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang


Tahun Penilaian : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
Tujuan Strategis Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

Analisis Risiko
No. “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Skala Skala
Skala Risiko
Kemungkinan *) Dampak*)
a b c d e f=dxe
I Risiko Strategis pemda Kota Padang
1 Terlambatnya OPD menyampaikan laporan RSP23.02.06.01 1 4 4
keuangan ke BPKAD

II Risiko Strategis OPD : Badan Pengelolaan


Keuangan dan Aset Daerah
1 Manajemen waktu yang tidak sesuai antara eksekutif RSO23.02.06.01 1 4 4
dengan legislatif
2 Ketersediaan Kas yang Tidak Mencukupi di BUD RSO23.02.06.02 1 4 4
3 Terlambatnya OPD menyampaikan Laporan RSO23.02.06.03 1 4 4
Keuangan ke BPKAD
4 Data Aset yang Tidak Valid RSO23.02.06.04 1 4 4
5 Kehilangan Aset RSO23.02.06.05 2 4 8

III Risiko Operasional OPD : Badan Pengelolaan


Keuangan dan Aset Daerah
1 Keterlambatan dalam penyusunan KUA - PPAS ROO.23.02.06.01 2 4 8
akan mengakibatkan terlambatnya penyusunan RKA
SKPD
2 Keterlambatan dalam penyusunan KUA - PPAS ROO.23.02.06.02 2 4 8
Perubahan akan mengakibatkan terlambatnya
penyusunan RKA Perubahan SKPD
3 Ketiadaaan verifikasi akan menyebabkan kesalahan ROO.23.02.06.03 3 3 9
dalam rekening
4 Ketiadaaan verifikasi akan menyebabkan kesalahan ROO.23.02.06.04 3 3 9
dalam rekening
5 Ketiadaaan verifikasi akan menyebabkan kesalahan ROO.23.02.06.05 3 3 9
dalam rekening
6 Ketiadaaan verifikasi akan menyebabkan kesalahan ROO.23.02.06.06 3 3 9
dalam rekening
7 Keterlambatan Perda dan Perwako APBD akan ROO.23.02.06.07 1 4 4
menyebabkan keterlambatan dalam pelaksanaan
kegiatan
8 Keterlambatan Perda dan Perwako Perubahan ROO.23.02.06.08 1 4 4
APBD akan menyebabkan keterlambatan dalam
pelaksanaan kegiatan
9 Ketidaktahuan peraturan yang baru terbit akan ROO.23.02.06.09 4 4 16
mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan
keputusan
10 Tidak adanya koordinasi akan mengakibatkan ROO.23.02.06.10 1 4 4
kesalahan dalam perencanaan anggaran
pendapatan
11 Tidak adanya koordinasi akan mengakibatkan ROO.23.02.06.11 1 4 4
kesalahan dalam perencanaan anggaran belanja
12 Tidak adanya koordinasi akan mengakibatkan ROO.23.02.06.12 1 4 4
kesalahan dalam perencanaan anggaran
pembiayaan
13 Ketersediaan Kas yang tidak mencukupi di BUD ROO.23.02.06.13 3 4 12
14 Kurang teliti dalam pemeriksaan dokumen akan ROO.23.02.06.14 2 3 6
menyebabkan kesalahan dalam pelaporan
15 Kurang teliti dalam menghitung dan membayar pada ROO.23.02.06.15 3 3 9
pihak ketiga akan mengakibatkan aliran kas tidak
cocok
16 Tidak updatenya Juknis administrasi keuangan akan ROO.23.02.06.16 1 3 3
menyebabkan kesalahan dalam pengelolaan
keuangan
17 Kurangnya pembinaan akan mengakibatkan ROO.23.02.06.17 2 4 8
kesalahan dalam penatausahaan keuangan
18 Kurangnya koordinasi akan menyebabkan ROO.23.02.06.18 2 3 6
kesalahan dalam pelaporan
19 Kurangnya koordinasi akan menyebabkan ROO.23.02.06.19 2 3 6
kesalahan dalam pelaporan
20 Keterlambatan dalam penyusunan laporan semester ROO.23.02.06.20 2 4 8
pertama akan mengakibatkan terlambatnya realisasi
DPA Perubahan
21 Kesalahan dalam pencatatan/pelaporan keuangan ROO.23.02.06.21 1 4 4
akan mengakibatkan laporan keuangan tidak sesuai
dengan aturan
22 Keterlambatan dalam penyusunan laporan semester ROO.23.02.06.22 1 4 4
pertama akan mengakibatkan terlambatnya realisasi
DPA Perubahan
23 Keterlambatan dalam penyelesaian TPTGR akan ROO.23.02.06.23 3 3 9
menyebabkan kerugian Pemko
24 Kesalahan dalam pelaporan keuangan akan ROO.23.02.06.24 1 4 4
mengakibatkan laporan keuangan tidak sesuai
dengan aturan
25 Terlambatnya penyusunan standar harga akan ROO.23.02.06.25 3 4 12
mengakibatkan tidak adanya pedoman dalam
menyusun RKA
26 Terlambatnya penyusunan standar BMD dan ROO.23.02.06.26 2 3 6
standar kebutuhan BMD akan mengakibatkan tidak
adanya pedoman dalam menyusun RKA
27 Tidak tertibnya penatausahaan akan menyebabkan ROO.23.02.06.27 2 3 6
laporan BMD tidak valid
28 Tidak diasuransikannya aset daerah apabila ada ROO.23.02.06.28 1 4 4
musibah akan menyebabkan kerugian daerah
29 Tidak adanya penilaian BMD akan menyebabkan ROO.23.02.06.29 2 3 6
menumpuknya BMD yang akan dilelang
30 Ketiadaan pengawasan BMD akan menyebabkan ROO.23.02.06.30 2 4 8
tidak validnya data BMD
31 Terlambatnya pemindahtanganan dan penghapusan ROO.23.02.06.31 3 3 9
akan menyebabkan menumpuknya BMD yang
dilelang
32 Tidak adanya rekonsiliasi BMD akan menyebabkan ROO.23.02.06.32 2 4 8
laporan BMD tidak valid
33 Tidak adanya pembinaan akan menyebabkan ROO.23.02.06.33 2 4 8
laporan BMD tidak valid

Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dngan risiko yang teridentifikasi sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom c diisi dengan kode risiko sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom d diisi dengan skala dampak berdasarkan perhitungan rataa-rata/modus skala dampak yang diberikan peserta diskusi
Kolom e diisi dengan skala kemungkinan berdasarkan perhitungan rata-rata/modus skala kemungkinan yang diberikan peserta diskusi
Kolom f diisi dengan hasil perkalian antara skala dampak dan skala kemungkinan
Form 5
Kertas Kerja
Daftar Risiko Prioritas
Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang
Tahun Penilaian : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
Tujuan Strategis Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
No Risiko Prioritas Kode Risiko Skala Risiko Pemilik Risiko Penyebab Dampak
a b c d e f g
I Risiko Strategis Pemda Kota Padang

II Risiko Strategis OPD : Badan


Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah
III Risiko Operasional OPD : Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah
1 Ketidaktahuan peraturan yang baru ROO.23.02.06.09 16 Kabid. Banyaknya peraturan Pengelolaan keuangan
terbit akan mengakibatkan kesalahan Perencanaan baru terbit tentang tidak sesuai aturan yang
dalam pengambilan keputusan Anggaran Daerah pengelolaan keuangan berlaku
2 Ketersediaan Kas yang tidak ROO.23.02.06.13 12 Kabid Kurangnya manajemen Gagal Bayar
mencukupi di BUD Perbendaharaan Kas dari BUD
Daerah
3 Terlambatnya penyusunan standar ROO.23.02.06.25 12 Kabid. Kurangnya kemampuan Tidak maksimal dalam
harga akan mengakibatkan tidak Pengelolaan aparatur dalam mengalokasikan harga
adanya pedoman dalam menyusun Barang Milik pengelolaan dan barang
RKA Daerah penatausahaan BMD

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan skala risiko (sesuai lampiran 7)
Kolom e diisi dengan pemilik risiko sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom f diisi dengan penyebab sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom g diisi dengan dampak sesuai dengan Lampiran 6a dan 6b
Form 6
Kertas Kerja
Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan Masih Dibutuhkan

Nama Pemerintah Daerah : Pemerintah Kota Padang


Tahun Penilaian : 2023

Kondisi Lingkungan Pengendalian yang Rencana Tindak Perbaikan


No. Penanggung jawab Target Waktu Penyelesaian
Kurang Memadai Lingkungan Pengendalian

a b c d e
I Penegakan Integritas dan Nilai Etika
1 Masih adanya pengaduan kepada Kajian mengenai ASN Berakhlak Inspektorat/BKPSDM/Bagian Triwulan II
kejaksaan mengenai kepemimpinan Organisasi
II Komitmen Terhadap Kompetensi
1 Masih adanya Pegawai yang belum Peningkatan Pemahaman Pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Triwulan I
memahami SOP Aset Daerah
2 Kompetensi teknis ASN yang masih kurang Peningkatan Kompetensi Teknis Badan Pengelolaan Keuangan dan Triwulan II
ASN melalui Program Aset Daerah
Pengembangan Kompetensi
(Bimtek, Coaching dan Mentoring)
III Kepemimpinan yang kondusif
1 Belum adanya kebijakan dalam penetapan Sosialisasi budaya risiko pada Badan Pengelolaan Keuangan dan TW I, TW II, TW III, TW IV
Risiko setiap rapat bulanan Aset Daerah

2 Koordinasi antar bidang yang belum Melakukan evaluasi setiap bulan Badan Pengelolaan Keuangan dan TW I, TW II, TW III, TW IV
optimal antar bidang Aset Daerah

3 Rencana Strategis dan Rencana Kerja Membuat Risiko pada Renstra dan Badan Pengelolaan Keuangan dan TW IV
belum menyajikan informasi mengenai Renja selanjutnya Aset Daerah
Risiko
IV Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
1 Belum adanya reward dan punishman Melakukan analisa dan kajian Kepala Badan TW I
yang aplikatif rancangan pemberian reward dan
punishman
2 Belum memadai anggaran untuk Mengusulkan Anggaran di Renja Kepala Badan TW I
pengembangan SDM OPD
Kondisi Lingkungan Pengendalian yang Rencana Tindak Perbaikan
No. Penanggung jawab Target Waktu Penyelesaian
Kurang Memadai Lingkungan Pengendalian

a b c d e
V Perwujudan Peran APIP yang Efektif
1 Inspektorat belum melakukan pembinaan Melakukan pembinaan secara Inspektorat TW 1
secara berkala terhadap dokumen SPIP berkala

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan kondisi lingkungan pengendalian yang kurang memadai
Kolom c diisi dengan perbaikan yang akan dilakukan
Kolom d diisi dengan pihak/unit penanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pengendalian
Kolom e diisi dengan target waktu penyelesaian RTP
Form 7

Kertas Kerja
Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan Masih Dibutuhkan

Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang


Tahun Penilaian : 2023
Tujuan Strategis Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
Uraian Pemilik/
Celah Rencana Tindak Target Waktu
No Risiko Prioritas Kode Risiko Pengendalian yang Penangungg
Pengendalian Pengendalian Penyelesaian
Sudah Ada *) Jawab
a b c d e f g h
I Risiko Strategis
Pemda
II Risiko Strategis
Dinas Kesehatan
III Risiko Operasional
Dinas Kesehatan

1 Ketidaktahuan ROO.23.02.06.09 Peraturan Wali Kota Belum semua OPD Melakukan Kabid 2023
peraturan yang baru Padang tentang memahami standar Sosialisasi Perencanaan
terbit akan Standar Harga harga satuan yang Penerapan Anggaran Daerah
mengakibatkan Satuan ada Peraturan Wali Kota
kesalahan dalam tentang Standar
pengambilan Harga Satuan
keputusan
Belum semua Melakukan FGD Kabid 2023
kebutuhan standar Kebutuhan Standar Perencanaan
harga satuan Harga Satuan Anggaran Daerah
tertampung pada dengan OPD
Perwako
Uraian Pemilik/
Celah Rencana Tindak Target Waktu
No Risiko Prioritas Kode Risiko Pengendalian yang Penangungg
Pengendalian Pengendalian Penyelesaian
Sudah Ada *) Jawab
a b c d e f g h
2 Ketersediaan Kas ROO.23.02.06.09 Surat Edaran Wali Perlu kebijakan Surat Edaran Wali Kabid 2023
yang tidak Kota Padang tentang Belanja sejak awal Kota Padang Perbendaharaan
mencukupi di BUD Langkah-Langkah tahun anggaran tentang Daerah
dalam rangka Kebijakan/Pengendal
menghadapi akhir ian Belanja OPD
tahun sejak awal tahun
anggaran

Menganggarkan Kabid 2023


Pembayaran di Perbendaharaan
tahun depan Daerah

3 Terlambatnya ROO.23.02.06.25 Melakukan Penyusunan Melakukan Kabid. 2023


penyusunan standar kerjasama dengan Standar Harga percepatan Pengelolaan
harga akan pihak ketiga dalam dilakukan setelah kerjasama dengan Barang Milik
mengakibatkan tidak menetapkan satuan Triwulan II pihak ketiga dalam Daerah
adanya pedoman harga menetapkan satuan
dalam menyusun harga
RKA

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan uraian pengendalian-pengendalian yang sudah ada/ terpasang. Agar diungkap tidak hanya nama SOP nya, Contoh
SOP Pemeliharaan: Gedung dibersihkan 2 kali sehari.
Form 8

PENGKOMUNIKASIAN PENGENDALIAN YANG DIBANGUN


Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang
Tahun Penilaian : 2023
Tujuan Strategis Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
Rencana
Kegiatan Media/Bentuk Realisasi
Penyedia Penerima Waktu
No Pengendalian yang Sarana Waktu Ket
Informasi Informasi Pelaksanaa
Dibutuhkan Komunikasi Pelaksanaan
n
a b c d e f g h
1 Melakukan Sosialisasi Sosialisasi Badan OPD di TW II, III Februari-Mei
Penerapan Peraturan baik secara Pengelolaan Lingkungan
Wali Kota tentang daring maupun Keuangan Pemko
Standar Harga Satuan luring/ Surat dan Aset Padang
Undangan Daerah

2 Melakukan FGD FGD / Surat Badan OPD di TW II, III Februari-Mei


Kebutuhan Standar Undangan Pengelolaan Lingkungan
Harga Satuan dengan Keuangan Pemko
OPD dan Aset Padang
Daerah

3 Surat Edaran Wali Surat Edaran Badan OPD di TW I Februari-Maret


Kota Padang tentang Wali Kota Pengelolaan Lingkungan
Kebijakan/Pengendalia Padang / Surat Keuangan Pemko
n Belanja OPD sejak Edaran dan Aset Padang
awal tahun anggaran Daerah
4 Menganggarkan Dokumen Badan OPD di TW III-IV Juli-November
Pembayaran di tahun Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan
depan Kegiatan yang Keuangan Pemko
menampung dan Aset Padang
pembayaran Daerah yang
kegiatan yang mengalami
belum bisa penundaan
diabayarkan pembayaran
pada tahun kegiatan
berjalan /
Surat
Edaran/DPA
5 Melakukan Pembuatan Badan Pihak ke 3 TW I Februari-Maret
percepatan kerjasama Dokumen Pengelolaan
dengan pihak ketiga Kontrak/Dokum Keuangan
dalam menetapkan en Perikatan dan Aset
satuan harga Kerjasama Daerah

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan
Kolom c diisi dengan Media/Bentuk Sarana Pengkomunikasian
Kolom d diisi dengan Penyedia Informasi
Kolom e diisi dengan Penerima Informasi
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan
Kolom g diisi dengan Realisasi Waktu Pelaksanaan
Kolom h diisi dengan Keterangan tambahan
Form 9

RANCANGAN PEMANTAUAN ATAS PENGENDALIAN INTERN

Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang


Tahun Penilaian : 2023
Tujuan Strategis Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
No Kegiatan Bentuk/Metode Penanggung Rencana Realisasi Keterangan
Pengendalian Pemantauan yang Jawab Waktu Waktu
yang Dibutuhkan Diperlukan Pemantauan Pelaksanaan Pelaksanaan
a b c d Pemantauan
e f g
1 Melakukan Laporan Rencana, Kepala Badan Februari-Mei Februari-Mei
Sosialisasi Pelaksanaan dan
Penerapan Evaluasi Kegiatan
Peraturan Wali Sosialisasi
Kota tentang
Standar Harga
Satuan
2 Melakukan FGD Laporan Kepala Badan Februari-Mei Februari-Mei
Kebutuhan Pelaksanaan FGD
Standar Harga
Satuan dengan
OPD
3 Surat Edaran Wali Persetujuan Draft Kepala Badan Februari-Maret Februari-Maret
Kota Padang /Konsep Surat
tentang Edaran Walikota
Kebijakan/Pengend Padang tentang
alian Belanja OPD Kebijakan Belanja
sejak awal tahun
anggaran

4 Menganggarkan Laporan Rekapitulasi Kepala Badan Juli-November Juli-November


Pembayaran di Penundaan
tahun depan Pembayaran
Kegiatan dan
Konsep Alokasi
Anggaran untuk
Pembayaran
Kegiatan di Tahun
depan

5 Melakukan Kontrak Kerjasama Kepala Badan Februari-Maret Februari-Maret


percepatan dengan Pihak Ketiga
kerjasama dengan dan Konsep/Draft
pihak ketiga dalam Peraturan Walikota
menetapkan tentang Standar
satuan harga Satuan Harga

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan
Kolom c diisi dengan Bentuk/Metode Pemantauan yang Diperlukan
Kolom d diisi dengan Penanggung Jawab Pemantauan
Kolom e diisi dengan Waktu Pelaksanaan Pemantauan
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan
Kolom g diisi dengan Keterangan tambahan
Form 10

PENCATATAN KEJADIAN RISIKO (RISK EVEN) DAN RTP


Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang
Tahun Penilaian : 2023
Tujuan Strategis Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
Kejadian Risiko
Rencana Realisasi
No “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Tanggal Ket RTP Ket
Sebab Dampak Pelaksanaan RTP Pelaksanaan RTP
terjadi
I Risiko Strategis Pemda
1 Terlambatnya OPD RSP23.02.06.01
menyampaikan laporan
keuangan ke BPKAD
Masalah/Risiko Baru:

……………………………………
………….

II Risiko Strategis Dinas


Kesehatan
1 Manajemen waktu yang tidak RSO23.02.06.01
sesuai antara eksekutif dengan
legislatif
2 Ketersediaan Kas yang Tidak RSO23.02.06.02
Mencukupi di BUD
3 Terlambatnya OPD RSO23.02.06.03
menyampaikan Laporan
Keuangan ke BPKAD
4 Data Aset yang Tidak Valid RSO23.02.06.04
5 Kehilangan Aset RSO23.02.06.05

Masalah/Risiko Baru:

III Risiko Operasional Dinas


Kesehatan
1 ROO.23.02.06.01
Keterlambatan dalam
penyusunan KUA - PPAS akan
mengakibatkan terlambatnya
penyusunan RKA SKPD
Kejadian Risiko
Rencana Realisasi
No “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Tanggal Ket RTP Ket
Sebab Dampak Pelaksanaan RTP Pelaksanaan RTP
terjadi
2 Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.02
penyusunan KUA - PPAS
Perubahan akan
mengakibatkan terlambatnya
penyusunan RKA Perubahan
SKPD
3 Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.03
menyebabkan kesalahan dalam
rekening
4 Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.04
menyebabkan kesalahan dalam
rekening
5 Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.05
menyebabkan kesalahan dalam
rekening
6 Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.06
menyebabkan kesalahan dalam
rekening
7 Keterlambatan Perda dan ROO.23.02.06.07
Perwako APBD akan
menyebabkan keterlambatan
dalam pelaksanaan kegiatan
8 Keterlambatan Perda dan ROO.23.02.06.08
Perwako Perubahan APBD
akan menyebabkan
keterlambatan dalam
pelaksanaan kegiatan
9 Ketidaktahuan peraturan yang ROO.23.02.06.09
baru terbit akan mengakibatkan
kesalahan dalam pengambilan
keputusan
10 Tidak adanya koordinasi akan ROO.23.02.06.10
mengakibatkan kesalahan
dalam perencanaan anggaran
pendapatan
11 Tidak adanya koordinasi akan ROO.23.02.06.11
mengakibatkan kesalahan
dalam perencanaan anggaran
belanja
Kejadian Risiko
Rencana Realisasi
No “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Tanggal Ket RTP Ket
Sebab Dampak Pelaksanaan RTP Pelaksanaan RTP
terjadi
12 Tidak adanya koordinasi akan ROO.23.02.06.12
mengakibatkan kesalahan
dalam perencanaan anggaran
pembiayaan
13 Ketersediaan Kas yang tidak ROO.23.02.06.13
mencukupi di BUD
14 ROO.23.02.06.14
Kurang teliti dalam pemeriksaan
dokumen akan menyebabkan
kesalahan dalam pelaporan
15 ROO.23.02.06.15
Kurang teliti dalam menghitung
dan membayar pada pihak
ketiga akan mengakibatkan
aliran kas tidak cocok
16 Tidak updatenya Juknis ROO.23.02.06.16
administrasi keuangan akan
menyebabkan kesalahan dalam
pengelolaan keuangan
17 ROO.23.02.06.17
Kurangnya pembinaan akan
mengakibatkan kesalahan
dalam penatausahaan keuangan
18 Kurangnya koordinasi akan ROO.23.02.06.18
menyebabkan kesalahan dalam
pelaporan
19 Kurangnya koordinasi akan ROO.23.02.06.19
menyebabkan kesalahan dalam
pelaporan
20 Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.20
penyusunan laporan semester
pertama akan mengakibatkan
terlambatnya realisasi DPA
Perubahan
21 ROO.23.02.06.21
Kesalahan dalam
pencatatan/pelaporan keuangan
akan mengakibatkan laporan
keuangan tidak sesuai dengan
aturan
Kejadian Risiko
Rencana Realisasi
No “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Tanggal Ket RTP Ket
Sebab Dampak Pelaksanaan RTP Pelaksanaan RTP
terjadi
22 Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.22
penyusunan laporan semester
pertama akan mengakibatkan
terlambatnya realisasi DPA
Perubahan
23 ROO.23.02.06.23
Keterlambatan dalam
penyelesaian TPTGR akan
menyebabkan kerugian Pemko
24 ROO.23.02.06.24
Kesalahan dalam pelaporan
keuangan akan mengakibatkan
laporan keuangan tidak sesuai
dengan aturan
25 ROO.23.02.06.25
Terlambatnya penyusunan
standar harga akan
mengakibatkan tidak adanya
pedoman dalam menyusun RKA
26 ROO.23.02.06.26
Terlambatnya penyusunan
standar BMD dan standar
kebutuhan BMD akan
mengakibatkan tidak adanya
pedoman dalam menyusun RKA
27 ROO.23.02.06.27
Tidak tertibnya penatausahaan
akan menyebabkan laporan
BMD tidak valid
28 Tidak diasuransikannya aset ROO.23.02.06.28
daerah apabila ada musibah
akan menyebabkan kerugian
daerah
29 Tidak adanya penilaian BMD ROO.23.02.06.29
akan menyebabkan
menumpuknya BMD yang akan
dilelang
30 Ketiadaan pengawasan BMD ROO.23.02.06.30
akan menyebabkan tidak
validnya data BMD
Kejadian Risiko
Rencana Realisasi
No “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Tanggal Ket RTP Ket
Sebab Dampak Pelaksanaan RTP Pelaksanaan RTP
terjadi
31 Terlambatnya ROO.23.02.06.31
pemindahtanganan dan
penghapusan akan
menyebabkan menumpuknya
BMD yang dilelang
32 Tidak adanya rekonsiliasi BMD ROO.23.02.06.32
akan menyebabkan laporan
BMD tidak valid
33 Tidak adanya pembinaan akan ROO.23.02.06.33
menyebabkan laporan BMD
tidak valid

Masalah/Risiko Baru:

Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko yang teridentifikasi
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan tanggal terjadinya risiko pada tahun berjalan
Kolom e diisi dengan penyebab peristiwa risiko saat terjadi pada tahun berjalan
Kolom f diisi dengan dampak peristiwa risiko pada tahun berjalan
Kolom g diisi dengan keterangan tambahan
Form 1.a
REKAPITULASI HASIL KUESIONER PENILAIAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN INTERN
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANG
Tahun Penilaian : 2023

JAWABAN RESPONDEN (R) SIMPULAN


NO. PERTANYAAN /KUESIONER
R1 R2 R3 R4 R5 R6 Modus KUESIONER CEE
a b c d
A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA
1 Pegawai mendapatkan pesan integritas &
nilai etika secara rutin dari pimpinan instansi
(Misalnya keteladanan, pesan moral dll)

2 Pemda telah memiliki aturan perilaku


(misalnya kode etik, pakta integritas, dan
aturan perilaku pegawai) yang telah
dikomunikasikan kepada seluruh pegawai

3 Telah terdapat fungsi khusus di dalam


instansi yang melayani pengaduan
masyarakat atas pelanggaran aturan
perilaku/kode etik
4 Pelanggaran aturan perilaku/kode etik telah
ditindaklanjuti
sesuai ketentuan yang berlaku
B KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI
1 Standar kompetensi setiap pegawai/posisi
jabatan telah ditentukan
2 Pegawai yang kompeten telah secara tepat
mengisi posisi/jabatan
3 Pemda telah memiliki dan menerapkan
strategi peningkatan kompetensi pegawai
4 Terdapat pelatihan terkait pengelolaan risiko,
baik pelatihan khusus maupun pelatihan
terintegrasi secara berkala.
C KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF
1 Pimpinan telah menetapkan kebijakan
pengelolaan risiko yang memberikan
kejelasan arah pengelolaan risiko
2 Pimpinan menerapkan pengelolaan risiko
dan pengendalian dalam pelaksanaan tugas
dan pengambilan keputusan
3 Pimpinan membangun komunikasi yang baik
dengan anggota organisasi untuk berani
mengungkapkan risiko dan secara terbuka
menerima/menggali pelaporan risiko/masalah

4 Gaya pimpinan dapat mendorong pegawai


untuk meningkatkan kinerja
5 Pimpinan menetapkan Sasaran strategis
yang selaras dengan visi dan misi Pemda
6 Rencana/sasaran strategis pemda telah
dijabarkan ke dalam sasaran OPD dan
tingkat operasioanl OPD (cascading)
7 Rencana strategis dan rencana kerja pemda
telah menyajikan informasi mengenai risiko
JAWABAN RESPONDEN (R) SIMPULAN
NO. PERTANYAAN /KUESIONER
R1 R2 R3 R4 R5 R6 Modus KUESIONER CEE
8 Pimpinan berperan serta dan
mengikutsertakan pejabat dan
pegawai terkait dalam proses pengelolaan
risiko
D PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI YANG SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN
1 Setiap Urusan telah dilaksanakan oleh OPD
dan unit kerja yang tepat
2 Masing-masing pihak dalam organisasi telah
memperoleh kejelasan dan memahami
peran dan tanggung jawab masing-masing
dalam pengelolaan risiko
3 Pegawai yang bertugas di OPD merupakan
pegawai tetap dan bukan pegawai yang
bersifat adhoc (sementara)
4 Adanya transparansi dan ketepatan waktu
pelaporan pelaksanaan peran dan tanggung
jawab masing-masing dalam pengelolaan
risiko
E PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG TEPAT

1 Kriteria pendelegasian wewenang telah


ditentukan dengan tepat
2 Pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab dilaksanakan secara tepat
3 Kewenangan direviu secara periodik
F PENYUSUNAN DAN PENERAPAN KEBIJAKAN YANG SEHAT
TENTANG PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA
1 Pemda telah memiliki Kebijakan dan
prosedur pengelolaan SDM yang lengkap
(sejak rekrutmen sampai
dengan pemberhentian pegawai)
2 Rekruitmen, retensi, mutasi, maupun
promosi pemilihan SDM telah dilakukan
dengan baik
3 Insentif pegawai telah sesuai dengan
tanggung jawab dan kinerja
4 Pemda telah menginternalisasi budaya sadar
risiko
5 Adanya pemberian reward dan/atau
punishment atas pengelolaan risiko
(Misalnya mempertimbangkan
pertanggungjawaban pengelolaan risiko
dalam penilaian kinerja)
6 Terdapat evaluasi kinerja pegawai, dan telah
dipertimbangkan dalam perhitungan
penghasilan
7 Instansi telah mengalokasikan anggaran yang
memadai untuk pengembangan SDM

G PERWUJUDAN PERAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH


YANG EFEKTIF
1 Inspektorat Daerah melakukan reviu atas
efisiensi/ efektivitas pelaksanaan setiap
urusan/program Secara periodik
JAWABAN RESPONDEN (R) SIMPULAN
NO. PERTANYAAN /KUESIONER
R1 R2 R3 R4 R5 R6 Modus KUESIONER CEE
2 Inspektorat Daerah melakukan reviu atas
kepatuhan hukum dan aturan lainnya
3 Inspektorat Daerah memberikan layanan
fasilitasi penerapan pengelolaan risiko dan
penyelenggaraan SPIP
4 APIP telah melaksanakan pengawasan
berbasis
risiko.
5 Temuan dan saran/rekomendasi
pengawasan APIP telah ditindaklanjuti
H HUBUNGAN KERJA YANG BAIK DENGAN INSTANSI PEMERINTAH
TERKAIT
1 Hubungan kerja yang baik dengan
instansi/organisasi lain yang memiliki
keterkaitan operasional telah terbangun
2 Hubungan kerja yang baik dengan instansi
yang terkait atas fungsi
pengawasan/peemriksaan (inspektorat,
BPKP, dan BPK) telah terbangun

Keterangan:
Kolom c diisi dengan jawaban responden
Ket Jawaban:
1 : Tidak Setuju/Belum ada/ belum dibangun
2 : Kurang Setuju/Telah dibangun/diterapkan, akan tetapi belum konsisten
3 : Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik, tapi masih bisa ditingkatkan
4 : Sangat Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik dan dapat
ditularkan ke organisasi lain

Anda mungkin juga menyukai