(RTP)
TAHUN 2023
1
VII. Penutup ........................................................................................................... 38
Lampiran
2
KATA PENGANTAR
A. Latar Belakang
Dengan ditetapkannya paket reformasi birokrasi di bidang keuangan negara
dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2004 tentang Keuangan Negara serta untuk
menciptakan Good Governance melalui Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Undang-Undang nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan negara yang bebas KKN, maka diperlukan Sistem Pengendalian Intern
dalam mengelola keuangan negara.
Selanjutnya terkait dengan pemeriksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara, yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara disebutkan dalam Pasal 12 bahwa
dalam rangka pemeriksaan keuangan dan/atau kinerja, pemeriksa melakukan pengujian
dan penilaian atas pelaksanaan sistem pengandalian intern pemerintah.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan suatu kebijakan
berkaitan dengan sistem pengendalian yang harus dibuat oleh Pemerintah diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) yang mewajibkan kepada pimpinan instansi pemerintah untuk
menyelenggarakan SPIP.
Sebagai instansi penyelenggara pemerintahan, Pemerintah Kota Padang wajib
menyelenggarakan kebijakan SPIP sesuai Peraturan Pemerintah dan Peraturan Wali Kota
secara terintegrasi ke dalam kegiatan dan tindakan pelaksanaan tugas pokok di
lingkungan Pemerintah Kota Padang.
Rencana Tindak Pengendalian merupakan uraian mengenai rencana tindak (action
plan) penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan lingkungan pengendalian
maupun infrastruktur kebijakan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok Pemerintah
Kota Padang sehingga diharapkan dapat mendukung atas pencapaian tujuan, visi dan misi
Pemerintah Kota Padang.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Peraturan Walikota Nomor 37 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Interen Pemerintah (Lembaran Daerah Kota Padang Tahun 2011
Nomor 37);
7. Peraturan Wali Kota Padang Nomor 31 Tahun 2022 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (Berita Daerah Kota Padang Tahun 2022 Nomor 31);
8. Peraturan Wali Kota Padang Nomor 61 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Risiko
(Berita Daerah Kota Padang Tahun 2022 Nomor 61)
D. Manfaat
5
2. Menjadi dasar dalam membangun infrastruktur pengendalian sebagai bagian dari
penyelenggaraan SPIP
3. Menjadi dokumentasi dalam penyelenggaraan SPIP dan pengukuran kemajuan
penyelenggaraan SPIP
4. Pencapaian Tujuan dan Sasaran sebagai bagian dari pencapaian Visi dan Misi
Pemerintah Kota Padang
5. Pengelolaan keuangan dapat diselenggarakan secara handal
6. Pengelolaan aset dapat diselenggarakan secara handal
7. Seluruh peraturan perundangan dapat dipatuhi.
E. Ruang Lingkup
Rencana tindak pengendalian ini fokus kepada pengendalian atas kegiatan-
kegiatan pokok dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan di tingkat
BPKAD Kota Padang. Pelaksanaan rencana tindak pengendalian, melibatkan seluruh
jajaran pimpinan, tingkatan manajemen, pegawai, dan unit kerja di lingkungan BPKAD
Kota Padang.
Dalam menjalankan misi ketujuh Wali Kota Padang “Meningkatkan Kualitas Tata
Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Pelayanan Publik yang Prima” untuk mencapai
Tujuan “Terlaksananya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih” dan Sasaran
“Meningkatkan birokrasi yang bersih dan akuntabel”, Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Padang memiliki tujuan Meningkatkan Kualitas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang memiliki sasaran strategis:
1. Meningkatkan kualitas APBD;
2. Meningkatkan kualitas penatausahaan keuangan daerah;
3. Meningkatkan kualitas penyusunan dan penyajian pelaporan keuangan daerah;
4. Meningkatkan kualitas pengelolaan aset daerah.
6
Padang merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan sub
pengelolaan keuangan dan aset daerah yang mempunyai tugas membantu Wali Kota
dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan sub
pengelolaan keuangan dan aset daerah dan menyelenggarakan fungsi:
1. perumusan kebijakan teknis bidang keuangan;
2. pelaksanaan tugas dukungan bidang keuangan;
3. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang
keuangan;
4. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintah
bidang keuangan;
5. pelaksanaan fungsi lain berdasarkan tugas yang diberikan kepala daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan.
7
6. Perumusan sasaran strategi bidang pengelolaan keuangan daerah berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan untuk pencapaian pengelolaan
keuangan daerah demi terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang
akuntabel;
7. Penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan daerah berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan agar penyelenggaraan urusan pengelolaan
keuangan daerah dapat terukur secara tepat dan optimal;
8. Pengendalian urusan pengelolaan keuangan daerah berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan agar tugas-tugas dapat dilaksanakan secara
tepat guna dan tepat sasaran;
9. Pembinaan aparatur dalam penyelenggaran urusan pengelolaan keuangan
daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan guna mengetahui
keberhasilan pelaksanaan tugas secara komprehensif;
10. Pengarahan penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan daerah berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan demi tercapainya pelaksanaan tugas
tepat sasaran;
11. Pengevaluasian penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan daerah
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan guna mengetahui
keberhasilan pelaksanaan tugas secara komprehensif;
12. Pelaporan penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan daerah secara
periodik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja;
13. Penyelenggaraan pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan reformasi birokrasi;
14. Pengevaluasian pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Dadan dengan cara
membandingkan rencana dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai
bahan laporan kegiatan dan rencana yang akan datang;
15. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas di lingkungan Badan sesuai dengan
kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai akuntabilitas kinerja; dan
16. Pelaksanaan tugas dukungan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
8
Gambar 1.1 Bagan Susunan Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Padang
9
BAB II
SEKILAS TENTANG SISTEM PENGENDALIAN
INTERN PEMERINTAH (SPIP)
A. Pengertian
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) mewajibkan setiap instansi pemerintah, baik pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah, untuk melakukan pengendalian atas
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, dengan berpedoman pada sistem
pengendalian intern sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah tersebut. Dalam
rangka meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan
pembangunan nasional dan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja
negara/daerah guna mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat, Presiden RI
mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas
Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern
Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat. Dalam Instruksi Presiden tersebut
mengamanatkan agar mempercepat efektivitas penerapan sistem pengendalian intern
pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional
sesuai lingkup tugas dan fungsi masing-masing.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sangatlah penting. Hal ini
merupakan tanggung jawab yang melekat pada Kepala Perangkat Daerah. Setiap
kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah harus didukung dengan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) agar penyelenggaraan kegiatan, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai dengan pertanggungjawaban dapat
dilakukan dengan tertib, terkendali, efisien dan efektif sehingga dapat memberikan
keyakinan yang memadai bahwa penyelenggaraan kegiatan dapat mencapai tujuannya
secara efisien dan efektif, melaporkan pengelolaan keuangan secara handal,
mengamankan aset, dan mendorong ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
Definisi SPI dan SPIP diatas dipahami oleh BPKAD Kota Padang sebagai suatu
mekanisme pengendalian yang ditetapkan oleh pimpinan dan seluruh pegawai serta
diintegrasikan dengan proses kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan secara
berkesinambungan guna mencapai tujuan organisasi. Pencapaian tujuan organisasi
tersebut harus dapat diraih dengan cara menjaga dan mengamankan aset negara/
10
daerah yang diamanatkan kepada BPKAD Kota Padang, menjamin tersedianya laporan
manajerial yang handal, mentaati ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak negatif
keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud, dan penyelenggaraan
aspek kehati-hatian, serta meningkatkan efektifitas organisasi dan meningkatkan
efisiensi biaya.
11
c. Kepemimpinan yang kondusif
d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat
f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber
daya manusia
g. Perwujudan peran aparat pengawas intern pemerintah yang efektif
h. Hubungan kerja yang baik dengan instansi Pemerintah terkait
2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko adalah kegiatan penilaian terhadap kemungkinan kejadian
yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Kegiatan penilaian
risiko dilaksanakan melalui aktivitas identifikasi risiko dengan menggunakan
metodologi dan mekanisme yang memadai untuk mengenali risiko organisasi
serta analisis risiko untuk menentukan pengaruh risiko yang telah teridentifikasi
terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Penilaian risiko merupakan bagian yang integral dan terpadu dari proses
pengelolaan risiko (yang meliputi identifikasi dan analisis risiko) serta sistem
pengendalian intern dengan tujuan untuk:
a. Mengidentifikasi dan menguraikan seluruh risiko potensial, baik yang
disebabkan faktor internal maupun disebabkan faktor eksternal
b. Memberikan peringkat risiko teridentifikasi berdasarkan level keutamaan
prioritas perhatian dan penanganannya agar dapat dikelola secara efektif.
c. Pelaksanaan proses penilaian risiko dilakukan dalam tiga tahap kegiatan,
yang terdiri atas:
Penetapan tujuan organisasi, sebagai target terukur yang mengarahkan
organisasi dalam menjalankan aktivitasnya. Pernyataan tujuan harus
bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis dan terikat waktu
Identifikasi risiko untuk menghasilkan suatu gambaran peristiwa yang
berpotensi menggangu pencapaian tujuan aktivitas organisasi. Dalam
pelaksanaan proses identifikasi risiko, perlu diperhatikan faktor-faktor
yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa risiko
Analisis risiko untuk mengestimasi besaran kemungkinan munculnya
peristiwa risiko dan dampak yang ditimbulkan terhadap upaya pencapaian
tujuan organisasi apabila peristiwa risiko tersebut benar-benar terjadi,
12
serta menetapkan level atau status risiko sebagai kombinasi hubungan
antara kemungkinan dan dampak risiko.
Hasil kegiatan penilaian risiko selanjutnya dituangkan dalam rancangan aktivitas
pengendalian intern yang berfokus pada upaya penanganan risiko yang berpotensi
menghambat pencapaian tujuan utama BPKAD Kota Padang
3. Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang dipandang tepat untuk
dilakukan dalam rangka mengatasi risiko. Dalam pelaksanaan kegiatan
pengendalian, juga ditetapkan dan dilaksanakan kebijakan serta prosedur guna
memastikan bahwa tindakan yang dilakukan untuk mengatasi risiko telah bekerja
secara efektif. Kegiatan pengendalian yang perlu dilaksanakan organisasi
ditentukan berdasarkan hasil penilaian risiko dengan mempertimbangkan
kecukupan pengendalian existing.
Penyelenggaraan kegiatan pengendalian lebih diuatamakan pada kegiatan
pokok organisasi dan relevan dengan hasil kegiatan penilaian risiko, sehingga
pelaksanaan kegiatan pengendalian mampu membantu memberikan keyakinan
memadai bahwa tujuan organisasi dapat dicapai.
13
5. Pemantauan Pengendalian Intern
Pemantauan pengendalian intern adalah proses penilaian atas mutu kinerja
sistem pengendalian intern. Pelaksanaan pemantauan pengendalian intern
dimaksudkan untuk memastikan bahwa sistem pengendalian intern sudah bekerja
sesuai yang diharapkan dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan telah dilaksanakan
sesuai dengan perkembangan kondisi internal dan eksternal organisasi.
Pemantauan pengendalian intern mencakup kegiatan penilaian atas desain
dan pelaksanaan pengendalian intern, serta menghasilkan usulan tindakan perbaikan
terhadap kualitas sistem pengendalian intern yang dilaksanakan melalui tiga jenis
kerangka pemantauan yaitu pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah dan
pelaksanaan tindak lanjut hasil audit.
Untuk terwujudnya penyelenggaraan SPIP yang efektif maka seluruh unsur
SPIP tersebut harus diterapkan secara terintegrasi dengan aktivitas organisasi agar
mapu mencegah timbulnya kegagalan dan ketidakefisienan dalam pencapaian tujuan
organisasi.
16
g. Perwujudan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Terkait
h. Hubungan Kerja yang baik dengan instansi Pemerintah terkait
Penilaian lingkungan pengendalian dilakukan dengan metode melalui kuesioner
Control Environment Evaluation (CEE) yang dibagikan dan diisi oleh Pejabat Eselon II,
pejabat administrator dan salah seorang pejabat pengawas di BPKAD Kota Padang. Hasil
evaluasi atas kondisi lingkungan pengendalian dirumuskan menjadi Rencana Penguatan
Lingkungan Penegndalian. Kesimpulan dari jawaban responden atas kuesioner CEE adalah
“Memadai”, apabila modus jawaban responden adalah 3 atau 4 dan “Kurang Memadai”
apabila modus jawaban responden adalah 1 atau 2. Sedangkan kesimpulan sub unsur
lingkungan pengendalian “Memadai” dan “Kurang Memadai” apabila terdapat simpulan
pertanyaan pada sub unsur tersebut yang “Kurang Memadai”
17
Skor 1 : Hampir mustahil terjadi
Skor 2 : Kemungkinan kecil terjadi
Skor 3 : Kemungkinan besar terjadi
Skor 4 : Hampir pasti terjadi
Dampak risiko ditentukan dengan skala:
Skor 1 : Dampak tidak signifikan
Skor 2 : berdampak rendah
Skor 3 : berdampak besar
Skor 4 : berdampak luar biasa
Skala risiko yang merupakan hasil pengalian antara tingkatan kemungkinan
terjadinya (likehood) dengan dampak diperoleh nilai dengan skala sebagai berikut:
9<X< 16 : Ekstrim
9<X< 9 : Tinggi
4<X< 6 : Sedang
X< 4 : Rendah
18
f. Mewujudkan Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan
SDM
g. Mewujudkan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif
h. Mewujudkan hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait
a b c d e f g h
21
Penetapan konteks risiko secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Kertas Kerja
SPIP BPKAD Kota Padang yaitu sebagai berikut:
1. Penetapan Konteks Risiko Strategis Pemda pada pada form 2.a
2. Penetapan Konteks Risiko Strategis OPD pada form 2.b
3. Penetapan Konteks Risiko Operasional OPD pada form 2.c.
22
BAB IV
RISIKO DAN KEGIATAN PENGENDALIAN
2 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah Tersedianya data dan informasi yang akurat
3 Administrasi Barang Milik Daerah pada Terlaksananya administrasi BMD sesuai aturan
Perangkat Daerah
4 Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah Terelaksananya administrasi kepegawaian Perangkat
Daerah
5 Administrasi Umum Perangkat Daerah Tersedianya administrasi umum Perangkat Daerah
6 Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Jumlah kendaraan dinas/operasional yang diadakan
Urusan Pemerintah Daerah
7 Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Tersedianya jasa penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Pemerintahan Daerah
8 Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Terlaksananya pemeliharaan barang milik daerah
Urusan Pemerintahan Daerah
23
5 Pengelolaan Data dan Implementasi Sistem Terlaksananya data dan implementasi SIPD di lingkup
Informasi Pemerintah Daerah Lingkup keuangan daerah
Keuangan daerah
III PROGRAM PENGELOLAAN BARANG MILIK Menghasilkan laporan Barang Milik Daerah sesuai aturan
DAERAH
1 Pengelolaan Barang Milik Daerah Menghasilkan Pengelolaan Barang Milik Daerah yang
berkualitas
A. Analisis Risiko
Berdasarkan hasil pada kertas kerja analisis risiko telah teridentifikasi risiko yang
meliputi Risiko Strategis Pemerintah Kota Padang, Risiko Strategis BPKAD Kota Padang dan
Risiko Operasional BPKAD Kota Padang. Hasil analisis risiko dapat dilihat pada tabel berikut.
Tahun Penilaian : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
Analisis Risiko
“Risiko” yang
No. Kode Risiko Skala Skala
Teridentifikasi Skala Risiko
Kemungkinan Dampak
a b c d e f=dxe
24
Keuangan ke BPKAD
25
11 Tidak adanya koordinasi akan ROO.23.02.06.11 1 4 4
mengakibatkan kesalahan
dalam perencanaan anggaran
belanja
26
23 Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.23 3 3 9
penyelesaian TPTGR akan
menyebabkan kerugian Pemko
31 Terlambatnya ROO.23.02.06.31 3 3 9
pemindahtanganan dan
penghapusan akan
menyebabkan menumpuknya
BMD yang dilelang
Dampak/Konsekuensi
1 2 3 4
ROO.23.02.06.29 ROO.23.02.06.30
ROO.23.02.06.32
ROO.23.02.06.33
28
Tabel 4.4 Daftar Risiko Prioritas
Skala
No Risiko Prioritas Kode Risiko Pemilik Risiko Penyebab Dampak
Risiko
a b c d e f g
1 Ketidaktahuan peraturan yang baru ROO.23.02.06.09 16 Kabid. Perencanaan Banyaknya peraturan Pengelolaan
terbit akan mengakibatkan kesalahan Anggaran Daerah baru terbit tentang keuangan tidak
dalam pengambilan keputusan pengelolaan keuangan sesuai aturan yang
berlaku
2 Ketersediaan Kas yang tidak mencukupi ROO.23.02.06.13 12 Kabid Kurangnya manajemen Gagal Bayar
di BUD Perbendaharaan Kas dari BUD
Daerah
3 Terlambatnya penyusunan standar ROO.23.02.06.25 12 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan Tidak maksimal
harga akan mengakibatkan tidak Barang Milik Daerah aparatur dalam dalam
adanya pedoman dalam menyusun RKA pengelolaan dan mengalokasikan
penatausahaan BMD harga barang
29
B. Penyelenggaraan Kegiatan Pengendalian
Kegiatan Pengendalian ditujukan kepada Kondisi lingkungan pengendalian yang kurang memadai dan risiko prioritas yang memiliki
skala risiko > 9 (ekstrim). Berdasarkan kertas kerja SPIP BPKAD Kota Padang Tahun 2023, kegiatan yang perlu dilakukan untuk kondisi
lingkungan pengendalian yang kurang memadai dan mengatasi risiko prioritas yang ekstrim dapa terlihat pada tabel-tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Rencana Tindak Perbaikan pada Kondisi Lingkungan Pengendalian yang Kurang Memadai
Kondisi Lingkungan
Rencana Tindak Perbaikan Target Waktu
No. Pengendalian yang Kurang Penanggung jawab
Lingkungan Pengendalian Penyelesaian
Memadai
a b c d e
1 Masih adanya Pegawai yang belum Peningkatan Pemahaman Badan Pengelolaan Keuangan Triwulan I
memahami SOP Pegawai dan Aset Daerah
2 Kompetensi teknis ASN yang masih Peningkatan Kompetensi Badan Pengelolaan Keuangan Triwulan II
kurang Teknis ASN melalui Program dan Aset Daerah
Pengembangan Kompetensi
(Bimtek, Coaching dan
Mentoring)
30
III Kepemimpinan yang kondusif
1 Belum adanya kebijakan dalam Sosialisasi budaya risiko pada Badan Pengelolaan Keuangan TW I, TW II, TW III, TW IV
penetapan Risiko setiap rapat bulanan dan Aset Daerah
2 Koordinasi antar bidang yang Melakukan evaluasi setiap Badan Pengelolaan Keuangan TW I, TW II, TW III, TW IV
belum optimal bulan antar bidang dan Aset Daerah
3 Rencana Strategis dan Rencana Membuat Risiko pada Renstra Badan Pengelolaan Keuangan TW IV
Kerja belum menyajikan informasi dan Renja selanjutnya dan Aset Daerah
mengenai Risiko
1 Belum adanya reward dan Melakukan analisa dan kajian Kepala Badan TW I
punishman yang aplikatif rancangan pemberian reward
dan punishman
31
Tabel 4.6 Rencana Tindak Perbaikan pada Risiko Prioritas
a b c d e f g h
I Risiko Strategis
Pemda
II Risiko Strategis
Dinas Kesehatan
III Risiko
Operasional
Dinas Kesehatan
32
Belum semua Melakukan FGD Kabid 2023
kebutuhan Kebutuhan Standar Perencanaan
standar harga Harga Satuan Anggaran
satuan dengan OPD Daerah
tertampung pada
Perwako
2 Ketersediaan Kas ROO.23.02.06.09 Surat Edaran Wali Perlu kebijakan Surat Edaran Wali Kabid 2023
yang tidak Kota Padang Belanja sejak Kota Padang Perbendaharaan
mencukupi di BUD tentang Langkah- awal tahun tentang Daerah
Langkah dalam anggaran Kebijakan/Pengend
rangka alian Belanja OPD
menghadapi akhir sejak awal tahun
tahun anggaran
33
BAB V
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
34
BAB VI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
a b c d e f
35
4 Menganggarkan Laporan Kepala Badan Juli-November Juli-November
Pembayaran di tahun Rekapitulasi
depan Penundaan
Pembayaran
Kegiatan dan
Konsep Alokasi
Anggaran untuk
Pembayaran
Kegiatan di Tahun
depan
B. Evaluasi Terpisah
Evaluasi terpisah bisa dilaksanakan oleh BPKAD Kota Padang atau pihak luar
seperti BPKP/Konsultan maupun Inspektorat. Inspektorat Kota Padang
melaksanakan evaluasi atas penyelenggaraan SPIP pada unit-unit kerja strategis
pada akhir tahun. Evaluasi bertujuan untuk meyakinkan apakah pengendalian
intern yang diterapkan telah berjalan secara efektif. Bentuk evaluasi terpisah yang
perlu dilakukan antara lain:
1. Pendampingan penyusunan laporan keuangan
2. Pemantauan potensi benturan kepentingan
3. Evaluasi Renstra dan IKU
4. Pemantauan berkelanjutan atas pengendalian tertuang dan terintegrasi dalam
kebijakan dan prosedur pengendalian
36
D. Pemantauan atas Pelaksanaan Rencana Tindak Pengendalian
Setiap OPD termasuk Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
memberikan laporan atas pelaksanaan Rencana Tindak Pengendalian sesuai
tanggung jawabnya secara berkala kepada tim pemantau. Hasil pemantauan tim
pemantau dilaporkan kepada Walikota.
37
BAB VII
PENUTUP
38
PEMERINTAH KOTA PADANG
SEKRETARIAT DAERAH
Alamat : Jln. Bagindo Aziz Chan No. 1 Aie Pacah Padang Kode Pos: 25176
Telp.(0751) 8051021, 8051022, Fax.(0751) 8051019, 8051021, 8051023
Email: setda.kotapadang@gmail.com
Nomor : 700.005/Insp-I/RTP/2023
Sifat : Segera
Lampiran : -
Hal : Perintah Penyusunan Rencana Yth. Inspektur, Sekretaris DPRD, Kepala
Tindak Pengendalian (RTP) Badan/Dinas/Kantor/Bagian/ Direktur
Tahun 2023 RSUD dan Camat dilingkungan
Pemerintah Kota Padang
2. Inspektorat akan melaksanakan Evaluasi RTP Tahun 2023 pada minggu ke-4 (empat)
bulan Januari Tahun 2023 dan selanjutnya akan dilakukan penjaminan kualitas oleh
BPKP Perwakilan Sumatera Barat.
SEKRETARIS DAERAH
Dalam rangka persiapan penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) BPKAD Kota Padang
Tahun 2023, bersama ini kami undang Saudara/i untuk hadir pada:
Hari/Tanggal : Kamis/12 Januari 2022
Waktu : 08.00 WIB s.d Selesai
Tempat : Ruang Rapat BPKAD
Agenda : 1. Persiapan Penyusunan RTP
2. Pematangan Rencana Kerja Tahun 2023
Kepala,
NOTULEN RAPAT
Pada rapat persiapan Penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Tahun 2023 dilakukan pembahasan
sebagai berikut:
1. Melalui surat nomor 700.005/Insp-I/RTP/2023 tanggal 10 Januari 2023 hal Perintah Penyusunan
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Tahun 2023, Sekretaris Daerah Kota Padang menyampaikan bahwa
Salah satu bentuk pengendalian di Perangkat Daerah adalah dengan penyusunan Rencana Tindak
Pengendalian (RTP) pada masing-masing Perangkat Daerah dan Sekda menginstruksikan agar Kepala
OPD menyiapkan RTP 2023 paling lambat tanggal 20 Januari 2023
2. Inspektorat akan melaksanakan Evaluasi RTP Tahun 2023 pada minggu ke-4 (empat) bulan Januari
Tahun 2023, dan selanjutnya akan dilakukan penjaminan kualitas oleh BPKP Perwakilan Sumatera Barat
3. Sebagai langkah awal persiapan penyusunan RTP dimaksud, sudah dikeluarkan Keputusan Kepala Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang Nomor 007/SK.BPKAD/2023 tentang Pembentukan
Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kota Padang Tahun 2023.
4. Susunan keanggotaan berserta tugas satuan tugas SPIP BPKAD Kota Padang tahun 2023 terlampir.
5. Tujuan Penyelenggaraan Sistim Pengendalian Intern Pemerintah adalah untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi. Pemberian keyakinan tersebut dicapai melalui kegiatan:
a. Efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan instansi pemerintah sebagai bagian dari organisasi
penyelenggara negara.
b. Keandalan pelaporan keuangan instansi pemerintah sehingga dapat dipercaya, baik oleh pihak internal
maupun pihak eksternal instansi pemerintah yang berkepentingan dengan informasi di dalam laporan
keuangan.
c. Pengamanan aset negara yang dikelola instansi pemerintah dan digunakan untuk mendukung
pencapaian tujuan instansi tersebut.
d. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi instansi pemerintah sebagai
unsur penyelenggara negara.
6. Sebagai langkah penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) BPKAD Kota Padang tahun 2023,
langkah awal pengembangan intern yang dilakukan oleh Satuan Tugas Penyelenggaraan SPIP yaitu
melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang pelaksanaan penyelenggaraan SPIP di
lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang. Waktu dan Teknis Kegiatan akan
ditentukan kemudian.
Selanjutnya pada rapat tersebut Kepala BPKAD Kota Padang melalui Sekretaris BPKAD Kota Padang juga
menyampaikan bahwa Rencana Kerja Tahunan BPKAD Kota Padang wajib mengacu dan memperhatikan
beberapa hal:
1. Visi Kota Padang : Mewujudkan masyarakat Kota Padang yang madani, berbasis pendidikan,
perdagangan, dan pariwisata unggul serta berdaya saing
2. Misi Strategis RPJMD yang merupakan Misi Risiko Strategis Pemda yaitu: Meningkatkan Kualitas
Tatakelola Pemerintahan Yang Bersih dan Pelayanan Publik yang Prima
3. Tujuan Strategis RPJMD : Indeks Reformasi Birokrasi
4. Sasaran RPJMD : Meningkatnya kualitas tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel
5. Indikator Kinerja Utama RPJMD : Opini BPK Atas Laporan Keuangan
6. Tujuan Strategis: Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
7. Sasaran Strategis:
a. Meningkatnya Kualitas APBD
b. Meningkatnya Kualitas Penatausahaan Keuangan Daerah
c. Meningkatnya Kualitas Penyusunan dan Penyajian Pelaporan Keuangan Daerah
d. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Aset Daerah
8. IKU Renstra BPKAD dan target yaitu :
1 Ketepatan Waktu Pengesahan R-APBD Sesuai
2 Persentase Pengajuan SPM yang Ditindaklanjuti 100 %
3 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Sesuai
Daerah (LKPD)
Demikian notulen rapat dibuat agar dapat ditindaklanjuti dan dilaksanakan dengan sebaik baik nya oleh Tim
Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Padang Tahun 2023
Notulist,
Perencana Ahli Muda
Selaku Sekretaris Satgas SPIP
Dalam rangka penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) BPKAD Kota Padang Tahun 2023,
bersama ini kami undang Saudara/i untuk hadir pada:
Hari/Tanggal : Selasa/17 Januari 2022
Waktu : 08.00 WIB s.d Selesai
Tempat : Ruang Rapat BPKAD
Agenda : FGD Penyelenggaraan SPIP di lingkungan BPKAD Kota Padang Tahun 2023
Kepala,
NOTULEN RAPAT
1. Sebagai langkah penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) BPKAD Kota Padang Tahun 2023,
langkah awal pengembangan intern yang dilakukan oleh Satuan Tugas Penyelenggaraan SPIP yaitu
melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang pelaksanaan penyelenggaraan SPIP di
lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang. FGD Dilakukan dalam rangka
melakukan tindakan strategis yaitu:
a. Evaluasi lingkungan pengendalian
b. Proses Manajemen Risiko
2. Analisis Lingkungan Pengendalian
Hasil Self-Assessment dan analisis lingkungan pengendalian yang diperoleh melalui FGD adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil tabulasi data jawaban quesioner, responden berpersepsi bahwa 7 (tujuh) unsur
lingkungan pengendalian dinilai memadai, sementara satu unsur lingkungan pengendalian yaitu
Komitmen terhadap kompetensi dinilai kurang memadai.
Adapun rencana penguatan lingkungan pengendalian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Melakukan evaluasi kompetensi aparatur, khususnya yang menduduki jabatan strategis
b. Melaksanakan peningkatan kompetensi pegawai melalui jalur pengembangan kompetensi yaitu
pelatihan dan pendidikan
Hasil FGD terhadap 3 (tiga point) di atas sebagai mana terlampir pada form 2.a, 2.b dan 2.c
Demikian notulen rapat dibuat agar dapat ditindaklanjuti dan dilaksanakan dengan sebaik baik nya oleh Tim
Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Padang Tahun 2023.
Notulist,
Perencana Ahli Muda
Selaku Sekretaris Satgas SPIP
Kabid
Tahun Penilaian : 2023 R4 : Perbendaharaan
Kabid Akuntansi
R5 : dan Pelaporan
JAWABAN RESPONDEN (R) SIMPULAN R6 : Kabid BMD
NO. PERTANYAAN /KUESIONER Modus Kasubbag.
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 KUESIONER CEE
R7 : Umum
a b c d
A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA 3.4
1 Pegawai mendapatkan pesan integritas & 4 3 3 3 4 4 3 3.4
nilai etika secara rutin dari pimpinan instansi
(Misalnya keteladanan, pesan moral dll) 3
2 Pemda telah memiliki aturan perilaku 4 4 4 3 3 4 3 3.6
(misalnya kode etik, pakta integritas, dan
aturan perilaku pegawai) yang telah
dikomunikasikan kepada seluruh pegawai
4
3 Telah terdapat fungsi khusus di dalam 4 3 3 3 3 4 3 3.3
instansi yang melayani pengaduan
masyarakat atas pelanggaran aturan
perilaku/kode etik 3
4 Pelanggaran aturan perilaku/kode etik telah 3 3 3 3 4 4 3 3.3
ditindaklanjuti
sesuai ketentuan yang berlaku
3
B KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI 2.6
1 Standar kompetensi setiap pegawai/posisi 4 3 4 4 3 4 3 3.6
jabatan telah ditentukan 4
2 Pegawai yang kompeten telah secara tepat 3 2 2 2 3 3 2 2.4
mengisi posisi/jabatan
Kurang Memadai 2
3 Pemda telah memiliki dan menerapkan 2 2 3 3 2 3 2 2.4
strategi peningkatan kompetensi pegawai Kurang Memadai 2
4 Terdapat pelatihan terkait pengelolaan 2 2 2 2 2 3 1 2.0
risiko, baik pelatihan khusus maupun
pelatihan terintegrasi secara berkala. Kurang Memadai 2
C KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF 3.6
1 Pimpinan telah menetapkan kebijakan 3 3 4 3 3 3 4 3.3
pengelolaan risiko yang memberikan
kejelasan arah pengelolaan risiko 3
2 Pimpinan menerapkan pengelolaan risiko 3 4 4 3 3 3 4 3.4
dan pengendalian dalam pelaksanaan tugas
dan pengambilan keputusan 3
3 Pimpinan membangun komunikasi yang 3 4 3 3 3 4 4 3.4
baik dengan anggota organisasi untuk
berani mengungkapkan risiko dan secara
terbuka menerima/menggali pelaporan 3
4 risiko/masalah
Gaya pimpinan dapat mendorong pegawai 4 3 3 3 3 4 4 3.4
untuk meningkatkan kinerja 3
5 Pimpinan menetapkan Sasaran strategis 4 3 4 3 4 4 4 3.7
yang selaras dengan visi dan misi Pemda 4
6 Rencana/sasaran strategis pemda telah 4 4 4 4 4 4 4 4.0
dijabarkan ke dalam sasaran OPD dan
tingkat operasioanl OPD (cascading) 4
7 Rencana strategis dan rencana kerja pemda 4 4 4 3 3 4 4 3.7
telah menyajikan informasi mengenai risiko
4
8 Pimpinan berperan serta dan 4 4 4 4 3 4 4 3.9
mengikutsertakan pejabat dan
pegawai terkait dalam proses pengelolaan
risiko 4
D PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI YANG SESUAI DENGAN 3.9
KEBUTUHAN
1 Setiap Urusan telah dilaksanakan oleh OPD 4 4 4 4 3 4 4 3.9
dan unit kerja yang tepat 4
2 Masing-masing pihak dalam organisasi telah 4 4 4 3 4 4 4 3.9
memperoleh kejelasan dan memahami
peran dan tanggung jawab masing-masing
dalam pengelolaan risiko 4
3 Pegawai yang bertugas di OPD merupakan 4 4 4 3 3 4 4 3.7
pegawai tetap dan bukan pegawai yang
bersifat adhoc (sementara) 4
4 Adanya transparansi dan ketepatan waktu 4 4 4 4 4 4 4 4.0
pelaporan pelaksanaan peran dan tanggung
jawab masing-masing dalam pengelolaan
risiko 4
E PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG TEPAT 3.7
Keterangan:
Kolom c diisi dengan jawaban responden
Ket Jawaban:
1 : Tidak Setuju/Belum ada/ belum dibangun
2 : Kurang Setuju/Telah dibangun/diterapkan, akan tetapi belum konsisten
3 : Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik, tapi masih bisa ditingkatkan
4 : Sangat Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik dan dapat ditularkan ke organisasi lain
Kolom d diisi dengan simpulan hasil penilaian lingkungan pengendalian tiap pertanyaan dan kesimpulan tiap sub unsur
lingkungan pengendalian
Misal: kesimpulan tiap pertanyaan :
"Memadai", apabila modus jawaban responden adalah 3 atau 4 dan "Kurang Memadai" apabila modus jawaban
responden adalah 1 atau 2
kesimpulan sub unsur lingkungan pengendalian:
"Memadai", apabila seluruh simpulan tiap pertanyaan pada sub unsur tersebut telah "memadai, dan "kurang
memadai" apabila terdapat simpulan pertanyaan pada sub unsur tersebut yang "Kurang Memadai"
R1 : Kepala Badan
R2 : Sekretaris
R3 : Kabid Perencanaan Anggaran
R4 : Kabid Perbendaharaan
R5 : Kabid Akuntansi dan Pelaporan
R6 : Kabid BMD
R7 : Kasubbag. Umum
Form 1.b
CEE Berdasarkan Dokumen
Kondisi Kerentanan Lingkungan Pengendalian Intern
di Pemerintah Daerah Kota Padang
: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Pemerintah Kota
Nama Pemda Padang
Tahun Penilaian : 2023
Keterangan :
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sumber data
Kolom c diisi dengan uraian kelemahan jika berdasarkan data yang ada merupakan kelemahan, atau
Kolom d diisi dengan klasifikasi kelemahan sesuai sub unsur pada lingkungan pengendalian
Form 1.c
Nama Pemda : Badan Pengelolaaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang, Pemerintah Kota Padang
Tahun Penilaian : 2023
Hasil Reviu Dokumen Hasil Survei Persepsi
No. Sub unsur Hasil Uraian Hasil Uraian Simpulan Penjelasan
a b c d e f g h
2 KOMITMEN TERHADAP Kurang Pegawai yang kompeten belum Kurang Penempatan pegawai Kurang Perlu Tindak lanjut dalam
KOMPETENSI Memadai secara tepat mengisi posisi/jabatan Memadai belum sepenuhnya sesuai memadai penempatan pegawai yang
basic pendidikan sesuai dengan kompetensi
Kurang Pemda belum sepenuhnya memiliki Kurang Kompetensi pegawai tidak kurang Perlu dilakukan peningkatan
Memadai dan menerapkan strategi Memadai dilakukan peningkatan memadai kompetensi pegawai secara
peningkatan kompetensi pegawai secara berkala terus menerus
Kurang Pelatihan terkait pengelolaan risiko, Kurang Rencana strategis dan kurang Perlu tertuang analisis
Memadai baik pelatihan khusus maupun Memadai rencana kerja pemda memadai pengelolaan risiko di Rencana
pelatihan terintegrasi belum mangacu pada SPIP masing- strategis dan rencana kerja
dilakukan secara berkala. masing OPD
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sub unsur pada lingkungan pengendalian
Kolom c diisi dengan simpulan penilaian awal CEE berdasarkan dokumen
Kolom d diisi dengan uraian simpulan penilaian awal CEE berdasarkan dokumen
Kolom e diisi dengan simpulan hasil survei persepsi
Kolom f diisi dengan uraian simpulan sesuai hasil survei persepsi
Kolom g diisi dengan simpulan sesuai hasil penilaian awal dan survei persepsi, jika hasil antara penilaian awal dan survei persepsi bertentangan, maka lakukan pendalaman
Kolom h diisi dengan uraian kelemahan
Form 2a
Penetapan Konteks Meningkatnya kualitas tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel
Sasaran Risiko Strategis
Pemda
IKU Sasaran RPJMD Opini BPK Atas Laporan Keuangan
Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Strategis Pemerintah Daerah
1 Tujuan : Indeks Opini BPK Terlambatnya RSP23.02.06.01 Walikota Kurangnya kompetensi Internal C Tidak tercapainya opini WTP Walikota
Reformasi Birokrasi Atas OPD SDM penyusun laporan dalam laporan keuangan
Laporan menyampaikan keuangan
Keuangan laporan
keuangan ke
BPKAD
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor
Kolom b diisi dengan tujuan strategis urusan wajib sebagai mana tercantum dalam
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
Kolom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
Kolom f diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom g diisi dengan penyebab timbulnya risiko. Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine,
dan Material
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom i diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
Kolom j diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan,
Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom k diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Form 3.b
Meningkatkan
Persentase
kualitas Ketersediaan Kas yang Kurangnya Manajemen internal dan PEMKO Padang,
2. Pengajuan SPM RSO23.02.06.02 Ka. BPKAD C dan UC Gagal Bayar
penatausahaan Tidak Mencukupi di BUD Kas dari BUD eksternal Masyarakat
yang ditindaklanjuti
keuangan daerah
Kompetensi SDM
Pengelola Aset Kurang Internal C
Memadai
PEMKO Padang,
Kehilangan Aset RSO23.02.06.05 Ka. BPKAD Kerugian Keuangan Daerah
Masyarakat
Aturan Pengelolaan
Aset yang Kurang Internal C
Lengkap
Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Operasional OPD
Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang
Nama OPD : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
Tahun Penilaian : 2023
Periode yang dinilai : Periode RPJMD Tahun 2019-2024
Tujuan Strategis Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Sasaran strategis OPD 1. Meningkatnya Kualitas APBD
2. Meningkatnya Kualitas Penatausahaan Keuangan Daerah
3. Meningkatnya Kualitas Penyusunan dan Penyajian Pelaporan Keuangan Daerah
4. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Aset Daerah
4 Koordinasi, Jumlah Perubahan Pelaksanaan Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.04 Kabid. Kesalahan dalam eksternal C Keterlambatan dalam PEMKO Padang,
Penyusunan dan RKA-SKPD yang menyebabkan kesalahan Perencanaan penempatan rekening pelaksanaan kegiatan Masyarakat
Verifikasi Perubahan Diverifikasi dalam rekening Anggaran Daerah dalam RKA Perubahan
RKA-SKPD
5 Koordinasi, JJumlah DPA-SKPD Pelaksanaan Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.05 Kabid. Kesalahan dalam eksternal C Keterlambatan dalam PEMKO Padang,
Penyusunan dan yang Diverifikasi menyebabkan kesalahan Perencanaan penempatan rekening pelaksanaan kegiatan Masyarakat
Verifikasi DPA-SKPD dalam rekening Anggaran Daerah dalam RKA
6 Koordinasi, Jumlah Perubahan Pelaksanaan Ketiadaaan verifikasi akan ROO.23.02.06.06 Kabid. Kesalahan dalam eksternal C Keterlambatan dalam PEMKO Padang,
Penyusunan dan DPA-SKPD yang menyebabkan kesalahan Perencanaan penempatan rekening pelaksanaan kegiatan Masyarakat
Verifikasi Perubahan Diverifikasi dalam rekening Anggaran Daerah dalam RKA Perubahan
DPA-SKPD
7 Koordinasi dan Jumlah Peraturan Pelaksanaan Keterlambatan Perda dan ROO.23.02.06.07 Kabid. Keterlambatan dalam eksternal C Keterlambatan dalam PEMKO Padang,
Penyusunan Daerah tentang APBD Perwako APBD akan Perencanaan penyampaian R - APBD pelaksanaan kegiatan Masyarakat
Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala menyebabkan Anggaran Daerah
tentang APBD dan Daerah tentang keterlambatan dalam
Peraturan Kepala Penjabaran APBD pelaksanaan kegiatan
Daerah tentang
8 Penjabaran APBD
Koordinasi dan Jumlah Peraturan Pelaksanaan Keterlambatan Perda dan ROO.23.02.06.08 Kabid. Keterlambatan dalam eksternal C Keterlambatan dalam PEMKO Padang,
Penyusunan Daerah tentang Perwako Perubahan APBD Perencanaan penyampaian R - APBD pelaksanaan kegiatan Masyarakat
Peraturan Daerah Perubahan APBD dan akan menyebabkan Anggaran Daerah Perubahan
tentang Perubahan Peraturan Kepala keterlambatan dalam
APBD dan Peraturan Daerah tentang pelaksanaan kegiatan
Kepala Daerah Penjabaran Perubahan
tentang Penjabaran APBD
Perubahan APBD
9 Koordinasi dan Jumlah Dokumen Pelaksanaan Ketidaktahuan peraturan ROO.23.02.06.09 Kabid. Banyaknya peraturan eksternal C Pengelolaan keuangan PEMKO Padang,
Penyusunan Regulasi Regulasi serta yang baru terbit akan Perencanaan baru terbit tentang tidak sesuai aturan yang Masyarakat
serta Kebijakan Kebijakan Bidang mengakibatkan kesalahan Anggaran Daerah pengelolaan keuangan berlaku
Bidang Anggaran Anggaran dalam pengambilan
keputusan
10 Koordinasi Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Tidak adanya koordinasi ROO.23.02.06.10 Kabid. Kurangnya kemampuan eksternal C Pengelolaan keuangan PEMKO Padang,
Perencanaan Koordinasi akan mengakibatkan Perencanaan aparatur tidak sesuai aturan yang Masyarakat
Anggaran Perencanaan kesalahan dalam Anggaran Daerah berlaku
Pendapatan Anggaran Pendapatan perencanaan anggaran
pendapatan
11 Koordinasi Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Tidak adanya koordinasi ROO.23.02.06.11 Kabid. Kurangnya kemampuan eksternal C Pengelolaan keuangan PEMKO Padang,
Perencanaan Koordinasi akan mengakibatkan Perencanaan aparatur tidak sesuai aturan yang Masyarakat
Anggaran Belanja Perencanaan kesalahan dalam Anggaran Daerah berlaku
Daerah Anggaran Belanja perencanaan anggaran
Daerah belanja
12 Koordinasi Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Tidak adanya koordinasi ROO.23.02.06.12 Kabid. Kurangnya kemampuan eksternal C Pengelolaan keuangan PEMKO Padang,
Perencanaan Koordinasi akan mengakibatkan Perencanaan aparatur tidak sesuai aturan yang Masyarakat
Anggaran Perencanaan kesalahan dalam Anggaran Daerah berlaku
Pembiayaan Anggaran pembiayaan perencanaan anggaran
pembiayaan
13 Koordinasi dan Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Ketersediaan Kas yang ROO.23.02.06.13 Kabid Kurangnya manajemen Internal C dan UC Gagal Bayar PEMKO Padang,
Pengelolaan Kas Koordinasi dan tidak mencukupi di BUD Perbendaharaan Kas dari BUD dan Masyarakat
Daerah Pengelolaan Kas Daerah eksternal
Daerah
14 Penatausahaan Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Kurang teliti dalam ROO.23.02.06.14 Kabid Kurangnya kemampuan eksternal C Melaksanakan peraturan PEMKO Padang,
Pembiayaan Daerah Penatausahaan pemeriksaan dokumen Perbendaharaan aparatur berlaku yang terbaru Masyarakat
Pembiayaan Daerah akan menyebabkan Daerah
kesalahan dalam pelaporan
15 Laporan Aliran Kas, Jumlah Laporan Pelaksanaan Kurang teliti dalam ROO.23.02.06.15 Kabid Kurangnya kemampuan eksternal C Melaksanakan peraturan PEMKO Padang,
dan Pelaksanaan Realisasi Penerimaan menghitung dan Perbendaharaan aparatur berlaku yang terbaru Masyarakat
Pemungutan/Pemoto dan Pengeluaran Kas membayar pada pihak Daerah
ngan dan Penyetoran Daerah, Laporan Aliran ketiga akan
Perhitungan Fihak Kas, dan Pelaksanaan mengakibatkan aliran kas
Ketiga (PFK) Pemungutan/Pemotong tidak cocok
an dan Penyetoran
Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK) dan
Laporan Hasil
Koordinasi dalam
rangka Penyusunan
Laporan
RealisasiPenerimaan
dan Pengeluaran Kas
Daerah, Laporan Aliran
Kas, dan Pelaksanaan
Pemungutan/Pemotong
an dan Penyetoran
Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK)
16 Penyusunan Jumlah Petunjuk Pelaksanaan Tidak updatenya Juknis ROO.23.02.06.16 Kabid Banyaknya peraturan eksternal C Melaksanakan peraturan PEMKO Padang,
Petunjuk Teknis Teknis Administrasi administrasi keuangan Perbendaharaan baru terbit tentang berlaku yang terbaru Masyarakat
Administrasi Keuangan yang akan menyebabkan Daerah pengelolaan keuangan
Keuangan yang Berkaitan dengan kesalahan dalam
Berkaitan dengan Penerimaan dan pengelolaan keuangan
Penerimaan dan Pengeluaran Kas serta
Pengeluaran Kas Penatausahaan dan
serta Penatausahaan Pertanggungjawaban
dan Sub Kegiatan
Pertanggungjawaban
17 Sub Kegiatan
Pembinaan Jumlah Orang yang Pelaksanaan Kurangnya pembinaan ROO.23.02.06.17 Kabid Kurangnya kemampuan eksternal C Melaksanakan peraturan PEMKO Padang,
Penatausahaan Mengikuti Pembinaan akan mengakibatkan Perbendaharaan aparatur dalam berlaku yang terbaru Masyarakat
Keuangan Penatausahaan kesalahan dalam Daerah pengelolaan keuangan
Pemerintah Keuangan Pemerintah penatausahaan keuangan
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
18 Koordinasi Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Kurangnya koordinasi ROO.23.02.06.18 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak tercapainya opini PEMKO Padang,
Pelaksanaan Koordinasi akan menyebabkan dan Pelaporan aparatur dalam WTP dalam laporan Masyarakat
Akuntansi Pelaksanaan Akuntansi kesalahan dalam pelaporan pelaporan keuangan keuangan
Penerimaan dan Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Pengeluaran Kas
Daerah Daerah
19 Rekonsiliasi dan Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Kurangnya koordinasi ROO.23.02.06.19 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak tercapainya opini PEMKO Padang,
Verifikasi Aset, Rekonsiliasi dan akan menyebabkan dan Pelaporan aparatur dalam WTP dalam laporan Masyarakat
Kewajiban, Ekuitas, Verifikasi Aset, kesalahan dalam pelaporan pelaporan keuangan keuangan
Pendapatan, Belanja, Kewajiban, Ekuitas,
Pembiayaan, Pendapatan, Belanja,
Pendapatan-LO dan Pembiayaan,
Beban Pendapatan-LO, dan
Beban
20 Koordinasi Jumlah Laporan Pelaksanaan Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.20 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Terlambatnya PEMKO Padang,
Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban penyusunan laporan dan Pelaporan aparatur dalam pembahasan APBD Masyarakat
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD semester pertama akan pelaporan keuangan Perubahan
Pelaksanaan APBD Bulanan, Triwulanan mengakibatkan
Bulanan, Triwulanan dan Semesteran terlambatnya realisasi DPA
dan Semesteran Perubahan
21 Konsolidasi Laporan Jumlah Laporan Pelaksanaan Kesalahan dalam ROO.23.02.06.21 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak tercapainya opini PEMKO Padang,
Keuangan SKPD, Keuangan SKPD, pencatatan/pelaporan dan Pelaporan aparatur dalam WTP dalam laporan Masyarakat
BLUD dan Laporan BLUD dan Laporan keuangan akan pelaporan keuangan keuangan
Keuangan Keuangan Pemerintah mengakibatkan laporan
Pemerintah Daerah Daerah yang keuangan tidak sesuai
Terkonsolidasi dengan aturan
22 Koordinasi dan Jumlah Rancangan Pelaksanaan Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.22 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Terlambatnya PEMKO Padang,
Penyusunan Peraturan Daerah penyusunan laporan dan Pelaporan aparatur dalam pembahasan APBD Masyarakat
Rancangan tentang semester pertama akan pelaporan keuangan Perubahan
Peraturan Daerah Pertanggungjawaban mengakibatkan
tentang Pelaksanaan APBD terlambatnya realisasi DPA
Pertanggungjawaban Kabupaten/Kota dan Perubahan
Rancangan Peraturan
Kepala Daerah tentang
Penjabaran
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD
Kabupaten/Kota
23 Koordinasi, Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Keterlambatan dalam ROO.23.02.06.23 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak tercapainya target PEMKO Padang,
Sinkronisasi, dan Koordinasi, penyelesaian TPTGR akan dan Pelaporan aparatur dalam penerimaan dari Masyarakat
Penyelesaian Sinkronisasi, dan menyebabkan kerugian pelaporan keuangan kerugian daerah
Tuntutan Penyelesaian Tuntutan Pemko
Perbendaharaan dan Perbendaharaan dan
Tuntutan Kerugian Tuntutan Kerugian
Daerah Daerah
24 Pembinaan Jumlah Orang yang Pelaksanaan Kesalahan dalam ROO.23.02.06.24 Kabid Akuntansi Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak tercapainya opini PEMKO Padang,
Akuntansi, Pelaporan Mengikuti Pembinaan pelaporan keuangan akan dan Pelaporan aparatur dalam WTP dalam laporan Masyarakat
dan Akuntansi, Pelaporan mengakibatkan laporan pelaporan keuangan keuangan
Pertanggungjawaban dan keuangan tidak sesuai
Pemerintah Pertanggungjawaban dengan aturan
Kabupaten/Kota Pemerintah
Kabupaten/Kota
25 Penyusunan Standar Jumlah Standar Harga Pelaksanaan Terlambatnya penyusunan ROO.23.02.06.25 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak maksimal dalam PEMKO Padang,
Harga yang Disusun standar harga akan Barang Milik Daerah aparatur dalam mengalokasikan harga Masyarakat
mengakibatkan tidak pengelolaan dan barang
adanya pedoman dalam penatausahaan BMD
menyusun RKA
26 Penyusunan Standar Jumlah Standar Barang Pelaksanaan Terlambatnya penyusunan ROO.23.02.06.26 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak maksimal dalam PEMKO Padang,
Barang Milik Daerah Milik Daerah dan standar BMD dan standar Barang Milik Daerah aparatur dalam mengalokasikan BMD Masyarakat
dan Standar Standar Kebutuhan kebutuhan BMD akan pengelolaan dan
Kebutuhan Barang Barang Milik Daerah mengakibatkan tidak penatausahaan BMD
Milik Daerah adanya pedoman dalam
menyusun RKA
27 Penatausahaan Jumlah Laporan Pelaksanaan Tidak tertibnya ROO.23.02.06.27 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Data BMD tidak valid PEMKO Padang,
Barang Milik Daerah Penatausahaan penatausahaan akan Barang Milik Daerah aparatur dalam Masyarakat
Barang Milik Daerah menyebabkan laporan pengelolaan dan
BMD tidak valid penatausahaan BMD
28 Pengamanan Barang Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Tidak diasuransikannya ROO.23.02.06.28 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak adanya PEMKO Padang,
Milik Daerah Pengamanan Barang aset daerah apabila ada Barang Milik Daerah aparatur dalam pengamanan pada aset Masyarakat
Milik Daerah musibah akan pengelolaan dan
menyebabkan kerugian penatausahaan BMD
daerah
29 Penilaian Barang Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Tidak adanya penilaian ROO.23.02.06.29 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak optimalnya PEMKO Padang,
Milik Daerah Penilaian Barang Milik BMD akan menyebabkan Barang Milik Daerah aparatur dalam pengelolaan BMD Masyarakat
Daerah dan Hasil menumpuknya BMD yang pengelolaan dan
Koordinasi Penilaian akan dilelang penatausahaan BMD
Barang Milik Daerah
30 Pengawasan dan Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Ketiadaan pengawasan ROO.23.02.06.30 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak optimalnya PEMKO Padang,
Pengendalian Pengawasan dan BMD akan menyebabkan Barang Milik Daerah aparatur dalam pengelolaan BMD Masyarakat
Pengelolaan Barang Pengendalian tidak validnya data BMD pengelolaan dan
Milik Daerah Pengelolaan Barang penatausahaan BMD
Milik Daerah
31 Optimalisasi Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Terlambatnya ROO.23.02.06.31 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Tidak optimalnya PEMKO Padang,
Penggunaan, Optimalisasi pemindahtanganan dan Barang Milik Daerah aparatur dalam pengelolaan BMD Masyarakat
Pemanfaatan, Penggunaan, penghapusan akan pengelolaan dan
Pemindahtanganan, Pemanfaatan, menyebabkan penatausahaan BMD
Pemusnahan, dan Pemindahtanganan, menumpuknya BMD yang
Penghapusan Barang Pemusnahan, dan dilelang
Milik Daerah Penghapusan Barang
Milik Daerah
32 Rekonsiliasi dalam Jumlah Laporan Hasil Pelaksanaan Tidak adanya rekonsiliasi ROO.23.02.06.32 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Nilai aset tetap tidak PEMKO Padang,
rangka Penyusunan Rekonsiliasi dalam BMD akan menyebabkan Barang Milik Daerah aparatur dalam diyakini kebenarannya Masyarakat
Laporan Barang Milik rangka Penyusunan laporan BMD tidak valid pengelolaan dan
Daerah Laporan Barang Milik penatausahaan BMD
Daerah
33 Pembinaan Jumlah Orang yang Pelaksanaan Tidak adanya pembinaan ROO.23.02.06.33 Kabid. Pengelolaan Kurangnya kemampuan eksternal C Data BMD tidak valid PEMKO Padang,
Pengelolaan Barang Mengikuti akan menyebabkan Barang Milik Daerah aparatur dalam Masyarakat
Milik Daerah Pembinaan laporan BMD tidak valid pengelolaan dan
Pemerintah Pengelolaan Barang penatausahaan BMD
Kabupaten/Kota Milik
Daerah Pemerintah
Kabupaten/Kota
Keterangan
Kolom b diisi dengan kegiatan, tujuan kegiatan, dan sasaran kegiatan sebagaimana tercantum dalam RKA SKPD
Kolom g diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom h diisi dengan penyebab timbulnya risiko, Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method,
Machine, dan Material
Kolom j diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan penyebab risiko
Kolom k diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom l diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Kertas Kerja Kertas Kerja
Analisis Risiko Analisis Risiko
Risiko Strategis Pemda Risiko Strategis OPD
RSP23.02.06.01 RS023.02.06.01 RS023.02.06.02 RS023.02.06.03 RS023.02.06.04 RS023.02.06.05 ROO.23.02.06.01 ROO.23.02.06.02 ROO.23.02.06.03 ROO.23.02.06.04 ROO.23.02.06.05 ROO.23.02.0
No. Nama Peserta FGD Asal Unit Kerja Kemungkinan DampakKemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Kertas Kerja
Analisis Risiko
Risiko Operasional OPD
ROO.23.02.06.01 ROO.23.02.06.02 ROO.23.02.06.03 ROO.23.02.06.04 ROO.23.02.06.05 ROO.23.02.06.06 ROO.23.02.06.07 ROO.23.02.06.08 ROO.23.02.06.09 ROO.23.02.06.10 ROO.23.02.06.11 ROO.23.02.0
No. Nama Peserta FGD Asal Unit Kerja Kemungkinan DampakKemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Kertas Kerja
Analisis Risiko
Risiko Operasional OPD
ROO.23.02.06.12 ROO.23.02.06.13 ROO.23.02.06.14 ROO.23.02.06.15 ROO.23.02.06.16 ROO.23.02.06.17 ROO.23.02.06.18 ROO.23.02.06.19 ROO.23.02.06.20 ROO.23.02.06.21 ROO.23.02.06.22 ROO.23.02.0
No. Nama Peserta FGD Asal Unit Kerja Kemungkinan DampakKemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
ROO.23.02.06.23 ROO.23.02.06.24 ROO.23.02.06.25 ROO.23.02.06.26 ROO.23.02.06.27 ROO.23.02.06.28 ROO.23.02.06.29 ROO.23.02.06.30 ROO.23.02.06.31 ROO.23.02.06.32 ROO.23.02.06.33 ROO.23.02.0
No. Nama Peserta FGD Asal Unit Kerja Kemungkinan DampakKemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak
Kemungkinan
Dampak/Konsekuensi
Tidak Kurang Sangat
MATRIKS ANALISIS RISIKO
signifikan Signifikan Signifikan signifikan
1 2 3 4
Hampir pasti 4 ROO.23.02.06.09
ROO.23.02.06.27
ROO.23.02.06.29 ROO.23.02.06.17
ROO.23.02.06.20
Sangat 1 ROO.23.02.06.16 RSP23.02.06.01
jarang RSO23.02.06.01
RSO23.02.06.02
RSO23.02.06.03
RSO23.02.06.04
ROO.23.02.06.07
ROO.23.02.06.08
ROO.23.02.06.10
ROO.23.02.06.11
ROO.23.02.06.12
Keterangan
Rendah
: Risiko dapat diterima
Sedang dan Tinggi
Risiko Tidak dapat Diterima/Penanganan Selanjutnya
Sangat Tinggi Risiko Tidak dapat Diterima/Penanganan Prioritas
Form 4
Analisis Risiko
No. “Risiko” yang Teridentifikasi Kode Risiko Skala Skala
Skala Risiko
Kemungkinan *) Dampak*)
a b c d e f=dxe
I Risiko Strategis pemda Kota Padang
1 Terlambatnya OPD menyampaikan laporan RSP23.02.06.01 1 4 4
keuangan ke BPKAD
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dngan risiko yang teridentifikasi sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom c diisi dengan kode risiko sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom d diisi dengan skala dampak berdasarkan perhitungan rataa-rata/modus skala dampak yang diberikan peserta diskusi
Kolom e diisi dengan skala kemungkinan berdasarkan perhitungan rata-rata/modus skala kemungkinan yang diberikan peserta diskusi
Kolom f diisi dengan hasil perkalian antara skala dampak dan skala kemungkinan
Form 5
Kertas Kerja
Daftar Risiko Prioritas
Nama Pemda : Pemerintah Kota Padang
Tahun Penilaian : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Padang
Tujuan Strategis Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Urusan Pemerintahan : Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
No Risiko Prioritas Kode Risiko Skala Risiko Pemilik Risiko Penyebab Dampak
a b c d e f g
I Risiko Strategis Pemda Kota Padang
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan skala risiko (sesuai lampiran 7)
Kolom e diisi dengan pemilik risiko sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom f diisi dengan penyebab sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom g diisi dengan dampak sesuai dengan Lampiran 6a dan 6b
Form 6
Kertas Kerja
Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan Masih Dibutuhkan
a b c d e
I Penegakan Integritas dan Nilai Etika
1 Masih adanya pengaduan kepada Kajian mengenai ASN Berakhlak Inspektorat/BKPSDM/Bagian Triwulan II
kejaksaan mengenai kepemimpinan Organisasi
II Komitmen Terhadap Kompetensi
1 Masih adanya Pegawai yang belum Peningkatan Pemahaman Pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Triwulan I
memahami SOP Aset Daerah
2 Kompetensi teknis ASN yang masih kurang Peningkatan Kompetensi Teknis Badan Pengelolaan Keuangan dan Triwulan II
ASN melalui Program Aset Daerah
Pengembangan Kompetensi
(Bimtek, Coaching dan Mentoring)
III Kepemimpinan yang kondusif
1 Belum adanya kebijakan dalam penetapan Sosialisasi budaya risiko pada Badan Pengelolaan Keuangan dan TW I, TW II, TW III, TW IV
Risiko setiap rapat bulanan Aset Daerah
2 Koordinasi antar bidang yang belum Melakukan evaluasi setiap bulan Badan Pengelolaan Keuangan dan TW I, TW II, TW III, TW IV
optimal antar bidang Aset Daerah
3 Rencana Strategis dan Rencana Kerja Membuat Risiko pada Renstra dan Badan Pengelolaan Keuangan dan TW IV
belum menyajikan informasi mengenai Renja selanjutnya Aset Daerah
Risiko
IV Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
1 Belum adanya reward dan punishman Melakukan analisa dan kajian Kepala Badan TW I
yang aplikatif rancangan pemberian reward dan
punishman
2 Belum memadai anggaran untuk Mengusulkan Anggaran di Renja Kepala Badan TW I
pengembangan SDM OPD
Kondisi Lingkungan Pengendalian yang Rencana Tindak Perbaikan
No. Penanggung jawab Target Waktu Penyelesaian
Kurang Memadai Lingkungan Pengendalian
a b c d e
V Perwujudan Peran APIP yang Efektif
1 Inspektorat belum melakukan pembinaan Melakukan pembinaan secara Inspektorat TW 1
secara berkala terhadap dokumen SPIP berkala
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan kondisi lingkungan pengendalian yang kurang memadai
Kolom c diisi dengan perbaikan yang akan dilakukan
Kolom d diisi dengan pihak/unit penanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pengendalian
Kolom e diisi dengan target waktu penyelesaian RTP
Form 7
Kertas Kerja
Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan Masih Dibutuhkan
1 Ketidaktahuan ROO.23.02.06.09 Peraturan Wali Kota Belum semua OPD Melakukan Kabid 2023
peraturan yang baru Padang tentang memahami standar Sosialisasi Perencanaan
terbit akan Standar Harga harga satuan yang Penerapan Anggaran Daerah
mengakibatkan Satuan ada Peraturan Wali Kota
kesalahan dalam tentang Standar
pengambilan Harga Satuan
keputusan
Belum semua Melakukan FGD Kabid 2023
kebutuhan standar Kebutuhan Standar Perencanaan
harga satuan Harga Satuan Anggaran Daerah
tertampung pada dengan OPD
Perwako
Uraian Pemilik/
Celah Rencana Tindak Target Waktu
No Risiko Prioritas Kode Risiko Pengendalian yang Penangungg
Pengendalian Pengendalian Penyelesaian
Sudah Ada *) Jawab
a b c d e f g h
2 Ketersediaan Kas ROO.23.02.06.09 Surat Edaran Wali Perlu kebijakan Surat Edaran Wali Kabid 2023
yang tidak Kota Padang tentang Belanja sejak awal Kota Padang Perbendaharaan
mencukupi di BUD Langkah-Langkah tahun anggaran tentang Daerah
dalam rangka Kebijakan/Pengendal
menghadapi akhir ian Belanja OPD
tahun sejak awal tahun
anggaran
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan uraian pengendalian-pengendalian yang sudah ada/ terpasang. Agar diungkap tidak hanya nama SOP nya, Contoh
SOP Pemeliharaan: Gedung dibersihkan 2 kali sehari.
Form 8
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan
Kolom c diisi dengan Media/Bentuk Sarana Pengkomunikasian
Kolom d diisi dengan Penyedia Informasi
Kolom e diisi dengan Penerima Informasi
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan
Kolom g diisi dengan Realisasi Waktu Pelaksanaan
Kolom h diisi dengan Keterangan tambahan
Form 9
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan
Kolom c diisi dengan Bentuk/Metode Pemantauan yang Diperlukan
Kolom d diisi dengan Penanggung Jawab Pemantauan
Kolom e diisi dengan Waktu Pelaksanaan Pemantauan
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan
Kolom g diisi dengan Keterangan tambahan
Form 10
……………………………………
………….
Masalah/Risiko Baru:
Masalah/Risiko Baru:
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko yang teridentifikasi
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan tanggal terjadinya risiko pada tahun berjalan
Kolom e diisi dengan penyebab peristiwa risiko saat terjadi pada tahun berjalan
Kolom f diisi dengan dampak peristiwa risiko pada tahun berjalan
Kolom g diisi dengan keterangan tambahan
Form 1.a
REKAPITULASI HASIL KUESIONER PENILAIAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN INTERN
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANG
Tahun Penilaian : 2023
Keterangan:
Kolom c diisi dengan jawaban responden
Ket Jawaban:
1 : Tidak Setuju/Belum ada/ belum dibangun
2 : Kurang Setuju/Telah dibangun/diterapkan, akan tetapi belum konsisten
3 : Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik, tapi masih bisa ditingkatkan
4 : Sangat Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik dan dapat
ditularkan ke organisasi lain