Anda di halaman 1dari 1

Sejarah Desa Gandulan

Konon pada zaman Majapahit tinggalah seorang penjual dhawet dengan seorang
putranya Joko Kliwon, singkat cerita Joko Kliwon tumbuh menjadi seorang pemuda dan
berkenalan dengan seorang putri kerajaan. Joko Kliwon pun membawa pulang sang
putri untuk diperkenalkan kepada orang tuanya, namun tidak disangka sang putri
rupanya malu begitu mengetahui bahwa orangtua Joko Kliwon adalah penjual dhawet,
maka sang putri pun lari meninggalkan rumah Joko Kliwon, dalam pelarian itu sang
putri kadang kelihatan kadang tidak atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan kata
“Mumbul ilang mumbul ilang”. Kemudian oleh Joko Kliwon tempat putri kadang terlihat
kadang tidak itu diberi nama dusun Bolang, Joko Kliwon pun dapat melihat sang putri
meninggalkan dirinya sampai pegangan pada pegangan pintu atau gandulan lawang,
maka dusun tempat melihat sang putri lari tersebut disebut sebagai Dusun Gandulan,
sang putri pun terus berlari sampai akhirnya meninggal yang dalam bahasa Jawa “Bak-
Bakan”. Yang kemudian tempat tersebut disebut dusun Libak dan sang putri pun
dimakamkan di dusun Libak dan dikenal dengan “Makam Puteri”. Kemudian Koko
Kliwonn dimarahi oleh orangtuanya dan pergi menuntut ilmu agama, pada saat itu Joko
Kliwon tidur malang atau dalam bahasa Jawa disebut “Sare Malang”. Kemudian tempat
tersebut dikenal sebagai dusun Malangsari. Akhirnya Joko Kliwon meninggal dan
dimakamkan di dusun Malangsari yang dikenal sebagai Kyai Jahet dan juga pendiri
desa Gandulan.

Anda mungkin juga menyukai