Anda di halaman 1dari 18

Analisis Industri

Dr. Kiki Hardiansyah Siregar


• PENGERTIAN INDUSTRI
• PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI
• ESTIMASI TINGKAT KEUNTUNGAN
INDUSTRI
• ESTIMASI EARNING PER SHARE (EPS)
INDUSTRI
• PERSAINGAN DAN RETURN INDUSTRI
YANG DIHARAPKAN
• ESTIMASI EARNING MULTIPLIER INDUSTRI
ANALISIS INDUSTRI

• Analisis industri merupakan tahap kedua


dalam analisis fundamental secara top-
down approach.

• Dalam analisis industri, investor mencoba


memperbandingkan kinerja dari berbagai
industri, untuk bisa mengetahui jenis
industri apa saja yang memberikan prospek
paling baik ataupun sebaliknya.
ANALISIS INDUSTRI

• Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis


industri tersebut, investor akan
menggunakan informasi tersebut sebagai
masukan untuk mempertimbangkan saham-
saham dari kelompok industri mana sajakah
yang akan dimasukkan dalam portofolio.
PENGERTIAN INDUSTRI

• Pengelompokan suatu industri dalam kenyatannya


tidaklah sesederhana yang dibayangkan, karena
banyak perusahaan yang bergerak dalam lini bisnis
yang berbeda.
• Untuk menyiasati permasalahan tersebut,
diperlukan suatu metode pengklasifikasian industri.
• Salah satu metode pengklasifikasian industri ke
dalam berbagai divisi, atau disebut sistem Standard
Industrial Classification (SIC),
PENGERTIAN INDUSTRI

• Standar pengelompokan industri di


Indonesia disebut Jakarta Stock Exchange
Sectoral Industry Classfification (JASICA).
• Klasifikasi JASICA ini terdiri dari 9 divisi,
dan masing-masing divisi tersebut dibagi
lagi menjadi kelompok industri utama dan
diberi kode dua digit.
• Contoh klasifikasi industri JASICA di BEJ
dapat dilihat pada tabel
Tabel Klasifikasi Industri di Indonesia

1. PERTANIAN 3. INDUSTRI DASAR DAN KIMIA


1.1. Pertanian 3.1. Semen
1.2. Perkebunan
3.2. Keramik, gelas, porselen
1.3. Pertenakan
1.4. Perikanan 3.3. Produk logam dan sejenisnya
1.5. Kehutanan 3.4. Kimia
1.6. Lain-lain yang belum terklasifikasi 3.5. Plastik
3.6. Pakan ternak
2. PERTAMBANGAN 3.7. Industri kayu & pengolahannya
2.1. Pertambangan batu bara
2.2. Pertambangan minyak dan gas bumi
3.8. Pulp dan kertas
2.3. Pertambangan logam & mineral lainnya 3.9. Lain-lain yang belum
2.4. Pengalian batu atau tanah terklasifikasi
2.5. Lain-lain yang belum terklasifikasi
Tabel Klasifikasi Industri di Indonesia

4. ANEKA INDUSTRI 6. KONSTRUKSI, PROPERTI &


4.1. Mesin dan alat berat REAL ESTAT
4.2. Otomotif dan komponenya 6.1. Konstruksi
4.3. Tesktil dan garmen
6.2. Propeti dan real estat
4.4. Alas kaki
4.5. Kabel 6.3. Lain-lain yang belum terklasifikasi
4.6. Elektronik 7. INFRASTRUKTUR, UTILITAS &
4.7. Lain-lain yang belum terklasifikasi
TRANSPORTASI
5. INDUSTRI BARANG KONSUMSI 7.1. Energi
5.1. Makanan dan minuman 7.2. Jalan tol, bandaran, pelabuhan dan
5.2. Industri tembakau sejenisnya
5.3. Farmasi 7.3. Telekomunikasi
5.4. Kosmetik & barang rumah tangga 7.4. Transportasi
5.5. Lain-lain yang belum terklasifikasi 7.5. Lain-lain yang belum terklasifikasi
Tabel Klasifikasi Industri di Indonesia

8. KEUANGAN 9. PERDAGANGAN DAN JASA


8.1. Bank 9.1. Perdagangan besar barang industri
8.2. Lembaga pembiayaan 9.2. Perdagangan besar barang
8.3. Perusahaan efek konsumsi
8.4. Asuransi 9.3. Perdagangan eceran
8.5. Reksa dana 9.4. Hotel dan restoran
8.6 Lain-lain yang belum terklasifikasi 9.5. Pariwisata dan hiburan
9.6. Periklanan dan media massa
9.7. Jasa komputer dan perangkatnya
9.8. Lain-lain yang belum terklasifikasi
PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI

• Mengapa analisis industri merupakan tahap penting


dalam investasi?
• Beberapa hasil penelitian empiris dirangkum oleh
Reilly dan Brown (1997), menyimpulkan:

1. Industri yang berbeda mempunyai tingkat


return yang berbeda pula, sehingga analisis
industri perlu dilakukan untuk mengetahui
perbedaan kinerja antar industri.
PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI

2. Tingkat return masing-masing industri


berbeda di setiap tahunnya. Oleh karena itu,
analis dan investor juga perlu
menambahkan dengan beberapa data lain
yang relevan untuk mengestimasi return
industri di masa yang datang.
3. Tingkat return perusahaan-perusahaan di
suatu industri yang sama, terlihat cukup
beragam.
PENTINGNYA ANALISIS INDUSTRI

4. Tingkat risiko berbagai industri juga


beragam, sehingga analis dan investor
perlu mempelajari dan mengestimasi
faktor-faktor risiko yang relevan untuk
suatu industri tertentu seperti halnya
estimasi return.

5. Tingkat risiko suatu industri relatif stabil


sepanjang waktu, sehingga analisis risiko
berdasarkan data historis dapat digunakan
untuk mengestimasi risiko industri di masa
datang.
ESTIMASI RETURN INDUSTRI

• Untuk menilai return yang diharapkan dari


suatu industri, bisa dilakukan dengan
langkah berikut:
1. Estimasi earning per share (EPS) yang
diharapkan dari suatu industri
2. Estimasi Price Earning Ratio (P/E) yang
diharapkan atau disebut juga sebagai expected
earning multiplier industri.
ESTIMASI RETURN INDUSTRI

3. Mengalikan kedua hasil estimasi tersebut


sehingga diperoleh nilai akhir yang diharapkan dari
suatu industri (expected ending value of industry).

4. Menentukan return yang diharapkan dari suatu


industri, dengan cara menjumlahkan nilai yang
diharapkan dari suatu industri dengan dividen
yang diharapkan dari suatu industri, kemudian
dibagi dengan nilai awal industri tersebut pada
periode sebelumnya.
ESTIMASI EPS INDUSTRI

• Bagaimana cara mengestimasi EPS


industri?
• Ada tiga teknik yang bisa dipakai:
1. Daur hidup industri (industry life cycle)
2. Analisis input output
3. Hubungan industri dengan lingkungan
ekonomi.
PERSAINGAN & RETURN INDUSTRI

• Tingkat return yang diharapkan dari suatu


industri juga tergantung pada intensitas
persaingan yang ada dalam industri.
• Intensitas persaingan dalam suatu industri
akan menentukan kemampuan industri
untuk tetap memperoleh tingkat return di
atas rata-rata.
• Intensitas persaingan merupakan gambaran
dari lima faktor utama persaingan.
Gambar 14.2 Lima faktor persaingan yang
menentukan profitabilitas industri
Pemain baru
potensial
Ancaman
pemain baru
Bargaining power Pesaing industri
pemasok

Pemasok Pembeli
Persaingan antara
perusahaan Bargaining power
dalam industri pembeli

Ancaman barang
substitusi
Barang
Substitusi
ESTIMASI EARNING MULTIPLIER
INDUSTRI

• Bagaimana cara mengestimasi earning


multiplier industri?
1. Analisis makro
mempelajari hubungan antara earning multiplier
industri dengan earning multiplier pasar.
2. Analisis mikro
mengamati variabel-variabel yang mempengaruhi
earning multiplier industri, seperti dividend-payout
ratio (DPR), tingkat return yang disyaratkan dalam
industri (k), dan tingkat pertumbuhan earning dan
dividen industri yang diharapkan (g).

Anda mungkin juga menyukai