Anda di halaman 1dari 17

PAPER

THE NATURE OF INDUSTRY


Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan
Ekonomi Manajerial
Pengampu : Anak Agung Gede Agung Artha Kusuma, S.E.,MM.

Disusun Oleh:
Kelompok 6

KOMANG AYU BUNGA PRADNYA NATA DEWI (1607522051)


NI PUTU EVANY GITA PUSTPITA (1607522073)
NI KADEK ANITA DEWI (1607522151)

PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan dan
menyajikan hasilnya dalam bentuk makalah dengan judul “The Nature of
Industry”.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan
dorongan baik moral ataupun materi dalam rangka penyelesaian tugas ini. Segala
daya dan upaya telah dikerahkan dalam menyelesaikan tugas ini. Namun sangat
saya sadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Tidak salah pepatah
berkata “Tak Ada Gading yang Tak Retak”. Untuk itulah segala saran dan
masukan yang bersifat membangun sangat saya harapkan untuk kesempurnaan
tugas ini.
Tidak lupa penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan yang diperbuat.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahab-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi, maka penulis memohon maaf dan kritik serta saran
dari dosen pengajar bahkan pembaca sangat diharapkan oleh penulis untuk dapat
menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.
Sebagai akhir kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, November 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah.......................................................................................1
Rumusan Masalah.......................................................................................1
Tujuan.........................................................................................................2
Manfaat.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Market Structure...................................................................................................3
Conduct (Perilaku)................................................................................................8
Performance..........................................................................................................10
The Structure-Conduct-Performance Paradigm...................................................11
BAB III PENUTUP
Simpulan...............................................................................................................13
Saran 13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Manajer perusahaan tidak membuat keputusan dalam ruang hampa.
Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan seperti berapa banyak output
untuk menghasilkan, berapa harga untuk mengisi, dan berapa banyak untuk
dibelanjakan pada penelitian dan pengembangan, periklanan, dan sebagainya.
Sayangnya, tidak ada teori tunggal atau metodologi menyediakan manajer
dengan jawaban atas pertanyaan ini. Strategi harga yang optimal untuk
produsen mobil umumnya akan berbeda dari yang dari perusahaan komputer;
tingkat penelitian dan pengembangan akan berbeda bagi produsen makanan
dan kontraktor pertahanan. Dalam bab ini kita menyoroti perbedaan penting
yang ada di antara industri. Dalam bab-bab berikutnya, kita akan melihat
mengapa perbedaan ini muncul dan meneliti bagaimana mereka
mempengaruhi keputusan manajerial.
Sebagian besar materi dalam bab ini adalah faktual dan dimaksudkan
untuk memperkenalkan Anda dengan aspek “dunia nyata” yang relevan bagi
manajer. Anda akan terkena statistik untuk berbagai industri. Beberapa
statistik ini merangkum berapa banyak perusahaan yang ada di berbagai
industri; lain menunjukkan mana perusahaan dan industri adalah yang
terbesar dan yang industri cenderung untuk mengisi markup tertinggi.
Kronologis, fakta, dan data informasi dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan ekonomi manajerial yang membahas mengenai konsep
mengenai ”The Nature of Industry” melatar belakangi kami untuk
mengangkat makalah “The Nature of Industry”.

Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Market Structure?
2. Apa yang dimaksud dengan Conduct (perilaku)?

1
3. Apa yang dimaksud dengan Performance?
4. Bagaimana hubungan antara Structure – Conduct – Performance?

Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah:
1. Tujuan Umum
Untuk mempelajari konsep mengenai The Nature of Industry yang berkaitan
dengan ekonomi manajerial.
2. Tujuan Khusus
Untuk mempelajari pengaruh-pengaruh konsep mengenai The Nature of
Industry dalam ekonomi manajerial.

Manfaat
Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini:
1. Manfaat Akademis
Sebagai refrensi pembelajaran dalam konsep mengenai The Nature of
Industry dalam ekonomi manajerial.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dapat memahami konsep mengenai The Nature of Industry
dalam ekonomi manajerial.
BAB II
PEMBAHASA
N

Market Structure
Market Structure merupakan salah satu fakor yang mempengaruhi
keputusan manajerial termasuk jumlah perusahaan yang berkompetensi di
suatu pasar, ukuran (concentration) perusahaan, teknologi, kondisi biaya,
kondisi permintaan, dan kemudahan suatu perusahaan untuk dapat keluar atau
masuk ke dalam industri.
a. Firm Size
Tidak mengherankan apabila ada beberapa perusahaan lebih besar
daripada yang lain seperti pada Tabel 2-1 yang memberikan gambaran
total penjualan perusahaan yang beragam pada industri yang berbeda
sebagai contoh pada tahun 2008 Wall Mart adalah perusahaan retail
terbesar dengan total penjualan kira – kira $379 juta dollar sebaliknya
Owens Corning adalah perusahaan terbesar pembuat material kaca
bangunan namun hanya memiliki total penjualan $5.6 juta dollar. Industri
juga bersifat dinamis dimana perubahan strategi oleh kompetitor atau
perubahan kondisi pasar dapat merubah posisi relatif perusahaan dalam
suatu industri atau secara potensial akan merubah kelangsungan hidup dari
industri itu sendiri.
Tabel. 2.1. Largest Firms in Selected Industries
SALES
INDUSTRY LARGEST COMPANY
(Millions)
Advertising/Marketing Omnicon Group $13,87
Aerospace and Defense Boeing 68,735
United Continental
Airlines 37,11
Holdings
Apparel Nike 20,862
Beverages Coca – cola 46,542
Chemicals Daw Chemical 59,985
Computer Software Microsoft 69,943
Computers, Office
Hewlett-Packard 127,245
Equipment
Electronics, Electrical
Emerson Electric 24,234
Equipment
Entertainment Walt Disney 40,893
General Merchandisers Wal-Mart Stores 446,95
Household and Personal
Procter and Gamble 82,559
Product
Industrial Machinery Illinois Tool Works 18,257
Information Technology International Business
106,916
Services Machines
Internet Services and
Amazon.com 48,077
Retailing
Motor Vehicles and Parts General Motors 150,276
Packaging, Containers Crown Holdings 8,644
Real Estate CBRE Group 5,912
Telecommunication AT&T 126,723
Tobacco Philip Morris International 31,097
Transportation and Logistic C.H. Robinson Worldwide 10,336

Saat itu Verizon Communications dengan mudah menjadi


perusahaan telekomunikasi dengan penjualan tertinggi di tahun 2006,
namun di tahun 2012, AT&T memimpin sebagai industry dengan
penjualan mencapai $127 milyar. Sedangkan, Google menjadi perusahaan
yang memimpin dalam bidang industri internet service dan retail, namun
kedudukan tersebut segera di ambil alih oleh Amazon.com di tahun 2012.
b. Industry Concentration
Faktor lainnya yang mempengaruhi keputusan manager adalah
ukuran distribusi perusahaan perusahaan di dalam suatu industri; apakah
di dalam
industri tersebut terdiri dari banyak perusahaan kecil atau hanya terdiri dari
beberapa perusahaan besar? Pertanyaan tersebut sangatlah penting karena
keputusan optimal manajer yang menghadapi persaingan kecil akan
berbeda dengan manajer yang bekerja pada suatu industri dimana terdapat
banyak perusahaan.
Mengukur Industry Concentration
1. Concentration ratio mengukur berapa total output di suatu industri
diproduksi oleh perusahaan terbesar di industri tersebut. Konsentrasi
ratio yang umum digunakan adalah the four-firm concentration ratio
(C4) : prosentase/bagian dari keseluruhan total penjualan yang
dihasilkan oleh empat perusahaan terbesar di dalam suatu industri.
∁4= 𝑤1 + 𝑤2 + 𝑤3 + 𝑤4
Kesimpulan :
Jika nilai four-firm ratio mendekati 0 mengindikasikan bahwa pasar
terdiri dari banyak penjual dan tingkat kompetisi yang tinggi,apabila
nilainya mendekati 1 mengindikasikan bahwa di industri tersebut
hanya terdapat beberapa perusahaan dan sedikit persaingan di dalam
industry tersebut.
2. Herfindahl-Hirschman index (HHI)
Jumalah kuadrat market share perusahaan di dalam suatu industri
dikalikan 10.000
𝐻𝐻𝐼 = 10.000 𝑥 ∑𝑤𝑖2 , 𝑤ℎ𝑒𝑟𝑒 𝑤𝑖 = 𝑆𝑖/𝑆𝑇
Nilai dari Herfindahl index antara 0-10.000 ,nilai 10.000 terjadi jika
hanya terdapat 1 perusahaan di dalam suatu industri sedangkan nilai 0
dihasilkan jika di industri tersebut terdiri dari banyak perusahaan kecil.
Secara keseluruhan Herfindahl index memberikan pengukuran yang
lebih baik daripada four-firm concentration hal ini disebabkan karena:
The four-firm concentration ratio
Herfindahl-Hirschman index (HHI)
(C4)
 Herfindahl index mengukur  Four firm concentration ratio
berdasarkan pada market share mengukur hanya berdasarkan
semua perusahaan di dalam market share empat perusahaan
suatu industri. terbesar di dalam suatu industri.
 HHI berdasarkan pada  Four firm concentration ratio tidak
kuadrat market share (squared berdasar pada kuadrat market
market shares) [Si/St]2 share [Si/St]2

c. Technology
Industri juga berbeda-beda terkait dengan teknologi yang digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa, ada beberapa industri yang padat
kerja memerlukan banyak tenaga kerja untuk memproduksi barang dan
jasa, sedangkan industri lain sangat padat modal, memerlukan investasi
yang besar pada pembuatan plant baru, peralatan dan mesin yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Perusahaan dengan
teknologi superior akan memiliki keuntungan yang lebih apabila
dibandingkan dengan perusahaan lainnya, ketika teknologi yang dimiliki
suatu perusahaan sangat signifikan dibandingkan perusahaan lainnya maka
perusahaan tersebut akan medominasi dalam suatu industri
d. Demand and Market Conditions
Industri dengan permintaan pasar yang rendah, maka akan terdiri
dari beberapa perusahaan saja sedangkan di industri dengan permintaan
pasar yang tinggi maka dalam industri tersebut terdiri dari banyak
perusahaan untuk memproduksi kuantitas permintaan pasar. Elastisitas
permintaan dari suatu produk cenderung bervariasi dari suatu industri ke
industri lainnya, Elastisitas permintaan untuk produk suatu perusahaan
biasanya akan berbeda dari elastisitas permintaan pasar untuk suatu
produk. Di industri dimana banyak perusahaan memproduksi barang
substitusi untuk produk yang serupa, maka permintaan untuk produk
perusahaan tersebut akan lebih
elastis daripada keseluruhan permintaan dalam industri tersebut. Salah satu
cara untuk mengukur elastisitas permintaan industri dengan menggunakan
Rothschild index.
Rothschild Index :
𝐸𝑇
𝑅=
𝐸𝐹
Keterangan
:
▪ 𝐸𝑇 = elasticity of demand for the total market
▪ 𝐸𝐹 = elasticity of demand for the product of an individual firm
▪ The Rothschild Index is a value between 0 (perfect competition)
and 1 (monopoly).

Tabel 2.3. Market and Representative Firm Demand Elasticities and


Corresponding Rothschild Indexes for Selected U.S Indutries
Own Price
Own Price
Elasticity of
Elasticity Rothschild
Industry Demand for
of Market Index
Representativ
Demand
e
Firm Product
Food -1.0 -3.8 0.26
Tobacco -1.3 -1.3 1.00
Textiles -1.5 -4.7 0.32
Apparel -1.1 -4.1 0.27
Paper -1.5 -1.7 0.88
Printing and
-1.8 -3.2 0.56
publishing
Chemicals -1.5 -1.5 1.00
Potreleum -1.5 -1.7 0.88
Rubber -1.8 -2.3 0.78
Leather -1.2 -2.3 0.52
Tabel diatas menunjukan data estimasi elastisitas pasar terhadap
permintaan dan Rothschild index untuk 10 industry di U.S. Data diatas
mengungkapkan bahwa beberapa bidang industri lebih sentisif terhadap
kenaikan harga daripada bidang industri lain. Perhatikan data Rothschild
index terhadap Tobacco dan Chemicals adalah sama. Artinya bahwa
bidang industri representatif memiliki kurva permintaan yang tepat sama
dengan elastisitas permintaan sebagai total permintaan. Disisi lain
Rothchild index untuk produk food adalah 0.26 yang artinya jumlah
permintaan untuk produk food empat kali lebih elastis dibanding dengan
bidang lainnya. Perusahaan yang bergerak pada bidang industri food
menghadapi kurva permintaan yang sangat sensitif terhadap harga
dibanding dengan bidang lain.
e. Potential for Entry
Di beberapa industri relatif sangat mudah perusahaan baru untuk
masuk ke dalam pasar sedangkan di industri lainnya lebih susah,
keputusan optimal perusahaan akan bergantung pada kemudahan dimana
perusahaan baru dapat masuk ke dalam pasar. Beberapa faktor yang dapat
menjadi penghalang untuk masuk ke dalam pasar adalah sebagai berikut :
1. Biaya eksplisit untuk masuk ke dalam suatu industri seperti persyaratan
modal
2. Patent dimana pemilik paten memiliki hak eksklusif untuk menjual
produk mereka pada periode yang spesifik
3. Skala Ekonomi

Conduct (Perilaku)
Perilaku perusahaan juga cenderung membedakan sebuah industri. Pada
beberapa industri, markup biaya akan lebih besar dari perusahaan yang lain.
Berikut gambaran penting yang membedakan perilaku pada industri:
a. Pricing Behavior
Perusahaan pada beberapa industri menarik biaya markup lebih
tinggi daripada perusahaan pada industri lainnya. Rumus Lerner index
adalah
𝑃 − 𝑀𝐶
𝐿=
𝑝
Dimana P adalah harga dan MC adalah marginal cost. Lerner index
ini mengukur perbedaan antara harga dan marginal cost pada harga sebuah
produk. Semakin tinggi lerner index, maka semakin besar perusahaan
melakukan markup biaya. Rumusan diatas dapat disusun kembali untuk
mendapatkan nilai faktor markup yaitu:
1
𝑃=( ) 𝑀𝐶 (Dimana 1/(1-L) adalah faktor markup)
1−𝐿

b. Integration and Merger Activity


Integrasi dapat terjadi melalui merger dimana dua atau lebih
perusahaan bergabung menjadi satu perusahaan. Merger sebagai upaya
perusahaan untuk mengurangi biaya transaksi, mendapatkan keuntungan
ekonomi, meningkatkan kekuatan pasar atau keuntungan dalam pasar
modal.
Ada tiga tipe merger diantaranya:
1. Vertical Integration
Mengacu pada situasi dimana beberpa langkah produksi dalam produk
tunggal dilakukan oleh satu perusahaan tunggal. Vertical merger adalah
gabungan dua atau lebih perusahaan yang memproduksi komponen
untuk satu produk tunggal.
2. Horizontal Integration
Mengacu pada sebuah penggabungan produksi dari produk yang sama
ke dalam satu perusahaan yang sama. Kelebihan dari horizontal
integration adalah adanya penghematan biaya ekonomi dan
meningkatkan kekuatan pasar.
3. Conglomerat Merger
Meliputi gabungan dari produk yang berbeda ke dalam perusahaan
tunggal. Conglomerat merger hampir sama dengan horizontal merger,
dan yang membedakannya adalah produk akhir yang dihasilkan saling
tidak berhubungan.
c. Research and Development
Salah satu cara perusahaan mendapatkan keuntungan secara
teknologi adalah dengan mengikuti Research and Development (R&D).
Jumlah optimal yang dikeluarkan untuk R&D akan bergantung pada
karakteristik sebuah industri dimana perusahaan beroperasi.
d. Advertising
Setiap industri perusahaan yang berbeda, akan menggunakan jumlah
optimal yang berbeda pula dalam penggunaan advertising ini.

Performance
Performance yang dimaksudkan disini mengacu pada keuntungan dan
kesejahteraan sosial yang diberikan oleh industri. Ini sangat penting bagi
pengelola di masa mendatang untuk mengetahui bahwa keuntungan dan
kesejahteraan sosial sangat dipertimbangkan dalam industri.
a. Profits
Salah satu tugas di beberapa bagian adalah melakukan pengujian
mengapa firma “besar” tidak selalu memperoleh keuntungan yang besar.
Sebagi seorang manajer, itu merupakan suatu kesalahan untuk percaya
bahwa semakin besar suatu firma, maka secara otomatis akan
menghasilkan keuntungan yang besar pula.
b. Social Welfare
Cara lain mengukur performa industri dengan mengetahui jumlah
konsumen dan produsen surplus yang dihasilkan pasar. Namun, tipe ini
tergolong sulit untuk dilakukan, R.E. Dansby dan R. D. Willig memiliki
tujuan untuk mempermudahnya dengan menggunakan index yang berguna.
Dansby-Willig Performance index mengukur seberapa banyak
kesejahteraan sosial akan meningkat jika firma dalam posisi memperluas
industri keluar dalam perilaku yang sesuai. Dansby-Willig Performance
index dapat meranking industri berdasarkan sebesarapa besar
kesejahteraan sosial yang dapat di bangun jika industri mengubah
outputnya. Industri
dengan nilai index yang besar memiliki performa yang rendah dibanding
industri dengan nilai yang rendah.

The Structure-Conduct-Performance Paradigm


Struktur mengacu pada faktor-faktor seperti teknologi, konsentrasi, dan
kondisi pasar. Perilaku mengacu pada bagaimana perusahaan berperilaku
dalam pasar (seperti keputusan harga, iklan, R&D dsb). Sementara performa
mengacu pada hasil dari keuntungan dan kesejahteraan masyarakat dalam
pasar.
a. The Casual View
Dalam industri menyatakan bahwa struktur pasar “menyebabkan”
firma untuk bertindak dalam hal tertentu. Dimana, perilaku ini, atau
tindakan, ”menyebabkan” sumber-sumber untuk menempatkan posisi di
hal-hal tertentu, mengacu pada “baik” atau “buruk” nya performa pasar.
Untuk pemahaman yang lebih baik pada casual view dipertimbangkan
konsentrasi industri yang tinggi dimana hanya beberapa firma yang
diperbolehkan untuk menjual produk kepada konsumen. Berdasarkan
casual view, struktur ini memberikan kekuatan pasar kepada firma, dengan
memungkinkan mereka untuk meningkatkan harga untuk produk mereka.
Perilaku (penigkatan harga) disebabkan struktur pasar (kehadiran beberapa
kompetitor). Harga yang tinggi, dimana, “menyebabkan” tingginya
keuntungan dan lemahnya performa (rendahnya kesejahteraan sosial). Jadi,
berdasarkan casual view, yang berkonsentrasi pada pasar menyebabkan
harga yang tinggi dan performa yang rendah.
b. The Feedback Critique
Pada masa ekonomi saat ini disadari bahwa casual view
menyediakan, ketidak lengkapan hubungan dalam struktur, perilaku, dan
performa. Berdasarkan feedback critique dimana tidak ada hubungan sebab
akibat dalam struktur, perilaku dan kinerja. Perilaku perusahaan dapat
mempengaruhi struktur pasar; performa pasar dapat mempengaruhi
perilaku sama halnya dengan struktur pasar.
Berdasarkan feedback criticque perilaku perusahaan atas industri
dapat menuntun dirinya sendiri untuk berkonsentrasi pada pasar. Jika
(beberapa) perusahaan yang telah ada menurunkan harga dan
menghasilkan keuntungan yang rendah, maka tidak akan insentif bagi
perusahaan baru untuk mesuk ke dalam pasar. Jika dalam kasus ini,
ternyata harga yang rendah dapat (menyebabkan) kehadiran beberapa
perusahaan dalam industri. Ini merupakan suatu penyederhanaan dari
realitas yang menyatakan bahwa konsentrasi pasar menyebakan
peningkatan harga. Tentu saja, perilaku harga terhadap perusahaan dapat
mempengaruhi jumlah perusahaan.
c. Relation to The Five Forces Framework
Paradigma struktur – perilaku – kinerja dan feedback critique
memiliki kedekatan mengenai Five Forces Framework. Disebutkan
kembali bahwa Five Forces Framework yang saling berkaitan akan
mempengaruhi level, pertumbuhan dan keuntungan perusahaan.
BAB III
PENUTUP

Simpulan
Dari apa yang diuraikan didepan mengenai “The Nature of Industry” dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Market Structure merupakan fakor yang mempengaruhi keputusan
manajerial suatu perusahaan untuk dapat keluar atau masuk ke dalam
industri.
2. Perilaku perusahaan juga cenderung membedakan sebuah industri. Pada
beberapa industri, markup biaya akan lebih besar dari perusahaan yang
lain.
3. Performance yang dimaksudkan disini mengacu pada keuntungan dan
kesejahteraan sosial yang diberikan oleh industri.
4. Struktur mengacu pada faktor-faktor seperti teknologi, konsentrasi, dan
kondisi pasar, perilaku mengacu pada bagaimana perusahaan berperilaku
dalam pasar, sementara performa mengacu pada hasil dari keuntungan dan
kesejahteraan masyarakat dalam pasar.

Saran
Pada kesempatan ini dapat diberikan saran – saran sebagai berikut :
1. Diharapkan menjadi bahan pembelajaran kedepan dalam konsep mengenai
The Nature of Industry dalam ekonomi manajerial.
2. Diharapkan melakukan pembelajaran lebih lanjut dalam upaya
peningkatan pengetahuan mengenai konsep mengenai The Nature of
Industry dalam ekonomi manajerial.
DAFTAR PUSTAKA

Agam, Rameli, 2009, Menulis Karya Ilmiah, Yogyakarta : familia pustaka


keluarga
Makalah – makalah Pelatihan Penelitian Ilmiah Remaja, 2011
Baye, Michael R., 2014, Managerial Economics and Business Strategy, United
States of America : The McGraw-Hill Companies

Anda mungkin juga menyukai