Anda di halaman 1dari 6

Bivak atau Shelter

Bivak adalah pondok (tempat bermalam) sementara di tengah hutan. Fungsi dari bivak
yaitu sebagai tempat perlindungan diri kita dari faktor alam dan lingkungan seperti terik
matahari, udara dingin, guyuran hujan, tiupan angin maupun gangguan dari binatang ketika
berada di alam bebas. Bivak harus dibuat dengan kondisi yang ideal, ideal dalam hal ini
adalah aman dan nyaman serta kokoh ketika dijadikan tempat perlindungan.

Bivak dapat dibagi menjadi beberapa yaitu :


1. Bivak Alam
Tempat berlindung yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang terdapat di alam
seperti:
 Pohon Tumbang
 Lubang pada Pohon Besar
 Gua
 Bamboo
 Daun dan Tumbuh – Tumbuhan
2. Bivak buatan
 Menggunakan Jas Hujan Ponco
 Menggunakan Fly Sheet

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Bivak yaitu :
a. Untuk Berapa Lama
Dengan merencanakan akan berapa lama berlindung di suatu tempat, penghematan
tenaga dan kesadaran emosi akan terjaga.
b. Sendiri atau Kelompok
Buatlah tempat berlindung yang sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu luas dan tidak
terlau sempit. Bivak yang digunakan untuk satu orang berukuran kurag lebih : tinggi 1 m,
lebar 1 m, dan panjang 2 m. Jika akan membuat api pendiangan buatlah sekitar 1 - 2 m
dimuka bivak. Bila bivak akan digunakan untuk beberapa orang dapat dibuat dengan
ukuran tinggi 1 ,5 - 1,8 m dan dalamnya sekitar 1,8 - 2,1 m. Dengan ukuran ini beberapa
orang dapat tidur berjajar dengan kaki mengarah ke api supaya tetap hangat.
Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan ketika kita memutuskan untuk membuat bivak,
Berikut langkah-langkah dalam membuat bivak di alam bebas:
 Perhatikanlah kondisi sekitar
Kita perlu memperhatikan kondisi sekitar dalam membuat bivak. Ada beberapa hal
yang boleh dan tidak boleh dilakukan, semisal :
 Hindari mendirikan bivak di tempat yang terbuka terhadap terpaan angin
 Carilah tempat datar dan kering untuk kenyamanan saat tidur. Untuk daerah lembab,
buatlah alas yang tebal dari dedaunan atau sejenisnya untuk menghalangi kelembaban,
atau bisa membuat panggung sederhana
 Jika mendirikan bivak di bawah pohon besar, hindari pohon yang telah lapuk dan
rapuh, hal ini berbahaya ketika pohon tersebut tumbang. Carilah juga tempat di bawah
pohon yang terkena sinar matahari
 Hindari membuat bivak pada lereng atau lembah, berbahaya ketika terjadi hujan yang
bisa memicu banjir atau longsor
 Hindari membuat bivak dengan jarak yang terlalu dekat dengan sungai, karena biasanya
sungai menjadi jalur binatang. Juga guna menghindari ketika air sungai meluap.
 Hindari tempat yang berdekatan sarang nyamuk atau serangga lainnya, terlebih daerah
yang dikerumungi lalat. Lalat bisa dijadikan indikator kebersihan sebuah area, apakah
sehat untuk dijadikan tempat tinggal sementara atau tidak.
 Carilah fasilitas yang disediakan oleh alam
Fasilitas yang dimaksudkan adalah seperti pohon, dahan, ranting, dedaunan, goa atau
lubang yang ada di sekitar kita. Hal yang perlu kita perhatikan ketika memilih gua adalah
bahwa gua tersebut bukan tempat persembunyian atau sarang binatang. Gua yang
mengandung gas beracun juga perlu kita hindari, cara untuk mengetahuinya adalah
menggunakan obor. Apabila obor tersebut tetap menyala dalam gua, bisa disimpulkan
tidak ada gas beracun di sekitarnya karena api obor memerlukan oksigen untuk tetap
menyala.
 Memeriksa perlengkapan
Kita juga harus memeriksa perlengkapan yang dibawa ketika akan membuat bivak di
alam bebas. Semisal jas hujan, ponco, flysheet, tali, pisau, plastik atau benda-benda
lainnya yang bisa kita gunakan. Semakin lengkap perlengkapan yang kita bawa, maka
akan semakin sedikit kita merubah alam sekitar.
 Dirikan Bivak yang Layak
Bivak yang layak setidaknya memenuhi syarat-syarat berikut :
 Usahakan bivak jangan sampai bocor
 Lokasi yang aman, nyaman dan strategis
 Jangan terlalu merusak alam sekitarnya, gunakanlah fasilitas di alam sesuai dengan
kebutuhan
 Buatlah tempat untuk menyalakan api unggun dan memasak
 Buatlah parit di sekeliling bivak agar air tidak masuk ke dalam bivak
 Gunakan peralatan pendukung
Bivak tidak bisa mengisolir kita dari suhu udara yang ada di luar bivak. ketika hari
sudah mulai malam, maka kita harus tetap menjaga suhu tubuh kita dengan pakaian hangat
dan makanan yang cukup. Gantungkan senter untuk menerangi bagian dalam bivak,
sehingga akan mempermudah pergerakan di dalam

Cara Membuat Bivak atau Shelter


Model 1 :

Bivak dari 2 Tongkat Kedua tongkat ditutup dedaunan

Canangkan dua tongkat kuat-kuat ke dalam tanah kemudian pasang tongkat ke tiga
di atas kedua tongkat tadi. Sandarkan beberapa potong kayu untuk menyangga, bivak yang
dipasang harus membelakangi arah datangnya angin dan dapat diperkuat lagi dengan
potongan-potongan kayu melintang untuk tempat menyangkutkan rumput, alang-
alang, rumbia, ranting berdaun rimbun, atau bahan apa saja yang dapat digunakan sebagai
atap.
Cara memasang atap pada rangka bivak harus dimulai dari atas seperti halnya
memasang genting di bangunan rumah. Dengan cara ini atap bivak tidak akan ditembusi air
hujan. Kalau perlu supaya lebih rapat dan kuat di atas atap rumput, alang-alang, dan
dedaunan yang dijadikan atas dijepit lagi dengan tongkat untuk menjaga dari tiupan angin
kencang yang mungkin dapat merontokkannya.
Model 2 :

Bivak memanfaatkan pepohonan

Cara ke dua untuk mendirikan bivak gubuk yang lebih lengkap dapat dilakukan
dengan cara menyandarkan tongkat pada sebuah pohon bercabang setinggi 1,5 m dari tanah
dengan ujung tongkat berjarak 2,5 dari pohon. Kemudian sandarkan kayu-kayu pada
tongkat dan tutplah dengan atap dari bahan apa saja, kemudian dilapis dengan lembaran
plastik supaya tidak bocor.

Model 3 :

Bivak bahan Ponco dan flysheet


Cara ketiga adalah mendirikan bivak dengan menggunakan ponco (jas hujan), lembar
plastik atau flysheet yang biasanya dibawa sebagai perlengkapan utama ketika dalam
kegiatan penjelajahan di alam bebas atau ketika mendaki gunung. Mudah sekali membuat
bivak bermaterial non alami ini.
Pembuatan bivak dengan material non alami bisa kita improvisasikan dengan
menambahkan bahan-bahan alami sebagai pelengkap dan dengan tujuan agar bivak tersebut
bisa sedikit lebih nyaman.
Model 4 :

Bivak Alami
 Bentuk lain dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bivak yaitu gua, lekukan tebing
atau batu yang cukup dalam, lubang - lubang dalam tanah, pohon besar yang
tumbang, dan sebagainya.
 Model bivak yang dibangun dari bahan/material alami. Sebagaimana di jelaskan di
atas ada banyak sekali bentukan-bentukan alami yang bisa dijadikan sebagai bivak
atau tempat perlindungan.
 Apabila memilih gua, harus dipastikan bukan goa tempat persembunyian satwa. Goa
yang akan dijadikan bivak tidak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk
mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap
menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.
 Tanah berlubang atau tanah yang rendah juga bisa dijadikan sebagai tempat
bivak/berlindung yang aman. Tanah seperti ini biasanya bekas lubang perlindungan
untuk pertahanan, bekas penggalian tanah liat dan lainnya.
Model - Model lain dari Bivak :

Bentuk bivak dari ranting pohon

Bentuk bivak dari ranting dan dedaunan

Bentuk bivak dari daun pisang

Bentuk bivak dari flysheet

Apabila permukaan tanahnya lembab bisa menggunakan para-para/ alas di bagian


bawahnya

Anda mungkin juga menyukai