Anda di halaman 1dari 17

PISEW 2024

PROPOSAL
DESA BANDAR PEDADA
DESA BELADING

KECAMATAN
SABAK AUH
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan pembangunan yang senantiasa membawa aspirasi dan tuntutan baru
dari masyarakat untuk mewujudkan kualitas kehidupan yang baik, aspirasi dan
tuntutan masyarakat itu dilandasi oleh hasrat untuk lebih beraktivitas dan berperan
serta dalam mewujudkan masyarakat yang lebih maju, mandiri dan bertaqwa kepada
Allah SWT.
Suatu perencanaan pembangunan akan tepat sasaran dan dapat terlaksana
dengan baik serta dapat dimanfaatkan hasilnya apabila perencanaan tersebut benar-
benar memenuhi kebutuhan masyarakat dan didukung oleh potensi yang ada baik
dari masyarakatnya maupun lingkungannya. Untuk memungkinkan hal tersebut
bisa tercapai, mutlak harus diikut sertakan masyarakat dalam menyusun dan
merealisasikan program pembangunan desa. Atas dasar itulah, masyarakat perlu
diberi rangsangan untuk ikut serta memikirkan masalah-masalah yang dihadapi
dan turut serta merumuskan pemecahannya/ solusinya.
Peran serta masyarakat yang aktif dan inovatif, akan lebih menumbuhkan
kebersamaan, sehingga dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang adil makmur dan sejahtera yang dilandasi dengan ilmu
dan keimanan. Pemberdayaan dan pembangunan di desa memerlukan kepedulian
yang diwujudkan dalam kemitraan dan kebersamaan berbagai pihak, dalam
pengertian pemberdayaan pembangunan desa merupakan suatu proses perubahan
dalam meningkatkan kesejahteraan yang merupakan kewajiban bagi seluruh
masyarakat dan pemerintahan.
Dalam upaya Peningkatan Infrastruktur Dasar Perdesaan, diperlukan peran
aktif masyarakat serta dukungan dari pemerintah. Sehingga terwujudnya Desa yang
Mandiri dan masyarakat yang sejahtera sesuai dengan harapan semua pihak.
Kecamatan Sabak Auh Berdiri pada tanggal 12 Desember 2005 sesuai
Perda No.5 tahun 2005 tentang Pemekaran Kecamatan Mempura dan Kecamatan
Sabak Auh. Kecamatan Sabak Auh merupakan Kecamatan pemekaran dari
Kecamatan induk yaitu Kecamatan Sungai Apit.
Berdasarkan geografis, Kecamatan Sabak Auh sangat strategis yang
berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis yang merupakan gerbang masuk bagi
masyarakat Kabupaten Bengkalis ke Kabupaten Siak, dengan luas wilayah ± 18 km
2. Adapun perbatasan Kecamatan Sabak Auh antara lain :
✓ Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis
✓ Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bunga Raya
✓ Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Siak
✓ Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis
Untuk orbitasi antara ibukota Kecamatan dengan ibukota Kabupaten dan
Propinsi adalah sebagai berikut :
✓ Jarak ke ibukota Kabupaten (Siak) : ± 40 KM
✓ Jarak ke ibukota Propinsi (Pekanbaru) : ± 159 KM
Kecamatan Sabak Auh merupakan dataran rendah dengan kemiringan 5
yang memungkinkan terbentuknya tanah gambut (tanah redang). Kebanyakan jenis
tanah yang terdapat di wilayah ini adalah jenis aluval (entisol), gleyhurnik (inseptisol)
dan organosol (histosol). Jenis aluval dan gleyhumik merupakan hasil dari tanah
endapan sungai Siak dengan tingkat kesuburan cukup tinggi.

1.2 Lokasi Sasaran


Lokasi yang menjadi sasaran usulan kegiatan PISEW terdiri dari dua desa
yang mana di Kabupaten Siak wilayah administrasi desa disebut dengan Kampung.
Lokasi sasaran PISEW yang direncanakan yaitu Kampung Bandar Pedada dan
Kampung Belading, kedua desa tersebut masuk dalam wilayah Kecamatan Sabak
Auh, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Kedua desa tersebut memiliki saling
berhubungan tidak hanya hal-hal terkait permasalahan sosial namun juga terkait
ekonomi, perdidikan dan agama serta lainnya.
Lokasi Pusat Kawasan Berada di Desa Bandar Pedada Kecamatan Sabak Auh
Kabupaten Siak. Berdasarkan kebijakan dan kesesuaian kriteria program PISEW
2023, Desa Bandar Pedada ditetapkan sebagai Lokasi Pusat Kawasan pada
penyelenggaraan program PISEW tahun anggaran 2023. Hal ini tentunya telah
ditinjau berdasarkan potensi yang dimiliki oleh Desa Bandar Pedada. Dengan jumlah
penduduk 1.385 Jiwa dan 356 KK, sebagian besar mata pencaharian masyarakat
Desa Bandar Pedada adalah bertani. Desa Bandar Pedada memiliki potensi pada
area perkebunan, dengan wilayah perkebunan terluas yakni perkebunan sawit yang
luasnya mencapai 328.22 Ha. Selain itu terdapat juga perkebunan karet seluas 5 Ha.
Selain potensi perkebunan Desa Bandar Pedada juga memimiliki potensi pada
bidang peternakan, seperti peternakan sapi dan ayam. Luas wilayah Kampung
Bandar Pedada yaitu 4,25 Km2. Luas lahan yang ada terbagi dalam beberapa
peruntukan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi,
hutan, pantai dan lain-lain
Secara geografis Desa Bandar Bedada memiliki batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Belading
Sebelah selatan : Desa Bandar Sungai
Sebelah Barat : Desa Sungai Nibung Kec. Siak Kecil Kab.bengkalis
Sebelah Timur : Sungai Siak
Desa Bandar Pedada memiliki jarak orbitasi ke Ibukota Kecamatan ± 1 Km, dan jarak
ke Ibukota Kabupaten ± 45 Km.
Berikut adalah perincian luas wilayah Desa Bandar Pedada:

Pemukiman : 50.89 ha
Pertanian/Perkebunan : 328.22 ha
Kebun Kas Desa :2 ha
Perkantoran : 0,27 ha
Sekolah : 1.09 ha
Jalan : 11.72 ha
Lapangan Olah Raga : 0.05 ha
Pustu :0 M2
Koperasi Unit Desa : 50 M2
Lahan Persiapan Sarana Lainnya :- ha

1.3 Tujuan
Tujuan Porposal Kegiatan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan memiliki
tujuan umum sebagai berikut :
1. Meningkatakan percepatan atau akselerasi pembangunan Desa.
2. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan Desa dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara
partisipatif sesuai dengan potensi Desa.
3. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan Desa dalam
melaksanakan pelayanan Pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan berdasarkan kewenangannya.
4. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja dan
kesempatan berusaha bagi masyarakat Desa.
5. Mendorong peningkatan swadaya gotong-royong masyarakat.
6. Menanggulangi/mengurangi kemiskinan.
7. Meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan.

Tujuan pengajuan proposal kegiatan PISEW yaitu untuk Melakukan


peningkatan kualitas dan atau pembangunan infrastruktur baru berskala kawasan
melalui pendekatan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan sosial ekonomi
wilayah Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak di Desa Bandar Pedada dan
Belading sebagai penghubung antara dua desa untuk memperlancar perekonomian
masyarakat

1.3.1 Lokasi Kawasan Pisew _Kec.Sabak Auh


BAB II
GAMBARAN UMUM KAWASAN PERDESAAN

2.1 Kondisi Geografis, Kependudukan, Sosial Ekonomi dan Infrastruktur


Kawasan
Kondisi umum Kawasan kegiatan PISEW di Kecamatan Sabak Auh
Kabupaten Siak Khususnya Desa Bandar Pedada dan Belading Meliputi
Beberapa kondisi di antaranya :

A. Kondisi Fisik
• Kondisi Fisik Desa Bandar Pedada
Kondisi umum Kawasan kegiatan PISEW di Kecamatan Sabak Auh
Kabupaten Siak Khususnya Desa Bandar Pedada Meliputi Beberapa
kondisi di antaranya
a. Kondisi Geografis
Wilayah Kampung Bandar Pedada secara geografis berada di
Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. dilihat dari
topografi ketinggian wilayah Kampung Bandar Pedada berada pada 0 –
22 m dari permukaan air laut dengan suhu rata-rata per tahun adalah
30ºC.
Secara administratif Kampung Bandar Pedada dibatasi oleh wilayah
Kampung-Kampung tetangga serta Sungai. Di sebelah utara berbatasan
dengan Kampung Belading Kecamatan Sabak Auh, sebelah selatan
berbatasan dengan Kampung Bandar Sungai Kecamatan Sabak Auh. Di
sisi barat berbatasan dengan Desa Sungai Nibung Kecamatan Siak Kecil,
sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Sungai Siak.
Luas wilayah Kampung Bandar Pedada yaitu 4,25 Km2. Luas lahan
yang ada terbagi dalam beberapa peruntukan seperti untuk fasilitas umum,
pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi, hutan, pantai dan lain-lain.
Jarak dari Kampung ke ibu kota Kecamatan yaitu ± 1 Km, jarak ke ibu kota
Kabupaten yaitu ± 42 Km, sedangkan jarak ke ibu kota Provinsi yaitu ± 200
Km.
Akses jalan yang ada di wilayah Kampung Bandar Pedada sangat
bagus hanya ada sekitar ± 2 Km yang kurang bagus tetapi masih bisa
untuk dilalui, di sepanjang jalan terdapat Perkebunan Masyarakat dan
rumah-rumah masyarakat yang terbentang panjang mulai dari Dusun I dan
Dusun II.
Ciri geologis lebih banyak berupa lahan Gambut dan Tanah Mineral
sehingga cukup banyak masyarakat yang memanfaatkan lahan tersebut
untuk dijadikan lahan perkebunan dan lahan pertanian.

• Kondisi Fisik Desa Belading

Kondisi umum Kawasan kegiatan PISEW di Kecamatan Sabak Auh


Kabupaten Siak Khususnya Desa Belading Meliputi Beberapa kondisi di
antaranya:
a. Kondisi Geografis
Kampung Belading terletak di dalam wilayah Kecamatan Sabak Auh
Kabupaten Siak Propinsi Riau yang berbatasan dengan :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Laksamana dan Kampung
Rempak
• Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Siak
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Bandar Pedada
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Langkat ( Kab. Bengkalis )
Luas wilayah Kampung Belading adalah 905,45 Ha dimana Geogarafi
berupa daratan yang bertopografi Datar, dan 308 Ha daratan dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk Penyesuaian Iklim Kampung
Belading, sebagaimana Kampung-Kampung lain di wilayah Indonesia
mempunyai iklim Kemarau dan Penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh
langsung terhadap pola tanam pada lahan pertanian yang ada di Kampung
Belading Kecamatan Sabak Auh
b. Kondisi Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur di kedua desa telah dilaksanakan
secara kolaborasi dari beberapa sumber dana yang digunakan untuk
memajukan pembangunan yang merata guna menunjang aktivias
masyarakat. Namun pembangunan infrastruktur yng telah dibangun di
kedua desa masih perlu ditingkatkan agar mobilisasi antar kedua
desa bisa lebih optimal guna menunjang peningkatan ekonomi
masyarakat di kedua desa. Maka diperlukan optimalisasi kolaborasi
penganggaran baik APBD maupun yang bersumber dari APBN. Karena
dengan pola penganggaran tersebut diharapkan dapat merealisasikan
perencanaan infrastrukur yang terdapat di kedua desa.
B. Kondisi Non Fisik
a. Kependudukan
Kependudukan pada Desa Bandar Pedada berdasarkan jumlah kartu
keluarga, jumlah kepala keluarga yang ada yaitu 356 KK, dengan rincian
penduduk yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 718 jiwa dan yang berjenis
kelamin perempuan berjumlah 667 jiwa, sehingga jumlah penduduk yang
tercatat secara administrasi berjumlah 1.385 jiwa.

Kependudukan pada Desa Belading berdasarkan jumlah kartu keluarga,


jumlah kepala keluarga yang ada yaitu 385 KK, dengan rincian penduduk yang
berjenis kelamin laki-laki berjumlah 728 jiwa dan yang berjenis kelamin
perempuan berjumlah 728 jiwa, sehingga jumlah penduduk yang tercatat
secara administrasi berjumlah 1.456 jiwa.

b. Sosial Ekonomi
Administratif Kampung Bandar Pedada yang merupakan bagian dari
Kabupaten Siak dimana mayoritas penduduknya suku melayu, maka sangat
wajar kiranya suku di Kampung Bandar Pedada juga mayoritas, namun ada
beberapa penduduk yang memiliki suku Jawa, Minang, dan Batak.
Penduduk Kampung Belading berasal dari berbagai daerah yang berbeda-
beda, dimana mayoritas penduduknya yang paling dominan berasal dari Suku
Jawa Sehingga tradisi-tradisi musyawarah untuk mufakat, gotong royong dan
kearifan lokal yang lain sudah dilakukan oleh masyarakat sejak adanya
Kampung Belading dan hal tersebut secara efektif dapat menghindarkan
adanya benturan-benturan antar kelompok masyarakat.
Kondisi ekonomi masyarakat Kampung Belading bermata pencaharian
tidak tetap, sebagian ada nelayan, pedagang, buruh harian, motong kebun
karet dan sawit dengan penghasilan rata-rata kurang dari Rp
2.000.000,perbulan

2.2 Potensi Kawasan


Desa Bandar Pedada merupakan potensial menjadi kawasan kegiatan
PISEW, diantaranya yaitu
A. Sumber Daya Alam
Potensi yang dimiliki Desa Bandar Pedada adalah sumber daya alam
yang dimiliki desa seperti lahan kosong, sungai, rawa, sawah,
perkebunan, hutan yang pada saat ini belum dimanfaatkan secara
maksimal.
B. Sumber Daya Manusia
Potensi yang dimiliki Desa Bandar Pedada adalah tenaga, kader
kesehatan, kader pertanian, dan tersedianya SDM yang memadai.
C. Sumber Daya Sosial
Potensi sumber daya sosial yang dimiliki Desa Bandar Pedada adalah
banyaknya lembaga-lembaga yanga ada dimasyarakat seperti LPM,
Gapoktan, Kelompok Pengajian, Arisan, Kelompok Simpan Pinjam,
Posyandu, Karang Taruna, dan lain-lain.
D. Sumber daya ekonomi
Potensi sumber daya ekonomi yang dimiliki Desa Bandar Pedada adalah
adanya Lahan-Lahan Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan
Perikanan.
Di Desa Bandar Pedada Permasalahan Secara Umum dijabarkan
Sebagai Berikut :
A. Bidang Sarana Prasarana Fisik
1) Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam berswadaya dan
pemeliharaan bangunan
2) Lokasi Pembangunan yang tidak merata sehingga menimbulkan
kecemburuan social
3) Pembangunan yang kurang berdasarkan pada skala prioritas tetapi masih
berdasar keinginan
4) Masih terbatasnya dana pembangunan desa yang dikelola desa

B. Bidang Ekonomi
1) Belum adanya pengembangan terhadap potensi ekonomi desa
2) Belum adanya pemasukan dana secara maksimal
. 3) Terbatasnya dana untuk modal
4) Belum adanya pendidikan ketrampilan bagi masyarakat

C. Bidang Sosial Budaya


1. Pembangunan Non Fisik / Moral yang masih terabaikan
2. Belum optimalnya pengembangan budaya lokal desa

D. Bidang Pemerintahan
1. Terbatasnya Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan Pemerintahan
2. Pelaku-pelaku pemerintahan belum secara jelas mengetahui tugas pokok
dan fungsi
3. Pelayanan masyarakat yang masih bersifat sentralistik
4. Sistem pemerintahan ditingkat yang paling bawah (RT) belum dapat
berjalan optimal
5. Buku Administrasi yang belum dimanfaatkan secara optimal.

E. Bidang Kesehatan
1. Belum adanya tempat pelayanan kesehatan ( PKD ) yang memadai
2. Pemanfaatan Posyandu yang belum optimal
3. Kegiatan kader posyandu yang masih bersifat perjuangan dan
masih tergantung pada petugas kesehatan
4. Belum terbentuk lembaga pelayanan kesehatan masyarakat

F. Bidang Kelembagaan
1. Masih rendahnya pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi dari
kelembagaan desa
2. Tingkat pertemuan / Rapat Koordinasi yang masih kurang
3. Belum tersusunnya rencana kegiatan / program kerja
4. Buku pedoman tentang kelembagaan yang kurang

G. Bidang Kamtibmas
1. Kegiatan masyarakat dalam Siskamling belum optimal
2. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mentaati aturan
3. Kurangnya kebersamaan dalam penanganan permasalahan

H. Bidang Lingkungan Hidup


1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan
lingkungan
2. Belum tersedianya tempat pembuangan sampah yang memadai
3. Pemanfaatan air bersih oleh masyarakat belum optimal
4. Pelestarian lingkungan hidup yang masih kurang

I. Bidang Partisipasi Masyarakat


1. Partisipasi masyarakat dalam pertemuan masih kurang
2. Kegiatan Gotong royong yang masih Kurang
3. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam kegiatan
sosial

J. Bidang Pertanian
1. Saluran irigasi yang belum tertata dengan baik
2. Perkumpulan petani belum berjalan dengan baik
3. Kekurangan air pada musim kemarau
K. Bidang Hukum
1. Masih dijumpai pelanggaran terhadap peraturan yang ada
2. Penegakan hukum yang masih kurang
3. Alergi terhadap aparat penegak hukum

L. Bidang Perindustrian dan Perdagangan


1. Home Industri yang belum dikembangkan
2. Kesulitan dan penambahan modal

M. Bidang Pertanahan
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuat hak milik /
sertifikat.
2. Pemasangan tanda batas tanah yang kurang jelas.

2.3 Isu dan permasalahan kawasan


Pembangunan Inffrastruktur Secara umum belum memadai pada lokasi
rencana kawasan pisew , baik infrastruktur penunjung trasportasi ,
infrstruktur penunjang produk pertanian dan industri serta beberapa
infrstruktur lainnya masih sangat kurang . Permasalahan yang di hadapi
oleh pemerintah desa untuk membangun infrastruktur dasar dan
inrastruktur lainnya dalam menunjang tersedianya sarana dan pra sarana
tersebut diatas yaitu :
1. Ketersediaan Lahan yang sangat terbatas dan pemerintah desa
membutuhkan biaya pembebasan tanah
2. Kurang nya dana pembangunan infrstruktur yang dialokasikan oleh
pemerintah dan untuk dana desa yang di berikan oleh pemerintah pusat,
penggunaannya sangat terbatas pada jenis prasarana tertentu saja
sesuai kebijakan program.
3. Pada saat terjadi bencana banjir beberapa ruas jalan tidak dapat di lalui
sehingga kapasitas ruas jalan tertentu bertambah.
4. Pada musim hujan kondisi jalan tergenang air sehingga tidak bisa dilalui
oleh masyarakat
5. Kondisi cuaca terhadap pelaksanaan pekerjaan.
6. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
7. Ketersediaan material dalam pelaksanaan pekerjaan.
BAB III

KONSEP PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN MELALUI


KEGIATAN PISEW

3.1 Urgensi Pembangunan Infrastruktur


Pembangunan infrastruktur memberikan peranan yang sangat penting
untuk memacu pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun daerah,
serta mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan tentunya
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Urgensi Pembangunan Infrastuktur di
antaranya
1. Infrastruktur sebagai perhubungan/transportasi,
2. Infrastruktur sebagai pendukung produksi pertanian, peternakan dan perikanan,
industri, dan pariwisata,
3. Infrastruktur sebagai pendukung pemasaran hasil pertanian, peternakan dan
perikanan, industri

3.2 Potensi pembiayaan lainnya dalam pembangunan infrastruktur

3.2.1 Alokasi Pendanaan BMP


3.2.2 Rincian Biaya Administrasi dan Operasional KKAD

3.2.3 Penyaluran Dana BPM ke KKAD


3.3 Manfaat Pembangunan untuk Kawasan perdesaaan
Manfaat Pembangunan Kawasan Perdesaan yaitu mempercepat dan
meningkatkan kualitas pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan
masyarakat Desa melalui pendekatan pembangunan partisipatif
Dengan ditingkatkannya Pembangunan di Kawasan Pedesaan maka
jalan akses menuju kawasan pertanian menjadi lebih mudah dan petani sudah
bisa mengangkut langsung hasil pertanian dari kebun menuju tempat
pengolahan
Penerima manfaat secara langsung dalam proses pelaksanaan konstruksi dan
manfaat dalam jangka menengah hingga jangka Panjang di antaranya
1. Masyarakat pekerja dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur;
2. Masyarakat pelaku usaha mikro dan kecil; dan
3. Masyarakat umum pengguna infrastruktur yang terbangun
BAB IV

KESIAPAN LAHAN DAN/ATAU PERIZINAN LAINNYA

4.1 Peta Deleniasi Kawasan Pisew Kec.Sabak Auh

Jenis dan lokasi pembangunan infrastruktur dipilih berdasarkan prioritas yang


memiliki manfaat terbesar bagi kawasan, sehingga desa Pusat Pertumbuhan dan
desa Penyangga mempunyai kedudukan yang setara .Lokasi pembangunan
infrastruktur tidak harus di desa Pusat Pertumbuhan, namun bisa juga dibangun di
desa Penyangga, tergantung analisis terhadap prioritas kebutuhan infrastruktur,
asas manfaat, dan jumlah pemanfaat terbesar di Kawasan. Dengan pemahaman
tersebut,dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) akan memberikan
dampak optimal dan tidak dibagi-bagi secara merata kepada seluruh desa yang
ditetapkan.
BAB V
PENUTUP

Tujuan dari Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah


(PISEW) adalah untuk meningkatkan pengembangan sosial ekonomi wilayah
berbasis pada potensi sumber daya lokal untuk mengurangi kesenjangan antar
wilayah melalui pembangunan infrastruktur wilayah dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Program PISEW di
Desa Bandar Pedada dan Desa Belading Kecamatan Sabak Auh Kabupaten
Siak, diharapkan dapat memberi konstribusi terhadap kemajuan
perekonomian di kedua desa khususnya dan desa sekitar pada umumnya. Akhir
kata kami ucapkan pada segenap masyarakat Desa dan pemerintahan desa
yang telah memberikan bantuan data dan informasi demi kelancaran kegiatan
PISEW tahun anggaran 2024, semoga dokumen Proposal Rencana
Infrastruktur ini dapat diterima menjadi acuan dalam merencanakan
pembangunan.

Sabak Auh, Februari 2024


Penyusun

Kecamatan Sabak Auh


- Desa Bandar Pedada
- Desa Belading

Anda mungkin juga menyukai