Anda di halaman 1dari 8

Manfaat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam Keperawatan di

Rumah Sakit
Suci Meliza
sucimeliza0@gmail.com
Abstrak
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan kepada
tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja terhadap bahaya dari akibat kecelakaan
kerja. Maka dari itu penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit khususnya harus
tetap dilaksanakan dan dilihat dari banyaknya maanfaat yang bisa diperoleh dari penerapan K3
ini sendiri yang akan meminimalisir insiden kecelakaan yang tidak diinginkan.
Tujuan : untuk mengetahui manfaat penerapan k3 dalam keperawatan di rumah sakit. Metode :
Metode dalam penulisan ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari buku, jurnal, dan thesis
dan e-book, kemudian melakukan analisis secara mendalam terkait topik yang dibahas, serta
bersifat subjektif yaitu proses penulisan yang lebih fokus pada landasan teori. Hasil : rumah sakit
sebaiknya melakukan penerapan keselamatan dan kesehatan pasien dirumah sakit melalui
pemahaman manfaat keselamatan pasien.
Kata Kunci : Manfaat, k3, rumah sakit

Latar Belakang pelayanan secara menyeluruh, merusak


Pelaksanaan Kesehatan dan lingkungan, dan pada akhirnya akan
Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu berdampak pada masyarakat luas. Penyakit
bentuk upaya untuk menciptakan tempat Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja
kerja yang aman, nyaman, sehat, bebas dari (KK) di kalangan petugas kesehatan dan non
pencemaran lingkungan, yang mana akan kesehatan kesehatan di Indonesia belum
dapat mengurangi atau bebas dari kecelakaan terekam dan teratasi dengan baik. Sebagai
kerja serta penyakit akibat kerja yang pada faktor penyebab, kecelakaan sering terjadi
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan karena kurangnya kesadaran pekerja dan
produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak kualitas serta keterampilan pekerja yang
saja menimbulkan korban jiwa maupun kurang memadai. Banyak pekerja yang
kerugian materi bagi pekerja dan rumah sakit, meremehkan risiko kerja, sehingga jarang
tetapi juga dapat mengganggu proses
menggunakan alat-alat pengaman walaupun diambil. Menurut WHO pengertian K3
sudah tersedia. adalah upaya yang bertujuan untuk
Kesehatan dan Keselamatan Kerja meningkatkan dan memelihara derajat
(K3) juga merupakan suatu upaya kesehatan fisik, mental dan sosial yang
perlindungan kepada tenaga kerja dan orang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua
lain yang memasuki tempat kerja terhadap jenis pekerjaan, pencegahan terhadap
bahaya dari akibat kecelakaan kerja. gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan
Pelayanan kesehatan dirumah sakit oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi
merupakan pemenuhan kebutuhan dan pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat
tuntutan dari pemakai jasa pelayanan atau faktor yang merugikan kesehatan. Pada
pasien yang mengharapkan penyembuhan prinsipnya keselamatan pasien bukan berarti
dan pemulihan yang berkualitas dan harus tidak ada risiko sama sekali agar semua
penyediaan pelayanan kesehatan yang tindakan medis dapat dilakukan. Gerakan
nyaman dan aman. Penyelenggaraan keselamatan pasien merupakan organisasi,
pelayanan kesehatan rumah sakit di indonesia dimana bertujuan untuk menghindari
menghadapi tantangan yang semakinn kesalahan, pada prinsipnya pengobatan
komplek dalam lingkungan pasar yang pasien sesuatu yang harus
kompetitif, rumah sakit harus aktif mencari dipertanggungjawabkan oleh pimpinan
apa yang diingankan pelanggan dan berusaha pengobatan terlebih dahulu. Keselamatan
memenuhi nya agar bisa bertahan dan cara Pasien adalah suatu sistem dimana rumah
mengetahui keinginan pasien adalah dengan sakit membuat asuhan pasien lebih aman,
meminta pendapat tentang pelayanan yang mencegah terjadinya cidera yang disebabkan
telah diterima nya atau dengan kata lain oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
dilakukan dengan mengukur kepuasan tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
pasien. seharusnya diambil. Rumah sakit sebagai
Keselamatan Pasien adalah suatu sarana pelayanan kesehatan pada dasarnya
sistem dimana rumah sakit membuat asuhan adalah untuk menyelamatkan pasien,
pasien lebih aman, mencegah terjadinya keselamatan pasien merupakan prioritas bagi
cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat pelaksanaan lima isu penting tentang
melaksanakan suatu tindakan atau tidak keselamatan di rumah sakit, karena masalah
mengambil tindakan yang seharusnya
keselamatan pasien berkaitan erat dengan bersifat subjektif yaitu proses penulisan yang
kualitas dan citra rumah sakit itu sendiri. lebih fokus pada landasan teori. Dan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan melakukan analisis buku dan e-jurnal yang
tekhnologi yang sedemikian pesat relevan dan berfokus kepada pengaplikasian
menyebabkan pelayanan kesehatan di rumah berfikir kritis dalam mengelola informasi dan
sakit menjadi sangat kompleks sehingga jika komunikasi keperawatan. Adapun e-jurnal
tidak dilakukan dengan benar dan hati-hati yang digunakan ini adalah dengan
akan berpotensi untuk terjadinya Insiden menggunakan google dengan memasukkan
Keselamatan Pasien (IKP) yang terdiri dari kata kunci “Manfaat K3 dalam Keperawatan
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian di Rumah Sakit ”. Jurnal yang digunakan
Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak adalah jurnal yang diterbitkan 8 tahun
Cedera (KTC) dan Kondisi Potensial Cedera terakhir. Adapun referensi akan dicantumkan
(KPC) (Depkes,2006). Permasalahan dalam penulisan ini dengan jelas terdapat
keselamatan pasien di rumah sakit pada daftar pustaka pada bagian akhir
merupakan masalah yang memerlukan penulisan.
penanganan segera karena dapat
mengakibatkan cedera langsung pada pasien. Hasil
Maka dari itu penerapan Kesehatan dan Hasil dari penulisan ini dengan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit mengumpulan data bahwa diperoleh rumah
khususnya harus tetap dilaksanakan dan sakit sebaiknya melakukan penerapan
dilihat dari banyaknya maanfaat yang bisa keselamatan dan kesehatan pasien dirumah
diperoleh dari penerapan K3 ini sendiri yang sakit melalui pemahaman manfaat
akan meminimalisir insiden kecelakaan yang keselamatan pasien, karena dilihat dari
tidak diinginkan. manfaat yang timbulkan dari penerapan K3
ini sendiri sangat baik dan meminimalkan
Metode terjadinya insiden yang tidak diinginkan.
Metode dalam penulisan ini Keselamatan Pasien adalah suatu sistem
dilakukan dengan mengumpulkan data dari dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
buku, jurnal, dan thesis dan e-book, lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang
kemudian melakukan analisis secara disebabkan oleh kesalahan akibat
mendalam terkait topik yang dibahas, serta melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang
diambil. Pada prinsipnya keselamatan pasien merugikan kesehatan.
bukan berarti harus tidak ada risiko sama
sekali agar semua tindakan medis dapat Pembahasan
dilakukan. Gerakan keselamatan pasien Keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan organisasi, dimana bertujuan diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya
untuk menghindari kesalahan, pada untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
prinsipnya pengobatan pasien sesuatu yang baik jasmani maupun rohani si tenaga kerja
harus dipertanggungjawabkan oleh pimpinan pada khususnya dan manusia pada umumnya,
pengobatan terlebih dahulu. Keselamatan hasil karya dan budayanya menuju
Pasien adalah suatu sistem dimana rumah masyarakat makmur dan sejahtera.
sakit membuat asuhan pasien lebih aman, Sedangkan pengertian secara keilmuan
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan adalah suatu ilmu pengetahuan dan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu penerapannya digunakan dalam usaha
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang mencegah kemungkinan terjadinya
seharusnya diambil. Rumah sakit sebagai kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dalam
sarana pelayanan kesehatan pada dasarnya Undang-Undang No.23 Tahun 2003 tentang
adalah untuk menyelamatkan pasien, Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan bahwa upaya
keselamatan pasien merupakan prioritas bagi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus
pelaksanaan lima isu penting tentang diselenggarakan di semua tempat kerja,
keselamatan di rumah sakit, karena masalah khususnya tempat kerja yang memiliki resiko
keselamatan pasien berkaitan erat dengan bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit
kualitas dan citra rumah sakit itu sendiri. atau mempunyai karyawan yang paling
Sedangkan menurut WHO K3 adalah upaya sedikit beranggotakan 10 orang.
yang bertujuan untuk meningkatkan dan Jika memperhatikan isi dari pasal di
memelihara derajat kesehatan fisik, mental atas maka jelas bahwa Rumah Sakit (RS)
dan sosial yang setinggi-tingginya bagi termasuk ke dalam kriteria tempat kerja
pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat
terhadap gangguan kesehatan pekerja yang menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya
disebabkan oleh kondisi pekerjaan; terhadap para pelaku langsung yang bekerja
perlindungan bagi pekerja dalam di RS, tapi juga terhadap pasien maupun
pengunjung yang terdapat di RS. Tujuan K3 pelayanan perawatan untuk observasi,
adalah mencegah, mengurangi resiko diagnosis, pengobatan atau upaya perawatan
penyakit dan kecelakaan akibat kerja (KAK) kesehatan lainnya. Keselamatan pasien di
serta meningkatkan derajat kesehatan para rumah sakit melibatkan partisipasi dari
pekerja sehingga produktivitas kerja semua petugas kesehatan, terutama perawat.
meningkat derajat kesehatan para pekerja Program keselamatan pasien ini
sehingga produktivitas kerja meningkat memberikan berbagai manfaat bagi rumah
Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola sakit antara lain:
RS menerapkan upaya-upaya untuk 1. Adanya kecenderungan “Green
meningkatkan K3 di RS. Rumah sakit Product” produk yang aman di bidang
sebagai sarana pelayanan kesehatan pada industri lain seperti halnya menjadi
dasarnya adalah untuk menyelamatkan persyaratan dalam berbagai proses transaksi,
pasien, keselamatan pasien merupakan sehingga suatu produk menjadi semakin laris
prioritas bagi pelaksanaan lima isu penting dan dicari masyarakat.
tentang keselamatan di rumah sakit, karena 2. Rumah sakit yang menerapkan
masalah keselamatan pasien berkaitan erat keselamatan pasien akan lebih mendominasi
dengan kualitas dan citra rumah sakit itu pasar jasa bagi perusahaan-perusahaan dan
sendiri. Asuransi-asuransi dan menggunakan Rumah
Rumah sakit adalah sarana pelayanan Sakit tersebut sebagai provider kesehatan
kesehatan yang dibutuhkan ketika seseorang karyawan/klien mereka, dan kemudian
sakit dan membutuhkan bantuan dengan diikuti oleh masyarakat untuk mencari
tujuan untuk menyelamatkan kondisi pasien. Rumah sakit yang aman
Dengan berlalunya waktu dan perkembangan 3. Kegiatan Rumah sakit akan lebih
ilmu pengetahuan dan teknologi rumah sakit memfokuskan diri dalam kawasan
tidak hanya menjadi tempat untuk keselamatan pasien.
menyelamatkan pasien. Berbagai layanan Keselamatan pasien rumah sakit
dapat diakses oleh pasien yang membutuhkan adalah suatu sistem yang diterapkan untuk
bantuan. Pasien yang memerlukan bantuan mencegah terjadinya cedera akibat perawatan
menyeluruh dan intensif selama 24 jam dapat medis dan kesalahan pengobatan melalui
mengakses layanan rawat inap. Perawatan suatu sistem assesment resiko, identifikasi
rawat inap memiliki peran penting dalam dan pengelolaan faktor risiko, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dan tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
tindak lanjut dan insident serta seharusnya diambil (Permenkes No 11 Tahun
impelementasi solusi untuk meminimalkan 2017). Tujuan penerapan sistem keselamatan
timbulnya risiko (Dep Kes RI 2006) . pasien di rumah sakit antara lain, terciptanya
Keselamatan pasien merupakan suatu sistem budaya keselamatan pasien di rumah sakit,
untuk mencegah terjadinya cedera yang meningkatnya akuntabilitas rumah sakit
disebabkan oleh kesalahan akibat terhadap pasien dan masyarakat, menurunnya
melaksanakan suatu tindakan atau tidak kejadian tak diharapkan (KTD),
mengambil tindakan yang seharusnya terlaksananya program pencegahan sehingga
diambil. Keselamatan pasien juga tidak terjadi pengulangan KTD dalam upaya
didefinisikan sebagai layanan yang tidak pencapaian tujuan keselamatan pasien ini.
mencederai dan merugikan pasien ataupun
sebagai suatu sistem dimana rumah sakit Penutup
membuat asuhan pasien lebih aman. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Keselamatan pasien merupakan (K3) adalah upaya yang bertujuan untuk
acuan bagi rumah sakit di indonesia untuk meningkatkan dan memelihara derajat
melaksanakan kegiatannya sehingga hal kesehatan fisik, mental dan sosial yang
tersebut dijadikan standar guna setinggi-tingginya bagi pekerja di semua
meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu jenis pekerjaan, pencegahan terhadap
dari standar keselamatan pasien yang ada gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan
adalah hak pasien dalam menerima asuhan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi
yang aman (Permenkes RI,2011). pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat
Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang faktor yang merugikan kesehatan. Oleh
membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi karena itu, penerapan K3 di Rumah Sakit saat
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan disarankan dengan melihat berbagai manfaat
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, jika kesehatan dan keselamatan kerja itu
kemampuan belajar dari insiden dan tindak dilaksakan dengan baik.
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan Daftar Pustaka
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan Dermawan. (2013). Pengantar Keperawatan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu Profesional. Jakarta : Gosyen Publising.
Permadhi, A. (2013). Hubungan Budaya
Firawati. (2012). Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien Dalam Pelayanan
Keselamatan Pasien di RSUD Solok. Jurnal Keperawatan dan Insiden Keselamatan
Kesehatan Masyarakat, Vol 6, No 2. Pasien di Instalasi Rawat Inap RSD dr.
Soebandi. JEMBER : Skripsi.
Hawkins, C. T., & Flynn, L. (2015). Patient
Safety Culture and Nurse-Reported Putra, A. Setia. Firawati dan Pabuty, Aumas
(2012). Pelaksana Program Keselamatan
Kemenkes RI (2017). Permenkes RI No. 11. Paisen Di RSUD Solok. Jurnal Kesehatan
Tentang Keselamatan Pasien. Masyarakat. Vol 6, No. 2.

Mulyono, M. Hadi dkk. (2012). Faktor Yang Simamora, R. H. (2019). Buku ajar
Berpengaruh Terhadap Kinerja Perawat di pelaksanaan identifikasi pasien. Uwais
RS Tingkat III. Jurnal AKK. Vol 2, No. 1. Inspirasi Indonesia.

Nurhidayanti, D. (2017). PENGARUH Simamora, R. H. (2018). Buku ajar


PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN keselamatan pasien melalui timbang terima
KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP pasien berbasis komunikasi efektif:
KEPUASAN KERJA PERAWAT (Studi Kasus SBAR. Medan: USUpress.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin
Achmad Pekanbaru). PEKANBARU : JOM Wahyuningsih, A.S. (2017).
FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 JOM PENGETAHUAN, SIKAP, KEBIJAKAN K3
FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari 2017 DENGAN PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI DI BAGIAN RING
Nurmalia, Devi. (2012). Pengaruh Program SPINNING UNIT 1. SEMARANG : Jurnal of
Mentoring Keperawatan terhadap Health Education.
Penerapan Budaya Keselamatan Pasien di
Ruang Rawat Inap Rs. Sultan Angung Yasmi, Y., & Thabrany, H. (2018).
Semarang. JAKARTA : Tesis. FKM UI. FaktorFaktor yang Berhubungan dengan
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Karya
Bhakti Pratiwi Bogor Tahun 2015. BOGOR :
Jurnal Administrasi Rumah Sakit, Vol. 4, No.
2, Hal. 98-109

Anda mungkin juga menyukai