Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MIKROBIOLOGI

Di Susun Oleh :

Putri Ulandari, AM.Keb : 202362038


Desen Pengampu : Fitriyan Kurnia, SPd.M.Si

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


STIKES BAITURRAHIM JAMBI

2023/2024
Pemeriksaan Darah dan Feses terhadap Penyakit

NO PENYAKIT PEMERIKSAAN PENJELASAN KET


DARAH
Suatu pemeriksaan yang rutin dianjurkan pada
1 Tyroid
T3, T4 dan TSHS pasien-pasien yang dicurigai mengalami
gangguan pada fungsi kelenjar gondok
(tiroid) dimana T3, T4 dan TSHS adalah hormon
yang sangat berkaitan dengan fungsi kelenjar
gondok tersebut, T3 dan T4 adalah hormon yang
dihasilkan kelenjar tiroid. Sedangkan TSH
adalah hormon yang dihasilkan kelenjar di otak
yang dapat memengaruhi kerja kelenjar tiroid.
nilai normal nya yaitu :
 T3 : 80-180 ng/dl,
 T4 : 4,6-12 ug/dl
 TSH : 0,5-6 uU/ml.
Hasil FT4 yang lebih tinggi dari ukuran normal
bisa mengindikasikan kelenjar tiroid terlalu aktif
atau disebut juga hipertiroidisme.
2 Anemia
Hematokrit normal pada orang dewasa bervariasi
Hemoglobin (Hb)
dan Hematokrit antara 40-52% untuk pria dan 35-47% untuk
wanita.
Pada Ibu hamil kadar hemoglobin yang normal
yaitu 11gr/dl
Anemia ringan kadar Hb 10,9 g/dl sampai
10g/dl.
Anemia sedang kadar Hb 9,9g/dl sampai 7,0g/dl.
Anemia berat kadar Hb < 7,0g/dl.

3 Hepatitis B
HBsAg merupakan protein yang terdapat pada
permukaan virus Hepatitis B.
Tes HBsAg ini bertujuan untuk melihat apakah
HbSAg
seseorang berpotensi menularkan virus hepatitis
B. Bila hasil tes positif, maka berisiko
menyebarkan virus.
Jika hasil HbSAg seseorang berada di bawah 1
s/c memiliki arti negative, di atas 5 s/c berarti
positif, dan yang berada di antara 1-5 s/c harus
dilakukan pengulangan tes.
4 Diabetes  Tes Gula Darah Puasa
Millitus Tipe GDS Tes kadar gula darah diperiksa pada saat perut
II kosong yang diharuskan untuk berpuasa terlebih
dahulu selama 8 jam.
 Tes Toleransi Gula Darah
Tes ini dilakukan setelah tes gula darah puasa.
Orang yang menjalani tes akan diminta untuk
meminum cairan gula khusus. Setelah itu,
pemeriksaan akan kembali dilakukan dalam 2
jam.
 Tes Gula Darah Sewaktu
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa
kadar gula dalam darah di waktu yang tidak
ditentukan.
 Tes HbA1C
Tes HbA1C dilakukan untuk memeriksa kadar
gula darah dalam rata-rata periode 2–3 bulan.

Jika nilai GDS adalah ≥200 mg/dL (11,1 mmol /


L) darah, ini mengidikasikan bahwa orang
tersebut memiliki Diabetes.

5 Typoid Widal Test


Tes Widal adalah metode yang bisa digunakan
untuk membantu mendiagnosis dugaan demam
tifoid, atau yang dikenal juga dengan tipes. Tes
ini dikembangkan oleh Georges Ferdinand Widal
pada tahun 1986. Demam tifoid adalah penyakit
yang berbahaya yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Salmonella Typhi (S.typhi).

SGOT dan SGPT yang tinggi biasanya


6 Gangguan Serum Glutamic
menandakan fungsi hati yang terganggu. Pemicu
pada fungsi Oxaloacetic
hati Transaminase gangguan ini ada banyak, mulai dari infeksi
(SGOT)
(contohnya infeksi virus hepatitis), alkoholisme,
Serum Glutamic efek samping pengobatan, perlemakan hati,
Pyruvic
sirosis, kanker hati, gagal hati, dan sebagainya.
Transaminase (SG
PT) Akibat gangguan fungsi hati tersebut, kadar
bilirubin dalam darah akan meningkat dan
menyebabkan tubuh pun menjadi kuning
(jaundice). Bukan itu saja, tingginya kadar
SGOT, SGPT, dan tubuh yang menguning bisa
juga terjadi karena kolangitis, kolesistitis, kanker
kandung empedu, batu empedu, pankreatitis,
kanker pankreas, anemia hemolitik, dan banyak
lagi gangguan medis yang lain.
Rentang normal kadar SGOT dan SGPT adalah:

 SGOT : 5 – 40 IU/L
 SGPT : 7 – 56 IU/L
NO PENYAKIT PEMERIKSAAN PENJELASAN KET
FESES

1 Kolera Bakteri Vibrio Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan


Cholera
menyebar melalui feaces (kotoran) manusia.
Vibrio cholerae merupakan basil gram negatif
yang motil dengan flagela. Sampel feses dapat
diperiksa secara mikroskopik dengan dark-field .
Kultur feses merupakan pemeriksaan
laboratorium baku emas untuk menegakkan
diagnosis kolera. Koloni Vibrio Cholera bersifat
negatif terhadap laktosa, positif terhadap
sukrosa, dan positif terhadap oksidase

2 Disentri Bakteri Shigella Infeksi Shigella atau Shigellosis adalah infeksi


bakteri yang menyerang saluran pencernaan.
Infeksi ini terjadi saat bakteri masuk kedalam
tubuh melalui kontak langsung dengan feses.
Setelah masuk, bakteri Shigella akan
memperbanyak diri dibagian usus kecil dan
menyebar ke usus besar. Bakteri Shigella dapat
mengeluarkan racun yang mengakibatkan
terjadinya kerusakan sel dibagian usus dengan
ciri khas berupa tinja berlendir bercampur darah

Anda mungkin juga menyukai