Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI PELAKSANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI:


HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG PERAWATAN
TERATAI RSUD dr. H. JUSUF SK

DISUSUN OLEH:
SOFIYANA
23614901055

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TAHUN 2023

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


DENGAN HALUSINASI SP 1
Pertemuan : Ke 1
Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
1.1 Salam
”Assalamualaikum mas, Perkenalkan nama saya Enok Umay Umiyati, biasa
dipanggil Eno, Saya Perawat yang akan merawat mas selama 1 minggu
kedepan, saya dari Universitas Borneo Tarakan. Nama mas siapa? senang
dipanggil apa?
Oh baik, kalua begitu saya memanggilnya dengan A ya. Tanggal lahirnya?”
1.2 Evaluasi
“Apa yang A rasakan? Oo apa A Melihat sesuatu yang tidak nyata? Sudah
berapa lama mengalami hal itu?”
1.3 Validasi
Apa yang telah A lakukan untuk mengatasi bayangan-bayangan yang tidak ada
wujudnya itu?
Bagaimana hasilnya?Apa manfaat yang A rasakan?
1.4 kontrak
1.4.1 Tindakan dan tujuan
“Baik A, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang biasa
bapak A lihat disekitarnya tanpa wujud itu, dan belajar cara
mengatasinya? Tujuannya supaya A lebih tenang dan bayangan tersebut
berkurang. ”Bagaimana apakah A setuju?”
1.4.2 Waktu
Baiklah, bagaimana kalau kita diskusi 20 menit ya? Apa A setuju?
1.4.3 Tempat
“Bagaimana kalau kita ngobrol di sini saja.

2. Fase Kerja
2.1 Pengkajian
“Apakah A sering melihat sesuatu disekitarnya? Bagaimana wujud yang dilihat A?
Apakah terus dilihat atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering A Lihat?
Berapa kali sehari? Biasanya pada keadaan apa wujud itu muncul? Apa yang A
lakukan untuk menghilangkan sesuatu yang dilihat itu? Apakah berhasil? Jika ada
halusinasi katakan anda percaya, tetapi anda sendiri tidak mendengar, melihat,
menghidu atau merasakan
2.2 Diagnosis
“Baiklah, berarti A melihat cahaya lampu bersinar terang dan A merasa terganggu .
Ini bisa disebut Halusinasi. A, saya punya beberapa cara untuk mencegah sesuatu
wujud itu muncul. Pertama, dengan menghardik sesuatu yang dilihat A tersebut.
Kedua, dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan aktivitas
yang sudah terjadwal, .Iya.. Bagaimana kalau kita belajar cara yang pertama dulu,
yaitu dengan menghardik. Mau tidak A?
2.3 Tindakan
2.3.1 Latihan melawan: Hardik
Caranya begini: saat wujud itu muncul, langsung A bilang,”Saya tidak mau
melihat kamu . Pergi..!! Kamu sesuatu yang tidak nyata.” Begitu di ulang-ulang
terus sampai wujud itu tidak terlihat lagi. Mengerti A? Coba A peragakan. Nah
begitu, bagus. Coba lagi. Ya bagus, A sudah bisa.”

3. Fase Terminasi
3.1 Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan A setelah latihan tadi??”
3.2 Evaluasi obyektif
“Kalau suara itu muncul lagi, coba latihan yang tadi di terapkan. Coba A jelaskan
jenis halusinasi, isi halusinasi, waktu berhalusinasi, frekwensi, situasi yang
menimbulkan halusinasi, respon dan cara menghardik halusinasi, Apakah A masih
ingat??

3.3 Rencana Tindak Lanjut Klien


A kan sudah melakukan cara menghardik, jadi kalua A melihat wujud itu lagi A bisa
lakukan itu sampai bayangan hilang.
A berlatih menghardik 3x sehari jam 9 pagi, jam 1 siang dan jam 5 sore,bagaimana
kalua kita masukan dalam jadwal harian. Kalau A bisa melakukan sendiri tanpa
bantuan atau di ingatkan beri tanda M, kalau berlatih dengan cara di bantu atau di
ingatkan beri tanda B dan kalua bapak tidak melakukannya beri tanda T.
3.4 Rencana Tindak Lanjut Perawat
Bagaimana kalua besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang latihan mengabaikan:
cuek untuk mengontrol halusinasinya. Jam berapa A mau kita ngobrol-ngobrol?
Jam 3 sore saja besok selama 15 menit ya? Dimana A maukita ngobrol? Oh disini
lagi ya? Baiklah kalua begitu?
3.5 Salam
Sampai ketemu besok, assalamualaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN HALUSINASI SP 2

Pertemuan : Ke 2
1. Orientasi
1.1 Salam
“Assalammualaikum A, apa masih ingat dengan saya? Coba sebutkan siapa nama
saya? bagus.”Seperti janji kita kemaren, hari ini kita bertemu dan ngobrol lagi ya”
1.2 Evaluasi
Bagaimana kabar A hari ini?, apakah masih ada yang dilihat A yang mengganggu?”
Atau ada penglihatan lain yang tidak ada wujudnya?
1.3 Validasi
Apa yang A lakukan untuk mengatasi bayangan-bayangan yang tidak ada wujudnya
itu?Oh bagus A masih ingat cara yang di ajarkan kemaren dengan menghardik
secara mandiri
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan Tujuan
“Baik A, bagaimana kalua hari ini kita belajar lagi mengenal halusinasi yang
dialami dan cara mengontrolnya? Apakah bapak setuju?
1.4.2 Waktu
“ Baik, kita akan berdiskusi selama 15 menit ya A?
1.4.3 Tempat
“ Bagaimana kalua kita ngobrolnya disini saja”

2. Fase Kerja
“A apakah masih terlihat cahaya itu? Apa yang A lakukan saat melihat cahaya itu?
Apakah dengan cara itu cahaya bisa hilang? Baik A, ada beberapa cara yang dapat
A lakukan agar cahaya itu bisa hilang, bagaimana kalau kita berlatih?.
2.1 Tindakan keperawatan
2.1.1 Latihan mengabaikan halusinasi dengan bersikap cuek
Cara kedua selain menghardik yaitu bersikap cuek, ya A.
Nah kalau misalnya cahaya itu muncul lagi, abaikan saja, anggap A tidak
melihatnya. Ya, seperti itu. A bisa berlatih bersikap cuek jika cahaya itu muncul
lagi 2x sehari , jam 11 siang dan jam 8 malam, bagaimana kalau kita masukan
dalam jadwal harian. Kalau bapak bisa melakukan sendiri tanpa bantuan atau di
ingatkan beri tanda M, kalau berlatih dengan cara dibantu atau di ingatkan beri
tanda B dan kalau A tidak melakukannya beri tanda T.
3. Terminasi
3.1 Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan A setelah melakukan latihan tadi? Jadi sudah berapa cara yang
kita pelajari?
3.2 Evaluasi objektif
Coba A lakukan sekali lagi. Wah bagus A.
3.3 Rencana tindak lanjut klien
“A kan sudah tau cara mengontrol halusinasi dengan menghardik dan bersikap cuek,
jadi kalau melihat cahaya itu muncul lagi bisa lakukan itu sampai suaranya hilang
ya.”
3.4 Rencana Tindak Lanjut Perawat
“Bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang Latihan mengalihkan:
bercakap-cakap untuk mengontrol halusinasinya. Jam berapa A mau kita ngobrol-
ngobrol ? jam 3 sore saja besok selama 15 menit ya ? Dimana A mau kita ngobrol?
Oh disini lagi ya, baiklah kalau begitu
3.5 Salam
Sampai ketebu besok A, Assalamualaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN HALUSINASI SP 3

Pertemuan : Ke 3
1. Orientasi
1.1 Salam
“Assalammualaikum Apakah A masih ingat dengan saya? Seperti janji kita
kemaren, hari ini kita bertemu dan ngobrol lagi ya.”
1.2 Evaluasi
Bagaimana kabar A hari ini?, apakan masih ada cahaya itu muncul lagi yang
mengganggu?”
1.3 Validasi
“Apa A telah melakukan 2 cara mengontrol halusinasi yang sudah kita pelajari
sebelumnya ?” wah bagus A, boleh A praktekkan lagi cara menghardik dan
bersikap cuek ? Bagus sekali A masih mengingat nya.”
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan Tujuan
“Baik A, bagaimana kalau hari ini kita belajar tentang Latihan mengalihkan
halusinasi dengan bercakap-cakap atau ngobrol?“. “Apakah A setuju “.
1.4.2 Waktu
“Baik, kita akan berdiskusi selama 15 menit ya A”
1.4.3 Tempat
“Bagaimana kalau kita ngobrol di sisni saja”
2. Fase Kerja
“Baiklah A, jika kemarin kita sudah berlatih cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik dan bersikap cuek, sekarang kita coba cara ketiga ya A?.” Apakah A
sudah siap?”
2.3 Tindakan keperawatan
2.3.1 Latihan mengalihkan ( distraksi ): bercakap-cakap
“Cara ketiga selain menghardik dan bersikap cuek untuk mengontrol halusinasi
adalah dengan bercakap-cakap.atau ngobrol.” “Ketika A kembali melihat
cahaya yang wujudnya tidak nampak maka A bisa langsung mencari teman
atau perawat kemudian diajak untuk bercakap-cakap atau ngobrol. Contohnya
seperti ini A: “ A datangi teman A, kemudian katakan, Ayo ngobrol dengan
saya, atau bisa juga mengajak perawat untuk bicara dengan A. Coba A
praktekkan seperti yang sudah saya contohkan tadi.” Wah, bagus sekali A,
seperti itu.”
3. Terminasi
3.1 Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan setelah bercakap-cakap tadi dengan teman?
3.2 Evaluasi objektif
“Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol halusinasi?.” Coba
A sebutkan ? wah, bagus.
3.3 Rencana tindak lanjut klien
“Jangan lupa ya A untuk melakukan cara-cara yang sudah kita lakukan , agar
cahaya tersebut tidak terlihat lagi. Nanti masukkan di jadwal harian ya A, beri
tanda jika sudah atau belum A lakukan .”
3.4 Rencana Tindak Lanjut Perawat
Bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang Latihan
mengalihkan: melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasinya. Jam
berapa A mau kita ngobrol-ngobrol ? jam 3 sore saja besok selama 15 menit
ya A? Dimana A mau kita ngobrol?
3.5 Salam
“Sampai ketemu besok A, Assalamualaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN HALUSINASI SP 4

Pertemuan : Ke 4
1. Fase Orientasi
1.1 Salam
“ Selamat siang A, Apakah A masih ingat dengan saya ? “Seperti janji kita
kemarin , hari ini kita bertemu dan ngobrol lagi ya.”
1,2 Evaluasi
“ Bagaimana kabar A hari ini ?”
“ Apakah masih melihat cahaya tanpa wujud lagi ?
1.3 Validasi
“Apa A telah melakukan 3 cara mengontrol halusinasi yang sudah kita pelajari
sebelumnya untuk menghilangkan cahaya –cahaya yang mengganggu ?” coba A
praktekkan cara yang pertama yaitu menghardik, kemudian cara yang kedua
dengan bersikap cuek, trus cara yang ketiga dengan bercakap-cakap.”. Bagus A
masih ingat.”
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan tujuan
“Baik pak, bagaimana kalau hari ini kita belajar lagi tentang mengontrol
halusinasi dengan melakukan kegiatan secara teratur?“.
1.4.2 Waktu
“ Baik, kita akan berdiskusi selama 15 menit ya A “
1.4.3 Tempat
“ A mau kita ngobrol dimana?”
2. Fase Kerja
“Dalam sehari kegiatan apa saja yang A lakukan dari pagi sampai malam? Nah, saat
cahaya-cahaya itu terdengar dapat di control dengan melakukan kegiatan.”
2.1 Tindakan
2.3..1 Latihan mengalihkan ( distraksi ): melakukan kegiatan saat melihat sesuatu yang
tidak nyata.
“Cara keempat selain menghardik dan bersikap cuek, bercakap-cakap.atau ngobrol
adalah melakukan kegiatan.” “Apa saja contohnya kegiatan yang di lakukan setiap
harinya ? Coba kita pilih satu kegiatan, misalnya merapikan tempat tidur. Ayo kita ke
kamar A dan lihat apakah sudah rapi?. Nah, ayo kita rapikan dulu, angkat bantal,
angkat selimut dan lipat dengan rapi.”Sekarang rapikan sepreinya, Nah, letakkan
bantal dan selimut dengan rapi. Bagus A, seperti itu, A bisa masukkan hal ini dalam
jadwal harian agar halusinasi dapat dikendalikan.” A bisa berlatih merapikan tempat
tidur jika cahaya-cahaya itu muncul lagi 2x sehari, jam 6 pagi dan jam 7 malam,
bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal harian. Kalau A bisa melakukan sendiri
tanpa bantuan atau diingatkan beri tanda M, kalau berlatih dengan cara dibantu atau
diingatkan beri tanda B dan kalau A tidak melakukannya beri tanda T.”
“ayo kita latihan membersihkan tempat tidurnya A ya.”
3. Fase Terminasi
3.1 Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan A setelah kita latihan tadi?”
3.2 Evaluasi Obyektif
“Apa saja yang sudah kita latih hari ini? Ya, bagus A.”
3.3 Rencana Tindak Lanjut Klien
“Nanti A bisa lakukan kegiatan merapihkan tempat tidur secara teratur apabila
halusinasinya muncul kembali.”
3.4 Rencana Tindak Lanjut Perawat
“Bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang manfaat yang
didapatkan setelah mempraktekkan latihan mengendalikan halusinasi.” Jam
berapa A mau kita ngobrol-ngobrol ? jam 3 sore saja besok selama 15 menit ya
A? Dimana mau kita ngobrol?
3.5 Salam
Sampai ketemu besok A, assalamualaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN HALUSINASI SP 5

Pertemuan ke 5
1. Orientasi
1.1 Salam
“ Selamat siang A, Apakah A masih ingat dengan saya ? “Seperti janji kita
kemarin , hari ini kita bertemu dan ngobrol lagi ya.”
1.2 Evaluasi
“ Bagaimana kabar A hari ini ?”
“ Apakah A masih melihat cahaya-cahaya itu?
1.3 Validasi
“Apa A telah melakukan apa yang kita pelajari sebelumnya untuk mengontrol
halusinasi?”. 4 cara yang kita latih sebelumnya, yaitu menghardik, bersikap
cuek, melakukan kegiatan, misalnya merapikan tempat tidur ?“ Apakah cahaya-
cahaya mulai menghilang?.” Coba saya liat jadwal kegiatan hariannya ?
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan tujuan
“Baik A, bagaimana kalau hari ini kita belajar lagi tentang mengontrol
halusinasi dengan minum obat secara teratur?“.
1.4.2 Waktu
“ Baik, kita akan berdiskusi selama 15 menit ya A “
1.4.3 Tempat
“A mau kita ngobrol dimana ?“
2. Kerja
“Apakah hari ini A sudah minum obat yang di berikan oleh perawat ?”. Apakah
ada bedanya setelah minum obat secara teratur.” Apakah cahaya-cahaya
berkurang atau hilang ?.” Minum obat sangat penting supaya cahaya-cahaya yang
A lihat dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi.” Minum obat juga
merupakan salah satu cara untuk mengontrol halusinasi.”
2.1 Tindakan
2.1.1 Latih minum obat
“Berapa macam obat yang A minum ??. Baik A, ini adalah 4 macam obat yang
A minum. Ini yang warna orange kecil namanya risperidone, A mimun 2 kali
sehari pagi dan sore, yang ini clozaphine warna kuning kecil A minumnya 2
kali sehari pagi dan sore, nah yang ini namanya THP warnanya putih kecil
minumnya 2 kali sehari supaya rileks dan tidak kaku, dan yang ini Lorazepam
warna putih besar minumnya 1 kali sehari.”. “Saat akan minum obat, harus di
pastikan apakah ini benar obatnya dengan prinsip 8 benar, yaitu benar nama
klien, A pastikan dulu, apakah di label obat ini benar tertulis nama A, benar
nama obat, benar manfaat obat, benar dosis obat, benar frekuensi, benar cara
minum obatnya, benar tanggal kadaluarsa dan benar dokumentasi. Saat akan
minum obat, jangan lupa siapkan air minumnya di dalam gelas.”
3. Terminasi
3.1 Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan A setelah kita bercakap-cakap tentang obat tadi?”
Sudah berapa cara yang dapat kita lakukan.”
3.2 Evaluasi Objektif
“Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol halusinasi?.”
3.3 Rencana tindak lanjut klien
“Mari kita masukkan jadwal minum obat dalam jadwal harian ya.” Jangan
lupa waktu minum obat ya, .” A bisa tulis M bila A secara mandiri mengambil
obatnya, tulis B bila A di arahkan atau di bantu meminum obat ya dan beri
tanda T jila A tidak melakukannya.”
3.4 Rencana tindak lanjut perawat
“Bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang mendiskusikan
manfaat yang didapatkan setelah mempraktikkan Latihan mengendalikan
halusinasi. Jam berapa A mau kita ngobrol-ngobrol ? jam 3 sore saja besok
selama 15 menit ya A? Dimana A mau kita ngobrol?
3.5 Salam
Sampai ketemu besok A, assalamualaikum.
STRATEGI PELAKSANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL
DIRUANG PERAWATAN TERATAI
RSUD dr. H. JUSUF SK

DISUSUN OLEH:
ENOK UMAY UMIYATI
23614901013

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TAHUN 2023
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN ISOLASI SOSIAL SP 1

Pertemuan ke 1
1. Orientasi
1.1 Salam
”Assalamualaikum mas, Perkenalkan nama saya Enok Umay Umiyati, biasa
dipanggil Eno, Saya Perawat yang akan merawat mas selama 1 minggu kedepan,
saya dari Universitas Borneo Tarakan. Nama mas siapa? senang dipanggil apa?
Oh baik, kalua begitu saya memanggilnya dengan A ya.
1.2 Evaluasi
“ Bagaimana kabar A hari ini ?”
“ oya dari tadi saya perhatikan A lebih banyak diam saja di pojokan , kenapa
tidak bergabung dengan teman yang lain ?
1.3 Validasi
Apa yang A rasakan saat menyendiri seperti ini?
1.4 Kontrak
1.1.1 Tindakan dan tujuan
Bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol tentang perasaan dan kemampuan yang
A miliki, tujuannya agar A dan saya dapat saling mengenal sekaligus A dapat
mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain. Apakah A bersedia ?
1.1.2 Waktu
“ Baik, kita akan berdiskusi selama 15 menit ya A “
1.1.3 Tempat
“Bagaimana kalau kita ngobrol di sini saja “
2. Kerja
A tinggal dengan siapa di rumah? Siapa yang paling dekat dengan A? Apa yang
membuat a jarang bercakap-cakap? Apa saja yang menghambat A berteman dan
ngobrol-ngobrol dengan orang lain ?
A mengatakan kalau A susah memulai duluan bicara dengan orang lain dan sulit
berteman sehingga lebih banyak diam-diam saja. Ini biasanya di sebut isolasi
sosial. Bagaimana kalau kita Latihan bercakap-cakap dengan orang lain?
2.1 Tindakan
2.1.1 Diskusikan keuntungan apabila klien memiliki banyak teman dan bergaul
akrab dengan mereka.
“ menurut A, apa saja keuntungan bila kita memiliki banyak teman?”
“Oh, A tidak tahu ya, kalau begitu boleh saya kasih tau sedikit A”
Keuntungan kita memiliki banyak teman itu bisa berumur panjang, bisa lebih
bahagia, ada tempat buat bercerita dan kalau lagi kesusahan ada yang
menolong.
2.1.2 Diskusikan kerugian bila klien hanya mengurung diri dan tidak bergaul
dengan orang lain.
Menurut A, apa saja kerugian bila kita tidak bergaul dengan orang lain ?”
Oh, A tidak tau ya? Baik, kalau tidak bergaul dengan orang lain maka tidak
ada tempat untuk bercerita bila ada masalah dan tidak ada orang untuk di
mintai bantuan
3. Terminasi
3.1 Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan A setelah kita ngobrol-ngobrol tadi ?” Apakah A sudah
mengerti apa yang kita diskusikan ?”
3.2 Evaluasi Objektif
Apakah A masih ingat keuntungan bila memiliki banyak teman dan kerugian
bila tidak tidak bergaul dengan orang lain ?
Betul A, masih ingat..
3.3 Rencana tindak lanjut klien
A kan sudah tahu apa keuntungan memiliki banyak teman dan apa kerugian bila
tidak bergaul dengan orang lain, saya harap nanti bisa A menerapkan nya.
3.4 Rencana tindak lanjut perawat
Bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang cara bercakap-cakap
dengan orang lain agar memiliki teman. Jam berapa A mau kita ngobrol-ngobrol
jam 3 sore saja besok selama 15 menit ya A? Dimana A mau kita ngobrol? Oh
disini lagi ya, baiklah kalau begitu.
3.5 Salam
Sampai ketemu besok A, Assalamualakum.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN ISOLASI SOSIAL SP 2

Pertemuan : Ke 2
1. Orientasi
1.1 Salam
“ Selamat siang A, Apakah A masih ingat dengan saya ?
1.2 Evaluasi
“ Bagaimana kabar A hari ini ?”
“ Apakah A masih ingat keuntungan memiliki teman dan kerugian bila tidak
memiliki teman ?
1.3 Validasi
“Apakah sudah ada semangat untuk berbicara dengan orang lain ?”
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan tujuan
“Baiklah A, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan ngobrol lagi tentang
cara bercakap-cakap dengan orang lain
1.4.2 Waktu
“ Baik, kita akan ngobrol-ngobrol selama 15 menit ya A “
1.4.3 Tempat
“A mau ngobrol dimana ? Bagaimana kalau di tempat kemarin? “
2 Kerja
“Apakah di sini ada teman yang akrab dengan A? Atau ada perawat yang akrab
dengan A ? Bagaimana kalau saya jelaskan cara bercakap-cakap dengan orang
lain agar A bisa memulai beinteraksi dengan orang lain.”
2.1 Tindakan
2.1.1 Jelaskan kepada klien cara bercakap-cakap dengan orang lain .
“Begini A, apabila kita sudah kenal dengan orang yang akan diajak bercakap-
cakap maka kita dapat langsung menghampirinya, menyapa dan mengajaknya
bercakap-cakap. “ Jika belum kenal orang yang akan kita ajak bercakap-cakap
maka hal pertama yang di lakukan adalah berkenalan dengan orang tersebut.”
Coba ulangi A, apa yang saya sampai kan tadi. Ya, bagus begitu A.”
3 Terminasi
3.1 Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan A setelah kita ngobrol-ngobrol tadi ?” Apakah A sudah tau
bagaimana cara bercakap- cakap dengan orang yang sudah di kenal maupun yang
belum di kenal?”
3.2 Evaluasi Objektif
“Apakah A masih ingat cara bercakap- cakap dengan orang lain ? coba di ulangi
A?” Betul A,, A masih ingat..”
3.3 Rencana tindak lanjut klien
“A kan sudah tahu cara bercakap-cakap dengan orang yang sudah di kenal dan
orang yang belum di kenal. A bisa berlatih cara bercakap-cakap 2x sehari jam 10
pagi dan jam 3 sore”. “Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal harian?.
“Kalau A bisa melakukan sendiri tanpa bantuan atau diingatkan beri tanda M, kalau
berlatih dengan cara dibantu atau diingatkan beri tanda B dan kalau A tidak
melakukannya beri tanda T.”
3.4 Rencana tindak lanjut perawat
“Bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang Latihan berkenalan
untuk berinteraksi dengan orang lain. Jam berapa A mau kita ngobrol-ngobrol ? jam
3 sore saja besok selama 15 menit ya A? Dimana A mau kita ngobrol? Oh disini
lagi ya, baiklah kalau begitu.”
3.5 Salam
Sampai ketemu besok A, Assalamualaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN ISOLASI SOSIAL SP 3

Pertemuan ke 3
1. Orientasi
1.1 Salam
“ Selamat siang A, Apakah A masih ingat dengan saya ?
1.2 Evaluasi
“ Bagaimana kabar A hari ini ?”
“ Apakah bapak masih ingat keuntungan memiliki teman dan kerugian bila tidak
memiliki teman ?.“ Apakah A masih ingat cara bercakap-cakap dengan orang
lain?”
1.3 Validasi
“Apakah sudah ada teman A ajak bercakap – cakap ?”
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan tujuan
“Baiklah A, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan ngobrol lagi tentang
latihan berkenalan dengan orang lain.”
1.4.2 Waktu
“ Baik, kita akan ngobrol-ngobrol selama 15 menit ya A “
1.4.3 Tempat
“A mau ngobrol dimana ? Bagaimana kalau di tempat kemarin? “
2 Kerja
“Apakah A sudah mulai ada rasa kepercayaan diri untuk memulai berkenalan
dengan orang lain ? Bagaimana kalau kita langsung latihan berkenalan dengan
orang lain agar A bisa memulai beinteraksi dengan orang lain.”
2.1 Tindakan
2.1.1 Latihan berkenalan dengan orang lain .
“Saya contohkan dulu ya A cara berkenalan dengan orang yang sama sekali
belum di kenal, contohnya seperti ini A: Selamat pagi, kenalkan saya Enok,
umur saya 43 tahun, hobi saya menonton. Senang berkenalan.” Nah sekarang
coba A berkenalan sama saya, seperti yang saya contohkan tadi ya, bisa? Ya,
bagus A,seperti itu.” Bisa kita ulang lagi berkenalan nya A? Bagus pak. “
sekarang ayo kita coba berkenalan dengan yang di sana ?
3 Terminasi
3.1 Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan A setelah kita Latihan berkenalan tadi ?”
“Bagaimana, apakah A sudah bisa berkenalan denan orang lain?”
3.2 Evaluasi Objektif
“Apakah A masih ingat cara berkenalan dengan orang lain ?” Coba A
sebutkan apa saja yang di ucapkan saat berkenalan ?". “Betul A,, seperti itu “
3.3 Rencana tindak lanjut klien
“A kan sudah bisa berkenalan dengan orang lain. A bisa berlatih cara
berkenalan 1x sehari jam 11 siang ya”. “Bagaimana kalau kita masukkan
dalam jadwal harian?. “Kalau A bisa melakukan sendiri tanpa bantuan atau
diingatkan beri tanda M, kalau berlatih dengan cara dibantu atau diingatkan
beri tanda B dan kalau A tidak melakukannya beri tanda T.”
3.4 Rencana tindak lanjut perawat
“Bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang Latihan bercakap-
cakap dalam keluarga tujuan nya untuk mengakrabkan diri dengan keluarga.
Jam berapa A mau kita ngobrol-ngobrol ? jam 3 sore saja besok selama 15
menit ya A? Dimana A mau kita ngobrol? Oh disini lagi ya, baiklah kalau
begitu.
3.5 Salam
Sampai ketemu besok A, Assalamualaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN ISOLASI SOSIAL SP 4
Pertemuan ke 4
1. Orientasi
1.1 Salam
“ Selamat siang A, Apakah A masih ingat dengan saya ?
1.2 Evaluasi
“ Bagaimana kabar A hari ini ?”
“ Apakah A masih ingat keuntungan memiliki teman dan kerugian bila tidak
memiliki teman ?.“ Apakah A masih ingat cara bercakap-cakap dengan orang
lain?”. “ Apakah A masih ingat bagaimana cara berkenalan dengan orang lain? “
“Wah, bagus A”
1.3 Validasi
“Apakah sudah ada orang atau perawat yang A ajak berkenalan ?”
“Oh belum ya, kalau begitu nanti A bisa coba lagi ya, saya yakin A bisa
melakukannya.”
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan tujuan
“Baiklah A, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan ngobrol lagi tentang
latihan bercakap-cakap dalam keluarga dan bercakap dengan anggota keluarga
saat melakukan kegiatan harian dan kegiatan rumah tangga.”
1.4.2 Waktu
“ Baik, kita akan ngobrol-ngobrol selama 15 menit ya A “
1.4.3 Tempat
“A mau ngobrol dimana ? oh disini saja ya? “
2. Kerja
“Apakah A sudah mulai melakukan berkenalan dengan orang lain ? Bagaimana
kalau kita langsung latihan bercakap-cakap dalam keluarga agar bapak bisa
memulai beinteraksi dengan anggota keluarga.”
2.1 Tindakan
2.1.1 Latihan bercakap-cakap dalam keluarga .
“Nah A, banyak hal yang dapat kita percakapkan dalam keluarga, misalnya
ucapkan salam (selamat pagi, selamat sore, selamat malam, asalamualaikum)
atau membicarakan kegiatan apa saja yang sudah di lakukan sepanjang hari
baik yang menyenangkan ataupun tidak, kita pun dapat meminta bantuan dari
keluarga lain.
2.1.2 Latihan bercakap-cakap dengan anggota keluarga saat melakukan kegiatan
harian dan kegiatan rumah tangga.
“A dapat bercakap-cakap dengan anggota keluarga saat melakukan kegiatan
sehari-hari atau kegiatan rumah tangga. Apa saja kegiatan yang biasa
dilakukan di rumah A? “Apa saja kegiatan yang biasa A lakukan saat bersama
keluarga ?” Misalnya kegiatan saat A mencabut rumput bersama saudara A,
kegiatan saat menonton bersama, makan bersama, bersih-bersih rumah
bersama” Apa saja bisa jadi bahan untuk bercakap, misalnya perasaan A hari
ini, hal-hal yang A sukai atau tidak maupun kegiatan yang telah A lakukan,
atau rencana yang akan A lakukan.”
3. Terminasi
3.1 Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan A setelah kita berdiskusi dan latihan bercakap-cakap
dalam keluarga tadi ?”
3.2 Evaluasi Objektif
“Apakah A masih ingat kegiatan apa saja yang dapat bapak lakukan sambil
bercakap-cakap bersama keluarga ?”. “Betul A,, seperti itu. “
3.3 Rencana tindak lanjut klien
“A kan sudah tau kalau saat melakukan kegiatan bersama keluarga sebaiknya
sambal bercakap-cakap. A bisa berlatih bercakap-cakap sambal melakukan
kegiatan bersama orang lain atau keluarga 1x sehari di jam 08.00 di pagi
hari,“Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal harian?. “Kalau A bisa
melakukan sendiri tanpa bantuan atau diingatkan beri tanda M, kalau berlatih
dengan cara dibantu atau diingatkan beri tanda B dan kalau A tidak
melakukannya beri tanda T.”
3.4 Rencana tindak lanjut perawat
“Bagaimana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang melakukan latihan
kegiatan sosial tujuan nya untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Jam
berapa bapak mau kita ngobrol-ngobrol ? jam 3 sore saja besok selama 20 menit
ya pak? Dimana bapak mau kita ngobrol? Oh disini lagi ya, baiklah kalau
begitu.”
3.5 Salam
Sampai ketemu besok A, Assalamualaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN ISOLASI SOSIAL SP 5

Pertemuan ke 5
1. Orientasi
1.1 Salam
“ Selamat siang A, Apakah A masih ingat dengan saya ?
1.2 Evaluasi
“ Bagaimana kabar A hari ini ?”
“Apakah A masih ingat keuntungan memiliki teman dan kerugian bila tidak
memiliki teman ?.“Apakah A masih ingat cara bercakap-cakap dengan orang
lain?”. “ Apakah A masih ingat bagaimana cara berkenalan dengan orang lain? “
“ Apakah A masih ingat bagaimana melakukan kegiatan sambal bercakap-
cakap?. “Ya, bagus sekali A”
1.3 Validasi
“Apakah A sudah melakukan bercakap-cakap dengan orang lain saat melakukan
kegiatan ?”
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan tujuan
“Baiklah A, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan ngobrol lagi tentang
latihan bercakap-cakap dalam kegiatan sosial tujuannya untuk berinteraksi
dengan lingkungan sekitar”.
1.4.2 Waktu
“ Baik, kita akan ngobrol-ngobrol selama 15 menit ya A “
1.4.3 Tempat
“A mau ngobrol dimana ? oh disini saja ya? “
2. Kerja
“Apakah A sudah mulai melakukan kegiatan sambil bercakap-cakap dengan
orang lain ? Bagaimana kalau kita langsung latihan bercakap-cakap dalam
kegiatan sosial agar A lebih mudah dalam beinteraksi dengan lingkungan
sekitar.” Bagaimana kalau sebelumnya kita diskusikan dulu kegiatan sosial
yang biasa dilakukan itu apa saja. Baik A, kegiatan social itu contohnya kerja
bakti , belanja ke warung, kegiatan ibadah, misalnya A pergi ke masjid untuk
sholat, pergi ke bank, perkumpulan arisan.” Hari ini kita Latihan kegiatan
belanja ke warung ya, apakah A setuju ?” Baiklah A,
2.1 Tindakan
2.1.1 Latihan bercakap-cakap dalam kegiatan sosial ( Latihan belanja ke warung ?
“ Misalnya begini A, ini ada catatan daftar barang (gula 1 kg) yang akan
dibeli di warung. Nah yang A lakukan saat tiba di warung yaitu memberi
salam dulu kepada penjual di warung,” selamat pagi bu, saya mau beli gula
1 kg.” Berapa harganya ? Ini uang nya ya, Kalau misalnya ada uang
kembalian , maka A tunggu dulu uang kembaliannya, lalu hitung dengan
tepat. Kemudian ucapkan terimakasih. Contohnya seperti itu A. Bagaimana,
apakah A bisa melakukannya ?
3. Terminasi
3.1 Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan A setelah kita berdiskusi dan latihan bercakap-cakap
dalam kegiatan sosial belanja di warung ?” Nanti bisa A coba ya bila sudah di
rumah .”
3.2 Evaluasi Objektif
“Apakah A masih ingat bagaimana caranya belanja di warung ?” coba A ulangi
lagi bagaimana caranya belanja di warung?.”
“Bagus, seperti itu A“
3.3 Rencana tindak lanjut klien
“Baiklah, kita kan sudah sama-sama belajar cara melakukan kegiatan sosial
misalnya belanja di warung tadi, selanjutnya kalau A sudah pulang ke rumah,
A bisa mempraktikkannya kembali.”
3.4 Rencana tindak lanjut perawat
“Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi dan ngobrol-ngobrol tentang
kegiatan yang sudah kita diskusikan dan latih selama ini. Jam berapa A mau
kita ngobrol-ngobrol ? jam 3 sore saja besok selama 15 menit ya A? Dimana A
mau kita ngobrol? “
3.5 Salam
“Sampai ketemu besok A, assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai