Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH : PROMOSI KESEHATAN

DOSEN : HJ. ZAENAB, SKM.,M.KES

MAKALAH

“ALTERNATIF YANG SALAH”.

(BAHAYA PEMBAKARAN SAMPAH)

DISUSUN OLEH :
NURKHATIMAH LATIFAH
PO.71.4.221.20.1.070

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI SARJANA TERAPAN
SANITASI LINGKUNGAN
TINGKAT IIIB
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang di

berikan oleh dosen saya yaitu Ibu Hj.Zaenab, SKM., M.Kes. dengan judul

“Alternatif Yang Salah”. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Promosi

Kesehatan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan

walaupun saya telah berusaha menyajikan dengan baik. Oleh karena itu saya

harap atas kritikan dan saran dari Ibu Hj. Zaenab, SKM., M.Kes. dan teman-teman

serta semua pihak yang bersifat membangun agar saya dapat menyelesaikan demi

kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah yang saya buat bisa menjadi penuntut bagi kita semua

dan tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampuh mata

kuliah saya yaitu Ibu Hj. Zaenab, SKM., M.Kes. yang telah memberi pengarahan

dalam pembuatan makalah ini.

Makassar, 03 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 5
C. TUJUAN ...................................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 6
A. PEMBAKARAN SAMPAH ........................................................................ 6
B. EMISI DAN PENCEMARAN UDARA ..................................................... 7
C. DAMPAK PEMBAKARAN SAMPAH ...................................................... 9
D. ZAT-ZAT BERBAHAYA AKIBAT ASAP PEMBAKARAN SAMPAH 10
E. KHALAYAK SASARAN DALAM PROGRAM ..................................... 11
F. HUKUM TERKAIT LARANGAN PEMBAKARAN SAMPAH ............ 11
G. SOLUSI PERMASALAHAN SAMPAH .................................................. 11
BAB III ................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................. 12
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 12
B. SARAN ...................................................................................................... 12
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sampah merupakan problematika atau masalah nasional yang di


hadapi hampir seluruh negara di dunia. Tidak hanya negara-negara
berkembang, tetapi juga di negara-negara maju termasuk di Indonesia.
Menurut Studi Jenna Jambeck dari Universitas Georgia, Amerika Serikat,
bahwa Indonesia menjadi negara kedua penyumbang sampah plastik
terbanyak di dunia, setelah China(Tiongkok). Dari data waste for change,
Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan(2018) menyatakan bahwa
Jumlah sampah yang di hasilkan oleh Indonesia sebanyak 175.000 ton
perharinya. (Nurhayati et al., 2019).
Dan dari data World Economic Forum bahwa pada tahun 2022
Indonesia menghasilkan sampah hingga mencapai 6,8 Ton/Tahun. Karena
Seiring dengan tingginya pertumbuhan penduduk, maka akan semakin
banyak sampah yang dihasilkan. Volume timbunan sampah baik jenis organik
maupun anorganik akan terus meningkat tiap harinya. Berdasarkan
sumbernya sampah dibagi menjadi, sampah industri, pertanian, rumah sakit
dan domestik. Sampah domestik atau sampah yang berasal dari rumah tangga
merupakan sampah yang paling banyak dihasilkan di kehidupan sehari-hari.
Walaupun dianggap sepele, ternyata sampah domestik merupakan sampah
yang paling tidak terkendali dalam pembuangannya.
Aktivitas rumah tangga menjadi penyumbang terbesar sampah di
Indonesia pada tahun 2020, yaitu sekitar 37,3%. Sampah-sampah tersebut
seharusnya dipilah antara sampah organik dan non-organik kemudian diolah
atau didaur ulang. Namun, fakta di lapangan masih banyak masyarakat yang
membakar sampah di lingkungan perumahan. Sebagian besar masyarakat
menganggap bahwa membakar sampah merupakan bagian dari pengolahan
sampah (Elamin et al., 2018).
Dari data world Economic Forum mengatakan bahwa dalam
mengatasi permasalahan sampah yang semakin hari semakin bertambah.
Masyarakat memiliki jalan alternative lain untuk meminimalisir sampah-
sampah mereka masing-masing. Sebagian besar masyarakat mengelolah
sampahnya dengan cara 78% dengan cara membakar sampah, 12%
membuang sampah ke aliran air contohnya ke sungai,ke rawa-rawa, ke pentai
dan sebagainya, dan 10% dengan cara dikubur. Menurut masyarakat
menngelolah sampah dengan cara membakar sampah adalah hal yang praktis
agar dapat dengan mudah meminimalisir sampah-sampah mereka.
Salah satu penyebab pembakaran sampah rumah tangga secara liar
oleh masyarakat dikarenakan rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap
dampak yang ditimbulkan dari pembakaran tersebut (Elamin et al., 2018).
Pembakaran sampah secara liar dapat menimbulkan masalah lingkungan yaitu
pencemaran udara. Karena emisi dari pembaran sampah mengandung zat-zat
kimia yang berbahaya. Zat-zat Kimia seperti Dioxin dan Carbonmonoksida
yang terbentuk akibat pembakaran sampah rumah tangga secara liar dapat
berdampak pada kesehatan manusia dan kualitas udara (Rachmat, Wicaksono,
Maulana, Efandi, & Jabbar, 2013).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pembakaran sampah?
2. Apa yang dimaksud dengan emisi dan pemcemaran udara?
3. Apa saja bahaya atau dampak pembakaran sampah?
4. Apa saja zat-zat berbaya yang dihasilkan dari pembakaran sampah?
5. Siapakah khalayak sasaran dan target?
6. Apa hukum terkait larangan pembakaran sampah?
7. Apa saja solusi untuk mengatasi permasalahan sampah?

C. TUJUAN
1) TUJUAN UMUM
Adapun tujuan umum dalam program ini untuk mengubah perilaku
buruk masyarakat serta agar masyarakat tahu tentang bahaya akibat
pembakaran sampah.

2) TUJUAN KHUSUS
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembakaran sampah
2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan emisi dan pencemaran
udara
3. Untuk mengetahui apa saja bahaya atau dampak dari pembakaran sampah
4. Untuk mengetahui zat-zat apa saja yang dihasilkan oleh pembakaran
sampah
5. Untuk mengetahui siapa saja khalayak sasaran dan target dalam program
ini
6. Untuk mengetahui hukum yang terkait larangan pembakaran sampah
7. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi permasalahan sampah
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PEMBAKARAN SAMPAH
Membakar sampah adalah salah satu kebiasaan buruk masyarakat
Indonesia yang sulit untuk dihilangkan. Cara ini dianggap jalan pintas untuk
menyingkirkan tumpukan sampah bau yang bisa menjadi sarang penyakit.
Padahal, membakar sampah justru akan memunculkan berbagai masalah baru
untuk kesehatan orang-orang sekitar. Dilansir dari Scientific American,
sekitar 40 persen limbah atau setara dengan 1,1 miliar ton sampah di dunia
dibakar di tempat terbuka. Ketika Anda membakar sampah, berbagai bahan
kimia yang terkandung di dalamnya akan memuai ke udara dan memicu
polusi (Adelia Marista Safitri,2020).
Pembakaran merupakan proses penanganan sampah yang mudah
dilakukan. Hal ini yang menjadi salah satu alasan banyak yang memilih
menggunakan proses pembakaran untuk mengatasi masalah limbah padat
terutama limbah infeksius yang sangat berbahaya. Pembakaran adalah proses
bereaksinya bahan bakar (biomassa, minyak, dll) dengan oksigen atau dengan
istilah lain disebut oksidasi (Adia Nuraga G.P, 2011). Untuk melakukan
proses pembakaran dibutuhkan tungku ruang pembakaran yang dapat
mengurangi volume padatan sehingga tidak menimbulkan timbunan padatan
(limbah).
Namun demikian, menurut Maduratna (2004) dibeberapa tempat yang
telah melaksanakan pengolahan limbah padat dengan sistem pembakaran
dilaporkan oleh berbagai pihak telah banyak pula menghadapi masalah,
terutama masalah teknologi, ekonomi, dan kesehatan masyarakat. Selain itu,
proses pembakaran sampah pada ruang terbuka (pekarangan rumah atau
kebun) dapat menyebabkan pembakaran tidak terkontrol dan gangguan
lingkungan sekitar (Adia Nuraga G.P, 2011). Maka, untuk mengatasi masalah
tersebut dibutuhkan teknologi pengolahan limbah padat terutama limbah
infeksius menggunakan sistem pembakaran yang ramah lingkungan dan
mempunyai keefektifan yang cukup tinggi.
Salah satu penanggulangan limbah infeksius yaitu melakukan
pembakaran di incinerator. Insinerasi merupakan proses pengolahan limbah
infeksius dengan cara pembakaran pada temperatur lebih dari 8000C untuk
mereduksi sampah mudah terbakar yang sudah tidak dapat di daur ulang lagi,
membunuh bakteri, virus dan kimia toksik. Proses insinerasi berlangsung
melalui tiga tahap, yaitu : pertama, mengubah air dalam sampah menjadi uap
air, hasilnya limbah menjadi kering yang akan siap terbakar. Kedua, proses
pirolisis, yaitu pembakaran tidak sempurna, dimana temperatur belum terlalu
tinggi. Ketiga proses pembakaran sempurna. Teknologi incinerator
diharapkan mampu mengatasi dan menanggulangi limbah padat terutama
limbah infeksius yang mengandung bakteri atau virus berbahaya yang harus
dimusnahakan dengan cara pembakaran. Salah satu kelebihan yang
dikembangkan terus dalam teknologi terbaru dari insenerator adalah sampah
dapat dimusnahkan dengan cepat, terkendali dan insitu, serta tidak
memerlukan lahan yang luas (A.Sutowo Latief, 2010).

B. EMISI DAN PENCEMARAN UDARA


a. Emisi
Emisi adalah zat, energi atau komponen lain yang dihasilkan dari
suatu kegiatan yang masuk atau dimasukkannya ke dalam udara yang
mempunyai atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. Namun
secara umum, emisi dapat di analogikan sebagai pancaran, misalnya:
pancaran sinar, elektron atau ion. Berdasarkan peristiwanya, dapat terjadi
akibat terganggunya suatu sistem yang melampaui suatu batas energi
sehingga terjadi suatu emisi.
Emisi gas buang merupakan sisa hasil pembakaran mesin kendaraan
baik itu kendaraan berroda, perahu/kapal dan pesawat terbang yang
menggunakan bahan bakar. Biasanya emisi gas buang ini terjadi karena
pembakaran yang tidak sempurna dari sistem pembuangan dan pembakaran
mesin serta lepasnya partikel-partikel karena kurang tercukupinya oksigen
dalam proses pembakaran tersebut. Emisi Gas Buang merupakan salah satu
penyebab terjadinya efek rumah kaca dan pemanasan global yang terjadi
akhir-akhir ini.
Adapun komposisi emisi gas buang yaitu :
a) Senyawa Hidrokarbon (HC)
b) Senyawa Karbon Monoksida (CO)
c) Senyawa Karbon Dioksida (CO2)
d) Senyawa Benzene (C6H6)
e) Senyawa Formaldehida (CH20)
f) Senyawa Dioksin (tccd)
g) Senyawa Merkuri(Hg)
h) Senyawa Arsenik (As)
i) Senyawa Timbal (Pb)

b. Pencemaran Udara
Pencemaran udara merupakan masuknya atau dimasukkannya
zat,energy atau komponen lain kedalam udara sehingga dapat membahayakan
kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak property.
Pencemaran udara bisa terjadi akibat dari ulah manusia sendiri hal ini
meliputi transportasi, adanya berbagai pabrik dan industri yang membuang
gas buang atau asapnya secara sembarangan dan tidak melalui mekanisme
yang seharusnya, karena pembangit listrik, dari pembakaran sampah yang
tidak sesuai syarat, dan dari alat pembakaran baik dalam skala besar atau
kecil seperti kompor, tungku, frunance dan lainnya dan gas buang yang
dimiliki oleh pabrik terutama yang menganudung CFC di dalamnya.
Sumber alami pencemaran udara yang terjadi ini dikarenakan oleh
sumber alami dari fenomena alam seperti adanya letusan gunung berapi,
rawa-rawa, terjadinya kebakaran hutan pada musim kemarau dan juga
denitrifikasi serta dalam kondisi tertentu pada tumbuhan mampu
menghasilkan volatile organic yang bisa menjadi polutan di dalam udara.
Sumber lain pencemaran udara juga bisa terjadi karena berbagai
sumber lainnya diantaranya adalah karena kebocoran tangki gas yang
disebabkan karena kelalaian manusia, adanya transportasi yang meningkat
jumlanya, karena uap pelarut organic dan juga dari gas metana yang berasal
dari tempat pembuangan sampah akhir.
a. Dampak Pencemaran Udara
1. Dampak pada kesehatan

Adanya berbagai kandungan zat di dalam udara yang tercemar dapat


masuk ke dalam tubuh melalui oksigen yang dihirup oleh saluran pernafasan.
Besar atau kecilnya zat yang masuk ke dalam tubuh akan tergantung pada
ukuran polutan itu sendiri. Jadi untuk partikel polutan yang ukurannya cukup
besar kemungkinan hanya sampai pada bagian pernafasan atas sedangkan
untuk partikel polutan yang ukurannya cukup kecil bisa masuk sampai ke
dalam sistem pernafasan paling bawah. Karena masuk ke dalam sistem
pernafasan maka nantinya juga akan masuk ke dalam peredaran darah dan
terdistribusi ke seluruh bagian tubuh.

Jenis penyakit yang paling umum dialami akibat dari adanya


pencemaran udara ini adalah penyakit ISPA (Infeksi saluran pernafasan akut)
dan juga berbagai jenis penyakit yang mencangkup pernafasan misalnya saja
bronchitis, paru-paru basah, asma dan juga penyakit lainnya yang cukup
serius. Di Indonesia sendiri, daerah yang paling terkenal dengan adanya
pencemaran udara adalah di ibukota Jakarta karena merupakan sentra industri
dan juga padatnya penduduk.

2. Dampak pada tanaman

Bukan hanya manusia saja yang akan mengalami dampak dari


adanya pencemaran udara ini namun juga bagi tanaman. Tanaman yang
tumbuh pada daerah yang sangat rawan akan pencemaran udara dapat
mengalami mutasi gen dan menyebabkan tumbuh tidak efektif serta memiliki
banyak penyakit dan ganguan di dalamnya. berbagai gangguan di dalam
tanaman misalnya terdapat bintik hitam, nekrosis, klorosis. Adanya partikel
polutan ini mampu membuat proses fotosintesis pada tanaman.

3. Hujan asam
Dampak lainnya yang disebabkan oleh pencemaran udara
adalah proses terjadinya hujan asam atau acid rain. Ph air hujan yang
biasanya stabil dapat mengalami penurunan karena hasil reaksi dari air hujan
dan juga beberapa zat yang termasuk dalam penyebab pencemaran udara.
Adapun dampak dari adanya hujan asam ini adalah sebagai berikut:

 Mempengaruhi kualitas air hujan dan mengkontaminasi air yang ada di


permukaan bumi
 Dapat merusak tanaman karena air yang sangat asam
 Hujan asam ini juga mampu melarutkan logam berat yang ada di dalam
tanah sehingga logam tersebut akan larut pada air tanah dan ini akan
sangat berbahaya.
 Mampu merusak bangunan terutama yang terbuat dari tembaga, besi,
alumunium karena memiliki sifat yang korosif.

4. Efek rumah kaca

Dampak dari adanya pencemaran udara juga bisa menyebakan efek


rumah kaca. Adanya proses terjadinya efek rumah kaca ini karena banyaknya
jumlah CO2, CFC, ozon, metana, dan N2O yang terdapat di lapisan atmosfer
troposfer dimana lapisan ini adalah yang menyerap sinar ultarvolet dan
memantulkan cahaya matahari kembali dari bumi dan jika lapisan ini rusak
maka panas matahari akan terperangkap di dalam bumi sehingga
menjadi penyebab pemanasan global. Adapun dampak dari adanya efek
rumah kaca adalah sebagai berikut:

 Terjadinya peningkatan suhu rata-rata di dalam bumi


 Terjadinya pencairan es di daerah kutub baik selatan maupun utara
 Adanya perubahan iklim global
 Siklus kehidupan flora dan fauna juga mengalami perubahan

5. Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon merupakan lapisan yang berada di atmosfer lapisan


stratosfer. Lapisan ozon ini merupakan pelindung alami di bumi karena
mampu menyaring sinar ultraviolet yang berbahaya bagi tubuh. apabila
terjadi kerusakan pada lapisan ozon ini maka bisa menyebabkan bumi
menjadi lebih panas dan menyebabkan kehidupan di bumi menjadi terancam.

C. DAMPAK PEMBAKARAN SAMPAH

Segala sesuatu yang kita lakukan pasti akan menimbulkan dampak.


Baik itu dampak baik, maupun dampak buruk. Dan ada dampak yang timbul
langsung ada juga yang tidak langsung. Begitu juga dalam proses
pembakaran sampah yang tidak memenuhi syarat. Ada dampak langsung dan
ada pula dampak yang tidak langsung. Dampak pembakaran sampah ini
bukan hanya berdampak kepada kesehatan manusia itu sendiri, akan tetapi
bisa juga berdampak kepada lingkungan.
a. Dampak Langsung
Seperti yang kita ketahui bahwa asap dari pembakaran sampah yang
tidak memenuhi syarat merupakan hal yang sangat berbahaya karena banyak
dampak yang bisa di timbulkan. Adapun dampak secara langsung yaitu :
a) Dapat menyebabkan batuk
b) Dapat menyebabkan sesak napas
c) Dapat menyebabkan mual
d) Dapat menyebabkan sakit kepala
e) Dapat menyebabkan terjadinya iritasi mata
b. Dampak Tidak Langsung
Dampak sari asap pembakaran sampah juga bias timbul secara tidak
langsung atau secara jangka panjang. Adapun dampak tidak langsung yang
dapat ditimbulkan oleh bahaya asap pembakaran yaitu :
a) Dapat menyebabkan penyakit Kanker paru-paru hingga kematian
b) Dapat menyebabkan penyakit ISPA(Inpeksi Saluran Pernapasan
Akut)
c) Dalam skala yang lebih besar apabila manusia dibumi sebagian besar
mengolah sampah dengan cara membakar, maka akan terjadi
penambahan emisi gas rumah kaca. Sehingga akan terjadi
pemanasan global yang membuat kehidupan di bumi semakin
terancam. Sehingga es yang ada dikutub utara akan mencair dan
beruang kutub mulai kehilangan habitatnya.

D. ZAT-ZAT BERBAHAYA AKIBAT ASAP PEMBAKARAN SAMPAH

Asap pembakaran sampah sangat berbahaya dikarenakan asap dari


pembakaran sampah menghasilkan zat-zat yang toxic sehingga dapat
membahayakan kehidupan manusia, hewan dan lingkungan. Zat-zat
berbahaya tersebut meliputi :

a) Karbon Monoksida(CO)
b) Karbondioksida (CO2)
c) Hidrokarbon Benziponera
d) Benzene(C6H6)
e) Formaldehida(CH20)
f) Dioksin(TCCD)
g) Merkuri(Hg)
h) Arsen(As)
i) Timbal(Pb)

Apabila residu-residu dari zat-zat berbahaya yang berasal dari asap


pembakaran sampah ini menempel di tumbuhan atau di sayur-sayuran
disekitar rumah dan kemudian kita mengonsumsinya maka dari itu bisa
membahayakan kesehatan kita.
E. KHALAYAK SASARAN DALAM PROGRAM

Adapun khalayak sasaran dari program ini adalah Ibu dan Bapak
Rumah Tangga. Karena kebanyakan (Masyarakat) khususnya ibu-ibu dan
bapak-bapak yang selalu membakar sampah kurang pengetahuannya terhadap
bahaya akan membakar sampah sehingga sasaran dalam program ini
mengarah ke mereka agar mereka segera sadar akan perilaku buruk yang
selama ini mereka lakukan. Kesadaran merupakan hal yang penting bagi
masyarakat, ketika mereka sadar tanpa adanya diperintah, perilaku yang
merusak lingkungan tersebut tidak akan dilakukan. Tetapi ketika kesadaran
mereka lemah, sangat sulit untuk melakukan perubahan.

F. HUKUM TERKAIT LARANGAN PEMBAKARAN SAMPAH

Hukum terkait larangan pembakaran sampah juga ada. Larangan ini di


atur dalam “UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18
TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH”.

a. Pasal 29 Setiap orang dilarang:


huruf g. membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
pengelolaan sampah.

G. SOLUSI PERMASALAHAN SAMPAH


Ada banyak solusi yang bisa kita lakukan agar dapat mengurangi
sampah disekitar kita. Adapun cara mengatasi permasalahn sampah yaitu
dengan cara :
a. Pisah/pilah sampah sesuai dengan jenisnya.
Contoh :
a) Sampah organik dimasukkan kedalam tempat sampah yang berwarna
hijau(sisa makanan,ranting,daun,dll)
b) Sampah Anorganik dimasukkan kedalam tempat sampah yang
berwarna kuning(kaleng bekas,botol bekas,plastic,dll)
c) Sampah B3 dimasukkan kedalam tempat sampah yang berwarna
merah(betray,lampu,obat-obatan kadaluarsa,oli bekas, dll)
b. Lakukan 3 R
a) Reduce/ Mengurangi penggunaan produk yang berpotensi menjadi
sampah(Kurangi penggunaan kantong kresek)
b) Reuse/Menggunakan kembali produk yang telah dipakai (Baju,
toples, kertas,dll)
c) Recycle/Mendaur ulang sampah menjadi produk baru(Kain rusak di
potong kecil lalu dijahit menjadi pengalas panci, plastik bekas diolah
menjadi kerajinan, botol bekas dimanfaatkan sebagai pot bunga).
c. Kelola Sampah Menjadi Kompos
d. Besihkan tempat sampah secara rutin dan manfaatkan petugas sampah
atau petugas pembersih.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Membakar sampah adalah salah satu kebiasaan buruk masyarakat
Indonesia yang sulit untuk dihilangkan. Cara ini dianggap jalan pintas untuk
menyingkirkan tumpukan sampah bau yang bisa menjadi sarang penyakit.
Padahal, membakar sampah justru akan memunculkan berbagai masalah baru
untuk kesehatan orang-orang sekitar. Karena emisi yang dihasilkan bisa
mengakibatkan pencemaran udara. Emisi merupakan gas buang hasil dari
proses pembakaran dan pencemaran udara merupakan masuknya atau
dimasukkannya zat,energy atau komponen lain kedalam udara sehingga dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak property.

Dampak pembakaran sampah ada yang secara langsung da nada


yang lansdung. Asap pembakaran sampah menghasilkan zat-zat yang toxic
sehingga dapat membahayakan kehidupan manusia, hewan dan lingkungan.
Contohnya,CO,CO2,Benzene,Formaldehida,Dioxin,merkuri,timbal,Arsen dll.
Khalayak sasaran dari program ini adalah Ibu dan Bapak Rumah Tangga.
Karena kebanyakan Ibu dan bapak (Masyarakat) kurang pengetahuannya
terhadap bahaya akan membakar sampah sehingga sasaran dalam program ini
mengarah ke mereka.

Hukum terkait larangan pembakaran sampah di atur dalam


“UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN
2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH”. Pasal 29 Setiap orang
dilarang: huruf g. membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan
teknis pengelolaan sampah. Adapun solusi permasalahan yaitu pilah sampah
sesuai jenis, lakukan 3R, olah sampah organic menjadi kompos, serta rutin
membersihkan tempat sampah

B. SARAN
Sebelum melakukan atau mengerjakan sesuatu sebaiknya mengetahui
terlebih dahulu apa dampak yang akan terjadi kedepannya. dan solusi terkait
penanganan sampah banyak bukan hanya dengan membakar sampah. Maka
dari itu untuk mengurangi pencemaran udara sebaiknya ibu-ibu dan bapak-
bapak melakukan solusi yang baik dalam menangani permasalahan sampah
tersebut contohnya dengan cara 3R.
KATA PENGANTAR

Adrian Kristi Admaja, 2022. "BAB I PENDAHULUAN". Online


(http://repository.unika.ac.id/28288/2/15.L1.0069- Adrian Kristi
Admaja_BAB 1_a.pdf)Diakses pada Jumat 3 maret 2023
Citarum Harum Juara, 2019. "HAL-HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
SOAL BAKAR SAMPAH". Online
(https://citarumharum.jabarprov.go.id/hal-hal-yangperlu-
dipertimbangkansoalbakarsampah/#:~:text=Pasalnya%2C%20asa
p%20hasil%20pembakaran%0sampah,dioksin%2C%20furan%2C
%20dan%20VOC.) Diakses pada Kamis, 02 Maret 2023
Della Oktavia, 2017. "ANALISIS BEBAN EMISI CO DAN CH4 DARI
KEGIATAN PEMBAKARAN SAMPAH RUMAH TANGGA
SECARA TERBUKA". Online
(https://media.neliti.com/media/publications/191519-ID-analisis-
beban-emisi-co-dan-ch4-dari-keg.pdf) Diakses pada kamis 3
maret 2023.
Niknik Bestar, 2012. "STUDI DAN KUANTIFIKASI EMISI PENCEMAR
UDARA AKIBAT PEMBAKARAN SAMPAH RUMAH
TANGGA SECARA TERBUKA DI KOTA DEPOK". Online
(https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20305741-S42156- Ninik
Bestar.pdf) Diakses pada Jumat, 3 Maret 2023
Pelayanan Jakarta, 2015. "UNDANG UNDANG NO.18.TH 2008". Online
(https://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/undang-
undang-nomor-18-tahun-2008-tentang-pengelolaan-sampah.pdf)
Diakses pada jumat 4 maret 2023
Rachmawati.MA,2020. "KASUS CEMARAN DIOKSIN PADA TELUR AYAM
AKIBAT PEMBAKARAN SAMPAH PLASTIK". Online
(http://repository.pertanian.go.id/bitstream/handle/123456789/153
81/Prosiding%20Penyakit%20Hewan%202020-441-
447.pdf?sequence=1) Diakses pada sabtu 4 maret 2023

Anda mungkin juga menyukai