Anda di halaman 1dari 5

TITRASI (Kantin Literasi): Penunjang Interaksi Sosial Generasi Muda Sekitar

Sungai
Rhaiza Ghazi Al-Ghazali
SMA Negeri 1 Pamekasan
e-mail : rhaizaghazialghazali@gmail.com

LATAR BELAKANG

Titrasi adalah nama dari sebuah metode kimiawi yang proses pengerjaannya dilakukan dengan hati-
hati dan berkala hingga mencapai titik ekivalen; yaitu saat salah satu aspek dari kedua zat telah
seimbang. Sesuai namanya, Titrasi adalah tempat yang dapat secara perlahan namun berkala membuat
para pengunjungnya (terutama para generasi muda yang cenderung menyendiri) berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya hingga timbul rasa nyaman saat berada disana.
Titrasi terletak di belakang perpustakaan umum dan berada di sebelah sungai, dengan luas lahan 10 x
15 m2. Berlokasi di kota Surabaya, Titrasi adalah bangunan milik perpustakaan umum yang berfungsi
sebagai kantin outdoor untuk staff dan sebagai café untuk khalayak umum. Adapun layanan unik
seperti diskon khusus untuk semua menu bagi pengunjung yang meminjam buku di perpustakaan
umum, serta kupon minuman gratis dalam bentuk fragmen bagi pengunjung yang meminjam buku di
perpustakaan umum dan datang 7 hari berturut-turut. Terdapat aturan bagi pengunjung untuk tidak
terlalu ramai, karena akan mengganggu suasana Titrasi yang identik dengan ketenangan. Titrasi
adalah bangunan 2 lantai; lantai 1 ditempati oleh kantin, toiler pria, dan toilet wanita, sedangkan lantai
2 adalah tempat bagi pengunjung. Di lantai 2 terdapat beberapa meja café dengan tempat duduknya, 2
gazebo bertingkat 2, dan river hill yang ikonik.
Menurut data Dinas Pariwisata Kota Surabaya pada tahun 2023, jumlah pengunjung kafe di seluruh
Kota Surabaya mencapai 15 juta orang. Angka ini menjadikan kafe sebagai tempat dengan
pengunjung terbanyak nomor 1 di kota surabaya, mengalahkan taman dengan 12 juta pengunjung, dan
pusat perbelanjaan dengan 10 juta pengunjung. Data ini menunjukkan bahwa café adalah salah satu
tempat yang paling berpotensi untuk meningkatkan interaksi sosial antar masyarakat yang semakin
lama semakin berkurang.

3 Tempat dengan jumlah pengunjung terbanyak di kota Surabaya


Pada tahun 2020, 2021, 2022, dan 2023 (dalam Juta)
16
14
12
10
8
6
4
2
0
2020 2021 2022 2023

Café Taman Pusat Perbelanjaan


Layanan-layanan unik dan beberapa aturan yang telah disebutkan sebelumnya, dibuat agar
pengunjung perpustakaan dapat keluar dari ruang baca perpustakaan yang tertutup dan merasakan
sensasi baru “membaca bersama alam” di Titrasi. Bagi pengunjung perpustakaan yang normal,
kehadiran tittrasi mungkin hanya memberikan sensasi baru, namun bagi pengunjung perpustakaan
yang cenderung menyendiri dan mengisolasi diri dari lingkungan sosial, Titrasi dapat secara tidak
langsung menyadarkan mereka bahwa berinteraksi dengan lingkungan sekitar tidak seburuk itu,
terutama sungai yang semakin hari semakin kehilangan identitasnya. Sehingga pada akhirnya,
pengunjung Titrasi tidak hanya para generasi muda yang aktif dan up-to-date, tapi juga pengunjung
perpustakaan yang sebelumnya cenderung menyendiri di dalam ruangan. Situasi ini menjadikan
Titrasi sebagai tempat yang dapat meningkatkan interaksi sosial antarmasyarakat yang semakin lama
semakin berkurang.

ISU

Generasi Z yang mendominasi era ini, dapat dibagi menjadi 2 jenis; yaitu jenis yang terikat dengan
internet namun masih tertarik berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, dan yang terikat dengan
internet namun tidak tertarik berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sifat pemuda jenis kedua
adalah sifat yang merugikan, karena suka tidak suka, lambat laun manusia akan tetap berhubungan
dengan lingkungan sekitarnya seiring mereka dewasa, baik lingkungan alam maupun lingkungan
sosial. Jangan sampai perkembangan teknologi membatasi ranah eksplorasi kita yang kemudian dapat
mengganggu proses pertumbuhan. Untuk merealisasikannya dari segi arsitektural, diperlukan suatu
metode pendekatan yang mempertimbangkan keinginan/kecenderungan generasi muda yang tertutup.
Anak muda yang cenderung menutup diri dengan dunia luar biasanya memiliki sedikit teman offline,
sehingga cenderung kekurangan hiburan. Alhasil, untuk memenuhi kebutuhan hiburannya, mereka
cenderung mencari, membaca, atau mencoba berbagai hal baru yang mereka anggap menarik. Bila
tidak cukup di internet, tempat minim keramaian seperti perpustakaan juga menjadi pilihan. Kendati
demikian, perpustakaan bukanlah tempat terbuka dan rata-rata pengunjungnya dapat menyendiri di
beberapa bagian ruangan. Sehingga, meski kebutuhan hiburan mereka terpenuhi, kebutuhan interaksi
baik dengan manusia maupun dengan alam masih belum terpenuhi dengan optimal. Menanggapi isu
tersebut, dibutuhkan sebuah bangunan yang dapat menampung kebutuhan pemuda yang cenderung
menutup diri, dan secara tidak langsung membuatnya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, baik
lingkungan alam maupun sosial.

Berikut adalah data yang menunjukkan frekuensi pengunjung perpustakaan berdasarkan usia mereka.

Di sisi lain, peran sungai yang sejatinya memiliki andil besar dalam keseharian manusia disekitarnya,
terutama di wilayah ramai penduduk, kini mulai terlupakan. Kemudahan yang diberikan oleh
teknologi irigasi yang canggih memang berhasil meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat
Indonesia, namun itu tidak menjadi alasan bagi kita untuk melupakan jasa sungai yang telah
membantu kehidupan sehari-hari kita sejak dahulu kala. Masyarakat, terutama para generasi muda
bangsa, harus sadar bahwa kemudahan teknologi irigasi hanya menggantikan beberapa dari sekian
banyaknya manfaat sungai. Untuk merealisasikannya dari segi arsitektural, diperlukan suatu metode
pendekatan yang secara tidak langsung membuat para generasi muda berinteraksi lebih banyak
dengan sungai ataupun area di sekitar sungai.
SOLUSI

Sebagai tempat dengan banyak fasilitas yang menarik perhatian dan ikonik, bukan hal sulit bagi
Titrasi untuk menarik pengunjung yang terdiri dari para generasi muda yang up-to-date. Namun,
untuk menarik minat pengunjung yang memiliki sifat cenderung tertutup, diterapkanlah suatu metode
pendekatan. Yaitu :
- Titrasi dibangun dekat bangunan utama dan tempat parkir perpustakaan umum, sehingga para
pengunjung perpus yang merasa jenuh membaca di dalam ruangan ataupun sekedar ingin
merasakan sensasi baru dapat pergi ke Titrasi.
- Pengunjung perpustakaan yang datang ke Titrasi dapat merasakan ambience lingkungan di
sekitar sungai, dan menyaksikan indahnya pemandangan sungai besar dengan potret bangunan-
bangunan tinggi Surabaya di kejauhan.
- Suasana Titrasi juga diatur sedemikian rupa agar nyaman bagi para pembaca buku, seperti;
aturan denda bagi pengunjung yang terlalu ramai, banyaknya vegetasi disekitar area Titrasi,
lokasinya yang cukup jauh dari tempat ramai dan berbau tidak sedap, serta beberapa cemilan
mulai dari yang ringan hingga sedang.
- Tersedia diskon khusus untuk peminjam buku di perpustakaan, sehingga pengunjung
perpustakaan yang juga mengunjungi Titrasi diuntungkan.
- Setiap spot di Titrasi mendapatkan view langsung ke arah sungai, sehingga tidak perlu khawatir
mendapatkan tempat yang kurang bagus.
- Bagian belakang Titrasi menghadap ke arah barat, sehingga menyaksikan senja sambil bersantai
di Titrasi adalah pilihan yang sangat menarik.
Apakah dengan tertariknya pengunjung yang cenderung menutup diri dapat meningkatkan interaksi
sosial antarmasyarakat yang semakin berkurang? Tentu saja, menujukkan keindahan alam sekitar ke
generasi muda yang cenderung menutup diri dapat membuka wawasan mereka bahwa lingkungan
sekitar tidak seburuk itu, dan dapat terbesit dalam pikiran mereka gambaran bahwa berbincang santai
dengan orang lain mungkin tidak semenakutkan seperti yang mereka kira, kemudian mereka
mencobanya dan belajar hal-hal baru. Peristiwa tersebut dapat merubah sifat pemuda yang tertutup
menjadi lebih dewasa, yang semula memiliki sifat dari pemuda Gen Z jenis kedua menjadi sifat jenis
pertama, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas komunikasi masyarakat sehingga dapat
meningkatkan interaksi sosial di sekitarnya. Dan karena Titrasi (yang menjadi pusatnya) berada di
pinggir sungai, maka secara tidak langsung Titrasi membantu meningkatkan kualitas komunikasi dan
interaksi masyarakat di sekitar sungai.
Setelah membaca bahwa temanya adalah sungai, pikiran saya langsung tertuju pada scene ikonik di
berbagai judul anime, yang menampilkan karakternya duduk menikmati sunset di pinggir sungai;

Gambar 1. https://peakpx.com/en/hd-wallpaper-desktop-nwgrn
Dari ide tersebut, saya menyimpulkan beberapa kelebihan dan kelemahannya, yaitu;
Kelebihan : Berada di pinggir sungai sesuai tema dan tapak, unik dan menarik bagi generasi muda
(terutama wibu), pengunjung dapat melihat indahnya sungai, mengajak pengunjung
untuk berinteraksi di lingkungan outdoor, menyaksikan indahnya sunset,
memperhatikan riak sungai, dan menyentuh rumput
Kekurangan : Luas tapak tidak memungkinkan
Inspirasi lainnya dari konsep ini adalah ‘café literasi’ yang berada di kota saya, yang juga terletak di
pingggir sungai. Berlokasi di Jln. Jokotole No 55, Barurambat Kota, Kab. Pamekasan, Belakang
Perpustakaan Umum.

(Gambar 2a) (Gambar 2b)


Gambar 2a & 2b. https://timesindonesia.co.id/gaya-hidup/429178/cafe-literasi-di-pamekasan-
tempat-nongkrong-sambil-baca-buku

Beberapa kali saya singgah di tempat tersebut sepulang KBM yang melelahkan di sekolah, ditemani
novel fantasi yang sedang tren dan secangkir espresso hangat. Tempatnya yang asri dan suara bising
jalan raya yang disamarkan oleh debuman derasnya arus sungai sungguh membantu saya
menenangkan pikiran.
Karena kedua ide tersebut cocok dengan tema dan dua-duanya memiliki poin plus nya tersendiri, saya
pun menggabungkan tiap poin plus dari kedua belah pihak dan menambahkan poin-poin plus dari
sentuhan kecil saya, seperti gazebo bertingkat, lantai 2 yang beralaskan tanah, dan berbagai hal yang
telah disebutkan sebelumnya.

KESIMPULAN
Jadi singkatnya, dengan lokasi strategis dan fasilitas yang menarik, Titrasi diharapkan dapat menjadi
ruang penunjang interaksi masyarakat dengan lingkungan sekitarnya, terutama lingkungan di sekitar
sungai. Titrasi dirancang untuk tidak hanya menarik masyarakat yang berjiwa muda dan up-to-date,
tapi juga menarik masyarakat yang cenderung ingin menyendiri, seperti sebagian pengunjung di
perpustakaan. Berbagai layanan, fasilitas, dan aturan juga diterapkan untuk membantu mewujudkan
hal tersebut. Melalui Titrasi, diharapkan konsep ini dapat menjadi inspirasi dalam mengatasi isu-isu
terkait interaksi sosial dan pelestarian lingkungan alam sekitar sungai dalam desain bangunan masa
depan.
DAFTAR PUSTAKA

Adriyanto, Rio. (2019) Memahami Perilaku Generasi Z Sebagai Dasar Pengembangan Materi
Pembelajaran Daring, https://dipro.isi-ska.ac.id/index.php/SemHas/article/download/116/115/,
diakses tanggal 25 Januari 2024
Dinas Pariwisata Kota Surabaya. (2024). Jutaan Anak Manfaatkan Taman Kota Surabaya,
https://www.surabaya.go.id/id/berita/74687/jutaan-anak-manfaatkan-taman-kota-surabaya,
diakses tanggal 25 Januari 2024
Surabaya Post. (2024) Wisatawan yang Berkunjung ke Kota Surabaya Sepanjang Tahun 2023,
https://www.surabaya.go.id/id/berita/7832/sepanjang-tahun-2023-wisatawan-yang-berkunjung
-ke-Surabaya-tembus-174-juta, diakses tanggal 25 Januari 2024
BPS Jawa Timur. (2024) Statistik Pariwisata Provinsi Jawa Timur,
https://jatim.bps.go.id/publication/2023/07/03/5bab263b9158357b69bc9309/statistik-
pariwisata-provinsi-jawa-timur-2022.html, diakses tanggal 26 Januari 2024
Cari Kuliner Indonesia. (2023) Café Literasi Pamekasan,
https://www.carikulinerindonesia.com/#11049737#cafe-literasi-pamekasan, diakses tanggal
26 Januari 2024
Kompas.com. (2024) Jumlah Pengunjung Mal di Akhir Tahun 2023,
https://www.kompas.com/properti/read/2023/11/04/173000421/jumlah-pengunjung-mal-di-
akhir-tahun-2023-bisa-naik-hingga-30-persen, diakses tanggal 25 Januari 2024
Chat GPT. (2022), https://chat.openai.com/, diakses tanggal 25 Januari 2024
Bard (2023), https://bard.google.com/, diakses tanggal 25 Januari 2024

Anda mungkin juga menyukai