Gelatinisasi Singkong 70
Gelatinisasi Singkong 70
net/publication/288774516
CITATION READS
1 4,374
3 authors, including:
All content following this page was uploaded by Ahmadi Jaya Permana on 30 December 2015.
ABSTRAK
Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan edible film dari komposit pati singkong-kitosan
dengan pemlastis gliserol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi
komposisi kitosan dan pemlastis gliserol terhadap sifat mekanik dan sifat kimia edible film. Edible
film dibuat dengan variasi komposisi konsentrasi kitosan 1%, 2%, 3%, dan 4%, serta konsentrasi
pemlastis gliserol 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6%. Karakterisasi edible film meliputi ketebalan,
permeabilitas, dan ketahanan terhadap air, uji tarik (stress, strain, dan Modulus Young), uji
biodegradasi, uji swelling, dan analisis morfologi menggunakan SEM (Scanning Electron
Microscopy). Edible film dengan karakteristik optimum diperoleh pada komposisi pati singkong 6%,
kitosan 4%, dan gliserol 4% dengan karakterisasi ketebalan edible film rata-rata 0,028 mm, %
swelling 9,83 %, stress 0,2327 kN/mm2, strain 0,0541, dan Modulus Young sebesar 4,30595
kN/mm2,dan positif terhadap uji biodegradasi. Karakteristik edible film dibandingkan dengan plastik
pembungkus yang mempunyai nilai ketebalan rata-rata 0,04 mm, stress 0,5219 kN/mm2, strain
0,1635, dan Modulus Young 3,1919 kN/mm2.
Kata kunci : Pati Singkong, kitosan, gliserol, edible film
PENDAHULUAN kandungannya yang sangat besar
Penelitian mengenai pada tanaman.
pemanfaatan bahan-bahan yang Pada penelitian ini, edible film
tersedia di alam dalam pembuatan dari pati singkong tersebut akan
edible film terus berkembang dengan ditambahkan dengan kitosan yang
pesat. Bahan-bahan alami yang bertujuan untuk meningkatkan sifat
banyak dikembangkan menjadi mekanik dari edible film, dan
kemasan ramah lingkungan antara penambahan gliserol edible film agar
lain pemanfaatan pati, selulosa, kitin, lebih plastis. Edible film yang dibuat
dan sebagainya. Pemanfaatan pati dari komposit pati-kitosan dengan
sebagai bahan pembuatan edible film pemlastis gliserol diharapkan dapat
telah banyak diteliti, dan memiliki karakteristik yang sesuai
dikembangkan oleh para peneliti dengan standar kemasan yaitu
yang dikarenakan kemudahan memiliki sifat mekanik yang tinggi,
pembuatan atau isolasi pati, dan juga bersifat lentur, memiliki ketahanan
2
dalam air, tidak berpori, dan mudah singkong (Manihot utilisima) yang
terdegradasi. dijual di pasar tradisional, limbah kulit
Pada penelitian ini, akan udang yang diperoleh dari PT Mina
dilakukan pembuatan edible film Laut Gresik. Adapun reagen yang
dengan bahan dari alam yang digunakan dalam penelitian ini antara
ketersediaannya melimpah yaitu pati lain adalah : NaOH, HCl, asam
singkong, dan limbah kulit udang. asetat, bahan uji biodegradasi EM 4
Karakterisasi edible film meliputi uji dan akuades.
sifat mekanik, uji spektrofotometri 1.2 Alat penelitian
infra merah (IR), uji morfologi Alat-alat yang digunakan
kemasan dengan SEM, uji ketahanan dalam penelitian ini adalah alat-alat
terhadap air, serta uji mikrometer sekrup, stopwatch,
biodegradasinya dengan bakteri turbidimeter, pengaduk magnetik,
pengurai sampah yang terdapat cawan petri, bak koagulasi, batang
dalam teknologi effective silinder ”stainless steel”, SEM dengan
microorganism 4 (EM4). Edible film spesifikasi mesin Jeol JSM 6360-LA,
dikatakan layak apabila memenuhi alat Autograph tipe AG-10TE
standar yaitu, memiliki sifat mekanik Shimadzu, sel filtrasi dead end.
yang tinggi, tidak larut dalam air, 2. Prosedur Penelitian
bersifat elastis atau mudah dibentuk 2.1 Pembuatan pati singkong
dan juga memiliki sifat biodegradable. Singkong dikupas kulitnya, lalu
Tujuan dari penelitian ini adalah dicuci sampai bersih. Setelah itu,
untuk mengetahui komposisi bahan singkong diparut, dan hasil parutan
pembuat edible film yang tersebut ditambahkan air bersih
menghasilkan karakteristik optimum sambil diremas-remas, lalu disaring.
dan dibandingkan dengan kemasan Hasil saringan tersebut didiamkan
plastik komersil. hingga pati mengendap sempurna.
Endapan pati dipisahkan, kemudian
METODE PENELITIAN dikeringkan. Pati yang telah kering
1. Bahan dan Alat Penelitian kemudian digiling dan disaring hingga
1.1 Bahan penelitian halus. Pati yang berhasil diperoleh
Bahan-bahan yang digunakan dilakukan uji kualitatif dengan larutan
dalam penelitian ini antara lain: I2 dalam KI atau uji amilum untuk
3
% 4
T ηsp / C
3
y = 13,084x + 2,6538
r 2 R2 = 0,9659
a 1
s 0
0 0,05 0,1 0,15
m konsentrasi
i
t
Gambar 3 Grafik hubungan antara viskositas
a
Bilangan gelombang cm-1
n reduksi terhadap konsentrasi
0,02
sifat mekanik tertinggi.
tegangan
0,015
0,01
0,005
0
0 1 2 3 4 5
konsentrasi
1. Edible film dari komposit pati Billmeyer, Jr. 1994. Textbook of Polymer
Science, 3rd edition, John Wiley and
singkong-kitosan dengan
Sons., New York, 160-164
pemlastis gliserol pada komposisi
Khan, T.A, 2002, Reporting Degree of
optimum yaitu pati singkong 6 % Deacetylation Values of Chitosan : The
(w/v), kitosan 4 % (w/v), dan Influence of Analytical Methods, J Pharm
pemlastis gliserol 4 % (w/v) Pharmaceut Science 5(3):205-2
Lando, J.B., and Maron, S.H., 1974.,
dengan hasil karakterisasi
Fundamental of Physical Chemistry.,
ketebalan rata-rata 0,028 mm,
Macmillan Publishing Co., Inc., New
tegangan 0,2327 kN/mm2, York.
regangan 0,0541, modulus young Mahmoud, N.S, 2007, Unconventional
4,30595 kN/mm2, % swelling Approach for Demineralization of
Deproteinized Crustacean Shells for
9,83 %, memiliki nilai sifat
Chitin Production, American Journal of
mekanik yang lebih rendah bila
Biochemistry and Biotechnology 3 (1) :1-
dibandingkan dengan kemasan 9, ISSN 1553-3468
komersil yang memiliki ketebalan Schnabel, W., 1981, Polymer Degradation
rata-rata 0,04 mm, tegangan Principle and Practical Applications,
Hanser International, New York, Toronto
0,5219 kN/mm2, regangan 0,1635,
modulus young 3,1919 kN/mm2.
Keunggulan edible film
dibandingkan dengan kemasan
komersil yaitu bersifat
biodegradable, sifat bahan kitosan
yang anti bakteri, dan renewable.
DAFTAR PUSTAKA