Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH IPA

“BIOTEKNOLOGI MODERN”

DISUSUN OLEH :
MUHAMAD BINTANG ADITYA PUTRA

KELAS 9.7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, berkat
karunianya,kami mampu menyelesaikan tugas makalah Ilmu Pengetahuan
Alam yang diberikan oleh guru kami, ibu Evie Azhfizar Lucia.
Makalah ini menjelaskan tentang contoh BIOTEKNOLOGI MODERN
yang merupakan meteri Ilmu Pengetahuan Alam.
Kami sadar bahwa makalah ini belum terlalu baik maka dari itu kami
mengharapkan saran dari bapak/ibu guru untuk perbaikan.
Mohon maaf jika ada kesalahan atau materi yang disampaikan kurang jelas,
terimakasih.
DAFTAR ISI

Kata pengantar------------------------ ii
Daftar isi--------------------------------- iii

BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang---------------------- 1

BAB 2 PEMBAHASAN
A. VAKSIN----------------------------- 2
B. Kloning DNA----------------------- 2
C. Bayi Tabung------------------------ 3
D. Xenotranplantasi------------------- 4
E. Antibiotik---------------------------- 5

BAB 3 PENUTUPss
A. Kesimpulan------------------------- 6
DAFTAR PUSAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol,antibiotik, asam organik) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia.[1] Dimasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan
dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya.[1] Dengan
kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu
dalam proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang
sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas
baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan.[2] Di bidang medis,
penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan
penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas
akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur.[1] Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun
vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa
genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan
lain-lain.[3] Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-
penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan,
seperti kanker ataupun AIDS.[4] Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga
memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan
kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala.[4] Di
bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan
DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena
mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan
terhadap hama maupun tekanan lingkungan.Penerapan bioteknologi pada masa ini juga
dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada
penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang
bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.

Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa
genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.

Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui


aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu
organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada
organisme tersebuT
BAB 2
PEMBAHASAN
A. VAKSIN
Vaksin merupakan antigen (mikroorganisma) yang diinaktivasi atau dilemahkan yang
bila diberikan kepada orang yang sehat untuk menimbulkan antibodi spesifik terhadap
mikroorganisma tersebut, sehingga bila kemudian terpapar, akan kebal dan tidak terserang
penyakit. Bahan dasar membuat vaksin tentu memerlukan mikroorganisma, baik virus
maupun bakteri. Menumbuhkan mikroorganisma memerlukan media tumbuh yang
disimpan pada suhu tertentuMikroorganisma yang tumbuh kemudian akan dipanen,
diinaktivasi, dimurnikan, diformulasi dan kemudian dikemas.

Rangkaian proses pembuatan vaksin berada dibawah regulasi cara pembuatan obat
yang baik (CPOB) yang juga dikenal sebagai Good Manufacturing Practice (GMP)
sehingga produk akan terjaga dalam kualitas yang baik.

Setiap lot yang diproduksi harus lulus pengujian mutu (Quality Control), dan jaminan
mutu (Quality Assurance). Setiap lot produk yang dihasilkan akan dilaporkan pada Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk kemudian diperiksa dan bila sudah lulus,
BPOM akan mengeluarkan sertifikat lulus uji untuk setiap lot vaksin. Dengan demikian
dapat dilihat bagaimana setiap lot yang dihasilkan sangat terjaga kualitasnya.

Bagaimana cara kerja vaksin dalam memerangi virus?


Vaksin COVID-19 akan merangsang sistem imunitas untuk membuat zat kekebalan tubuh
(antibodi) yang bertahan cukup lama. Zat ini nantinya akan melawan antigen dari
patogen (virus corona) COVID-19 masuk ke dalam tubuh. Bila antigen penyakit COVID-19
menyerang kembali, maka akan muncul reaksi imunitas yang kuat dari tubuh.

Manfaat vaksin yang paling mendasar adalah sebagai upaya mencegah penyakit
menular. Hal ini karena vaksin dapat memberikan tubuh Anda pertahanan dan
perlindungan dari berbagai penyakit infeksi yang berbahaya.

B. KLONING DNA
Kloning DNA adalah proses membuat banyak salinan dari segmen DNA tertentu.
Selama teknik ini, fragmen DNA yang dipilih dimasukkan ke dalam plasmid (potongan
DNA melingkar) menggunakan enzim. Enzim restriksi dan DNA ligase digunakan dalam
proses ini.

Enzim restriksi digunakan untuk memotong fragmen DNA pada urutan tertentu dan
enzim ligase DNA digunakan untuk menggabungkan torehan. DNA rekombinan yang
dihasilkan dimasukkan ke dalam bakteri. Bakteri ini bereproduksi dan menghasilkan
salinan persis dari plasmid. Salinan ini dikenal sebagai klon.

Langkah Kloning DNA


Kloning DNA terjadi dalam langkah-langkah berikut:

Memotong dan Menempelkan DNA


Dua jenis enzim digunakan dalam metode ini:

-Enzim restriksi
-ligase DNA
Enzim restriksi memotong DNA pada urutan target tertentu. Gen target dimasukkan ke
dalam lokasi pemotongan dan diikat dengan DNA ligase. Ini dikenal sebagai plasmid
rekombinan.

Transformasi dan Seleksi Bakteri


Plasmid rekombinan dimasukkan ke dalam bakteri seperti E.coli. Bakteri terkena suhu
yang sangat tinggi yang memaksa mereka untuk mengambil DNA. Proses ini dikenal
sebagai transformasi. Plasmid tersebut mengandung gen resistensi antibiotik yang
membantu mereka bertahan hidup dengan adanya antibiotik. Bakteri yang mengandung
plasmid diseleksi pada nutrisi yang mengandung antibiotik. Bakteri yang bertransformasi
bertahan hidup, sedangkan bakteri yang tidak memiliki plasmid akan mati.

Produksi Protein
Bakteri yang mengandung plasmid dikultur, dan bakteri tersebut diberikan sinyal kimia
yang membantu mereka menargetkan protein. Setelah produksi protein, bakteri dibelah
untuk melepaskannya. Protein dimurnikan, dan protein target diisolasi dari isi sel lainnya.

Pentingnya Kloning DNA


Molekul DNA yang dihasilkan melalui teknik kloning digunakan untuk berbagai tujuan,
antara lain:

Kloning DNA dapat digunakan untuk membuat protein seperti insulin dengan teknik
biomedis.
Ini digunakan untuk mengembangkan versi rekombinan dari gen non-fungsional untuk
memahami fungsi gen normal. Hal ini juga diterapkan dalam terapi gen.
Ini membantu untuk menganalisis pengaruh mutasi pada gen tertentu.

C. BAYI TABUNG
Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah kehamilan yang terjadi dan diawali
dengan sel telur dibuahi oleh sperma di luar tubuh. Pembuahan tersebut pun dilakukan di
dalam sebuah tabung. Prosedur ini dilakukan bila kehamilan tidak kunjung terwujud
meski sudah mencoba berbagai macam cara, seperti mengonsumsi obat-obatan dan
melakukan operasi atau inseminasi buatan.

IVF adalah salah satu metode yang paling efektif dari kategori teknologi reproduksi
untuk mendapatkan kehamilan. Prosedurnya dapat dilakukan dengan menggunakan sel
telur sendiri dibantu dengan sperma pasangan. Di sisi lain, cara ini dapat melibatkan sel
telur, sperma atau embrio dari pemberi donor. Pada beberapa kasus, ibu pengganti juga
memungkinkan untuk menanamkan embrio di dalam rahimnya jika dirasa sang wanita
memiliki suatu masalah.

Cara Bayi Tabung Dilakukan


Prosedur bayi tabung terdiri dari lima langkah:

1. Langkah 1: Stimulasi, atau disebut juga ovulasi super


Pada langkah awal ini, wanita akan diberikan obat kesuburan untuk meningkatkan
produksi sel telur. Selain itu, wanita tersebut juga akan menjalani USG transvaginal
secara teratur untuk memeriksa ovarium dan tes darah untuk memeriksa kadar hormon.

2. Langkah 2: Pengambilan Telur


Kemudian operasi kecil, yang disebut aspirasi folikular, akan dilakukan untuk
mengeluarkan sel telur dari tubuh wanita. Dengan menggunakan gambar USG sebagai
panduan, dokter akan memasukkan jarum tipis melalui vagina ke dalam ovarium dan
kantung folikel yang berisi telur.
Jarum tersebut terhubung ke alat penghisap yang menarik telur dan cairan keluar dari
setiap folikel satu per satu. Prosedur ini diulang untuk ovarium lainnya.

3. Langkah 3: Inseminasi dan Fertilisasi


Sperma pria akan ditempatkan bersama dengan sel telur dengan kualitas terbaik. Prosedur
pencampuran sperma dan sel telur ini disebut inseminasi. Telur dan sperma kemudian
disimpan dalam ruang yang lingkungannya dikontrol. Sperma biasanya akan membuahi
sel telur beberapa jam setelah inseminasi.

4. Langkah 4: Kultur Embrio


Ketika telur yang dibuahi membelah, itu menjadi embrio. Staf laboratorium akan secara
teratur memeriksa embrio untuk memastikan embrio tumbuh dengan baik. Dalam waktu
sekitar 5 hari, embrio normal memiliki beberapa sel yang aktif membelah.

5. Langkah 5: Transfer Embrio


Embrio ditempatkan ke dalam rahim wanita 3 sampai 5 hari setelah pengambilan sel telur
dan pembuahan. Dokter memasukkan tabung tipis (kateter) yang berisi embrio ke dalam
vagina wanita, melalui leher rahim, dan naik ke dalam rahim. Jika embrio menempel
(implan) di lapisan rahim dan tumbuh, hasil kehamilan.

Alasan Dilakukan Bayi Tabung


In vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung adalah pengobatan yang dilakukan untuk
seseorang dengan infertilitas atau masalah genetik. Metode ini dipilih oleh seseorang yang
mengalami infertilitas dan sudah mencoba berbagai cara dan terus gagal. Cara ini juga
sering dilakukan pada wanita di atas 40 tahun yang mengalami infertilitas serta beberapa
masalah kesehatan, seperti:

-Sumbatan atau kerusakan pada tuba falopi.


-Gangguan ovulasi.
-Endometriosis.
-Pernah melakukan sterilisasi atau pengangkatan tuba sebelumnya.
-Mengalami fibroid rahim.
-Fungsi sperma yang terganggu.

Program bayi tabung dapat dilakukan dengan tujuan untuk membantu proses kesuburan
maupun mencegah masalah genetika. Pelaksanaan bayi tabung memungkinkan proses
pembuahan sel sperma laki-laki dan sel telur wanita tanpa harus melakukan hubungan
seksual

D. XENOTRANSPLANTASI
Xenotransplantasi atau disebut transplantasi dari binatang ke manusia merupakan
transplantasi dari sel, jaringan, ataupun organ yang masih berfungsi baik untuk kehidupan
dari satu spesies ke spesies lainnya, sebagai contoh adalah dari hewan babi ke manusia.
Xenotransplantasi sebenarnya sangat berpotensi bagi terapi untuk kegagalan organ yang
terminal. Akan tetapi, hal ini juga menyebabkan munculnya masalah dalam bidang medis,
legal, dan etika. Salah satu kekhawatiran mengenai xenotransplantasi adalah
xenozoonosis, di mana bisa saja penularan penyakit yang sebelumnya ada di hewan
menjadi ada di manusia. Meskipun demikian, beberapa publikasi juga menyatakan adanya
kesuksesan xenotransplantasi yang sudah dilakukan.

Proses xenotransplantasi adalah prosedur medis yang melibatkan transplantasi organ


atau jaringan dari hewan ke manusia. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam proses
xenotransplantasi:

1. Seleksi Hewan Donor: Hewan donor dipilih berdasarkan kesesuaian organ atau
jaringan yang akan ditransplantasikan dengan penerima. Faktor-faktor yang
dipertimbangkan termasuk kesesuaian ukuran organ, kesesuaian antigenik, dan penilaian
kesehatan umum hewan donor.
2. Persiapan Organ atau Jaringan: Organ atau jaringan hewan donor diambil melalui
prosedur bedah. Setelah diambil, organ atau jaringan tersebut akan dipersiapkan dengan
membersihkan, sterilisasi, dan pengawetan untuk menjaga keberlangsungan fungsinya.
3. Pembedahan Transplantasi: Organ atau jaringan hewan donor ditempatkan ke dalam
tubuh pasien manusia melalui prosedur pembedahan. Organ atau jaringan baru
dihubungkan dengan sistem peredaran darah dan jaringan tubuh pasien.
4. Perawatan Pasca Transplantasi: Setelah transplantasi, pasien akan membutuhkan
perawatan intensif dan pengawasan medis. Pasien akan diberikan obat imunosupresan
untuk mencegah penolakan organ atau jaringan baru oleh sistem kekebalan tubuh.
5. Pemantauan dan Perawatan Jangka Panjang: Pasien yang menjalani xenotransplantasi
akan membutuhkan pemantauan jangka panjang untuk memastikan organ atau jaringan
baru berfungsi dengan baik dan tidak ada komplikasi yang muncul.

Perlu diingat bahwa xenotransplantasi masih dalam tahap penelitian dan pengembangan
yang aktif. Masih banyak tantangan dan risiko yang perlu diatasi sebelum
xenotransplantasi dapat menjadi prosedur rutin dalam praktik medis.

Xenotransplantasi memiliki beberapa manfaat potensial yang dapat menjadi solusi bagi
masalah kekurangan organ donor manusia. Berikut adalah beberapa manfaat
xenotransplantasi:

1. Sumber Organ yang Lebih Tersedia: Xenotransplantasi dapat mengatasi kekurangan


organ donor manusia yang sering terjadi. Dengan menggunakan organ dari hewan, pasien
yang membutuhkan transplantasi organ dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap
organ yang cocok.
2. Potensi Penyelamatan Nyawa: Xenotransplantasi dapat menjadi penyelamat bagi pasien
dengan penyakit organ terminal yang tidak dapat disembuhkan dengan terapi lain.
Transplantasi organ hewan dapat memberikan harapan hidup baru bagi mereka yang tidak
memiliki pilihan lain.
3. Mengatasi Masalah Penolakan Organ: Dalam beberapa kasus, xenotransplantasi dapat
mengatasi masalah penolakan organ yang sering terjadi pada transplantasi organ manusia.
Organ hewan dapat dimodifikasi secara genetik untuk mengurangi reaksi penolakan oleh
sistem kekebalan tubuh manusia.
4. Pengembangan Teknologi Medis: Melalui penelitian dan pengembangan dalam bidang
xenotransplantasi, teknologi medis dapat terus berkembang. Hal ini dapat membuka pintu
bagi inovasi dan kemajuan dalam bidang transplantasi organ, yang pada gilirannya dapat
memberikan manfaat bagi pasien secara keseluruhan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa xenotransplantasi masih dalam tahap penelitian
dan pengembangan yang aktif. Masih ada banyak tantangan teknis, etis, dan keamanan
yang harus diatasi sebelum xenotransplantasi dapat digunakan secara luas dalam praktik
medis.

E. ANTIBIOTIK
Antibiotik adalah golongan senyawa antimikroba yang mempunyai efek menekan atau
menghentikan suatu proses biokimia pada organisme, khususnya dalam
proses infeksi oleh bakteri.Penggunaan antibiotik khususnya berkaitan dengan
pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi, termasuk bahan antibakteri paling
penting. Antibiotik bekerja dengan mematikan atau menghalangi pertumbuhan populasi
bakteri. Sejumlah antibiotik juga memiliki aktivitas antiprotozoa tetapi antibiotik tidak
efektif melawan virus.] Dalam bioteknologi dan rekayasa genetika, antibiotik juga
digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman.[butuh
rujukan] Antibiotik bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata
rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah molekul bakteri. Antibiotik berbeda
dengan disinfektan dalam hal cara kerjanya, yaitu disinfektan membunuh kuman dengan
menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.

Tidak seperti pengobatan infeksi sebelumnya, yang menggunakan racun


seperti strychnine, antibiotik dijuluki "peluru ajaib": obat yang membidik penyakit tanpa
melukai inangnya. Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau
nonbakteri lainnya, dan setiap antibiotik sangat beragam efektivitasnya dalam melawan
berbagai jenis bakteri. Ada antibiotik yang membidik bakteri gram negatif atau gram
positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Efektivitasnya juga bergantung pada lokasi
infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.

Antibiotik oral (diberikan lewat mulut) mudah digunakan dan antibiotik intravena
(melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotik kadang kala dapat
digunakan seat, seperti tetes mata dan salep

Cara Kerja Antibiotik

Antibiotik melawan bakteri penyebab infeksi di dalam tubuh dengan cara menghancurkan
struktur bakteri atau kemampuannya untuk membelah atau bereproduksi. Berikut ini cara
kerja antibiotik:

Beberapa antibakteri, seperti penisilin dan sefalosporin, disebut juga bakterisidal, karena
bekerja dengan langsung membunuh bakteri. Jenis antibiotik tersebut mungkin langsung
menyerang dinding sel bakteri yang melukai sel. Dengan begitu, bakteri tidak lagi dapat
menyerang tubuh, sehingga mencegah sel-sel ini melakukan kerusakan lebih lanjut di
dalam tubuh.

Antibakteri lain, seperti tetrasiklin dan eritromisin, bekerja dengan cara menghalangi
pertumbuhan atau reproduksi bakteri. Sering disebut juga antibiotik bakteriostatik, mereka
mencegah bakteri mendapatkan nutrisi, sehingga bakteri akan berhenti membelah dan
berkembang biak. Dengan mengonsumsi antibiotik ini, infeksi dapat dihentikan dan
sistem kekebalan tubuh memiliki waktu untuk melawan balik bakteri.

Beberapa antibakteri memiliki spektrum yang luas dan dapat melawan berbagai jenis
kuman di dalam tubuh, sementara yang lain lebih spesifik. Dokter kadang-kadang juga
dapat merekomendasikan tes darah urin atau tes lain untuk mengidentifikasi bakteri yang
menyebabkan infeksi yang kamu alami. Dengan demikian, dokter dapat meresepkan
antibiotik yang tepat untuk melawan kuman tersebut.

Manfaat antibiotik bisa didapatkan jika digunakan secara tepat pada penyakit infeksi
bakteri di organ atau bagian tubuh tertentu, termasuk kulit, saluran napas, saluran
pencernaan, hingga kelamin dan organ reproduksi.
Untuk mendapatkan manfaat antibiotik, jenis obat yang akan diresepkan bergantung
pada jenis bakteri yang menginfeksi. Guna memahami lebih jauh manfaat antibiotik
dalam mengobati berbagai jenis infeksi.

BAB 3
A. KESIMPULAN
Bioteknologi modern adalah bidang ilmu yang mempelajari pemanfaatan berbagai
macam makhluk hidup, terutama mikroorganisme, untuk menghasilkan produk atau
proses yang berguna bagi manusia. Bioteknologi modern melibatkan rekayasa genetika, di
mana materi genetik dari organisme dapat dimanipulasi untuk menghasilkan sifat atau
karakteristik yang diinginkan.

Beberapa ciri khas bioteknologi modern antara lain:

- Melibatkan rekayasa genetika untuk memanipulasi materi genetik.

- Menggunakan teknologi dan alat yang canggih dalam proses produksi.

- Menghasilkan produk atau proses yang memiliki manfaat bagi manusia.

Bioteknologi modern memiliki manfaat yang luas dalam berbagai aspek kehidupan
manusia. Berikut adalah beberapa manfaat bioteknologi modern:

1. Pertanian: Bioteknologi modern digunakan dalam pengembangan tanaman transgenik


yang tahan terhadap hama, penyakit, atau kondisi lingkungan yang ekstrem. Hal ini dapat
meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi penggunaan pestisida.
2. Farmasi: Bioteknologi modern digunakan dalam produksi obat-obatan, seperti
antibiotik, vaksin, dan hormon. Dengan menggunakan teknologi bioteknologi, produksi
obat-obatan dapat menjadi lebih efisien dan terjangkau.
3. Lingkungan: Bioteknologi modern dapat digunakan dalam penanganan polusi
lingkungan. Misalnya, mikroorganisme yang telah dimodifikasi genetik dapat digunakan
untuk mendegradasi bahan kimia berbahaya dalam lingkungan.
4. Energi: Bioteknologi modern dapat digunakan dalam pengembangan sumber energi
terbarukan, seperti biofuel. Mikroorganisme dapat dimanipulasi untuk menghasilkan
bahan bakar yang ramah lingkungan.
5. Kesehatan: Bioteknologi modern telah memberikan kontribusi besar dalam bidang
kesehatan. Contohnya adalah pengembangan terapi gen untuk penyakit genetik, produksi
insulin rekombinan untuk pengobatan diabetes, dan pengembangan terapi sel punca.
6. Industri: Bioteknologi modern dapat digunakan dalam produksi bahan kimia, enzim,
dan bahan biodegradable. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada bahan kimia
berbahaya dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
7. Pangan: Bioteknologi modern dapat digunakan dalam pengembangan tanaman pangan
yang memiliki nilai gizi lebih tinggi, tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem,
atau memiliki masa simpan yang lebih lama.
DAFTAR PUSAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknolog
https://www.biofarma.co.id/id/researcher/detail/vaksin
https://indonesiabaik.id/infografis/gimana-cara-kerja-vaksin-pada-
tubuh#:~:text=Vaksin%20COVID-
19%20akan%20merangsang,imunitas%20yang%20kuat%20dari%20tubuh.
https://byjus.com/biology/dna-cloning/
https://www.halodoc.com/kesehatan/bayi-tabung
https://nasional.kompas.com/read/2010/02/18/09344075/~Kesehatan~Health%20Con
cerns
https://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotik
https://www.halodoc.com/artikel/begini-cara-kerja-antibiotik-untuk-atasi-infeksi
https://www.alodokter.com/5-manfaat-antibiotik-yang-wajib-diketahui

Anda mungkin juga menyukai