Anda di halaman 1dari 5

YAYASAN KARTIKA JAYA

CABANG XIX SILIWANGI


SMA KARTIKA XIX-2
TERAKREDITASI “A”
IZIN KANWIL DEPDIKBUD PROP.DT.I JABAR No. 163/I.02.KEP/E.1984
JL.Pak Gatot Raya No. 73S Telp.2011854 KPAD Bandung–40153
Website: www.smakartikaxix2.sch.id Email: smakartika2@gmail.com

REFLEKSI & TINDAK LANJUT


KEGIATAN PEMBELAJARAN (PENILAIAN)
TAHUN AJARAN 2021-2022

Lokasi : SMA Kartika XIX-2


Jl. Pak Gatot Raya No. 73S KPAD
Gegerkalong Kota Bandung

Lingkup Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)


Tujuan yang ingin : Meningkatkan Minat Belajar Pada
dicapai Pembelajaran Sejarah
Penulis : Lia Nurul Azizah, M.Pd.
Tanggal : 25 Januari 2021

Refleksi ini merupakan salah satu bentuk kegiatan tindak lanjut saya selama proses
pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan ini saya akan merefleksikan kegiatan belajar
dengan Kompetensi Dasar 3.7 Menganalisis peristiwa proklamasi kemerdekaan
dan maknanya bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan
pendidikan bangsa Indonesia kelas XI IPS 1.

Pada kegiatan pembelajaran pertemuan ke-1 ini ditemukan beberapa masalah yakni
peserta didik belum tertarik dengan materi pembelajaran, hal ini terlihat dari kurang aktifnya
peserta didik pada saat kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh saya dan ada saat kegiatan
evaluasi pembelajaran ditemukan rendahnya hasil post test pada saat akhir pembelajaran.
Berdasarkan fenomena di kelas XI IPS 1 dengan jumlah 21 peserta didik, ditemukan hasil
belajar siswa dari kegiatan post test menunjukkan hanya 57-60 % siswa yang mencapai
ketuntasan belajar yang telah ditentukan KKM (KKM sejarah > 85). Hasil ini tentunya belum
memenuhi kategori ketuntasan kelas (yakni 85% siswa memperoleh nilai ≥ 85). Untuk lebih
jelasnya data tersebut disajikan pada tabel I sebagai berikut:
Tabel 1.1 Hasil Belajar Sejarah Indonesia
Materi Proses Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

No Nilai Jumlah Peserta Didik Keterangan


1 < 85 11 peserta didik Belum Tuntas
2 90 – 85 5 peserta didik Tuntas
3 96 - 91 3 peserta didik Tuntas
4 97 - 100 2 peserta didik Tuntas

Jika dilihat dari kenyataan di lapangan, materi ini dianggap sulit untuk dipahami,
salah satu faktornya ialah saya lebih banyak menggunakan metode ceramah dan peserta didik
hanya dituntut untuk mengingat dan menghapal. Selain itu peserta didik hanya diberikan
buku teks sejarah sebagai satu-satunya sumber pembelajaran pada materi ini.

Untuk mengatasi permasalahan yang dikemukakan di atas, diperlukan strategi dan


model pembelajaran yang menarik minat serta memberikan kesempatan kepada semua
peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Maka pada pertemuan ke-2 saya
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan membuat Peta
Pelayaran Bangsa Barat ke Indonesia. Model pembelajaran ini dipilih karena saya melihat
beberapa karakteristik yang sesuai diantaranya mengembangkan kemampuan berfikir siswa
yang memungkinkan mereka untuk memiliki kreativitas, terampil, dan mendorong mereka
untuk bekerja sama sehingga minat belajar bisa lebih meningkat.

Selama kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-2 ini ditemukan tantangan yang
dihadapi oleh saya, yakni terdapat kesulitan dalam pembelajaran pada saat peserta didik di
minta untuk berdiskusi dan membuat peta pelayaran Bangsa Barat ke Indonesia, peserta didik
justru terlalu asyik dan santai dalam proses pembuatan petanya, sehingga kekurangan waktu
dalam proses pengerjaannya. Untuk menyelesaikan tantangan tersebut maka solusinya saya
akan memaksimalkan manajemen waktu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
sehingga rencana pelaksanaan pembelajaran pada saat itu dapat berjalan sesuai dengan waktu
yang ada
Bandung, 25 Januari 2021

Mengetahui Kepala
Sekolah Saya Sejarah Indonesia

I.M. Yudha Hartawan, M.Pd.


Lia Nurul Azizah, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai