Anda di halaman 1dari 3

- 1636 -

x 15 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang Disolusi <1231>
1,0 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Media disolusi: 1000 mL asam hidroklorida 0,1 N
Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons mengandung natrium lauril sulfat P 0,1%.
puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan Alat tipe 2: 75 rpm
tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada Waktu: 60 menit
penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,5%. Prosedur Lakukan penetapan jumlah C24H32O4S
Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah yang terlarut dengan mengukur serapan filtrat larutan
volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan disolusi, jika perlu encerkan dengan Media disolusi
Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam dan serapan larutan baku Spironolakton BPFI dalam
kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung media yang sama pada panjang gelombang serapan
persentase spironolakton, C24H32O4S, dalam zat maksimum lebih kurang 242 nm. [Catatan Volume
dengan rumus: etanol P dalam larutan baku tidak lebih dari 1% dari
volume akhir larutan baku yang digunakan]
𝑟𝑈 𝐶𝑆 Toleransi Dalam waktu 60 menit harus larut tidak
( ) × ( ) × 100 kurang dari 75% (Q), spironolakton, C24H32O4S dari
𝑟𝑆 𝐶𝑈
jumlah yang tertera pada etiket.
rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak dari
Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
Spironolakton BPFI dalam mg per mL Larutan baku;
dan CU adalah kadar spironolakton dalam mg per mL Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang. Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup Fase gerak, Larutan baku, dan Sistem kromatografi
baik. Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar dalam
Spironolakton.
Pengencer Buat campuran asetonitril P-air (1:1).
TABLET SPIRONOLAKTON Larutan uji Timbang saksama tidak kurang dari 10
tablet dan masukkan ke dalam labu tentukur yang
Spironolactone Tablets sesuai [Catatan Kadar akhir lebih kurang 1 mg per
mL]. Tambahkan sejumlah Pengencer, kocok selama
Tablet Spironolakton mengandung Spironolakton,
30 menit dan sonikasi selama 30 menit atau sampai
C24H32O4S, tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih
semua tablet hancur. Dinginkan hingga suhu ruang dan
dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
encerkan dengan Pengencer sampai tanda dan
sentrifus. Encerkan beningan dengan Pengencer
Baku pembanding Spironolakton BPFI, lakukan
hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.
pengeringan pada 105 selama 2 jam sebelum Prosedur Lakukan sesuai Prosedur seperti tertera
digunakan. pada Penetapan kadar dalam Spironolakton. Hitung
jumlah dalam mg spironolakton, C24H32O4S, dalam
Identifikasi Lakukan penetapan seperti tertera pada tablet yang digunakan dengan rumus:
Identifikasi secara kromatografi lapis tipis <281>.
Fase gerak Buat campuran kloroform P–etil asetat 𝑟𝑈
P dan metanol P (2:2:1). 𝐶𝐹 ( )
𝑟𝑆
Larutan baku Timbang sejumlah Spironolakton
BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga C adalah kadar Spironolakton BPFI dalam mg per mL
kadar lebih kurang 4 mg per mL. Larutan baku; F adalah faktor pengenceran Larutan
Larutan uji Timbang sejumlah serbuk tablet setara uji; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak
dengan 100 mg spironolakton larutkan dengan 25 mL Larutan uji dan Larutan baku.
metanol P, kocok dan saring.
Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup
10 L Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng rapat dan tidak tembus cahaya.
kromatografi yang dilapisi dengan campuran silika gel
P setebal 0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam
bejana kromatografi yang telah dijenuhkan dengan SPON GELATIN
Fase gerak dan biarkan merambat hingga tiga per
Gelatin Sponge
empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas
rambat dan biarkan mengering. Amati di bawah
Spon Gelatin adalah spon dengan dasar gelatin tidak
cahaya ultraviolet 254 nm, harga Rf bercak utama
larut dalam air, mudah menyerap air, dan steril sampai
Larutan uji sesuai dengan Larutan baku.
wadah di buka untuk di gunakan. Dapat dibuat dengan
mengaduk cepat larutan gelatin panas menjadi busa
- 1637 -

dengan porositas seragam dan dikeringkan. Busa mL larutan natrium sulfida P 10% dan campur
kering dipotong-potong menjadi potongan dengan saksama. Amati dengan latar belakang putih: warna
ukuran dan bentuk yang sesuai, dimasukkan ke dalam yang terjadi pada Larutan uji tidak lebih intensif dari
wadah akhir dan disterilkan dengan pemanasan Larutan baku.
kering.
Zink Tidak lebih dari 100 bpj; lakukan penetapan
Pemerian Bahan mirip busa berwarna putih atau menggunakan larutan yang dibuat sebagai berikut:
hampir putih, liat, ringan, berpori halus, menyerap air. Pijarkan 1,0 g dalam krus silika pada suhu tidak lebih
dari 450º . Larutkan residu dalam 1 mL asam nitrat 2
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air M dan encerkan dengan air hingga 10 mL. Tambahkan
amonia LP hingga netral terhadap kertas lakmus P,
Arsen <321> Tidak lebih dari 1 bpj; lakukan tambahkan 2 mL asam hidroklorida 2 M dan 2,5 g
penetapan menggunakan 25 mL Larutan uji yang amonium klorida P, encerkan dengan air hingga 50
dibuat sebagai berikut: Pada 2,0 mL g tambahkan 10 mL di dalam tabung Nessler, tambahkan 2 mL larutan
mL air dan biarkan selama 1 jam. Hangatkan hingga natrium sulfit P 20% dan 0,1 mL larutan kalium
larut dan tambahkan 5 mL asam hidroklorida P dan heksasianoferat(II) P 5%; opalesen yang terjadi tidak
sedikit berlebih air brom P. Tambahkan 2 mL asam lebih intensif dari yang dihasilkan oleh campuran 6
hidroklorida bertimah P, refluks selama 1 jam, mL air dan 4 mL Larutan baku zink (25 bpj Zn) dengan
dinginkan, tambahkan 10 mL asam hidroklorida P dan cara sama.
encerkan dengan air hingga 50 mL.
Formaldehid Tidak lebih dari 10 bpj; lakukan
Tembaga Tidak lebih dari 30 bpj; lakukan penetapan penetapan menggunakan larutan yang dibuat sebagai
sebagai berikut: Pijarkan 1,0 g dalam krus silika pada berikut: Pada 500 mg zat tambahkan 100 mL air dan
suhu tidak lebih dari 450º. Larutkan residu dalam 1 mL maserasi selama tidak kurang dari 2 jam, dengan
asam nitrat 2 M, encerkan dengan air hingga 10 mL, kadang-kadang dikocok. Pipet 0,5 mL beningan ke
tambahkan amonia LP hingga larutan netral terhadap dalam tabung reaksi bersumbat kaca, tambahkan 10
kertas lakmus P, asamkan dengan asam asetat 1 M, mL asam kromatoprat LP, renggangkan sumbat dan
tambahkan 0,25 mL amonium asetat LP dan 0,1 mL panaskan dalam tangas air selama 30 menit. Serapan
larutan kalium heksasianoferat (II) P 5 %: warna yang larutan ini pada 570 nm tidak lebih dari serapan 0,5
terjadi tidak lebih tua dari warna yang terjadi dari mL formaldehid P 0,001% yang diperlakukan dengan
campuran 7 mL air dan 3 mL Larutan baku tembaga cara yang sama.
(10 bpj Cu).
Daya serap air Tidak kurang dari 30 kali bobot
Timbal Tidak lebih dari 5 bpj; lakukan penetapan contoh yang diuji; lakukan penetapan sebagai berikut;
sebagai berikut: Timbang saksama potongan 9 mm sampai 10 mm
Larutan uji Pijar 5,0 g dalam krus silika pada suhu bentuk kubus, celupkan ke dalam air bersuhu 20º
tidak lebih dari 450º hingga bebas karbon. Larutkan hingga jenuh jika perlu, tekan hati-hati diantara jari,
residu dalam campuran 0,5 mL asam nitrat P dan 5 keluarkan dari air dengan pinset, biarkan air mengalir
mL air larutan amonium tiosianat P 10%, ekstraksi sambil dipegang hati-hati dengan pinset selama 1
beberapa kali, tiap kali dengan campuran amil alkohol menit. Timbang kembali.
P-eter P volume sama hingga tidak berwarna dan
buang ekstrak. Digestibilitas Waktu digesti rata-rata 30 sampai 75
Larutan baku Encerkan 0,5 mL asam nitrat P menit; lakukan penetapan sebagai berikut: Timbang
dengan air hingga 40 mL dan lanjutkan seperti tertera sepotong kecil, bobot antara 45 mg dan 50 mg,
pada Larutan uji mulai dari “tambahkan 5 mL larutan basahkan seluruhnya dengan air, jika perlu tekan hati-
amonium tiosianat P 10%” dan tambahkan 2,5 mL hati di antara jari, jangan sampai sobek. Hilangkan
Larutan baku timbal (10 bpj Pb) kelebihan air dengan kertas saring, masukkan
Larutan kalium sianida Larutkan 10 g kalium potongan ke dalam 100 mL larutan pepsin P 1 %
sianida P dalam 90 mL air, tambahkan 2 mL larutan dalam asam hidroklorida 0,1 M yang sebelumnya telah
hidrogen peroksida P (1 dalam 5), biarkan selama 24 dipanaskan dan dipertahankan pada suhu 37º, kadang-
jam, encerkan dengan air hingga 100 mL dan saring. kadang goyangkan hati-hati hingga digesti sempurna.
Prosedur Masukkan secara terpisah Larutan baku Ulangi 2 kali lagi, tiap kali dengan potongan lain yang
dan Larutan uji ke dalam tabung Nessler, basakan sama.
dengan amonia LP dan masing-masing tambahkan 1
mL kalium sianida P; larutan tidak boleh lebih dari Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 2,0%.
opalesen lemah. Jika warna larutan berbeda, jadikan
sama dengan penambahan lebih kurang 0,2 mL larutan Sterilitas <71> Memenuhi syarat; jika
gula karamel sangat encer atau zat non-reaktif lainnya. memungkinkan lakukan penetapan menggunakan
Encerkan dengan air hingga 50 mL, tambahkan 0,1
- 1638 -

seluruh isi wadah untuk setiap uji dan inkubasi selama Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 1,0%;
14 hari. lakukan pengeringan pada tekanan tidak lebih dari 5
mmHg pada suhu 100º hingga bobot tetap.
Wadah penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,
terlindung dari mikroorganisme. Cemaran organik Tidak lebih dari 2,0%. Lakukan
Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
STANOZOLOL Fase gerak Campuran kloroform P-metanol P
Stanozolol (188:12).
Penjerap Campuran Silika gel P tanpa pengikat,
tebal 0,25 mm, ukuran lempeng 20 x 20 cm, yang
diaktifkan dengan memanaskan pada suhu 100º
selama 15 menit
Pelarut Campuran kloroform P-metanol P (9:1).
Larutan baku Timbang saksama sejumlah
Stanozolol BPFI, larutkan dalam Pelarut hingga kadar
lebih kurang 20 mg per mL.
Enceran larutan baku Encerkan Larutan baku
17-metil-2’H-5-andros-2-eno[3,2-c]pirazol-17β-ol dengan Pelarut hingga kadar berturut-turut: 0,05 mg;
[10418-03-8] 0,1 mg; 0,2 mg, dan 0,4 mg per mL.
C21H32N2O BM 328,49 Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat,
larutkan dalam Pelarut sehingga kadar lebih kurang 20
Stanozolol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan mg per mL.
tidak lebih dari 100,5% C21H32N2O, dihitung terhadap Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing
zat kering. 10 µL Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng
kromatografi. Masukkan lempeng ke dalam bejana
Pemerian Serbuk hablur tidak berbau, dengan dua kromatografi yang telah dilapisi kertas saring yang
macam bentuk. Bentuk jarum melebur pada suhu lebih telah dijenuhkan dengan 200 mL Fase gerak selama
kurang 155º. Bentuk prisma melebur pada suhu lebih 15 menit, biarkan merambat 15 cm dari garis
kurang 235º. penotolan. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan
biarkan kering. Semprot lempeng dengan asam sulfat
Kelarutan Tidak larut dalam air; larut dalam P 20%, panaskan dalam oven pada suhu 100º selama
dimetilformamida; agak sukar larut dalam etanol dan 15 menit dan amati di bawah cahaya ultraviolet 365
dalam kloroform; sukar larut dalam etilasetat dan nm. Harga Rf bercak utama Larutan uji sesuai dengan
dalam aseton; sangat sukar larut dalam benzen. harga Rf Larutan baku. Jika terdapat bercak lain selain
bercak utama pada Larutan uji, perkirakan kadar
Baku pembanding Stanozolol BPFI; lakukan masing-masing bercak dengan membandingkan
pengeringan pada tekanan tidak lebih dari 5 mmHg, terhadap bercak Enceran larutan baku. Bercak yang
pada suhu 100° hingga bobot tetap, sebelum diperoleh dari 0,4 mg; 0,2 mg; 0,1 mg; 0,05 mg per
digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, mL Enceran larutan baku berturut-turut setara dengan
terlindung cahaya. 2,0%; 1,0%; 0,5%; 0,25% cemaran kromatografi.
Identifikasi Penetapan kadar Timbang saksama sejumlah lebih
A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah kurang 700 mgzat, larutkan dalam 50 mL asam asetat
dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida glasial P. Tambahkan 1 tetes kristal violet LP dan
P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV hingga terjadi
gelombang yang sama seperti pada Stanozolol BPFI. warna hijau. Lakukan penetapan blangko sebagai
B. Spektrum serapan ultraviolet larutan 50 µg per koreksi.
mL dalam etanol P menunjukkan maksimum dan
minimum pada panjang gelombang yang sama seperti Tiap mL asam perklorat 0,1 N
pada Stanozolol BPFI; serapan masing-masing setara dengan 32,85 mg C21H32N2O
dihitung terhadap zat kering pada panjang gelombang
serapan maksimum lebih kurang 224 nm: berbeda Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup
tidak lebih dari 3,0%. rapat, tidak tembus cahaya.
Rotasi jenis <1081> Antara +34° dan +40°; lakukan
penetapan menggunakan larutan 10 mg per mL dalam
kloroform P.

Anda mungkin juga menyukai