Anda di halaman 1dari 3

- 1487 -

Bahan partikulat <751> Memenuhi syarat seperti Wadah dan penyimpanan Dalam wadah untuk
tertera pada Injeksi Volume Kecil. Padatan steril seperti tertera pada Injeksi.

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara


Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada KAPSUL RIFAMPISIN DAN ISONIAZID
Kromatografi <931> Rifamycin and Isoniazid Capsules
Larutan dapar fosfat, Fase gerak, Campuran
pelarut, Larutan baku, Larutan resolusi dan Sistem Kapsul Rifampisin dan Isoniazid mengandung
kromotografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan C43H58N4O12 , tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih
kadar dalam Rifampisin. dari 130,0% dan mengandung C6H7N3O tidak kurang
Larutan uji 1 (Menggunakan wadah dosis tunggal); dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah
Konstitusikan Rifampisin untuk injeksi dengan jumlah yang tertera pada etiket. [Catatan Jika Kapsul
volume air yang diukur saksama, setara dengan Rifampisin dan Isoniazid dituliskan dalam resep tanpa
volume pengencer yang tertera pada etiket. [Catatan keterangan jumlah Rifampisin dan Isoniazid, maka
Gunakan larutan ini dalam waktu 2 jam setelah sediaan mengandung 300 mg Rifampisin dan 150 mg
pembuatan]. Keluarkan seluruh isi, menggunakan Isoniazid].
jarum suntik hipodermik yang sesuai, pindahkan ke
dalam labu tentukur yang sesuai dan encerkan dengan Baku pembanding Rifampisin BPFI; tidak boleh
asetonitril P hingga kadar 6 mg rifampisin per mL. dikeringkan. Hindari paparan oksigen. Simpan dalam
[Catatan Gunakan larutan induk ini dalam waktu 5 wadah tertutup rapat, terlindung cahaya dan
jam setelah pembuatan]. Encerkan sejumlah volume kelembapan, dalam lemari pendingin. Isoniazid
larutan induk yang diukur saksama secara kuantitatif BPFI; keringkan pada suhu 105 selama 4 jam
dan bertahap dengan Campuran pelarut hingga sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup
diperoleh kadar lebih kurang 0,02 mg per mL [Catatan rapat dan terlindung cahaya.
Siapkan larutan ini segera sebelum disuntikkan ke
dalam kromatograf]. Identifikasi
Larutan uji 2 (pada etiket dinyatakan jumlah A. Lakukan penetapan seperti tertera pada Uji
Rifampisin dalam sejumlah tertentu volume larutan Identifikasi Kromatografi Lapis Tipis <281>.
konsitusi); rekonstitusi Rifampisin untuk injeksi dalam Larutan uji Masukkan sejumlah isi kapsul setara
sejumlah volume air yang diukur saksama, sesuai dengan lebih kurang 120 mg rifampisin ke dalam
dengan volume pengencer yang tertera pada etiket. labu yang sesuai, tambahkan 20 mL metanol P dan
[Catatan Gunakan larutan ini dalam waktu 2 jam kocok beberapa menit. Saring suspensi melalui
setelah pembuatan]. Encerkan sejumlah volume yang penyaring dengan porositas 1 m atau lebih halus,
diukur saksama dengan asetonitril P hingga kadar buang beberapa mL filtrat pertama. Encerkan filtrat
lebih kurang 0,2 mg per mL. [Catatan Gunakan dengan aseton P volume sama dan campur.
larutan induk ini dalam waktu 5 jam setelah Larutan baku Larutkan sejumlah Rifampisin BPFI
pembuatan]. Pipet 10 mL larutan induk ke dalam labu dalam metanol P hingga kadar 6 mg per mL.
tentukur 100-mL, encerkan dengan Campuran pelarut Tambahkan aseton P volume sama dan campur.
sampai tanda dan campur. [Catatan Siapkan larutan Larutkan sejumlah Isoniazid BPFI dalam metanol P
ini segera sebelum disuntikkan ke dalam hingga kadar 2,5 mg per mL. Tambahkan aseton P
kromatograf]. volume sama dan campur.
Prosedur Lakukan Prosedur seperti tertera pada Volume penotolan 2 µL.
Penetapan kadar dalam Rifampisin. Hitung jumlah Fase gerak Buat campuran aseton P-asam asetat
dalam mg rifampisin, C43H58N4O12 yang dikeluarkan glasial P ( 100:1).
dari wadah atau dalam larutan konstitusi yang B. Waktu retensi puncak utama rifampisin dan
digunakan dengan rumus: isoniazid dalam kromatogram Larutan uji sesuai
dengan Larutan baku yang diperoleh pada Penetapan
𝑟𝑈 𝐿 kadar.
( )( )𝐶
𝑟𝑆 𝐷
Disolusi <1231>
rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan Media disolusi: 900 mL asam hidroklorida 0,1 N.
uji 1 atau Larutan uji 2 dan Larutan baku; L adalah Alat tipe 1: 100 rpm.
jumlah rifampisin yang tertera pada etiket dalam mg, Waktu: 45 menit.
dalam wadah atau dalam volume larutan konstitusi Lakukan penetapan jumlah rifampisin,
yang digunakan; D adalah kadar dalam mg per mL C43H58N4O12 terlarut dengan cara spektrofotometri
rifampisin dalam Larutan uji 1 atau Larutan uji 2; C seperti tertera pada Spektrofotometri dan Hamburan
adalah kadar Rifampisin BPFI dalam mg per mL Cahaya <1191>.
Larutan baku dihitung terhadap zat yang telah Dapar fosfat Larutkan 15,3 g kalium fosfat dibasa P
dikeringkan. dan 80,0 g kalium fosfat monobasa P dalam lebih
- 1488 -

kurang 500 mL air, diencerkan dengan air hingga 1000 Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
mL. Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Larutan baku isoniazid Timbang saksama lebih Kromatografi <931>.
kurang 66 mg Isoniazid BPFI, masukkan ke dalam Dapar Larutkan 1,4 g natrium fosfat dibasa P dalam
labu tentukur 100-mL. Larutkan dan encerkan dengan 1 liter air, atur pH hingga 6,8 dengan penambahan asam
asam hidroklorida 0,1 N sampai tanda. fosfat P.
Larutan baku persediaan Timbang saksama lebih Larutan A Buat campuran asetonitril P-Dapar
kurang 66 mg Rifampisin BPFI, masukkan ke dalam (4:96), saring dan awaudarakan.
labu tentukur 200-mL, larutkan dalam 10 mL asam Larutan B Buat campuran asetonitril P-Dapar
hidroklorida 0,1 N dan campur. Tambahkan 50,0 mL (55:45) saring dan awaudarakan.
Larutan baku isoniazid encerkan dengan asam Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A
hidroklorida 0,1 N sampai tanda. [Catatan Siapkan dan Larutan B seperti tertera pada Sistem
larutan segera sebelum penetapan, dan tempatkan kromatografi.
dalam tangas disolusi pada awal penetapan]. Larutan baku Timbang saksama sejumlah
Larutan baku Pada akhir penetapan, pipet 5 mL Rifampisin BPFI dan Isoniazid BPFI dalam campuran
alikot Larutan baku persediaan dan 10 mL Larutan Dapar dan metanol P (96:4) hingga kadar masing-
dapar fosfat ke dalam labu tentukur 50-mL. Encerkan masing lebih kurang 0,16 dan 0,08 mg per mL.
dengan air sampai tanda. [Catatan Jika mungkin [Catatan Gunakan larutan ini dalam waktu 10 menit].
larutan segera dianalisa, jika tidak dalam waktu 3 jam Larutan uji Timbang saksama isi tidak kurang dari
setelah pengenceran akhir.] 10 kapsul. Timbang saksama sejumlah isi kapsul yang
Larutan uji Pada akhir penetapan, pipet 25 mL setara dengan lebih kurang 8 mg isoniazid, masukkan
alikot dan saring, buang 10 mL filtrat pertama. Biarkan ke dalam labu tentukur 100-mL dan tambahkan lebih
dingin selama lebih kurang 10 menit, dan pipet 5 mL kurang 90 mL Dapar. Sonikasi selama lebih kurang 10
filtrat dan 10 mL Dapar fosfat ke dalam labu tentukur menit, biarkan hingga suhu ruang, encerkan dengan
50-mL. Encerkan dengan air sampai tanda. [Catatan Dapar sampai tanda. [Catatan Gunakan larutan ini
Jika mungkin larutan segera dianalisa, jika tidak dalam waktu 2 jam].
dalam waktu 3 jam setelah pengenceran akhir]. Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi
Lakukan penetapan jumlah rifampisin, dilengkapi dengan detektor 238 nm dan kolom 4,6 mm
C43H58N4O12 yang terlarut dengan mengukur Larutan x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1 yang
baku dan Larutan uji pada panjang gelombang serapan dideaktivasi dengan basa dengan ukuran partikel 5
maksimum lebih kurang 475 nm. m. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit.
Lakukan penetapan jumlah jumlah isoniazid Kromatograf diprogram sebagai berikut:
(C6H7N3O) terlarut dengan cara Kromatografi cair
kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi Waktu Larutan A Larutan B Eluasi
<931>. (menit) (%) (%)
Fase gerak Buat campuran air-Dapar fosfat- 0 100 0 keseimbangan
metanol P (850:100:50), saring dan awaudarakan. Jika 0-5 100 0 isokratik
perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem 5-6 100→0 0→100 gradien linier
6-15 0 100 isokratik
seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Sistem Kromatografi Kromatograf cair kinerja
tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam
4,0 mm x 30 cm berisi bahan pengisi L1, ukuran kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada Prosedur; waktu retensi relatif rifampisin dan
partikel 10 m. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per
isoniazid berturut-turut lebih kurang 2,6 dan 1,0;
menit.
efisiensi kolom rifampisin dan isoniazid berturut-turut
Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah
tidak kurang dari 50.000 dan 6.000 lempeng teoritik,
volume sama (lebih kurang 50 µL) Larutan uji dan
faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku
Larutan baku ke dalam kromatograf, rekam
relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
kromatogram dan ukur respons puncak isoniazid.
Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah
Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak
volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan
kurang dari 75% (Q) rifampisin, C43H58N4O12 dan
Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam
tidak kurang dari 80% (Q) isoniazid, C6H7N3O dari
kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung
jumlah yang tertera pada etiket.
jumlah dalam mg rifampisin, (C43H58N4O12), dan
isoniazid, (C6H7N3O), dalam isi kapsul yang
Susut Pengeringan <1121> Tidak lebih dari 3,0%,
digunakan dengan rumus :
lakukan pengeringan dalam botol bersumbat kapiler
dalam hampa udara, pada suhu 60 selama 3 jam 𝑟𝑈
menggunakan lebih kurang 100 mg isi kapsul. ( ) 100𝐶
𝑟𝑆
- 1489 -

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan tanpa pepsin.


uji dan Larutan baku; C adalah kadar Rifampisin BPFI Alat tipe 1: 100 rpm.
atau Isoniazid BPFI dalam mg per mL Larutan baku. Waktu : 30 menit.
Lakukan penetapan jumlah C43H58N4012 terlarut
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup dengan cara spektrofotometri seperti tertera pada
rapat, tidak tembus cahaya, dan hindari paparan panas Spektrofotometri dan Hamburan Cahaya <1191>.
yang berlebihan. Larutan baku persediaan Buat larutan Isoniazid BPFI
dan Pirazinamida BPFI dalam Media disolusi dengan
kadar berturut-turut lebih kurang 0,22 mg dan 1,3 mg per
TABLET RIFAMPISIN, ISONIAZID, DAN mL. Gunakan larutan ini pada hari yang sama.
PIRAZINAMIDA Larutan baku antara Timbang saksama lebih
kurang 27 mg Rifampisin BPFI, masukan ke dalam
Rifamycin, Isoniazid and Pyrazinamide Tablets
labu tentukur 200-mL, tambahkan 50,0 mL Larutan
baku persediaan, dan goyang sampai larut. Encerkan
Tablet Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamida
dengan Media disolusi sampai tanda. Masukkan labu
mengandung rifampisin C43H58N4012, isoniazid
ke dalam tangas disolusi segera sebelum dilakukan
C6H7N30, dan pirazinamida C5H5N30 tidak kurang dari
disolusi tablet. Angkat labu dari tangas bersamaan
90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang
dengan dilakukannya pengambilan larutan.
tertera pada etiket.
Larutan baku Pipet 10 mL Larutan baku antara ke
dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan Media
Baku pembanding Rifampisin BPFI; tidak boleh
disolusi sampai tanda.
dikeringkan. Hindari paparan oksigen. Simpan dalam
Larutan uji Pipet 10 mL filtrat alikot ke dalam labu
wadah tertutup rapat, terlindung cahaya dan
tentukur 50-mL, encerkan dengan Media disolusi
kelembapan, dalam lemari pendingin. Isoniazid BPFI;
sampai tanda.
lakukan pengeringan pada suhu 105º selama 4 jam
Prosedur Lakukan penetapan jumlah rifampisin
sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup
C43H58N4012 terlarut dengan mengukur serapan
rapat, terlindung cahaya. Pirazinamida BPFI; lakukan
Larutan baku dan Larutan uji pada panjang
pengeringan diatas silika gel P selama 18 jam sebelum
gelombang serapan maksimum lebih kurang 475 nm.
digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat.
Gunakan Media disolusi sebagai blangko. Hitung
Identifikasi jumlah dalam mg rifampisin, C43H58N4012, yang
A. Lakukan penetapan seperti tertera pada Uji terlarut dengan rumus:
Identifikasi secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.
𝐴𝑈
Larutan uji Timbang saksama sejumlah serbuk ( ) 4500𝐶
tablet setara dengan lebih kurang 120 mg rifampisin 𝐴𝑆
masukkan ke dalam wadah yang sesuai, tambahkan 20
mL metanol P dan kocok beberapa menit. Saring Au dan As berturut-turut adalah serapan Larutan uji
suspensi melalui penyaring dengan porositas 1 µm dan Larutan baku; C adalah kadar Rifampisin BPFI
atau lebih halus, buang beberapa mL filtrat pertama. dalam mg per mL Larutan baku.
Encerkan filtrat dengan aseton P dalam volume sama, Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak
campur. kurang dan 80% (Q) rifampisin, C43H58N4012 dari
Larutan baku Larutkan sejumlah Rifampisin BPFI jumlah yang tertera pada etiket.
dalam metanol P hingga kadar 6 mg per mL. Lakukan penetapan jumlah jumlah isoniazid
Tambahkan aseton P dalam volume sama, dan C6H7N30 dan pirazinamida C5H5N30 terlarut dengan
campur. Larutkan sejumlah Isoniazid BPFI dalam cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera
metanol P hingga kadar 2,5 mg per mL. Tambahkan pada Kromatografi <931>.
aseton P dalam jumlah sama, dan campur. Larutkan Fase gerak Buat campuran air-kalium fosfat
sejumlah Pirazinamida BPFI dalam metanol P hingga monobasa 1 M-asetonitril P (860:100:40). Saring dan
kadar 15 mg per mL. Tambahkan aseton P dalam awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut
volume sama, dan campur. Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi
Volume Penotolan 2 µL. <931>.
Fase gerak Buat campuran aseton P-asam asetat Larutan kesesuaian sistem Buat larutan asam
glasial P (100:1). isonikotinat P dengan kadar lebih kurang 0,125 mg per
B. Waktu retensi puncak utama rifampisin, mL dalam Media disolusi. Pipet 10 mL larutan ini
isoniazid, dan pirazinamida pada kromatogram dan 4 mL Larutan baku persediaan ke dalam labu
Larutan uji sesuai dengan Larutan baku yang tentukur 100-mL yang berisi 15 mL kalium fosfat
diperoleh pada Penetapan kadar. dibasa 1 M dan 30 mL Fase gerak. Encerkan dengan
Fase gerak sampai tanda.
Disolusi <1231> Larutan baku Pipet 15 mL Larutan baku antara ke
Media disolusi: 900 mL cairan lambung buatan LP dalam labu tentukur 100-mL yang berisi 15 mL kalium

Anda mungkin juga menyukai