Anda di halaman 1dari 3

- 1509 -

Larutan resolusi Timbang saksama sejumlah


Identifikasi Salbutamol Sulfat BPFI dan Senyawa Sejenis A
A. Spektrum serapan inframerah zat yang Salbutamol BPFI larutkan dalam air, encerkan secara
didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan Fase gerak
maksimum hanya pada bilangan gelombang yang hingga kadar berturut-turut 0,140 mg per mL dan
sama seperti pada Salbutamol Sulfat BPFI. 0,030 mg per mL.
B. Spektrum serapan ultraviolet larutan 80 µg per Larutan baku Timbang saksama sejumlah
mL dalam asam hidroklorida 0,1 N, menunjukkan Salbutamol Sulfat BPFI larutkan dan encerkan secara
maksimum dan minimum pada panjang gelombang kuantitatif dengan air hingga kadar lebih kurang 0,6
yang sama seperti pada Salbutamol Sulfat BPFI. mg per mL.
C. Kocok sejumlah zat setara dengan 4 mg Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 60 mg
salbutamol dengan 10 mL air dan saring, filtrat zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100- mL,
menunjukkan reaksi Sulfat cara A, B dan C seperti larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda.
tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>. Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja
D. Waktu retensi puncak utama kromatogram tinggi dilengkapi dengan detektor UV 276 nm dan
Larutan uji sesuai dengan Larutan baku, seperti kolom 4,6 mm x 20 cm berisi bahan pengisi L10. Laju
diperoleh pada Penetapan kadar. alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan resolusi dan ukur
Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 0,5%. respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi,
R, antara salbutamol dan senyawa sejenis A
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%. salbutamol tidak kurang dari 1,5; dan simpangan baku
relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,5%.
Cemaran organik Masing-masing cemaran tidak Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah
lebih dari 0,5 % dan total cemaran tidak lebih dari volume sama (lebih kurang 10 μL) Larutan baku dan
2,0%. Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam
pada Kromatografi <931>. kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung
Fase gerak Buat campuran metil isobutil keton P- jumlah dalam mg salbutamol sulfat,
isopropil alkohol P-etil asetat P-air-amonium (C13H21NO3)2.H2SO4, dalam zat yang digunakan
hidroksida P (50:45:35:18:3). dengan rumus:
Penampak bercak Uap Iodum P. 𝑟𝑈
Larutan baku Timbang saksama sejumlah ( ) 100𝐶
Salbutamol Sulfat BPFI, larutkan dan encerkan 𝑟𝑆
dengan air hingga kadar lebih kurang 0,10 mg per mL.
Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak dari
larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar lebih Larutan uji dan Larutan baku; C adalah kadar
kurang 20 mg per mL. Salbutamol Sulfat BPFI dalam mg per mL Larutan
Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing baku.
10 µL Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng
kromatografi yang dilapisi dengan campuran silika gel Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup
P tebal 0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam bejana baik, tidak tembus cahaya.
kromatografi yang telah berisi dengan Fase gerak,
biarkan merambat hingga lebih kurang tiga per empat
tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat, INJEKSI SALBUTAMOL
biarkan kering dan paparkan lempeng dalam uap Salbutamol Injection
iodum: ukuran dan intensitas bercak selain bercak
utama dari Larutan uji, tidak lebih besar dan tidak Injeksi Salbutamol adalah larutan steril salbutamol
lebih intensif dari Larutan baku. sulfat dalam Air untuk Injeksi. Mengandung
salbutamol, C13H21NO3, tidak kurang dari 90,0% dan
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada etiket.
Kromatografi <931>.
Larutan amonium asetat 0,05 ± 0,01 M Larutkan Baku pembanding Salbutamol Sulfat BPFI; tidak
3,85 g amonium asetat P dalam 1000 mL air, campur. boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup
Fase gerak Buat campuran air-amonium asetat 0,05 rapat, terlindung cahaya. Endotoksin BPFI; [Catatan
± 0,01 M-isopropanol P [(65:30:(5±1)] atur pH hingga Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus
4,5 ± 0,3 dengan penambahan asam asetat P tetes hati-hati untuk menghindari kontaminasi].
demi tetes. Saring dan awaudarakan. Jika perlu Rekonstitusi seluruh isi, simpan larutan dalam lemari
lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan
seperti tertera pada Kromatografi <931>. vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku.
- 1510 -

Senyawa Sejenis B Salbutamol BPFI; Senyawa Larutan A Campuran natrium heptansulfonat P


Sejenis D Salbutamol BPFI; Senyawa Sejenis 0,287% dan kalium dihidrogen fosfat P 0,25%, atur pH
Salbutamol Keton BPFI. hingga 3,65 dengan penambahan asam fosfat 2 M.
Fase gerak Campuran asetonitril P-Larutan A
Identifikasi (22:78), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan
A. Encerkan sejumlah volume injeksi dengan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera
sejumlah asam hidroklorida 0,1 N hingga kadar setara pada Kromatografi <931>.
dengan 0,04 mg per mL salbutamol. Spektrum serapan Larutan uji persediaan Ukur saksama sejumlah
ultraviolet larutan menunjukkan serapan maksimum volume injeksi, jika perlu encerkan dengan Fase gerak
pada panjang gelombang lebih kurang 276 nm. hingga kadar setara dengan lebih kurang 50 µg per mL
B. Lakukan penetapan seperti tertera pada salbutamol.
Identifikasi secara kromatografi lapis tipis <281>. Larutan uji 1 Pipet 1 mL Larutan uji persediaan,
Fase gerak Buat campuran amonium 13,5 M-air- encerkan dengan Fase gerak hingga 100 mL.
propanol P-etil asetat P (4:16:30:50). Larutan uji 2 Pipet 1 mL Larutan uji 1, encerkan
Penampak bercak Gunakan p-Nitroanilin diazotasi dengan Fase gerak hingga 10 mL.
LP. Larutan baku Senyawa Sejenis B Salbutamol BPFI
Larutan uji Uapkan sejumlah volume injeksi dan Salbutamol Sulfat BPFI Timbang saksama
sampai kering menggunakan penguap berputar, bilas sejumlah Senyawa Sejenis B Salbutamol BPFI dan
residu empat kali, tiap kali dengan 5 mL etanol mutlak Salbutamol Sulfat BPFI, larutkan dan encerkan
P, saring, uapkan filtrat sampai kering dan larutkan dengan Fase gerak hingga kadar berturut-turut lebih
residu dalam sejumlah air hingga larutan mengandung kurang 4 µg per mL dan 5 µg per mL.
kadar setara 1 mg per mL salbutamol. Larutan baku Senyawa Sejenis D Salbutamol BPFI
Larutan baku Timbang saksama sejumlah Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis D
Salbutamol Sulfat BPFI, larutkan dan encerkan Salbutamol BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase
dengan air hingga kadar lebih kurang 1,2 mg per mL. gerak hingga kadar lebih kurang 0,25 µg per mL.
Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 2 Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja
µL Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom
kromatografi yang dilapisi dengan campuran silika gel 3,9 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L7 “end-capped”
P setebal 0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1
bejana kromatografi yang berisi Fase gerak dan mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap
biarkan Fase gerak merambat hingga tiga per empat Larutan baku Senyawa Sejenis B Salbutamol BPFI
tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan Salbutamol Sulfat BPFI, rekam kromatogram dan
dan keringkan dengan aliran udara, tempatkan pada ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur:
udara jenuh dengan dietilamin P selama beberapa resolusi, R, antara dua puncak utama tidak kurang dari
menit dan semprot dengan Penampak bercak: harga 3,0. [Catatan Waktu retensi lebih kurang 2 menit dan
RF, warna dan intensitas bercak utama dari Larutan uji waktu retensi relatif senyawa sejenis D salbutomol
sesuai dengan Larutan baku. lebih kurang 2,7.]
C. Ukur saksama sejumlah volume injeksi setara Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah
dengan 0,5 mg salbutamol, encerkan dengan volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan uji
50 mL air, tambahkan 1 mL amonia 5 M, 1 mL 4- persediaan, Larutan uji 1, Larutan baku Senyawa
aminofenazon P 3%, 10 mL kalium besi(III) Sejenis B Salbutamol BPFI dan Salbutamol Sulfat
heksasianoferat P 2% dan 10 mL kloroform P, kocok BPFI; dan Larutan baku Senyawa Sejenis D
dan diamkan hingga terpisah: terjadi warna merah- Salbutamol BPFI ke dalam kromatograf, rekam
jingga pada lapisan kloroform. kromatogram dan ukur semua respons puncak:
D. Sejumlah volume injeksi setara dengan 1 mg Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih
salbutamol sulfat menunjukkan reaksi Sulfat cara A, dari batas yang tertera pada Tabel.
B dan C seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum
<281>. Tabel
Nama Batas
pH <1071> Antara 3,4 dan 5,0. Senyawa sejenis Tidak lebih dari 2 kali respons
D salbutamol puncak utama Larutan baku
Syarat lain Memenuhi syarat seperti tertera pada Senyawa Sejenis D Salbutamol
Injeksi. BPFI (1,0%)
Cemaran lain Tidak lebih dari 0,5 kali respons
puncak utama Larutan uji 1 (0,5%)
Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara
Total cemaran Tidak lebih dari 2,0%
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Abaikan respons puncak lebih kecil dari respons puncak
Kromatografi <931>. utama Larutan uji 2 (0,1%).
- 1511 -

Salbutamol keton Lakukan penetapan dengan cara dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada kurang 30 µg per mL.
Kromatografi <931>. Larutan baku Salbutamol Sulfat BPFI dan Senyawa
Larutan A Campuran isopropanol P-amonium Sejenis B Salbutamol BPFI Timbang saksama
asetat P 0,1 M (1,5:98,5), atur pH hingga 4,5 dengan sejumlah Salbutamol Sulfat BPFI dan Senyawa
penambahan asam asetat glasial P, saring dan Sejenis B Salbutamol BPFI, larutkan dan encerkan
awaudarakan. dengan Fase gerak hingga kadar masing-masing lebih
Larutan B Gunakan isopropanol P. kurang 30 µg per mL.
Fase gerak Gunakan variasi campuran antara Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi
Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem dilengkapi dengan detektor 276 nm dan kolom
kromatografi. berukuran 5 mm x 20 cm berisi bahan pengisi L10
Larutan uji Ukur saksama sejumlah volume injeksi, dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 2
jika perlu encerkan dengan air hingga kadar larutan mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap
mengandung setara lebih kurang 500 µg per mL Larutan Salbutamol Sulfat BPFI dan Senyawa Sejenis
salbutamol. B Salbutamol BPFI, rekam kromatogram dan ukur
Larutan baku Timbang saksama sejumlah Senyawa respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi,
Sejenis Salbutamol Keton BPFI, larutkan dan R, antara dua puncak utama tidak kurang dari 1,5.
encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 2,5 µg Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah
per mL. volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan uji,
Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja Larutan baku Salbutamol Sulfat BPFI dan Larutan
tinggi dilengkapi dengan detektor 276 nm dan kolom baku Salbutamol Sulfat BPFI dan Senyawa Sejenis B
4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L7 “end-capped” Salbutamol BPFI ke dalam kromatograf, rekam
dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung
pada 30°. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. persentase salbutamol, C13H21NO3, dalam injeksi
Kromatograf diprogram sebagai berikut: yang digunakan dengan rumus:

Waktu Larutan A Larutan B 𝑟𝑈 𝐶𝑆 576,70


(menit) (%) (%) ( )×( )×( ) × 100
𝑟𝑆 𝐶𝑈 239,32
0-5 100 0
5-20 100→86 0→14
rU dan rs berturut-turut adalah respons puncak
20-30 86 14
Larutan uji dan Larutan baku; Cs adalah kadar
Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam Salbutamol Sulfat BPFI dalam µg per mL Larutan
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera baku; CU adalah kadar salbutamol dalam µg per mL
pada Prosedur. Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada
Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah etiket; 576,70 dan 239,32 berturut-turut adalah bobot
volume sama (lebih kurang 20 L) Larutan uji dan molekul salbutamol sulfat dan salbutamol.
Larutan baku ke dalam kromatograf, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak utama: respons Wadah dan penyimpanan Dalam wadah dosis
puncak salbutamol keton (senyawa sejenis J tunggal atau ganda sebaiknya dari kaca tipe 1.
salbutamol) pada Larutan uji tidak lebih dari respons
puncak utama Larutan baku (0,5%). Penandaan Cantumkan jumlah salbutamol sulfat
setara dengan salbutamol.
Penetapan kadar Lakukan penetapan kadar dengan
cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera
pada Kromatografi <931>. LARUTAN ORAL SALBUTAMOL
Fase gerak Campuran isopropanol P-amonium Salbutamol Oral Solution
asetat P 0,05 M-air (15:300:685), atur pH hingga 4,5
dengan penambahan asam asetat glasial P, saring dan Larutan Oral Salbutamol adalah larutan salbutamol
awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut sulfat dengan perisa yang sesuai. Mengandung
Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi salbutamol, C13H21NO3, tidak kurang dari 90,0% dan
<931>. tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada
Larutan uji Ukur saksama sejumlah volume injeksi, etiket.
jika perlu encerkan dengan Fase gerak hingga kadar
larutan mengandung setara lebih kurang 25 µg per mL Baku pembanding Salbutamol BPFI; tidak boleh
salbutamol. dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam
Larutan baku Salbutamol Sulfat BPFI Timbang wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Senyawa
saksama sejumlah Salbutamol Sulfat BPFI, larutkan Sejenis B Salbutamol BPFI.

Anda mungkin juga menyukai