Anda di halaman 1dari 1

Bacaan ALKITAB : PENGKHOTBAH 7 : 8-14 KAMIS, 08 FEBRUARI 2024

AYAT RENUNGAN : PENGKHOTBAH 7 : 14


“Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan
Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya”

“DALAM KENDALI TUHAN”


Oleh: Evan Yonathan F. Sinaga, S. Th
Menurut cerita rakyat Cina, ketika seorang tetua yang bernama Sai Weng kehilangan kuda satu-
satunya yang sangat disayanginya. Seorang tetangga mengungkapkan keprihatinannya atas kehilangannya
itu. Namun, Sai Weng justru tidak begitu peduli dan berkata “siapa tahu itu justru baik buatku?” Yang
mengejutkan, kuda yang hilang itu kembali dengan disertai kuda lainnya. Ketika si tetangga memberikan
selamat kepadanya, Sai Weng kembali berkata, “Siapa tahu itu justru buruk bagiku?” Dikemudian hari, anak
lelaki Sai Weng mengalami patah kaki karena terjatuh ketika menunggangi kuda barunya. Peristiwa itu
mungkin dianggap buruk, sampai suatu hari pasukan tentara datang ke desa mereka dengan maksud
merekrut semua lelaki yang berbadan sehat dan kuat untuk ikut berperang. Karena patah kaki, anak lelaki
Sai Weng tidak ikut direkrut, dan terluput dari kemungkinan gugur di medan perang. Itulah cerita di balik
peribahasa Tiongkok yang mengajarkan bahwa suatu kesulitan dapat menjadi berkat yang tak
terbayangkan, begitu pula sebaliknya.
Renungan hari ini ingin menyampaikan kepada kita bahwa kebahagiaan dan dukacita harus dinikmati
dengan porsi yang tepat dan tempat yang sama. Raja Salomo berkata, segala pekerjaan Allah dalam hidup
kita adalah baik. Apabila sukacita diizinkan Tuhan untuk hadir, maka syukurilah, nikmati dan lihatlah hal itu
sebagai anugrah. Menariknya, juga dikatakan bahwa hari malang sama dengan hari mujur. Yang dimaksud
adalah bagaimana cara seseorang menyikapi kedua hal tersebut. Kemujuran dan kemalangan adalah sesutu
yang akan datang silih berganti dalam kehidupan seseorang. Allah tidak membiarkan kita mengetahui masa
depan, karena Ia ingin kita sepenuhnya bergantung kepadaNya. Karena masing-masing kita diciptakan untuk
memuliakanNya, sehingga Allah ingin anak-anakNya senantiasa berserah kepadaNya dan mengizinkanNya
untuk mengatur langkah kita. Manusia sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, untuk
itulah kita harus terus bersama dengan Tuhan, membangun hubungan yang baik dan bersandar kepadaNya.
Saudaraku, setiap hari mempunyai ceritanya sendiri, baik itu sukacita, pergumulan bahkan
penderitaan. Sebagai anak-anak yang dikasihi Tuhan, kita dapat berserah kepada kuasaNya dan
mempercayaiNya ketika dalam masa susah maupun senang. Sebab Dia pasti menyertai kita dalam pasang
surut kehidupan ini dengan kasih pemeliharaan yang dijadikanNya. Sehingga kita dapat menikmati dengan
benar hari-hari sukacita itu, dan mampu melewati hari-hari malang lewat penyertaan Tuhan. Amin.

Baik Atau Buruk, Semua Dalam Kendali Tuhan !  Syalom !


Mari dukung pelayanan Mutiha Hangoluan
“Renungan Harian“dengan mengirimkan
dukungan anda melalui :
DOA:
REKENING BANK MANDIRI
Ya TUHAN, terimakasih atas kasihMu dalam hidup A.n: Majelis Pusat HKI - 107 00 9501695 4
kami. Tuntunlah kami untuk senantiasa memuji
Penanggungjawab
Engkau, di waktu mujur atau malang, sebab Engkau
Departemen Koinonia HKI
akan selalu mendatangkan kebaikan bagi hidup
kami. Amin EDITOR
Pdt. Rona Sri Rezeki Purba, S.Th

Anda mungkin juga menyukai