Makalah PP Kel 3-1-1
Makalah PP Kel 3-1-1
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Sistem perundang-undangan di Indonesia hanya dikenal dengan satu nama jenis undang-undang,
yakni keputusan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat (“DPR”), dengan persetujuan
Presiden, dan disahkan Presiden. Selain itu, tidak terdapat undang-undang yang dibentuk oleh
lembaga lain. Dalam pengertian lain, undang-undang dibuat oleh DPR.
Dalam buku Pengantar Ilmu Perundang-undangan oleh Ismail Hasani dan A. Gani Abdullah, Robert
Baldwin dan Martin Cave mengemukakan fungsi Peraturan Perundang Undangan antara lain:
1. Mencegah monopoli atau ketimpangan kepemilikan sumber daya.
2. Mengurangi dampak negatif dari suatu aktivitas dan komunitas atau lingkungannya.
3. Membuka informasi bagi publik dan mendorong kesetaraan antar kelompok (mendorong
perubahan institusi, atau affirmative action kepada kelompok marginal).
4. Mencegah kelangkaan sumber daya publik dari eksploitasi jangka pendek.
5. Menjamin pemerataan kesempatan dan sumber daya serta keadilan sosial.
6. Perluasan akses dan redistribusi sumber daya.
7. Memperlancar koordinasi dan perencanaan dalam sektor ekonomi
Pada pasal 5 UU No 12 tahun 2011 dijelaskan terkait asas pembentukan Peraturan Perundang
Undangan. Asas-asas tersebut meliputi:
● kejelasan tujuan.
● kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat.
● kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan.
● dapat dilaksanakan.
● kedayagunaan dan kehasilgunaan.
● kejelasan rumusan.
● keterbukaan.
Adapun materi muatan Peraturan Perundang Undangan harus mencerminkan asas pengayoman,
kemanusiaan, kebangsaan, kekeluargaan, kenusantaraan, bhinneka tunggal ika, keadilan, kesamaan
kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, ketertiban dan kepastian hukum dan atau keseimbangan,
keserasian dan keselarasan.
● Mencerdaskan kehidupan
bangsa,
● Ikut melaksanakan
ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
Dalam proses pembentukan undang-undang, terdapat transformasi visi, misi dan nilai yang diinginkan
oleh lembaga pembentuk undang-undang dengan masyarakat dalam suatu bentuk aturan hukum.
Proses pembentukan undang-undang diatur dalam Pasal 162 – 173 UU MD3 beserta perubahannya.
Selain diatur dalam UU MD3, proses pembentukan undang-undang juga dapat Anda temukan dalam
UU 12/2011 beserta perubahannya yang terbagi menjadi beberapa tahap antara lain:
1. Perencanaan, diatur dalam Pasal 16 sampai Pasal 42 UU 12/2011;
2. Penyusunan, diatur dalam Pasal 43 sampai Pasal 64 12/2011;
3. Pembahasan, diatur dalam Pasal 65 sampai Pasal 71 12/2011;
4. Pengesahan, diatur dalam Pasal 72 sampai Pasal 74 12/2011;
5. Pengundangan, diatur dalam Pasal 81 sampai Pasal 87 12/2011.