Praanggapan Dan Entailmen
Praanggapan Dan Entailmen
“Septy temanku di unesa yang cantik itu mendapatkan nilai A pada mata kuliah
pragmatic”.
Tuturan dalam kalimat tersebut mengadung peranggapan eksistensial
kalau ada mahasiswi unesa yang cantik dan mendapatkan nilai A pada
mata kuliah pragmatic.
Dari kedua contoh diatas kita dapat menyimpulkan kalau tuturan kalimat yang
mengandung eksistensial pasti menerangkan subyek pada kalimat tersebut, artinya
disetiap kalimat yang mengandung eksistensial pasti mengandung subyek.
B. Pranggapan faktif merupakan pranggaan yang mengikuti kata kerja yang dapat di
anggap sebagai suatu kenyataan. seerti contoh berikut, disebutkan bahwa kata kerja
“menemukan“ mempranggapkan informasi yang disampaikan. Berikut dipaparkan
contoh penyebab pranggapan faktif. Sejumlah kata kerja seperti: tahu, menyadari,
menyesal, sadar, mengherankan, dan gembira. memiliki pranggapan faktif. berikut
disajikan.
C. prangapan non-faktif adalah suatu pranggapan yang diasumsikan tidak benar. Kata-
kata kerja seperti “bermimpi”, “membayangkan”, “berpura-pura” dan lainnya.
Peranggapan non-faktif ini digunakan dengan pranggapan yang mengikutinya tidak
benar.
Saya membayangkan kalau khoiron jadian dengan putri ponorogo pasti akan seru
dan pasti akan ada perang dingin.
Kata “membayangkan” diatas menyebabkan peranggapan bahwa khoiron
belum/tidak jadian dengan putri ponorogo.
E. Peranggapan structural
Apa saja penghargaan yang diterima oleh pak Rasmian ditingkat nasional?
Tuturan ini mempunyai peranggapan bahwa rasmian menerima
penghargaan di tingkat nasional. Kata tannya “apa saja” dalam tuturan
tersebut mengasumsikan bentuk jawabaan nominal yang mengiringi
peranggapan.
Jika aku menjadi suamimu aku tidak akan melarang kamu untuk menjadi wanita
karier.
Dari kata “jika aku menjadi suamimu” pada tuturan diatas mempunya
makna yang memperanggapkan bahwa kenyataanya aku bukan suaminya.