Anda di halaman 1dari 22

Peran Pendamping UKM dalam Pengembangan

Rantai Nilai dan Model Bisnis UKM

Direktur Pengembangan UMKM dan Koperasi


Kementerian PPN/Bappenas

Jakarta, 7 Februari 2024


Outline

Arah Kebijakan Pengembangan UKM di Indonesia

Urgensi Peningkatan Kapasitas UKM dalam Rantai Nilai dan Model Bisnis
UKM

Peran Pendamping dalam Pengembangan Rantai Pasok UKM

Kesimpulan dan Rekomendasi

2
Arah Kebijakan Pengembangan UKM di
Indonesia
Tema dan Arah Kebijakan RKP Tahun 2024
“Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”

Sumber: Tema dan Prioritas RKP Tahun 2024 – Menteri PPN/ Kepala Bappenas – 23 Februari 2023 4
Strategi Fokus Inklusif dan Berkelanjutan dalam
PP Penguatan Kewirausahaan, UMKM dan Koperasi RKP 2024

1. Optimalisasi layanan PLUT-KUMKM​ 8. Sertifikasi dan standardisasi produk

9. Optimalisasi pengelolaan terpadu UMKM berbasis


2. Identifikasi dan pengakuan wirausaha sosial
wilayah dan komoditas

3. Dukungan pengembangan kewirausahaan


10. Fasilitasi pendampingan akses pembiayaan
perempuan dan disabilitas

4. Pendataan dan penggunaan data tunggal UMKM 11. Akselerasi kemitraan UMK dengan UMB

5. Penyelesaian penilaian koperasi simpan pinjam


12. Digitalisasi usaha
dan koperasi sektor jasa keuangan

6. Penguatan ekosistem pengawasan dan penjaminan


13. Fasilitasi business matching berorientasi ekspor
koperasi

14. Internalisasi prinsip dan nilai koperasi serta


7. Fasilitasi perizinan usaha mikro perbaikan citra koperasi pada generasi muda

Sumber: Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2023 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 5
Karakteristik Usaha Berdasarkan Berbagai Indikator
Karakteristik Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah
Formalitas Sebagian besar informal Sebagian besar formal Seluruhnya formal
Organisasi dan Tradisional dan tanpa pembagian kerja yang Mulai terdapat pembagian kerja dan Terdapat struktur organisasi formal dengan
Manajemen jelas pengorganisasian sistem manajemen modern
Pekerja Sebagian besar pekerja keluarga dan tidak Sebagian besar pekerja dibayar Seluruhnya pekerja dibayar
dibayar
Proses Produksi Sebagian besar produksi sendiri dengan Memiliki rantai pasok dari pemasok Mulai memiliki mesin produksi yang dikelola
produktivitas rendah atau menjual barang bahan baku dan pengrajin sendiri dengan rantai pasok semakin besar dan
jadi luas
Orientasi Pasar Sebagian besar hanya mencakup pasar lokal Sebagian pasar lokal, pasar nasional, Pasar nasional dan ekspor
dan masyarakat berpenghasilan rendah dan ekspor
Latar Belakang Berpendidikan dan berpenghasilan rendah Sebagian besar berpendidikan tinggi Sebagian besar berpendidikan tinggi dan
Sosio-Ekonomi dan berasal dari keluarga tidak berasal dari keluarga berpenghasilan menengah
Pelaku Usaha miskin ke atas
Teknologi Sebagian besar menggunakan teknologi Sebagian besar menggunakan mesin Memanfaatkan teknologi modern dan seluruhnya
usang atau proses manual dan tidak dan teknologi digital menggunakan teknologi digital
memanfaatkan teknologi digital
Motivasi Berusaha Sebagian besar untuk bertahan hidup Sebagian besar untuk Seluruhnya untuk omzet/pengembangan usaha
omzet/pengembangan usaha
Semangat Sebagian besar tidak memiliki pengetahuan Sebagian besar memiliki Hampir seluruhnya memiliki pengetahuan
Kewirausahaan kewirausahaan dan bermotivasi rendah pengetahuan kewirausahaan dan kewirausahaan dan bermotivasi tinggi
bermotivasi tinggi
Sumber: Studi World Bank (2021) dan Riset SMERU Institute (2023) 6
Isu Pengembangan UKM
Kapasitas SDM • UKM belum memiliki Logistik Biaya logistik untuk pengadaan bahan
kemampuan manajerial yang baku dan pengiriman barang domestik
baik mahal
• Kapasitas dalam mendukung
proses produksi belum optimal

Keterbatasan pengetahuan dan Peluang akses pasar yang sulit didapat


Akses informasi pemahaman mengenai regulasi Akses Pasar
akibat kalah bersaing dengan usaha
(pajak, sertifikasi produk, besar dan maraknya produk luar negeri
peraturan ekspor) dan program masuk ke tanah air (pasar bebas)
pemerintah (dana hibah, fasilitasi
pameran, pelatihan)

Akses Pendanaan/pembiayaan yang sulit • Kurangnya fasilitasi untuk UKM


Promosi menjangkau pasar domestik dan
Pembiayaan diperoleh UMK dari perbankan/
lembaga keuangan akibat kondisi global
usaha yang kurang dikelola dengan • Keterbatasan kemampuan UKM
baik. dalam branding produk dan mengejar
perkembangan pemasaran melalui
platform digital
7
Urgensi Peningkatan Kapasitas Rantai Nilai dan
Model Bisnis UKM
Contoh Model Peningkatan Kapasitas UMKM dalam Pengembangan Rantai
Nilai: Major Project Pengelolaan Terpadu UMKM

Aspek Proyek MP PT UMKM


▪ Amanat PP No. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan,
Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi;
dan UKM dan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2
1. Penyediaan Akses Bahan Baku dan
023 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024;
Ruang/Alat Produksi Bersama
▪ Skema pengelolaan UMKM secara terpadu yang
melibatkan seluruh aktor dalam rantai nilai suatu
2. Kurasi dan Standardisasi Produk
komoditas unggulan dengan pendekatan
keperantaraan pasar;
3. Perluasan Akses Pasar dan
▪ Dilaksanakan sejak tahun 2022 dan difokuskan pada
Kemitrausahaan
pengembangan 10 lokasi dengan komoditas
Untuk mengembangkan usaha dan kapasitas
unggulannya, yaitu: Aceh (Nilam), Sumatera Utara pelaku UMKM
(Cabai Merah), Jawa Tengah (Rotan), DI Yogyakarta 4. Pendampingan SDM UMKM
(Susu), Bali (Kakao Fermentasi), Nusa Tenggara Timur
(Sapi), Kalimantan Timur (Biofarmaka), Kalimantan Dilaksanakan melalui fasilitasi bimbingan
teknis, konsultasi, dan /atau pelatihan
Selatan (Karet), Sulawesi Utara (Kelapa), dan
5. Penyediaan Akses Pembiayaan
Sulawesi Selatan (Garam);

▪ Pada TA 2024 fokus pada penuntasan pembangunan


RPB/FS, peningkatan kapasitas usaha dan akses 6. Regulasi dan Pendataan UMKM
pasar di 10 lokasi MP, khususnya untuk Provinsi Aceh
(Komoditas Nilam).

9
Peningkatan Kapasitas UMKM dalam Setiap Tahapan
Rantai Nilai
Bentuk Pendampingan
Penguatan Kelembagaan,
Penguatan Kapasitas pendampingan, fasilitasi • Teknis Produksi • Desain Produk
dan pendampingan pasar • Digitalisasi • Kelembagaan usaha
Pemerintah • Standardisasi Produk • Akses pembiayaan
• Manajemen Mutu

Usaha
mikro kecil Koperasi/
Produk Kelompok Produk Olahan Pemasaran

UMB
Bahan baku/ Spesifikasi Produk Spesifikasi Konsumen
pendampingan/ dan pendampingan Produk
pengolahan/ pembiayaan

Pendampingan Pendampingan Peran Pemangku Kepentingan


Akses Akses
Pembiayaan Pemerintah Usaha Menengah Besar (UMB)
Lembaga Keuangan Pembiayaan
1. Menyediakan pendamping 1. Memberikan informasi atau
lapangan pendampingan teknis
2. Mengoordinasikan penyediaan tim khususnya terkait alih
ahli (expert) keterampilan dan teknologi
3. Melakukan penguatan 2. Melakukan pembinaan
kelembagaan sertifikasi produk
10
Kompetensi Tenaga Pendamping UKM
3B : Business
Model,
Business Plan,
dan Business
Process
Focus on Kelembagaan
Inter-
Customer Kompetensi Ekonomi :
personal
I-G-A Pasar, Bank,
Skills Vision &
Koperasi, Kelompok
Sense of
Tani, Lembaga
Analysis Business
Pengembangan
and Bisnis (LPB), dll
Judgement
Kompetensi
Kepemimpinan
Planning
and
Driving Teamwork
Action
Leading & Kompetensi Menulis
Motivating
Drive,
Khusus Laporan
Courage &
Integrity Social/ Fotografi,
Digital dll
Media
11
Contoh Peningkatan Kompetensi Pendamping:
Business Development Officer

Pengembangan Karakter Pendalaman Komoditas Pemahaman Kelembagaan

• Sebelum ditempatkan di lapangan, BDO • Pelatihan dan pemagangan untuk • Pelatihan dan pembekalan terkait
menerima pelatihan dan workshop dari meningkatkan pengetahuan terkait kelembagaan, seperti perkoperasian dan
project leader (PMO). komoditas yang akan dikembangkan. kelompok tani.
• Materi yang disampaikan antara lain • Pemagangan dan pelatihan bisa dilakukan • Pelatihan terkait proses pemberdayaan
mentalitas dasar, penyusunan activity plan, bekerjasama dengan offtaker maupun masyarakat dan kerjasama kelompok.
dan membangun kompetensi diri termasuk dengan Lembaga atau narasumber ahli di
kepemimpinan. bidangnya.
• Materi ini kemudian diberikan kembali • Dapat dilakukan sebelum penempatan atau
setahun setelah pelaksanaan kegiatan untuk seiring dengan pelaksanaan implementasi.
memperkuat pembentukan karakter.

Kompetensi Pendamping PEMIMPIN

Kompetensi Kepemimpinan Kompetensi Income Generating Activity Kompetensi Khusus


• Vision & Sense of Business • Planning & Driving Action • 3B (Business Model, Business Plan, dan Business Process) • Menulis Laporan
• Focus on Customer • Leading & Motivating • Karakteristik Bisnis Berbagai Sektor Usaha: Pertanian, • Media sosial/digital
• Interpersonal Skills • Teamwork Perikanan, Peternakan, Kerajinan, Kuliner, dll • Fotografi, dll
• Analysis & Judgement • Drive, Courage & Integrity • Kelembagaan Ekonomi: Pasar, Bank, Koperasi, Kelompok
Tani, Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB), dll

12
Peran Pendamping dalam Pengembangan
Rantai Pasok UKM
Peran Pendamping dalam Peningkatan Kapasitas UMKM
1. Keterampilan melakukan tugas
▪ Pendamping UMKM memilikiperan strategis pekerjaanyang berbeda
dalammeningkatkan efektivitas perencanaan,
pelaksanaan, sertapencapaian tujuandan sasaran 2. Mengelola
program pengembangan UMKM Taskskill berbagai tugas
dan kegiatan
▪ Di Indonesia, program pendampinganUMKM dalamkonteks
memiliki ragamjenisdan bentuk namun sama-sama Task pendampingan
bekerja dalam kerangka pembangunan management yang berbeda
masyarakat (community development) skill
TransferSkill
▪ Pendamping memerlukan standar kompetensi 5. Mengadaptasikan
untuk menjaminanmutu dalammenjalankan kompetensi pada Contigency
misi pendampingan.Tanpakompetensi yang area pekerjaan
skill 3. Merespon
terstandar, para pendampingberpotensi menjadi yang berbeda masalah&
beban bagiUMKM ataumasyarakatyang didampingi. Job/role kejadianyang
tidak terduga
management dalam
▪ Kompetensi pendampingpembangunan mencakup skill pendampingan
semua aspekpekerjaanseperti gambar disamping dan tidak rutin

4. Berurusan dengan semua aspek


dalam masyarakat dampingan dan
sesama pendamping 14
Ruang Lingkup Tugas Pendamping UMKM

Tujuan Pendampingan Tugas Pendamping


1. Mengusulkan dan mengidentifikasi peserta
Mendorong formalisasi UMKM berdasarkan database kepada penyelenggara pelatihan

2. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan bagi UMKM

3. Memberikan bimbingan dan konsultasi peserta


Akselerasi digitalisasi UMKM pelatihan

4. Melakukan pendampingan terkait:


a. Transformasi kelembagaan usaha
Menumbuhkan calon wirausaha dan/atau b. Akselerasi digitalisasi (tata kelola dan pemasaran)
wirausaha pemula c. Literasi keuangan dan akses pembiayaan
d. Pengembangan dan sertifikasi produk
e. Pola kemitraan
Meningkatkan akses kredit lembaga
5. Melakukan evaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan
keuangan formal bagi pelaku UMKM
pendampingan

15
Fungsi Pendamping UMKM dalam Pengembangan
Rantai Pasok UMKM

Melakukan pendampingan intensif kepada petani, pelaku UMK, dan


koperasi dalam menjalankan proses bisnis dari hulu hingga hilir

Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam


pelaksanaan proses bisnis, seperti offtaker, lembaga pembiayaan,
pemerintah pusat/daerah, dan pihak lainnya
Rp
Memastikan proses bisnis berjalan sesuai dengan rantai nilai dengan
keterlibatan aktor-aktor yang yang terkait dalam setiap tahapan

Mengidentifikasi persoalan/kendala yang muncul di lapangan serta


merumuskan solusi atas kendala tersebut, bisa juga berkomunikasi
dengan pihak-pihak terkait dalam perumusan solusi

16
Peran Pendamping UKM dalam Rantai Pasok:
Sisi Hulu Produksi
Hulu
Isu yang Dihadapi Bentuk Kegiatan Pendampingan

• Pendampingan usaha dan manajerial (pelaporan


• UKM belum memiliki kemampuan manajerial yang baik
keuangan, pengelolaan SDM, dsb)
• Keterbatasan pengetahuan dan pemahaman UKM
• Pendampingan peningkatan mutu dan kualitas produk
mengenai berbagai regulasi (pajak, sertifikasi produk,
• Pendampingan pengurusan perizinan usaha
peraturan ekspor) dan program pemerintah (dana
• Pendampingan penyusunan business plan
hibah, fasilitasi pameran, pelatihan
• Pendampingan manajemen Rantai Pasok di sisi hulu
• Kesulitan menyesuaikan kapasitas pelaku usaha seiring
(bahan baku, perencanaan produksi, dsb)
skala usaha yang semakin besar
• Pendampingan dalam memperoleh akses
• Sulitnya mengakses pembiayaan dan investasi untuk
pembiayaan dan asuransi
UKM

17
Peran Pendamping UKM dalam Rantai Pasok:
Sisi Tengah Produksi
Tengah
Isu yang Dihadapi Bentuk Kegiatan Pendampingan

• Kurangnya informasi terkait produk yang diminati


pasar • Sosialisasi program/bantuan yang berkaitan dengan
• Keterbatasan sarana dan prasarana produksi peningkatan kapasitas produksi (co: hibah/subsidi
• Kemampuan operasional dan proses produksi belum peralatan produksi)
memadai • Pemanfaatan teknologi dalam mengolah produk agar
• Biaya sertifikasi cukup mahal, terutama jika variasi bernilai tambah
produk UKM beragam • Pengembangan riset dan inovasi produk untuk
memenuhi preferensi konsumen
• Manajemen inventory dan logistik dalam mengelola
usaha
• Pendampingan sertifikasi dan standardisasi produk
sesuai permintaan pasar serta perizinan untuk
menjalankan usaha

18
Peran Pendamping UKM dalam Rantai Pasok:
Sisi Hilir Produksi
Hilir
Isu yang Dihadapi Bentuk Kegiatan Pendampingan

• Keterbatasan kemampuan pelaku usaha untuk • Pengembangan dan perluasan pemasaran di level
mengejar perkembangan pemasaran yang sangat pesat domestik maupun global
melalui online platform/sosial media • Pemanfaatan teknologi digital dalam promosi dan
pemasaran produk
• Makin kuatnya persaingan usaha di era pemasaran
• Penyusunan strategi promosi dan pemasaran secara digital
digital
• Penyediaan informasi dan peluang pasar
• Kurangnya pemahaman pelaku usaha mengenai
• Pengembangan kapasitas dan kemampuan ekspor UKM
prosedur, aturan perdagangan internasional yang • Penyusunan strategi efisiensi sistem penyaluran dan
berlaku, dan standar ekspor yang perlu dipenuhi pendistribusian produk
• Sistem penyaluran dan pendistribusian produk yang • Menjalin kemitraan dan berjejaring dalam Global Value
tidak efisien Chain

19
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan dan Rekomendasi

Saat ini, UKM di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan dalam upaya pengembangan
rantai nilai dan model bisnis. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah penguatan melalui
1 pengembangan kompetensi pendamping secara berkesinambungan untuk mendukung
pengembangan UKM di Indonesia.

Pendamping UKM memiliki peran strategis dalam pengembangan rantai nilai dan model bisnis
2 UKM, sehingga memerlukan standar kompetensi, pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan
berjejaring yang baik dalam mendukung peningkatan daya saing UKM di Indonesia.

21
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai