Anda di halaman 1dari 10

Update 20 Juni 2022

PEDOMAN OPERASIONAL
Replikasi Model Bisnis
Pengembangan Kelompok Subsisten

Departemen Regional
berkoordinasi dengan Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen
DEFINISI KELOMPOK SUBSISTEN DAN TARGET 2

I. DEFINISI KELOMPOK SUBSISTEN *


Kelompok subsisten adalah kelompok masyarakat yang memenuhi kriteria antara lain:
• Rumah tangga berpendapatan rendah
• Mempunyai rintisan bisnis atau memiliki usaha yang hanya dapat menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga (self sufficiency)
• Memiliki pontensi untuk dikembangkan usahanya menjadi UMKM potensial
• Prioritas sektor usaha yang terkait dengan pengendalian inflasi, perbaikan CAD/ekspor, dan local economic development
• Memiliki potensi local leader**
 Contoh kelompok subsisten, antara lain: rumah tangga yang menerima bansos non-tunai, penerima zakat, termasuk kelompok pra-
sejahtera, yang memiliki rintisan usaha/usaha potensial
 Contoh bidang usaha, antara lain: pertanian, hortikultura, produk kain dan kerajinan, makanan-minuman olahan.
*) Berbagai sumber (Siburian 2009, Alexander 2021, BPS 2019, Fischer Kowalsky2011, Yuswohady)
**) Local Leader adalah anggota/bukananggotakelompokyang dapat menggerakankelompoksasaran

II. TUJUAN PENGEMBANGAN


Pengembangan kelompok subsisten bertujuan untuk menciptakan pelaku usaha mikro baru yang berdaya (usaha berkembang dan
menguntungkan) serta dapat memanfaatkan layanan keuangan formal sesuai kebutuhan

III. TARGET PENGEMBANGAN


Target jumlah pengembangan kelompok subsisten sesuai dengan target kontrak kinerja masing-masing KPwDN.
BENTUK DAN LINGKUP KEGIATAN 3

IV. KRITERIA KELOMPOK SASARAN


Kriteria kelompok sasaran antara lain:
1. Mayoritas anggota masyarakat sasaran merupakan kelompok subsisten;
2. Memiliki ikatan pemersatu, antara lain (1) tinggal berdekatan, (2) kesamaan usaha, atau (3) kesamaan suku, yang
berlokasi dalam 1 desa/kelurahan yang sama;
3. Program pemberdayaan BI tidak redundan, namun disinergikan dengan lembaga/instansi lain;
4. Memiliki potensi usaha dan kelembagaan untuk dikembangkan;
5. Memiliki modal sosial (a.l. keterbukaan, keguyuban, kepercayaan, gotong royong) yang tinggi, memiliki keinginan
untuk bertumbuh secara ekonomi, dan berkomitmen mengikuti program pembinaan;
6. Memiliki local leader yang potensial untuk diajak bekerja sama.
BENTUK DAN LINGKUP KEGIATAN 4

V. KRITERIA IMPLEMENTING PARTNER DAERAH (IPD)

Lembaga/organisasi maupun individu yang ditunjuk sebagai pelaksana program pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif kepada masyarakat
subsistence untuk melakukan antara lain pendampingan secara intensif dan langsung, monitoring dan evaluasi, serta berada dalam satu area wilayah
dengan kelompok sasaran

Merupakan pelaku atau memiliki jaringan dalam industri yang sama dengan usaha
masyarakat sasaran.
BENTUK DAN LINGKUP KEGIATAN 5

VI. LINGKUP PROGRAM PENGEMBANGAN KELOMPOK SUBSISTEN


• Program pengembangan kelompok subsisten dapat dilakukan secara bertahap (multiyears).
• Lingkup program pengembangan kelompok subsisten meliputi:

1. Memiliki akses pada layanan 1. Sudah menggunakan layanan 1. Akses yang lebih luas pada 1. Melakukan pengelolaan keuangan
keuangan dasar (SP dan keuangan untuk bertransaksi produk dan layanan keuangan dengan baik dan mulai mengakses
tabungan) dengan tingkat dasar dan memiliki terkait tabungan dan payment pembiayaan untuk
pengetahuan keuangan terbatas pengetahuan keuangan yang (ebanking, QRIS, dll) pengembangan usaha sesuai
memadai kebutuhan
2. Memiliki rintisan usaha/usaha 2. Produk sudah memiliki value
2. Menjalankan usaha dengan 2. Seluruh proses produksi dan
potensial dengan manajemen added dan sudah mengenal
kapasitas terbatas dengan pemasaran telah dilakukan secara
terbatas pemasaran digital
manajemen usaha yang sudah profesional, termasuk
3. Terbentuk kelembagaan baik 3. Terbentuk kelembagaan formal pemanfaatan digital marketing
informal dalam bentuk untuk menjalankan usaha 3. Berjalannya kelembagaan usaha
kelompok untuk menjalankan 3. Terdapat pembagian tugas dan secara profesional dengan
usaha dan adanya local leader peran dalam kelompok usaha pendampingan terbatas yang
termasuk tugas dan peran local dapat menangkap dan
leader mengembangkan peluang bisnis
BENTUK DAN LINGKUP KEGIATAN 6

VII. PRE-REQUISITE (Initial Assessment)


Pre-requisite atau kegiatan awal yang perlu dilakukan oleh KPwDN a.l.:
1. Melakukan pemilihan kelompok sesuai dengan kriteria kelompok sasaran
2. Mengidentifikasi gap program per tahapan
3. Menyusun rencana pengembangan
4. Menetapkan tahapan program
5. Menentukan implementing partner yang sesuai dengan kelompok subsisten yang akan dikembangkan.
BENTUK DAN LINGKUP KEGIATAN 7

VIII. INDIKATOR KEBERHASILAN


Project TAHAP 1 - INISIASI TAHAP 2 - ELABORASI
Milestone Building The Awareness Ready to Take Action

Pengelolaan Minimal 50% anggota kelompok: Minimal 25% anggota kelompok:


Keuangan 1. Memiliki rekening tabungan di Bank dan/atau produk sistem 1. Memanfaatkan produk dan layanan keuangan formal (rek. tabungan
Keluarga pembayaran dan/atau uang elektronik)
2. Memulai perencanaan dan pencatatan keuangan 2. Memahami fitur produk dan layanan keuangan formal (rek. tabungan
keluarga dan/atau uang elektronik)
3. Mengenal manfaat dan risiko dari produk dan layanan 3. Rutin merencanakan dan mencatat keuangan keluarga
keuangan formal
Pengelolaan Minimal 50% anggota kelompok: 4. Memahami dengan baik konsep pengelolaan keuangan usaha kelompok
Keuangan Usaha 4. Mengenal konsep pemisahan keuangan keluarga dan 5. Melakukan pencatatan keuangan usaha kelompok di buku kas secara
usaha rutin (cashflow)
5. Mulai melakukan pencatatan keuangan (masuk dan keluar) di 6. Mengetahui manfaat dan risiko beberapa produk dan layanan
buku kas lembaga keuangan formal untuk usaha kelompok
6. Mengenal produk dan layanan dari lembaga keuangan
formal yang menunjang usaha
Pengembangan 7. Usaha sudah mulai dijalankan dengan kapasitas terbatas 7. Telah tersedia model bisnis usaha kelompok
Usaha 8. Memahami pentingnya perencanaan usaha 8. Telah dilaksanakan proses produksi usaha kelompok
9. Telah diperoleh pendapatan (penjualan) dari usaha kelompok
yang dijalankan

Penguatan 9. Terdapat kelompok kecil yang didorong untuk membentuk 10. Telah terbentuk kelompok informal dan mengenal lembaga formal
Kelembagaan kelembagaan informal guna menjalankan usaha bersama untuk usaha yang akan dibentuk
10. Mulai teridentifikasi potensial local leader(s) 11. Sudah terdapat peran local leader(s) serta pembagian peran dan
tanggung jawab antar anggota kelompok dalam bentuk struktur
organisasi
BENTUK DAN LINGKUP KEGIATAN 8

VIII. INDIKATOR KEBERHASILAN


Project TAHAP 3 - MONETISASI TAHAP 4 - KEBERLANJUTAN & INOVASI
Milestone Strengthening the Exercise Sustaining the Passion

Pengelolaan Keuangan Minimal 50% anggota kelompok: Minimal lebih dari 50% Anggota kelompok :
Keluarga 1. Memanfaatkan produk dan layanan keuangan formal (rek. 1. Menggunakan fitur-fitur tabungan dan transaksi digital secara aktif
tabungan dan/atau uang elektronik) 2. Merencanakan dan mencatat keuangan secara rutin
2. Memahami fitur produk dan layanan keuangan formal (rek. 3. Mengenal produk dan layanan jasa keuangan untuk investasi, seperti deposito
tabungan dan/atau uang elektronik)
3. Rutin merencanakan dan mencatat keuangan keluarga

Pengelolaan 4. Sudah membuat laporan keuangan usaha kelompok 4. Telah membuat laporan keuangan lengkap : cashflow, L/R, dan neraca.
Keuangan Usaha (Cashflow, L/R) 5. Kelompok sasaran mulai mengakses pembiayaan (bank dan/atau
5. Sudah menggunakan rekening tabungan untuk usaha lembaga non bank) untuk pengembangan usaha sesuai
6. Sudah menggunakan dan menyediakan opsi transaksi non-tunai/ kebutuhan
pembayaran digital untuk usaha kelompok.

Pengembangan 7. Membangun brand terhadap usaha dan memahami pemanfaatan media 7. Usaha telah memiliki brand dan menggunakan media promosi digital
Usaha sosial untuk mempromosikan produk. 8. Penjualan meningkat min. 10% dari tahun sebelumnya dan telah terdapat
8. Kapasitas produksi meningkat min. 10% dari tahun sebelumnya. keuntungan/laba dari usaha kelompok yang disisihkan untuk pengembangan
9. Telah terdapat keuntungan/laba dari usaha kelompok. usaha.
10. Mampu mengidentifikasi mitra yang dapat berkolaborasi 9. Kelompok usaha sudah mengenal sertifikasi produk, kurasi produk, termasuk
dalam pengembangan usaha. produksi ramah lingkungan.
10. Mampu merealisasikan kerjasama dengan mitra dalam pengembangan usaha

Penguatan 11. Terbentuknya kelembagaan formal kelompok usaha 11. Kelembagaan formal sudah berjalan secara profesional yang dapat menangkap dan
Kelembagaan mengembangkan peluang bisnis
12. Kelompok usaha mampu menjadi percontohan/referensi dalam pembentukan
kelompok subsisten baru.
TAHAPAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KELOMPOK SUBSISTEN 9

IX. TAHAPAN IMPLEMENTASI


3. Executing (Phase 1) Mei- Jun*
1. Engineering 2. Enhancing 5. Evaluating
Jan-Feb* Mar-Apr* 4. Executing (Phase 2) Jul-Sep* Okt-Des*

KPwDN 1. Inisiasi 4. Pemantauan&


2. Perencanaan 3. Eksekusi 5. Penyelesaian
Pengendalian

• Sosialisasi • Penetapan kelompok • Aktivasi local leader/local Monitoring perkembangan • [Laporan] Evaluasi dan
pengembangan kelompok sasaran Jun champion Project Rekomendasi Project dirangkum
subsisten kepada PIC • Pelaksanaan asesmen awal • Implementasi project charter • Pengukuran kemajuan project dalam Laporan Akhir M4 Nov
KPwDN oleh DR dan DUPK kondisi kelompok sasaran • Komunikasi rutin (internal & (Indikator keberhasilan) • Project Exit Meeting (langkah
Mar Jun eksternal) sewaktu-waktu • Mengevaluasi tantangan & selanjutnya yang disampaikan
• Pemilihan IPD oleh • [Laporan]** hasil asesmen diperlukan solusi Project termasuk solusi kepada subjek project) Des
KPwDN Apr awal, hasil gap analysis • Konfirmasi/ pendalaman strategis untuk
• Capacity building kepada kelompok sasaran, dan Roadblock debottlenecking roadbloack
PIC KPwDN dan IPD oleh penetapan program
pengembangan kepada
DR Mei
Departemen Regional M1 Jul

* waktu dapat menyesuaikan dengan kondisi KPwDN, mitra strategis/konsultan, dan satker terkait
** format laporan akan disampaikan pada kesempatan pertama dalam bentuk google form atau bentuk lainnya
10

TERIMA KASIH

Departemen Regional – Kelompok Operasionalisasi Pengembangan Eksyar dan UMKM

Anda mungkin juga menyukai