Pedoman Operasional Replikasi Model Bisnis Kelompok Subsisten - Final
Pedoman Operasional Replikasi Model Bisnis Kelompok Subsisten - Final
PEDOMAN OPERASIONAL
Replikasi Model Bisnis
Pengembangan Kelompok Subsisten
Departemen Regional
berkoordinasi dengan Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen
DEFINISI KELOMPOK SUBSISTEN DAN TARGET 2
Lembaga/organisasi maupun individu yang ditunjuk sebagai pelaksana program pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif kepada masyarakat
subsistence untuk melakukan antara lain pendampingan secara intensif dan langsung, monitoring dan evaluasi, serta berada dalam satu area wilayah
dengan kelompok sasaran
Merupakan pelaku atau memiliki jaringan dalam industri yang sama dengan usaha
masyarakat sasaran.
BENTUK DAN LINGKUP KEGIATAN 5
1. Memiliki akses pada layanan 1. Sudah menggunakan layanan 1. Akses yang lebih luas pada 1. Melakukan pengelolaan keuangan
keuangan dasar (SP dan keuangan untuk bertransaksi produk dan layanan keuangan dengan baik dan mulai mengakses
tabungan) dengan tingkat dasar dan memiliki terkait tabungan dan payment pembiayaan untuk
pengetahuan keuangan terbatas pengetahuan keuangan yang (ebanking, QRIS, dll) pengembangan usaha sesuai
memadai kebutuhan
2. Memiliki rintisan usaha/usaha 2. Produk sudah memiliki value
2. Menjalankan usaha dengan 2. Seluruh proses produksi dan
potensial dengan manajemen added dan sudah mengenal
kapasitas terbatas dengan pemasaran telah dilakukan secara
terbatas pemasaran digital
manajemen usaha yang sudah profesional, termasuk
3. Terbentuk kelembagaan baik 3. Terbentuk kelembagaan formal pemanfaatan digital marketing
informal dalam bentuk untuk menjalankan usaha 3. Berjalannya kelembagaan usaha
kelompok untuk menjalankan 3. Terdapat pembagian tugas dan secara profesional dengan
usaha dan adanya local leader peran dalam kelompok usaha pendampingan terbatas yang
termasuk tugas dan peran local dapat menangkap dan
leader mengembangkan peluang bisnis
BENTUK DAN LINGKUP KEGIATAN 6
Penguatan 9. Terdapat kelompok kecil yang didorong untuk membentuk 10. Telah terbentuk kelompok informal dan mengenal lembaga formal
Kelembagaan kelembagaan informal guna menjalankan usaha bersama untuk usaha yang akan dibentuk
10. Mulai teridentifikasi potensial local leader(s) 11. Sudah terdapat peran local leader(s) serta pembagian peran dan
tanggung jawab antar anggota kelompok dalam bentuk struktur
organisasi
BENTUK DAN LINGKUP KEGIATAN 8
Pengelolaan Keuangan Minimal 50% anggota kelompok: Minimal lebih dari 50% Anggota kelompok :
Keluarga 1. Memanfaatkan produk dan layanan keuangan formal (rek. 1. Menggunakan fitur-fitur tabungan dan transaksi digital secara aktif
tabungan dan/atau uang elektronik) 2. Merencanakan dan mencatat keuangan secara rutin
2. Memahami fitur produk dan layanan keuangan formal (rek. 3. Mengenal produk dan layanan jasa keuangan untuk investasi, seperti deposito
tabungan dan/atau uang elektronik)
3. Rutin merencanakan dan mencatat keuangan keluarga
Pengelolaan 4. Sudah membuat laporan keuangan usaha kelompok 4. Telah membuat laporan keuangan lengkap : cashflow, L/R, dan neraca.
Keuangan Usaha (Cashflow, L/R) 5. Kelompok sasaran mulai mengakses pembiayaan (bank dan/atau
5. Sudah menggunakan rekening tabungan untuk usaha lembaga non bank) untuk pengembangan usaha sesuai
6. Sudah menggunakan dan menyediakan opsi transaksi non-tunai/ kebutuhan
pembayaran digital untuk usaha kelompok.
Pengembangan 7. Membangun brand terhadap usaha dan memahami pemanfaatan media 7. Usaha telah memiliki brand dan menggunakan media promosi digital
Usaha sosial untuk mempromosikan produk. 8. Penjualan meningkat min. 10% dari tahun sebelumnya dan telah terdapat
8. Kapasitas produksi meningkat min. 10% dari tahun sebelumnya. keuntungan/laba dari usaha kelompok yang disisihkan untuk pengembangan
9. Telah terdapat keuntungan/laba dari usaha kelompok. usaha.
10. Mampu mengidentifikasi mitra yang dapat berkolaborasi 9. Kelompok usaha sudah mengenal sertifikasi produk, kurasi produk, termasuk
dalam pengembangan usaha. produksi ramah lingkungan.
10. Mampu merealisasikan kerjasama dengan mitra dalam pengembangan usaha
Penguatan 11. Terbentuknya kelembagaan formal kelompok usaha 11. Kelembagaan formal sudah berjalan secara profesional yang dapat menangkap dan
Kelembagaan mengembangkan peluang bisnis
12. Kelompok usaha mampu menjadi percontohan/referensi dalam pembentukan
kelompok subsisten baru.
TAHAPAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KELOMPOK SUBSISTEN 9
• Sosialisasi • Penetapan kelompok • Aktivasi local leader/local Monitoring perkembangan • [Laporan] Evaluasi dan
pengembangan kelompok sasaran Jun champion Project Rekomendasi Project dirangkum
subsisten kepada PIC • Pelaksanaan asesmen awal • Implementasi project charter • Pengukuran kemajuan project dalam Laporan Akhir M4 Nov
KPwDN oleh DR dan DUPK kondisi kelompok sasaran • Komunikasi rutin (internal & (Indikator keberhasilan) • Project Exit Meeting (langkah
Mar Jun eksternal) sewaktu-waktu • Mengevaluasi tantangan & selanjutnya yang disampaikan
• Pemilihan IPD oleh • [Laporan]** hasil asesmen diperlukan solusi Project termasuk solusi kepada subjek project) Des
KPwDN Apr awal, hasil gap analysis • Konfirmasi/ pendalaman strategis untuk
• Capacity building kepada kelompok sasaran, dan Roadblock debottlenecking roadbloack
PIC KPwDN dan IPD oleh penetapan program
pengembangan kepada
DR Mei
Departemen Regional M1 Jul
* waktu dapat menyesuaikan dengan kondisi KPwDN, mitra strategis/konsultan, dan satker terkait
** format laporan akan disampaikan pada kesempatan pertama dalam bentuk google form atau bentuk lainnya
10
TERIMA KASIH