Anda di halaman 1dari 4

Nama kelompok : Made Diora Dmayani

Kadek ariyuda

Kadek Putra Wijaya

Ketut Agus Adi Putra

Putu Wiwiwntayani

Ni Putu Juli Artini

BRAHMACARI

A.Pengertian Brahmacari

Brahmacari atau Brahmacarya dikenal juga dengan hidup agoran-agoran atau


Asewaka guru. Di dalam istilah jawa kuno dikenal dengan lapangan hidup asrama,yaitu
tempat penampungan bagi siswa yang sedang menuntut ilmu. Di dalam tingkatan brahmacari
ini guru mendidik para siswa atau murid,dengan petunjuk
kerohanian,kebajikan,amal,pengabdian dan semuanya itu di dasari oleh Dharma (kebenaran).
Di samping itu guru memeberikan berbagai ilmu pengetahuan kepada para muridnya. Sistem
brahmacari lebih mengutamakan pada pembentukan pribadi-pribadi manusia yang Tangguh
dan handal serta memiliki berebagai ilmu pengetahuan dan keterampilan,demikian juga
brahmacari merupakan pondasi atau dasar untuk menempuh tingkat dan jenjang kehidupan
lainnya seperti Grhastha ( berumah tangga) wanaprastha dan biksuka lapangan atau tingkat
hidup pada masa menuntut ilmu ini,siswa ini tidak boleh melakukan perkawinan. Jdi
hubungan sexsual itu sangat dilarang. Namun setelah tamatb masa brahmacari
tersebut,menurut pandangan sosiologi dalam masyarakat hindu,maka di lanjutkan dengan
kehidupan. Jenjang yang kedua yaitu Grashtha hidup berumah tangga suami istri .
1) Sukla Brahmacari
Sukla brahmacari adalah orang yang tidak kawin sejak dari kecil sampai tiba ajalnya
atau mati. Orang yang melaksanakan sukla brahmacari dengan sungguh maka
ingatannya tidak ada terlintas nafsu sexsual atau beristri.
2) Sewala Brahmacari
Sawala brahmacari iyalah orang yang kawin dan beristri atau bersuami hanya sekali
saja. Selanjutnya akan tidak kawin lagi,walaupun suami atau istrinya meninggal
dunia.
3) Tresna ( Kresna) Brahmacari
Trasna brahmacari berarti kawin lebih dari 1x yaitu sampai batas maksimal 4x.
Keempat istri-istri yang dikawini itu adalh istri yang sah menurut hukum ,baik hukum
agama maupun perundang-undangan yang ada. Trasna brahmacari ini dapat dilakukan
apabila:
a.) Istri yang pertama tidak memiliki keturunan.
b.) Istri tidak melakukan tugasnya sebagai mana mestinya (sakit yang tak dapat
disembuhkan)

Yang harus diperhatikan tiap pengambilan istri yang baru,harus seizin istri-istri yang
terdahulu demi menjaga ketentraman dan kerukunan rumah tangga. Walaupun dalam trasna
brahmacri disebutkan boleh kawin dari 1x, namun ada aturan yang harus ditepati agar
ketentraman rumah tangga tetap terjag. Aturan dan syarat-syarat yang harus di taati bagi yang
mau menjalankan kehidupan trasna brahmacari adalah:

a). mendapatkan persetujuan dari istri-istrinya

b). suami harus bersifat adil terhadap istri- istrinya secara lahir batin.

c.) suami sebagai seorang ayah harus dapat berlaku adil terhadap anak-anak yang dilahirkan.

B. Kewajiban dalam Brahmacari

Sebagai seorang siswa yang sedang menuntut ilmu pengetahuan ia harus taat terhadap
petunjuk dan nasihat yang diajarkan oleh gurunya yang mengajar. Dalam ajaran agama hindu
kita mengenal adanya empat guru, yang disebut dengan catur guru ;

a.) Guru Swadhyaya : yaitu Ida Shang Hyang Widhi Wasa ( tuhn yang maha esa )
b.) Guru Rupaka : yaitu orang tua (ibu dan bapak) yang melahirkan dan
membesarkan kita
c.) Guru Pengajian : yaitu guru yang mendidik kita di sekolah
d.) Guru Wisesa : yaitu pemerintah

C. Kewajiban terhadap Guru Swadyaya

Adapun kewajiban sebagai seorang sisw terhadap guru swadyaya tersebut,harus taat
terhadap segala petunjuk dan ajarannya. Hyang Widhi Wasa sebagai guru dari alam semesta
beserta isinya, sering di gelari dengan sebutan “Dewa Guru” atau Shang Hyang Pramesti
Guru, Guru dari semua guru. Dalam hubungan ini kita manusia adalah murid dari Shang
Hyang Widhi (tuhan),yang artinya sering disebut dengan ‘Brahmacari’. Brahma artinya
Tuhan Cari artinya berguna, jadi berguna kepada tuhan. Amal baik atau perbuatan dosa yang
di lakukan selama berguru kepada Hyang Widi hasilnya berupa subha dan asubha karma.
Subha dan asubha karma dapat diterima hasilnya berupa;

a). Sancita karmaphala : yaitu hasil pernuatan pada kehidupannya yang lalu,baru dapat di
nikmati pada kehidupan sekarang ini

b).Prabda karmaphala :yaitu perbuatan pada waktu kehidupan sekarang dang langsung dapat
dinikmati sekarang juga

c).Kriyamana kamaphala : yaitu hasil perbuatan sekarang,tapi belum sempat dinikmati pada
kehidupan sekrang ini,sehingga dapat dinikmati pada klehidupan yang akan datang

D. Kewajiban pada Guru Rupaka

Guru Rupaka ialah ortu ( ibu dan bapak) yang mengurapkan atau mengdakan kita.
Sebagai seorang anak harus menyadari bahwa jasa orang tua adalah sangat berat,dan tak
ternilai berapa besar jasnya lebih-lebih sang ibu yang mengandung dang melahirkan
kita,dengan mempertarukan nyawa. Sesuai dengan makna sloka diatas,orang tua sangat
berjasa pada anaknya. Walaupun lebih besar dari jasa orang tuanya itu,namun ia tak pernah
menuntut balas jasa dari anaknya. Tiga hutang yang dimiliki oleh seorang anak terhadap
orang tuanya patut dibayar untuk memenuhi dharma baktinya terhadap orang tua sebagai
guru rupaka yaitu:

a). Sarira krta : yaitu hutang badan (sarira data)

b). Anandatta : yaitu hutang budi karena orang tua lah yang memberikan
makan,minum,pakaian,Pendidikan dan lain sebagainya
c). Pranandatta ; yaitu hutang jiwa dalam arti pemeliharaan atau kelanjutan hidup

Dengan memperhatikn hutang tersebut di atas,maka seorang anak berusaha


melakukan ‘Swadharmawanya’ dengan rela hati melayani segala keperluan orang tuanya.
Walaupun upacara pitra yadnya telah dilakukan sebagai tanda pembayaran hutang kepada
orang tuanya,tapi bukan lah sudah lunas segalanya kewajiban kita sebagai seorang anak.
Namun yang paling penting pembayaran hutang pada orang tua adalah,pada waktu orang tua
masih hidup,yaitu dengan jalan membuat hati orang tua bahgia. Pahala yang diperoleh orang
yang hormat terhadap orantua iyalah ada empat hal:

a). Kerti yaitu kemasyuran yang baik

b). Yusa yaitu Panjang umur

c). Bala yaitu kekuatan

d). Yasay aitu jasa dan penghargan

E. Kewajiban kepada Guru Pengajian

Yang dimaksud dengan guru pengajian adalah guru yang mengajar ilmu pengetahuan yang
memberi Pendidikan tertentu,di sekolah maupun di asrama. Secara singkat tugas guru
pengajian ialah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan dengan penuh cinta kasih agar
anak didiknya menjadi manusia susila yang lahir batin (wahyadyatmika)

F . Kewajiban kepada Guru Wisesa

Guru wisesa ialah pemerintah yang sah. Sebagai seorang siswa yang sekaligus juga
merupakan bagian dari anggota masyarakat maka kita harus menghormati dan menjujung
tinggi martabat bangsa,negara dan pemerintahnya.

Anda mungkin juga menyukai