Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puja dan pujisyukurpenulispanjatkankehadirat Allah SWT yang


telahmelimpahkanrahmathidayah, dan inayahnyakepadapenulis.
Sehinggapenulisdapatmenyelesaikanmakalahsesuaidenganwaktu yang telahditentukan.
Dalam makalahinipenulismembahasmengenai“ Politik Luar Negeri Pada Masa Reformasi ”.

Makalah inidibuatuntukmemenuhitugaspenulisdalambidangstudi Sejarah Indonesia.


Dalam proses penyusunanmakalahini, tentunyapenulismendapatkanbimbingan, arahan,
koreksi dan saran. Untukitupenulismengucapkanterimakasih yang sebesar-besarnyakepada
guru pembimbing yang terhormat : Bapak Bima KurniantoS.Pd, sertarekan-rekan XII MIPA 2
SMAN 1 Tebo yang telahberkontribusi dan banyakmemberikanmasukandalammakalahini.

Tentunyadalampenulisanmakalahini, tidaksedikithambatan yang penulishadapi.


Namundenganpenuhkesabaran dan kerjakerastugasinidapatterselesaikan.
Semogatugasinidapatbermanfaat dan memberikanwawasan yang lebihluasbagi para pembaca.

Penulismenyadaribahwatugasinimasihbanyakkekurangan dan jauhdari kata sempurna.


Oleh karenaitudenganrendahhatipenulismenerimakritik dan saran daripembaca agar
penulisdapatmemperbaikikesalahan-kesalahandalampenyusunanmakalah di masa mendatang.

Akhir kata penulisucapkanterimakasihkepada guru pembimbing dan rekan-rekan yang


telahmenyumbangpikiran dan masukandalampenyusunanmakalah.
Semogamakalahinidapatmemberikanmanfaatmaupuninspirasiterhadappembaca.

Jambi, 16 Januari 2024,

Penulis.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Tujuan..............................................................................................................................2

C. Manfaat...........................................................................................................................3

BAB II ISI................................................................................................................................5

A. Tujuan Politik Luar Negeri Pada Masa Reformasi.........................................................5

B. Program Kerja Politik Luar Negeri Pada Era Reformasi................................................6

C. Kondisi Politik Luar Negeri Indonesia Masa Reformasi................................................7

D. Alasan Mengapa Politik Luar Negeri Berganti Pada Era Reformasi..............................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................................13

A. Kesimpulan...................................................................................................................13

B. Saran..............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa era reformasi di Indonesia, yang dimulai pada akhir 1990-an,
latarbelakangpolitikluar negeri mengalamiperubahan yang signifikan. Reformasi
politiktersebutdipicu oleh tuntutanmasyarakatuntukmengakhirirezimotoriter Orde Baru
dan memperjuangkannilai-nilaidemokrasi, hakasasimanusia,
sertapemberdayaanmasyarakat.

Sebelum reformasi, politikluar negeri Indonesia cenderunglebihterpusat pada


kepentinganpemerintahan yang otoriter dan kestabilan internal. Fokusnyalebih pada
penghindaranintervensiasing dan pemeliharaanhubungan bilateral yang lebih pada
aspekekonomi dan politikketimbangnilai-nilaidemokrasi. Namun, setelahruntuhnya Orde
Baru,
munculkebutuhanuntukmengukuhkanlegitimasipemerintahanbarudenganmenyesuaikanpoli
tikluar negeri sesuaidengantuntutandemokratisasi.

Adopsinilai-nilaidemokrasi, transparansi, dan


hakasasimanusiamenjadipendorongutamaperubahandalampolitikluar negeri. Pemerintah
yang baruinginmenunjukkankomitmennyaterhadapnilai-nilai universal initidakhanya di
tingkatnasional, tetapi juga di panggunginternasional. Hal
initercermindalampartisipasiaktif Indonesia dalam forum-forum internasional,
dukunganterhadapperdamaian dan stabilitas regional, sertapeningkatankerjasama global
dalamberbagaibidang.

Selain itu, munculnyakebebasan pers dan


peningkatanaksesinformasimemainkanperanpentingdalammembentukopinipublikterhadap
kebijakanluar negeri. Masyarakat yang lebihterlibatdalam proses
pengambilankeputusanpolitikluar negeri

1
memperkuattekananuntukmengarahkankebijakantersebutsesuaidengannilai-nilaidemokrasi
dan keadilan.

Dengandemikian, latarbelakangpolitikluar negeri pada masa era reformasi


mencerminkanpergeseranparadigmamenujupembukaan, transparansi, dan
partisipasimasyarakat, sejalandengansemangat reformasi politiksecarakeseluruhan.

B. Tujuan

1. Demokratisasi dan Hak Asasi Manusia


Masa reformasi menekankannilai-nilaidemokrasi dan hakasasimanusia. Dalam
kontekspolitikluar negeri, halinitercermindalamupayauntukmemperbaikicitra Indonesia
di mata dunia terkaitdenganisu-isuhakasasimanusia dan mendukungprinsip-
prinsipdemokrasi.

2. Pengembangan Kerjasama Regional dan Internasional


Pemerintahan Reformasi aktifdalammemperkuathubungan regional dan
internasional. Ini termasukkerjasamadengan negara-negara ASEAN dan
partisipasidalamorganisasiinternasionaluntukmempromosikanperdamaian, keamanan,
dan pembangunan.

3. PengelolaanKonflik
Indonesia berkomitmenuntukmengelolakonflikbaik di tingkat regional
maupuninternasional. Melaluidiplomasi dan peransebagai mediator, Indonesia
berusahauntukmendukungpenyelesaiandamaiataskonflik.

4. Pembangunan Ekonomi dan Investasi


Diplomasiekonomimenjadifokusuntukmeningkatkanhubungandagang, investasi,
dan kerjasamaekonomidengan negara-negara lain.
Pemerintahanberusahamenciptakanikliminvestasi yang kondusif dan
mempromosikankepentinganekonominasional di arena internasional.

5. Perlindungan Warga Negara di Luar Negeri

2
Pemerintah Indonesia berkomitmenuntukmelindungihak dan kepentinganwarga
negara Indonesia yang berada di luar negeri. Ini mencakuppemenuhanhak-hakmereka
dan penangananpermasalahan yang merekahadapi.

6. PencegahanTerorisme dan KejahatanTransnasional


Dalam konteks global yang terusberubah, Indonesia
berusahauntukberperanaktifdalamupayapencegahanterorisme, perdaganganmanusia,
dan kejahatantransnasionallainnya. Kerjasama
internasionalmenjadikuncidalammenghadapitantanganini.

7. PerlindunganLingkungan
Upaya diplomasi juga diarahkan pada isu-isulingkungan dan keberlanjutan.
Indonesia berpartisipasidalamkerjasamainternasionaluntukmengatasiperubahaniklim,
pelestarianhutan, dan isu-isulingkungan global lainnya.

C. Manfaat

1. Pemahaman Global
Mempelajaripolitikluarnegri pada era reformasi memberikansiswapemahaman
yang mendalamtentangdinamikahubunganinternasional,
memperluaswawasanmerekatentangisu-isu global.

2. KeterampilanAnalisis
Siswadapatmengembangkanketerampilananalisisuntukmenilaidampakkebijakanlua
r negeri pada tingkatnasional dan internasional,
memupukkemampuankritisdalammenghadapiisu-isukompleks.

3. Diplomasi dan Negosiasi


Mempelajaripolitikluarnegridapatmembekalisiswadenganketerampilandiplomasi
dan negosiasi yang diperlukandalamhubunganantarnegara,
mendukungpengembangancalonpemimpin masa depan.

4. Pentingnya Kerjasama

3
Siswaakanmemahamipentingnyakerjasamainternasional dan peranaktif Indonesia
dalamkomunitas global, memberikanpandangan yang lebihholistikterhadaptantangan
dan peluang yang dihadapi negara.

5. PenyadaranterhadapMultikulturalisme

Studi politikluarnegridapatmembukamatasiswaterhadapkeanekaragamanbudaya
dan nilai di seluruh dunia, memperkuatpemahamantentangpluralitasmasyarakat global.

6. Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia


Pembelajaraninidapatmeningkatkankesadaransiswaterhadapisu-isuhakasasimanusia
di tingkatinternasional, mendorongpartisipasimerekadalamadvokasi dan aksisosial.

7. Pengetahuan Ekonomi Global


Siswadapatmemahamiketerkaitanantarakebijakanpolitikluarnegridenganekonomi
global, membantumerekamenyusunpandangan yang
terinformasiterhadapdinamikaekonomiinternasional.

8. Pengembangan Karir
Mempelajaripolitikluarnegridapatmembukapintubagisiswauntukmengejarkarirdala
mhubunganinternasional, diplomasi, atauorganisasiinternasional, memberikanlandasan
yang kuatuntukpengembanganprofesionalmereka.

4
BAB II

ISI

A. Tujuan Politik Luar Negeri Pada Masa Reformasi

Orientasi politik luar negeri indonesia di awal reformasi masih sangat


dipengaruhi oleh kondisi domestik akibat krisis multidimensi dan transisi
pemerintahan. Perhatian utama politik luar negeri Indonesia diarahkan pada upaya
pemulihan kembali kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia serta
memulihkan perekonomian nasional. Politik luar negeri indonesia saat itu lebih banyak
dipengaruhi oleh perkembangan politik domestik daripada politik internasional.
Sehingga Politik Luar Negeri Indonesia pada Era Reformasi bertujuan untuk
mengatasi krisis di segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

B. Program Kerja Politik Luar Negeri Indonesia Masa Reformasi

Pada era reformasi di Indonesia, yang dimulai pada tahun 1998 setelah kejatuhan rezim
Orde Baru, terjadi perubahan signifikan dalam politik luar negeri. Sejumlah factor
mempengaruhi arah kebijakan luar negeri Indonesia, termasuk transisi menuju demokrasi,
globalisasi ekonomi, dan perubahan dinamika keamanan regional.

Salah satu aspek penting dari program kerja politik luar negeri pada era reformasi
adalah peningkatan diplomasi bilateral. Pemerintah Indonesia berupaya memperkua
hubungan dengan negara-negara lain, baik di tingkat regional maupun global. Ini termasuk
menjalin kemitraan strategis, mengatasi perbedaan pendapat, dan meningkatkan kerjasama
dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan.

Partisipasi aktif dalam organisasi internasional juga menjadi focus utama. Indonesia
berusaha memainkan peran yang lebih proaktif di forum-forum seperti PBB, ASEAN, dan
G20. Negara in imendukung upaya-upaya multilateral untuk menangani isu-isu global,
termasuk perubahan iklim, penanggulangan bencana, dan perdagangan internasional.

5
Penyelesaian konflik regional juga menjadi prioritas. Indonesia berperan sebagai
mediator dalam beberapa konflik di kawasan Asia Tenggara, seperti konflik di Aceh dan
Papua. Upaya diplomasi ini menggambarkan komitmen negara untuk memelihara
perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Dalam konteks ekonomi, pemerintah Indonesia berusaha mempromosikan


perdagangan dan investasi internasional. Langkah-langkah ini mencakup peningkatan
daya saing ekonomi nasional, reformasi struktural, dan penarikan investasi asing.
Indonesia juga terlibat aktif dalam negosiasi perjanjian perdagangan bebas untuk
memperluas akses pasar dan meningkatkan daya tawar ekonominya di kancah global.

Secara keseluruhan, program kerja politik luar negeri Indonesia pada era reformasi
mencerminkan upaya untuk membangun citra positif di dunia internasional, meningkatkan
kesejahteraan ekonomi melalui kerjasama internasional, dan mendukung prinsip-prinsip
demokrasi dan hak asasimanusia.

C. Kondisi Politik Luar Negeri Indonesia Masa Reformasi

1. Masa BJ.Habibie

Pada masa awal reformasi yang dimulai dengan pemerintahan Presiden


BJ.Habibie, pemerintah Habibie disibukkan dengan usaha memperbaiki citra
Indonesia di kancah Internasional yang sempat terpuruk sebagai dampak krisis
ekonomi di akhir Era Orde Baru dan kerusuhan pasca jajak pendapat di Timor-
Timur.
BJ. Habibie menerapkan kebebasan pers dan liberalisasi partai politik demi
memulihkan kepercayaan dunia internasional terhadap pemerintahan Indonesia.

6
Selain itu, Habibie juga bekerjasama dengan oganisasi Multilateral seperti CGI,
IMF, Wrold Bank, ADB dan ILO untuk realisasi reformasi pembangunan ekonomi
Indonesia. Lewat usaha kerasnya, Presiden Habibie berhasil menarik simpati dari
Dana Moneter Internasional/International Monetary funds (IMF) dan Bank Dunia
untuk mencairkan program bantuan untuk mengatasi krisis ekonomi. Presiden
Habibie juga menunjukan cara berdemokrasi yang baik dengan memilih tidak mau
dicalonkan lagi menjadi presiden setelah pertanggungjawabannya ditolak oleh
MPR-RI.

2. Masa Abdurrahman Wahid

Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, hubungan RI dengan


negara-negara Barat mengalami sedikit masalah setelah lepasnya Timor-Timur dari
NKRI. Oleh sebab itu pada masa Presiden Wahid, politik luar negeri yang diterapkan
Indonesia adalah diplomasi persatuan.
Kebijakan tersebut berupa kunjungan perjalanan internasional Presiden Wahid
menuju lebih dari 80 negara untuk memperoleh dukungan internasional terhadap
wilayah kedaulatan Indonesia yang sedang menghadapi masalah disintegrasi bangsa.
Melalui diplomasi persatuan, Presiden Wahid mampu mendapat dukungan dan
pengakuan atas integrasi nasional Indonesia dari pemimpin negara ASEAN, Jepang,
RRC dan negara Timur Tengah.

7
3. Masa Megawati Soekarno Putri

Megawati dilantik menjadi presiden perempuan pertama di Indonesia setelah Presiden


Abdurrahman Wahid turun dari jabatannya. Pada awal pemerintahannya, suasana politik
dan keamanan dalam negeri menjadi agak lebih kondusif. Situasi ekonomi Indonesia mulai
membaik ditandai dengan nilai tukar rupiah yang stabil. Belajar dari pemerintahan
sebelumnya, presiden megawati lebih memperhatikan dan mempertimbangkan peran DPR
dalam penentuan kebijakan luar negeri dan diplomasi seperti diamanatkan dalam UUD
1945. Presiden Megawati juga lebih memprioritaskan kunjungannya mendatangi wilayah-
wilayah konflik di tanah air seperti Aceh, Maluku, Irian Jaya, Kalimantan Selatan atau
Timor Barat.
Pada era pemerintahan Megawati, disintegrasi nasional masih menjadi ancaman bagi
keutuhan teritorial. Selain itu, pada masa pemerintahan Megawati juga terjadi serangkaian
ledakan bom di tanah air. Sehingga dapat dipahami, jika isu terorisme menjadi perhatian
serius bagi pemerintahan Megawati.

4. Masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

8
Selama era kepemimpinannya, SBY berhasil mengubah citra Indonesia dan
menarik banyak investasi asing dengan menjalin berbagai kerjasama dengan
banyak negara pada masa pemerintahannya. Perubahan-perubahan global pun
dijadikannya sebagai peluang. Politik luar negeri indonesia di masa pemerintahan
SBY diumpamakan dengan istilah “mengarungi lautan bergelombang”, bahkan
“menjembatani dua karang”. Hal tersebut dapat dilihat dengan berbagai inisiatif
indonesia untuk menjembatani pihak-pihak yang sedang bermasalah. Indonesia
berhubungan baik dengan negara manapun sejauh memberikan manfaat bagi
Indonesia.

D. Alasan Mengapa Politik Luar Negeri Berganti Pada Era Reformasi

1. Politik luar negeri pada masa era reformasi berganti karena adanya perubahan dalam
tatanan politik dan nilai-nilai di dalam negeri. Reformasi politik yang dimulai pada
akhir 1990-an di Indonesia membawa perubahan signifikan dalam system politik dan
pemerintahan. Hal ini memengaruhi pendekatan dan prioritas dalam kebijakan politik
luar negeri untuk mencerminkan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan
partisipasi masyarakat yang lebih besar.

2. Politik luar negeri pada masa era reformasi di Indonesia mengalami perubahan karena
adanya dorongan untuk mengejar demokrasi, hak asasi manusia, dan transparansi
dalam kebijakan luar negeri. Reformasi politik tersebut melibatkan partisipasi yang
lebih besar dari masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan menuntut
akuntabilitas pemerintah. Seiring dengan perubahan ini, prioritas dan pendekatan
dalam politik luar negeri berubah untuk mencerminkan nilai-nilai demokratis dan
kebebasan.

3. Politik luar negeri pada masa era reformasi mengalami perubahan yang panjang karena
transformasi dalam struktur dan nilai-nilai pemerintahan memerlukan waktu untuk
meresap dan mengakar. Selain itu, proses demokratisasi dan perubahan kebijakan tidak
hanyamelibatkan aspek internal, tetapi juga keterlibatan dengan aktor-aktor
internasional dan adaptasi terhadap dinamika global. Faktor-faktor kompleks ini
bersama-sama memerlukan waktu yang cukup untuk mencapai stabilitas dan
konsistensi dalampo litik luar negeri.

9
4. Perubahan panjang dalam politik luar negeri pada masa era reformasi dapat dijelaskan
oleh kompleksitas transformasi struktural dan nilai-nilai di dalam dan di luar negeri.
Proses demokratisasi tidak hanya melibatkan pembentukan kebijakan baru, tetapi juga
memerlukan adaptasi terhadap dinamika geopolitik global yang terus berubah.
Sementaraitu, integrasi nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan transparansi
dalam kebijakan luar negeri memerlukan upaya yang berkelanjutan untuk mencapai
konsistensi dan akseptabilitas baik secara nasional maupun internasional. Semua factor
ini berkontribusi pada perubahan politik luar negeri yang membutuhkan waktu yang
panjang untuk mengkonsolidasi dan memperkuat fondasi baru.

5. Perubahan yang panjang dalam politik luar negeri pada masa era reformasi bias
disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama, adaptasi terhadap norma-norma demokrasi
dan tatanan global memerlukan waktu untuk meresap dan menggantikan praktik-
praktik lama. Kedua, restrukturisasi lembaga-lembaga pemerintahan dan pembentukan
kebijakan baru membutuhkan proses yang kompleks dan waktu yang cukup. Selain itu,
tantang angeopolitik dan ekonomi yang terus berubah dapat memperlambat proses
konsolidasi perubahan dalam politik luar negeri. Faktor-faktor ini bersama-sama
menciptakan dinamika yang kompleks dan menyebabkan perubahan yang berlangsung
dalam jangka waktu yang lebih lama.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kesimpulan makalah tentang politik luar negeri pada masa era reformasi, dapat
disimpulkan bahwa periode ini membawa transformasi signifikan dalam tatanan politik
dan hubungan internasional Indonesia. Reformasi politik internal mengakibatkan
perubahan kebijakan luar negeri yang lebih terbuka, inklusif, dan berbasis pada prinsip-
prinsip demokrasi. Proses demokratisasi juga memengaruhi dinamika diplomasi Indonesia
di tingkat global.
Meskipun terdapat tantangan dan kompleksitas, era reformasi berhasil menunjukkan
kemajuan dalam membangun citra positif Indonesia di mata dunia serta meningkatkan
partisipasi aktif dalam forum internasional. Dengan demikian, politik luar negeri Indonesia
pada masa reformasi mencerminkan perubahan mendasar yang membawa dampak penting
terhadap peran dan posisi negara ini dalam arena internasional.

Pertanyaan:
1. Apa Pedoman manipol pada 1960, dan apa tujuannya?
2. Bagaimana keadaan atau kondisi politik luar negeri pada masa setelah orde baru
dari pemerintahan BJ.Habibie hingga SBY?

Jawaban:
1. Pedoman manipol 1960 adalah Dekrit presiden 5 juli 1959 yang merupakan
penjelasan resmi dari Dekrit. Pokok-pokok dari Manipol adalah pidato presiden
pada 17 Agustus 1945.
2. Pada masa setelah Orde Baru yakni pada masa awal reformasi yang dimulai
dari pemerintahan presiden BJ.Habibie, politik luar negeri indonesia
mengalami krisis ekonomi atau moneter. Lewat usaha kerasnya, Presiden
Habibie berhasil menarik simpati dari Dana Moneter
Internasional/International Monetary funds (IMF) dan Bank Dunia untuk
mencairkan program bantuan untuk mengatasi krisis ekonomi.
Beralih ke era pemerintahan Gusdur, hubungan RI dengan negara-negara Barat
mengalami sedikit masalah setelah lepasnya Timor-Timur dari NKRI.

11
Kemudian setelah beralih ke masa pemerintahan Megawati, situasi ekonomi
indonesia mulai membaik ditandai dengan nilai tukar rupiah yang stabil.
Tiba hingga ke era pemerintahan presiden SBY, beliau berhasil mengubah citra
Indonesia dan menarik banyak investasi dengan menjalin berbagai kerjasama
dengan banyak negara pada masa pemerintahannya.

B. Saran

Disarankan siswa untuk terus memperdalam pemahaman mereka dengan membaca


literature terkini, mengikuti perkembangan terbaru dalam politik luar negeri, dan
berdiskusi dengan rekan sejawat. Praktikkan analisis kritis terhadap isu-isu global serta
pertimbangkan dampaknya terhadap Indonesia.

Dorong siswa untuk mengasah keterampilan penelitian mereka dengan mengeksplorasi


studi kasus konkret dalam sejarah politikluar negeri Indonesia era reformasi. Ajak mereka
untuk aktif berpartisipasi dalam forum diskusi atau seminar terkait isu-isu global. Selain
itu, fokus pada pengembangan kemampuan analisis mereka terhadap dinamika politik luar
negeri di era reformasi, termasuk dampaknya terhadap hubungan bilateral dan peran
Indonesia di tingkat internasional.

Guna meningkatkan pemahaman mereka, siswa dapat mencari peluang partisipasi


dalam seminar, konferensi, atau diskusi panel tentang politik luar negeri. Mendorong
mereka untuk mengeksplorasi literature kritis yang mendiskusikan kontroversi atau
perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri Indonesia selama era reformasi. Selain
itu, siswa bias memperdalam pengetahuan mereka dengan mengikuti perkembangan
terbaru melalui sumber berita terpercaya dan menganalisis dampaknya terhadap dinamika
politik global.

12
DAFTAR PUSTAKA

Gischa, Serafica (2020). KeadaanPolitik Luar Negeri Pada Masa Reformasi.Diakses pada 16
Januari 2024 darihttps://amp.kompas.com/skola/read/2020/11/03/155045169/politik-
luar-negeri-indonesia-masa-reformasi

Salim, Hanz (2019). Tujuan Politik Luar Negeri Republik Indonesia. Diakses pada 16 Januari
2024 darihttps://www.merdeka.com/sumut/tujuan-politik-luar-negeri-republik-
indonesia-pengertian-beserta-landasannya-kln.htm

Prabowo, Gama (2020). Tokoh-Tokoh Yang Terlibat Dalam Masa Reformasi. Diakses pada 16
Januari 2024 darihttps://www.kompas.com/skola/read/2020/11/03/155045169/politik-
luar-negeri-indonesia-masa-reformasi

Basmara, Coki (2009). Segi Positif Dan NegatifPolitik Luar Negeri Masa Reformasi. Diakses
pada 16 Januari 2024 darihttps://felixsharieff.wordpress.com/2009/12/15/segi-positif-
dan-negatif-politik-luar-negeri-bagi-indonesia/

13

Anda mungkin juga menyukai