Anda di halaman 1dari 40

IMPLEMENTASI KURIKULUM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(Studi Kasus di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro)

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd )

Oleh :
Cholisotul Ilmiah

NIM. 13311229

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
2017 M/1438 H
IMPLEMENTASI KURIKULUM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(Studi Kasus di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro)

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd )

Oleh :
Cholisotul Ilmiah
NIM. 13311229
Pembimbing:

Dr. Sururin, M.Ag.

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
2017 M/1438 H
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................. i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................... ii
PERNYATAAN PENULIS .............................................. iii
KATA PENGANTAR ....................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................... xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................... xiii
ABSTRAKSI....................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................... 1
B. Identifikasi Masalah ....................................... 11
C. Pembatasan Masalah ...................................... 12
D. Perumusan Masalah ....................................... 12
E. Tujuan dan manfaat Penelitian ..................... 12
F. Tinjauan Pustaka ............................................ 14
G. Sistematika Penulisan .................................... 18
BAB II KERANGKA TEORI
A. KURIKULUM ................................................ 21
1. Pengertian kurikulum ................................. 21
2. Komponen kurikulum ................................ 24
3. Peranan kurikulum ..................................... 31
vii
4. Fungsi kurikulum ....................................... 32
B. KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN (KTSP) .................................. 34
1. Pengertian KTSP ........................................ 34
2. Karakteristik KTSP .................................... 38
3. Prinsip Pengembangan KTSP .................... 40
4. Implementasi KTSP ................................... 41
5. Acuan Operasional Penyusunan KTSP ...... 43
C. Pendidikan Agama Islam ................................ 44
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ......... 44
2. Ruang Lingkup Pendidikan
Agama Islam ............................................. 47
3. Tujuan dan Fungsi Pendidikan
Agama Islam ............................................. 50
4. Kurikulum Pendidikan Agama Islam ........ 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ......................... 58
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................... 59
C. Sumber Data ................................................... 60
D. Populasi dan sempel ....................................... 62
E. Teknik pengumpulan data............................... 64
F. Teknik analisis data ........................................ 66
G. Teknik penulisan ............................................. 67
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................ 68
1. Sejarah Singkat berdirinya sekolah ............ 68
2. Letak Geografis .......................................... 69
3. Visi dan Misi .............................................. 70
4. Prestasi ...................................................... 71
5. Latar belakang Guru................................... 74
6. Latar Belakang Siswa SMP Plus Ar-Rahmat
Bojonegoro ....................................................... 76
7. Sarana dan Prasarana ................................. 77
8. Kegiatan Ekstra Kurikuler ......................... 83
9. Struktur Organisasi Sekolah....................... 83
10. Menejemen Kuikulum ............................... 89
B. Aspek-Aspek Implementasi Kurikulum
PAI SMP Plus Ar-Rahmat .............................. 91
C. Analisis Implementasi Kurikulum
PAI SMP Plus Ar-Rahmat .............................. 107
D. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi
Kurikulum PAI SMP Plus Ar-Rahmat .......... 112
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan ..................................................... 116
2. Saran .............................................................. 117

ix
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 118
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................ 123

x
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Implementasi Kurikulum Pendidikan


Agama Islam (Studi kasus di SMP Plus Ar-Rahmat
Bojonegoro)”. yang disusun oleh Cholisotul Ilmiah dengan
Nomor Induk Mahasiswa 13311229 telah diperiksa dan
disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.

Jakarta, 10 Agustus 2017

Pembimbing

Dr. Sururin, M.Ag.

i
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Implementasi Kurikulum Pendidikan
Agama Islam (Studi kasus di SMP Plus Ar-Rahmat
Bojonegoro”. Yang disusun oleh Cholisotul Ilmiah dengan
NIM 13311229 telah diajukan dan di setujui untuk diujikan ke
sidang munaqasyah Fakultas Tarbiyah IIQ Jakarta. Skripsi ini
telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Jakarta, 21 Agustus 2017
Dekan Fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, MA


Sidang munaqasyah
Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, MA Wasmini


Penguji I

Dr. Hj. Nadjematul Faizah, M. Hum


Penguji II

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, MA


Pembimbing

Dr. Sururin, M. Ag.


ii
PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Cholisotul Ilmiah


NIM : 13311229
Tempat/ Tgl Lahir : Bojonegoro, 23 November 1993

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Implementasi


Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Studi kasus di SMP
Plus Ar-Rahmat Bojonegoro”adalah benar-benar asli karya
saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan.
Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 10 Agustus 2017

Cholisotul Ilmiah
NIM 13311229

iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah Swt yang telah memberikan segala nikmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama
Islam (Studi Kasus di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro)”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad Saw, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan
para pengikutnya.
Dalam penyusunan skripsi in, penulis memperoleh
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Huzaimah Tahido Yanggo selaku
Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
2. Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, MA selaku Dekan
Fakultas Tarbiyah.
3. Dr. Sururin, M. Ag. selaku dosen pembimbing
skripsi, yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan dengan sabar dan ilmu
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.

iv
4. Segenap Dosen Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)
Jakarta yang telah mentransfer, membekali ilmu
pengetahuan kepada penulis, baik secara teoritis
maupun praktis selama penulis berada di
perkuliahan.
5. Seluruh staf Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta
yang telah membantu dari proses awal hingga akhir
prnulisan skripsi ini.
6. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan staf
kurikulum serta dewan guru SMP Plus Ar-Rahmat
Bojonegoro yang telah memberikan informasi dan
bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama
proses penelitian.
7. Terimakasih kepada kedua orang tua ibu dan bapak
yang telah memberikan dukungan doa dan ridho
setiap waktu guna kelancaran proses penelitian dari
awal hingga akhir.
8. Terimakasih kepada Suami saya yang tak henti-
henti mensupport baik jiwa dan raga sehingga
dapat menyelesaikan studi pada tahun ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis

v
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca yang budiman.
Akhirul kalam, kami selaku penulis menyampaikan
permohonan maaf apabila dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat kesalahan baik dari segi penulisan, susunan bahasa,
dan istilah yang kami gunakan baik sengaja maupun tidak
disengaja. Terima kasih atas segala perhatiannya, Akhirnya
hanya kepada Allah-lah penulis menggantungkan harapan dan
doa. jazakumullah khoiron katsiron

Jakarta, 10 Agustus 2017


Penulis

Cholisotul Ilmiah

NIM 13311229

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kemajuan suatu bangsa tidak akan terlepas dari
pendidikan, karena pendidikan merupakan modal utama untuk
kemajuan dan perkembangan suatu bangsa. Bangsa yang
memiliki pendidikan maju biasanya menjadi bangsa yang kuat,
dan mampu melaksanakan pembangunan dengan baik.
Dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II Pasal 3 menyatakan:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.1

Tujuan umum pendidikan Nasional jelas hanya dapat


dicapai setelah melalui proses pendidikan jangka panjang,
sesuai dengan jenjang pendidikan yang diikuti. Sebagai

1
Undang-Undang Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor
20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Depdiknas,
2003)

1
2

perantaranya adalah tujuan sekolah dan kurikulum sekolah


yang bersangkutan. Untuk mencapai tujuan kurikulum sekolah
itu dilaksanakan proses belajar-mengajar, yang juga mencapai
tujuan. Tujuan ini dapat segera dicapai setelah selesai proses
belajar-mengajar.2
Tujuan pendidikan yang bersifat umum itu kemudian
dirumuskan ke dalam tujuan yang lebih khusus yakni tujuan
institusional dan tujuan kurikuler yang harus dicapai oleh
setiap mata pelajaran. Sebagai contoh adalah pelajaran agama
yang memiliki sebuah tujuan yaitu membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa serta berahlak mulia.3
Untuk melaksanakan fungsi pendidikan dan dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan tersebut, maka diperlukan
suatu progam pendidikan yang disusun secara sistematis dan
logis, serta sesuai tingkat perkembangan peserta didik. Progam
pendidikan ini yang biasanya disebut kurikulum. Kurikulum
merupakan bagian integral dalam pendidikan. Artinya, selagi

2
Munzier Suparta dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam,
(Jakarta Utara: Amissco, 2002), h. 81
3
Departemen, Undang-Undang Pendidikan Nasional Republik
Indonesia l Nomor 19 Tahun 2005, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
(Jakarta: Depdiknas, 2005)
3

manusia masih membutuhkan pendidikan, selagi itu pula


kurikulum tetap harus ada.4
Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai
tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang
pendidikan. Kurikulum harus sesuai dengan falsafah dan dasar
negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945 yang menggambarkan
pandangan hidup suatu bangsa. Tujuan dan pola kehidupan
suatu negara banyak ditentukan oleh sistem kurikulum yang
digunakannya, mulai dari kurikulum taman kanak-kanak
sampai dengan kurikulum perguruan tinggi.5
Kurikulum terdiri atas berbagai komponen yang satu
dengan yang lain saling terkait adalah merupakan satu sistem,
ini berarti bahwa setiap komponen yang saling terkait tersebut
hanya mempunyai satu tujuan pendidikan yang menjadi tujuan
kurikulum. Dengan demikian, kurikulum itu merupakan
program pendidikan bukan program pengajaran, yaitu program
yang direncanakan, diprogramkan dan dirancangkan yang
berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar baik yang
berasal dari waktu lalu, sekarang maupun yang akan datang.

4
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014) h. 80
5
Zainal Arifin, ibid, h.1
4

Berbagai bahan tersebut direncanakan dengan memperhatikan


keterlibatan berbagai faktor pendidikan secara harmonis.
Sehingga kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam
seluruh proses pendidikan.6
Kurikulum pendidikan di Negara Indonesia cenderung
berubah seiring dengan perubahanan kebijakan institusi
pemerintahan khususnya dalam bidang pendidikan. Pergantian
Kurikulum tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran serta rancangan pembelajaran yang ada di
sekolah. Hal ini disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang
setiap tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang
cenderung berubah. Perkembangan kurikulum dianggap
sebagai penentu masa depan anak bangsa. Oleh karena itu,
kurikulum yang baik akan sangat diharapkan dapat
dilaksanakan di Indonesia sehingga akan menghasilkan masa
depan anak bangsa yang cerah yang berimplikasi pada
kemajuan bangsa dan negara.
Di antara kurikulum pendidikan yang diterapkan 10
tahun terakhir ini adalah Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan
(KTSP) yaitu pada tahun 2006 dan kurikulum 2013. Perbedaan
paling mendasar antara KTSP dengan Kurikulum 2013 yaitu

6
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum (Teori
dan Praktek), (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 4
5

dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan


kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013
kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan
pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara
khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Sebagai contoh adalah mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) yang merupakan bagian dari pendidikan agama di
Indonesia mempunyai tempat yang sangat strategis dalam
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Secara umum
kurikulum pendidikan Islam memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu
1. Menonjolkan tujuan Agama dan akhlaq pada
berbagai tujuan, kandungan, metode, alat, dan
tekhniknya.
2. Memiliki perhatian yang luas dan kandungan yang
menyeluruh.
3. Memiliki keseimbangan antara kandungan
kurikulum dari segi ilmu dan seni, kemestian,
pengalaman, dan kegiatan pengajaran yang beragam.
4. Berkecenderungan pada seni halus, aktivitas
pendidikan jasmani, latihan militer, pengetahuan
tekhnik, latihan kejuruan, dan bahasa asing untuk
6

individu serta bagi mereka yang memiliki, bakat, dan


keinginan.
5. Keterkaitan kurikulum dengan kesediaan, minat,
kemampuan, kebutuhan, dan perbedaan perorangan
di antara mereka.
Ciri-ciri ini menggambarkan adanya berbagai tuntutan
yang harus ada dalam kurikulum pendidikan Islam. Tuntutan
ini terus berkembang sesuai dengan tantangan zaman yang
sedang dihadapi.7
Secara hierarkis, standar isi kurikulum PAI 2013
dijabarkan dalam bentuk: Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD). Tujuan pembelajaran terdiri dari
empat kompetensi utama yaitu:
1. Kompetensi Inti Satu/KI-1 (Sikap spiritual)
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
2. Kompetensi Inti Dua/KI-2 (Sikap Sosial)
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara

7
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam (Strategi Baru
Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam), (Jakarta : Erlangga, 2007), h.151
7

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam


jangkauan pergaulan dan keberadaanya.
3. Kompetensi Inti Tiga / KI-3 (Pengetahuan)
Memahami pengetahuan (factual, konseptual dan
procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Kompetensi Inti Empat/ KI-4 (Ketrampilan)
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkrit (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori yang kemudian dijabarkan ke dalam
Kompetensi Dasar (KD)8
Dalam upaya pengembangan kurikulum ini banyak kita
jumpai berbagai macam permasalahan yang menyertainya.
Salah satunya adalah saat ini pengembangan kurikulum belum
berorientasi pada kepentingan peserta didik, padahal peserta

8
Imam Machali, Integrasi Pendidikan Anti Narkoba dalam
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013, (Jurnal
Pendidikan Islam, Vol. 8 nomor 2, 2014) h. 231
8

didik adalah sebagai objek utama. Untuk mengatasi


permasalahan yang selalu menyertai pengembangan kurikulum,
diperlukan strategi yang tepat agar tujuan pendidikan bisa
tercapai dengan baik.
Sebenarnya apapun kurikulum yang diterapkan
khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) harus didukung oleh guru profesional, mereka
merupakan garda terdepan dan ujung tombak implementasi
kurikulum dan pembelajaran yang berhadapan langsung
dengan peserta didik. Tugas utamanya adalah mampu
merencanakan, melaksanakan, melakukan monitoring dan
evaluasi, serta dapat menjadi teladan dalam segala aspek
kepada peserta didik atau siswanya. Guru dengan karakteristik
demikianlah yang dapat menyiapkan peserta didik memasuki
era kekacauan global yang penuh dengan berbagai
permasalahan dan tantangan, yang semakin hari semakin rumit
dan komples.9 Dengan kata lain, tanpa guru profesional
perubahan kurikulum tidak akan memberikan sumbangan yang
berarti terhadap kualitas pembelajaran dan mutu lulusan pada
umumnya.

9
E. Mulyasa, Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014) h. 1
9

Salah satu lembaga pendidikan Islam yang memiliki


kualitas guru yang profesional dan sitem pembelajaran yang
berbeda dengan sekolah lainnya adalah SMP Plus Ar-Rahmat
Bojonegoro. Yang membedakan lembaga pendidikan ini
dengan Sekolah Menengah lainnya adalah sekolah ini yang
bersifat boarding school (sistem sekolah dengan asrama), di
mana peserta didik dan juga para guru dan pengelola sekolah
tinggal di asrama yang berada dalam lingkungan sekolah dalam
kurun waktu 24 jam. Perbedaan boarding school dengan
sekolah umum lainnya adalah kelas di boarding school
cenderung sedikit dengan jumlah peserta didik yang tidak
banyak seperti kelas sekolah umum lainnya, sehingga dapat
dengan mudah memonitoring kegiatan belajar mengajar siswa
di kelas ataupun dalam aktivitas sehari-hari siswa.
Kurikulum yang diterapkan di SMP Plus Ar-Rahmat saat
ini adalah Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP)
dengan mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada
panduan pengembangan kurikulum yang disusun oleh Badan
Standart Nasional Pendidikan (BSNP), serta memperhatikan
pertimbangan komite sekolah.10 Meskipun kurikulum yang

10
E. Muyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung:
PT Remaja Remaja Rosdakarya, 2007)
10

telah ditetapkan pemerintah saat ini adalah mengacu pada


kurikulum 2013.
Berdasarkan observasi sementara, SMP Plus Ar-Rahmat
belum memenuhi kriteria dalam menerapkan kurikulum 2013,
baik dari aspek sarana dan prasarana ataupun dari aspek guru
pendidik, tetapi dengan kurikulum yang diterapkan saat ini,
yaitu Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) pihak sekolah
lebih leluasa dalam merancang dan menetapkan aturan
kurikulum dengan mengacu pada Standart Nasional
Pendidikan. Walaupun demikian perlu adanya sebuah
penelitian yang terfokus pada implementasi kurikulum di
Sekolah tersebut, khususnya adalah pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI), alasannya adalah sebagai satu-satunya
pelajaran yang bisa diamati baik di dalam kelas ataupun di luar
kelas. Sehingga penelitian ini sedikit bisa menjadi bahan
evalusai kepada pihak sekolah sebelum beralih kepada
kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu Kurikulum
2013.
Dalam pelaksanaanya, kurikulum ini dibuat oleh guru di
setiap satuan pendidikan untuk menggerakkan mesin utama
pendidikan, yakni pembelajaran. Dengan demikian, kurikulum
ini dapat lebih disesuaikan dengan kondisi di setiap daerah
yang bersangkutan.
11

Oleh karena itu berdasarkan latar belakang ini peneliti


tertarik ingin mengetahui bagaimana proses pelaksanaan
kurikulum Pendidikan Agama Islam di sekolah tersebut. Maka
penulis melakukan penelitian dengan judul “Implementasi
Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMP
Plus Ar-Rahmat Bojonegoro)

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,
memperoleh beberapa identifikasi masalah, yaitu :
1. Pentingnya implementasi kurikulum pendidikan
agama Islam di sekolah
2. Kurangnya kesiapan guru dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 disekolah
sehingga belum sesuai dengan harapan
3. Bagaimana aspek-aspek implementasi kurikulum
pendidikan agama Islam di SMP Plus Ar-Rahmat
4. Faktor pendukung dan penghambat implementasi
kurikulum pendidikan agama Islam di SMP Plus
Ar-Rahmat
5. Guru masih terjebak dalam penggunaan metode
konvesional
12

C. Pembatasan Masalah
Karena terdapat banyak permasalahan seperti yang
diutarakan dalam latar belakang dan identifikasi masalah, maka
penulis akan membatasi kajian ini pada implementasi
kurikulum pelajaran PAI di SMP Plus Ar-Rahmat.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, indentifikasi
masalah dan pembahasan fokus masalah yang dikemukakan
dalam penelitian ini, rumusan masalah yang diajukan adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan kurikulum Pendidikan Agama
Islam di SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro.
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat
implementasi kurikulum Pendidikan Agama Islam di
SMP Plus Ar-Rahmat Bojonegoro?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Sesuai dengan perumusan maslah yang telah diuraikan di
atas maka tujuan dan kegunaan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah:
13

1. Tujuan penelitian
a) Untuk mengetahui bagaimana implementasi
kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMP
Plus Ar-Rahmat Bojonegoro
b) Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung
dan penghambat implementasi kurikulum
Pendidikan Agama Islam di SMP Plus Ar-
Rahmat Bojonegoro
2. Manfaat Penelitian
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat berguna
sebagai berikut :
a) Sebagai pijakan untuk mengembangkan
penerapan kurikulum Pendidikan Agama Islam
b) Memberikan gambaran yang jelas kepada
pengajar tentang implementasi kurikulum
Pendidikan Agama Islam
Secara praktis hasil penelitian ini dapat berguna bagi :
a) Siswa
Memperkenalkan kurikulum Pendidikan Agama
Islam kepada siswa dalam proses pembelajaran
dan sebagai pengalaman belajar bagi siswa
b) Guru
14

Memberi masukan dalam memperluas


pengetahuan dan wawasan bagi guru tentang
penerapan kurikulum khususnya dalam mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam
c) Sekolah
Memberikan kontribusi bagi sekolah dalam
upaya mengembangkan kurikulum dalam mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam

F. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa hasil penelitian yang hampir sama dengan
penelitian yang penulis jadikan sebagai bahan perbandingan,
diantara literatur tersebut adalah:
1. Aulia Fitria Ningrum, tahun 2012, dengan judul
skripsi “Implementasi Kurikulum Pendidikan Berbasis
Karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) Kelas 1 Pokok Bahasan Akhlak Di SDN
Salatiga” Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAIN) Salatiga. skripsi ini lebih fokus menjelaskan
tentang pendidikan kurikulum berbasis karakter, yang
mengoptimalkan pendidikan karakter kepada siswa,
nilai-nilai kedisiplinan yang disisipkan kedalam
15

kurikulum KTSP. Berbeda dengan penelitian yang


akan dilakukan, peneliti akan fokus terhadap proses
pelaksanaan pembelajaran, hasil belajar siswa dan
faktor penghambat dan pendorong dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Rian Wahyudi, tahun 2012, dengan judul skripsi
“Implementasi Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) pada mata pelajaran Al-Quran
Hadis di MTS Daarul Hikmah Pamulang” Jurusan
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini lebih fokus
menjelaskan pengimplementasian KTSP pada mata
pelajaran Al-Qur’an Hadis pada ranah pembelajaran.
Berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan,
peneliti akan fokus terhadap proses pelaksanaan
pembelajaran, hasil belajar siswa dan faktor
penghambat dan pendorong dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam.
3. Puput Rahmat Saputra, tahun 2013, dengan judul
skripsi “Respon dan Kesiapan Guru Pendidikan
Agama Islam Terhadap Pemberlakuan Kurikulum
2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMA Negri 5 Yogyakarta” Jurusan Pendidikan
16

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
skripsi ini lebih fokus menjelaskan tentang langkah-
langkah yang dilakukan sekolah untuk implememtasi
kurikulum 2013, implementasinya dalam
pembelajaran, respon pendidik serta kesiapan guru
PAInya. Berbeda dengan penelitian yang akan
dilakukan, peneliti akan fokus terhadap proses
pelaksanaan pembelajaran, hasil belajar siswa dan
faktor penghambat dan pendorong dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
4. M.Chalilul Rahman, tahun 2014, dengan judul skripsi
“Pengembangan Kurikulum Islam Dalam Perspektif
Ismail Raji Al-Faruqi” Jurusan Pendidikan Agama
Islam Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah
Jakarta. skripsi ini menggunakan pendekatan
kualitatif, penulis fokus terhadap pemikiran-pemikiran
sistem pendidikan islam agar menciptakan kurikulum
pendidikan yang sesuai yang diharapkan Ismal Raji
Al-Faruqi. Berbeda dengan penelitian yang akan
dilakukan, peneliti akan fokus terhadap proses
pelaksanaan pembelajaran, hasil belajar siswa dan
17

faktor penghambat dan pendorong dalam


pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
5. Pria Agung Pamungkas, tahun 2015, dengan judul
skripsi “Strategi Pengembangan Kurikulum PAI
Berwawasan Ahlussunnah Waljama’ah Bagi Lembaga
Pendidikan Formal Dilingkungan Pesantren (Studi
Kasus di Ma Mafatihul Huda Pondok Pesantren
Bahrul Ulum Dusun Bengkaras Desa Madiredo
Kecamatan Pujon Kabupaten Malang)”Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang. Skripsi ini lebih fokus menjelaskan
kegiatan pengembangan kurikulum PAI berwawasan
Ahlusunnah Waljama’ah bagi lembaga pendidikan
formal membutuhkan strategi-strategi untuk
mengembangkan kurikulum. Strategi tersebut ialah
dengan menggunakan pendekatan ekletik yaitu dapat
memilih salah satu dari yang terbaik diantara 4
pendekatan, yaitu: (1) berorientasi humanistic, (2)
rekonstruksisosial,(3) ahli teknologi, dan (4)
berorientasi akademik. Sedangkan wawasan
Ahlusunnah Waljama’ah telah terintegrasi dalam mata
18

pelajaran sejarah kebudayaa nislam, dan kegiatan


kegiatan sehari-hari para siswa. Berbeda dengan
penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan fokus
terhadap proses pelaksanaan pembelajaran, hasil
belajar siswa dan faktor penghambat dan pendorong
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

G. Sistematika Penulisan
Dalam teknik penulisan ini, penulis mengacu pada buku
pedoman penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Institut Ilmu
Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, IIQ Press 2011 untuk mempermudah
pemahaman dan memperoleh kejelasan dalam skrpsi ini
penulis membagi menjadi 5 bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, berisi tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian
pustaka, dan sistem penulisan.
19

BAB II KERANGKA TEORI


Bab ini mencakup landasan teori yang mendukung,
tentang kurikulum, Pendidikan Agama Islam, serta
proses pelaksanaan kurikulum Pendidikan Agama
Islam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini meliputi pembahasan mengenai jenis penelitian
tempat dan waktu penelitian, penelitian populasi, serta
desain prosedur penelitian (metode penelitian, sumber
data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data).
Yang dilakukan dengan wawancara, observasi,
dokumentasi.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini meliputi pembahasan mengenai hasil penelitian
yang meliputi kondisi SMP Plus Ar-Rahmat, sejarah
berdirinya SMP Plus Ar-Rahmat, proses pelaksanaan
kurikulum Pendidikan Agama Islam dalam
pembelajaran di SMP Plus Ar-Rahmat, aspek-aspek
implementsi kurikulum serta analisis terhadap
implemenasi kurikulum Pendidikan Agama Islam di
SMP Plus Ar-Rahmat.
20

BAB V PENUTUP
Bab ini disajikan kesimpulan dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti serta saran-saran yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai implementasi
kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP
Plus Ar-Rahmat dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan
kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
diterapkan di SMP Plus Ar-Rahmat yaitu KTSP telah berjalan
dengan maksimal dan sesuai dengan aturan pemerintah.
Adapun faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
implementasi kurikulum adalah sebagai berikut:

1. Faktor pendukung
peran guru PAI yang aktif dalam kegiatan Musyawarah
Guru Mata Pelajaran MGMP, sistem pendidikan yang
berbasis asrama atau boarding school dan dilengkapi
dengan sarana dan prasarana yang memadai baik di
dalam kelas maupun di lingkungan sekolah serta
terciptanya lingkungan SMP Plus Ar-Rahmat yang
sangat kondusif dalam penerapan kurikulum Pendidikan
Agama Islam menjadi faktor pendukung yang dapat
penulis simpulkan.

116
117
2. Faktor Penghambatnya
Penggunaan metode lama oleh guru PAI dalam
pengajaran di kelas, pemanfaatan sarana dan prasarana
yang belum sepenuhnya dipergunakan oleh guru, dan
belum terdokumentasinya penilaian khususnya pada
ranah afektif sehingga menjadi faktor penghambat dalam
penerapan kurikulum Pendidikan Agama Islam di
sekolah.
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas saran-saran yang dapat
diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran,
guru hendaknya lebih inovatif dan kreatif dalam
menggunakan metode pembelajaran. Dan yang berkaitan
dengan penilaian pembelajaran, guru hendaknya
meningkatkan kemampuan dalam proses penilaian secara
mandiri dan berkelanjutan dan mendokumentasikannya.
2. Bagi pihak sekolah secara berkala perlu melakukan
evaluasi tentang pelaksanaan kurikulum yang berjalan
sebagai bahan acuan tahun ajaran berikutnya. Dan juga
pihak sekolah hendaknya mendorong guru dalam
118
memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah tersedia
untuk menunjang proses pembelajaran sehingga kegiatan
pembelajaran lebih optimal.
127
DAFTAR PUSTAKA

Al-Rasyidin dan Samsul Nizar. Filsafat Pendidikan Islam.


Jakarta: Ciputat Press. 2005.

Arifin Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2014.

Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian Kualitatif. Jakarta.


2002.

Azwar Syaifudin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar. 2001.

BSNP. Panduan Pengembangan KTSP Jenjang Pendidikan


Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP. 2006.

Gunawan Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori &


Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. 2013

Haitami Mohammad dan Syamsul Kurniawan. Studi


Pendidikan Islam. Yogayakarta: Ar-Ruzz Media. 2012.

Hamalik. Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet. Ke-5, 2013.

Idi Abdullah. Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik.


Jakarta: Raja Grafindo Persada. Cet. Ke-2, 2016.

Irawan Prasetyo. Metode Penetilian. Jakarta: Universitas


Terbuka. 2009.

119
120

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2005.

Kunandar. Guru Professional Implementasi Kurikulum Tingkat


Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi
Guru. Jakarta: Rajawali Press. 2010.

Lestari S. dan Ngatini. Pendidikan Islam Konstektual.


Yogayakarta: Pustaka Pelajar. 2010.

Machali Imam. Integrasi Pendidikan Anti Narkoba dalam


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum
201. Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 8 nomor 2. 2014.

Majid Abdul. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama


Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2012.

Majid Abdul. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama


Isla. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2012.

Majid Nurkholis. Bilik-Bilik Pesantren, Sebuah Potret


Perjalanan. Jakarta: Penerbit Paramadina. 1997.

Mudlofir Ali. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat


Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar dalam Pendidikan
Agama Islam. Depok: Rajawali Pers. 2011.

Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam Upaya


Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah.
Bandung: Rosdakarya. Cet. Ke-2. 2002.

_______ Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam


di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada. 2007.
121

_______ Wawasan Pendidikan Islam. Bandung: Penerbit


Marja. 2014

Susilo. Muhammad Joko. Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan
Sekolah Menyongsongnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2008.

Mukhtar. Desain Pembelajaran PAI. Jakarta: Misaka Galiza.


Cet. Ke-3, 2003.

Mulyasa E. Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2014.

Muslich Masnur. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.


Jakarta: Bumi Aksara. 2007.

Nata Abuddin. Metodologi Studi Islam. Jakarta : PT. Raja


Grafindo Persada. 2004.

Nazarudin. Manajemen Pembelajaran Implementasi Konsep,


Karakteristik, dan Metodologi Pendidikan Agama Islam
di Sekolah Umum. Yogyakarta: Teras. 2007.

Nizar Samsul. Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis,


Teoritis dan Praktis. Jakarta; Ciputat Press. 2002.

Qomar Mujamil. Manajemen Pendidikan Islam, Strategi Baru


Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta :
Erlangga. 2007.

Roqib,Mohamad. Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan


Pendidikan Integratif di Sekolah, Keluarga, dan
Masyarakat, Yogyakarta: Penerbit LkiS 2009.
122

Sanjaya Wina. Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan


Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Kencana 2010.

Sugiarto Eko. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi


dan Tesis. Yogyakarta: Suaka Media. 2015.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:


Alfabeta. 2015.

Sukmadinata Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum Teori


dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2016.

Suparta Munzier dkk. Metodologi Pengajaran Agama Islam.


Jakarta Utara: Amissco. 2002.

Syaodih Sukmadinata Nana. Pengembangan Kurikulum Teori


dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010.

Tim Pengembangan MKDP. Kurikulum dan Pembelajaran.


Jakarta: Rajawali Press. 2011.

Undang-Undang Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Wahyidin Din. Manajemen Kurikulum. Bandung: Remaja


Rosdakarya. 2014.

Zaenul Fitri Agus. Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam,


dari Normatif-Filosofis ke Praktis. Bandung: Alfabeta.
2013.

Tim Pengembang MKPD. Kurikulum dan Pembelajaran,


Jakarta: PT Raja Graparindo Persada. Cet ke-2. 2012.

Anda mungkin juga menyukai