Radithya | 12 IPA 2
Bola voli merupakan cabang olahraga yang para pemainnya dituntut untuk dapat menjalin kerja
sama yang baik dengan anggota tim guna menyerang area lawan. Permainan ini disebut
mampu mendukung kecerdasan, karena merangsang koordinasi otak menjadi semakin baik.
Bola voli diciptakan awalnya bertujuan mengembangkan kesegaran jasmani para buruh
di samping bersenam umum. Permainan bola voli dicanangkan untuk menggantikan
olahraga basket yang dianggap terlalu melelahkan. Di awal kelahirannya, permainan
bola voli diberi nama Mintonette, dengan jumlah pemain yang tidak ditentukan. Hingga
pada 1896, Alfred T. Halstead mengubah nama Mintonette menjadi bola voli.
Menurutnya, nama tersebut lebih cocok, sebab mengacu pada ciri permainan, yakni
melambungkan bola sebelum menyentuh tanah (volleying).
Di Indonesia, bola voli sudah diperkenalkan dan diajarkan oleh seorang guru pendidikan
jasmani Belanda yang bertugas di sekolah lanjutan (HBS dan AMS). Hanya saja, saat itu
bola voli belum mendapat tempat di hati masyarakat. Menjelang kemerdekaan
Indonesia, barulah bola voli mulai dikenal luas dan digemari. Hingga pada 1951,
permainan bola voli secara resmi dipertandingkan dalam PON II di Jakarta. Pertengahan
1954, pengurus Ikatan Perhimpunan Volleyball Soerabaja (IPVOS) dalam rapatnya
antara lain memutuskan untuk membentuk suatu induk organisasi bola voli di Indonesia.
3. Ukuran Lapangan
Menurut FIVB, ukuran lapangan bola voli yaitu 9 x 18 meter dengan garis batas serang
pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi
lapangan harus berukuran 5 cm. Daerah serang adalah daerah yang dibatasi oleh garis
tengah lapangan dengan garis serang seluas 9 x 3 meter. Panjang garis samping; 18
meter, lebar lapangan; 9 meter, dan lebar garis serang; 3 meter.
-Rod Antena
Rod antena merupakan bagian dari jaring atau net bola voli. Antena ini merupakan
tongkat lentur yang dijadikan sebagai batas samping dari area penyeberangan bola.
-Papan Skor
Papan skor adalah sebuah papan khusus yang menjadi pencatat skor kedua tim saat
bermain. Papan ini berguna untuk memudahkan petugas melakukan pencatatan skor
untuk kedua tim ketika pertandingan sedang berlangsung.
-Servis
Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir lapangan
permainan sampai melewati net ke daerah lawan.Teknik ini biasanya dilakukan dengan
pukulan keras dan kecepatan tinggi. Tujuannya agar pemain lawan tidak dapat
mengendalikan bola serta mendapatkan angka. Ada bermacam-macam jenis servis,
yaitu servis atas kepala (overhead service), servis tangan bawah (underhand service)
dan servis loncat (jump service).
-Passing
Passing adalah mengoperkan bola kepada pasangan main untuk dimainkan di dalam
area tim sendiri. Passing dibedakan menjadi dua macam, yaitu passing atas dan
passing bawah. Passing atas dilakukan dengan melakukan sikap tangan pada saat akan
menerima bola, perkenaan bola pada jari-jari tangan, gerakan lengan mendorong bola
ke atas, siku dan lutut sedikit ditekuk untuk memberikan dorongan saat melakukan
passing. Passing atas dilakukan dengan posisi badan sedikit condong ke depan dan
kepala menghadap ke atas. Teknik ini sering digunakan apabila ada bola yang berada di
atas kepala yang berhadapan lurus dengan posisi badan dan untuk menerima servis.
sementara itu, passing bawah dilakukan dengan cara lengan lurus dirapatkan,
perkenaan bola di antara kedua lengan, gerakan lengan diayunkan dari bawah ke atas
sampai lurus dengan bahu, lutut sedikit ditekuk dan kaki dibuka selebar bahu. Dalam
permainan bola voli, passing bawah digunakan untuk pertahanan sebuah tim, saat ada
serangan oleh lawan.
-Block
atau Bendungan Block atau bendungan merupakan teknik bertahan yang dilakukan di
atas net. Teknik ini digunakan untuk menahan smash dari lawan. Adapun cara
melakukan block, yaitu: Menahan serangan lawan agar bola tidak mampu menyeberangi
net dan tetap berada di area lawan. Memperlambat gerakan bola yang telah di-smash
oleh pemain lawan, sehingga lebih mudah untuk dikendalikan. Block dapat dilakukan
oleh satu, dua, bahkan tiga pemain. Block dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu block
aktif dan block pasif. Block aktif dilakukan dengan cara menggerakkan tangan dengan
kuat dan lengan dekat sekali dengan net. Sedangkan, block pasif dilakukan dengan
menjulurkan tangan ke atas tanpa digerakkan. Keberhasilan block dapat ditentukan oleh
loncatan yang tinggi dan kemampuan pemain menjangkau bola yang telah dipukul oleh
lawan. Terdapat empat tahap dalam melakukan block terhadap serangan lawan, yaitu
persiapan (mengamati arah gerakan bola), melakukan lompatan, tangan menyentuh
bola, dan mendarat.