Anda di halaman 1dari 4

Al-Qur’an Sebagai Sumber

Hukum Islam

Islamic Studies XI
Fungsi dan Tujuan Diturunkannya Al-Qur’an
1. Sebagai Huddan (‫(هدى‬
• Sebagai petunjuk bagi kehidupan umat manusia
2. Sebagai Rahmat (‫)رحمة‬
• Kasih sayang yang diberikan Allah kepada umat islam
3. Sebagai Furqan (‫)فرقان‬
• Karena didalam al-Qur’an dijelaskan mana yang baik dan
mana yang benar
4. Sebagai Mau’izah (‫)موعظة‬
• Pengajaran yang akan mengajar dan membimbing umat
dalam kehidupannya untuk mendapatkan kebahagian dunia
dan akhirat
5. Sebagai Busyra (‫)بشرى‬
• Sebagai berita gembira bagi mrang0orang yang telah
mnejalan kena perintah Allah
Hikmah Turunya Al-Qur’an Secara Bertahap

1. Menguatkan dan Meneguhkan Hati Rasulullah


2. Tantangan dan Mukjizat
3. Mempermudah hafalan dan pemahamannya
4. Kesesuaian dengan peristiwa-peristiwa dan pentahapan
dalam penetapan hukum
5. Bukti yang pasti bahwa Al-Qur’an diturunkan dari yang
Maha Bijaksana dan Maha Terpuji
Gaya Al-Qur’an Dalam Memaparkan Ayat Hukum
Secara Ijmali/Kulli (Global) Secara Isyarat

• Sebagai contoh, Firman Allah: • sebagian ayat bercerita tentang


“Dirikanlah shalat” (QS. Al- hukum hanya melalui isyarat
baqarah: 43). Ayat ini hanya semata, namun sunnah nabi
menjelaskan perintah mendirikan Secara Tafshili/Juz’I (Terperinci) kemudian menyempurnakan
shalat, larangan melalaikannya, aturan hukumnya. Sebagai
apalagi bersikap malas dalam • Sebagian Nash Qur’ani dipaparkan contoh, firman Allah dalam QS.
melaksanakannya.Selain itu, ayat secara terperinci (tafshil), dan An-Nisa’ ayat 25:“… dan apabila
ini juga menerangkan seberapa dijelaskan dengan penjelasan yang mereka telah menjaga diri
lengkap, sedangkan sunnah nabi dengan kawin, kemudian mereka
pentingnya shalat bagi individu
menguatkan apa yang disampaikan melakukan perbuatan yang keji
dan kelompok. Adapaun Syarat,
al-Qur’an. Sebagai contoh, aturan (zina), Maka atas mereka separo
kondisi, waktu diterangkan di
hukum tentang besaran warisan, hukuman dari hukuman wanita-
dalam Sunnah penetapan hukuman dalam kasuh
wanita merdeka yang
pidana hudud, tata cara thalaq dan
bersuami…”. Nash qur’ani di atas
hitungan thalaq, siapa saja yang
mengisyaratkan bahwa hukuman
diharamkan untuk dinikahi
(mahram), tata cara li’an (saling yang berlaku pada hamba sahaya
melaksnat) antara suami dan istri. setengah dari besaran hukuman
yang ditimpakan kepada orang
yang merdeka.

Anda mungkin juga menyukai