Anda di halaman 1dari 21

Sumber ajaran

agama islam
 Ajeng Andriani
 Cecep Saefullah
 Siska Amin Nurmala
Sumber ajaran islam

Al-
Quran
Al-
Ijtihad
Hadis
Pengertian Agama islam
Agama adalah peraturan, pedoman, ajaran, atau sistem
yang mengatur tentang keyakinan, keimanan atau
kepercayaan. Islam adalah agama samawi yang
diturunkan oleh Allah SWT. kepada Nabi Muhamad
SAW sebagai Rasul utusan Allah dan Allah menjadikan
Islam sebagai agama yang Rahmatal lil ‘aalamiin
(rahmat bagi seluruh alam).
Sumber ajaran agama islam Al-Quran
• Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan, atau qur’anan yang berarti
mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (al-dlammu). Sedangkan secara terminologi (syariat),
Alquran adalah Kalam Allah ta’ala atau mu’jizat yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para
Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam,yang ditulis dalam mushaf diriwayatkan
 secara mutawatir dan membacanya ibadah,dan diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri
dengan surat an-Naas. Dan menurut para ulama klasik, Alquran sumber agama (juga ajaran) Islam
pertama dan utama yang memuat firman-firman (wahyu) Allah, sama benar dengan yang
disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah sedikit demi
sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mula-mula di Mekah kemudian di Medinah.

• Ayat-ayat al-Quran yang diturunkan selama lebih kurang 23 tahun,13 tahun sebelum hijrah hingga
10 tahun setelah hijrah ,dapat dibedakan antara ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi
Muhammad masih tinggal di Mekah (sebelum hijrah) dengan ayat yang turun setelah Nabi
Muhammad hijrah (pindah) ke Madinah. Ayat-ayat yang tutun ketika Nabi Muhammad masih
berdiam di Mekkah di sebut ayat-ayat Makkiyah, sedangkan ayat-ayat yang turun sesudah Nabi
Muhammad pindah ke Medinah dinamakan ayat-ayat Madaniyah.

Sumber ajaran islam Al-Quran
• Al-Quran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad Saw, bahkan
terbesar pula dibandingkan mukjizat para nabi sebelumnya. Al-
Quran membenarkan Kitab-Kitab sebelumnya dan menjelaskan
hukum-hukum yang telah ditetapkan sebelumnya.
• “Tidak mungkin Al-Quran ini dibuat oleh selain Allah. Akan tetapi
ia membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan
hukum-hukum yang ditetapkannya. Tidak ada keraguan di
dalamnya dari Tuhan semesta alam” (Q.S. 10:37). 
• “Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al-Quran
itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab sebelumnya...” (Q.S.
35:31).
FUNGSI KANDUNGAN AL-QURAN

• Sebagai pedoman hidup.


• Sebagai korektor dan • Janji dan ancaman.
penyempurna kitab-kitab • Kisah para nabi dan Rasul
Allah swt. yang terdahulu. Allah swt. serta umat-umat
• Sebagai sarana terdahulu ( sebagai i’tibar /
peribadatan pelajaran ).
• Konsep ilmu pengetahuan,
pengetahuan tentang
masalah ketuhanan
( agama ), manusia,
masyarakat maupun
tentang alam semesta.
KEUTAMAAN AL-QURAN

 Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari


Al-Qur’an dan mengajarkannya
 Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Al-Qur’an
(HR. Turmuzi)
 Orang-orang yang mahir dengan Al-Qur’an adalah beserta
malaikat-malaikat yang suci dan mulia, sedangkan orang membaca
Al-Qur’an dan kurang fasih lidahnya berat dan sulit
membetulkannya maka baginya dapat dua pahala (HR. Muslim).
 Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah hidangan Allah, maka
pelajarilah hidangan Allah tersebut dengan kemampuanmu (HR.
Bukhari-Muslim).
 Bacalah Al-Qur’an sebab di hari Kiamat nanti akan datang Al-
Qur’an sebagai penolong bagai pembacanya (HR. Turmuzi).
Al-Quran mengandung tiga komponen dasar
hukum

 Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan


rohaniah manusia dengan Allah SWT dan hal-hal yang
berkaitan dengan akidah/keimanan. Hukum ini tercermin
dalam Rukun Iman. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu
Tauhid, Ilmu Ushuluddin, atau Ilmu Kalam.
 Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah
hubungan manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan
sesama manusia, serta manusia dengan lingkungan sekitar.
Hukum amaliah ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut
hukum syara/syariat. Adapun ilmu yang mempelajarinya
disebut Ilmu Fikih.

Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan
perilaku normal manusia dalam kehidupan, baik sebagai
makhluk individual atau makhluk sosial. Hukum ini tercermin
dalam konsep Ihsan. Adapun ilmu yang mempelajarinya
disebut Ilmu Akhlaq atau Tasawuf
LANJUTAN…
 Sedangkan khusus hukum syara dapat dibagi
menjadi dua kelompok, yakni:
 Hukum ibadah, yaitu hukum yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah SWT, misalnya
salat, puasa, zakat, dan haji
 Hukum muamalat, yaitu hukum yang mengatur
manusia dengan sesama manusia dan alam
sekitarnya. Termasuk ke dalam hukum muamalat
adalah sebagai berikut:
•  Hukum munakahat (pernikahan).
•  Hukum faraid (waris).
•  Hukum jinayat (pidana).
•  Hukum hudud (hukuman).
•  Hukum jual-beli dan perjanjian.
•  Hukum tata Negara/kepemerintahan
 
AL-HADITS

Hadits disebut juga As-Sunnah. Sunnah secara bahasa berarti "adat-istiadat" atau
Hadits disebut juga As-Sunnah. Sunnah secara bahasa berarti "adat-istiadat" atau
"kebiasaan" (traditions). Sunnah adalah segala perkataan, perbuatan, dan
"kebiasaan" (traditions). Sunnah adalah segala perkataan, perbuatan, dan
penetapan/persetujuan serta kebiasaan Nabi Muhammad Saw. Penetapan (taqrir) adalah
penetapan/persetujuan serta kebiasaan Nabi Muhammad Saw. Penetapan (taqrir) adalah
persetujuan atau diamnya Nabi Saw terhadap perkataan dan perilaku sahabat.
persetujuan atau diamnya Nabi Saw terhadap perkataan dan perilaku sahabat.
Kedudukan As-Sunnah sebagai sumber hukum Islam dijelaskan Al-Quran dan sabda Nabi
Kedudukan As-Sunnah sebagai sumber hukum Islam dijelaskan Al-Quran dan sabda Nabi
Muhammad Saw.
Muhammad Saw.
“Demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman sehingga mereka menjadikanmu
“Demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman sehingga mereka menjadikanmu
(Muhammad) sebagai hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, lalu mereka tidak
(Muhammad) sebagai hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, lalu mereka tidak
merasa berat hati terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima sepenuh hati”
merasa berat hati terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima sepenuh hati”
(Q.S. 4:65).
(Q.S. 4:65).
 
 
“Apa yang diberikan Rasul (Muhammad) kepadamu maka terimalah dan apa yang
“Apa yang diberikan Rasul (Muhammad) kepadamu maka terimalah dan apa yang
dilarangnya maka tinggalkanlah” (Q.S. 59:7).
dilarangnya maka tinggalkanlah” (Q.S. 59:7).
“Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang (selama kalian berpegang teguh dengan
“Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang (selama kalian berpegang teguh dengan
keduanya) kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah (Al-Quran) dan Sunnah-ku.” (HR.
keduanya) kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah (Al-Quran) dan Sunnah-ku.” (HR.
Hakim dan Daruquthni).
Hakim dan Daruquthni).
“Berpegangteguhlah kalian kepada Sunnahku dan kepada Sunnah Khulafaur Rasyidin
“Berpegangteguhlah kalian kepada Sunnahku dan kepada Sunnah Khulafaur Rasyidin
setelahku” (H.R. Abu Daud).
setelahku” (H.R. Abu Daud).
KEDUDUKAN AL-HADITS
As-Sunnah adalah sumber  Menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an,
hukum Islam yang kedua sesudah untuk menghindari penafsiran yang
Al-Qur’an. subyektif dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
Apabila as-Sunnah / Hadits tidak
 Mengikuti pola hidup Nabi, karena
berfungsi sebagai sumber hukum, dijelaskan secara rinci dalam
maka kaum muslimin akan Sunnahnya, sedangkan mengikuti pola
mengalami kesulitan-kesulitan hidup Nabi adalah perintah al-Qur’an.
seperti :  Menghadapi masalah kehidupan yang
Melaksanakan Shalat, Ibadah bersifat teknis, karena adanya
Haji, mengeluarkan Zakat dan peraturan-peraturan yang diterangkan
lain sebagainya, karena ayat al- oleh as-Sunnah / Hadits yang tidak ada
Qur’an dalam hal tersebut hanya dalam al-Qur’an seperti kebolehan
memakan bangkai ikan dan belalang,
berbicara secara global dan
sedangkan dalam al-Qur’an
umum, sedangkan yang menyatakan bahwa bangkai itu haram.
menjelaskan secara rinci adalah
as-Sunnah / Hadits.
HUBUNGAN HADITS DENGAN AL-QURAAN
• Sebagai Bayan ( menerangkan • Al-Qur’an bersifat Qath’i
ayat-ayat yang sangat umum). ( mutlak ) kebenarannya.
• Sebagai Taqrir ( memperkokoh dan • As-Sunnah bersifat Dzhanni
memperkuat pernyataan al-
( relatif ), kecuali Hadits
Qur’an ).
Mutawatir.
• Sebagai Bayan Tawdih
( menerangkan maksud dan tujuan • Seluruh ayat al-Qur’an mesti
sesuatu ). dijadikan sebagai pedoman
• Sekalipun al-Qur’an dan as- hidup.
Sunnah sama-sama sebagai sumber • Tidak seluruh Hadits dapat
hukum Islam, namun diantara dijadikan pedoman hidup
keduanya terdapat perbedaan-
karena disamping ada Hadits
perbedaan yang cukup prinsipil,
antara lain sebagai berikut :
Shahih, ada pula Hadits yang
Dhaif .
FUNGSI DITINJAU DARI BENTUKNYA

  • Sunnah qauliyah, yaitu semua


perkataan Rasulullah
• Hadist berfungsi untuk • Sunnah fi’liyah, yaitu semua
memperkuat hukum - hukum perbuatan Rasulullah
yang tekandung di dalam Al- • Sunnah taqririyah, yaitu penetapan
Qur'an dan pengakuan Rasulullah terhadap
• Hadist berfungsi sebgai pernyataan ataupun perbuatan orang
pemerinci atau penjelas aturan - lain
aturan dalam Al-Qur'an • Sunnah hammiyah, yaitu sesuatu yang
telah direncanakan akan dikerjakan
• Hadist berfungsi sebagai tapi tidak sampai dikerjakan
ketentuan hukum baru , jika • Ditinjau dari segi jumlah orang-orang
hukum tersebut belum diatur di yang menyampaikannya
dalam Al-Qur'an
MACAM-MACAM HADITS
• MACAM-MACAM HADITS
A. Hadits Mutawatir  MUTAWATIR
Secara etimologi, kata mutawatir 1. Hadits mutawatir Lafzhi, yaitu hadits yang
diriwayatkan dengan lafaz dan makna yang
berarti : Mutatabi’ (beriringan tanpa sama, serta kandungan hukum yang sama.
jarak). Dalam terminologi ilmu 2. Hadits Mutawatir Ma’nawi, yaitu hadits
hadits, ia merupakan haidts yang mutawatir yang berasal dari berbagai
diriwayatkan oleh orang banyak, hadits yang diriwayatkan dengan lafaz
yang berbeda-beda, tetapi jika
dan berdasarkan logika atau disimpulkan, mempunyai makna yang
kebiasaan, mustahil mereka akan sama tetapi lafaznya tidak.
sepakat untuk berdusta. 3. Hadits Mutawatir ‘Amali, yakni amalan
Periwayatan seperti itu terus agama (ibadah) yang dikerjakan oleh Nabi
Muhammad SAW, kemudian diikuti oleh
menerus berlangsung, semenjak para sahabat, kemudian diikuti lagi oleh
thabaqat yang pertama sampai Tabi’in, dan seterusnya, diikuti oleh
thabaqat yang terakhir.  generasi sampai sekarang.
LANJUTAN…
Hadits Ahad  Hadits Masyhur
Al Ahad jama’ dari ahad, menurut bahasa      Masyhur menurut bahasa ialah al-
berarti al-wahid atau satu. Dengan intisyar wa az-zuyu’ (sesuatu yang
demikian khabar wahid adalah suatu sudah tersebar dan populer). Atau
berita yang disampaikan oleh satu orang. Masyhur ialah hadits yang
Sedangkan ahad secara istilah, banyak
diriwayatkan oleh tiga orang atau
didefinisikan para ulama, antara lain:
“Khabar yang tiada sampai jumlah banyak
lebih, tetapi belum mencapai derajat
pemberitanya kepada jumlah khabar mutawatir. Menurut ulama ushul:
mutawatir, baik pengkhabar itu seorang, “Hadis yang diriwayatkan dari
dua, tiga, empat, lima dan seterusnya dari sahabat, tetapi bilangannya tidak
bilangan-bilangan yang tiada memberi sampai ukuran bilang mutawatir,
pengertian bahwa khabar itu dengan kemudian baru mutawatir setelah
bilangan tersebut masuk ke dalam khabar sahabat dan demikian pula setelah
mutawatir”. mereka”. 
Lanjutan…
HADITS SAHIH HADITS MAUDU’

•     Hadist shahih Yakni tingkatan tertinggi •    Bila hadits dicurigai palsu atau
penerimaan pada suatu hadits. Hadits buatan karena dalam sanadnya
shahih memenuhi persyaratan sebagai dijumpai penutur yang memiliki
berikut:  kemungkinan berdusta.Hadits
• a. Sanadnya bersambung Mardud menurut bahasa berarti yang
• b. Diriwayatkan oleh penutur/perawi yg ditolak, yang tidak diterima.
adil Sedangkan menurut urf Muhaditsin,
• c. memiliki sifat istiqomah, berakhlak Hadits Mardud ialah hadits yang
baik, tidak fasik, terjaga tidak menunjuki keterangan yang
muruah(kehormatan)-nya kuat akan adanya,tetapi adanya
• d. dan kuat ingatannya dengan ketidakadaannya bersamaan.
• e. Haditsnya musnad, maksudnya hadits Maka, Jumhur Ulama mewajibkan
tersebut disandarkan kepada Nabi untuk menerima hadits – hadits
Muhammad SAW,Matannya tidak maqbul, dan sebaliknya setiap hadits
mengandung kejanggalan/bertentangan
yang mardud tidak boleh diterima
(syadz) serta tidak ada sebab tersembunyi
atau tidak.
dan tidak boleh diamalkan (harus
ditolak). 
Hadits Hasan

Bila hadits yang tersebut sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh


rawi yg adil namun tidak sempurna ingatannya, serta matannya
tidak syadz serta cacat.

Hadits Dhaif (Lemah)


Hadist dhaif Ialah hadits yang sanadnya tidak bersambung dan
diriwayatkan oleh orang yang tidak adil atau tidak kuat
ingatannya, mengandung kejanggalan atau cacat.
IJTIHAD
Ijtihad berasal dari kata ijtihada yang
berarti mencurahkan tenaga dan
pikiran atau bekerja semaksimal
mungkin. Sedangkan ijtihad sendiri
Syarat –syarat orang
berarti mencurahkan segala yang ijtihad
kemampuan berfikir untuk  Memiliki pengetahuan yang
mengeluarkan hukum syar’i dari dalil-
dalil syara, yaitu Alquran dan hadist.
luas dan mendalam,
         Hasil dari ijtihad merupakan  Memiliki pemahaman
sumber hukum ketiga setelah Alquran mendalam tentang bahas
dan hadist. Ijtihad dapat dilakukan Arab, ilmu tafsir, usul fiqh,
apabila ada suatu masalah yang dan tarikh (sejarah),
hukumnya tidak terdapat di dalam  Mengenal cara meng-
Alquran maupun hadist, maka dapat istinbat-kan (perumusan)
dilakukan ijtihad dengan hukum dan melakukan qiyas,
menggunakan akal pikiran dengan  Memiliki akhlaqul qarimah
tetap mengacu pada Alquran dan
hadist.orang yang melakukan ijtihad
disebut mujtahid
MACAM-MACAM IJTIHAD
IJMA
         Ijma menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau sependapat. Sedangkan
menurut istilah adalah kebulatan pendapat ahli ijtihad umat Nabi Muhammad
SAW sesudah beliau wafat pada suatu masa, tentang hukum suatu perkara dengan
cara musyawarah. Hasil dari Ijma’ adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para
ulama dan ahli agama yang berwenang untuk diikuti seluruh umat.

QIYAS
Qiyas yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan
menyamakannya. Dengan kata lain Qiyas dapat diartikan pula sebagai suatu
upaya untuk membandingkan suatu perkara dengan perkara lain yang
mempunyai pokok masalah atau sebab akibat yang sama.
ISTIHAN SUDUDUZ
         Istihsan yaitu suatu proses
perpindahan dari suatu Qiyas kepada
Qiyas lainnya yang lebih kuat atau Sududz dzariah menurut bahasa
mengganti argumen dengan fakta yang menutup jalan, sedangkan menurut istilah
dapat diterima untuk mencegah adalah tindakan memutuskan suatu yang
kemudharatan atau dapat diartikan pula mubah menjadi makruh atau haram demi
menetapkan hukum suatu perkara yang kepentingan umat.
menurut logika dapat dibenarkan. 

MUSHALAT ISTISHAB
Mushalat murshalah menurut
bahasa berarti kesejahteraan umum.
Adapun menurut istilah adalah perkara- Contohnya: seseorang yang ragu-ragu
perkara yang perlu dilakukan demi apakah ia sudah berwudhu atau belum. Di
kemaslahatan manusia. Contohnya, saat seperti ini, ia harus berpegang atau
dalam Al Quran maupun Hadist tidak yakin kepada keadaan sebelum berwudhu
terdapat dalil yang memerintahkan sehingga ia harus berwudhu kembali karena
untuk membukukan ayat-ayat Al Quran. shalat tidak sah bila tidak berwudhu
Akan tetapi, hal ini dilakukan oleh umat
Islam demi kemaslahatan umat.
URF
Urf yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus (adat), baik berupa perkataan
maupun perbuatan.

KESIMPULAN
Mempelajari agama Islam merupakan fardhu ’ain , yakni kewajiban pribadi setiap
muslim dan muslimah, sedang mengkaji ajaran Islam terutama yang dikembangkan oleh
akal pikiran manusia, diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat.
Sumber ajaran agama islam terdiri dari sumber ajaran islam primer dan sekunder. Sumber
ajaran agama islam primer terdiri dari al-qur’an dan as-sunnah (hadist), sedangkan sumber
ajaran agama islam sekunder adalah ijtihad.
Kemudian, mengenai sumber-sumber hukum Islam dapat kita simpulkan bahwa segala
sesuatu yang berkenaan dengan ibadah, muamalah, dan lain sebagainya itu berlandaskan Al-
qur’an yang merupakan Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara
mutawatir dan diturunkan melalui malaikat Jibril dan membacanya di nilai sebagai Ibadah,
dan Al-Sunnah sebagai sumber hukum yang kedua yang mempunyai fungsi untuk
memperjelas isi kandungan Al-qur’an dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai