BIOKIMIA PANGAN
PRETREATMENT
DISUSUN OLEH:
IKHWAN SASNIRA
A44222949
Pengolahan air limbah bertujuan untuk memurnikan air limbah, yaitu air
yang sudah tercemar dengan zat-zat sisa dari produksi sebuah pabrik maupun
kegiatan rumah tangga, seperti mencuci dan mandi. Air hasil pengolahan
dapat digunakan untuk 2 keperluan. Biasanya untuk pabrik besar, Pusat
pengolahan air limbah dibuat agar limbah yang dihasilkan menjadi lebih aman
untuk dibuang dan tidak merusak lingkungan maupun membahayakan
makhluk hidup disekitar, termasuk kita, manusia.
Air limbah yang sudah diproses melalui sistem Pengolahan air limbah
akan dapat diuraikan oleh mikroorganisme di alam. Jadi, Pengolahan air
limbah ini selaras dengan proses pemurnian air secara alami. Hal ini menjadi
kewajiban setiap pabrik dan perusahaan saat ini. Oleh karena itu, dibutuhkan
kecermatan dalam memilih teknologi dan proses yang paling efektif, Sehingga
pengolahan air limbah dapat berfungsi dengan lebih optimal. Hal ini tidak
hanya akan menghemat dana yang dikeluarkan, tetapi, hasil yang didapat juga
jauh lebih baik
Kulit kopi merupakan salah satu limbah dari industri pengolahan biji kopi
yang dihasilkan selama proses produksi. Kulit kopi mengandung beberapa
komponen, antara lain selulosa 57.9%, hemiselulosa 21.63%, lignin 5.21%,
pektin 2.28%, dan zat
inhibitor seperti tannin 4.81%, kafein 0.86%, polifenol 3.48%. Kandungan
selulosa yang tinggi menyebabkan kulit kopi dapat digunakan untuk bahan
baku alternative dalam pembuatan biogas. Namun, kulit kopi mengandung
beberapa zat inhibitor, seperti kafein, tannin dan polifenol yang dapat
menghambat produksi biogas. Untuk itu perlu dilakukan pretreatment secara
biologi menggunakan campuran mikroorganisme antara lain Pseudomonas
putida, Trichoderma harzianum, dan Aspergilus niger.
Kulit kopi merupakan salah satu limbah dari industri kopi yang
dihasilkan selama proses produksi dari buah kopi untuk mendapatkan biji
kopi. Menurut Corro, 2013 kulit kopi pada berat kering mengandung
beberapa komponen, antara lain selulosa (63%), lignin (17%), protein
(11.5%), hemiselulosa (2.3%), tannin (1.8-8.56%), kafein (1.6%) dan
komponen organik lainnya. Jika dilihat pada komposisi kulit kopi, maka
sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan
biogas. Tetapi, ada beberapa zat inhibitor yang dapat menghambat
produksi biogas, seperti kafein, tannin,dan polifenol (Corro, et al, 2013).
Sehingga, perlu dilakukan pretreatment pada kulit kopi agar tidak
menggangu saat pembuatan biogas.
Bahan baku yang digunakan adalah limbah kulit kopi. Limbah kulit
kopi yang diperoleh dari proses pengolahan kopi dari biji utuh menjadi
kopi bubuk. Limbah kopi sebagian besar dimanfaatkan sebagai pupuk
pada tanaman kopi dan tanaman disekitarnya, sebagian kecil digunakan
sebagai media budidaya jamur serta dimanfaatkan sebagai bahan jamu
tradisional (Budiman, 2010).
- Timbangan analitik
- Gelas beker
- Penangas
- Kain saring
- Oven
- Erlen meyer
- Refluk
- Ph meter
2. Bahan
3.1 Hasil
KADAR LIGNOSELULOSA ( %)
NO SAMPEL Lignin Selulosa Hemiselulosa
1 KK+ NaOH 32,717% 40,990% 21,920%
2 KK+ H2SO4 20,952% 14,384% 13,410%
IV. KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
limbah kulit buah kopi terdapat bahan organik dan unsur hara yang
berpotensi dimanfaatkan kembali ke tanaman dalam bentuk kompos.
Limbah kulit kopi mengandung bahan organik sebesar 45,3%, kandungan
Nitrogen sebesar 2,98%, kandungan Fosfor sebesar 0,18%, dan kandungan
Kalium sebesar 2,26%.
Corro, G., Panigua, L., Pal, U., Banuelos, F., Rosas, M., 2013, “Generation of
Biogas from Coffe Pulp and Cow- Dung Co-Digestion: Infrared studies of
postcombustio emission”, Energy Conversion and Management.
Erwanto, Jefri, Hastari, Indira Tri, 2016, “Studi Perbandingan Produksi Biogas
Menggunakan Feses sapi , Cairan rumen dan feses luwak pada co-
digestion. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknologi Industri. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Skripsi.